< Return to Video

Sehari dalam Kehidupan Pemilik Pabrik Panko di Jepang

  • 0:00 - 0:04
    Ini adalah sehari dalam kehidupan
    seorang pemilik pabrik panko.
  • 0:11 - 0:14
    Takarir oleh Reno Kanti Riananda
  • 0:16 - 0:18
    [Suara mobil melintas]
  • 0:18 - 0:20
    [Suara langkah]
  • 0:21 - 0:27
    [Bunyi alarm]
  • 0:30 - 0:33
    Ini adalah Sho, usianya 34 tahun
    dan tinggal di Tokyo.
  • 0:33 - 0:36
    Dia bangun lebih pagi daripada
    orang lain untuk bekerja.
  • 0:38 - 0:41
    Dia tinggal bersama istri dan dua putrinya
    di rumah bertingkat dua ini,
  • 0:41 - 0:45
    tetapi dia tidur di kamar terpisah
    agar tak membangunkan yang lain.
  • 0:46 - 0:48
    Sho dan istrinya bekerja purnawaktu
  • 0:48 - 0:51
    sehingga mereka berbagi tugas
    seperti mencuci piring.
  • 0:51 - 1:02
    [Musik]
  • 1:02 - 1:04
    Wah, banyak sekali piringan hitamnya!
  • 1:04 - 1:05
    Berapa jumlahnya?
  • 1:05 - 1:06
    Sekitar 2.000 keping.
  • 1:06 - 1:08
    Yang mana favoritmu?
  • 1:08 - 1:11
    Bukan favorit, tetapi yang paling
    berpengaruh untukku.
  • 1:11 - 1:12
    Kepingan 7 inci ini.
  • 1:12 - 1:14
    Wah, liriknya ditulis di atas kain!
  • 1:14 - 1:20
    Menurutnya, semangat prakarya ini
    dia terapkan saat membuat panko.
  • 1:32 - 1:34
    Kau selalu sarapan dengan roti?
  • 1:35 - 1:37
    Ya, ini roti produksi pabrik kami.
  • 1:38 - 1:40
    Ternyata dia sudah mulai bekerja.
  • 1:40 - 1:42
    Sebagai seorang ayah
    sekaligus pemilik usaha,
  • 1:42 - 1:45
    penting untuk bangun pagi
    demi memaksimalkan harinya.
  • 1:45 - 1:48
    Membaca, senam, dan
    mengorganisir tugas hariannya.
  • 1:49 - 1:51
    Menarik sekali, rumahnya memiliki loteng!
  • 1:51 - 1:53
    Sepertinya dia menyiapkan
    sepatu bot untuk putrinya.
  • 2:07 - 2:10
    Tempat kerja Sho hanya 10 menit
    berjalan kaki dari rumah,
  • 2:10 - 2:12
    cukup langka di Jepang.
  • 2:12 - 2:14
    Setiap pagi, di perjalanannya
    dia mampir ke kuil inari.
  • 2:14 - 2:17
    Kuil ini bernama Bouka Inari,
  • 2:17 - 2:20
    dipercaya dapat melindungi
    pengunjungnya dari kebakaran.
  • 2:20 - 2:23
    Sangat penting bagi seseorang yang
    menjalankan pabriknya sendiri.
  • 2:26 - 2:27
    Selamat pagi semua!
  • 2:27 - 2:29
    Aku kembali di episode baru
    "Sehari dalam Kehidupan".
  • 2:29 - 2:34
    Aku sangat bersemangat karena kita akan
    mengunjungi sebuah pabrik khas Jepang.
  • 2:34 - 2:36
    Sebentar lagi Sho akan muncul.
  • 2:36 - 2:38
    Coba kita tanya kabarnya pagi ini.
  • 2:39 - 2:41
    Selamat pagi, apakah tidurmu nyenyak?
  • 2:41 - 2:43
    Nyenyak sekali.
  • 2:43 - 2:46
    Ada banyak koki yang akan
    berkunjung ke pabrik pagi ini.
  • 2:46 - 2:48
    Aku jadi bersemangat.
  • 2:48 - 2:50
    Sho adalah generasi ketiga dari
    pabrik panko Nakaya,
  • 2:50 - 2:53
    sebuah usaha keluarga yang dirintis
    sejak tahun 1948 oleh kakeknya
  • 2:53 - 2:56
    Hanya panko mereka yang
    diproduksi sepenuhnya di Tokyo,
  • 2:56 - 2:57
    menggunakan roti sendiri
  • 2:57 - 3:01
    untuk memperoleh remah yang biasa
    digunakan dalam gorengan khas Jepang.
  • 3:01 - 3:02
    Panko mereka sangat terkenal,
  • 3:02 - 3:05
    digunakan oleh 60 persen
    dari restoran tonkatsu
  • 3:05 - 3:06
    di restoran Michelin di Jepang,
  • 3:06 - 3:08
    termasuk restoran seperti Gyutan Negishi
  • 3:08 - 3:10
    bahkan kedai dan warung.
  • 3:10 - 3:14
    Banyak yang meyakini bahwa panko-nya
    sendiri akan membuat restoran naik daun.
  • 3:16 - 3:17
    Selamat pagi!
  • 3:21 - 3:23
    Selamat pagi, ini Nakayabashi.
  • 3:23 - 3:24
    Kau perlu satu, baik!
  • 3:24 - 3:28
    Sesampainya di kantor, Sho mulai
    mengorganisir pesanan hari ini.
  • 3:28 - 3:31
    Karena pesanan masuk semalaman
    dari jalur yang berbeda:
  • 3:31 - 3:35
    daring, telepon, pesan singkat,
    surel, bahkan faks.
  • 3:35 - 3:37
    Keleluasaannya sangat mengagumkan,
  • 3:37 - 3:40
    yang menunjukkan komitmennya
    pada layanan pelanggan.
  • 3:40 - 3:42
    Apakah sejak awal
    kau ingin mewarisi usaha ini?
  • 3:42 - 3:43
    Aku mengharapkannya.
  • 3:43 - 3:46
    Tak biasanya kita melihat
    pekerjaan orang tua kita.
  • 3:46 - 3:50
    Namun, aku berkesempatan
    menyaksikannya sejak kecil.
  • 3:50 - 3:53
    Dia bahkan ikut naik truk ayahnya
    saat mengantar barang.
  • 3:53 - 3:56
    Pabrik panko sangat berpengaruh
    dalam kehidupannya.
  • 3:56 - 3:58
    Semasa kecil,
    Sho menggambar tata letak pabrik
  • 3:58 - 4:01
    dan gambarnya masih tergantung
    di dinding kantor hingga saat ini.
  • 4:01 - 4:03
    Itu saudara laki-lakinya.
  • 4:03 - 4:07
    Dia adalah kojocho, alias manajer pabrik.
  • 4:07 - 4:08
    Setelah finalisasi pesanan hari ini,
  • 4:08 - 4:10
    Sho menentukan kurirnya.
  • 4:10 - 4:12
    Supir mengambil barang di rak dan kulkas
  • 4:12 - 4:15
    lalu memuatnya ke dalam truk
    sesuai penugasan.
  • 4:19 - 4:23
    Mesin ini mencetak denpyo,
    atau slip penjualan,
  • 4:23 - 4:25
    yang diberikan kepada pelanggan
    saat pengantaran
  • 4:25 - 4:28
    Di Jepang, kebanyakan usaha
    masih menggunakan kertas,
  • 4:28 - 4:31
    sehingga tanda terima seperti ini
    sangat penting.
  • 4:31 - 4:33
    Sho menyiapkan uang tunai
    untuk pengantaran.
  • 4:33 - 4:36
    Masih banyak pelanggannya yang
    lebih suka membayar secara tunai
  • 4:36 - 4:40
    sehingga semua kurirnya mesti
    membawa uang tunai untuk kembalian.
  • 4:41 - 4:43
    Wah, antik sekali!
  • 4:43 - 4:44
    Apa ini masih digunakan?
  • 4:44 - 4:48
    Kami masih menggunakan brankas ini,
    tetapi tidak diisi dengan uang.
  • 4:48 - 4:52
    Ternyata ini kamon, lambang keluarga
    yang diwariskan dari nenek moyang mereka.
  • 4:52 - 4:55
    Karyawan sif pagi berbaris untuk
    mencap kartu mereka.
  • 4:55 - 4:58
    Sesuatu yang umum dalam perusahaan
    Jepang yang masih tradisional.
  • 5:01 - 5:05
    Sementara itu, Sho berkutat
    mengorganisir persediaan di pabrik.
  • 5:05 - 5:08
    Selaku pemilik, penting baginya untuk
    terlibat dalam setiap aspek usaha ini,
  • 5:08 - 5:09
    besar atau kecil,
  • 5:09 - 5:13
    termasuk membersihkan toilet meski pun
    sudah ada yang bertugas untuk itu.
  • 5:13 - 5:16
    Sebagian orang Jepang percaya
    bahwa membersihkan toilet
  • 5:16 - 5:17
    sama dengan membersihkan kebencian.
  • 5:17 - 5:21
    Kalian akan menemukan banyak
    pengusaha sukses yang melakukan hal ini.
  • 5:22 - 5:24
  • 5:24 - 5:26
  • 5:33 - 5:35
  • 5:35 - 5:37
  • 5:37 - 5:39
    bangsa Jepang menggunakan irisan roti untuk membuat panko
  • 5:39 - 5:41
    sebuah kata dalam bahasa Jepang dimana Pan artinya roti
  • 5:41 - 5:43
    dan ko artinya tepung.
  • 5:43 - 5:43
    Kebanyakan produsen panko menggunakan
  • 5:43 - 5:45
    roti yang dijual secara komersil tetapi nakaya
  • 5:45 - 5:46
    memproduksi roti mereka sendiri di pabrik ini
  • 5:46 - 5:48
    dan menghasilkan 50 jenir honko yang berbeda setiap tahun
  • 5:48 - 5:50
    yang memiliki keunikan
  • 5:50 - 5:52
    rasa dan tekstur sendiri.
  • 5:52 - 5:54
    Langkah pertama adalah membuat adonan
  • 5:54 - 5:56
    Pekerja mencampur air, ragi, dan tepung terigu
  • 5:56 - 6:00
    kemudian menambahkan garam dan gula
  • 6:02 - 6:03
    lalu menguleni adonan.
  • 6:03 - 6:06
    Kemudian mereka menambahkan minyak dan menguleni adonan kembali,
  • 6:06 - 6:09
    MEnariknya, tergantung kondisi cuaca pada hari itu
  • 6:09 - 6:10
    pekerja menyesuaikan berapa lama
  • 6:10 - 6:13
    adonan akan difermentasikan serta
  • 6:13 - 6:14
    berapa besar ragi yang diberikan dengan tujuan
  • 6:14 - 6:16
    menghasilkan produk yang sama
  • 6:16 - 6:17
    Selain itu, produsen terigu memperbarui
  • 6:17 - 6:19
    panennya tiap tahun sehingga pabrik harus
  • 6:19 - 6:21
    menyesuaikan kembali proses dan bahan
  • 6:21 - 6:22
    setiap saat. Ini seperti sebuah seni
  • 6:22 - 6:23
    untuk menciptakan konsistensi
  • 6:23 - 6:25
    panko berkualitas tinggi setiap kalinya.
  • 6:25 - 6:27
    Mesin ini menerima adonan yang telah diuleni
  • 6:27 - 6:29
    lalu memisahkannya menjadi bagian yang lebih kecil.
  • 6:29 - 6:31
    jfs
  • 6:31 - 6:32
    Kemudian adonan disimpan di sini sekitar
  • 6:32 - 6:34
    15 hingga 20 menit
  • 6:34 - 6:36
    KEmudian diputar dan dijatuhkan
  • 6:36 - 6:38
    ke dudukan ini untuk dipipihkan
  • 6:38 - 6:40
    Terakhir, adonan digulung dan diletakkan
  • 6:40 - 6:41
    di atas panci panas dengan tangan
  • 6:41 - 6:43
    [Musik]
  • 6:43 - 6:45
    Adonan perlu didiamkan
  • 6:45 - 6:47
    di ruangan fermentasi yang diatur dengan tingkat kelembapan
  • 6:47 - 6:49
    90 . Aku tidak akan membawa kameraku ke dalam.
  • 6:49 - 6:51
    Setelah itu
  • 6:51 - 6:53
    proses pembakaran domulai
  • 6:53 - 6:55
    BErapa lama waktu untuk memanggang roti ini
  • 6:55 - 6:57
    Pabrik memproduksi 1800 loyang roti per hari
  • 6:57 - 6:58
    fskl
  • 6:58 - 7:00
    dengan berbagai variasi tekstur dan bentuk
  • 7:00 - 7:03
    bergantung pada hasil akhir
  • 7:03 - 7:05
    Untuk yang ini sebelum roti
  • 7:05 - 7:08
    dicincang menjadi potiongan kecil dalam panko
  • 7:08 - 7:10
    pekerja harus menguliti bagian luar roti
  • 7:10 - 7:12
    dengan pengiris otomatis
  • 7:12 - 7:15
    [Musik]
  • 7:15 - 7:17
    Rotinya sendiri tidak keluar dari oven dalam
  • 7:17 - 7:19
    keadan yang sempurna
  • 7:19 - 7:22
    kadang ada bagian yang keras seperti ini
  • 7:22 - 7:23
    sehingga para karyawan akan memisahkan bagian tersebut secara manual
  • 7:23 - 7:25
    [Musik]
  • 7:25 - 7:28
    Setelah semua pinggiran di lepaskan
  • 7:28 - 7:31
    roti kemudian diproses menggunakan
  • 7:31 - 7:33
    mesin khusus
  • 7:34 - 7:37
    yang mencincang roti menjadi bagian kecil
  • 7:37 - 7:38
    yang akan melalui jaring metal ini
  • 7:38 - 7:40
    hjksa
  • 7:40 - 7:42
    Lubang dalam jaring ini bervariasi
  • 7:42 - 7:44
    yang akan menentukan ukuran panko
  • 7:44 - 7:47
    jfkls
  • 7:48 - 7:50
    [Musik]
  • 7:50 - 7:51
    Nampaknya mereka menggunakan 1,3 ton terigu
  • 7:51 - 7:53
    untuk menghasilkan 800 kg atau sekitar
  • 7:53 - 7:55
    1.760 pon panko.
  • 7:55 - 7:58
    setiap hari.
  • 7:58 - 8:00
    [Musik]
  • 8:00 - 8:02
    Mereka tidak hanya menjual panko
  • 8:02 - 8:03
    tetapi juga berbagai macam
  • 8:03 - 8:06
    bahan sehingga saat pelanggan datang,
  • 8:07 - 8:09
    jk
  • 8:09 - 8:10
    mereka bisa membeli panko sekaligus
  • 8:10 - 8:11
    bahan masakan lainnya.
  • 8:11 - 8:13
    Ini seperti toke serba ada yang menyenangkan.
  • 8:13 - 8:15
    Di sebelah sana tampaknya ada
  • 8:15 - 8:17
    pengantaran. Mari kita lihat.
  • 8:17 - 8:20
    Pabrik memastikan kulit roti tidak terbuang percuma
  • 8:20 - 8:23
    dengan cara menyumbangkannya untuk pakan
  • 8:23 - 8:26
    babi dan ayam.
  • 8:26 - 8:28
    [Musik]
  • 8:28 - 8:29
    Setiap pagi dilakukan pertemuan ala Jepang
  • 8:29 - 8:33
    sebelum mulai bekerja.
  • 8:35 - 8:37
    Dalam pertemuan ini para karyawan meninjau
  • 8:37 - 8:39
    pekerjaan untuk hari itu termasuk jika
  • 8:39 - 8:40
    ada masalah yang harus diatasi.
  • 8:40 - 8:41
    [Musik]
  • 8:41 - 8:43
    Sho berkeliling lantai produki
  • 8:43 - 8:45
    untuk melakukan pemeriksaan kualitas
  • 8:45 - 8:46
    Penting baginya untuk bicara langsung
  • 8:46 - 8:48
    dengan para karyawan untuk mendapat masukan
  • 8:48 - 8:51
    terkait kondisi dari roti.
  • 8:51 - 8:53
    djkla
  • 8:53 - 8:55
    hgfd
  • 8:55 - 8:57
    MEreka menigizinkan aku untuk membuat panko sendiri
  • 8:57 - 9:04
    Jadi kau harus memk,. sepeti ini
  • 9:07 - 9:11
    KEren sekali
  • 9:11 - 9:12
    Aku membaut panko yang sempurna!
  • 9:12 - 9:14
    Mereka juga meizinkan kunjungan dari sekolah sekali dalam setahun
  • 9:14 - 9:16
    fhnjdks
  • 9:16 - 9:18
    Hari ini, koki dari restoran Italia
  • 9:19 - 9:20
    berkunjung untuk belajar tentang
  • 9:20 - 9:23
    produk panko milik Sho.
  • 9:23 - 9:24
    Mereka membawa temiage, hantaran sebagai wujud rasa terima kasih.
  • 9:24 - 9:26
    hjk
  • 9:26 - 9:28
    Dalam budaya Jepang,
  • 9:28 - 9:30
    lazim untuk memberikan hadiah
  • 9:30 - 9:33
    jika seseorang membantu kalian.
  • 9:33 - 9:34
    Ini adlah kreasi terbarunya
  • 9:34 - 9:37
    Sukses untuk panko hitam
  • 9:37 - 9:40
    [Musik]
  • 9:45 - 9:48
    Saat kunjungan ke pabrik, saudara laki-laki SHo
  • 9:48 - 9:50
    menguraikan cara pembuatan panko,
  • 10:08 - 10:10
    menjelaskan tipe yang berbeda serta
  • 10:10 - 10:12
    membagikan tips untuk menggunakannya saat memasak.
  • 10:13 - 10:16
    hfksa
  • 10:16 - 10:18
    Sekarang saatnya mencicipi!
  • 10:18 - 10:18
    Apa makanan favoritmu?
  • 10:18 - 10:21
    [Musik]
  • 10:21 - 10:21
    Kau hendak pergi ke mana?
  • 10:21 - 10:23
    [Musik]
  • 10:23 - 10:25
    APa kau selalu makan siang di mobil?
  • 10:25 - 10:28
    fbdsa
  • 10:31 - 10:33
    bukan makanan yang dimakan begitu saja
  • 10:33 - 10:35
    tetapi harus dikombinasikan dengan bahan lain
  • 10:35 - 10:39
    untuk menghasilkan produk akhir seperti katsu
  • 10:39 - 10:41
    atau ikan goreng
  • 10:41 - 10:42
    Sehingga Sho bekerja dengan giat untuk memahami kebutuhan pelanggannya
  • 10:42 - 10:44
    dengan tujuan menghasilkan produk dengan kualitas terbaik
  • 10:44 - 10:46
    Untuk mencapainya
  • 10:46 - 10:48
    dia harus sering bertemu dengan pelanggan
  • 10:48 - 10:50
    untuk melihat bagaimana pankonya digunakan.
  • 10:50 - 11:01
    njdksa
  • 11:01 - 11:04
    Pertama adalah lingkungan elite
  • 11:08 - 11:15
    NIshizawa
  • 11:15 - 11:25
    [Musik]
  • 11:25 - 11:27
    Perhentian selanjutnya adalah
  • 11:27 - 11:30
    restoran steak tungku terbuka
  • 11:32 - 11:34
    Apa yang sedang kau lakukan
  • 11:34 - 11:36
    hjsfdka
  • 11:36 - 11:38
    [Musik]
  • 11:38 - 11:40
    Tak hanya mengantar pesanan,
  • 11:40 - 11:41
    dia juga memberi instruksi khusus
  • 11:41 - 11:43
    sesuai permintaan pelanggan.
  • 11:43 - 11:45
    Dia lebih memahami pankonya dibanding orang lain
  • 11:45 - 11:46
    sehingga dia bisa menjelaskan dengan rinci
  • 11:46 - 11:48
    metode persiapan dari koki sebuah retoran
  • 11:48 - 11:50
    kelas atas hingga koki di kedai tonkatsu rumahan.
  • 11:52 - 11:54
    nbdjkas
  • 11:54 - 11:58
    Untuk mengeluarkan potensi terbaik
  • 11:59 - 12:07
    tekstur dan rasa pankonya
  • 12:07 - 12:10
    selama penjelasan mereka menggunakan
  • 12:10 - 12:14
    campuran ichiko yaitu tepung camupran
  • 12:14 - 12:16
    untuk melapisi makanan sebelum mencelupkannya ke telur.
  • 12:23 - 12:23
    termasuk teknik khusus untuk
  • 12:23 - 12:24
    menghasilkan kuliat yang lebih renyah dan bertekstur.
  • 12:24 - 12:29
    dbsahj
  • 12:29 - 12:31
    [Musik]
  • 12:31 - 12:33
    Wow itu telihat sangat renyah
  • 12:33 - 12:34
    panko dengan teknik tambahan
  • 12:34 - 12:37
    menghasilkan kulit yang
  • 12:37 - 12:39
    berduri seperti stalagmit.
  • 12:39 - 12:40
    Sekarang kembali ke kantor.
  • 12:40 - 12:42
    Dia perlu berkonsentrasi ke penjualan.
  • 12:42 - 12:42
    Tampaknya banyak yang menelepon saat dia pergi
  • 12:42 - 12:44
    nfjkds
  • 12:44 - 12:46
    Setelah menyelesaikan tugas penjualan
  • 12:46 - 12:48
    dia mengahdiri rapat startegi pemasaran dengan sudaranya
  • 12:48 - 12:50
    tentang peluang usaha baru.
  • 12:50 - 12:52
    Mereka juga memulai
  • 12:52 - 12:54
    dak
  • 12:54 - 12:56
    layanan untuk restoran jua
  • 12:56 - 12:59
    AKhirnya selesai!
  • 13:02 - 13:04
    bdsa
  • 13:04 - 13:07
    [Musik]
  • 13:07 - 13:09
    [Tepuk tangan]
  • 13:09 - 13:10
    Lucu sekali, putrinya sangat merindukan ayahnya!
  • 13:10 - 13:22
    Biasanya dia tak sempat untuk makan malam
  • 13:22 - 13:23
    di rumah bersama keluarga
  • 13:23 - 13:27
    jadi dia makan malam seorang diri
  • 13:28 - 13:30
    Karaage buatan istrinya itu terlihat
  • 13:30 - 13:33
    sangat lezat!
  • 13:34 - 13:35
    Dan putrinya senang makan bersamanya.
  • 13:35 - 13:37
    [Musik]
  • 13:37 - 13:38
    Setelah makan malam, Sho biasanya berkumpul dengan
  • 13:38 - 13:40
    keluaragnya
  • 13:40 - 13:42
    mandi dan bermain dengan putrinya
  • 13:42 - 13:45
    lalu kemudian tidur sekitar pukul 23.30.
  • 13:45 - 13:48
    Itulah sehari dalam kehidupan pemilik
  • 13:48 - 14:04
    pabrik Panko di Jepang
  • 14:04 - 14:12
    Apa pendapat kalian?
  • 14:12 - 14:15
    Beritahu aku di kolom komentar
  • 14:15 - 14:19
    Jika klian suka video ini, klik like
  • 14:19 - 14:21
    Jika kalian ingin lihat lebih banyak video seperti ini
  • 14:21 - 14:22
    klik subscribe dan tanda lonceng
  • 14:22 - 14:25
    sampai ketemu di video berikutnya!
  • 14:25 - 14:25
    fds
  • 14:25 - 14:27
    fds
Title:
Sehari dalam Kehidupan Pemilik Pabrik Panko di Jepang
Description:

more » « less
Video Language:
English
Team:
Paolo fromTOKYO
Duration:
15:01

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions