< Return to Video

vimeo.com/.../436881468

  • Not Synced
    Namaku Natalia Rivera. Aku mahasiswa program doctor
  • Not Synced
    Dan sebenarnya sudah lulus, sekarang di Bidang
  • Not Synced
    Bahasa dan santra Hispanik Universitas Pittsburg
  • Not Synced
    Aku juga instruktur Bahasa Spanyol dan spesialis Amerika Latin dan
  • Not Synced
    sastra Italia dan penelitian disabilitas pokok
  • Not Synced
    jadi minat akademisku sangat terkait dengan
  • Not Synced
    pengalaman pribadiku sebagai siswa dan sekarang instruktur
  • Not Synced
    dengan disabilitas belajar dan anxietas
  • Not Synced
    Jadi ingatan pertama yang kuingat, secara pribadi
  • Not Synced
    adalah mengamati kendala akses
  • Not Synced
    khususnya di tingkat SMU,
  • Not Synced
    kurangnya pemahaman tentang berbagai cara belajar yang berbeda
  • Not Synced
    dan perbedaan dalam kecepatan memproses akibat ADD.
  • Not Synced
    Salah satu pengaruh utama ADD bagiku
  • Not Synced
    adalah aku lebih lambat dalam memproses
  • Not Synced
    jadi walau aku kuat dalam komprehensi membaca
  • Not Synced
    Kecepatan prosesku mempengaruhi kecepatan menulisku, sehingga aku tidak selalu
  • Not Synced
    dapat menulis satu paragraf dalam hitungan waktu. Sehingga kami sering
  • Not Synced
    bermasalah di pelajaran Bahasa Inggris. Ini terjadi di kelas 10 dan
  • Not Synced
    ekspektasinya adalah kami dapat menulis 1 paragraf dalam 30 menit
  • Not Synced
    dan seringkali aku butuh waktu lebih, yaitu 1 jam
  • Not Synced
    dan kadang aku bahkan tidak dapat menyelesaikan 1 paragraf
  • Not Synced
    dalam 1 jam
  • Not Synced
    dan aku ingat guru bahasa inggrisku
  • Not Synced
    saat aku menghampirinya dan berkata
  • Not Synced
    "Hai, Aku butuh perpanjangan waktu. Aku
  • Not Synced
    tidak mampu menyelesaikan paragrafku." Dan aku ingat dia menatapku
  • Not Synced
    tak percaya dan berkata," Bila kau tak dapat menulis 1 paragraf saja,
  • Not Synced
    satu paragraf sederhana dalam 1 jam. Aku tak tau harus bilang apa."
  • Not Synced
    Aku ingat saat itu dan setelahnya
  • Not Synced
    Saat aku persiapan ujian akhir. Ini juga terjadi di SMA
  • Not Synced
    Ini di tahun awal, aku mengambil mapel Sejarah Dunia
  • Not Synced
    Aku menghampiri guruku, menyadari karena
  • Not Synced
    aku sudah sering advokasi mandiri sejak
  • Not Synced
    kecil. Aku sudah tau bahwa pada semua ujian standar
  • Not Synced
    ada proses permintaan akomodasi
  • Not Synced
    Aku menghampiri ujian sejarah dunia dan
  • Not Synced
    maksudku, guruku dan menjelaskan padanya
  • Not Synced
    bahwa aku terdaftar dalam kategori disabilitas, bahwa aku punya dokumentasi
  • Not Synced
    disabilitas dan aku butuh akomodasi khusus
  • Not Synced
    yaitu waktu dan setengah. Akomodasi yang sangat umum
  • Not Synced
    Dan ia menjawab,"aku tidak keberatan menyediakan
  • Not Synced
    akomodasi kelas. TApi aku tidak yakin
  • Not Synced
    apakah perpanjangan waktu disediakan dalam ujian akhir." Dan aku
  • Not Synced
    sangat kecewa seorang guru memberikan informasi yang keliru seperti itu padaku
  • Not Synced
    karena aku saja sudah tahu sejak usia 16
  • Not Synced
    bahwa ujian ATS selalu menyediakan proses permohonan
  • Not Synced
    akomodasi. Aku tak percaya bahwa seorang dewasa merasa boleh
  • Not Synced
    memberikan informasi keliru seperti itu. Dan aku tahu
  • Not Synced
    informasinya itu bukan bermaksud negatif, tapi dia
  • Not Synced
    sungguh tidak mempedulikan proses tersebut
  • Not Synced
    Ya, informasi keliru yang tidak sengaja,
  • Not Synced
    tapi efeknya serupa. Andai ia mengatakan itu
  • Not Synced
    kepada murid yang tidak memahami permohonan akomodasi
  • Not Synced
    bagaimana memperoleh evaluasi yang dibutuhkan untuk membuktikan
  • Not Synced
    kebutuhan akomodasi. Jadi ini informasi yang sangat keliru
  • Not Synced
    disebabkan oleh ketidakpedulian dan bukan niat buruk
  • Not Synced
    Kurangnya informasi sungguh mengurangi
  • Not Synced
    kemampuan murid untuk advokasi mandiri
  • Not Synced
    Dalam pekerjaanku di komunitas hak
  • Not Synced
    disabilitas, karena aku telah 2 th bekerja
  • Not Synced
    di organisasi hak disabilitas, yaitu Autistic Self Advovacy Network
  • Not Synced
    Dan bertemu banyak orang seusiaku
  • Not Synced
    Banyak murid yang tidak tahu diagnosanya sampai usia tertentu
  • Not Synced
    Saat mereka mengetahui gejalanya, mereka
  • Not Synced
    mencari dukungan individu. Jadi aku secara
  • Not Synced
    pribadi, mendapat pengetahuan dari ibuku
  • Not Synced
    dan pengalamannya sebagai advokat orangtua
  • Not Synced
    Kesadaranku tentang tingkat diskriminasi
  • Not Synced
    walaupun bersifat tak sengaja, kupikir aku
  • Not Synced
    lebih sadar diskriminasi di tingkat SMA
  • Not Synced
    Aku telah melakukan advokasi di usia dini
  • Not Synced
    aku ingata, di waktu libur sekolah
  • Not Synced
    aku ikut ke kantor ibuku. Dan aku bertemu
  • Not Synced
    ibu lain dan melihatnya bekerja paruh waktu
  • Not Synced
    di grup advokasi orangtua untuk disabilitas ini
  • Not Synced
    Aku berterimakasih pada ibuku untuk mengenalkanku
  • Not Synced
    pada konsep advokasi mandiri dan menguatkanku
  • Not Synced
    untuk menggunakannya dalam segala aspek hidupku pada tingkat profesional
  • Not Synced
    dan juga tingkat akademik
  • Not Synced
    Aku kurang ingat hari Aksi Amerika denganDisabilitas
  • Not Synced
    karena aku baru berusia beberapa bulan
  • Not Synced
    Tapi, dampaknya bagiku, aku sungguh ragu
  • Not Synced
    andai aku sudah lahir 40 th yang lalu
  • Not Synced
    bukannya 30 tahun yang lalu, mungkin aku
  • Not Synced
    tidak kuliah. Walaupun kuliah,
  • Not Synced
    mungkin aku tidak mempertimbangkan PhD
  • Not Synced
    bila tidak ada Aksi Amerika dengan Disabilitas
  • Not Synced
    Karena di pendidikan S2, tingkat dukungan di pendidikan S1
  • Not Synced
    setidaknya di akademi kesenian liberal
  • Not Synced
    yang cenderung lebih mendukung, sangat berbeda dari S2
  • Not Synced
    yang hampir tidak ada tingkat dukungannya.
  • Not Synced
    Kurasa semua siswa S2 merasakannya
  • Not Synced
    Jadi tanpa aksi AAD, aku tiidak yakin apakah aku akan seberuntung ini
  • Not Synced
    untuk dapat kuliah, jadi ini memberi
  • Not Synced
    perlindungan yang kubutuhkan di luar
  • Not Synced
    harapanku, ya kan? Jadi aku merasa
  • Not Synced
    diberikan hidup yang istimewa dan aku bersyukur untuk
  • Not Synced
    kesempatan akademisku, aku tahu banyak siswa lain yang berhak
  • Not Synced
    namun tidak berkesempatan seperti aku, aku
  • Not Synced
    tak hanya berterimakasih pada keluargaku
  • Not Synced
    untuk dedikasi mereka dalam mengadvoaksi,
  • Not Synced
    namun juga untuk aksi AAD. Disabilitas banyak terjadi di keluargaku
  • Not Synced
    Disabilitas perkembangan saraf, disabilitas belajar. Aku
  • Not Synced
    punya sepupu yang mengalami spektrum Autis
  • Not Synced
    Aku tidak berpikir, dia memperoleh
  • Not Synced
    perlindungan dari aksi AAD dalam kualitas
  • Not Synced
    yang sama denganku. Sayangnya, karena
  • Not Synced
    masih ada stigma budaya
  • Not Synced
    Apa lagi bila spektrum autis terjadi
  • Not Synced
    bersama disabilitas intelektual, namun ia
  • Not Synced
    meraih gelar D3nya dengan dukungan minimal
  • Not Synced
    karena AAD menguatkanku, aku siap
  • Not Synced
    jadi instruktur yang menawarkan bimbingan
  • Not Synced
    bagi murid dengan disabilitas. Aku punya
  • Not Synced
    murid disabilitas dan aku merasa karena
  • Not Synced
    pengalaman pribadiku sebagai murid
  • Not Synced
    dengan disabilitas, aku lebih siap untuk
  • Not Synced
    kerja bersama murid berkebutuhan khusus
  • Not Synced
    dan aku siap mengakomodir dan setidaknya
  • Not Synced
    berusaha membuat murid merasa mereka
  • Not Synced
    anggota kelasku yang bernilai. Aku bukan guru yang sempurna. Aku masih butuh
  • Not Synced
    banyak belajar, ku rasa tingkat kemanusia-
  • Not Synced
    an yang berkomunikasi dengan banyak murid
  • Not Synced
    dan aku lebih nyambung dengan mereka
  • Not Synced
    AAD mempermudahku untuk menjadi bermanfaat sebagai instuktur
  • Not Synced
    Namun aku ingat sebuah wawancara dengan muridku
  • Not Synced
    yang mengalami spektrum autis, yang
  • Not Synced
    masuk ke akademi khusus bagi murid dengan disabilitas belajar
  • Not Synced
    Dan dia mengamati dengan seksama tentang
  • Not Synced
    disabilitas belajar dan fokus mereka pada
  • Not Synced
    pelatihan vokasional dibanding pelatihan
  • Not Synced
    akademis. Dia siswi pintar yang ingin
  • Not Synced
    meraih gelar kemanusiaan dan Kesenian
  • Not Synced
    Liberal, namun dia tidak bisa mengambil Filosofi
  • Not Synced
    misalnya atau Sejarah Umum. Dan cara
  • Not Synced
    kelas dan kursus berlangsung, Kurikulum,
  • Not Synced
    bagaimana semua pilihan akademis disusun di kampus tertentu
  • Not Synced
    memaksa ide bahwa disiplin akademis
  • Not Synced
    tradisional tidak sesuai dengan murid
  • Not Synced
    yang memiliki disabiltas intelektual atau
  • Not Synced
    mungkin gangguan belajar dan dia mengeluh
  • Not Synced
    dan aku setuju dengan pemikirannya. Ia
  • Not Synced
    mengeluh karena tidak bisa mengikuti disiplin tradisional yang dia inginkan. Ia ingin menjadi ahli sejarah
  • Not Synced
    Orang tidak akan membaca peraturannya
  • Not Synced
    dengan seksama, dalam upaya mereka
  • Not Synced
    untuk menyertakan orang lain, mereka
  • Not Synced
    tanpa sengaja membatasi pilihan untuk banyak murid
  • Not Synced
    karena mungkin ada murid yang sangat ingin belajar
  • Not Synced
    fisika, kan? Tapi mereka butuh perpanjangan waktu untuk
  • Not Synced
    menyelesaikan tugas, tapi ini hanya di kampus yang berlangsung 4 tahun
  • Not Synced
    Mekanisme ini tidak menyediakan sistem
  • Not Synced
    pendukung untukmurid berkebutuhan khusus
  • Not Synced
    yang ingin mengambil mata kuliah umum.
  • Not Synced
    Dalam hal ini, walaupun dengan semanngat
  • Not Synced
    AAD, dengan peraturan tertulis seperti itu
  • Not Synced
    mereka seperti membenarkan eksklusi sosial
  • Not Synced
    dan akademis bagi murid yang ingin memilih
  • Not Synced
    kuliah umum, tapi ku pikir dalam hal ini,
  • Not Synced
    tingkat pelaksanaannya sangat berbeda. Hal
  • Not Synced
    lain yang ingin kutambahkan, sebagai
  • Not Synced
    pengamatan pribadi saja sebagai instruktur
  • Not Synced
    pelaksanaan rutin dari Amendment 2009
  • Not Synced
    sangatlah penting, karena memperluas kategori
  • Not Synced
    disabilitas termasuk bermacam protein, maksudku
  • Not Synced
    Disabilitas yang sangan inkonsisten. Misal
  • Not Synced
    seperti Kanker atau penyakit autoimun
  • Not Synced
    yang akhirnya dicantumkan dalam kategori disabilitas yang lebih luas ini
  • Not Synced
    Amendment 2009 sangat penting karena ia
  • Not Synced
    menjelaskan bahwa disabilitas tidak harus
  • Not Synced
    stabil, tidak harus konsisten.
  • Not Synced
    Disabilitas fisik yang dianggap konsisten
  • Not Synced
    sebagai disabilitas yang masuk kategori dalam peraturan ini. Kesimpulannya
  • Not Synced
    disabilitas baik fisik maupun mental yang
  • Not Synced
    sifatnya tidak konsisten atau mengalami
  • Not Synced
    periode remisi. Seperti gangguan Bipolar
  • Not Synced
    Yang bagus dalam Amendment 2008 adalah
  • Not Synced
    jelas tidak menentang pemikiran seperti
  • Not Synced
    gangguan bipolar, saat kau mengalami
  • Not Synced
    episode manik depresif yang pada tingkat
  • Not Synced
    institusi, tetap harus menyediakan dukungan yang cukup untuk orang
  • Not Synced
    yang mengalami siklus perubahan. Dan yang
  • Not Synced
    aku amati di tingkat kuliah, khususnya prodi ilmiah
  • Not Synced
    mereka memasukkan hal yang bagikub hampir
  • Not Synced
    tak berdasarkan peraturan. Kau melihat
  • Not Synced
    panduan kuliah S1 dan S2, mereka memiliki
  • Not Synced
    kebijakan yang aneh yang mengharuskan kau
  • Not Synced
    untuk mengungkapkan disabilitasmu pada
  • Not Synced
    dosenmu di 2 minggu pertama pada semeter
  • Not Synced
    dimana kau mengalami disabilitas. Masalah-
  • Not Synced
    nya banyak disabilitas yang tidak bisa begitu, Ada masa dimana kau
  • Not Synced
    'berfungsi'. Dan ada masa kau tidak berfungsi
  • Not Synced
    sebagaimana pemahaman sosial, kan?
  • Not Synced
    Dan khususnya untuk siswa, ini tidak asing bagi siswa yang
  • Not Synced
    terdiagnosa di usia saat baru mulai kuliah
  • Not Synced
    di masa transisi, gejala tertentu yang tak
  • Not Synced
    menyebabkan disabilitas tiba-tiba menyebabkannya
  • Not Synced
    ketika kau masuk kuliah. Dan kebijakan itu
  • Not Synced
    pada dasarnya
  • Not Synced
    memberikan informasi yang keliru bagi
  • Not Synced
    siswa, membuat mereka berpikir mereka tak
  • Not Synced
    bisa meminta dukungan saat mereka mencapai
  • Not Synced
    titik dimana kondisi mereka sangat melumpuhkan
  • Not Synced
    sampai mereka tak dapat memenuhi syarat dalam kurun waktu yang ditentukan. Seperti ada
  • Not Synced
    mekanisme untuk memberikan pemahaman
  • Not Synced
    keliru bahwa kau tak dapat memperoleh dukungan di masa selanjutnya
  • Not Synced
    dalam semester tsb. Jadi, sepertinya walau
  • Not Synced
    pun ada perlindungan yang ditetapkan, ketidaktahuan institusi
  • Not Synced
    dan pelaksanaan rutin terus jadi masalah.
  • Not Synced
    Bila aku dapat memilih 1 hal yang harus diubah dalam hal akses
  • Not Synced
    aku akan memulai abstrak singkat dan kemudian menjelaskan maksudku
  • Not Synced
    Kita harus mengatasi konsep otonomi ini
  • Not Synced
    Apa maksudku? Aku banyak berpikir tentang
  • Not Synced
    aktivis hak disabilitas, ketika kita berpikir tentang advokasi, yang mereka pikirkan
  • Not Synced
    dalam hal gerakan bersama akar rumput,
  • Not Synced
    ada penekanan dalam hal hubungan, dan dukungan timbal balik
  • Not Synced
    Dan saya pikir hanya dalam
  • Not Synced
    budaya barat, tanggungjawab untuk mencari
  • Not Synced
    akomodasi sosial untuk disabilitas
  • Not Synced
    diemban oleh individu saja, bukan masyarakat
  • Not Synced
    Aku rasa AAD memberikan kesan tsb, kan?
  • Not Synced
    Bahwa akomodasi sosial yang sebenarnya
  • Not Synced
    disarankan, benar?
  • Not Synced
    Tanggungjawab Sosial, namun dalam praktik
  • Not Synced
    tidak berlaku tanggungjawab bersama dan aku sering melihat ini pada tingkat administrasi universita
  • Not Synced
    Jadi ketika siswa mulai kuliah, tidak saja
  • Not Synced
    kau bertanggungjawab pada manajemen waktu
  • Not Synced
    belajar hidup mandiri untuk pertama kali
  • Not Synced
    Belajar tinggal dengan teman sekamar, yang mungkin tidak mudah bagimu bila kau
  • Not Synced
    siswa dengan disabilitas. Kau juga bertanggungjawab untuk mengatur akomodasimu sendiri
  • Not Synced
    dan bergantung pada akomodasi yang kau
  • Not Synced
    butuhkan, ku rasa di tingkat S1, pengalamanku
  • Not Synced
    tidak terlalu sulit. Aku masih bisa mengatasinya. Tapi di tingkat S2,
  • Not Synced
    meminta akomodasi baru, berdasarkan kebutuhan barumu
  • Not Synced
    akibat perubahan pekerjaan dan
  • Not Synced
    keseluruhan. Tugasmu menjadi lebih menuntut,
  • Not Synced
    pada tingkat S2
  • Not Synced
    Harus ada cara untuk akomodasi sosial
  • Not Synced
    dan akademik untuk dipertimbangkan kembali
  • Not Synced
    sebagai tanggungjawab bersama. Tapi pada
  • Not Synced
    tingkat administrasi, ada tanggungjawab
  • Not Synced
    bagi siswa untuk berhasil yang bukan hanya
  • Not Synced
    beban otonomi, tapi tanggungjawab bersama
  • Not Synced
    Tugas bersama
  • Not Synced
    Aku pikir sebagai bagian komunitas kita
  • Not Synced
    berperan untuk mengidentifikasi organisasi hak disabilitas yang
  • Not Synced
    aktif bekerja dalam menyediakan
  • Not Synced
    dukungan dan layanan
  • Not Synced
    dan tidak fokus kepada aspek penyembuhan, yang
  • Not Synced
    tidak membiarkan kita menunjukkan kebutuhan sosial tsb
  • Not Synced
    Aku pikir organisasi seperti Autistic
  • Not Synced
    Self Advocacy Network, tempat kerjaku,
  • Not Synced
    punya program pusat advokasi yang unggul
  • Not Synced
    Mereka sungguh menyediakan sumber yang mudah secara kognitif untuk advokasi
  • Not Synced
    politis, misalnya. Dan mereka menguatkan
  • Not Synced
    siswa dengan cara tsb, untuk advokasi
  • Not Synced
    dukungan di kampus perkuliahan
  • Not Synced
    Melihat organisasi yang menguatkan
  • Not Synced
    orang untuk advokasi mandiri dengan
  • Not Synced
    keterampilan yang mereka miliki, untuk
  • Not Synced
    merasa hidup mereka berharga sebagaimana adanya
Title:
vimeo.com/.../436881468
Video Language:
Korean
Team:
ABILITY Magazine
Duration:
18:26

Indonesian subtitles

Incomplete

Revisions Compare revisions