< Return to Video

Challenging environment 1

  • 0:00 - 0:05
    (Genta)
  • 0:05 - 0:11
    (Genta)
  • 0:19 - 0:25
    Bagaimana terus berada di masa kini
    sementara perasaan sudah tidak betah lagi?
  • 0:28 - 0:32
    Karena di Plum Village selalu menasihati
  • 0:33 - 0:36
    "mari kita jangan terjebak di
    masa lalu dan masa depan"
  • 0:36 - 0:39
    "Marilah kita kembali
    ke momen kekinian"
  • 0:40 - 0:45
    Ini pertanyaan tentang "Bagaimana
    saya bisa terus berada di momen kekinian
  • 0:45 - 0:51
    sementara momen kekinian
    membuat perasaan tidak betah lagi?
  • 0:51 - 0:53
    Itu pertanyaan bagus!
  • 0:53 - 0:55
    (ketawa)
  • 1:04 - 1:08
    Siapa pun yang mengerti
    praktik hidup berkesadaran
  • 1:09 - 1:14
    Dia tahu bahwa perlu untuk
    kembali ke rumah momen kekinian
  • 1:16 - 1:20
    Setelah kamu pulang ke rumah
    momen kekinian, kamu bisa menemukan
  • 1:21 - 1:25
    dua jenis situasi:
  • 1:26 - 1:29
    Situasi pertama adalah
  • 1:29 - 1:32
    Ada banyak kondisi
    kebahagiaan yang sudah ada
  • 1:33 - 1:36
    di sini dan saat ini
  • 1:39 - 1:45
    Ketika kamu bernapas masuk bawa
    pikiranmu kembali ke rumah, ke tubuhmu
  • 1:45 - 1:49
    Kamu berdiri kokoh di masa kekinian
  • 1:50 - 1:54
    Kamu sadar ada begitu banyak
    elemen segar dan menyembuhkan
  • 1:55 - 1:58
    sudah tersedia di momen kekinian
  • 1:58 - 2:02
    Ada banyak kondisi
    kebahagiaan di momen kekinian
  • 2:03 - 2:06
    Melalui kewaspadaan itu,
  • 2:06 - 2:10
    sehingga membangkitkan perasaan
    sukacita dan kebahagiaan menjadi mudah
  • 2:11 - 2:16
    Kamu bisa melakukannya
    untuk memperkuat dirimu
  • 2:16 - 2:19
    Memperkuat dirimu dengan
    sukacita dan kebahagiaan
  • 2:19 - 2:28
    Jadi, itulah hal pertama yang kamu
    jumpai ketika kembali ke momen kekinian
  • 2:28 - 2:34
    Situasi kedua adalah ketika
    kamu kembali ke momen kekinian
  • 2:34 - 2:38
    Kamu bisa bertemu
    dengan perasaan pedih
  • 2:38 - 2:42
    perasaan dari emosi kepedihan,
  • 2:42 - 2:46
    yang ada dalam dirimu.
  • 2:50 - 2:54
    Pada kenyataanya,
    perasaan dan emosi kepedihan,
  • 2:54 - 2:58
    muncul dari waktu ke waktu
  • 3:00 - 3:06
    Tetapi ketika perasan itu mulai
    mewujud, kamu tidak ingin hadir di situ
  • 3:06 - 3:10
    Lalu kamu mencoba kabur,
  • 3:11 - 3:14
    seolah-olah perasaan itu tidak ada di situ.
  • 3:14 - 3:21
    Jadi, tidak ada orang di situ merawat
    perasaan dan emosi kepedihan itu
  • 3:22 - 3:28
    maksud dari kembali ke momen
    kekinian berarti, bukan lagi mengenali
  • 3:28 - 3:32
    elemen sukacita dan kebahagiaan,
  • 3:32 - 3:36
    tetapi memberi kesempatan untuk
    merawat kepedihan dalam dirimu
  • 3:36 - 3:39
    kemudian mentransformasinya.
  • 3:39 - 3:43
    jadi, walaupun kamu merasa
    tidak betah lagi momen kekinian
  • 3:44 - 3:48
    kembali ke momen kekinian
    merupakan satu-satunya kesempatanmu
  • 3:49 - 3:53
    untuk melakukan sesuatu
    agar meredakan perasaan itu
  • 3:53 - 3:57
    dan mentransformasinya.
  • 3:57 - 4:00
    Kebanyakan orang
    tidak melakukan itu
  • 4:00 - 4:06
    karena mereka takut, ketika
    mereka kembali ke rumahnya
  • 4:06 - 4:08
    dan menyentuh kepedihan hati,
  • 4:08 - 4:12
    mereka akan
    kewalahan akibat derita itu
  • 4:12 - 4:16
    Oleh karena itu mereka
    memilih untuk melarikan dirinya,
  • 4:16 - 4:20
    mengkhayal sesuatu di masa
    depan demi untuk melupakan
  • 4:21 - 4:25
    pergi ke masa lalu
    untuk melupakan
  • 4:31 - 4:35
    tetapi masa lalu dan masa depan
    seperti bayang-bayang saja.
  • 4:36 - 4:38
    bukanlah kenyataan.
  • 4:38 - 4:42
    Hanya momen kini yang nyata.
  • 4:46 - 4:51
    Banyak orang mengubur
    penderitaan yang ada dalam hatinya
  • 4:54 - 5:01
    bukan hanya lewat lari ke
    masa lalu juga lari ke masa depan
  • 5:02 - 5:08
    mengimajinasi akan sebuah harapan lain,
  • 5:08 - 5:11
    bahwa derita akan
    berakhir di masa depan
  • 5:11 - 5:15
    tetapi itu tidak berlangsung lama
  • 5:16 - 5:23
    dan banyak orang mengubur
    penderitaan di hatinya
  • 5:23 - 5:27
    melalui cara mengonsumsi
  • 5:28 - 5:32
    membaca majalah, menonton televisi
  • 5:32 - 5:35
    mencoba mencari sesuatu untuk di makan
  • 5:36 - 5:39
    mendengarkan musik, menelepon,
  • 5:39 - 5:46
    semua itu, kamu lakukan dengan harapan
  • 5:46 - 5:51
    Tidak perlu menghadapi
    penderitaan dalam dirimu
  • 5:53 - 5:58
    Kamu mengizinkan kepedihan itu
    terus bertumbuh dalam dirimu
  • 5:59 - 6:05
    Praktik hidup berkesadaran membantu
    kamu kembali ke rumah, momen kekinian
  • 6:05 - 6:09
    walaupun momen kekinian tidak nyaman,
  • 6:09 - 6:12
    tetapi pada momen itu,
  • 6:12 - 6:16
    Kamu bisa mengerti penderitaan,
  • 6:16 - 6:20
    dan kamu bisa mencari
    solusi untuk meredakannya
  • 6:20 - 6:23
    dan mentransformasinya.
  • 6:24 - 6:30
    jadi, lain kali, ketika kamu merasa
    momen kekinian tidak nyaman
  • 6:32 - 6:37
    jangalah berpikir bahwa
    melarikan diri adalah solusi terbaik, bukan!
  • 6:38 - 6:41
    Mungkin saja ada kesempatan.
  • 6:41 - 6:47
    Jadi, tetaplah berada di momen itu,
    menatap mendalam hakikat penderitaanmu
  • 6:48 - 6:51
    jika kamu tahu cara
    berlatih napas berkesadaran
  • 6:51 - 6:53
    atau berjalan berkesadaran,
  • 6:53 - 6:56
    Membangkitkan energi kesadaran sepenuhnya
  • 6:56 - 7:00
    dan energi kesadaran itu
    yang terbangkitkan dari praktik
  • 7:00 - 7:03
    membuatmu cukup kuat
  • 7:03 - 7:10
    untuk mengenali dan menghadapi
    kepedihan dan memeluknya dengan lembut.
  • 7:10 - 7:14
    Memeluk penderitaanmu dengan lembut
  • 7:14 - 7:18
    dalam beberapa menit
    Kamu sudah bisa tenang
  • 7:19 - 7:22
    dan...
  • 7:23 - 7:28
    jika ada praktisi lain bersamamu
  • 7:30 - 7:35
    lalu kamu bisa mendapat manfaat
    dari enegi kesadaran penuh darinya
  • 7:35 - 7:37
    dan welas asihnya.
  • 7:38 - 7:41
    Menyentuh penderitaan
  • 7:41 - 7:46
    mendatangkan pengertian atas penderitaan
  • 7:47 - 7:48
    dan....
  • 7:51 - 7:57
    energi welas asih
    pengertian dan welas asih
  • 7:57 - 8:00
    memiliki kekuatan menyembuhkan.
  • 8:00 - 8:06
    Menyembuhkanmu dan orang lain
    yang sedang ada di sekitarmu pada saat itu.
  • 8:07 - 8:11
    Jika ada sekelompok orang yang berlatih
  • 8:11 - 8:15
    bersama, memeluk
    penderitaan dengan kelembutan
  • 8:15 - 8:21
    mereka bisa merasakan energi welas
    asih kolektif yang akan menyembuhkannya
  • 8:22 - 8:26
    Ketika penderitaan mereka berkurang, mereka
    dalam posisi baik untuk membantu orang lain
  • 8:26 - 8:29
    melakukan hal yang sama juga.
  • 8:40 - 8:46
    Ada Bodhisattva bernama Kṣitigarbha
  • 8:52 - 9:00
    Tekad Kṣitigarbha adalah
    pergi ke tempat yang ada
  • 9:00 - 9:04
    banyak penderitaan
  • 9:04 - 9:08
    demi mendapatkan
    kesempatan melayani dan menolong
  • 9:15 - 9:22
    ada begitu banyak dokter, perawat,
    sukarelawan, mereka juga demikian
  • 9:23 - 9:29
    mereka secara sukarela ke
    daerah yang penuh kepedihan
  • 9:30 - 9:33
    demi menolong orang lain
  • 9:33 - 9:40
    Bodhisattva Kṣitigarbha itu
    nyata, bukan sekedar imajinasi saja.
  • 9:41 - 9:46
    Anak yang masih muda bertindak
    sebagai Bodhisattva Kṣitigarbha
  • 9:47 - 9:49
    Mereka tidak takut penderitaan,
  • 9:49 - 9:53
    Karena mereka tahu bahwa
    mereka bisa meringankan penderitaan
  • 9:56 - 10:04
    Bodhisattva Kṣitigarbha memiliki
    kekuatan besar atau sumber energi
  • 10:05 - 10:09
    yaitu aspirasinya
  • 10:10 - 10:14
    nutrisi jenis ketigas: kehendak (aspirasi)
  • 10:15 - 10:19
    Kamu sadar sedang hidup
  • 10:20 - 10:23
    dan kamu ingin menggunakan
    kehidupanmu untuk berbuat sesuatu
  • 10:24 - 10:28
    Kamu ingin hidupmu
    bermanfaat dan bermakna.
  • 10:30 - 10:34
    Kamu memperkuat tekadmu
    pergi menolong mereka yang menderita.
  • 10:35 - 10:42
    Kamu tidak takut untuk pergi
    ke tempat yang ada penderitaan.
  • 10:45 - 10:50
    Bodhisattva seperti ini
    perlu kita dukung.
  • 10:51 - 10:59
    Kamu ingin mendukungnya agar mereka
    tak redup aspirasiya setelah beberapa tahun melayani
  • 11:00 - 11:05
    Kita perlu mengirimkan
    energi penyemangat
  • 11:13 - 11:17
    mereka butuh penguatan dan penyembuhan
  • 11:17 - 11:23
    Setelah 6 bulan kerja di
    tempat sulit, mereka pulang ke rumah
  • 11:24 - 11:27
    dan ada kita untuk
    merawat dirinya sendiri
  • 11:27 - 11:34
    waktunya untuk menyembuhkan diri
    agar bisa pergi lagi untuk kali ke-2 dan ke-3
  • 11:35 - 11:39
    Bodhisattva Kṣitigarbha juga butuh bantuan.
  • 11:39 - 11:44
    Ketika kita sedang membantu
    Kṣitigarbha muda melanjutkan pekerjaannya
  • 11:44 - 11:47
    di dunia ini.
  • 11:49 - 11:52
    Jika kamu punya welas asih,
  • 11:52 - 11:57
    kamu tidak keberatan berada
    di situasi sulit dan menderita.
  • 11:57 - 12:00
    Dan jika kamu punya welas asih secukupnya
  • 12:04 - 12:11
    kamu akan terlindungi. Kamu tidak
    akan terbebani oleh energi kolektif
  • 12:11 - 12:15
    penderitaan yang
    terpancarkan dari orang sekitar.
  • 12:17 - 12:27
    dan Bodhisattva Kṣitigarbha tahu
    bahwa dirinya butuh komunitas (sangha)
  • 12:29 - 12:33
    untuk terus melayani
    dalam kurun waktu panjang
  • 12:38 - 12:43
    Jadi, praktik seharusnya
    bukan urusan individual saja
  • 12:44 - 12:48
    praktik seharusnya urusan bersama juga.
  • 12:48 - 12:54
    Mari kita menyakinkan anggota
    keluarga untuk bergabung dalam latihan.
  • 12:54 - 13:00
    Dan cara terbaik melakukannya adalah
    semakin hari semakin menyenangkan
  • 13:01 - 13:04
    sering senyum, baik hati, semakin baik
  • 13:04 - 13:10
    dan mereka akan percaya bahwa
    latihan ini manjur juga buat mereka.
  • 13:12 - 13:18
    jadi, ketika keluarga dan
    komunitasmu menikmati keharmonisan
  • 13:20 - 13:24
    kesehatan, kekeluargaan
  • 13:24 - 13:31
    lalu aspiranmu menjadi mudah terealisasi
  • 13:33 - 13:36
    tanpa sangha, tanpa kelompok orang
  • 13:36 - 13:39
    cita-cita kita sulit terwujud.
  • 13:39 - 13:43
    jadi, bukan hanya coba sendirian saja,
  • 13:43 - 13:47
    tetatapi kita beroperasi sebagai
    grup sebagai komunitas (sangha)
  • 13:48 - 13:51
    itu selalu lebih baik.
  • 13:54 - 13:58
    (Genta)
Title:
Challenging environment 1
Description:

more » « less
Video Language:
English
Duration:
14:52
Nyanabhadra Shakya edited Indonesian subtitles for Challenging environment 1

Indonesian subtitles

Revisions