(Genta) (Genta) Bagaimana terus berada di masa kini sementara perasaan sudah tidak betah lagi? Karena di Plum Village selalu menasihati "mari kita jangan terjebak di masa lalu dan masa depan" "Marilah kita kembali ke momen kekinian" Ini pertanyaan tentang "Bagaimana saya bisa terus berada di momen kekinian sementara momen kekinian membuat perasaan tidak betah lagi? Itu pertanyaan bagus! (ketawa) Siapa pun yang mengerti praktik hidup berkesadaran Dia tahu bahwa perlu untuk kembali ke rumah momen kekinian Setelah kamu pulang ke rumah momen kekinian, kamu bisa menemukan dua jenis situasi: Situasi pertama adalah Ada banyak kondisi kebahagiaan yang sudah ada di sini dan saat ini Ketika kamu bernapas masuk bawa pikiranmu kembali ke rumah, ke tubuhmu Kamu berdiri kokoh di masa kekinian Kamu sadar ada begitu banyak elemen segar dan menyembuhkan sudah tersedia di momen kekinian Ada banyak kondisi kebahagiaan di momen kekinian Melalui kewaspadaan itu, sehingga membangkitkan perasaan sukacita dan kebahagiaan menjadi mudah Kamu bisa melakukannya untuk memperkuat dirimu Memperkuat dirimu dengan sukacita dan kebahagiaan Jadi, itulah hal pertama yang kamu jumpai ketika kembali ke momen kekinian Situasi kedua adalah ketika kamu kembali ke momen kekinian Kamu bisa bertemu dengan perasaan pedih perasaan dari emosi kepedihan, yang ada dalam dirimu. Pada kenyataanya, perasaan dan emosi kepedihan, muncul dari waktu ke waktu Tetapi ketika perasan itu mulai mewujud, kamu tidak ingin hadir di situ Lalu kamu mencoba kabur, seolah-olah perasaan itu tidak ada di situ. Jadi, tidak ada orang di situ merawat perasaan dan emosi kepedihan itu maksud dari kembali ke momen kekinian berarti, bukan lagi mengenali elemen sukacita dan kebahagiaan, tetapi memberi kesempatan untuk merawat kepedihan dalam dirimu kemudian mentransformasinya. jadi, walaupun kamu merasa tidak betah lagi momen kekinian kembali ke momen kekinian merupakan satu-satunya kesempatanmu untuk melakukan sesuatu agar meredakan perasaan itu dan mentransformasinya. Kebanyakan orang tidak melakukan itu karena mereka takut, ketika mereka kembali ke rumahnya dan menyentuh kepedihan hati, mereka akan kewalahan akibat derita itu Oleh karena itu mereka memilih untuk melarikan dirinya, mengkhayal sesuatu di masa depan demi untuk melupakan pergi ke masa lalu untuk melupakan tetapi masa lalu dan masa depan seperti bayang-bayang saja. bukanlah kenyataan. Hanya momen kini yang nyata. Banyak orang mengubur penderitaan yang ada dalam hatinya bukan hanya lewat lari ke masa lalu juga lari ke masa depan mengimajinasi akan sebuah harapan lain, bahwa derita akan berakhir di masa depan tetapi itu tidak berlangsung lama dan banyak orang mengubur penderitaan di hatinya melalui cara mengonsumsi membaca majalah, menonton televisi mencoba mencari sesuatu untuk di makan mendengarkan musik, menelepon, semua itu, kamu lakukan dengan harapan Tidak perlu menghadapi penderitaan dalam dirimu Kamu mengizinkan kepedihan itu terus bertumbuh dalam dirimu Praktik hidup berkesadaran membantu kamu kembali ke rumah, momen kekinian walaupun momen kekinian tidak nyaman, tetapi pada momen itu, Kamu bisa mengerti penderitaan, dan kamu bisa mencari solusi untuk meredakannya dan mentransformasinya. jadi, lain kali, ketika kamu merasa momen kekinian tidak nyaman jangalah berpikir bahwa melarikan diri adalah solusi terbaik, bukan! Mungkin saja ada kesempatan. Jadi, tetaplah berada di momen itu, menatap mendalam hakikat penderitaanmu jika kamu tahu cara berlatih napas berkesadaran atau berjalan berkesadaran, Membangkitkan energi kesadaran sepenuhnya dan energi kesadaran itu yang terbangkitkan dari praktik membuatmu cukup kuat untuk mengenali dan menghadapi kepedihan dan memeluknya dengan lembut. Memeluk penderitaanmu dengan lembut dalam beberapa menit Kamu sudah bisa tenang dan... jika ada praktisi lain bersamamu lalu kamu bisa mendapat manfaat dari enegi kesadaran penuh darinya dan welas asihnya. Menyentuh penderitaan mendatangkan pengertian atas penderitaan dan.... energi welas asih pengertian dan welas asih memiliki kekuatan menyembuhkan. Menyembuhkanmu dan orang lain yang sedang ada di sekitarmu pada saat itu. Jika ada sekelompok orang yang berlatih bersama, memeluk penderitaan dengan kelembutan mereka bisa merasakan energi welas asih kolektif yang akan menyembuhkannya Ketika penderitaan mereka berkurang, mereka dalam posisi baik untuk membantu orang lain melakukan hal yang sama juga. Ada Bodhisattva bernama Kṣitigarbha Tekad Kṣitigarbha adalah pergi ke tempat yang ada banyak penderitaan demi mendapatkan kesempatan melayani dan menolong ada begitu banyak dokter, perawat, sukarelawan, mereka juga demikian mereka secara sukarela ke daerah yang penuh kepedihan demi menolong orang lain Bodhisattva Kṣitigarbha itu nyata, bukan sekedar imajinasi saja. Anak yang masih muda bertindak sebagai Bodhisattva Kṣitigarbha Mereka tidak takut penderitaan, Karena mereka tahu bahwa mereka bisa meringankan penderitaan Bodhisattva Kṣitigarbha memiliki kekuatan besar atau sumber energi yaitu aspirasinya nutrisi jenis ketigas: kehendak (aspirasi) Kamu sadar sedang hidup dan kamu ingin menggunakan kehidupanmu untuk berbuat sesuatu Kamu ingin hidupmu bermanfaat dan bermakna. Kamu memperkuat tekadmu pergi menolong mereka yang menderita. Kamu tidak takut untuk pergi ke tempat yang ada penderitaan. Bodhisattva seperti ini perlu kita dukung. Kamu ingin mendukungnya agar mereka tak redup aspirasiya setelah beberapa tahun melayani Kita perlu mengirimkan energi penyemangat mereka butuh penguatan dan penyembuhan Setelah 6 bulan kerja di tempat sulit, mereka pulang ke rumah dan ada kita untuk merawat dirinya sendiri waktunya untuk menyembuhkan diri agar bisa pergi lagi untuk kali ke-2 dan ke-3 Bodhisattva Kṣitigarbha juga butuh bantuan. Ketika kita sedang membantu Kṣitigarbha muda melanjutkan pekerjaannya di dunia ini. Jika kamu punya welas asih, kamu tidak keberatan berada di situasi sulit dan menderita. Dan jika kamu punya welas asih secukupnya kamu akan terlindungi. Kamu tidak akan terbebani oleh energi kolektif penderitaan yang terpancarkan dari orang sekitar. dan Bodhisattva Kṣitigarbha tahu bahwa dirinya butuh komunitas (sangha) untuk terus melayani dalam kurun waktu panjang Jadi, praktik seharusnya bukan urusan individual saja praktik seharusnya urusan bersama juga. Mari kita menyakinkan anggota keluarga untuk bergabung dalam latihan. Dan cara terbaik melakukannya adalah semakin hari semakin menyenangkan sering senyum, baik hati, semakin baik dan mereka akan percaya bahwa latihan ini manjur juga buat mereka. jadi, ketika keluarga dan komunitasmu menikmati keharmonisan kesehatan, kekeluargaan lalu aspiranmu menjadi mudah terealisasi tanpa sangha, tanpa kelompok orang cita-cita kita sulit terwujud. jadi, bukan hanya coba sendirian saja, tetatapi kita beroperasi sebagai grup sebagai komunitas (sangha) itu selalu lebih baik. (Genta)