-
Not Synced
Sebagian orang percaya bahwa manusia
memiliki dua nyawa,
-
Not Synced
dan kita akan mati dua kali.
-
Not Synced
Kematian yang pertama adalah mati jasad
-
Not Synced
sedangkan kematian yang kedua adalah saat
orang terakhir yang mengenalmu mati,
-
Not Synced
dan tak ada lagi yang tahu siapa dirimu.
-
Not Synced
Saat aku muda, dulu aku berlatih kaligrafi
dengan air.
-
Not Synced
Aku paling suka menulis karakter menurun
-
Not Synced
dan melihat tulisannya mengabur.
-
Not Synced
Pada awal tahun 1990-an,
-
Not Synced
Aku mengambil batu dari alam,
-
Not Synced
dan mulai menulis catatan harian dengan
air di atas batu itu.
-
Not Synced
Lalu kemudian berubah menjadi karya
berupa tulisan air.
-
Not Synced
Memori adalah bagian penting
dari hidup kita.
-
Not Synced
Kita menggambar sesuatu, menulis sesuatu,
karena kita ingin mengingatnya.
-
Not Synced
Jadi aku pikir mungkin
aku bisa menggambar sesuatu
-
Not Synced
yang bagian pertamanya akan hilang
sebelum aku menyelesaikan sisanya.
-
Not Synced
Sesuatu yang sejatinya
tidak bisa diselesaikan.
-
Not Synced
Karya yang akan selalu dalam proses.
-
Not Synced
Sebenarnya, sebentar lagi kita sampai
ke Hutong tempat tinggalku.
-
Not Synced
Ayahku sangat keras padaku.
Saat aku muda,
-
Not Synced
aku menghormatinya dan berpikir bahwa
tak ada yang dia tak bisa lakukan.
-
Not Synced
Tapi setelah aku tumbuh besar, apalagi saat
masa kenakalan remaja, kurasa dia
-
Not Synced
tak mengerti apapun.
Dia memelukku saat aku muda.
-
Not Synced
Aku masih ingat jambangnya menggelitikku
saat umur tiga tahun.
-
Not Synced
Tapi kemudian, kami tidak pernah kontak
badan lagi meskipun cuma jabat tangan.
-
Not Synced
Aku ingin menyentuhnya tapi
aku tidak berani.
-
Not Synced
Lalu aku memikirkan tentang gambar.
-
Not Synced
Gambar adalah sesuatu yang
bisa kau lihat tapi tidak bisa sentuh.
-
Not Synced
Jadi kuputuskan untuk memotret tanganku
menyentuh udara,
-
Not Synced
dan menyorotkan gambar itu padanya.
-
Not Synced
Setelah menyelesaikan karya ini,
kami tidak membicarakannya.
-
Not Synced
Tapi hubungan kami berubah.
-
Not Synced
Dan ayahku bisa merasakannya juga.
-
Not Synced
Setelah karya itu,
aku dan ayahku membuat karya-karya serupa.
-
Not Synced
Sayangnya pada tahun 2002,
Ayahku meninggal karena infark miokard.
-
Not Synced
Lalu kupikir,
-
Not Synced
jika aku tak menyentuhnya sekarang,
tak akan ada lagi kesempatan lain.
-
Not Synced
Kemudian, aku menciptakan iterasi kedua
"Menyentuh Ayahku."
-
Not Synced
Aku sangat berduka karena
aku menyentuh jasadnya yang dingin
-
Not Synced
dengan tanganku yang hangat.
-
Not Synced
Walaupun kurekam,
aku putuskan untuk tidak akan menontonnya
-
Not Synced
Barulah aku menyadari betapa berat dan
dalam perasaan merindukan seseorang,
-
Not Synced
yang tidak bisa diungkapkan
dalam bahasa apapun.
-
Not Synced
[inaudibel]
-
Not Synced
-Apakah ini bagus?
-Ya
-
Not Synced
Jika berhasil, bagaimana kita memajangnya?
Milik kami disini, lalu milikmu?
-
Not Synced
Atau bagaimana kita tentukan?
Perlukan kita membuat undian?