< Return to Video

Haruskah anda tersenyum?

  • 0:00 - 0:03
    Plum Village, Prancis, Mei 2014
  • 0:03 - 0:08
    Master Zen Thich Nhat Hanh
    menjawab pertanyaan
  • 0:08 - 0:15
    (Bunyi genta)
  • 0:15 - 0:18
    Dalam tradisi saya sendiri -Jepang-,
    kami tidak tersenyum,
  • 0:18 - 0:22
    tapi di Plum Village
    kami banyak tersenyum.
  • 0:22 - 0:25
    Saya suka keduanya.
    Bagaimana cara menggabungkannya?
  • 0:26 - 0:29
    Thay terkasih, Sangha terkasih,
  • 0:32 - 0:34
    (Bahasa Jepang)
    Saya datang dari Jepang.
  • 0:37 - 0:40
    Thay terkasih, Sangha terkasih,
    saya datang dari Jepang.
  • 0:46 - 0:50
    (Bahasa Jepang)Saya pendeta agama Shinto
    di kuil yang berada di kaki gunung Fuji.
  • 0:51 - 0:56
    Saya pendeta agama Shinto
    di kuil yang berada di kaki gunung Fuji.
  • 0:59 - 1:05
    (B.Jepang) Pada saat yang sama, saya juga
    berlatih meditasi Zen dari sekolah Rinzai.
  • 1:10 - 1:17
    Pada saat yang sama, saya juga
    berlatih meditasi Zen dari sekolah Rinzai.
  • 1:21 - 1:25
    (B.Jepang) Orang Jepang jarang tertawa.
  • 1:27 - 1:30
    Orang Jepang jarang tertawa.
  • 1:34 - 1:39
    (B.Jepang) Khususnya pada sekolah RInzai,
    kami diajarkan bahwa kami tidak diizinkan
  • 1:39 - 1:42
    untuk menampakkan gigi kami dalam
    tiga tahun pertama sejak kami ditahbiskan.
  • 1:43 - 1:49
    Khususnya pada sekolah RInzai, dalam
    tiga tahun pertama sejak kami ditahbiskan
  • 1:49 - 1:53
    kami tidak diizinkan menampakkan gigi kami
    ... artinya kami tidak boleh tertawa.
  • 1:57 - 2:02
    (B.Jepang) Kami diajarkan melakukan cara
    tradisional dalam berlatih meditasi Zen,
  • 2:02 - 2:11
    tidak ada ekspresi wajah,
    tubuh kaku dan tegang.
  • 2:12 - 2:17
    Jadi cara yang diajarkan di sekolah
    adalah saat saya berlatih meditasi Zen,
  • 2:18 - 2:24
    Saya harus menjaga agar wajah
    dan tubuh saya kaku dan tegang.
  • 2:26 - 2:30
    (B.Jepang) Saya mempunyai ketegangan ini,
    yang merupakan ciri dari budaya Jepang.
  • 2:31 - 2:37
    Dan ketegangan ini, saya rasa juga
    merupakan ciri dari budaya Jepang.
  • 2:39 - 2:47
    (B.Jepang) Tapi saya suka ajaran Thay
    tentang senyum dan santai di Plum Village.
  • 2:49 - 2:53
    Tapi saya suka latihan dan
    ajaran dari Plum Village.
  • 2:55 - 2:58
    Saya sangat suka akan
    senyuman dari Plum Village.
  • 2:58 - 3:02
    (B.Jepang) Lusa, saya harus pulang
    ke tanah tak tersenyum itu.
  • 3:04 - 3:05
    (B.Jepang) Lusa.
  • 3:06 - 3:11
    Lusa, saya harus pulang
    ke tanah tak tersenyum itu.
  • 3:14 - 3:17
    (B.Jepang) Meskipun saya suka tradisi
    dari tanah air saya,
  • 3:18 - 3:21
    saya juga suka ajaran Thay
    di Plum Village.
  • 3:21 - 3:26
    Dalam hati saya,
    kedua ajaran ini tercampur aduk.
  • 3:28 - 3:40
    Setelah saya pulang ke Jepang,
    saya ingin menggabungkan kedua ajaran ini,
  • 3:40 - 3:43
    bagaimana saya bisa melakukannya?
  • 3:44 - 3:47
    Jadi, saya suka ajaran dari Plum Village.
    Saya suka tersenyum.
  • 3:48 - 3:49
    Tapi pada saat yang sama,
  • 3:49 - 3:53
    saya sangat menghargai tradisi dari
    Jepang sendiri yang tanpa tersenyum.
  • 3:55 - 3:57
    Jadi lusa, saat saya
    harus pulang ke Jepang,
  • 3:59 - 4:02
    saya tidak tahu bagaimana saya
    bisa meneruskan latihan di mana
  • 4:02 - 4:05
    saya bisa menggabungkan
    kedua ajaran yang berbeda ini.
  • 4:05 - 4:07
    (B. Jepang)
    Saya ingin menggabungkan.
  • 4:07 - 4:09
    Saya harap bisa menggabungkannya.
  • 4:11 - 4:14
    Bagaimana cara menggabungkannya, Thay?
  • 4:14 - 4:17
    (Suara tertawa)
  • 4:19 - 4:21
    Saya pikir itu sangat memungkinkan.
  • 4:28 - 4:32
    Dalam sejarah agama Buddha Zen di Jepang,
  • 4:34 - 4:38
    banyak guru-guru Zen yang mampu tersenyum.
  • 4:39 - 4:45
    Mereka sangat menikmati keindahan alam.
  • 4:48 - 4:52
    Dalam tulisan mereka,
    dalam ucapan mereka,
  • 4:52 - 4:56
    mereka telah mengekspresikan berbagai
    kecintaan dan penghargaan tentang alam.
  • 4:57 - 5:01
    Ketika anda sangat menikmatinya, anda
    tidak bisa menahan diri untuk tersenyum
  • 5:01 - 5:04
    walaupun tidak ada yang
    melihat anda tersenyum.
  • 5:12 - 5:15
    Anda bisa tersenyum pada malam hari,
    tidak ada yang melihat anda.
  • 5:15 - 5:20
    (Suara tertawa)
  • 5:34 - 5:40
    Dan anda tahu bahwa senyum seperti itu
    bukanlah senyuman diplomatik.
  • 5:44 - 5:47
    Tersenyum, bahkan tertawa.
  • 5:49 - 5:52
    Saya pikir banyak teman kita di Jepang,
  • 5:52 - 5:56
    mereka ingin menunjukkan bahwa
    mereka berlatih dengan serius.
  • 5:59 - 6:03
    Tentu saja, perhatian mereka terpusat
    untuk berhasil dalam latihan.
  • 6:04 - 6:07
    Anda tidak bisa berlatih
    setengah-setengah.
  • 6:07 - 6:13
    Anda harus berlatih sepenuhhati,anda harus
    menunjukkan keseriusan anda dalam latihan.
  • 6:14 - 6:18
    Dan jika anda terlalu serius,
    anda menjadi terlalu suram bagi saya.
  • 6:21 - 6:24
    Dan beberapa dari kita melakukannya
    secara berlebihan.
  • 6:26 - 6:30
    Berlatih dengan serius adalah hal baik,
    kami setuju dengan mereka.
  • 6:30 - 6:34
    Kami memberitahu mereka bahwa kami setuju
    kita harus berlatih dengan serius.
  • 6:35 - 6:42
    Tapi kita harusnya tidak berlatih secara
    berlebihan sehingga menjadi suram, tegang.
  • 6:43 - 6:52
    Karena patung Sang Buddha yang indah
    selalu tersenyum ringan.
  • 6:57 - 7:03
    Jadi anda bisa pulang dan
    memberitahu rekan berlatih anda:
  • 7:04 - 7:08
    Ada dua jenis senyum,
    dua jenis tawa.
  • 7:12 - 7:20
    Dan saat anda tersenyum
    dengan sadar, itu bagus.
  • 7:22 - 7:28
    Bahkan jika anda tertawa keras,
    anda melakukannya dengan sadar, itu bagus.
  • 7:30 - 7:33
    Apapun yang dilakukan
    secara sadar, itu bagus.
  • 7:33 - 7:36
    Apapun yang dilakukan
    secara tidak sadar, itu tidak bagus.
  • 7:37 - 7:42
    Jadi anda harusnya menerima
    tawa dan senyuman yang baik.
  • 7:44 - 7:50
    Jadilah guru yang baik dan bawalah
    senyuman sadar, tawa sadar pulang
  • 7:50 - 7:53
    dalam tradisi anda dan tingkatkan mutunya.
  • 7:54 - 7:58
    Khususnya, nasehati mereka
    untuk makan perlahan.
  • 7:58 - 8:01
    Karena dalam tradisi Soto,
    mereka makan dengan sangat cepat.
  • 8:01 - 8:04
    (Suara tertawa)
  • 8:04 - 8:09
    Kita seharusnya bisa menikmati makan.
  • 8:10 - 8:14
    Beritahu mereka untuk mengunyah
    setidaknya 30 kali.
  • 8:14 - 8:17
    Lebih baik lagi kalau dilakukan 50 kali.
  • 8:19 - 8:21
    Terima kasih.
  • 8:25 - 8:28
    Terhubung, terinspirasi, terpelihara.
  • 8:29 - 8:39
    (Bunyi genta)
Title:
Haruskah anda tersenyum?
Description:

Thay menjawab pertanyaan pada tanggal 21 Juni 2014. Pertanyaan 9.

more » « less
Video Language:
English
Duration:
09:03

Indonesian subtitles

Revisions