< Return to Video

How to heal suffering in your family - Gender discrimination in Buddhism?

  • 0:01 - 0:04
    Plum Village, Prancis, Mei 2014
  • 0:04 - 0:08
    Master Zen Thich Nhat Hanh
    menjawab pertanyaan
  • 0:09 - 0:14
    (Suara genta)
  • 0:14 - 0:18
    1. Keluarga saya mempunyai banyak
    penderitaan,menyebabkan mereka jadi keras
  • 0:18 - 0:21
    dan merusak diri mereka sendiri.
    Bagaimana cara saya membantu mereka?
  • 0:21 - 0:25
    2. Mengapa banyak diskriminasi pada wanita
    dalam agama Buddha bahkan sampai hari ini?
  • 0:28 - 0:30
    Wahai Thay, wahai Sangha,
  • 0:31 - 0:33
    Saya punya 2 pertanyaan.
  • 0:34 - 0:36
    Jadi pertanyaan pertama saya adalah:
  • 0:37 - 0:41
    Saya adalah anak terakhir dari
    garis keturunan leluhur saya.
  • 0:43 - 0:46
    Dan ada banyak penderitaan untuk diubah,
  • 0:46 - 0:51
    tapi saya juga sangat beruntung mempunyai
    kondisi cukup untuk menemukan Dharma,
  • 0:53 - 0:55
    dan tidak berlari untuk bertahan hidup.
  • 0:55 - 0:57
    Jadi saya bisa berlatih.
  • 0:58 - 1:01
    Sekarang, saya baru kembali
    dari perjalanan jauh,
  • 1:02 - 1:07
    dan karena saya pergi jauh, begitu saya
    kembali saya bisa melihat dengan jelas
  • 1:08 - 1:11
    bagaimana penderitaan
    dibangun dalam keluarga kami.
  • 1:11 - 1:15
    beberapa generasi melalui kondisi sejarah.
  • 1:20 - 1:26
    Jadi saya mencoba berbagi dengan sesepuh
    saya, agar mereka bisa menemukan kelegaan.
  • 1:28 - 1:31
    Tapi sebagian dari mereka sangat keras.
  • 1:33 - 1:35
    Mereka mempunyai banyak kemarahan.
  • 1:35 - 1:39
    Mereka menjadi sangat keji dan putus asa.
  • 1:42 - 1:45
    Dan walaupun saya mempunyai pemahaman,
  • 1:45 - 1:48
    saya tahu saya juga tidak cukup stabil
    dalam situasi tertentu,
  • 1:49 - 1:53
    dan saya tidak tahu lagi apa yang harus
    dilakukan untuk membantu mereka.
  • 1:55 - 1:59
    Dan saya sangat cemas, karena
    saya telah melihat beberapa dari mereka,
  • 1:59 - 2:03
    dari generasi orang tua saya,
    yang melarikan diri dari perang,
  • 2:03 - 2:07
    menjadi benar-benar gila dan
    merusak diri mereka sendiri.
  • 2:09 - 2:11
    Jadi ini adalah pertanyaan pertama saya.
  • 2:13 - 2:15
    Dan pertanyaan kedua saya adalah:
  • 2:16 - 2:22
    Mengapa dalam tradisi agama Buddha,
    bahkan sampai hari ini,
  • 2:24 - 2:27
    masih banyak diskriminasi terhadap wanita?
  • 2:29 - 2:30
    Terima kasih.
  • 2:38 - 2:42
    (Sdri. Pine) Wahai Thay,
    teman kita menanyakan 2 pertanyaan.
  • 2:42 - 2:45
    Pertanyaan pertama adalah seperti
  • 2:45 - 2:49
    pertanyaan seorang anak muda
    tentang cara membantu ayahnya.
  • 2:49 - 2:54
    Jadi teman kita disini juga berkata bahwa
    dia bisa melihat banyak penderitaan.
  • 2:54 - 2:59
    tidak hanya generasi orang tuanya,
    tapi juga generasi leluhurnya.
  • 3:01 - 3:05
    Dia ingin membantu mereka,
    tapi dia melihat mereka sangat keras,
  • 3:05 - 3:10
    karena penderitaan hebat yang telah
    mereka lalui selama perang.
  • 3:11 - 3:15
    Dan mereka merusak diri mereka sendiri
    karena penderitaan di dalam diri mereka.
  • 3:15 - 3:18
    Dia ingin tahu bagaimana
    dia bisa meraih mereka,
  • 3:18 - 3:23
    bagaimana dia bisa membantu
    mereka ke arah yang lebih sehat.
  • 3:25 - 3:28
    Dan pertanyaan kedua adalah:
  • 3:28 - 3:34
    Mengapa sampai hari ini banyak
    diskriminasi pada wanita dlm agama Buddha?
  • 3:52 - 3:56
    Apakah anda pikir bahwa di Plum Village,
    kami mendiskriminasi wanita?
  • 4:06 - 4:07
    Para biksuni dan ...
  • 4:10 - 4:13
    praktisi wanita di Plum Village
  • 4:13 - 4:15
    memainkan peran yang sangat penting
  • 4:20 - 4:25
    dalam mengatur kehidupan
    dan latihan Sangha
  • 4:29 - 4:32
    dan latihan dari Sangha yang lebih besar.
  • 4:36 - 4:42
    Dan tradisi biksuni masih
    ada di berbagai negara.
  • 4:44 - 4:49
    Ada negara yang telah
    kehilangan Sangha biksuni.
  • 4:50 - 4:55
    Ini bukan karena agama Buddha,
    tapi karena para praktisi agama Buddha.
  • 4:56 - 5:01
    Mereka mengizinkan diskriminasi
    seperti itu dari masyarakat
  • 5:02 - 5:05
    menyusup dalam komunitas.
  • 5:12 - 5:15
    Di Thailand, di Sri Lanka ...
  • 5:20 - 5:22
    mereka tidak punya biksuni lagi.
  • 5:23 - 5:29
    Dan banyak orang di negara-negara ini
    mencoba memulihkan urutan biksuni.
  • 5:31 - 5:34
    Jadi orang beragama Buddha
    tidak berlatih cukup baik.
  • 5:37 - 5:42
    Itu sebabnya kita harus berbuat lebih
    baik lagi dari generasi sebelumnnya.
  • 5:45 - 5:47
    Dan Thay adalah salah satu
    dari mereka yang mencoba ...
  • 5:50 - 5:52
    memulihkan ...
  • 5:56 - 5:58
    memulihkan semangat,
  • 6:00 - 6:07
    semangat agama Buddha
    yang awal, asli, sederhana,
  • 6:08 - 6:09
    karena Sang Buddha ...
  • 6:15 - 6:18
    menghapus segala jenis diskriminasi.
  • 6:19 - 6:24
    Beliau menerima segala jenis orang,
    segala jenis ras, segala jenis kasta
  • 6:25 - 6:29
    dalam komunitas-Nya.
  • 6:31 - 6:33
    Dan beliau menyambut ...
  • 6:34 - 6:37
    wanita menjadi biksuni.
  • 6:40 - 6:45
    Beliau adalah seorang revolusioner sejati
    dalam zaman-Nya sendiri.
  • 6:46 - 6:49
    Begitu sulit, tapi beliau
    mampu melakukannya.
  • 6:50 - 6:53
    Jadi kita yang merupakan
    kelanjutan dari Sang Buddha,
  • 6:53 - 6:58
    harus berlatih cukup baik untuk
    mempertahankan peninggalan-Nya,
  • 7:02 - 7:04
    untuk melindungi peninggalan-Nya.
  • 7:04 - 7:05
    Tidak ada diskriminasi!
  • 7:14 - 7:17
    Penderitaan luar biasa.
  • 7:21 - 7:23
    Dan ada di antara kita ...
  • 7:26 - 7:28
    yang keluar dari Perang Vietnam,
  • 7:34 - 7:36
    penuh dengan luka.
  • 7:38 - 7:42
    Kita telah melihat abang kita,
    ayah kita, ibu kita, kakak kita
  • 7:42 - 7:46
    terbunuh dan musnah selama perang.
  • 7:48 - 7:50
    Kita telah melihat banyak dari
    mereka dipenjara
  • 7:52 - 7:54
    dan disiksa selama perang.
  • 7:57 - 8:00
    Filsafat asing, senjata asing
  • 8:00 - 8:03
    telah dibawa masuk
    dari segala penjuru dunia
  • 8:05 - 8:07
    untuk menghancurkan kita,
    untuk membunuh kita.
  • 8:07 - 8:11
    Dan kita dipaksa ke dalam situasi
    seperti itu untuk waktu yang lama.
  • 8:17 - 8:21
    Dan tiap dari kita, setiap orang
    Vietnam dari generasi baru
  • 8:22 - 8:26
    membawa penderitaan
    seperti itu dalam dirinya.
  • 8:32 - 8:35
    Dan setelah 40 tahun pengasingan,
  • 8:36 - 8:39
    Thay telah bisa pulang beberapa kali,
  • 8:40 - 8:45
    mengadakan retret untuk membantu
    menyembuhkan luka perang
  • 8:49 - 8:53
    orang-orang, generasi yang lebih muda.
  • 8:54 - 8:57
    Dia mencoba melakukan yang terbaik,
  • 8:59 - 9:04
    dan dia mencoba melakukannya sebagai
    sebuah Sangha, bukan sebagai perorangan.
  • 9:09 - 9:13
    Thay pulang ke Vietnam
    bukan sebagai perorangan,
  • 9:16 - 9:17
    tapi sebagai sebuah komunitas.
  • 9:18 - 9:22
    300 orang praktisi pulang
    ke Vietnam dengan Thay
  • 9:23 - 9:26
    untuk pertama kalinya setelah
    40 tahun dalam pengasingan.
  • 9:27 - 9:28
    Itu adalah pada tahun ...
  • 9:30 - 9:35
    tahun 2005... benar bukan?
  • 9:36 - 9:38
    2005.
  • 9:43 - 9:47
    Kita mempunyai beberapa ratus monastik
    dan praktisi awam datang bersama.
  • 9:49 - 9:52
    Dan latihan kita sangat kuat.
  • 9:55 - 9:56
    Bayangkan ...
  • 9:58 - 10:00
    sebuah hotel di Hanoi,
  • 10:03 - 10:04
    di mana kami tinggal.
  • 10:08 - 10:13
    Polisi rahasia datang dan mengamati kami,
    karena mereka takut akan kami.
  • 10:20 - 10:23
    Kemanapun kami pergi,
    mereka mengikuti kami.
  • 10:25 - 10:29
    Mereka ingin tahu apa yang kami beritahu
    orang-orang, apa yang kami lakukan.
  • 10:30 - 10:33
    Mereka dipaksa mengizinkan Thay
    untuk pulang ke rumah,
  • 10:35 - 10:37
    tapi mereka takut ...
  • 10:39 - 10:42
    bahwa kami mungkin mengatakan sesuatu,
  • 10:47 - 10:53
    bahwa kami mengajak orang di Vietnam
    mengatakan sesuatu yang melawan mereka.
  • 11:02 - 11:06
    Dan beberapa ratus dari kami
    berlatih dengan kekukuhan.
  • 11:07 - 11:11
    Dan cara kami berjalan, cara kami
    bernafas, cara kami makan sarapan kami,
  • 11:12 - 11:18
    cara kami menemui orang di hotel
  • 11:18 - 11:23
    dan mereka yang datang menemui kami,
    termasuk polisi rahasia,
  • 11:25 - 11:27
    mencerminkan latihan kami.
  • 11:28 - 11:34
    Dan hotel tempat kami tinggal
    kelihatan seperti pusat latihan.
  • 11:35 - 11:40
    Ada kesadaran.
    Ada kedamaian, persaudaraan.
  • 11:41 - 11:43
    Dan mereka sangat terkesan.
  • 11:46 - 11:53
    Dan suatu kali kami melakukan meditasi
    berjalan di sekitar Danau Hoan Kiem.
  • 11:55 - 11:57
    Itu adalah pertama kalinya
    orang di kota itu menyaksikan
  • 11:58 - 12:04
    sejumlah besar orang berjalan
    dengan damai, senang dan bahagia.
  • 12:04 - 12:06
    Mereka sangat dikejutkan
    oleh pemandangan itu.
  • 12:07 - 12:11
    Itu memngakibatkan
    pengaruh besar pada penduduk.
  • 12:12 - 12:14
    Mereka melihat praktisi yang kuat.
  • 12:15 - 12:19
    Dan kami bisa berbagi latihan
    dengan begitu banyak orang ...
  • 12:20 - 12:24
    pada kotbah umum dan dalam retret kami.
  • 12:28 - 12:30
    Dan setelah itu kami mengadakan
  • 12:32 - 12:34
    upacara berdoa.
  • 12:37 - 12:42
    Kami berdoa bagi jutaan orang
    yang meninggal selama perang.
  • 12:43 - 12:47
    Dan ribuan orang datang
    dan berlatih dengan kami,
  • 12:48 - 12:50
    dan berdoa bersama.
  • 12:51 - 12:55
    Dan kami berjanji satu sama lain
    bahwa tidak akan pernah lagi
  • 12:55 - 12:59
    kami akan menerima
    perang filsafat seperti itu,
  • 13:02 - 13:06
    dan membunuh satu sama lain dengan
    senjata asing dan filsafat asing.
  • 13:07 - 13:09
    Dan itu hal yang mungkin.
  • 13:10 - 13:15
    Jadi kami berlatih untuk membantu
    penyembuhan seluruh negara.
  • 13:19 - 13:22
    Jadi jawaban saya di sini adalah:
  • 13:23 - 13:26
    Untuk berhasil dalam ...
  • 13:28 - 13:31
    upaya anda membantu
  • 13:34 - 13:39
    anda harus melakukannya
    dengan sebuah Sangha.
  • 13:41 - 13:43
    Anda harus masuk dalam sebuah Sangha.
  • 13:43 - 13:46
    Anda harus mempunyai saudara
    dan saudari dalam berlatih.
  • 13:48 - 13:52
    Kita harus cukup kuat untuk
    bisa mengatasi penderitaan.
  • 13:53 - 13:55
    Ada banyak sampah.
  • 13:58 - 14:04
    Dan karena banyak dari kita tidak tahu
    cara merubah sampah menjadi bunga,
  • 14:07 - 14:12
    menggunakan penderitaan dengan baik untuk
    menciptakan perdamaian dan penyembuhan,
  • 14:12 - 14:15
    kita perlu sebuah Sangha
    sebagai pendukung.
  • 14:18 - 14:22
    Jadi berlatih sendiri,
    perubahan diri sudah sangat sulit,
  • 14:22 - 14:26
    apalagi perubahan orang lain.
  • 14:27 - 14:29
    Itu sebabnya ...
  • 14:33 - 14:39
    kita harus tahu, kita harus lihat bahwa
    kita harus mencoba membangun sebuah Sangha
  • 14:40 - 14:45
    untuk bersama Sangha,
    membantu pembangunan Sangha,
  • 14:46 - 14:51
    Tanpa Sangha, anda tidak bisa banyak
    melakukan perubahan dan penyembuhan.
  • 14:52 - 14:56
    Bahkan Sang Buddha tidak bisa berbuat
    banyak tanpa sebuah Sangha.
  • 14:58 - 15:02
    Dan itu sebabnya, setelah Penerangan
    Sempurna,hal pertama yang beliau pikirkan,
  • 15:02 - 15:07
    adalah pergi mengenali
    elemen dari Sangha beliau.
  • 15:09 - 15:11
    Anda harus melakukan hal yang sama.
  • 15:12 - 15:14
    Dan Thay sangat sadar akan hal ini.
  • 15:16 - 15:21
    Thay tahu bahwa jika dia pulang sendiri,
    dia tidak akan bisa berbuat apa-apa.
  • 15:24 - 15:27
    Jadi dia mengajukan kondisi:
  • 15:28 - 15:32
    "Saya hanya akan pulang jika anda
    membiarkan saya pergi dengan Sangha saya."
  • 15:38 - 15:44
    Jadi dengan Sangha kita akan mempunyai
    energi bersama yang cukup kuat
  • 15:46 - 15:50
    untuk menjaga penderitaan kita,
    merubah penderitaan kita.
  • 15:55 - 15:57
    Semoga berhasil!
  • 15:58 - 16:03
    Terhubung, terinspirasi, terpelihara
  • 16:03 - 16:09
    (Suara genta)
Title:
How to heal suffering in your family - Gender discrimination in Buddhism?
Description:

Thay answers questions on 21 June 2014. Question 5

more » « less
Video Language:
English
Duration:
16:37

Indonesian subtitles

Revisions