< Return to Video

Ben Goldacre: Apa yang tidak diketahui dokter tentang obat yang mereka resepkan

  • 0:01 - 0:03
    Pria ini
  • 0:03 - 0:06
    merasa dia dapat memberi tahu masa depan.
  • 0:06 - 0:08
    Namanya Nostradamus, walaupun di tabloid the Sun ini
  • 0:08 - 0:11
    wajahnya agak mirip Sean Connery. (Tawa)
  • 0:11 - 0:14
    Dan seperti Anda kebanyakan, saya ragu, saya tidak percaya
  • 0:14 - 0:15
    bahwa orang dapat melihat masa depan.
  • 0:15 - 0:18
    Saya tidak pernah dan tidak akan percaya pada ramalan,
  • 0:18 - 0:21
    Anda pernah mendengar ada orang yang dapat meramal masa depan
  • 0:21 - 0:24
    dan itu mungkin hanyalah kebetulan, dan kita hanya
  • 0:24 - 0:27
    mendengar tentang kebetulan dan keganjilan.
  • 0:27 - 0:31
    Kita tidak pernah mendengar para peramal yang salah.
  • 0:31 - 0:33
    Kini kita mengira hal itu hanya terjadi pada hal-hal konyol
  • 0:33 - 0:36
    namun masalahnya adalah
  • 0:36 - 0:40
    masalah yang sama juga terjadi di dunia akademis,
  • 0:40 - 0:44
    dan di bidang kedokteran, hal ini mengakibatkan hilangnya nyawa.
  • 0:44 - 0:48
    Baiklah, pertama-tama, kita akan berbicara mengenai ramalan
  • 0:48 - 0:50
    karena ternyata tahun lalu seorang peneliti bernama Daryl Bem
  • 0:50 - 0:52
    mengadakan penelitian di mana dia menemukan bukti
  • 0:52 - 0:56
    bahwa mahasiswa sarjana memiliki kekuatan untuk meramal
  • 0:56 - 0:58
    dan hasil ini diterbitkan di jurnal akademik
  • 0:58 - 1:00
    dan kebanyakan orang yang membaca jurnal ini berkata, "Yah,
  • 1:00 - 1:03
    cukup baik, namun saya rasa itu kebetulan, karena saya tahu
  • 1:03 - 1:05
    bahwa jika saya melakukan kajian dan tidak menemukan bukti
  • 1:05 - 1:08
    bahwa mahasiswa sarjana memiliki kekuatan untuk meramal,
  • 1:08 - 1:11
    hal itu tidak akan dapat diterbitkan di jurnal.
  • 1:11 - 1:14
    Dan sebenarnya, kita tahu hal itu benar
  • 1:14 - 1:17
    karena beberapa kelompok peneliti yang berbeda mencoba
  • 1:17 - 1:20
    untuk mengulangi kajian ini
  • 1:20 - 1:23
    dan saat mereka mengirimkannya ke jurnal yang sama,
  • 1:23 - 1:26
    jurnal itu berkata, "Tidak, kami tidak tertarik untuk menerbitkan
  • 1:26 - 1:31
    penelitian ulang. Kami tidak tertarik pada data buruk Anda."
  • 1:31 - 1:33
    Hal ini telah menjadi bukti bagaimana di bidang akademik,
  • 1:33 - 1:38
    kita akan melihat contoh yang berat sebelah dari gambaran sebenarnya
  • 1:38 - 1:42
    akan semua penelitian ilmiah yang telah dilakukan.
  • 1:42 - 1:46
    Hal ini tidak hanya terjadi pada bidang psikologi.
  • 1:46 - 1:51
    Namun juga terjadi, sebagai contoh, pada penelitian kanker.
  • 1:51 - 1:55
    Jadi di bulan Maret 2012, bulan lalu, beberapa peneliti
  • 1:55 - 1:58
    melaporkan di Nature bagaimana mereka mencoba
  • 1:58 - 2:01
    mengulan 53 kajian ilmiah berbeda yang meneliti
  • 2:01 - 2:05
    pengobatan potensial pada kanker,
  • 2:05 - 2:08
    dan dari 53 kajian itu, mereka hanya dapat
  • 2:08 - 2:11
    mengulangi 6 kajian dengan sukses.
  • 2:11 - 2:15
    46 dari 53 kajian itu tidak dapat diulangi.
  • 2:15 - 2:19
    Dan dalam diskusinya, mereka mengatakan bahwa hal ini sangat mungkin
  • 2:19 - 2:22
    disebabkan karena mereka menerbitkan kebetulan.
  • 2:22 - 2:24
    Orang-orang akan melakukan banyak kajian berbeda
  • 2:24 - 2:26
    dan saat kajian itu berhasil, mereka akan menerbitkannya
  • 2:26 - 2:27
    dan saat kajian itu tidak berhasil, mereka tidak menerbitkannya.
  • 2:27 - 2:31
    Sehingga saran mereka untuk mengatasi masalah ini,
  • 2:31 - 2:35
    karena hal ini menjadi masalah, mengirim kita ke lorong yang gelap,
  • 2:35 - 2:36
    saran pertama mereka untuk mengatasi masalah ini
  • 2:36 - 2:40
    adalah mempermudah penerbitan hasil ilmiah yang buruk,
  • 2:40 - 2:43
    dan mengubah dorongan yang diberikan sehingga para ilmuwan
  • 2:43 - 2:47
    terdorong untuk menerbitkan hasil buruk mereka kepada umum.
  • 2:47 - 2:51
    Namun hal ini tidak hanya terjadi pada bidang
  • 2:51 - 2:55
    penelitian ilmiah kanker praklinis.
  • 2:55 - 2:58
    Hal ini juga terjadi secara nyata
  • 2:58 - 3:02
    dalam bidang kedokteran. Pada tahun 1980
  • 3:02 - 3:05
    beberapa peneliti melakukan kajian pada obat yang bernama lorcainide,
  • 3:05 - 3:07
    yang merupakan obat untuk mengatasi
  • 3:07 - 3:10
    irama detak jantung yang tidak beraturan,
  • 3:10 - 3:12
    dan idenya adalah, setelah seseorang mengalami serangan jantung,
  • 3:12 - 3:13
    mereka sangat mungkin memiliki irama jantung yang tidak normal
  • 3:13 - 3:16
    sehingga jika kita memberikan obat untuk menekan irama yang tidak normal ini,
  • 3:16 - 3:19
    hal itu akan meningkatkan peluang orang itu bertahan hidup.
  • 3:19 - 3:22
    Pada awal pengembangannya, mereka melakukan penelitian kecil
  • 3:22 - 3:24
    pada kurang dari 100 pasien.
  • 3:24 - 3:28
    50 orang diberikan lorcainide, dan dari ke-50 orang itu, 10 orang meninggal.
  • 3:28 - 3:31
    50 pasien lainnya diberikan plasebo
  • 3:31 - 3:34
    tanpa kandungan aktif apa-apa, dan hanya 1 orang yang meninggal.
  • 3:34 - 3:36
    Jadi mereka menganggap itu adalah obat gagal,
  • 3:36 - 3:39
    dan pengembangan komersialnya dihentikan,
  • 3:39 - 3:44
    dan karena itu, percobaan ini tidak pernah diterbitkan.
  • 3:44 - 3:49
    Sayangnya, selama 5 sampai 10 tahun berikutnya,
  • 3:49 - 3:53
    perusahaan lainnya memiliki ide yang sama tentang obat yang akan
  • 3:53 - 3:55
    mencegah irama jantung yang tidak normal pada penderita serangan jantung.
  • 3:55 - 3:57
    Obat ini dipasarkan dan diresepkan dengan sangat luas
  • 3:57 - 4:01
    karena serangan jantung adalah hal biasa,
  • 4:01 - 4:04
    dan perlu waktu sangat lama bagi kita untuk mengetahui bahwa
  • 4:04 - 4:07
    obat ini meningkatkan resiko kematian
  • 4:07 - 4:10
    sehingga sebelum kita mengetahui tanda itu,
  • 4:10 - 4:16
    lebih dari 100.000 orang meninggal di Amerika
  • 4:16 - 4:20
    akibat memakan obat ini.
  • 4:20 - 4:23
    Sebenarnya di tahun 1993,
  • 4:23 - 4:27
    para peneliti yang melakukan kajian awal di tahun 1980 itu
  • 4:27 - 4:31
    menerbitkan mea culpa, surat permohonan maaf kepada komunitas ilmiah
  • 4:31 - 4:34
    di mana mereka berkata, "Saat kami melakukan kajian di tahun 1980,
  • 4:34 - 4:36
    kami berpikir bahwa kematian yang lebih besar pada para penerima lorcainide
  • 4:36 - 4:39
    adalah kebetulan."
  • 4:39 - 4:41
    Pengembangan lorcainide dihentikan karena alasan komersil
  • 4:41 - 4:43
    dan kajian ini tidak pernah diterbitkan.
  • 4:43 - 4:45
    Ini adalah contoh yang bagus akan ketidakadilan dalam penerbitan.
  • 4:45 - 4:47
    Itu adalah istilah teknis bagi peristiwa di mana
  • 4:47 - 4:51
    data yang buruk menghilang, tidak diterbitkan,
  • 4:51 - 4:55
    dan mereka mengatakan hasil yang ada di sini
  • 4:55 - 4:59
    "mungkin menjadi peringatan awal akan masalah di masa depan."
  • 4:59 - 5:03
    Ini adalah kisah dari penelitian ilmiah dasar.
  • 5:03 - 5:07
    Ini adalah kisah dari 20 atau 30 tahun yang lalu.
  • 5:07 - 5:11
    Lingkungan penerbitan akademik kini benar-benar berbeda.
  • 5:11 - 5:14
    Ada jurnal akademik seperti "Trials," dengan akses gratis
  • 5:14 - 5:17
    yang akan menerbitkan percobaan apapun pada manusia
  • 5:17 - 5:20
    entah hasilnya baik atau buruk.
  • 5:20 - 5:24
    Namun masalah akan hasil buruk yang menghilang
  • 5:24 - 5:28
    masih sangat lazim. Begitu lazimnya
  • 5:28 - 5:34
    hingga menyentuh inti dari kedokteran berbasis bukti.
  • 5:34 - 5:37
    Inilah obat bernama reboxetine, saya sendiri
  • 5:37 - 5:39
    meresepkan obat ini. Ini adalah obat antidepresi.
  • 5:39 - 5:42
    Saya adalah dokter kutu buku, sehingga saya membaca semua kajian
  • 5:42 - 5:45
    tentang obat ini. Saya membaca sebuah kajian
  • 5:45 - 5:48
    yang menunjkkan bahwa reboxetine lebih baik dibandingkan plasebo
  • 5:48 - 5:50
    dan ada 3 kajian lainnya yang diterbitkan
  • 5:50 - 5:53
    yang menunjukkan bahwa reboxietine sama baiknya dengan obat antidepresi lainnya
  • 5:53 - 5:56
    dan karena pasien ini tidak cocok dengan obat antidepresi yang lain,
  • 5:56 - 5:58
    saya berpikir, reboxetine sama bagusnya, hanya salah satu pilihan untuk dicoba.
  • 5:58 - 6:01
    Namun ternyata saya disesatkan.
  • 6:01 - 6:04
    Sebenarnya ada 7 kajian yang membandingkan reboxetine
  • 6:04 - 6:07
    dengan obat plasebo. Ada satu kajian
  • 6:07 - 6:09
    yang hasilnya bagus dan diterbitkan, namun 6 kajian lainnya
  • 6:09 - 6:13
    mendapat hasil buruk dan tidak diterbitkan.
  • 6:13 - 6:15
    Tiga kajian yang membandingkan reboxetine
  • 6:15 - 6:17
    dengan obat antidepresi lainnya menunjukkan
  • 6:17 - 6:19
    reboxetine sama baiknya dengan yang lain dan diterbitkan,
  • 6:19 - 6:23
    namun data dari pasien yang jumlahnya 3 kali lebih banyak
  • 6:23 - 6:25
    yang menunjukkan bahwa reboxetine lebih buruk
  • 6:25 - 6:30
    dibandingkan pengobatan lainnya, tidak diterbitkan.
  • 6:30 - 6:33
    Saya merasa ditipu.
  • 6:33 - 6:36
    Anda mungkin berkata, itu contoh yang sangat tidak biasa
  • 6:36 - 6:38
    dan saya tidak ingin merasa bersalah karena
  • 6:38 - 6:41
    masalah pemilihan hasil ini
  • 6:41 - 6:42
    di mana saya menggugat orang lain.
  • 6:42 - 6:44
    Namun ternyata peristiwa penerbitan yang timpang ini
  • 6:44 - 6:46
    telah sangat banyak dipelajari.
  • 6:46 - 6:49
    Jadi inilah salah satu contoh pendekatannya.
  • 6:49 - 6:51
    Model klasiknya adalah, ada sekelompok kajian di mana
  • 6:51 - 6:53
    Anda tahu kajian ini telah dilakukan dan diselesaikan
  • 6:53 - 6:55
    lalu Anda melihat hasilnya diterbitkan
  • 6:55 - 6:58
    pada jurnal akademik. Kajian ini mengambil semua penelitian
  • 6:58 - 7:00
    yang pernah dilakukan pada obat antidepresi
  • 7:00 - 7:04
    yang disetujui oleh FDA selama 15 tahun terakhir.
  • 7:04 - 7:08
    Mereka melihat pada percobaan yang dikirimkan ke FDA sebagai bagian untuk mendapat persetujuan.
  • 7:08 - 7:11
    Itu bukanlah semua percobaan yang pernah dilakukan pada obat ini
  • 7:11 - 7:13
    karena kita tidak akan pernah tahu,
  • 7:13 - 7:17
    namun itulah data yang dilakukan untuk mendapatkan hak untuk pemasaran.
  • 7:17 - 7:19
    Lalu mereka melihat jika percobaan ini pernah diterbitkan
  • 7:19 - 7:22
    di jurnal akademik. Dan inilah yang mereka temukan.
  • 7:22 - 7:25
    Hasilnya terbagi 50-50. Setengah dari percobaan ini
  • 7:25 - 7:28
    hasilnya bagus, dan setengahnya lagi buruk.
  • 7:28 - 7:33
    namun saat mereka melihat percobaan ini di jurnal akademik,
  • 7:33 - 7:35
    yang mereka temukan sangatlah berbeda.
  • 7:35 - 7:40
    Hanya tiga dari hasil yang buruk ini diterbitkan,
  • 7:40 - 7:44
    namun hanya satu dari hasil yang baik yang tidak diterbitkan.
  • 7:44 - 7:48
    Jika kita membolak-balik kedua hasil ini
  • 7:48 - 7:51
    Anda akan melihat perbedaan yang mencolok
  • 7:51 - 7:54
    antara kenyataan dengan apa yang dilihat
  • 7:54 - 7:57
    oleh para dokter, pasien, anggota komisi kesehatan, dan akademisi
  • 7:57 - 8:00
    di jurnal-jurnal akademik.
  • 8:00 - 8:05
    Kita dibohongi dan ini adalah kekurangan yang sistematik
  • 8:05 - 8:08
    pada inti bidang kedokteran.
  • 8:08 - 8:11
    Sebenarnya, ada banyak kajian. lebih dari 100 kajian, yang dilakukan pada
  • 8:11 - 8:14
    penerbitan yang berat sebelah, dan mereka mengumpulkan data
  • 8:14 - 8:17
    pada tinjauan sistematis yang diterbitkan pada tahun 2010,
  • 8:17 - 8:20
    yang melihat pada setiap kajian dari penerbitan timpang
  • 8:20 - 8:21
    yang dapat mereka temukan.
  • 8:21 - 8:24
    Ketimpangan dalam penerbitan memberi dampak pada setiap bidang kedokteran.
  • 8:24 - 8:28
    Sekitar setengah dari seluruh percobaan menghilang
  • 8:28 - 8:31
    dan kita tahu bahwa hasil yang baik dua kali lebih mungkin
  • 8:31 - 8:34
    untuk dapat diterbitkan dibandingkan hasil yang buruk.
  • 8:34 - 8:39
    Ini adalah kanker pada inti dari pengobatan berbasis bukti.
  • 8:39 - 8:42
    Jika saya melempar koin 100 kali
  • 8:42 - 8:46
    namun hanya mencatat setengah dari hasil lemparan itu
  • 8:46 - 8:49
    saya dapat membuatnya terlihat koin ini selalu menghasilkan kepala.
  • 8:49 - 8:51
    Namun itu tidak berarti kedua koin saya adalah kepala.
  • 8:51 - 8:53
    Itu berarti saya adalah pengambil resiko
  • 8:53 - 8:56
    dan Anda adaalah idiot yang membiarkan saya melakukannya. (Tawa)
  • 8:56 - 8:59
    Namun inilah yang kita biarkan
  • 8:59 - 9:03
    pada kedokteran berbasis bukti
  • 9:03 - 9:08
    Dan bagi saya, ini adalah kejahatan dalam penelitian.
  • 9:08 - 9:10
    Jika saya melakukan sebuah kajian dan menahan
  • 9:10 - 9:13
    setengah dari data dalam kajian itu,
  • 9:13 - 9:18
    Anda dapat menuntut saya karena melakukan kecurangan.
  • 9:18 - 9:21
    Namun, karena berbagai alasan, jika seseorang melakukan
  • 9:21 - 9:25
    10 kajian namun hanya menerbitkan 5 kajian yang memberikan hasil yang mereka inginkan,
  • 9:25 - 9:28
    kita tidak menganggapnya melakukan kecurangan.
  • 9:28 - 9:31
    Dan saat tanggung jawab itu terbagi di antara
  • 9:31 - 9:34
    seluruh jaringan peneliti, akademisi,
  • 9:34 - 9:37
    sponsor industri, penyunting jurnal, dan dalam beberapa hal
  • 9:37 - 9:39
    kia menganggap hal ini dapat diterima,
  • 9:39 - 9:42
    namun akibat bagi para pasien sangatlah buruk.
  • 9:42 - 9:48
    Dan hal ini terjadi saat ini, hari ini.
  • 9:48 - 9:50
    Inilah obat bernama Tamiflu, obat di mana seluruh pemerintah
  • 9:50 - 9:53
    di dunia telah menghabiskan jutaan dolar
  • 9:53 - 9:55
    untuk menumpuknya,
  • 9:55 - 9:59
    dan kita menumpuk Tamiflu dengan panik
  • 9:59 - 10:02
    karena percaya bahwa obat ini dapat mengurangi laju komplikasi dari flu.
  • 10:02 - 10:05
    Komplikasi adalah kata yang halus dari pneumonia
  • 10:05 - 10:10
    dan kematian. (Tawa)
  • 10:10 - 10:13
    Saat peninjau dari Cochrane melihatnya
  • 10:13 - 10:16
    dan mencoba mengumpulkan semua data dari
  • 10:16 - 10:19
    semua percobaan yang pernah dilakukan, dan apakah Tamiflu bekerja atau tidak,
  • 10:19 - 10:22
    mereka menemukan bahwa beberapa percobaan itu tidak diteribitkan.
  • 10:22 - 10:24
    Hasilnya tidak tersedia.
  • 10:24 - 10:28
    Dan saat mereka mulai mendapat hasil penelitian ini melalui berbagai macam cara berbeda,
  • 10:28 - 10:30
    lewat permintaan Aksi Kebebasan Informasi, lewat
  • 10:30 - 10:35
    menekan berbagai organisasi, apa yang mereka temukan adalah data yang tidak konsisten.
  • 10:35 - 10:37
    Lalu mereka mencoba menahan laporan kajian klinis ini,
  • 10:37 - 10:40
    naskah sepanjang 10.000 halaman yang memuat
  • 10:40 - 10:44
    penampakan informasi terbaik yang mungkin diterbitkan,
  • 10:44 - 10:47
    mereka berkata bahwa mereka tidak berhak memiliki naskah itu.
  • 10:47 - 10:49
    Jika Anda ingin membaca percakapan utuh
  • 10:49 - 10:53
    termasuk alasan dan penjelasan yang diberikan oleh perusahaan obat itu,
  • 10:53 - 10:55
    Anda dapat membacanya di PLOS Medicine
  • 10:55 - 11:00
    edisi minggu ini.
  • 11:00 - 11:04
    Dan yang paling mengejutkan dari hal ini
  • 11:04 - 11:07
    adalah bukan hanya ini menjadi masalah, bukan hanya kita tahu
  • 11:07 - 11:11
    bahwa ini adalah masalah, namun cara mengatasi masalah itu juga palsu.
  • 11:11 - 11:14
    Kita telah melihat orang menganggap masalah ini sudah selesai.
  • 11:14 - 11:16
    Pertama, ada pendaftaran uji coba, dan orang-orang berkata
  • 11:16 - 11:20
    baiklah. Semua orang harus mendaftarkan uji coba mereka, mereka mengirim prosedurnya,
  • 11:20 - 11:22
    mereka menjelaskan apa yang akan mereka lakukan sebelum melakukannya
  • 11:22 - 11:24
    lalu kita akan dapat menguji dan melihat apakah uji coba
  • 11:24 - 11:26
    yang dilakukan telah diterbitkan.
  • 11:26 - 11:29
    Namun orang-orang tidak mempedulikan pendaftaran itu.
  • 11:29 - 11:31
    Sehingga Dewan Internasional dari Penyunting Jurnal datang
  • 11:31 - 11:33
    dan berkata, bahwa mereka akan membuat aturan.
  • 11:33 - 11:35
    Mereka tidak akan menerbitkan jurnal dan uji coba apapun
  • 11:35 - 11:38
    kecuali uji coba itu telah didaftarkan sebelumnya.
  • 11:38 - 11:42
    Namun mereka tidak memegang aturan itu. Di tahun 2008, sebuah kajian
  • 11:42 - 11:45
    menunjukkan bahwa setengah uji coba yang diterbitkan di jurnal
  • 11:45 - 11:47
    yang disunting oleh anggota ICMJE
  • 11:47 - 11:52
    tidak terdaftar dengan benar, dan seperempatnya sama sekali tidak terdaftar.
  • 11:52 - 11:55
    Akhirnya, Undang-Undang Perubahan FDA
  • 11:55 - 11:57
    yang mengatakan bahwa setiap orang yang melakukan uji coba
  • 11:57 - 12:01
    harus mengirimkan hasilnya dalam waktu satu tahun disetujui beberapa tahun yang lalu.
  • 12:01 - 12:05
    Dan di dalam edisi pertama BMJ di bulan Januari 2012,
  • 12:05 - 12:08
    Anda dapat melihat kajian yang melihat apakah orang-orang
  • 12:08 - 12:11
    memegang aturan itu dan ternyata hanya 1 dari 5 orang
  • 12:11 - 12:14
    yang melakukannya.
  • 12:14 - 12:17
    Ini adalah malapetaka.
  • 12:17 - 12:21
    Kita tidak akan tahu dampak dari obat yang kita resepkan
  • 12:21 - 12:24
    jika kita tidak memiliki akses
  • 12:24 - 12:27
    pada semua informasi ini.
  • 12:27 - 12:31
    Dan masalah ini tidak sulit untuk diselesaikan.
  • 12:31 - 12:36
    Kita harus memaksa orang-orang untuk menerbitkan semua uji coba
  • 12:36 - 12:39
    yang dilakukan pada manusia, termasuk uji coba terdahulu
  • 12:39 - 12:43
    karena Undang-Undang Perubahan FDA hanya meminta anda menerbitkan percobaan setelah tahun 2008
  • 12:43 - 12:46
    dan saya tidak tahu di dunia seperti apa kita berada,
  • 12:46 - 12:50
    di mana kita mempraktekkan kedokteran berdasarkan uji coba selama 2 tahun terakhir saja.
  • 12:50 - 12:53
    Kita harus menerbitkan semua uji coba pada manusia
  • 12:53 - 12:56
    termasuk uji coba terdahulu, untuk semua obat yang sedang digunakan
  • 12:56 - 12:59
    dan Anda harus mengatakan kepada semua orang
  • 12:59 - 13:02
    bahwa ini adalah masalah dan masalah ini belum selesai.
  • 13:02 - 13:05
    Terima kasih banyak. (Tepuk tangan)
  • 13:05 - 13:08
    (Tepuk tangan)
Title:
Ben Goldacre: Apa yang tidak diketahui dokter tentang obat yang mereka resepkan
Speaker:
Ben Goldacre
Description:

Saat obat baru diuji coba, hasil uji coba itu harus diterbitkan pada seluruh dunia kedokteran -- namun seringkali, hasil yang buruk dan tidak meyakinkan ternyata tidak dilaporkan, dan membuat dokter dan para peneliti berada dalam kegelapan. Dalam presentasi ini, Ben Goldacre menjelaskan mengapa data yang tidak dilaporkan ini benar-benar menyesatkan dan berbahaya.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
13:29
Dimitra Papageorgiou approved Indonesian subtitles for What doctors don't know about the drugs they prescribe
Yustina Suryanti accepted Indonesian subtitles for What doctors don't know about the drugs they prescribe
Yustina Suryanti edited Indonesian subtitles for What doctors don't know about the drugs they prescribe
Antonius Yudi Sendjaja edited Indonesian subtitles for What doctors don't know about the drugs they prescribe
Antonius Yudi Sendjaja added a translation

Indonesian subtitles

Revisions