< Return to Video

How can we let go of anger?

  • 0:01 - 0:04
    Plum Village, Prancis, Mei 2014
  • 0:04 - 0:09
    Master Zen Thich Nhat Hanh
    menjawab pertanyaan
  • 0:09 - 0:16
    (Bunyi genta)
  • 0:16 - 0:24
    Bagaimana cara kita melepaskan rasa marah?
  • 0:27 - 0:33
    Yang terhormat Thay, majalah Oprah ber-
    tanya:"Bagaimana cara melepas kemarahan,
  • 0:34 - 0:36
    yang diarahkan pada anggota keluarga
  • 0:36 - 0:39
    atau seseorang yang berbuat salah
    pada kita di masa lalu?
  • 0:40 - 0:42
    Sangat mudah untuk membiarkan amarah
    menyita pikiran kita.
  • 0:43 - 0:47
    Jadi bagaimana kita bisa melewatinya dan
    melanjutkan hidup kita?
  • 0:47 - 0:51
    Itu tidak sama dengan
    memaafkan dan melupakan,
  • 0:52 - 0:55
    tetapi hanya melepas amarah
    yang kita miliki."
  • 1:01 - 1:09
    Majalah Oprah berbicara tentang amarah
    terhadap anggota keluarga
  • 1:10 - 1:13
    atau seseorang yang berbuat salah pada
    kita di masa lalu.
  • 1:17 - 1:22
    Mereka ingin tahu apakah ada yang bisa
    kita lakukan
  • 1:22 - 1:30
    untuk mengubah kemarahan itu,
    untuk melepas kemarahan itu.
  • 1:34 - 1:38
    Dan memaafkan sepertinya tidak cukup.
  • 1:43 - 1:46
    Ini adalah pertanyaan yang sangat penting.
  • 1:49 - 1:54
    Saya pikir hal pertama yang kita lakukan
    ketika rasa marah mulai muncul
  • 1:56 - 2:02
    adalah kembali pada pernafasan kita
    dan tariklah nafas dengan penuh sadar.
  • 2:04 - 2:06
    Karena kemarahan itu seperti badai.
  • 2:11 - 2:12
    Dia mempunyai...
  • 2:14 - 2:16
    Ada gejala-gejala.
  • 2:16 - 2:19
    Jika anda merasa amarah mulai muncul,
  • 2:22 - 2:28
    mulai naik dari bawah sana
    di bagian bawah dari kesadaran kita.
  • 2:29 - 2:36
    Jadi ketika badai akan mulai menerjang,
    kita tahu.
  • 2:37 - 2:38
    Kita merasa gejala munculnya badai.
  • 2:39 - 2:47
    Jadi kita harus bersiap untuk
    bisa menahan, menangani badai itu.
  • 2:48 - 2:51
    Jadi ketika rasa marah mulai muncul...
  • 2:52 - 2:57
    mungkin diperlukan 2 - 3 detik
    untuk muncul.
  • 2:58 - 3:05
    Jadi selama itu kita bisa kembali pada
    pernafasan kita dan menarik nafas.
  • 3:07 - 3:17
    Dan daripada memusatkan diri pada amarah,
    kita memusatkan pikiran pada nafas kita.
  • 3:20 - 3:27
    Kita tidak takut akan kemarahan,
    karena kita tahu cara menanganinya.
  • 3:30 - 3:35
    Dan untuk menangani rasa marah
    pertama-tama tariklah nafas
  • 3:36 - 3:39
    dan pusatkan perhatian pada nafas masuk,
  • 3:42 - 3:45
    Ketika kita memusatkan perhatian pada
    nafas masuk kita
  • 3:45 - 3:49
    kita membawa pikiran kita kembali pada
    tubuh kita, kita benar-benar ada di sana.
  • 3:49 - 3:53
    Kita cukup kuat
    untuk mengurus diri kita sendiri.
  • 3:55 - 4:04
    Kemudian kita melihat pada orang yang kita
    pikir sebagai penyebab amarah kita.
  • 4:07 - 4:10
    Apakah orang itu anggota keluarga kita?
  • 4:10 - 4:19
    Atau orang itu... seseorang yang
    telah banyak merugikan diri kita?
  • 4:23 - 4:30
    Dengan kesadaran bernafas seperti itu,
    kita bisa melihat orang itu dengan jelas.
  • 4:31 - 4:36
    Yang kita lihat adalah ada penderitaan
    pada orang tersebut.
  • 4:37 - 4:38
    Orang itu tidak bahagia.
  • 4:39 - 4:43
    Orang itu memiliki kekerasan
    dalam dirinya.
  • 4:44 - 4:51
    Orang itu memiliki salah persepsi
    dalam dirinya.
  • 4:54 - 4:59
    Menarik nafas dengan sadar dan melihat
    dirinya, kita bisa menyadari hal itu.
  • 4:59 - 5:02
    Kita bisa melihat
    salah persepsi dalam dirinya.
  • 5:02 - 5:05
    Kita bisa melihat
    penderitaan dalam dirinya.
  • 5:05 - 5:09
    Kita bisa melihat
    kekerasan dalam dirinya.
  • 5:09 - 5:13
    Dan kita bisa melihat
    bahwa orang itu tidak cantik
  • 5:15 - 5:21
    ketika dia bertindak kasar
    dan berucap hal yang tidak baik.
  • 5:25 - 5:32
    Melihat seperti itu, pada saat sama kita
    melihat bahwa kita tidak ingin seperti itu
  • 5:32 - 5:36
    Kita tidak ingin menjadi
    korban kemarahan dan kekerasan.
  • 5:36 - 5:38
    Kita hanya ingin menjadi bunga.
  • 5:39 - 5:41
    Jadi melihat pada orang itu,
  • 5:41 - 5:45
    kita melihat adanya penderitaan,
    kita melihat kurangnya kecantikan.
  • 5:45 - 5:50
    Dan melihat diri sendiri, kita tahu bahwa
    kita tidak ingin menjadi seperti itu.
  • 5:50 - 5:54
    Kita tidak ingin dikuasai oleh
    amarah dan salah persepsi.
  • 5:54 - 5:57
    Kita ingin menjadi bunga, segar.
  • 5:58 - 6:05
    Jadi,satu kesadaran dalam nafas,sudah bisa
    membantu kita melihat dengan lebih jelas.
  • 6:06 - 6:14
    Dan ketika anda melihat dengan jelas...
    kemarahan tidak dapat menguasai anda
  • 6:17 - 6:25
    dan anda ingin berkata atau berbuat baik
    untuk meringankan penderitaan orang itu.
  • 6:28 - 6:34
    Itu berarti anda telah dapat menciptakan
    rasa belas kasihan dalam diri anda.
  • 6:36 - 6:43
    Belaskasihan adalah jenis energi yang bisa
    membuat kita segera berhenti menderita.
  • 6:46 - 6:52
    Belas kasihan adalah madu bunga dari
    kedamaian dan kebahagiaan.
  • 6:54 - 6:58
    Belas kasihan timbul ketika anda melihat
    penderitaan dalam dirinya
  • 7:01 - 7:05
    dan anda ingin membantunya.
  • 7:06 - 7:09
    Kita semua mampu berbuat demikian.
  • 7:12 - 7:20
    Misalnya... kita pikir bahwa
    orang itu tidak menyukai kita,
  • 7:21 - 7:24
    orang itu mencoba membahayakan kita.
  • 7:26 - 7:28
    Itu adalah persepsi yang salah.
  • 7:29 - 7:35
    Orang itu mungkin tidak mempunyai
    maksud melukaimu, untuk merusakmu,
  • 7:35 - 7:40
    tapi anda masih berpikir
    dia bermaksud begitu.
  • 7:43 - 7:47
    Tapi jika anda memiliki persepsi
    yang salah, anda akan marah.
  • 7:47 - 7:48
    Anda ingin menghukumnya.
  • 7:48 - 7:52
    Anda ingin melukainya,
    sebelum dia melukai anda.
  • 7:59 - 8:09
    Itu sebabnya kenapa salah persepsi bisa
    membuat seseorang menjadi kasar, marah.
  • 8:13 - 8:18
    Salah persepsi adalah sesuatu yang bisa
    menimbulkan kemarahan dan ketakutan.
  • 8:20 - 8:23
    Itu penyebab kasus banyaknya teroris.
  • 8:24 - 8:26
    Mereka memiliki banyak
    persepsi yang salah.
  • 8:26 - 8:31
    Mereka percaya orang lain
    berusaha merusak mereka
  • 8:32 - 8:40
    sebagai agama, sebagai cara hidup,
    sebagai budaya, sebagai bangsa.
  • 8:41 - 8:48
    Tapi kenyataannya adalah mereka
    sama sekali tidak bermaksud seperti itu.
  • 8:49 - 8:53
    Jadi jika anda percaya bahwa seseorang
    mencoba membunuhmu, merusakmu
  • 8:53 - 8:57
    sebagai suatu agama, suatu budaya,
    sebagai suatu peradaban
  • 8:58 - 9:00
    anda akan merasa sangat marah pada dia.
  • 9:00 - 9:04
    Dan anda ingin merusak mereka
    sebelum mereka merusak anda.
  • 9:04 - 9:07
    Ini yang terjadi pada
    kasus banyaknya teroris.
  • 9:09 - 9:16
    Jika anda memandang teroris seperti itu.
    anda merasa dialah korban salah persepsi,
  • 9:16 - 9:21
    dia adalah korban kekerasan dan kemarahan.
  • 9:22 - 9:26
    Anda tidak ingin
    menghukum atau membunuhnya lagi.
  • 9:26 - 9:31
    Anda ingin berbuat sesuatu untuk
    membantu dia membuang persepsi salah nya.
  • 9:33 - 9:40
    Dan banyak cara untuk itu,yaitu mendengar
    penuh pengertian atau bicara penuh kasih.
  • 9:42 - 9:48
    Hal ini dapat membantu seseorang
    untuk memghilangkan salah persepsi nya.
  • 9:48 - 9:51
    Dan cara terbaik
    untuk menangani terorisme.
  • 9:51 - 9:55
    Anda tidak bisa menghapus terorisme
    dengan bom dan senjata api.
  • 9:56 - 10:01
    Anda harus menghapusnya dengan bicara
    penuh kasih & mendengar penuh pengertian,
  • 10:01 - 10:05
    untuk membantu mereka
    menghapus persepsi yang salah.
  • 10:06 - 10:10
    Itu sebabnya anda harus menarik nafas
    dan melihat dalam-dalam,
  • 10:10 - 10:17
    melihat bahwa orang itu adalah korban
    salah persepsi, kekerasan, penderitaan.
  • 10:18 - 10:21
    Itu akan menumbuhkan rasa belas kasihan.
  • 10:22 - 10:28
    Dan ketika belas kasihan timbul,
    amarah itu diubah, amarah itu terhapuskan.
  • 10:34 - 10:35
    Dan anda tidak menderita.
  • 10:35 - 10:38
    Sebagai gantinya anda ingin membantunya,
  • 10:38 - 10:44
    apakah dia anggota keluarga atau
    orang yang membuatmu menderita,
  • 10:44 - 10:48
    yang dikarenakan salah persepsi
    dan penderitaan.
  • 10:52 - 10:55
    Dan dalam beberapa hari
    kita dapat berlatih ini.
  • 10:56 - 11:02
    Duduk atau berjalan sendirian, kita dapat
    memikirkan orang yg membuat kita sengsara.
  • 11:02 - 11:12
    Dan melihat dengan dalam kita dapat
    melihat penderitaan, persepsi-salahnya.
  • 11:14 - 11:16
    Dan setelah melihat hal itu,
  • 11:16 - 11:23
    anda akan termotivasi untuk
    kembali dan berusaha membantunya
  • 11:25 - 11:30
    membuang persepsi salah,
    kekerasan dan kemarahan,
  • 11:30 - 11:33
    untuk meringankan penderitaannya.
  • 11:33 - 11:39
    Dan jika anda memiliki maksud itu,berarti
    belas kasihan telah lahir dalam hati anda.
  • 11:40 - 11:45
    Ketika belas kasihan muncul,
    kemarahan tidak akan ada lagi.
  • 11:46 - 11:53
    Ini adalah pertanyaan saya untuk Majalah
    Oprah dan para pembaca Majalah Oprah.
  • 11:54 - 11:57
    Anda merasa itu cukup baik?
    (Suara tertawa)
  • 11:57 - 12:00
    Terima kasih telah bertanya.
  • 12:03 - 12:07
    terhubung, terinspirasi, terpelihara
  • 12:07 - 12:16
    (Bunyi genta)
Title:
How can we let go of anger?
Description:

Thay answers questions on 21 June 2014. Question 4

more » « less
Video Language:
English
Duration:
12:42
Gijs 'Jazz' Van den Broeck edited Indonesian subtitles for How can we let go of anger?

Indonesian subtitles

Revisions