< Return to Video

How can I not let my anger explode?

  • 0:00 - 0:04
    Plum Village, Mei 2014
  • 0:04 - 0:08
    Master Zen Thich Nhat Hanh
    menjawab pertanyaan
  • 0:08 - 0:18
    Bagaimana saya bisa tak membiarkan amarah
    saya meledak dan melukai orang lain?
  • 0:27 - 0:29
    Wahai Thay, wahai Sangha
  • 0:36 - 0:39
    (Bahasa Spanyol) Terkadang saya
    mengendalikan banyak amarah yang datang.
  • 0:39 - 0:43
    Saya menyimpannya di dalam, tapi
    kemudian tiba-tiba amarah itu meledak.
  • 0:43 - 0:46
    Saya membiarkan semua itu
    keluar bersamaan,
  • 0:46 - 0:51
    tanpa tahu mengapa dan tak
    mampu mengendalikan itu pada saat itu.
  • 0:51 - 0:54
    Ketika semua amarah saya meledak
  • 0:54 - 0:58
    saya banyak melukai orang lain
    dan juga diri saya sendiri.
  • 1:00 - 1:05
    Dan kemudian saya tidak merasa kasihan
    untuk orang lain, karena saya tidak tahu.
  • 1:06 - 1:13
    Setelah saya tenang kembali dan amarah
    saya meledak dan saya biarkan itu keluar,
  • 1:13 - 1:17
    kemudian saya berbelas kasihan dan saya
    sadar bahwa saya membuat dia menderita.
  • 1:17 - 1:20
    Tapi pada saat saya melakukannya,
    saya tidak bisa berbuat apapun.
  • 1:20 - 1:22
    Bagaimana saya bisa melakukannya?
  • 1:25 - 1:27
    Wahai Thay, teman kita berkata ...
  • 1:27 - 1:30
    Ini adalah pertanyaan lain tentang amarah.
  • 1:30 - 1:34
    Dia merasa kadang-kadang
    amarah besar datang,
  • 1:34 - 1:37
    dan dia tidak mau membiarkan
    semuanya muncul.
  • 1:37 - 1:41
    Jadi dia mencoba mengendalikannya,
    dia menekannya.
  • 1:41 - 1:44
    Tapi kemudian, akhirnya
    amarah itu meledak, amarah keluar
  • 1:46 - 1:48
    dan dia bisa melukai orang lain.
  • 1:48 - 1:51
    Dia menyesal telah melukai orang lain.
  • 1:51 - 1:55
    Dia merasa kasihan untuk
    penderitaan yang dia sebabkan.
  • 1:55 - 2:00
    Dan dia ingin tahu bagaimana dia bisa
    mengendalikan situasi dengan lebih baik.
  • 2:03 - 2:07
    Apakah dia mampu melihat
    penderitaan dari orang lain tersebut?
  • 2:10 - 2:15
    (Bahasa Prancis) Bisakah dia melihat
    penderitaan orang lain?
  • 2:16 - 2:16
    Dan kapan?
  • 2:17 - 2:20
    Sebelum atau sesudah ledakan amarah?
  • 2:41 - 2:43
    Saya melihat penderitaan mereka
  • 2:43 - 2:47
    tapi emosi kuat itu
    masih muncul dalam diri saya.
  • 2:47 - 2:49
    Apa yang bisa saya lakukan?
  • 2:56 - 2:58
    Untuk mengendalikan saja tidak cukup.
  • 2:59 - 3:03
    Untuk mengendalikan mungkin untuk menekan.
  • 3:04 - 3:06
    Menekan itu tidak baik,
  • 3:06 - 3:10
    karena itu akan selalu ada,
    anda menekannya
  • 3:10 - 3:12
    tapi amarah tetap berada di dalam.
  • 3:13 - 3:16
    Jadi menekan itu tidak baik.
  • 3:17 - 3:19
    Kita harus berubah.
  • 3:23 - 3:28
    Dan untuk berubah anda perlu belas kasih.
  • 3:30 - 3:35
    Satu-satunya obat penawar untuk marah,
    kekerasan adalah kasih sayang.
  • 3:37 - 3:39
    Tidak ada jalan lain.
  • 3:40 - 3:44
    Tapi bagaimana cara
    menumbuhkan rasa belas kasih?
  • 3:44 - 3:47
    Bagaimana cara membuat energi belas kasih?
  • 3:47 - 3:49
    Ini pertanyaan sebenarnya.
  • 3:50 - 3:57
    Dan dalam retret ini kita telah belajar
    bagaimana cara mengenali penderitaan?
  • 3:59 - 4:02
    Karena penderitaan dalam seseorang adalah
  • 4:02 - 4:08
    penyebab tindakan atau perkataan
    yang bisa membuatmu menderita.
  • 4:11 - 4:15
    Amarah dalam dirinya menyuburkan
    amarah dalam diri anda.
  • 4:17 - 4:23
    Kekerasan dalam dirinya menyuburkan
    kekerasan dalam diri anda.
  • 4:26 - 4:32
    Dan itu sebabnya... kita harus bernafas
    masuk dan keluar dengan sadar
  • 4:33 - 4:40
    dan untuk melihat bahwa
    orang lain adalah korban
  • 4:40 - 4:46
    dari kekerasan dia sendiri,
    penderitaannya,kesalahpahaman dia sendiri.
  • 4:47 - 4:49
    Ini sangat penting.
  • 4:50 - 4:52
    Ini adalah ajaran Sang Buddha:
  • 4:53 - 4:56
    lihatlah penderitaan dan
    pahamilah penderitaan.
  • 4:58 - 5:01
    Ketika anda mengerti
    penderitaan anda sendiri
  • 5:01 - 5:05
    anda bisa mengerti akan
    penderitaan orang lain.
  • 5:06 - 5:09
    Pemahaman penderitaan selalu
    menumbuhkan rasa belas kasihan.
  • 5:09 - 5:15
    Dan hanya belas kasihan dapat merubah
    kemarahan dan kekerasan.
  • 5:19 - 5:24
    Ada banyak di antara kita
    yang berpikir bahwa kita bisa ...
  • 5:25 - 5:29
    kita bisa mengeluarkan balok
    amarah keluar dari dalam diri kita,
  • 5:30 - 5:33
    seperti melakukan operasi.
  • 5:38 - 5:41
    Tapi anda tidak bisa melakukan
    hal seperti itu untuk amarah.
  • 5:41 - 5:45
    Anda tidak bisa mengeluarkan
    amarah dari dalam diri anda.
  • 5:45 - 5:48
    Anda hanya bisa merubahnya.
  • 5:48 - 5:52
    Amarah bisa diubah menjadi hal lain.
  • 5:52 - 5:56
    Amarah bisa diubah menjadi
    pengertian dan belas kasihan.
  • 5:57 - 5:59
    Dan itu adalah pekerjaan para praktisi:
  • 6:02 - 6:04
    melihat dalam penderitaan,
  • 6:04 - 6:08
    penderitaan anda sendiri
    dan penderitaan orang lain,
  • 6:08 - 6:10
    dan mencoba untuk mengerti sebabnya.
  • 6:12 - 6:17
    Itu adalah cara untuk menimbulkan
    energi belas kasihan.
  • 6:19 - 6:23
    Dan ketika belas kasihan itu ada,
    itu akan merubah rasa amarah.
  • 6:24 - 6:27
    Anda tidak perlu mengeluarkannya.
  • 6:29 - 6:32
    Ada orang yang mencoba mengeluarkannya.
  • 6:34 - 6:36
    Ada orang yang menasihatimu untuk
  • 6:36 - 6:41
    mengeluarkannya dengan latihan
    yang disebut 'peredaran hawa'.
  • 6:43 - 6:46
    Itu seperti saat ada asap di dalam ruangan
  • 6:46 - 6:50
    dan anda ingin menganginkan asap itu
    untuk mengeluarkannya.
  • 6:50 - 6:56
    Dan caranya adalah masuk
    ke ruangan anda dan mengunci pintu
  • 6:57 - 7:02
    dan mencoba meninju, memukul bantal anda,
  • 7:06 - 7:09
    memukul selama 10 menit, 15 menit.
  • 7:11 - 7:19
    Dan mereka percaya, dengan berbuat begitu
    bisa mengeluarkan amarah dari diri anda.
  • 7:21 - 7:24
    'Saya sadar bahwa
    rasa amarah itu ada disana.'
  • 7:24 - 7:25
    'Saya ingin mengeluarkannya.'
  • 7:27 - 7:31
    Karena mereka pikir akan lebih
    aman untuk memukul bantal
  • 7:31 - 7:34
    daripada memukul langsung orang lain.
  • 7:34 - 7:37
    Dan mereka menyebutnya
    'membawanya keluar dari sistem anda'.
  • 7:40 - 7:41
    Tapi itu tidak akan berhasil.
  • 7:43 - 7:44
    Itu tidak berhasil.
  • 7:45 - 7:48
    Cara itu akan membuat amarah semakin kuat.
  • 7:50 - 7:53
    Hal ini seperti melatih amarah anda.
  • 7:59 - 8:03
    Dan mereka menyebutnya
    'berhubungan dengan amarah anda'.
  • 8:04 - 8:07
    Sangat bagus untuk
    berhubungan dengan amarah anda.
  • 8:07 - 8:11
    Sang Buddha juga menasihati kita
    untuk menarik nafas
  • 8:12 - 8:16
    dan pulang ke rumah dan berhubungan
    dengan rasa amarah kita
  • 8:17 - 8:22
    dan menerimanya lembut dan melihat secara
    mendalam ke kemarahan anda.
  • 8:24 - 8:31
    Tapi dalam latihan ...
    memukul bantal
  • 8:32 - 8:36
    anda tidak benar-benar berhubungan
    dengan kemarahan anda.
  • 8:39 - 8:41
    Anda adalah korban dari amarah anda.
  • 8:42 - 8:44
    Anda tidak melakukan hubungan.
  • 8:45 - 8:47
    Anda bahkan tidak
    berhubungan dengan bantal ...
  • 8:50 - 8:53
    walaupun anda memukulnya,
  • 8:53 - 8:57
    karena jika anda benar-benar
    berhubungan dengan bantal anda,
  • 8:57 - 9:01
    anda akan tahu bahwa
    itu hanyalah sebuah bantal.
  • 9:02 - 9:04
    Sangat lucu untuk memukul bantal.
  • 9:04 - 9:06
    Bantal itu tidak bersalah.
  • 9:06 - 9:07
    (Suara tertawa)
  • 9:07 - 9:09
    Jadi jika anda tidak bisa
    berhubungan dengan bantal
  • 9:09 - 9:12
    anda tidak bisa berhubungan
    dengan rasa amarah anda.
  • 9:14 - 9:16
    Dan jika anda terus seperti itu
  • 9:16 - 9:20
    mungkin suatu hari, bertemu dengannya
    di jalan, anda mungkin ingin ...
  • 9:21 - 9:23
    memukulnya langsung dan
    anda masuk penjara.
  • 9:24 - 9:30
    Jadi cara ini sepertinya tidak
    membantumu untuk mengeluarkan amarah.
  • 9:33 - 9:35
    Jadi menurut latihan ini,
  • 9:36 - 9:40
    latihan yang disarankan oleh Sang Buddha,
  • 9:40 - 9:44
    anda harus pulang dan mengenali rasa marah
  • 9:44 - 9:47
    dan mencoba menguasainya
    dengan energi berkesadaran.
  • 9:47 - 9:50
    Ini disebut kemarahan berkesadaran.
  • 9:50 - 9:53
    Kesadaran selalu kesadaran akan sesuatu.
  • 9:54 - 10:04
    Saat saya minum teh, saya sadar bahwa
    saya ada di sini dan minum teh sekarang
  • 10:05 - 10:07
    adalah minum berkesadaran.
  • 10:08 - 10:12
    Dan saat saya bernafas secara sadar,
    itu adalah bernafas berkesadaran.
  • 10:13 - 10:17
    Saat saya berjalan secara sadar,
    itu adalah berjalan berkesadaran.
  • 10:17 - 10:22
    Jadi saat saya kembali pada diri sendiri
    dan mengenali dan menguasai kemarahan saya
  • 10:22 - 10:25
    kemarahan menjadi objek kesadaran saya.
  • 10:25 - 10:28
    Ini disebut marah berkesadaran.
  • 10:28 - 10:30
    Ada 2 jenis energi.
  • 10:30 - 10:33
    Pertama, ada energi kemarahan.
  • 10:33 - 10:37
    Dan energi kedua adalah
    energi berkesadaran.
  • 10:38 - 10:40
    Untuk memiliki energi ini
  • 10:40 - 10:43
    anda harus berlatih bernafas
    dan berjalan dengan sadar.
  • 10:43 - 10:50
    Dan dgn energi ke-2,anda mengenali energi
    pertama dan merangkulnya dengan lembut.
  • 10:50 - 10:52
    Anda tidak menekannya,
  • 10:57 - 11:01
    tapi merangkulnya dengan lembut,
  • 11:02 - 11:04
    seperti seorang ibu merangkul ...
  • 11:07 - 11:09
    bayinya yang menderita.
  • 11:12 - 11:16
    Dan ketika energi berkesadaran
    sedang merangkul energi amarah,
  • 11:16 - 11:18
    penderitaan anda akan berkurang.
  • 11:20 - 11:25
    Itu seperti matahari yang
    sedang merangkul bunga teratai.
  • 11:25 - 11:30
    Bunga teratai memperoleh energi
    kehangatan, untuk mekar.
  • 11:32 - 11:38
    Jadi ketika anda menggunakan energi ber-
    kesadaran untuk merangkul kemarahan anda
  • 11:38 - 11:40
    penderitaan anda berkurang,
    anda merasa lega.
  • 11:40 - 11:43
    Penderitaan anda berkurang.
  • 11:43 - 11:48
    Dan jika anda melihat lebih mendalam,
    anda bisa mengenali penyebab amarah anda.
  • 11:49 - 11:52
    Itu mungkin persepsi yang salah.
  • 11:52 - 11:57
    Itu mungkin kurangnya kekuatan anda
    untuk melihat penderitaan orang lain.
  • 11:58 - 12:01
    Dan jika anda mengenali
    persepsi salah anda
  • 12:01 - 12:04
    atau jika anda bisa melihat
    penderitaan dari orang lain
  • 12:05 - 12:11
    tiba-tiba pengertian dan pandangan seperti
    itu yang menimbulkan rasa belas kasihan.
  • 12:12 - 12:14
    Dan ketika belas kasihan itu muncul,
  • 12:14 - 12:18
    itu adalah sejenis madu yang membuat
    penderitaan anda segera berkurang.
  • 12:18 - 12:20
    Anda merasa lega.
  • 12:20 - 12:21
    Dan anda bisa merubahnya.
  • 12:25 - 12:26
    Dan ...
  • 12:28 - 12:30
    Ini ...
  • 12:32 - 12:34
    Latihan ini selalu berhasil.
  • 12:36 - 12:42
    Anda tahu bahwa di Plum Village,
    di masa dulu kami mensponsori
  • 12:42 - 12:46
    kelompok orang Palestina dan Israel
    untuk datang dan berlatih.
  • 12:48 - 12:53
    Dan ada banyak kesalahpahaman,
    amarah dan curiga dalam setiap kelompok.
  • 12:58 - 13:04
    Dan jika mereka tinggal selama 2 minggu,
    perubahan dan penyembuhan mungkin terjadi.
  • 13:06 - 13:10
    Kami berlatih penenangan diri,
    pelepasan tekanan.
  • 13:11 - 13:16
    Kami berlatih berhubungan dengan
    keajaiban alam untuk memelihara kami.
  • 13:17 - 13:20
    Dan kami juga berlatih bernafas
  • 13:20 - 13:26
    untuk mengenali kecurigaan kami,
    ketakutan kami, kemarahan kami.
  • 13:29 - 13:34
    Dan kemudian kami duduk bersama
    dan mencoba saling mendengarkan.
  • 13:37 - 13:41
    Dan kami memberitahu kelompok lain tentang
    penderitaan, ketakutan kami sendiri.
  • 13:44 - 13:48
    Kami menggunakan
    latihan kesadaran keempat:
  • 13:49 - 13:52
    Berbicara penuh kasih dan
    mendengarkan dengan penuh perhatian.
  • 13:54 - 13:58
    Anda bisa memberitahu mereka
    segala sesuatu dalam hati anda:
  • 13:59 - 14:02
    penderitaan anda, ketakutan anda,
    kemarahan anda.
  • 14:03 - 14:07
    Tapi anda memberitahu dengan sedemikian
    rupa sehingga orang lain, kelompok lain
  • 14:07 - 14:09
    bisa mengerti anda.
  • 14:09 - 14:11
    Bantulah mereka untuk mengerti.
  • 14:12 - 14:18
    Jadi selama anda berbicara, anda tidak
    mengutuk, anda tidak menyalahkan.
  • 14:21 - 14:25
    Anda hanya mencoba membantu mereka untuk
    mengerti berapa banyak anda menderita,
  • 14:26 - 14:29
    anda dan orang-orang anda
    dan anak-anak anda.
  • 14:30 - 14:34
    Dengan demikian anda membantu mereka
    untuk mengerti akan penderitaan anda.
  • 14:36 - 14:43
    Dan kemudian akan tiba giliran anda untuk
    duduk dan mendengar penderitaan mereka.
  • 14:44 - 14:46
    Mereka akan memberitahu anda
  • 14:46 - 14:50
    penderitaan mereka, ketakutan mereka,
    kemarahan mereka, keputusasaan mereka.
  • 14:50 - 14:52
    Dan anda harus mendengarkan.
  • 14:54 - 14:57
    Dan selama mereka berbicara
  • 14:57 - 15:01
    anda mungkin memperhatikan bahwa mereka
    memiliki persepsi yang salah tentang anda.
  • 15:05 - 15:08
    Dan anda ingin memperbaiki mereka.
  • 15:09 - 15:12
    Tapi menurut latihan ini anda tidak
    seharusnya memperbaiki mereka.
  • 15:13 - 15:16
    Karena jika anda memperbaiki
    mereka saat mereka berbicara
  • 15:16 - 15:19
    anda akan merubah
    pertemuan itu menjadi suatu debat.
  • 15:21 - 15:24
    Itu bukanlah latihan mendengarkan
    dengan penuh perhatian.
  • 15:24 - 15:25
    Anda berkata:
  • 15:25 - 15:30
    "Oh,mereka berkata hal yang salah karena
    mereka belum melihat kebenarannya.
  • 15:30 - 15:33
    Tapi saya memiliki waktu
    untuk membantu mereka
  • 15:33 - 15:38
    untuk memperbaiki persepsi
    mereka dalam beberapa hari,
  • 15:38 - 15:41
    karena mereka akan di sana
    selama seminggu lagi.
  • 15:41 - 15:45
    Jadi dalam beberapa hari kita akan
    berkesempatan untuk memberitahu mereka,
  • 15:45 - 15:49
    untuk memberi mereka
    informasi yang membantu mereka
  • 15:49 - 15:51
    untuk memperbaiki persepsi mereka.
  • 15:51 - 15:52
    Tapi tidak sekarang.
  • 15:52 - 15:57
    Sekarang kita harus mendengar,
  • 15:59 - 16:01
    mendengar dengan penuh perhatian."
  • 16:01 - 16:05
    Mendengar seperti ini disebut
    'mendengar dengan penuh kasih'.
  • 16:07 - 16:11
    Dan jika anda tahu cara mendengar
    dengan kasih selama sejam,
  • 16:11 - 16:12
    penderitaan mereka akan berkurang.
  • 16:13 - 16:16
    Jadi kita sedang berlatih belas kasihan.
  • 16:16 - 16:20
    Kita memberi kesempatan pada mereka
    untuk mengurangi penderitaan mereka.
  • 16:22 - 16:25
    Dan itu adalah latihan
    berkesadaran keempat:
  • 16:25 - 16:31
    mendengar dengan penuh kasih untuk mem-
    bantu mengurangi penderitaan orang lain.
  • 16:31 - 16:34
    Anda mungkin melakukannya dengan
    suami anda, istri anda
  • 16:34 - 16:38
    dengan anak lelaki anda, dengan anak
    perempuan anda, dengan ayah atau ibu anda.
  • 16:39 - 16:46
    Dan dengarlah agar mereka
    berkesempatan mengosongkan hati mereka.
  • 16:47 - 16:48
    Ini adalah belas kasihan.
  • 16:50 - 16:59
    Dan setelah berlatih seminggu, kita mampu
    menghilangkan banyak persepsi yang salah.
  • 17:00 - 17:03
    Kita meningkatkan pengertian bersama kita.
  • 17:03 - 17:05
    Dan kedua kelompok bisa duduk,
  • 17:07 - 17:13
    saling berpegangan tangan untuk melakukan
    meditasi berjalan, dan makan bersama.
  • 17:16 - 17:19
    Persaudaraan akan lahir.
  • 17:21 - 17:24
    Jadi ini adalah latihan
    yang sangat penting.
  • 17:27 - 17:29
    Dan ...
  • 17:30 - 17:34
    Kami percaya bahwa politisi
    harus mempelajari latihan ini.
  • 17:36 - 17:39
    Ketika mereka datang
    untuk negosiasi damai,
  • 17:39 - 17:42
    mereka harus mengikuti
    petunjuk untuk tenang,
  • 17:44 - 17:45
    melepaskan,
  • 17:47 - 17:49
    mengenali penderitaan di dalam,
  • 17:49 - 17:53
    mengenali penderitaan pada orang lain.
  • 17:53 - 17:57
    Dan jika mereka menghabiskan waktu
    satu atau dua minggu berlatih seperti itu,
  • 17:57 - 18:01
    negosiasi mereka untuk perdamaian
    akan berbuah.
  • 18:04 - 18:07
    Dan saya pikir bahwa
    dalam sekolah ilmu politik
  • 18:09 - 18:12
    para siswa harus
    belajar latihan seperti ini.
  • 18:12 - 18:16
    Mereka tidak harus beragama
    Buddha untuk mempelajarinya.
  • 18:16 - 18:21
    Ini adalah etika terapan yang dapat
    diajarkan di setiap jenis sekolah,
  • 18:22 - 18:23
    termasuk sekolah dasar.
  • 18:25 - 18:28
    Karena anak-anak dapat belajar latihan ini
  • 18:28 - 18:31
    dan berdamai dengan saudara-saudari mereka
  • 18:31 - 18:33
    dan berdamai dengan orangtua mereka
  • 18:33 - 18:36
    dan bahkan membantu orangtua mereka.
  • 18:36 - 18:40
    Banyak retret yang diadakan
    untuk anak muda, anak-anak.
  • 18:40 - 18:44
    Dan anak-anak akan berubah ketika
    mereka dapat melihat
  • 18:44 - 18:48
    penderitaan dalam diri ayah, ibu mereka.
  • 18:48 - 18:50
    Dan mereka pulang ke rumah setelah retret,
  • 18:50 - 18:52
    mendengarkan ayah dan ibu mereka
  • 18:52 - 18:54
    dan membantu mengurangi penderitaan mereka
  • 18:55 - 18:56
    Itu adalah keajaiban.
  • 18:56 - 18:59
    Itu selalu terjadi dalam retret kami.
  • 19:04 - 19:08
    Terhubung, terinsirasi, terpelihara
Title:
How can I not let my anger explode?
Description:

Thay answers questions on 21 June 2014. Question 9

more » « less
Video Language:
English
Duration:
19:42
Gijs 'Jazz' Van den Broeck edited Indonesian subtitles for How can I not let my anger explode?

Indonesian subtitles

Revisions