< Return to Video

Does hell exist?

  • 0:01 - 0:05
    (Setengah genta)
  • 0:06 - 0:12
    Genta
  • 0:34 - 0:56
    (Bahasa Perancis)
  • 2:28 - 2:33
    (Sr. True Dedication) Teman kita ini merasa penjelasan
    Thay tentang kematian cukup menenangkan
  • 2:34 - 2:41
    Sekitar 18 tahun lalu
    dia ikut retret tradisi Tibet
  • 2:41 - 2:45
    temanya tentang "Kematian".
  • 2:45 - 2:50
    Sang Guru menjelaskan cukup detail
    bagaimana cara transfer "kesadaran"
  • 2:51 - 2:56
    Pada penghujung kematian, tetapi
    juga apa yang terjadi setelah kematian
  • 2:56 - 3:01
    Sang Guru juga menjelaskan details
    tentang berbagai jenis neraka yang ada
  • 3:01 - 3:04
    Ada neraka dingin dan panas,
  • 3:04 - 3:09
    dan ada gambaran
    dalam neraka
  • 3:09 - 3:14
    Salah satu gambarannya adalah
    makhluk halus kelaparan,
  • 3:14 - 3:17
    Mungkin saja kita terlahir
    ke neraka demikian
  • 3:17 - 3:20
    dengan kondisi kerongkongan kecil
  • 3:20 - 3:25
    dan dia sangat kelaparan
    sementara tidak bisa menerima makanan
  • 3:25 - 3:28
    yang masuk ke dalam badan
    untuk memperkuat diri kita
  • 3:28 - 3:32
    Ada juga gambaran lain
    yang telah dijelaskan
  • 3:32 - 3:35
    Teman kita ini bertanya
  • 3:35 - 3:41
    Apakah gambaran seperti itu
    membantu kita?
  • 3:44 - 3:49
    [mencari catatannya]
  • 3:52 - 3:55
    bangun,
    [ketawa]
  • 3:57 - 4:00
    sebagai alat untuk membantu kita
    untuk hidup
  • 4:00 - 4:03
    lebih bermakna dan
    selaras dengan kehidupan ini
  • 4:03 - 4:05
    hidup lebih indah
  • 4:06 - 4:10
    atau apakah gambaran itu
    merupakan kenyataan sesungguhnya
  • 4:11 - 4:16
    Berkaitan dengan itu,
    kita bisa mengatakan
  • 4:16 - 4:19
    bahwa neraka juga ada di bumi
    pada momen ini
  • 4:20 - 4:23
    gambaran itu merupakan metafor
    pengalaman dalam hidup sekarang ini,
  • 4:23 - 4:29
    atau apakah hal-hal itu
    hanya terjadi setelah kematian.
  • 4:29 - 4:32
    Ada beberapa pertanyaan lagi, tapi
    saya kira cukup duluan.....
  • 4:32 - 4:35
    [Ketawa]
  • 4:38 - 4:40
    Pertanyaan ini berkaitan dengan koneksi
  • 4:40 - 4:48
    antara tidur tanpa mimpi
    dan kesadaran gudang
  • 4:51 - 4:55
    Berdasarkan bentuk pertanyaan
  • 4:56 - 5:01
    kita tahu yang bertanya
  • 5:02 - 5:06
    dia sudah punya jawabannya
    [Ketawa]
  • 5:12 - 5:17
    Cara dia bertanya menunjukkan
    jawabannya sudah ada.
  • 5:17 - 5:21
    Anda setuju?
  • 5:23 - 5:28
    Tapi, ada kesempatan buat kita
  • 5:28 - 5:38
    melihat bahwa ajaran Buddha
    bisa membantu banyak orang
  • 5:39 - 5:46
    bukan hanya orang yang
    berintelektual tinggi saja
  • 5:47 - 5:53
    tetapi juga mereka yang tidak punya
    latar belakang pendidikan bagus
  • 5:54 - 5:57
    Ajaran Buddha membantu semua.
  • 5:58 - 6:10
    Ada jenis Ajaran Buddha untuk mayoritas
  • 6:10 - 6:17
    ada Ajaran Buddha mendalam
    hanya untuk minoritas.
  • 6:17 - 6:25
    Ajaran ini bisa saja saling "bertolak belakang"
    berkaitan dengan bentuk luar.
  • 6:27 - 6:30
    Oleh karena itulah dijelaskan bahwa
  • 6:30 - 6:44
    Ajaran Buddha ada
    84000 Pintu Dharma,
  • 6:45 - 6:50
    dan banyak jenis ajaran,
    banyak jenis praktik.
  • 6:52 - 6:56
    Ada ajaran bagi mereka yang
    takut akan hukuman.
  • 6:58 - 7:05
    jika mereka takut akibat buruknya,
  • 7:06 - 7:09
    maka dia akan berperilaku lebih baik,
  • 7:09 - 7:14
    karena mereka takut akibat buruknya.
  • 7:15 - 7:18
    Itulah alasan tentang
    penjelasan neraka
  • 7:18 - 7:23
    panas, dingin, dan sebagainya,
  • 7:23 - 7:28
    Bisa saja membantu mereka,
    itu sejenis "ancaman".
  • 7:28 - 7:34
    Jika Anda bertindak seperti itu,
    Anda akan menderita seperti ini.
  • 7:34 - 7:37
    Di wihara banyak gambar neraka,
  • 7:37 - 7:40
    sebagai bentuk peringatan:
  • 7:40 - 7:42
    Jika Anda tidak berlatih
    pancasila buddhis
  • 7:42 - 7:45
    Anda akan menderita seperti itu.
  • 7:45 - 7:48
    Anda akan direbus dalam
    minyak mendidih seperti itu.
  • 7:51 - 7:57
    Jika Anda berbohong, Anda masuk neraka,
    lidah Anda akan dikeluarkan
  • 7:57 - 7:59
    lalu di potong.
  • 7:59 - 8:00
    [audiens ketawa]
  • 8:02 - 8:06
    Itu juga bisa membantu
    banyak orang
  • 8:06 - 8:10
    tapi itu tidak membantu yang lainnya.
  • 8:10 - 8:14
    Itu adalah Agama Buddha populer.
  • 8:14 - 8:25
    Kita tahu mayoritas percaya
    kelahiran kembali, reinkarnasi
  • 8:25 - 8:29
    Tapi, kepercayaan itu berasal dari
  • 8:29 - 8:35
    pemahaman keliru atas "jiwa",
    ada "jiwa", ada "roh",
  • 8:36 - 8:38
    yang berlainan sifat dengan tubuh,
  • 8:38 - 8:42
    ketika tubuh ini mati,
  • 8:42 - 8:45
    roh tetap hidup,
  • 8:45 - 8:49
    roh itu mencari tubuh yang baru
    untuk berlanjut.
  • 8:49 - 9:00
    Itu satu jenis kepercayaan atas kelahiran kembali
    dan itulah ajaran kelahiran kembali
  • 9:00 - 9:04
    tapi bukan demikian ajaran
    mendalam dari Buddha,
  • 9:04 - 9:10
    karena kepercayaan itu berdasarkan
    pemahaman keliru atas "jiwa"
  • 9:11 - 9:16
    Ajaran apa pun yang bertentangan dengan
  • 9:16 - 9:22
    pemahaman ketidakkekalan,
    tiada jiwa, dan nirwana
  • 9:22 - 9:28
    tidak bisa dianggap sebagai
    ajaran tertinggi.
  • 9:28 - 9:36
    Apakah Anda berpikir tentang
    penyebab-efek, kelahiran, akibat buruk,
  • 9:38 - 9:47
    jika ajaran dan praktik Anda
    tidak mencerminkan ketidakkekalan,
  • 9:47 - 9:52
    tiada jiwa, dan nirwana, maka itu
    bukanlah ajaran Buddha.
  • 9:54 - 9:58
    Jadi, ada banyak ajaran
  • 9:59 - 10:06
    berasal dari Veda dan upanishad.
  • 10:07 - 10:12
    Kita tahu sebelum Buddha,
    sudah ada kepercayaan tentang reinkarnasi
  • 10:12 - 10:22
    akibat buruk, ajaran itu bukan
    diciptakan oleh Buddha.
  • 10:22 - 10:31
    Ajaran akibat buruk, reinkarnasi
    sudah ada sebelum Buddha.
  • 10:32 - 10:38
    Ajaran seperti ini berlandaskan
    eksistensi jiwa.
  • 10:39 - 10:45
    Sementara Buddha mengajarkan
    keberlanjutan, dari kehidupan ke kehidupan
  • 10:46 - 10:52
    Ajaran Buddha berlandaskan
    bahwa tiada jiwa.
  • 10:52 - 11:00
    tiada kekekalan, dan terakhir nirwana
    Tiada lahir dan tiada kematian.
  • 11:03 - 11:09
    Kepercayaan itu bukanlah
    sepenuhnya dari Buddhis
  • 11:09 - 11:13
    juga bisa membantu.
  • 11:14 - 11:20
    Ada yang percaya dengan
    Tanah Murni Buddha Amitabha
  • 11:21 - 11:27
    bukan di sini,
    Tapi di arah barat,
  • 11:27 - 11:33
    dan Anda bisa ke sana
    setelah meninggal dunia.
  • 11:33 - 11:40
    Ada juga mereka yang memiliki
    pandangan lebih baik dan berbeda,
  • 11:40 - 11:45
    Kita tahu tanah murni sejati
    ada di sini dan saat ini
  • 11:45 - 11:50
    dan perlu di barat
    atau juga di timur.
  • 11:50 - 11:52
    Ketika pikiran Anda murni,
  • 11:53 - 11:57
    Tanah itu juga Murni,
    pada saat bersamaan
  • 11:57 - 12:04
    Itulah tampaknya menuju ke arah
    pengertian tepat.
  • 12:05 - 12:10
    Semangat Ajaran Buddha
    adalah toleransi.
  • 12:11 - 12:16
    Ada diantara mereka yang tidak bisa
    mengerti Ajaran Buddha yang lebih dalam.
  • 12:17 - 12:25
    Kita perlu mengizinkan mereka untuk
    memeluk Ajaran Buddha yang lebih "tawar"
  • 12:27 - 12:32
    Seperti ada gula dalam obat.
  • 12:32 - 12:35
    Ada kejadian seperti itu
  • 12:35 - 12:41
    Kita bukan sedang menuduh mereka karena
    ajaran atau sistem kepercayaan mereka
  • 12:41 - 12:47
    bahwa ajaran itu tidak sepenuhnya
    tertuju pada kebenaran tertinggi.
  • 12:48 - 12:52
    Karena kita berwelas asih,
  • 12:52 - 12:58
    karena kita mengerti,
    lalu welas asih mungkin terjadi.
  • 12:58 - 13:06
    Buddhis sejati selalu toleran, tidak fanatik
  • 13:07 - 13:10
    Jika Anda terampil, Anda bisa
    pelan-pelan mengarahkan mereka,
  • 13:10 - 13:14
    secara bertahap meninggalkan
    pandangan keliru mereka,
  • 13:14 - 13:21
    dan pandangannya semakin hari
    semakin baik sepanjang waktu.
  • 13:22 - 13:26
    Itu juga bisa berlaku untuk kita semua.
  • 13:27 - 13:31
    Pada awalnya kita punya gagasan
    tentang Tiga Permata.
  • 13:31 - 13:33
    Buddha, Dharma, dan Sangha
  • 13:33 - 13:35
    Setelah 10 tahun berlatih,
  • 13:35 - 13:37
    Kita punya pandangan lebih baik
  • 13:37 - 13:39
    tentang Buddha, Dharma, dan Sangha
  • 13:39 - 13:43
    dan setelah 50 tahun kemudian,
    Pengertian kita semakin mendalam tentang
  • 13:43 - 13:45
    Buddha, Dharma, dan Sangha,
  • 13:46 - 13:50
    jadi dengan demikian kita mulai
    mengerti maksud toleransi
  • 13:51 - 13:58
    Janganlah berpikir bahwa
    pandangan kitalah yang terbaik.
  • 13:58 - 14:06
    karena, kita sedang dalam proses kemajuan,
  • 14:06 - 14:09
    Kita siap untuk meletakkan
    pandangan yang ada saat ini,
  • 14:09 - 14:12
    Agar memperoleh pandangan lebih baik.
  • 14:12 - 14:17
    Inilah praktik non-kemelekatan
    keapada pandangan
  • 14:17 - 14:21
    Dalam Agama Buddha, jika Anda
    memiliki kebijaksanaan
  • 14:21 - 14:26
    Anda akan lebih toleran dan
    menerima bentuk Agama Buddha bentuk lain
  • 14:26 - 14:28
    Anda tidak mengkritik.
  • 14:29 - 14:34
    Anda hanya bisa membantu mereka
    memiliki pandangan dan praktik lebih baik.
  • 14:35 - 14:42
    Oleh karena itu seharusnya jangan ada
    konflik dan perang dalam sekte Agama Buddha.
  • 14:43 - 14:45
    Inilah kenyataanya.
  • 14:45 - 14:47
    Ada begitu banyak sekte Agama Buddha.
  • 14:47 - 14:52
    Tapi mereka tidak pernah mengadakan
    perang "suci" untuk saling menghantam.
  • 14:53 - 14:58
    Kita sepantasnya meneruskan
    tradisi toleransi itu.
  • 14:58 - 15:01
    Toleransi, bukan karena
    Anda terpaksa menjadi toleran,
  • 15:02 - 15:07
    tetapi karena Anda memiliki Pandangan tepat
    itulah alasannya hatimu terbuka,
  • 15:07 - 15:10
    itulah alasannya Anda bisa
    mentoleransi terhadap mereka yang
  • 15:10 - 15:15
    tidak memiliki pandangan serupa
    dengan Anda
  • 15:15 - 15:19
    Anda pakai bahasa kasih dan
    mendengarkan mendalam,
  • 15:19 - 15:23
    membantu dia meletakkan
    pandangan kelirunya,
  • 15:23 - 15:31
    walaupun masih ada fanatisme atau
    sejenisnya dalam dirinya.
  • 15:37 - 15:40
    Di sini kita belajar bahwa di momen ini
  • 15:43 - 15:49
    bukanlah sesuatu yang eksis
    dengan secara independen,
  • 15:49 - 15:52
    dari masa lalu dan masa depan.
  • 15:53 - 15:58
    Anda tidak bisa memotong
    dan memisahkannya,
  • 15:58 - 16:00
    masa lalu, masa ini, dan masa depan.
  • 16:00 - 16:04
    Karena tiga masa: lalu, ini, dan depan,
  • 16:04 - 16:05
    mereka saling berkaitan.
  • 16:05 - 16:09
    Dalam salah satunya Anda bisa
    melihat dua masa lainya
  • 16:11 - 16:14
    Itulah sebabnya, jika Anda menyentuh
    momen ini secara mendalam,
  • 16:14 - 16:17
    Anda menyentuh masa lalu,
    dan menyentuh masa depan juga.
  • 16:20 - 16:30
    Masa lalu masih ada,
    dan masa depan juga.
  • 16:31 - 16:34
    Itulah pengertian mendalam
    yang Anda peroleh,
  • 16:34 - 16:42
    Ketika Anda memeditasikan hakikat
    dari kesaling-tergantungan masa (waktu).
  • 16:44 - 16:47
    (Setengah genta)
  • 16:48 - 17:14
    (Genta)
Title:
Does hell exist?
Description:

more » « less
Video Language:
English
Duration:
17:21
Nyanabhadra Shakya edited Indonesian subtitles for Does hell exist?

Indonesian subtitles

Revisions