< Return to Video

May 25 - Two Ears to Hear

  • 0:01 - 0:03
    Berapa banyak telinga yang kamu punya?
  • 0:03 - 0:04
    Dua!
  • 0:04 - 0:06
    Berapa banyak telinga yang kamu butuhkan?
  • 0:06 - 0:08
    Itu pertanyaan yang lebih rumit.
  • 0:08 - 0:12
    Tentu saja, seorang anak laki-laki atau perempuan
    dapat mendengar dengan hanya satu telinga.
  • 0:12 - 0:16
    Ales lahir di Belarus dengan pendengaran
    hanya di satu telinga.
  • 0:16 - 0:18
    Ales lahir sebulan lebih awal.
  • 0:18 - 0:21
    Berat badannya tidak seperti
    bayi lainnya.
  • 0:21 - 0:23
    Ketika dia berumur tiga bulan,
  • 0:23 - 0:25
    ibunya membawanya ke dokter
    untuk menjalani pemeriksaan.
  • 0:25 - 0:27
    Selama tes tersebut, dokter menemukan
  • 0:27 - 0:31
    bahwa Ales hanya bisa mendengar
    dengan satu telinganya.
  • 0:31 - 0:33
    Ibu Ales kaget.
  • 0:33 - 0:35
    Dia bekerja dengan anak-anak tunarungu.
  • 0:35 - 0:39
    Dia menyayangi mereka sama seperti dia
    menyayangi anak-anak yang bisa mendengar.
  • 0:39 - 0:42
    Tapi dia tidak pernah membayangkan
    bahwa anaknya sendiri
  • 0:42 - 0:45
    tidak bisa mendengar
    dengan dua telinga.
  • 0:45 - 0:48
    Dia mengira dokter itu pasti
    melakukan kesalahan.
  • 0:48 - 0:51
    Karena dia bekerja dengan anak-anak
    yang tidak bisa mendengar,
  • 0:51 - 0:54
    dia juga tahu cara menjalankan
    tes pendengaran.
  • 0:54 - 0:58
    Jadi, dia melakukan tes pendengaran
    pada Ales kecil.
  • 0:58 - 1:02
    Hasil tes menunjukkan bahwa Ales tidak
    bisa mendengar dengan kedua telinganya.
  • 1:02 - 1:05
    Namun ibu Ales masih
    belum mau mempercayainya.
  • 1:05 - 1:07
    Dia membawanya ke rumah sakit khusus
  • 1:07 - 1:09
    untuk anak-anak dengan kesulitan
    pendengaran.
  • 1:09 - 1:11
    Dokter menjalankan tesnya sendiri.
  • 1:11 - 1:14
    Ibu Ales menyaksikan tes
    tersebut di monitor.
  • 1:14 - 1:16
    Dia melihat jauh ke dalam telinga Ales.
  • 1:17 - 1:20
    Satu telinga tampak normal;
    yang lainnya tidak.
  • 1:20 - 1:23
    Dia melihat bahwa tidak ada yang bisa
    dilakukan untuk membantu.
  • 1:23 - 1:24
    Dia mulai menangis.
  • 1:25 - 1:28
    Namun dokter tidak ingin melihat
    air matanya.
  • 1:28 - 1:31
    "Kenapa kamu menangis?"
    Ujar dokter tersebut.
  • 1:31 - 1:34
    “Putramu bisa mendengar dengan
    satu telinga, dan itu sudah cukup.”
  • 1:34 - 1:37
    Kembali ke rumah, ibu Ales menangis
    dan menangis.
  • 1:37 - 1:39
    Kemudian dia berbicara dengan TUHAN.
  • 1:39 - 1:42
    “Mengapa Engkau membiarkan
    hal ini terjadi?” dia bertanya.
  • 1:42 - 1:45
    Setelah beberapa saat, dia menyalakan
    musik di ponselnya.
  • 1:45 - 1:47
    Sebuah lagu yang indah mulai dimainkan.
  • 1:47 - 1:51
    Judulnya, "Ya ALLAH aku mau datang dekat."
  • 1:51 - 1:55
    Ibu Ales telah mendengar lagu tersebut
    berkali-kali sejak dia masih kecil.
  • 1:55 - 1:57
    Tapi untuk pertama kalinya, dia mengerti
  • 1:57 - 2:00
    bahwa TUHAN benar-benar dekat dengannya.
  • 2:00 - 2:03
    Senang rasanya mengetahui
    bahwa TUHAN begitu dekat.
  • 2:03 - 2:05
    Tapi dia masih tidak mau percaya
  • 2:05 - 2:07
    bahwa Ales hanya mendengar
    dengan satu telinga.
  • 2:08 - 2:10
    Ibunya terus berbicara dengan TUHAN.
  • 2:10 - 2:12
    "Engkau mampu melakukan apa saja," katanya.
  • 2:12 - 2:15
    “Jika Engkau menghidupkan anakku
    hanya dengan satu telinga,
  • 2:15 - 2:19
    Engkau pasti bisa menyembuhkan dan memberinya
    kehidupan dengan dua telinga."
  • 2:20 - 2:23
    Tiga bulan berlalu, dan ayah Ales
    berulang tahun.
  • 2:23 - 2:25
    Dia tidak ingin kue
    untuk ulang tahunnya.
  • 2:25 - 2:27
    Dia tidak menginginkan hadiah apa pun.
  • 2:27 - 2:30
    Dia hanya ingin Ales mendengar
    dengan kedua telinganya.
  • 2:30 - 2:33
    “Putra kami akan mendengar,” katanya.
  • 2:33 - 2:36
    "TUHAN akan melakukan ini sebagai
    hadiah untuk ulang tahunku."
  • 2:36 - 2:39
    Mereka berdoa dan membawa Ales
    ke rumah sakit
  • 2:39 - 2:40
    untuk tes pendengaran lainnya.
  • 2:41 - 2:43
    Tidak ada tempat untuk duduk
    sementara mereka menunggu.
  • 2:43 - 2:45
    Ibu Ales menggendongnya,
  • 2:45 - 2:47
    dan dia merasa sangat berat.
  • 2:47 - 2:49
    Akhirnya dokter memanggil mereka.
  • 2:49 - 2:51
    Ketika dia menyelesaikan tesnya,
    dokter berkata,
  • 2:51 - 2:54
    "Putramu bisa mendengar dengan sempurna
    dengan kedua telinganya!"
  • 2:55 - 2:58
    Ibu Ales tidak dapat percaya
    apa yang ia dengar.
  • 2:58 - 3:00
    Dia sangat bahagia.
  • 3:00 - 3:03
    "Ini adalah mujizat TUHAN!" serunya.
  • 3:03 - 3:05
    Memang benar, itu adalah sebuah mujizat.
  • 3:05 - 3:08
    Ibu Ales telah melihat bagian
    dalam telinganya di monitor
  • 3:08 - 3:10
    tiga bulan sebelumnya.
  • 3:10 - 3:13
    Dia telah melihat bahwa tidak ada dokter
    yang bisa membantu Ales.
  • 3:13 - 3:15
    Namun Sang Tabib Agung, YESUS KRISTUS,
  • 3:15 - 3:17
    telah menyembuhkan putranya,
  • 3:17 - 3:19
    dan sekarang dia bisa mendengar
    dengan kedua telinganya.
  • 3:19 - 3:23
    Ayah Ales menangis kegirangan
    mendengar berita itu.
  • 3:23 - 3:25
    Dia sangat bahagia karena TUHAN
    telah memberinya
  • 3:25 - 3:28
    hadiah yang luar biasa
    di hari ulang tahunnya.
  • 3:28 - 3:31
    Saat ini, Ales berusia enam tahun,
  • 3:31 - 3:34
    dan dia dapat mendengar dengan baik
    dengan kedua telinganya.
  • 3:34 - 3:37
    Dia menggunakan telinganya
    untuk mempelajari ayat-ayat Alkitab.
  • 3:37 - 3:39
    Dia menggunakan telinganya
    untuk mempelajari lagu.
  • 3:39 - 3:43
    Dia ingin menggunakan telinganya
    untuk belajar menjadi seorang dokter
  • 3:43 - 3:46
    dan untuk membantu anak laki-laki
    dan perempuan lainnya.
  • 3:46 - 3:50
    Ia tahu bahwa pendengarannya
    adalah anugerah dari TUHAN.
Title:
May 25 - Two Ears to Hear
Description:

more » « less
Video Language:
English
Team:
Team Adventist
Project:
Mission Spotlight DVD
Duration:
04:06

Indonesian subtitles

Revisions