Berapa banyak telinga yang kamu punya? Dua! Berapa banyak telinga yang kamu butuhkan? Itu pertanyaan yang lebih rumit. Tentu saja, seorang anak laki-laki atau perempuan dapat mendengar dengan hanya satu telinga. Ales lahir di Belarus dengan pendengaran hanya di satu telinga. Ales lahir sebulan lebih awal. Berat badannya tidak seperti bayi lainnya. Ketika dia berumur tiga bulan, ibunya membawanya ke dokter untuk menjalani pemeriksaan. Selama tes tersebut, dokter menemukan bahwa Ales hanya bisa mendengar dengan satu telinganya. Ibu Ales kaget. Dia bekerja dengan anak-anak tunarungu. Dia menyayangi mereka sama seperti dia menyayangi anak-anak yang bisa mendengar. Tapi dia tidak pernah membayangkan bahwa anaknya sendiri tidak bisa mendengar dengan dua telinga. Dia mengira dokter itu pasti melakukan kesalahan. Karena dia bekerja dengan anak-anak yang tidak bisa mendengar, dia juga tahu cara menjalankan tes pendengaran. Jadi, dia melakukan tes pendengaran pada Ales kecil. Hasil tes menunjukkan bahwa Ales tidak bisa mendengar dengan kedua telinganya. Namun ibu Ales masih belum mau mempercayainya. Dia membawanya ke rumah sakit khusus untuk anak-anak dengan kesulitan pendengaran. Dokter menjalankan tesnya sendiri. Ibu Ales menyaksikan tes tersebut di monitor. Dia melihat jauh ke dalam telinga Ales. Satu telinga tampak normal; yang lainnya tidak. Dia melihat bahwa tidak ada yang bisa dilakukan untuk membantu. Dia mulai menangis. Namun dokter tidak ingin melihat air matanya. "Kenapa kamu menangis?" Ujar dokter tersebut. “Putramu bisa mendengar dengan satu telinga, dan itu sudah cukup.” Kembali ke rumah, ibu Ales menangis dan menangis. Kemudian dia berbicara dengan TUHAN. “Mengapa Engkau membiarkan hal ini terjadi?” dia bertanya. Setelah beberapa saat, dia menyalakan musik di ponselnya. Sebuah lagu yang indah mulai dimainkan. Judulnya, "Ya ALLAH aku mau datang dekat." Ibu Ales telah mendengar lagu tersebut berkali-kali sejak dia masih kecil. Tapi untuk pertama kalinya, dia mengerti bahwa TUHAN benar-benar dekat dengannya. Senang rasanya mengetahui bahwa TUHAN begitu dekat. Tapi dia masih tidak mau percaya bahwa Ales hanya mendengar dengan satu telinga. Ibunya terus berbicara dengan TUHAN. "Engkau mampu melakukan apa saja," katanya. “Jika Engkau menghidupkan anakku hanya dengan satu telinga, Engkau pasti bisa menyembuhkan dan memberinya kehidupan dengan dua telinga." Tiga bulan berlalu, dan ayah Ales berulang tahun. Dia tidak ingin kue untuk ulang tahunnya. Dia tidak menginginkan hadiah apa pun. Dia hanya ingin Ales mendengar dengan kedua telinganya. “Putra kami akan mendengar,” katanya. "TUHAN akan melakukan ini sebagai hadiah untuk ulang tahunku." Mereka berdoa dan membawa Ales ke rumah sakit untuk tes pendengaran lainnya. Tidak ada tempat untuk duduk sementara mereka menunggu. Ibu Ales menggendongnya, dan dia merasa sangat berat. Akhirnya dokter memanggil mereka. Ketika dia menyelesaikan tesnya, dokter berkata, "Putramu bisa mendengar dengan sempurna dengan kedua telinganya!" Ibu Ales tidak dapat percaya apa yang ia dengar. Dia sangat bahagia. "Ini adalah mujizat TUHAN!" serunya. Memang benar, itu adalah sebuah mujizat. Ibu Ales telah melihat bagian dalam telinganya di monitor tiga bulan sebelumnya. Dia telah melihat bahwa tidak ada dokter yang bisa membantu Ales. Namun Sang Tabib Agung, YESUS KRISTUS, telah menyembuhkan putranya, dan sekarang dia bisa mendengar dengan kedua telinganya. Ayah Ales menangis kegirangan mendengar berita itu. Dia sangat bahagia karena TUHAN telah memberinya hadiah yang luar biasa di hari ulang tahunnya. Saat ini, Ales berusia enam tahun, dan dia dapat mendengar dengan baik dengan kedua telinganya. Dia menggunakan telinganya untuk mempelajari ayat-ayat Alkitab. Dia menggunakan telinganya untuk mempelajari lagu. Dia ingin menggunakan telinganya untuk belajar menjadi seorang dokter dan untuk membantu anak laki-laki dan perempuan lainnya. Ia tahu bahwa pendengarannya adalah anugerah dari TUHAN.