-
Kembali ke perkemahan.
-
Kembali, sekarang!
-
Tidak perlu cemas, kau masih hidup.
-
Kau hidup dan masih utuh.
-
Jangan khawatir tentang diriku,
-
aku hanya sedikit pingsan setelah jatuh.
-
Nyonya ku!
-
Oh Brenna, syukurlah.
-
Semuanya baik-baik saja,
pengawalku ada di sini.
-
Brenna, tolong kami,
-
kami butuh tandu, kereta sorong,
-
apa pun.
-
Oh, saya membawa kuda
dan gerobak, nyonya ku,
-
itu tidak dalam kondisi terbaik
-
tapi itu semua yang
bisa saya temukan.
-
Itu akan sangat baik,
-
sekarang bantu aku mengangkat
teman kita ke dalamnya.
-
Baiklah.
-
Sedikit keberuntungan akhirnya,
-
hujan sudah berhenti.
-
Kau tidak terlalu kedinginan?
-
Oh, saya punya selimut di sini.
-
Apakah kering?
-
Di satu sisi, nyonya ku.
-
Lebih baik daripada tidak ada.
-
Ini.
-
Baiklah Brenna, mari kita
tinggalkan tempat ini.
-
Ayo Griffin, maju.
-
Jangan takut,
-
kita akan mengambil jalan yang aman.
-
Kembali dari kematian?
-
Bagaimana perasaannya?
-
Ya aku tahu, perjalanan ini tidak nyaman.
-
Tapi kita aman sekarang,
kembali di perkemahan.
-
Ini adalah tenda Tuan Gueleran.
-
Dia tidak akan membutuhkannya lagi.
-
Sekarang biarkan aku menilai lukamu.
-
Tampaknya kau telah mengalami
beberapa waktu sulit
-
tapi untungnya tidak terlalu buruk.
-
Tabib tidak akan bisa melihatmu malam ini.
-
Dia sedang merawat banyak...
-
luka yang rumit.
-
Tapi dia meninggalkanku
beberapa obat
-
dan aku telah dilatih untuk
menyembuhkan luka dasar
-
jadi aku akan membuatmu kembali berdiri.
-
Biarkan aku melihatmu.
-
Lehermu.
-
Sisi ini...
-
Tunjukkan lenganmu, tolong.
-
Yang lainnya.
-
Bahu...
-
Tidak ada rasa sakit di sini?
-
Sama? Baik.
-
Apa ada rasa sakit di kaki?
-
Tidak ada?
-
Bagus.
-
Biarkan aku melihat kepalamu
-
dan bagian belakang lehermu.
-
Ini adalah titik yang cukup rentan juga.
-
Tidak, tidak ada di sini.
-
Aku lihat...
-
Ada sesuatu di sini tapi
perlu ditunggu sebentar.
-
Sungguh jelas, luka terbesarmu
-
adalah luka bakar di lenganmu.
-
Musuh kita suka menggunakan api
-
untuk mencoba menakuti kita.
-
Mereka takut dengan pedang kita.
-
Penakut.
-
Tabib meninggalkanku salep
penyembuh Santo John
-
yang seharusnya menjadi
apa yang kau butuhkan.
-
Tunggu sebentar.
-
Itu akan menjadi salep dan...
-
(bisikan tidak jelas)
-
Itu sudah cukup.
-
Aku akan melihat ini nanti.
-
Baiklah, berikan aku lenganmu.
-
Jangan khawatir, itu tidak
akan menyakitkan.
-
Kau seharusnya merasa langsung lega
-
dari sensasi terbakar.
-
Aku akan sangat lembut,
tanpa tekanan sama sekali.
-
Di sana.
-
Apakah ini pertempuran pertamamu?
-
Nah, kau sangat mengesankan.
-
Sangat mengesankan memang.
-
Aku percaya ini tidak akan
luput dari perhatian.
-
Kau menyelamatkan keponakan Raja
-
dengan mengorbankan nyawamu,
-
yang merupakan pencapaian yang cukup baik.
-
Apakah sakit?
-
Sekarang aku akan perban lenganmu
-
untuk mencegah gesekan apa pun
-
yang disebabkan pakaian atau baju besimu.
-
Sekarang ini bagian yang halus.
-
Itu harus cukup ketat
untuk tetap di tempat
-
tapi tidak terlalu ketat atau
kau mungkin kehilangan
-
sensasi di tanganmu.
-
Dan ini bukan sesuatu yang
kita inginkan saat ini.
-
Bagaimana perasaanmu?
-
Lapar?
-
Brenna?
-
Ya, nyonya ku?
-
Bisakah kau menemukan makanan
hangat di suatu tempat?
-
Saya akan pergi ke tenda koki,
-
saya percaya saya
melihat beberapa pria
-
dengan mangkuk-mangkuk berasap
-
beberapa menit yang lalu.
-
Terima kasih.
-
Yang lainnya.
-
Hujan mulai lagi.
-
Baiklah.
-
Sebuah simpul...
-
Dan...
-
Apakah itu meringankan
rasa sakitnya?
-
Bagus.
-
Saya menemukan sup, nyonya ku.
-
Ini, itu masih panas.
-
Terima kasih.
-
Tapi...
-
Apakah mereka membuat ini dari
apa yang mereka temukan
-
di medan perang?
-
Saya... tidak bisa memberitahu, sungguh.
-
Nah, semoga berhasil dengan itu.
-
Apakah kau ingin roti dan anggur
-
untuk membilas ini?
-
Keputusan yang bijaksana.
-
Ini.
-
Sekarang biarkan aku melihat kepalamu.
-
Dari yang kulihat kau terkena pukulan
-
tepat di sini.
-
Beruntungnya benda itu tidak tajam.
-
Mungkin sebuah perisai atau sesuatu.
-
Tapi tidak ada yang bisa diselesaikan
dengan istirahat sebentar.
-
Kau mengalami pembengkakan yang terlihat,
-
aku akan melihat apakah aku bisa
menemukan es di perkemahan.
-
Kita beruntung aku menemukannya.
-
Dengan musim panas
yang akan segera tiba
-
kita akan segera kehabisan.
-
Baiklah. Sempurna.
-
Biarkan aku melihat.
-
Tepat di sini.
-
Aku tahu sedikit dingin.
-
Bisakah kau memegangnya dengan tanganmu?
-
Sampai mulai meleleh, ya.
-
Nyonya ku, nyonya ku!
-
Brenna, apa itu?
-
Ada surat dari Raja sendiri.
-
Untuk pahlawan hari ini.
-
Nah, aku kira kita berbicara
tentang dirimu.
-
Terima kasih.
-
Apakah kau ingin aku
membacanya untukmu?
-
Prajurit setiaku,
-
kesatria terhormat.
-
Pertempuran hari ini telah sengit
-
dan kita telah kehilangan banyak
prajurit berani kita.
-
Tapi aku mendapat kabar tentang
kelangsungan hidupmu
-
dan itu membawa sinar harapan dan sukacita
-
di tengah-tengah semua
kesedihan dan rasa sakit.
-
Malam ini ada laporan
-
tentang komentar yang sangat
terpuji dibuat tentangmu.
-
Keterampilanmu di medan perang,
-
keberanianmu dan rasa pengorbananmu
-
telah sangat dihargai dan karena itu
-
harus dihargai secara pantas.
-
Kau memiliki kekuatan yang luar biasa
-
dan ini adalah kekuatan yang ku butuhkan
-
di sisiku.
-
Aku membutuhkanmu di sisiku.
-
Pada fajar, kita akan maju
ke perkemahan musuh
-
menuju serangan terakhir kita
-
dan bertemu nasib kita.
-
Kau akan berkendara denganku, teman,
-
dan mengibarkan bendera
kita dengan bangga.
-
Aku sangat mendorongmu
untuk beristirahat sejenak
-
dan menikmati kenyamanan selagi bisa,
-
dan siap ketika Rajamu memanggilmu.
-
Nah, selamat atasnya kukira.
-
Mengendarai dengan ksatria Kerajaan
-
adalah kehormatan terbesar.
-
Oh, kau belum pernah bertemu
Raja sebelumnya?
-
Tinggi.
-
Mata gelap, rambut gelap.
-
Berani dan berapi-api.
-
Jenis pria yang akan kau ikuti
-
ke ujung dunia.
-
Aku pernah beruntung
berkendara di sisinya sekali,
-
dulu,
-
Aku akan mengingatnya
hingga akhir hidupku.
-
Sekarang mari kita merawat luka terakhir.
-
Hanya beberapa goresan di wajahmu sepertinya.
-
Aku akan membersihkannya dengan air
-
dan mungkin sedikit anggur.
-
Brenna?
-
Ya, nyonya ku?
-
Bisakah kau membawa kami air panas lain?
-
Ini.
-
Tetap diam untukku, tolong.
-
Itu hangat, tapi mungkin
menyebabkan sedikit gatal.
-
Aku juga menambahkan sedikit madu
-
jadi kau akan segera merasa baik.
-
Apakah kau gugup?
-
Bahkan yang paling berani terkadang.
-
Aku akan menjagamu sebisa mungkin.
-
Aku tidak akan jauh.
-
Meskipun aku merasa sedikit lelah, kukira.
-
Aku telah bertugas di tentara Raja
-
selama waktu yang lama.
-
Aku bergabung dengan itu
20 tahun yang lalu.
-
Dia masih anak-anak saat itu.
-
Ini akan menjadi pertempuran terakhirku,
-
kemudian aku akan pensiun.
-
Jika aku berhasil melewatinya besok.
-
Oh, tidak ada yang istimewa,
-
Aku punya bibi tua di pegunungan.
-
Aku akan menjaganya,
-
menanam sayuran,
-
membesarkan beberapa domba,
-
dan menjalani kehidupan yang damai.
-
Aku telah melihat cukup darah.
-
Itu baik-baik saja, aku masih
bisa merawat darahmu.
-
Dan sekarang, kau perlu istirahat.
-
Aku akan menyiapkan infus
ketumbar untukmu,
-
untuk mencegah demam apa pun,
-
dan menambah sedikit apsintus,
-
untuk membantumu rileks.
-
Ini, minumlah ini selagi masih panas.
-
Brenna, bisakah kau menemukan
kami selimut lain?
-
Saya punya satu di sini.
-
Terima kasih.
-
Ambil bagian ini.
-
Apakah kau cukup hangat?
-
Baiklah.
-
Cobalah untuk tidur,
-
dan jangan khawatir tentang waktunya.
-
Aku akan membangunkanmu jika diperlukan.
-
Nyonya ku, nyonya ku!
-
Raja sedang mempersiapkan diri
dan segera akan berangkat
-
ke tenda kita dengan ksatria Kerajaan.
-
Hei, bangunlah.
-
Matahari sedang terbit.
-
Bagaimana perasaanmu? Siap?
-
Biarkan aku membantumu
dengan baju besimu.
-
Lenganmu.
-
Brenna, bagian belakangnya tolong.
-
Tentu saja.
-
Pada bahu...
-
Bagus.
-
Bagus?
-
Yang lainnya.
-
Tidak terlalu ketat di bahu?
-
Bagus.
-
Hormat kepada Raja!
-
Dia datang.
-
Brenna, yang di lengan kaki.
-
Untuk Raja.
-
Diterjemahkan oleh Rassya Lathif.