David Goldblatt: A Monument to Apartheid in Fietas | Art21 "Extended Play"

Episode #261: Driving around the Johannesburg suburb of Fietas, David Goldblatt (1930–2018) tours the region that became a recurring subject in his photography. Goldblatt began photographing Fietas in 1976, witnessing its evolution from a thriving and diverse community to its erasure by apartheid—leveling the vernacular architecture and forcibly removing its residents. Officially called Pageview, the area had a large Indian population and was a popular shopping destination for people of all ethnicities. A crumbling concrete structure—once the home of Ozzie Docrat, an Indian merchant and hometown hero—embodies Goldblatt’s time in Fietas, representing a failed attempt of government demolition that now stands as "monument to apartheid."

"Fietas had the elements that were essential for good cities: density, diversity, and complexity," explains Salma Patel, founder and curator of Fietas Museum. "It was a community of blended cultures." A Fietas native, Patel recalls seeing Goldblatt navigate the town's bustling corridors by bicycle. Housed in one of the few original structures that remain, Fietas Museum regularly displays Goldblatt’s photography of the district, paired with images by Paul Weinberg, another noted South African photographer. The collection serves as a pictorial record of Fietas and carries the legacy of David Goldblatt, who passed away just months after the footage featured here was filmed.

David Goldblatt was born in Randfontein, South Africa, in 1930. Since the early 1960s up until his passing in 2018, Goldblatt photographed the people, landscapes, and architectural structures of South Africa, using photography as a means of social criticism. Chronicling South Africa during apartheid, Goldblatt’s powerful monochrome photographs reveal the stark contrast between the lives of Blacks and Whites as well as the ways that public structures have manifested the citizens’ self-image.

Learn more about the artist at:
https://art21.org/artist/david-goldblatt/

CREDITS | Producer: Ian Forster. Interview: Ian Forster. Editor: Morgan Riles. Camera: Motheo Moeng (SASC). Sound: Ruan van Tonder. Assistant Camera: Matome Thomo. Field Producer: Thuli Lote. Music: Blue Dot Sessions. Artwork Courtesy: David Goldblatt, Goodman Gallery, & Paul Weinberg. Special Thanks: Liza Essers, Fietas Museum, Damon Garstang, & Salma Patel.

"Extended Play" is presented by Alta Art. Additional support provided by public funds from the New York City Department of Cultural Affairs in partnership with the City Council; the Art21 Contemporary Council; and by individual contributors.

#DavidGoldblatt #Art21 #ExtendedPlay

[DAVID GOLDBLATT] Kita dari Barat--

Saat ini kita ke Selatan--

Kita menuju
ke sebelah kiri kota

Ke perkampungan
bernama Fietas.

[Fietas berisikan
beragam komunitas....

dengan populasi
India terbanyak.]

[Selama apartheid
penduduk harus direlokalisasi.]

Nama asli tempat ini
ialah Pageview,

Tapi menjadi dikenal
oleh penduduknya...

dengan sebutan Fietas.

Tak ada yang tahu
asal nama tersebut

Dan meski itu punya makna,
apa pun itu

Nama itu terdengar cocok.

Saat aku mengambil gambar di tahun 76,

Penduduk disini masih lengkap.

Itu masjid di jalan 23.

Rumah disini seperti
beberapa rumah asli di India.

Rumah itu dibangun
oleh Departemen Pengembangan.

Manusia hebat
dalam menciptakan kata.

Departemen Pengembangan Komunitas
datang dan menggusur penduduk.

Contohnya, ini dibangun
oleh mereka.

Dan sekarang,
tertutup pagar tinggi.

Seperti rumah
di Johanesburg.

Komunitas pekerja
berkulit putih,

Sebelah rumah tersebut,

takut akan dipindahkan.

Orang kulit putih tak ingin
bersebelahan dengan kulit hitam.

Sesederhana itu.

Kejadian di sini
juga terlihat...

Hampir di tiap kota
di Afrika Selatan.

--[SALMA PATEL] Kau masuk dari belakang,
dan dapat beli daging.

Masa kecilku menyenangkan.

Aku ingat David
datang dengan sepeda.

Datang dan mengayuh.

Aku sempat berpikir,
"Apa dia lakukan?"

Aku sedang ke sekolah.

Melihat dia memfoto
reruntuhan.

Saat kecil,
ini adalah rumah,

Aku tak begitu paham
masalah pergusuran

Karena rezim apartheid
dan ideologi rasis

Daerah ini jadi hancur.

Museum ini jadi media
memahami pergusuran...

Hancurnya suatu
keluarga dan komunitas

Ini hasil foto
Paul Weinberg.

Paul dan aku sudah kenal lama.

Dia selalu bersamaku,
seperti David.

Aku kenal mereka bertahun-tahun.

Dua fotografer ini dermawan

Mereka mendonasikan karyanya
untuk Fiesta Museum.

Tanpa karya mereka,

takkan ada rekam gambar
orang tuaku

dan komunitasku.

Ini Fourteenth Street
di masa jayanya.

Disini, terdapat elemen penting
dalam kota maju.

Terlihat lengkap, beragam,
dan kompleks.

Komunitas dengan budaya beragam.

Ada konsep India bernama,
"upar makaan neeche dukaan,"

Artinya hidup berkecukupan di atas
berdagang di lantai bawah.

Langkah cerdas
memanfaatkan ruang.

Penduduk yang diusir
dari daerah ini

Khususnya di jalan ini
adalah pedagang.

[GOLDBLATT] Kulit hitam,
kulit putih

Berbagai macam orang
datang

belanja di sini
di Fourteenth Street.

Jalan di sini cukup sempit.

Cara terbaik
mengambil gambar

Dengan mengendarai
sepeda.

Aku kemari dengan sepeda
membawa dua tas

Jadi aku dapat membawa
kamera pemandangan,

atau kamera saku,

beberapa film, dan tripod ringan.

Aku datang kemari dan foto
penduduk, toko

apa pun itu.

Aku mulai kenal Ozzie Docrat,

Salah satu pria India
pemilik toko disini.

Tokonya di pinggir
jalan ini

bernama "Subway Grocers."

Jika ada pertandingan kriket
laga internasional

Dia akan taruh skor di luar
di trotoar

Jadi yang lain akan datang
melihat skor pertandingan

Dia kenal supir trem yang lewat.

Supir tersebut selalu datang

Dan masuk ke dalam sambil berkata
"Ozzie, skormu salah!"

"Lalu? itu sudah terpajang."

Tokonya sangat populer
dan dia dikenal penduduk.

Dia tinggal di sini.

Sebelah sini.

Ini kerangka utama
rumahnya.

Itu adalah tiang pancang
digunakan untuk tanki air.

Saat penggusur datang...

Menghancurkan semuanya
pada tahun 1977.

Itu tak dapat digusur.

Karena itu tiang pancang.

Itu tetap disitu sebagai
monumen apertheid.

Dia harus pindah ke Lenasia,

Perkampungan orang India
di pinggir kota

Tempat itu menampung
mereka yang tergusur.

Pemerintah membangun "Oriental Plaza"--

tempat perbelanjaan yang
katanya akan...

Mengganti pasar yang mereka
hancurkan.

Suatu hari,
di Minggu pagi

Aku kemari dengan sepeda

dan ada Ozzie Docrat.

Kami saling sapa,
dan aku berkata,

"Kau tahu Tn. Docrat,"

"Saya sangat malu
dengan kejadian disini.."

"kepadamu
sebagai pemilih berkulit putih."

Lalu aku katakan,
"Aku ada masalah,"

"karena bagunan tersebut digusur
aku tak ingat bentuknya lagi."

Lalu dia bilang,
"Tn. Goldblatt,"

"Saya seperti
dari dokter gigi,"

"dan gigiku sudah dicabut."

"Aku julurkan lidah
di sekitar gigi itu,"

"mencoba mengingat
apa yang ada di situ."

Itu pernyataan
yang luar biasa.