Menangani Kelelahan | Ajahn Brahm
-
0:01 - 0:05Regangkan badan dan batuklah sekeras yang anda inginkan sekarang.
-
0:05 - 0:06Anda tidak akan mengganggu siapapun.
-
0:06 - 0:10Garuk lutut, gerakkan kaki anda dan bokong anda.
-
0:12 - 0:16Nyamankanlah diri anda untuk acara berikutnya pada malam hari ini.
-
0:20 - 0:23Yaitu Wejangan Dhamma.
-
0:50 - 0:57Bagus sekali. Jadi untuk ceramah Dhamma malam ini, saya punya beberapa ide tentang
-
0:57 - 1:00apa yang akan saya bicarakan, tidak banyak sebenarnya,
-
1:00 - 1:03tapi sudah cukup jelas apa yang akan saya bicarakan malam ini,
-
1:03 - 1:08karena ini adalah suatu masalah yang sangat umum bagi banyak orang
-
1:08 - 1:15dan saya sudah merasakannya dan mengatasinya melalui meditasi, yaitu 'kelelahan'.
-
1:15 - 1:22Sekitar 3, 4,atau 5 tahun yang lalu, saya kurang ingat
-
1:22 - 1:26inilah masalahnya dengan hidup pada momen kini,
-
1:26 - 1:31sebagai seorang bhikkhu, kita tidak pikun, tapi kita 'hidup pada masa kini'
-
1:31 - 1:39jadi kami tidak berpikir terlalu banyak tentang masa lalu dan masa depan.
-
1:39 - 1:41Jadi kalau orang lain bertanya "Kapan kejadiannya?"
"Waktu dulu". -
1:41 - 1:45kita tidak mengingat jelas kapan, dan bukan karena tidak mau mengingatnya,
-
1:46 - 1:50tapi karena otak memang lebih efisien hidup pada momen kini
-
1:50 - 1:53dari pada selalu hidup pada masa lalu.
-
1:53 - 1:59Tapi beberapa tahun yang lalu saat saya sedang mengajar di luar negri yang memang sering saya lakukan
-
1:59 - 2:06saya diundang untuk menghadiri seminar anak muda di Kuala Lumpur,
-
2:06 - 2:13suatu acara yang menarik, sekitar 400-500 orang anak muda berumur 15-25,
-
2:13 - 2:17mereka melakukan berbagai macam hal yang menarik,
salah satunya adalah -
2:17 - 2:24mereka bertanya pada semua orang di sana, apakah emosimu yang paling sulit
-
2:24 - 2:32sebagai orang berumur 15-25 tahun, yang mayoritas Buddhist Tionghoa di Kuala Lumpur, Malaysia.
-
2:32 - 2:36Apa yang menurutmu paling sulit di antara segalanya di dalam hidup?
-
2:36 - 2:43Jawabannya adalah kelelahan, saya tidak menyangka sebelumnya,
-
2:43 - 2:49tapi ketika mereka berkata demikian, cukup jelas mengapa orang-orang bisa kelelahan bahkan
-
2:49 - 2:55ketika mereka pada akhir umur remajanya 15-25 tahun.
Anda bisa ingat saat-saat anda -
2:55 - 3:00sebagai pemuda, pemudi, di mana tekanan hidup sangat besar.
-
3:00 - 3:05Anda harus pintar bersekolah, orang tua, guru, dan teman-teman
-
3:05 - 3:09berkata bahwa hal itu sangat penting, jadi anda harus rajin mengerjakan tugas
-
3:09 - 3:11dan mendapat nilai yang baik.
-
3:11 - 3:17Itulah salah satu masalah bagi anak muda,
para orang tua tidak akan setuju dengan hal ini, -
3:17 - 3:18tapi saya mendukung anak muda,
-
3:18 - 3:21tidak penting seberapa bagus nilai sekolahmu.
-
3:21 - 3:27Daniel Goldman menemukan tentang "Kepintaran Emosional" bahwa
-
3:27 - 3:31nilai yang anda dapatkan di sekolah dan universitas, serta semua ijazah itu
-
3:31 - 3:35tidak begitu berarti banyak untuk kesuksesan dalam hidup.
-
3:35 - 3:40Sukses tidak dijamin oleh nilai di sekolah, tapi oleh yang lain.
-
3:40 - 3:44Itulah mengapa saya kemarin berkata pada orang-orang saat di Singapura, saya lewat sana
-
3:44 - 3:46saat perjalanan kembali dari Thailand,
-
3:48 - 3:57bahwa kalau anak anda pernah mendapat nilai "F" di sekolah, apakah anda tahu apa arti "F"?
-
3:59 - 4:03Saya dulu seorang guru sekolah, "F" itu artinya "Fantastik" (Luar Biasa).
-
4:04 - 4:06Kalau mereka dapat "E", itu artinya "Excellent" (Sempurna)
-
4:07 - 4:09Tapi kalau mereka mendapat "A", itu artinya "Arogan" (Angkuh).
-
4:11 - 4:14Semua orang sangat bangga mendapat nilai "A" berturut-turut,
-
4:14 - 4:20mereka orang yang sangat menyulitkan, bukan?
Sangat sombong, "Saya mendapat nilai "A" terus" -
4:22 - 4:27Jadi saya lebih suka yang dapat "F" Fantastik, dan "Excellent".
-
4:27 - 4:34Karena yang penting bukanlah tekanan untuk sukses dalam
-
4:34 - 4:41kompetisi mendapatkan nilai bagus, atau untuk mendapat tempat di universitas yang bagus.
-
4:41 - 4:46Lihat saya, saya memasuki salah satu universitas terbaik, dan apa jadinya?
-
4:46 - 4:49Tidak ada bagusnya masuk ke Cambridge,
-
4:49 - 4:54lebih baik saya masuk ke universitas tua manapun, atau bahkan tidak kuliah sama sekali.
-
4:54 - 4:58Sebenarnya, kalau saya tidak masuk Cambridge,mungkin saya bisa lebih awal jadi bhikkhu.
-
4:58 - 5:02Mungkin begitu lebih bagus, tapi ya begitulah yang terjadi dalam hidup
-
5:02 - 5:03kita bisa mempelajari sesuatu darinya.
-
5:03 - 5:13Untuk hal ini, saya suka bicara melantur, salah satu kejadian penting dalam hidup saya
-
5:13 - 5:17sebagai seorang murid yang membawa saya masuk lebih dalam sebagai seorang bhikkhu dari pada seorang sarjana.
-
5:19 - 5:23Saat itu saya tidak memahami pentingnya tapi ketika saya melihat lagi
-
5:23 - 5:29saya menemukan bahwa pengalaman ini sangatlah penting yang bisa mengarahkan hidup anda,
-
5:29 - 5:35saat itu adalah saat saya seorang Buddhis di universitas, saya punya beberapa teman Buddhis lainnya,
-
5:35 - 5:42tapi salah satu teman baik saya adalah seorang Kristiani, seorang umat Kristiani yang kuat praktiknya,
-
5:42 - 5:47dia akhirnya menjadi orang hippie, tapi dulunya dia seorang Kristiani yang teguh.
-
5:47 - 5:53Dia, bersama dengan beberapa temannya saat kelas Pelajaran Alkitab berkata padaku
-
5:53 - 6:00bahwa mereka mulai bekerja sukarela seminggu sekali di rumah sakit sekitar
-
6:00 - 6:02untuk mereka yang memiliki cacat mental.
-
6:04 - 6:10Saat dia menceritakannya padaku, saya tidak begitu mau pergi, tapi saya merasa
-
6:10 - 6:17kalau saya tidak pergi, saya akan mengecewakan Buddhisme. Jadi alasan satu-satunya saya membantu sukarela
-
6:17 - 6:22adalah karena ego saya, karena harga diri, "Jika Kristiani bisa melakukannya,
-
6:22 - 6:25Buddhis juga bisa!"
Itulah alasannya. -
6:26 - 6:31Saya jujur saja - saya ke sana karena dia juga ke sana, jadi saya harus ke sana.
-
6:31 - 6:35Tapi hal yang asing terjadi. Seperti banyak hal lainnya dalam hidup ini,
-
6:35 - 6:40saya pergi dengan sebuah alasan, dan malah menemukan alasan lain yang menjadi lebih utama
-
6:40 - 6:44dan malah sangat mengubah hidup saya.
Orang-orang Kristiani itu pergi -
6:44 - 6:48hanya selama 2 atau 3 minggu saja lalu berhenti.
Saya membantu di sana selama 2 tahun. -
6:49 - 6:52Setiap sore ketika saya sedang di Cambridge,
-
6:53 - 6:58saya akan menyusun ulang pelajaran saya dan lain-lainnya agar saya bisa ke sana,
-
6:59 - 7:02saya sungguh suka pergi ke sana dan entah kenapa.
-
7:03 - 7:11Kenapa saya bisa suka pergi ke sana?
Saya sedang membantu di unit terapi okupasi -
7:11 - 7:13untuk mereka dengan "Down Syndrome".
-
7:13 - 7:16Sungguh luar biasa melihat kepintaran emosional
-
7:16 - 7:18yang dimiliki oleh pemuda-pemudi itu.
-
7:18 - 7:25Walaupun saya tidak mengerti kata 'kepintaran emosional' saat itu,
-
7:25 - 7:31itu sekitar tahun 1969-1971, anak-anak muda ini sangat sensitif
-
7:31 - 7:34terhadap kehidupan yang belum pernah saya rasakan itu.
-
7:34 - 7:36Saya selalu ingat pada beberapa kesempatan
-
7:36 - 7:40saat itu saya masih muda, baru saja putus dengan pacar,
-
7:41 - 7:44saat saya ke sana, mereka bisa langsung tahu
-
7:44 - 7:48Saya tidak perlu mengatakannya pada mereka, mereka langsung datang dan memelukku,
-
7:48 - 7:49saya tanya "Kenapa memeluk saya?"
-
7:49 - 7:51"Sedang ada masalah, ya?"
-
7:51 - 7:53"Bagaimana kamu bisa tahu?"
-
7:54 - 7:58Dan mereka sangat sensitif terhadap perasaanku, mereka bisa mengenaliku dan mencintaiku.
-
7:58 - 8:03Mereka punya kesensitifan emosional yang begitu luar biasa.
-
8:03 - 8:08Saat saya duduk di samping peraih Penghargaan Noble, yang sering saya jumpai di sana,
-
8:08 - 8:16Mereka sangat tidak sensitif secara sosial, mereka malah tidak punya urat emosional di otak mereka.
-
8:16 - 8:19Mereka punya kok, saya cuma berlebihan saja.
-
8:19 - 8:22Tapi kalau tentang profesor kehidupan,
-
8:22 - 8:27saya lebih suka menghabiskan waktu sore saya dengan orang Down's Syndrome.
-
8:27 - 8:29Saya belajar lebih banyak dari mereka.
-
8:30 - 8:32Saya bertumbuh lebih banyak dari mereka,
-
8:32 - 8:36saya bisa berempati dengan orang lain. Ketika bersama profesor atau dosen,
-
8:36 - 8:39atau bahkan teman-temanku, mereka hanya berbicara....
-
8:41 - 8:42sebutannya adalah "gomaya"
-
8:42 - 8:47cukup lama baru saya bisa mengerti, itu adalah kata Pali yang artinya "kotoran sapi" (Omong kosong)
-
8:48 - 8:53Mereka cuma penuh di kepala, tapi tidak memahami perasaan mereka
-
8:53 - 8:57Cowok dan cewek tidak bisa bergaul dengan satu sama lain,
-
8:57 - 9:04hanya ada fantasi, mimpi, ide-ide, dan konsep filsafat saja.
-
9:04 - 9:07Tapi jika anda berteman dengan orang Down's Syndrome ini,
-
9:07 - 9:12mereka bisa merasakan perasaan anda.
-
9:12 - 9:17Mereka tidak bisa bersekolah dengan baik, mereka tidak pandai dalam hal matematika,
-
9:17 - 9:24tapi kalau tentang merasakan perasaan anda dan berbaik hati padamu, mereka sangat pandai
-
9:24 - 9:32dan saya lebih suka menghabiskan sore saya dengan mereka dibanding dengan profesor saya.
-
9:32 - 9:34Saat itu saya tidak begitu paham
-
9:34 - 9:40tapi saya menjadi lebih condong ke area lain dalam hidup, yaitu kecerdasan emosional ini.
-
9:40 - 9:45Karena kita tidak sensitif terhadap dunia perasaan di dalam inilah makanya kita berpikir terlalu banyak,
-
9:46 - 9:48dan melakukan terlalu banyak. Inilah salah satu alasan mengapa kita kelelahan.
-
9:50 - 9:53Balik lagi di acara anak-anak muda itu, kelelahan inilah masalah terbesar mereka dalam hidup,
-
9:54 - 9:55dan setelah mereka memberitahukan saya,
-
9:56 - 10:02kita mempunyai kesempatan besar untuk mengembangkan hidup kita
-
10:03 - 10:07baik secara fisik maupun secara emosional, serta hubungan kita juga.
-
10:08 - 10:13Berapa banyak dari anda yang cemberut begitu pulang dari kerja?
-
10:14 - 10:21Bahkan sampai marah-marah? Banyak orang menanyakan saya:
"Suami saya selalu bad mood -
10:21 - 10:27dia selalu membentaki anak-anak, sungguh menyebalkan hidup bersamanya."
-
10:27 - 10:30Bisakah anda memberikannya semacam konseling manajemen kemarahan?
-
10:30 - 10:35Saya hanya berkata, ajarkanlah dia cara tidur waktu malam.
-
10:35 - 10:38Ajarkanlah dia bagaimana cara beristirahat dengan baik.
-
10:38 - 10:46Lihat apakah dia bisa mengatasi 'kelelahan' itu yang sudah sangat tertanam kuat di dalam manusia zaman sekarang.
-
10:46 - 10:50Saya berkata ini hanya karena beginilah saya memahaminya
-
10:50 - 10:53tidak ada riset yang bisa membenarkan saya,
-
10:54 - 10:57tapi saya yakin jika orang-orang melakukan sebuah riset,
-
10:57 - 10:59mereka mungkin akan menemukan apa yang saya ketahui ini,
-
10:59 - 11:03bahwa kelelahan lah yang menyebabkan banyak perceraian,
-
11:05 - 11:08banyak hubungan yang putus karena kelelahan.
-
11:10 - 11:14Penyakit-penyakit seperti kanker, serangan jantung, juga karena kelelahan,
-
11:15 - 11:20bahkan penyakit yang sangat menyebar di zaman sekarang adalah depresi
-
11:22 - 11:29yaitu kelelahan yang begitu kuat, inilah masalah besar yang sudah sangat jelas sekali di dunia ini.
-
11:30 - 11:33Anda mungkin pernah kelelahan.
-
11:34 - 11:38Rasanya bagaikan hidup ini terlalu berat untuk dijalani lagi.
-
11:39 - 11:42Anda benar-benar harus berjuang keras hanya demi bertahan hidup,
-
11:43 - 11:45perjuangannya memakan terlalu banyak energi,
-
11:45 - 11:52dan saat anda sudah tidak punya energi lagi untuk dipakai, anda akan jatuh ke lubang depresi,
-
11:52 - 11:54tingkat energi yang sangat rendah,
-
11:55 - 11:59tidak ada lagi yang bisa dipakai, mau bangun dari ranjang pun sulit kadang.
-
11:59 - 12:04Begitu bangun dari ranjang, anda tidak mau makan atau pun melakukan apapun.
-
12:04 - 12:09Hanya karena anda sudah tidak punya energi sama sekali, anda sudah sangat lelah.
-
12:09 - 12:14Kita sekarang punya gejala kelelahan yang kronis, yang sepertinya tidak ada saat saya dulu masih kecil.
-
12:14 - 12:22Mengapa demikian? Tentu saja kelelahan ini adalah masalahnya
-
12:22 - 12:25dan alasannya adalah karena kita terlalu punya terlalu banyak kerjaan di dunia ini.
-
12:25 - 12:30Alasan mengapa saya harus buru-buru pergi setelah ceramah ini adalah karena ada seorang Bhikkhu,
-
12:30 - 12:35Bhante Gunaratana, seorang bhikkhu terkenal, sangat baik, beliau pernah kemari sebelumnya,
-
12:35 - 12:39beliau sudah berumur 88 tahun dan seharusnya datang kemari
-
12:40 - 12:41dan mengajar retret meditasi di Jhana Grove akhir pekan ini.
-
12:41 - 12:42Ketika kami mendengar bahwa beliau datang kemari,
-
12:42 - 12:45kami menggoncang Bumi dan Langit untuk bisa mengundangnya datang
-
12:45 - 12:48agar bisa senggang demi retret akhir pekan itu
-
12:48 - 12:51dan mengiklankannya, lalu membelikannya tiket pesawat.
-
12:51 - 12:55Tapi kemudian beliau jatuh sakit. Dokternya bilang tidak boleh pergi.
-
12:56 - 13:04Jadi bagaimana kelanjutannya?
Jadinya saya harus mengajar retret itu menggantikan beliau. -
13:04 - 13:08Saya seharusnya bersantai akhir pekan ini,
-
13:08 - 13:12saya baru saja dari perjalanan jauh ke Thailand untuk mengajar banyak
-
13:12 - 13:17lalu hari Senin pagi saya pergi lagi ke Korea untuk mengajar di sana.
-
13:17 - 13:21Saya seharusnya beristirahat, saya lelah.
-
13:21 - 13:27Saya seharusnya sudah kelelahan, tapi ada satu hal lagi yang saya tahu,
-
13:27 - 13:30yang terjadi ketika anda telah menjadi bhikkhu yang bermeditasi selama bertahun-tahun,
-
13:30 - 13:35anda tahu cara menangani kelelahan itu, agar tidak menyebabkan depresi, rasa sebal,
-
13:35 - 13:40kemarahan dan penyakit emosional dan fisik lainnya.
-
13:40 - 13:43Bagaimana cara kami menangani kelelahan dalam hidup ini?
-
13:43 - 13:47Mungkin kita sekarang bekerja lebih banyak dari pada nenek moyang kita dulu.
-
13:47 - 13:49Jadi bagaimana cara menangani kelelahan ini?
-
13:49 - 13:56Pertama, jika anda lelah, anda tidak sanggup untuk mencemaskan masa depan.
-
13:56 - 14:00Anda tidak punya energi lebih untuk disia-siakan.
-
14:01 - 14:03Jadi kadang ketika saya sangat sibuk,
-
14:03 - 14:06saya menolak untuk melihat kalender.
-
14:06 - 14:10Jika saya melihatnya, "Whoa", tidak akan ada yang mungkin sanggup.
-
14:11 - 14:14Beberapa bhikkhu bertanya, "Bagaimana anda sanggup melakukannya, Ajahn Brahm?"
-
14:14 - 14:16"Karena saya tidak melihat kalender saya".
-
14:16 - 14:18Anda hidup pada momen kini.
-
14:18 - 14:24Berapa banyak energi yang terbuang jika anda khawatir bahwa mungkin anda tidak sanggup melakukannya?
-
14:26 - 14:31Saya tidak pernah khawatir karena saya tahu betapa buruk rasanya kalau khawatir.
-
14:34 - 14:36Saya baru saja mengatakan pada salah seorang bhikkhu hari ini,
-
14:36 - 14:38karena saya tadi sangat lelah, saya ingat waktu ketika
-
14:38 - 14:39saya masih seorang bhikkhu muda di Thailand,
-
14:39 - 14:44pergi dari satu biara ke biara lain, punya kebebasan yang besar
-
14:44 - 14:49tapi kali ini, saya sudah seharian bepergian begitu selesai makan siang,
-
14:49 - 14:53makan siang kami sekitar jam 9 pagi dan cuma itu saja makannya
-
14:53 - 15:00lalu bepergian seharian di cuaca panas, saya berada di bus Thai saat itu,
-
15:00 - 15:03bukan seperti bus Thai zaman sekarang, yang sangat keren -
-
15:04 - 15:08orang-orang berpikir "Anda ngomong apaan? Saya pernah ke Thailand, busnya keren kok."
-
15:08 - 15:16dulu 40 tahun yang lalu, busnya sangat panas dan sempit, bangkunya kecil untuk 2 orang,
-
15:16 - 15:21dan biasanya sampai 3 orang ditambah ayam atau babi lagi, atau yang lain-lainnya,
-
15:21 - 15:30bersempit-sempitan selama berjam-jam lamanya, dan akhirnya sampai ke biara yang saya tuju
-
15:30 - 15:36saya ingat waktunya jam 5:45 sore dan masuk, di sana ada 2 bhikkhu,
-
15:36 - 15:41"Selamat datang, anda bisa tinggal di sini tapi anda hanya punya waktu 15 menit untuk mandi
-
15:41 - 15:48karena jam 6 kita semua harus bermeditasi selama 4 jam tanpa bergerak."
-
15:49 - 15:55"Apa? saya sudah seharian di jalanan, saya lelah, saya tidak akan sanggup bermeditasi lagi!"
-
15:55 - 16:01Tapi...kebijaksanaan dari praktek saya muncul,
-
16:02 - 16:04saya sepertinya pernah mengatakan ini beberapa minggu yang lalu
-
16:04 - 16:08cerita tentang mendorong gerobak-gerobak berisi tanah,
-
16:09 - 16:10jika anda belum pernah mendengar cerita itu,
-
16:11 - 16:14ceritanya ada di buku "Opening the Door of Your Heart" (Membuka Pintu Hatimu), salah satu buku pertama yang saya tulis,
-
16:15 - 16:19ini adalah cerita bagaimana seorang Bhikkhu muda harus memindahkan tanah
-
16:19 - 16:24dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam selama 3 hari karena guru saya mau tanahnya dipindahkan.
-
16:24 - 16:30Sungguh kerja keras, dan sungguh pekerjaan yang berat, tapi saya tidak keberatan.
-
16:30 - 16:32Saat itu saya kuat dan sehat, saya juga masih kuat dan sehat sekarang.
-
16:33 - 16:37Setelah selesai, malam itu Ajahn Chah pergi
-
16:37 - 16:42ke biara lain dan Bhikkhu keduanya, yang sekarang menjadi Bhikkhu utama, berkata,
-
16:42 - 16:45"Kalian memindahkan tanahnya ke tempat yang salah, pindahkan lagi!"
-
16:46 - 16:48Tambah lagi 3 hari kerja keras.
-
16:48 - 16:54Saya masih sanggup... tapi anda menjadi sangat kotor, berkeringat, dan nyamuk lagi,
-
16:55 - 16:57kedua tangan mendorong gerobak
-
16:57 - 17:01tidak bisa mengusir nyamuknya, berkeringat
-
17:01 - 17:04dan nyamuknya pasti makan enak saat itu
-
17:04 - 17:07saat kami semua bekerja keras seperti itu,
-
17:07 - 17:11lalu setelah 6 hari, akhirnya selesai.
-
17:11 - 17:13Malam itu guru saya Ajahn Chah
-
17:13 - 17:16kembali dan keesokan paginya berkata,
-
17:16 - 17:20"Kenapa tanahnya kalian pindahkan ke sana?"
-
17:20 - 17:22"Kan, saya bilang untuk memindahkannya ke tempat itu.
-
17:23 - 17:28"PINDAHKAN!" lalu 3 hari kerja kuli lagi.
-
17:28 - 17:31DI hutan lembab yang banyak nyamuknya.
-
17:32 - 17:36Untuk orang-orang yang bekerja untuk orang Jepang saat perang dunia kedua,
-
17:36 - 17:37saya mengerti perasaan mereka.
-
17:37 - 17:40Jujur saja, pekerjaannya sangat berat,
-
17:40 - 17:42saat itu mereka pun kekurangan gizi juga.
-
17:42 - 17:44Anda harus melihat foto saya dulu,
-
17:45 - 17:47tidak seperti sekarang, anda tidak akan mengenali saya
-
17:47 - 17:49dibandingkan seperti apa saya sekarang.
-
17:49 - 17:52Saya sekarang sedikit berlemak, hanya menyeimbangkan
-
17:52 - 17:55dengan apa yang saya kerjakan saat saya muda dulu, jadi adil.
-
17:56 - 17:59Jadi, itu adalah pekerjaan yang berat,
-
17:59 - 18:02begitu hari esoknya datang, 6 hari sudah berlalu
-
18:02 - 18:05dan sekarang 3 hari untuk kerja keras lagi,
-
18:05 - 18:09saya mulai mengeluh, saya kelelahan, lelah, dan sudah cukup.
-
18:09 - 18:13Saya mengeluh, di kala itu masih enak
-
18:13 - 18:17karena tidak banyak orang barat di sana.
-
18:17 - 18:19Saya hanya bekerja dengan para bhikkhu Thai
-
18:19 - 18:23dan juga bhikkhu Laos, jadi saya bisa ngomong kotor pakai bahasa Inggris.
-
18:23 - 18:26Saya pikir tidak akan ada yang bisa mengerti kata-kata saya.
-
18:26 - 18:30Tapi walaupun mereka tidak mengerti bahasa Inggris
-
18:30 - 18:32mereka bisa mengerti bahasa tubuh saya,
-
18:32 - 18:34bahwa saya sedang menderita.
-
18:34 - 18:37Itulah saat di mana salah seorang bhikkhu,
-
18:37 - 18:39saya lupa namanya, tapi siapapun itu
-
18:39 - 18:41Terima kasih, Terima kasih, Terima kasih
-
18:41 - 18:44atas pelajaran yang anda berikan, karena beliau berkata padaku,
-
18:44 - 18:48"Mendorong gerobak itu mudah,
-
18:48 - 18:51memikirkannya lah yang sulit."
-
18:51 - 18:54Langsung menancap.
-
18:54 - 18:58Saya memang sedang memikirkannya, itulah bagian yang sulit
-
18:58 - 19:01dari mendorong gerobak untuk 3 hari ke depan.
-
19:01 - 19:05Melakukannya memang mudah, jadi Terima kasih, Terima kasih, Terima kasih.
-
19:05 - 19:09Saya berhenti memikirkannya dan pekerjaannya menjadi menyenangkan lagi.
-
19:09 - 19:13Kami juga berlomba dengan Bhikkhu lain, siapa yang duluan sampai.
-
19:13 - 19:15Lalu, saat mulai menyekop tanahnya
-
19:15 - 19:16untuk dimasukkan ke gerobak,
-
19:16 - 19:22"Oh, maaf, apakah saya melemparnya terlalu jauh?"
-
19:22 - 19:24"Oh, maaf"...tentu saja dengan sengaja.
-
19:24 - 19:27Cukup bersenang-senang dan bermain, dan iseng-isengan.
-
19:30 - 19:32Saya suka bermain.
-
19:34 - 19:37Saya pergi ke sebuah konferensi di Vietnam beberapa tahun yang lalu,
-
19:37 - 19:42jika anda pergi ke sebuah konferensi yang tersusun besar,
-
19:42 - 19:45penyusun acara ingin saya pergi jalan-jalan.
-
19:45 - 19:48Saya tidak suka menjadi turis tapi saya tidak punya pilihan.
-
19:48 - 19:52Jadi mereka membawa saya ke suatu tempat di Vietnam,
-
19:53 - 19:57ke danau, ke terowongan bawah tanah, dan lain-lainnya,
-
19:57 - 19:58kita masuk ke sana dengan kapal,
-
19:58 - 20:03tempatnya sangat indah, tapi pada perjalanan kembali...
-
20:07 - 20:10Sesungguhnya aneh, saya sedang mewakili Singapura,
-
20:10 - 20:13bukan Australia, jadi saya berada di kapal Singapura
-
20:13 - 20:15dan juga ada kapal Singapura yang lain,
-
20:15 - 20:17kami punya para Bhikkhu Theravada di kapal kami,
-
20:17 - 20:21dan Bhiksu Mahayana di kapal yang lain,
-
20:21 - 20:23jadi saya melihat mereka, dan berkata
-
20:23 - 20:27"Ayo, balapan, siapa yang lebih baik, Mahayana atau Theravada?"
-
20:27 - 20:29Ada dua kubu Buddhis,
-
20:29 - 20:32jadi kami balapan antara Mahayana dan Theravada.
-
20:32 - 20:35Saya berada di kapal Theravada dan mengayuh kapal sebisa mungkin
-
20:35 - 20:36dan para Bhiksu Mahayana
-
20:36 - 20:38juga mengayuh dengan sangat kuat
-
20:38 - 20:40untuk melihat siapa yang akan menang, dan tentu saja jelas sekali
-
20:40 - 20:43Theravada yang menang, jelas sekali,
-
20:43 - 20:45jika anda mengerti tentang Buddhisme,
-
20:45 - 20:48karena Mahayana, mereka adalah Bodhisatva
-
20:48 - 20:50mereka akan membiarkan yang lain untuk mencapai pencerahan sebelum mereka
-
20:51 - 20:53jadi mereka membiarkan kami untuk menang dulu sebelum mereka,
-
20:53 - 20:56itulah tradisi mereka.
-
20:56 - 20:59Kita hanya bermain-main saja. Para Bhikkhu memang bersenang-senang.
-
20:59 - 21:03Kami juga melakukan hal-hal bodoh kadang tapi menyenangkan.
-
21:03 - 21:07Agama bisa menjadi terlalu serius
-
21:07 - 21:11dan saya tidak setuju dengan agama yang serius.
-
21:11 - 21:16Kembali lagi, di sini lah di mana saya belajar cara bersenang-senang,
-
21:16 - 21:19karena saya kelelahan mendorong gerobak itu
-
21:20 - 21:23tapi dari pada terus memikirkannya, saya melakukannya saja.
-
21:23 - 21:26Lalu semua lelahnya hilang.
-
21:26 - 21:28Sama seperti malam ini,
-
21:28 - 21:31semua kelelahan akan hilang begitu anda berhenti memikirkannya.
-
21:31 - 21:33Memikirkan masa depan, mengkhawatirkannya,
-
21:33 - 21:39karena hampir semua energi anda terbuang sia-sia untuk berpikir.
-
21:39 - 21:42Jika anda lelah, jika anda sudah seharian sibuk,
-
21:42 - 21:46anda tidak akan sanggup lagi untuk berpikir
-
21:46 - 21:49dan untuk mengeluh...untuk cemas..dan merasa takut
-
21:49 - 21:51merencanakan ini dan itu
-
21:51 - 21:55Otak anda lelah, berikan otak anda istirahat.
-
21:56 - 21:58Tapi apa yang orang lakukan saat mereka lelah,
-
21:58 - 22:01mereka marah-marah, mereka bahkan tidak tahu caranya 'menjadi orang'
-
22:01 - 22:03Mereka cenderung berpikir terlalu banyak
-
22:03 - 22:08dan itulah alasan yang paling penting mengapa orang kelelahan.
-
22:08 - 22:12Berpikir terlalu banyak dari pada cukup melakukannya saja.
-
22:12 - 22:16Saya tidak tahu apa yang akan anda lakukan akhir pekan ini
-
22:16 - 22:18jadi jangan dipikirkan, lakukan saja.
-
22:18 - 22:21Katakan hal ini pada suami anda yang harus membersihkan garasi
-
22:21 - 22:22"Saya sibuk".
-
22:22 - 22:25Katakanlah, "Pa, jangan dipikirkan, lakukan saja!"
-
22:27 - 22:29Anda harus pergi untuk dites biopsi.
-
22:29 - 22:34Jangan dipikirkan saja karena anda akan kelelahan berpikir
-
22:34 - 22:37"Oh...apakah itu kanker? Saya akan mati.."
-
22:37 - 22:39Jangan dipikirkan, lakukan saja.
-
22:39 - 22:43Bahkan meninggal sekalipun, meninggal itu tidak apa-apa, kok, jangan dipikirkan.
-
22:43 - 22:45Lakukan saja.
-
22:49 - 22:51Memikirkannya lah yang menjadi masalah.
-
22:51 - 22:54Tapi jangan sengaja melakukannya, lakukan saat memang terjadi.
-
22:56 - 23:00Itulah salah satu alasan mengapa saya mengerti bahwa
-
23:00 - 23:04kelelahan yang datang dari lelahnya fisik,
-
23:04 - 23:06tidak bisa anda kontrol banyak
-
23:06 - 23:09yang bisa anda kontrol adalah
-
23:09 - 23:12kelelahan dari mental dan emosional, yang mana adalah sumber kelelahan terbesar.
-
23:12 - 23:18Kelelahan emosional adalah karena anda berjuang terlalu keras.
-
23:18 - 23:19Saya tidak tahu mengapa anda berjuang.
-
23:19 - 23:23Kadang orang mencoba karena, "Oh, saya harus berjuang."...Tidak perlu, kok.
-
23:24 - 23:27"Tapi, bos saya mengharapkan hasil kerja saya."
-
23:27 - 23:29Selama dia berpikir anda bekerja,
-
23:29 - 23:32itu sudah cukup untuk bos anda.
-
23:32 - 23:38Saya suka kartun, berapa dari anda yang membaca kartun Dilbert?
-
23:38 - 23:40Saya ingat Wally,
-
23:40 - 23:44di dalam kartun Dilbert, Wally adalah orang di kantor,
-
23:44 - 23:48anda hanya akan melihat dia membawa secangkir kopi dari kiri ke kanan
-
23:48 - 23:50dari kanan ke kiri, dia tidak pernah bekerja,
-
23:50 - 23:52dia hanya membawakan kopi maju mundur saja,
-
23:52 - 23:54dan kelihatannya dia bekerja juga,
-
23:54 - 23:57itulah mengapa dia masih punya pekerjaan.
-
23:57 - 24:01Mungkin ini juga mengapa saya masih punya pekerjaan, kelihatannya.
-
24:01 - 24:03Bukan, kok.
-
24:03 - 24:08Masih ada kartun lain yang saya lihat lusa kemarin, melantur lagi,
-
24:08 - 24:13seseorang mengirimkannya padaku dan yang ini luar biasa untuk dibicarakan
-
24:13 - 24:16yaitu tentang mengapa orang khawatir akan kematian.
-
24:16 - 24:19Jangan khawatir, kan belum terjadi,
-
24:19 - 24:21jangan dipikirkan, jangan khawatir tentang masa depan.
-
24:21 - 24:25Kartun ini tentang Peanuts,
-
24:25 - 24:29anda tahu Snoopy dan Charlie Brown, karakter yang mengagumkan ini.
-
24:29 - 24:31Jujur saja, bacalah komik-komik ini,
-
24:31 - 24:34karena anda akan mendapatkan jauh lebih banyak pengetahuan
-
24:34 - 24:39dibandingkan dari karya editorial atau artikel berita lainnya.
-
24:39 - 24:43Komik-komik ini lebih berwawasan.
-
24:43 - 24:47Peanut ini, dengan Charlie Brown dan anjingnya 'Snoopy',
-
24:47 - 24:49sedang dalam liburan di suatu tempat,
-
24:49 - 24:53mereka sedang di sebuah dermaga dan mereka duduk di sana
-
24:53 - 24:56menikmati sore hari dengan pemandangan yang indah ini,
-
24:56 - 24:59hanya ada pegunungan, danau, air,
-
24:59 - 25:01menikmati sore yang indah di sana,
-
25:01 - 25:05dan Charlie Brown mengatakan pada anjingnya Snoopy,
-
25:05 - 25:12"Tahukah Snoopy, kita semua akan mati suatu hari nanti."
-
25:13 - 25:16Dan Snoopy, sang filsafat hebat ini,
-
25:16 - 25:20dia adalah anjing yang bijaksana, jauh lebih bijaksana dari pada manusia,
-
25:20 - 25:25Snoopy berkata, "Benar, suatu hari kita semua akan mati,
-
25:25 - 25:29tapi di hari-hari yang lainnya kita semua tidak mati."
-
25:30 - 25:34Sungguh hal yang bijak untuk dikatakan,
Iya, suatu hari kalian akan mati -
25:34 - 25:38tapi hari-hari lainnya kita semua tidak mati.
-
25:38 - 25:41Jadi mengapa anda semua negatif?
-
25:42 - 25:48Jangan dipikirkan, karena berpikir tentang hal-hal itu lah yang membuat kita lelah,
-
25:48 - 25:49dibandingkan hal-hal yang lain.
-
25:49 - 25:53Anda menyuruh anak anda mendapat nilai bagus di sekolah, jangan dipikirkan!
-
25:53 - 25:56Tidak begitu penting, kok,
-
25:56 - 26:01jika anda memang bisa mendapat nilai bagus, ya baik, jika memang anda alaminya berbakat, ya bagus.
-
26:01 - 26:04Tapi jangan berjuang terlalu keras.
-
26:05 - 26:08Beberapa orang tua menjadi sangat kecewa padaku, tapi saya ingin anak-anak itu
-
26:08 - 26:12memiliki kepintaran emosional, untuk merasa dicintai dan dihormati
-
26:12 - 26:16walaupun mereka tidak begitu berhasil dalam ujian itu.
-
26:17 - 26:20Seperti yang selalu saya bilang, setengah dari anak-anak anda,
-
26:20 - 26:25kepintaran mereka akan berada di bawah rata-rata.
-
26:27 - 26:30Ayolah, masuk akal, kok. Memang harus begitu,
-
26:30 - 26:36setengah dari anak-anak anda akan berada di bawah kepintaran rata-rata
-
26:36 - 26:39memang harus demikian, itulah yang namanya 'rata-rata'.
-
26:39 - 26:42Jika anda semua Einstein,
-
26:42 - 26:45maka setengah dari Einstein-Einstein itu pasti di bawah rata-rata.
-
26:48 - 26:52Tapi anda berpikir, "Oh, pasti bukan anak saya, itu mah anak mereka, tapi bukan anak saya."
-
26:53 - 26:56Jadi ayolah, berikan anak anda istirahat,
-
26:56 - 26:59biarkan saja mereka,
-
26:59 - 27:05karena jika anda mencabut tekanan dari anak-anak anda pada usia muda,
-
27:05 - 27:09mereka tidak akan kelelahan dan akan mengembangkan
-
27:09 - 27:12kecerdasan emosional yang saya lihat
-
27:12 - 27:15pada orang-orang Down Syndrome itu.
-
27:15 - 27:19Orang-orang yang indah, mereka tidak bisa berhitung,
-
27:19 - 27:25mereka tidak bisa menjadi tukang listrik, tapi bisa menjadi bhikkhu.
-
27:25 - 27:28Mereka bisa merasakan, mereka sungguh sensitif,
-
27:28 - 27:31dan mempunyai hubungan yang indah dengan satu sama lain.
-
27:31 - 27:34Persaudaraan di dalam rumah sakit jiwa,
-
27:34 - 27:37tapi sangat-sangat baik, saya melihatnya.
-
27:37 - 27:40Sekarang anda ingin menjadi orang seperti apa?
-
27:40 - 27:43Ingin anak anda menjadi seperti apa? Mereka tidak kelelahan, mereka bersenang-senang.
-
27:46 - 27:48Ketika kita menerima diri kita apa adanya,
-
27:48 - 27:52dari pada memaksa anak-anak anda,
-
27:52 - 27:55janganlah mendesak mereka, biarkan mereka berkembang,
-
27:55 - 27:59rawatlah mereka, doronglah mereka, dan inspirasikan mereka,
-
27:59 - 28:02tapi siapa yang tahu mereka akan menjadi seperti apa di kehidupan ini?
-
28:02 - 28:04Tidak semua dari mereka akan masuk universitas
-
28:04 - 28:07dan sungguh mengerikan bahwa semua orang harus masuk universitas
-
28:07 - 28:10masih ada banyak hal lain di dunia dan hidup ini!
-
28:10 - 28:12Banyak sekali orang di dunia ini
-
28:12 - 28:15dan universitas menghancurkan mereka.
-
28:15 - 28:19Ada sebuah coretan dinding yang saya ingat
-
28:19 - 28:22di luar departemen filsafat,
-
28:22 - 28:27oh, bukan, coretannya di luar laboratorium fisika di Cambridge.
-
28:27 - 28:31Pada zaman itu, orang-orang akan pergi mencari coretan dinding itu
-
28:31 - 28:34karena coretan itu begitu dalam maknanya.
-
28:34 - 28:39Coretannya adalah "Ujian mematikan secara bertahap".
-
28:39 - 28:42Ini permainan kata-kata yang luar biasa- Ujian mematikan secara bertahap.
-
28:42 - 28:44Ujian mematikan pembelajaran,
-
28:44 - 28:49ujian mematikan kegembiraan dalam menginvestigasi pengetahuan,
-
28:49 - 28:53kita harus dites dan dinilai siapa yang terbaik.
-
28:53 - 28:57Ujian sebenarnya mematikan kecerdasan emosional,
-
28:57 - 29:02mungkin beberapa institusi akademi sudah berubah di suatu tempat
-
29:02 - 29:06tapi kebanyakan dari mereka mematikan keahlian untuk menjelajah
-
29:06 - 29:11dan keahlian untuk bekerja sama satu sama lain,
-
29:11 - 29:13karena nilai-nilai itu bersifat pribadi,
-
29:13 - 29:16kalian harus bertanding melawan teman-teman baikmu.
-
29:16 - 29:19Dan tentu saja hal ini menyebabkan kelelahan yang besar.
-
29:19 - 29:24"Anda harus mencapai sesuatu yang tidak mungkin."
-
29:24 - 29:31Inilah stres kehidupan. Kalau saya, saya tidak punya stres memberi ceramah umum.
-
29:31 - 29:35Bertahun-tahun yang lalu saya sudah tahu caranya, cukup sederhana!
-
29:35 - 29:40Jika saya memberi ceramah umum dan anda suka, luar biasa!
-
29:40 - 29:45saya akan sangat senang melihat anda berbahagia dan bahwa saya bisa membantu mengubah hidup anda.
-
29:45 - 29:49Saya sangat senang jika ceramah saya bisa diterima dengan baik.
-
29:49 - 29:53Tapi saya bahkan lebih bahagia lagi kalau anda tidak suka dengan ceramah saya!
-
29:53 - 29:57Karena maka anda semua bisa meninggalkan saya dan saya bisa punya lebih banyak waktu menyendiri di gua saya
-
29:57 - 30:00dan menikmati waktu saya, pensiun, karena anda tidak suka dengan ceramah saya,
-
30:00 - 30:04anda sudah pernah mendengar ceramah jadul saya, dan semua cerita saya sebelumnya,
-
30:04 - 30:08jadi tidak ada dari anda yang datang mendengar, luar biasa!!!
-
30:08 - 30:13Itu sebenarnya trik dan strategi saya, tapi tidak berhasil.
-
30:13 - 30:18Saya memutuskan untuk menuliskan semua cerita saya di buku, agar anda semua tidak perlu datang kemari lagi.
-
30:18 - 30:23Saya harus mengulang-ulang ceritanya sampai anda kebosanan lalu tidak datang kembali lagi.
-
30:23 - 30:25Tapi tidak berhasil...anda malah semakin sering datang.
-
30:25 - 30:28Anda semua pasti suka menderita.
-
30:29 - 30:35Tapi tidak, kok...maksud saya adalah, saya tidak peduli!
Apapun hasilnya, hidup itu tetap bagus! -
30:35 - 30:38Anda berhasil ataupun tidak berhasil.
-
30:38 - 30:44Tapi masalahnya adalah anda merasa tertekan di dunia ini - anda hanya memiliki satu konsep atas sukses
-
30:46 - 30:49atau konsep terbatas tentang apa itu sebenarnya orang sukses.
-
30:50 - 30:56Saya ingin mencoba membuat lebih banyak konsep sukses untuk memperluas.
-
30:56 - 31:02Bahkan jika anda tidur di jalanan, pun, anda bisa tidur di sana dengan bahagia.
-
31:03 - 31:05Apakah itu sukses?
-
31:05 - 31:09Kadang orang berpikir, "Oh kasihan orang itu!"
-
31:09 - 31:12Anda coba tanya orang itu, dan dia menjawab,
"Tidak, kok, saya bebas, saya tidak harus khawatir tentang...!" -
31:12 - 31:17Mungkin sedikit kedinginan sih di sana...
Apakah anda pernah tidur di jalanan? -
31:17 - 31:20Saya ingat saat masa-masa Hippie, berkemah di kolong jembatan.
-
31:20 - 31:24Saya ingat sebagai seorang Bhikkhu, salah satu saat yang paling indah sebagai seorang Bhikkhu
-
31:24 - 31:28adalah ketika kami harus meninggalkan biara di Thailand setelah 5 tahun,
-
31:28 - 31:34kami sudah punya latihan dasar, lalu
kaluar,keluar,keluar...pergi!!! -
31:34 - 31:41Lalu kami hanya berjalan dan segala hal yang saya miliki saya bawa serta.
-
31:41 - 31:44Tidak banyak kok, bawaan saya ringan, jadi bisa jalan.
-
31:44 - 31:51Semua barang saya rangkul dan tidak pegal. Sungguh luar biasa rasa kebebasannya,
-
31:51 - 31:55bagaikan seekor burung, dan anda bisa menjadi burung selagi menjadi seorang manusia,
-
31:56 - 32:01dan di setiap persimpangan jalan, saya bisa berjalan ke arah manapun yang saya mau,
-
32:01 - 32:07tidak ada tekanan untuk pergi ke mana pun, untuk mencapai apapun,
-
32:07 - 32:15tidak ada tenggat waktu, tidak ada janjian, hanya ada "Oh itu arah jalannya bagus, lalu ke sana."
-
32:15 - 32:23Anda punya keahlian yang luar biasa untuk tidur di manapun, di sawah maupun di kandang kuda.
-
32:24 - 32:29Guru saya bilang tempat yang paling bagus sebagai Bhikkhu saat itu adalah tempat kremasi.
-
32:29 - 32:35Alasannya adalah orang Thai sangat takut hantu
-
32:35 - 32:40jadi anda dijamin bisa tidur dengan damai jika anda ke sana.
-
32:40 - 32:42Tapi jika anda pergi ke tempat lain, mereka akan selalu bertanya-tanya padamu,
-
32:44 - 32:46jadi tempat kremasi adalah tempat favorit
-
32:46 - 32:48untuk tidur saat malam.
-
32:49 - 32:51Orang-orang lain juga tidur di sana
-
32:53 - 32:53mayat-mayat.
-
32:58 - 33:00Tempat yang sangat baik untuk tidur.
-
33:00 - 33:05Tapi perasaannya sangat indah, tidak ada tekanan.
-
33:05 - 33:07Banyak kebebasan ke mana pun anda ingin pergi.
-
33:07 - 33:13Pada pagi hari, anda bisa pergi ke desa manapun dan mendapat cukup makanan saat pindapata.
-
33:13 - 33:20Anda tidak butuh uang, kami tidak punya uang, cukup dengan mangkuk pata saja.
-
33:23 - 33:29Sungguh kebebasan yang indah, dan walaupun sudah berjalan jauh dan panas
-
33:29 - 33:35saya tidak merasa lelah dalam batin karena
-
33:35 - 33:39saya tidak punya pikiran-pikiran karena tidak ada apapun yang perlu dipikirkan.
-
33:39 - 33:43Apa yang anda pikirkan biasanya? Kekhawatiran anda,
-
33:43 - 33:45ke mana anda harus pergi, bagaimana cara perginya.
-
33:45 - 33:51Kita menyia-nyiakan banyak waktu dan energi mengkhawatirkan masa depan
-
33:53 - 33:56itulah mengapa jika anda ingin mengatasi kelelahan
-
33:56 - 33:59dan jika ini merupakan masalah besar bagi anda,
-
33:59 - 34:03salah satu caranya adalah pelajarilah cara menjaga pikiran anda tetap efisien.
-
34:03 - 34:08Menjalankan hidup itu mudah, memikirkannya lah yang sulit.
-
34:08 - 34:11Hidup bersama seorang pasangan itu mudah,
-
34:11 - 34:15tapi jika anda memikirkannya, maka anda bisa gila.
-
34:15 - 34:20Jujur saja, di Thailand ada sebuah pepatah,
-
34:20 - 34:25"Oh, suami saya terus saja mengonggongi saya, dia sangat kejam padaku."
-
34:25 - 34:32Saya katakan lagi, jika suami ada pulang ke rumah dan dia selalu kejam padamu dan mengatakan hal-hal buruk,
-
34:32 - 34:35ingat saja mengapa anda lahir dengan dua telinga,
-
34:37 - 34:43yang satu untuk masuk, satunya lagi untuk keluar, jadi jangan simpan apapun
-
34:43 - 34:47Karena jika anda menyimpannya, itu artinya anda memikirkannya,
-
34:47 - 34:48lepaskanlah dengan segera!
-
34:50 - 34:59Keahlian untuk melepaskan hal-hal yang tidak perlu, itulah rahasia mengatasi kelelahan.
-
34:59 - 35:03Lepaskan pemikiran anda, lakukan saja.
-
35:03 - 35:09Lepaskan masa depan, anda kelelahan mengkhawatirkan apa yang akan terjadi kemudian.
-
35:09 - 35:17dan juga lepaskan masa lalu - saya tidak tahu apakah saya menceritakan hal ini beberapa minggu yang lalu
-
35:17 - 35:26tapi saya mendapat pujian yang bagus.
2-3 minggu yang lalu saya pergi ke kunjungan tahunan saya ke -
35:26 - 35:30Asosiasi Penyembuhan Kanker, mereka dulu mulai dari sebuah rumah tua di Cottesloe
-
35:30 - 35:37dan pemerintah Australia Barat yang baik memberikan banyak subsidi uang
-
35:37 - 35:42untuk membangun sebuah kampus besar yang semuanya berkaitan dengan kanker.
-
35:42 - 35:47Jadi di sana anda akan menemukan Lembaga Melanoma, Lembaga Kanker Prostat,
-
35:47 - 35:52Lembaga Kanker Payudara, dan asosiasi penyembuhan umum,
-
35:52 - 35:57semuanya dalam satu area, sungguh luar biasa, dan saya pergi ke sana setiap tahun.
-
35:57 - 36:03Saat saya ke sana, saya ingat itu adalah tahun ke 26 saya ke sana,
-
36:03 - 36:08sungguh waktu yang lama, 26 tahun, dan mereka bilang bahwa alasan mereka selalu mengundang saya kembali
-
36:08 - 36:13biasanya untuk ceramah pertama dalam musim dan tahun itu agar bisa memulai dengan cara yang baik,
-
36:13 - 36:18mereka bilang 26 tahun yang lalu ada seorang gadis di sana,
-
36:18 - 36:25dia terserang kanker, dia mendapat remisi (pengurangan kanker), tapi dia selalu khawatir
-
36:25 - 36:32apa yang akan terjadi jika kankernya kembali, dan tidak ada konselor yang bisa membantunya,
-
36:32 - 36:39lalu bhikkhu ini datang dan menceritakan tentang seorang ahli filsafat yang hebat,
-
36:39 - 36:42saya sudah cerita tentang Snoopy, si filsuf Amerika,
-
36:42 - 36:47filsuf terhebat pada abad terakhir, tapi bahkan ada seorang filsuf Inggris yang lebih awal lagi
-
36:47 - 36:54yang sangat saya hormati, jika anda suka filsafat, coba lihat salah satu filsuf terbaik
-
36:54 - 36:56yang pernah diceritakan yaitu
-
36:56 - 36:58"Winnie The Pooh".
-
37:00 - 37:05Para filsuf yang mengajar di universitas terlalu banyak berkata-kata,
-
37:05 - 37:08mereka tidak pernah ke pokok permasalahannya, yang ini adalah Winnie The Pooh,
-
37:08 - 37:13salah satu cerita favorit saya, seharusnya sudah ada di buku "Membuka Pintu Hatimu",
-
37:13 - 37:19saya menulis surat ke Disney yang punya hak paten Winnie The Pooh sekarang,
-
37:19 - 37:23dan mereka bilang "Tidak Boleh"
Karena Disney terlalu bersifat komersil -
37:23 - 37:28mereka tidak mengizinkan siapapun walaupun hanya sedikit saja yang diambil dari buku Winnie The Pooh
-
37:30 - 37:36tapi cerita yang dari 26 tahun yang lalu itu di Asosiasi Penyembuhan Kanker,
-
37:36 - 37:38ceritanya adalah tentang Winnie The Pooh
-
37:38 - 37:44dan seekor babi kecil yang berjalan menelusuri hutan saat ada badai dan ranting pohon berjatuhan,
-
37:44 - 37:49cabang-cabang pohon juga jatuh, pohon-pohon mulai tercabut.
-
37:49 - 37:54Badai itu sangat berbahaya, anda tidak seharusnya berada di hutan saat badai
-
37:54 - 37:58jadi babi ini sangat ketakutan dan rasa takutnya menjadi semakin besar dan
-
37:59 - 38:01ia menoleh ke Winnie The Pooh dan berkata
-
38:01 - 38:06"Saya tidak bisa terus lanjut! Saya tidak bisa berjalan lagi! Saya sangat takut."
-
38:06 - 38:07"Mengapa?" tanya Winnie The Pooh.
-
38:08 - 38:14"Saya sangat takut kalau ada pohon yang mungkin akan jatuh menimpa kita!"
-
38:16 - 38:22Yang memang bisa mungkin terjadi, lalu Winnie The Pooh membalas,
-
38:22 - 38:27di sini menunjukkan bahwa ia seorang filsuf yang hebat, jika dia tidak punya banyak bulu,
-
38:27 - 38:31mungkin dia sudah bisa menjadi seorang Bhikkhu Buddhis.
-
38:31 - 38:41Dia membalas, "Apa yang akan terjadi jika pohonnya jatuh dan tidak menimpa kita?"
-
38:41 - 38:44Di situlah akhir dari ketakutan itu.
-
38:46 - 38:50Karena ketakutan itu karena melihat ke masa depan dengan pikiran negatif,
-
38:50 - 38:54memikirkan segala hal yang bisa runyam dengan pikiran yang mencari-cari kesalahan.
-
38:54 - 38:58itulah ketakutan. Kebalikannya adalah harapan,
-
38:58 - 39:02melihat masa depan dengan pikiran positif, apa yang bisa berjalan lancar,
-
39:02 - 39:08dan anda mungkin sudah memperhatikannya dalam hidup anda, jika anda takut sesuatu,
-
39:08 - 39:09maka besar kemungkinan akan terjadi.
-
39:11 - 39:16Tapi dengan harapan, apa yang anda harapkan juga berkemungkinan terjadi.
-
39:16 - 39:23Jadi saat saya menceritakan hal ini pada gadis itu 26 tahun yang lalu, saya menjawab pertanyaannya.
-
39:23 - 39:26Apa yang akan terjadi jika kankernya kembali lagi?
-
39:26 - 39:31Jawabannya adalah- apa yang akan terjadi jika kankernya tidak kembali lagi?
-
39:31 - 39:36Kankernya tidak pernah kembali lagi dan itulah mengapa mereka terus mengundang saya ke sana.
-
39:36 - 39:39Malah saya yang kembali tapi kankernya tidak.
-
39:41 - 39:44Sekarang anda bisa mengerti, analisalah lebih dalam,
-
39:44 - 39:48sudah jelas bahwa saat anda melihatnya lebih dalam lagi, jika anda khawatir tentang kanker,
-
39:48 - 39:51"Apa yang akan terjadi jika kankernya kembali?? Apakah akan kembali?"
-
39:51 - 39:55Anda akan merasa tegang, khawatir, jenis-jenis stres yang malah akan menyebabkan kanker,
-
39:55 - 40:01anda malah melengkapi kanker itu.
Tapi jika anda berpikir, "Bagaimana bila kankernya tidak kembali?" -
40:01 - 40:05Maka anda tidak akan khawatir, itu artinya anda lebih rileks dan sehat
-
40:05 - 40:09dan kemungkinannya adalah kankernya tidak akan datang kembali.
-
40:09 - 40:15Anda meningkatkan kemungkinan sukses, kesehatan, dan kebahagiaan,
-
40:15 - 40:25dan juga anda tidak menjadi terlalu lelah, khawatir apa yang akan terjadi.
-
40:27 - 40:34Ini ajaran meditasi yang lebih dalam dan ini ajarannya sangat cemerlang.
-
40:34 - 40:39"Dua bagian dalam batin manusia"
Inilah mengapa orang kelelahan. -
40:39 - 40:44Saya menyebutnya 'si pelaku' dan 'si pengetahu'.
Jika anda pernah mengikuti ajaran meditasi saya, -
40:44 - 40:49anda akan mengetahui hal ini, ini adalah cara yang ampuh untuk melihat batin manusia.
-
40:49 - 40:53Batin yang 'melakukan' adalah batin yang bereaksi, batin ini bereaksi terhadap apa yang saya katakan,
-
40:53 - 40:56juga apa yang saya pikirkan "Oh ini bagus" atau "Oh ini jelek",
-
40:56 - 41:01reaksi itu disebut melakukan, merencanakan, mengingat
-
41:01 - 41:05memikirkan hal-hal, memulai perbuatan, memutuskan untuk berjalan,
-
41:05 - 41:10memikirkan apa yang anda akan lakukan ketika anda pergi dari sini, apa yang anda akan lakukan pada akhir pekan
-
41:11 - 41:15semua ini adalah bagian dari batin yang 'melakukan'.
-
41:16 - 41:18Batin yang satu lagi adalah batin yang hanya 'mengetahui'.
-
41:19 - 41:22Ini adalah kesadaran yang pasif, yang hanya sadar,
-
41:22 - 41:29yang merasakan rasa gatal di lenganmu, merasakan sejuknya ruangan ini,
-
41:29 - 41:34mendengarkan suara mobil dari jauh.
-
41:35 - 41:40Hanya mengetahui saja.
Sekarang begitu anda paham perbedaannya -
41:40 - 41:46antara kedua jenis batin manusia itu, tidak akan lama anda akan memperhatikan bahwa
-
41:46 - 41:49kebanyakan energi mental anda, lebih dari 90%
-
41:49 - 41:53dipakai untuk mengerjakan sesuatu dan bereaksi
-
41:55 - 41:58yang mana artinya anda hampir tidak punya energi yang tersisa hanya untuk mengetahui,
-
41:58 - 42:02untuk sadar dan merasakan. Itulah mengapa banyak orang
-
42:02 - 42:08bahkan tidak bisa melihat bintang-bintang saat malam, bahkan ketika mereka masih terbangun,
-
42:08 - 42:12Mereka melakukan terlalu banyak, mereka tidak bisa merasakan angin,
-
42:12 - 42:17mereka tidak tahu ketika sedang hujan, mereka terlalu sibuk mengerjakan yang lain,
-
42:18 - 42:23mereka tidak hidup, dan mereka juga sangat-sangat lelah,
-
42:24 - 42:31melakukan terlalu banyak, dan 'hidup' terlalu sedikit.
-
42:33 - 42:42Dari pada berpikir, anda cukup 'berada' saja, merasakan,
-
42:42 - 42:46merasakan anginnya, dinginnya, panasnya,
-
42:46 - 42:55berjalan kembali ke mobil anda dengan telanjang kaki, merasakan batu atau rumput di bawah kaki anda.
-
42:55 - 42:59Anda merasa hidup, tapi tidak hanya merasa hidup,
-
42:59 - 43:05anda memberikan energi ke 'yang mengetahui', dan hanya sedikit saja untuk 'yang melakukan'.
-
43:05 - 43:10Ketika anda memberikan energi ke kesadaran pasif seperti 'yang mengetahui' dan kewaspadaan,
-
43:10 - 43:16kelelahan akan menghilang, anda menjadi terbangun karena
-
43:16 - 43:21kelelahan mental itu adalah 'yang mengetahui' dengan energi yang rendah.
-
43:21 - 43:26Berikanlah energi ke dalam kesadaran dan anda akan menjadi terbangun.
-
43:27 - 43:31Contoh yang bagus adalah saat minum kopi.
-
43:31 - 43:34Sebelum anda minum kopi, anda merasa buruk.
-
43:34 - 43:38Setelah minum kopi, anda bisa lebih merasakan, anda bangun dan hidup.
-
43:38 - 43:41Anda bisa melihat dan mendengar banyak hal, anda bisa berpikir.
-
43:41 - 43:45Itu adalah energi yang tidak alami, memang masih energi sih.
-
43:45 - 43:48Tapi coba bayangkan kalau energinya alami.
-
43:48 - 43:53Anda menjadi lebih hidup. Ketika batin ini berenergi,
-
43:53 - 43:59tubuh akan menjadi berenergi, itulah mengapa yang saya berikan 10 menit setelah
-
43:59 - 44:05saya mengajar saat sesi meditasi adalah saya memberikan meditasi bimbingan hampir sampai akhir,
-
44:05 - 44:07tapi saya sangat kelelahan,
-
44:07 - 44:14jika anda ingin tahu mengapa, saya akan bercerita apa yang telah saya lakukan pada 2 minggu terakhir ini dan juga hari ini,
-
44:14 - 44:18jika anda ingin tahu , saya seharusnya sudah kelelahan,
-
44:18 - 44:21saya tadi mengajar anda selama 20 menit, lalu setelah itu,
-
44:21 - 44:24saya tidak lagi melakukan apapun,
-
44:24 - 44:27saya hanya menjaga pikiran saya tetap tenang,
-
44:28 - 44:33menuangkan energi kembali ke kesadaran,
-
44:33 - 44:35lalu anda akan terbangun hidup.
-
44:40 - 44:41Sungguh luar biasa!
-
44:42 - 44:46merasakan anginnya...Bisakah anda mendengarnya? Merasakannya? Wow...
-
44:48 - 44:52Kebanyakan orang tidak bisa mendengarnya, tapi anda bisa.
-
44:53 - 44:59Energi mulai kembali, kelelahan menghilang.
-
44:59 - 45:07Saya mendengar suatu cerita saat konferensi global, dia adalah seorang psikolog yang hebat,
-
45:07 - 45:14tapi sedikit gila, mengapa anda harus membayar orang lain hanya untuk mendengarkan hal ini?
-
45:14 - 45:15Sungguh konyol!
-
45:15 - 45:20Metode terapinya yang sangat populer adalah
-
45:20 - 45:25anda datang ke tempatnya, bayar mahal,
-
45:25 - 45:28dan dia hanya menyuruh anda untuk berjalan di alam terbuka.
-
45:30 - 45:35Dan manjur! Masalah orang jadi hilang, dan dia mendapat banyak uang,
-
45:35 - 45:39masalah-masalah mereka hilang, itu saja. Memang pintar dia.
-
45:39 - 45:44Tapi kenapa bisa berjalan di alam atau menyendiri di laut,
-
45:44 - 45:48bukan berenang atau berselancar, cukup duduk di sana saja.
-
45:48 - 45:49Ketika anda ke hutan dan tidak melakukan apapun,
-
45:49 - 45:53mengapa hal-hal ini bisa sangat berterapi?
-
45:53 - 45:56Itu karena energinya masuk kembali ke
-
45:56 - 46:01kewaspadaan, ke 'yang mengetahu, dan anda tidak melakukan banyak hal,
-
46:01 - 46:05di mana artinya adalah kelelahan anda pudar dan hilang
-
46:05 - 46:09dan ketika kelelahan itu menghilang,
-
46:09 - 46:15kesehatan,mental, emosional, dan fisik anda meningkat drastis.
-
46:17 - 46:22Anda sembuh hanya karena di alam terbuka, anda tidak melakukan banyak hal.
-
46:22 - 46:24Coba saja di akhir pekan ini.
-
46:24 - 46:31Anda punya pilihan, pergi belanja atau pergi ke hutan.
-
46:33 - 46:36Dan lihat bagaimana yang anda rasakan setelah itu.
-
46:38 - 46:41Yang satu melakukan sangat banyak dan anda kelelahan,
-
46:42 - 46:45satunya lagi, anda pergi ke hutan, atau pantai dan tempat yang sunyi sendirian,
-
46:45 - 46:47pergi lah ke King's Park atau sejenisnya,
-
46:47 - 46:49berjalan di sekitar sungainya dengan sunyi,
-
46:49 - 46:54tidak melakukan banyak, dan anda akan melihat kelelahan anda menghilang.
-
46:54 - 46:59Jadi tolong istirahatkanlah diri anda demi kebaikan. Terlalu banyak orang sudah kena kanker,
-
47:01 - 47:04terlalu banyak pasangan bercerai,
-
47:06 - 47:10terlalu banyak anak-anak tidak bisa berhubungan dengan orang tuanya,
-
47:10 - 47:12karena orang tuanya tidak bisa berhubungan dengan anaknya,
-
47:12 - 47:20karena mereka terlalu lelah, tidak bisa mendengar karena mereka terlalu tumpul.
-
47:21 - 47:27Untuk kebaikan, pahamilah bahwa kelelahan adalah salah satu momok terbesar di era modern ini,
-
47:28 - 47:32dan terutama apa yang baru saja anda dengar malam ini
-
47:32 - 47:35ada banyak sekali cara yang bisa mengatasi kelelahan
-
47:35 - 47:42dan saya telah membuktikannya dengan cara berceramah selama 50 menit
-
47:42 - 47:47walaupun bagi kebanyakan orang biasa, hal ini seharusnya tidak mungkin dilakukan.
-
47:47 - 48:03Terima kasih telah mendengar
Sadhu...Sadhu...Sadhu... -
48:04 - 48:06Baiklah, jadi itulah energinya
-
48:08 - 48:14Bagus sekali. Ada pertanyaan apa di sini?
Dari Irlandia, Prancis, dan London! -
48:14 - 48:15Wow, Eropa
-
48:15 - 48:19Bagaimana cara menangani kelelahan dengan orang yang menganggap kita salah
-
48:19 - 48:21atau hal-hal yang kita percayai itu salah?
-
48:22 - 48:25Bilang saja ke mereka - ya, kamu benar, dan saya salah.
-
48:30 - 48:39Ketika saya sering ke Malaysia, inilah salah satu masalahnya, di sana ada banyak umat Kristiani,
-
48:39 - 48:44dan ini umat yang Evangelical, umat yang mau mengubah keyakinan semua orang,
-
48:44 - 48:48jadi ada masalah demikian di Malaysia, dan juga di Singapura.
-
48:48 - 48:52Ada seorang umat Buddhis yang sudah tua, dia memang dari dulu sudah Buddhis,
-
48:52 - 48:58tapi anak cucunya sudah menjadi Kristen Evangelical, yang lainnya masih Buddhis dan juga Hindu.
-
48:58 - 49:05Anaknya berpikir, "Ayahku akan masuk neraka kalau tidak pindah agama."
-
49:05 - 49:13Lalu dia datang dengan teman-teman dan pastornya, di samping ranjang orang yang sakit dan menderita ini,
-
49:13 - 49:18dan terus mendesaknya sampai dia mau pindah agama, sungguh pengalaman yang menyakitkan
-
49:18 - 49:24sampai bahkan pemerintah Singapura membuat peraturan mengekang praktik ini.
-
49:24 - 49:30Lalu seseorang meminta nasihat saya?
Jika anak dan cucuku datang dengan pastornya, -
49:31 - 49:33saat saya sekarat,
-
49:33 - 49:40lalu mereka mulai bicara tentang Alkitab, Haleluya, dan saya akan masuk neraka kalau tidak pindah agama,
-
49:40 - 49:43dan Yesus adalah satu-satunya jalan, lalu apa yang akan saya lakukan?
-
49:43 - 49:47Jangan coba meyakinkan bahwa mereka salah. Anda tidak akan bisa.....
-
49:48 - 49:50Maka pindah agama saja!
-
49:51 - 49:53Bilang pada mereka, "Oh, ya, masuk akal juga ya,
-
49:53 - 49:56Baiklah, saya akan menerima Yesus sebagai Sang Penyelamat."
-
49:56 - 49:58Lalu mereka akan menyorak "Haleluya, Haleluya."
-
49:58 - 50:02lalu mereka akan pergi meninggalkan anda, dan begitu mereka pergi keluar dari pintu,
-
50:02 - 50:05anda bisa pindah agama lagi menjadi Buddhis.
-
50:06 - 50:11Itulah nasihat praktis saya. Jika seseorang berkata, "Anda salah, Anda salah, Anda salah!"
-
50:11 - 50:14Bilang saja "Ya, Anda benar, saya salah!"
-
50:14 - 50:18"Baiklah, saya salah." Lalu mereka akan meninggalkan anda, begitu mereka pergi,
-
50:18 - 50:22anda berkata, "Ngga ah, itu mah sampah, saya memang benar, kok."
-
50:23 - 50:25Kalau tidak, tidak akan mungkin.
-
50:28 - 50:29Saya bahkan mengatakan hal ini pada para pasangan,
-
50:30 - 50:35dengan siapapun anda menikah, anda mungkin sekarang sudah paham.
-
50:36 - 50:43Ini dia, musik untuk jawaban ceramah, tidak apa-apa, kok, bukan salahmu,
-
50:43 - 50:47itu salah ponselmu, jadi jangan marah dengan diri anda,
-
50:47 - 50:53pukul pantat ponsel anda, penjarakan ponsel anda.
-
50:55 - 50:59Tadi saya ngomong apa? Oh, ya, tentang disalahkan.
-
50:59 - 51:07Tidak akan mungkin anda bisa meyakinkan pasangan anda bahwa dia salah, tidak mungkin.
-
51:08 - 51:11Dan anda seharusnya sudah bisa paham sekarang
-
51:11 - 51:13sudah berapa lama anda tinggal dengannya?
-
51:13 - 51:23Anda tidak bisa. Bahkan walaupun anda seorang Perdana Menteri Jerman,
-
51:23 - 51:27siapa namanya? Angela Merkel
-
51:27 - 51:31Wanita yang sangat cerdas dan berkuasa, saya tidak tahu apakah dia sudah menikah,
-
51:31 - 51:34tapi saya yakin dia akan selalu kalah debat dengan suaminya,
-
51:34 - 51:39tidak mungkin dia bisa meyakinkan suaminya bahwa ia salah
-
51:39 - 51:44dan Obama pun tidak bisa meyakinkan istrinya, Michelle, bahwa ia salah, tidak mungkin.
-
51:44 - 51:49Tidak peduli betapa berkuasa, pintarnya dirimu, tidak akan bisa.
-
51:49 - 51:50Jadi jangan dicoba
-
51:51 - 51:55Banyak suami berkata, "Ya sayang, ya sayang, saya setuju denganmu sayang!"
-
51:55 - 51:59lalu mereka pergi dan melakukan apapun yang mereka mau.
-
51:59 - 52:04Benar, kok, jadi mulai terbiasalah dengan hal ini, wahai para istri.
-
52:07 - 52:07Jika anda belum pernah mendengar hal ini,
-
52:07 - 52:10saya selalu menceritakan hal ini pada acara pernikahan,
-
52:10 - 52:11ada acara pernikahan besok sore.
-
52:13 - 52:16Tidak mungkin anda bisa meyakinkan seseorang bahwa ia salah,
-
52:17 - 52:20jadi bagaimana anda bisa membuat keputusan
-
52:21 - 52:27dan melanjutkan kehidupan tanpa harus selalu setuju?
-
52:28 - 52:30rasanya menyebalkan, bukan?
-
52:30 - 52:33Dia selalu benar, mengapa saya harus selalu setuju dengannya?
-
52:33 - 52:35Mengapa dia yang harus selalu benar?
-
52:36 - 52:40Solusinya adalah dengan menggunakan metode kalender,
-
52:40 - 52:44yang bisa membuat orang hidup dengan harmoni dengan pasangannya
-
52:44 - 52:47metode kalender adalah ketika anda sedang berdebat,
-
52:48 - 52:51jangan perdebatkan siapa yang benar dan siapa yang salah
-
52:51 - 52:56Biarkan kalender yang memutuskan, di tanggal yang ganjil dia yang benar.
-
52:58 - 53:03Perempuan selalu benar di tanggal ganjil, yang pria benar di tanggal yang genap.
-
53:03 - 53:12Jadi bisa adil. Hari ini tanggal 19, jadi hari ini perempuan yang benar. Yay!
-
53:12 - 53:14Tapi hati-hati, besok pria yang benar.
-
53:16 - 53:19Dengan begitu anda tidak perlu berdebat lagi.
-
53:19 - 53:25Kalender yang memutuskan siapa yang benar tanpa perdebatan dan anda bisa membuat keputusan.
-
53:25 - 53:27Tidak pernah buruk-buruk amat kok
-
53:27 - 53:32jika pasangan anda yang membuat keputusan dan bukan anda, setidaknya bisa adil.
-
53:33 - 53:35dan anda semua tahu kok,
-
53:35 - 53:40kalau perempuan punya lebih banyak hari untuk benar dalam setahun dibandingkan pria,
-
53:42 - 53:43sekitar 4 atau 5 hari
-
53:43 - 53:47wahai pria, berikanlah pada mereka, pantas kok. Masalahnya adalah, orang berkata,
-
53:47 - 53:51bagaimana kalau anda menjalani hubungan gay?
-
53:55 - 53:56Kalau ini, saya bingung,
-
53:57 - 53:58karena cara ini tidak bisa dipakai.
-
53:58 - 54:03Kalian berdua benar pada hari ini, besoknya kalian berdua yang salah.
-
54:07 - 54:12Ketika orang bilang anda yang salah, lupakanlah, biarkan saja mereka bilang begitu,
-
54:12 - 54:15cukup jangan dipikirkan, dan nantinya anda akan sadar bahwa
-
54:15 - 54:18mereka bisa mengata-ngatai anda apapun, itu semua hanya sampah.
-
54:18 - 54:20Apakah menurut anda ada kaitannya antara kelelahan,
-
54:20 - 54:22dengan oksigen yang kita hirup, polusi, atau cara anda bernafas?
-
54:22 - 54:25Ada sedikit hubungan di sana karena oksigen memberimu
-
54:25 - 54:30energi tubuh dan jika oksigennya tidak banyak atau karena polusi,
-
54:30 - 54:37maka tentu saja akan berdampak pada jumlah oksigen yang bisa anda hirup
-
54:37 - 54:42tapi biasanya paru-paru bisa menyesuaikan, jika tidak cukup oksigen, maka anda akan bernafas lebih.
-
54:42 - 54:46Itulah yang saya rasakan saat saya pergi ke Bhutan.
-
54:46 - 54:50Udaranya bersih tapi tidak banyak oksigen ketika anda naik ke TIger's Nest,
-
54:52 - 54:54karena tinggi sekali
-
54:55 - 55:01Di bawah bukit ada orang yang punya energy bar (snack energi), seperti yang bisa anda beli di sini,
-
55:01 - 55:05seperti Mars Bar, tapi ketika sampai di atas, energi bar nya mengembang seperti balon,
-
55:06 - 55:11itu menunjukkan karena temperatur udara di atas dan di bawah
-
55:11 - 55:16sangat berbeda maka tekanan udara di bawah hanya tekanan biasa
-
55:16 - 55:19tapi begitu sampai ke atas, sudah menjadi balon.
-
55:19 - 55:28Begitu tingginya lah tempat itu dan tidak banyak oksigen di sana, maka paru-paru bernafas lebih.
-
55:28 - 55:32Jadi iya, ada sedikit hubungan antara kelelahan dan oksigen tapi tidak banyak
-
55:32 - 55:36karena tubuh ini biasanya tahu cara menyesuaikan
-
55:36 - 55:37tapi tubuh ini tidak tahu cara menyesuaikan
-
55:37 - 55:39ketika anda berpikir terlalu banyak...
-
55:39 - 55:43Ajahn, apa yang bisa seseorang lakukan ketika dia sudah kehilangan segalanya
-
55:43 - 55:47dan tersiksa oleh kegelisahan masa depan?
-
55:47 - 55:53Ingatlah saya, saya sudah kehilangan segalanya dalam hidup saya,
-
55:53 - 55:57saya sudah kehilangan gelar saya, sudah tidak begitu berguna lagi.
-
55:57 - 56:03Saya sudah kehilangan semua uang saya, sepeser pun tidak ada, saya punya sedikit dulu saat masih muda.
-
56:05 - 56:10Apa lagi kehilangan saya? saya kehilangan pacar saya, uang, harta, segalanya.
-
56:12 - 56:17Saya kehilangan masa lalu saya, kenangan saya, juga segala ketakutan saya.
-
56:18 - 56:21Saya kehilangan keamanan saya. Saya tidak punya dana pensiun
-
56:21 - 56:25Menurut persetujuan para Bhikkhu, saya tidak diizinkan punya dana pensiun
-
56:25 - 56:34Saya tidak punya apa-apa. Apa yang terjadi kalau besok atau lusa anda tidak memberi saya makan?
-
56:38 - 56:41Sekarang, kehilangan segalanya bukanlah masalahnya,
-
56:43 - 56:47malah bisa memberi anda banyak kebebasan, anda bisa hidup sederhana.
-
56:47 - 56:49Belajarlah untuk hidup sederhana.
-
56:50 - 56:52Tentang tersiksa oleh kegelisahan,
-
56:52 - 56:54sekarang anda sudah kehilangan harta anda,
-
56:54 - 56:59tapi anda juga malah mengizinkan untuk kehilangan kedamaian anda.
-
56:59 - 57:02Baru-baru ini Vihara Bodhinyana kemalingan,
-
57:02 - 57:05mereka mengambil beberapa gergaji,
-
57:06 - 57:09langsung saja saya bilang mereka boleh mengambil gergajinya,
-
57:09 - 57:12mereka boleh mencurinya, tapi mereka tidak bisa mencuri kedamaian dan welas asih kita.
-
57:13 - 57:14Kami tidak akan cemas.
-
57:15 - 57:20Sebenarnya, kejadian ini malah sangat bagus karena gergaji itu sudah sangat usang
-
57:20 - 57:23dan asuransinya menggantikan kami dengan gergaji yang jauh lebih bagus.
-
57:24 - 57:27Jadi jika maling itu ada di sini, kemari lah dan kami akan berterima kasih.
-
57:29 - 57:32Saya tidak seharusnya bilang begitu tapi akhirnya memang lebih baik.
-
57:32 - 57:35Mereka bisa masuk ke rumah anda dan mencuri harta anda
-
57:35 - 57:37tapi mengapa anda membiarkan mereka mencuri kebahagiaan anda juga?
-
57:38 - 57:43Anda tidak perlu melakukannya. Jadi anda mungkin telah kehilangan segala harta benda anda
-
57:43 - 57:47mungkin juga kehilangan istri anda, anak anda dan lain-lainnya,
-
57:47 - 57:52tapi anda tidak perlu kehilangan kebahagiaan anda, sekarang anda malah gelisah,
-
57:53 - 57:56itu namanya anda kehilangan harapan.
-
57:57 - 58:00Jadi yang bisa anda lakukan adalah tumbuhkanlah harapan anda,
-
58:00 - 58:01pergi bertemulah dengan orang-orang lain.
-
58:01 - 58:08Kadang kita bisa bergabung dengan orang-orang grup kecil yang punya situasi yang sama,
-
58:08 - 58:12namanya grup terapi, grup pendukung teman,
-
58:12 - 58:16kadang ketika kita mendengar apa yang telah dilalui oleh orang lain yang serupa dengan apa yang telah kita lalui,
-
58:16 - 58:24kita menjadi punya harapan, dari pada ketakutan dan kegelisahan.
-
58:24 - 58:28Inilah hal penting untuk anda miliki dalam hidup anda yaitu harapan.
-
58:28 - 58:35Jadi walaupun anda masih belum bisa mendapat pasangan hidup, jangan menyerah,
-
58:35 - 58:42terus berusaha. Jika anda takut tidak bisa, maka anda tidak bisa. Anda selalu bisa punya harapan,
-
58:42 - 58:50"Ya, pasti bisa", maka anda membuka pintu untuk sukses. Jadi selalu lihat ke masa depan
-
58:50 - 58:59dengan pikiran positif maka pengalaman terakhir anda tidak akan pernah merusak harapan anda
-
58:59 - 59:02dan di mana ada harapan, di situ ada kesuksesan.
-
59:02 - 59:08Terima kasih kepada mereka semua, sudah jam 9 sekarang, apakah ada pertanyaan dari sini?
-
59:08 - 59:09Tidak ada, mantap, bye bye
-
59:09 - 59:14Baiklah, kita akan bersujud kepada Buddha, Dhamma, Sangha
-
59:14 - 59:18Mohon maaf jika saya tidak bisa menyapa anda karena saya harus buru-buru pergi
-
59:18 - 59:22mengajar retret di Jhana Grove.
-
59:34 - 59:46“Bhagava Yang Maha Suci Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna, Aku bersujud kepada Buddha, Sang Bhagava”
-
59:49 - 59:58“Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang Bhagava, Aku bersujud kepada Dhamma”
-
60:01 - 60:13“Sangha Siswa Sang Bhagava telah bertindak sempurna, Aku bersujud kepada Sangha”
- Title:
- Menangani Kelelahan | Ajahn Brahm
- Description:
-
Wabah di zaman modern masyarakat kita ini yang harus 'selalu aktif' selama 24 jam 7 hari adalah bahwa orang-orang sering dan bahkan terus-terusan merasa kelelahan. Ini adalah perasaan yang sulit ditangani dan mengurangi kebahagiaan serta kesehatan kita. Ajahn Brahm menawarkan sudut pandang yang segar dan nasihat yang bermanfaat tentang cara menangani kelelahan.
- Video Language:
- English
- Team:
Buddhist Society of Western Australia
- Project:
- Friday Night Dhamma Talks
- Duration:
- 01:00:26
![]() |
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Dealing with Tiredness | Ajahn Brahm | |
![]() |
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Dealing with Tiredness | Ajahn Brahm | |
![]() |
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Dealing with Tiredness | Ajahn Brahm | |
![]() |
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Dealing with Tiredness | Ajahn Brahm | |
![]() |
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Dealing with Tiredness | Ajahn Brahm | |
![]() |
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Dealing with Tiredness | Ajahn Brahm | |
![]() |
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Dealing with Tiredness | Ajahn Brahm | |
![]() |
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Dealing with Tiredness | Ajahn Brahm |