< Return to Video

Hukum Jim Crow dan Segregasi Rasial di Amerika | Gerakan Hak Sipil

  • 0:02 - 0:06
    Ketika Presiden menerbitkan
    Proklamasi Emansispasi,
  • 0:06 - 0:10
    itu bukanlah sesuatu yang
    benar-benar berpengaruh di Georgia
  • 0:10 - 0:14
    karena lebih bersifat aspirasional,
    dan strategis.
  • 0:14 - 0:18
    Presiden Linconln berusaha untuk
    meningkatkan
  • 0:18 - 0:21
    jumlah budak yang dibebaskan
  • 0:21 - 0:25
    sebagian di Selatan yang mungkin
    memerangi Konfederasi.
  • 0:25 - 0:28
    Tetapi Proklamasi Emansipasi
  • 0:28 - 0:32
    sedikit sekali pengaruhnya dalam
    membebaskan budak
  • 0:32 - 0:36
    pada saat diterbitkan tahun 1863.
  • 0:36 - 0:40
    Dan akhirnya, pada April 1865,
  • 0:40 - 0:45
    ketika Jenderal Lee menyerah
    kepada Jenderal Grant di Virginia,
  • 0:45 - 0:47
    kami mulai melihat di Georgia
  • 0:47 - 0:52
    sebuah gerakan nyata
    terhadap pembebasan budak.
  • 0:52 - 0:54
    Tapi itu merupakan proses yang
    lambat.
  • 0:54 - 0:57
    Emansipasi hadir hampir
  • 0:57 - 1:00
    sangat lambat dari tempat
    ke tempat
  • 1:00 - 1:05
    karena, di banyak bagian Georgia,
    tidak ada cukup
  • 1:05 - 1:09
    pasukan federal untuk menegakkan
    pengakhiran perbudakan.
  • 1:09 - 1:11
    untuk menegakkan Emansipasi.
  • 1:11 - 1:14
    Jadi itu menjadi proses yang sangat
    lambat.
  • 1:14 - 1:16
    Pada tahun 1868, di Georgia,
  • 1:16 - 1:19
    terdapat cukup pasukan federal
  • 1:19 - 1:23
    untuk menegakkan Undang-undang Dasar AS.
  • 1:23 - 1:25
    Dan itulah awalnya, bagian
  • 1:25 - 1:29
    amandemen federal terhadap UUD AS.
  • 1:29 - 1:33
    Saat itu terdapat apa yang saat ini
    kita sebut UUD Rekonstruksi
  • 1:33 - 1:37
    yang diterapkan di Georgia tahun 1868.
  • 1:37 - 1:42
    dan mengakui kesetaraan rakyat.
  • 1:42 - 1:46
    Mengakui hak rakyat untuk bekerja
    dan digaji atas pekerjaannya.
  • 1:46 - 1:50
    Dan sampai di situ, mulailah
    beberapa orang Afrika Amerika
  • 1:50 - 1:52
    yang benar-benar dipilih untuk menjabat
  • 1:52 - 1:55
    karena mereka kemudian dapat
    memperoleh suara.
  • 1:55 - 1:58
    Dan terdapat penolakan besar
    akan hal ini.
  • 2:00 - 2:04
    Seluruh masyarakat di Georgia
    dibangun atas gagasan
  • 2:04 - 2:10
    bahwa orang kulit putih lebih unggul
    dan kulit hitam lebih rendah.
  • 2:10 - 2:13
    Dan antara tahun 1876
  • 2:13 - 2:17
    dan 1896,
  • 2:18 - 2:21
    terjadi tarik ulur.
  • 2:21 - 2:26
    Selama jangka waktu 20 tahun
    dimana keseluruhan gagasan
  • 2:26 - 2:29
    akan kesetaraan setiap warga
  • 2:29 - 2:32
    terjadi setiap hari.
  • 2:33 - 2:37
    Baik itu seseorang mencoba memberi
    suara, berusaha pergi sekolah,
  • 2:38 - 2:42
    seseorang mencoba mendapatkan kerja
    yang bergaji pantas,
  • 2:42 - 2:48
    seseorang berusaha mendapat rumah
    yang bisa dimiliki sendiri.
  • 2:48 - 2:51
    Setiap bagian masyarakat,
  • 2:51 - 2:55
    terjadi ketidakpastian tentang
    seberapa setarakah mereka
  • 2:55 - 2:58
    menurut undang-undang yang
    dapat diberikan negara bagian.
  • 2:58 - 3:02
    Dan orang-orang kulit putih umumnya
    tidak ingin kesetaraan untuk
  • 3:03 - 3:06
    Afrika Amerika. Dan orang kulit hitam
    jelas ingin kewarganegaraan penuh
  • 3:06 - 3:09
    hak yang seharusnya didapatkan
  • 3:09 - 3:12
    menurut Amandemen Rekonstruksi.
  • 3:12 - 3:15
    Dan secara umum, perjuangan berlanjut.
  • 3:16 - 3:20
    dan terjadi ketidakpastian tentang
    maksud sesungguhnya.
  • 3:21 - 3:24
    Sampai terjadi kasus di hadapan
    Pengadilan Mahkamah Agung AS.
  • 3:25 - 3:30
    Dan kasus itu sekarang kita ingat
    sebagai kasus Plessy vs. Ferguson.
  • 3:32 - 3:36
    Plessy vs. Ferguson adalah kasus
    Pengadilan Mahkamah Agung 1896
  • 3:36 - 3:39
    melibatkan pria Afrika-Amerika
    bernama Homer Plessy.
  • 3:39 - 3:41
    Yang terjadi di Louisiana.
  • 3:41 - 3:45
    Dan Homer Plessy duduk dalam
    gerbong kereta khusus kulit putih.
  • 3:45 - 3:48
    Di Louisiana, perusahaan
    gerbong kereta api ini,
  • 3:48 - 3:51
    memisahkan gerbong untuk orang
    kulit putih dan kulit hitam.
  • 3:51 - 3:53
    Dan ia duduk dalam gerbong kereta
    khusus kulit putih,
  • 3:53 - 3:56
    menolak pergi, kasus itu berakhir
    melewati pengadilan rendah.
  • 3:56 - 3:58
    Dilanjutkan ke Mahkamah Agung AS.
  • 3:58 - 4:02
    Dan Mahkamah Agung AS memutuskan
    ia tidak melanggar
  • 4:02 - 4:05
    Klausa Perlindungan yang Sama
    Amandemen ke Empat Belas.
  • 4:05 - 4:09
    Jadi apa yang mereka putuskan adalah
    penegakan doktrin terpisah-tapi-setara.
  • 4:09 - 4:11
    Itu selama anda memiliki fasilitas
    yang adil.
  • 4:11 - 4:14
    dan mereka sama sekali tidak setara
    di Selatan.
  • 4:14 - 4:18
    sepanjang anda memiliki fasilitas yang
    adil maka tidak apa memisahkan ras.
  • 4:18 - 4:21
    Pada dasarnya, yang diizinkan
    dilakukan oleh negara bagian selatan
  • 4:21 - 4:23
    adalah hal yang telah mereka
    lakukan menurut
  • 4:23 - 4:25
    Undang-undang Jim Crow.
    Mereka menjadikan orang
  • 4:25 - 4:27
    Afrika Amerika sebagai warga
    kelas dua.
  • 4:28 - 4:31
    Jim Crow memisahkan
  • 4:31 - 4:33
    penumpang trem. Mereka
    memisahkan orang-orang
  • 4:33 - 4:37
    di pemandian. Orang kulit hitam
    dilarang menggunakan keran
  • 4:37 - 4:40
    yang mengalirkan air
    hanya untuk minum,
  • 4:40 - 4:44
    bahkan kalau digunakan oleh
    kulit putih dengan cara apa pun,
  • 4:44 - 4:47
    Mereka hanya ingin
    memisahkan orang kulit hitam
  • 4:47 - 4:50
    dengan kulit putih.
  • 4:50 - 4:54
    Dan mereka kemudian memastikan
    dalam UU Jim Crow
  • 4:54 - 4:57
    mereka tidak dapat memengaruhi
    masyarakat
  • 4:57 - 4:59
    jadi mereka dapat mengubah ini.
  • 4:59 - 5:02
    Beberapa UU Jim Crow
    diundangkan selama masa ini
  • 5:02 - 5:05
    untuk mencabut hak pilih orang
    Afrika Amerika.
  • 5:05 - 5:09
    Itu artinya menolak hak orang
    Afrika Amerika untuk bersuara,
  • 5:09 - 5:10
    menolak kelompok orang
    tertentu.
  • 5:10 - 5:14
    Dan kami menghubungkannya dengan
    masyarakat kami untuk menolak
  • 5:14 - 5:17
    hak orang Afrika Amerika untuk
    bersuara.
  • 5:17 - 5:19
    Ada beberapa cara yang berbeda
    untuk mencabut hak pilih.
  • 5:19 - 5:24
    Salah satunya adalah pajak
    pemungutan suara.
  • 5:24 - 5:27
    Para bekas budak yang baru saja
    keluar dari perbudakan ini tidak
  • 5:27 - 5:30
    punya banyak uang. Mereka tidak
    mampu membayar pemilihan
  • 5:30 - 5:33
    yang berbeda ini. Yang lainnya
    adalah Pemilihan Pendahuluan
  • 5:33 - 5:36
    kulit putih. Yaitu, hanya orang
    kulit putih yang bisa bersuara.
  • 5:36 - 5:40
    Jadi orang Afrika Amerika bahkan tidak
    diizinkan bersuara dalam pemilihan ini.
  • 5:40 - 5:42
    bahkan untuk memilih calon
    yang mereka inginkan.
  • 5:42 - 5:46
    Dan kemudian ada tes melek huruf
    yang lagi-lagi,
  • 5:46 - 5:48
    belajar membaca dan menulis
    bagi budak adalah melanggar hukum,
  • 5:48 - 5:50
    mengajar budak membaca dan menulis.
  • 5:50 - 5:53
    Jadi mayoritas orang Afrikak Amerika
    tidak dapat lolos tes ini
  • 5:53 - 5:56
    karena mereka tidak dapat membaca
    dan menulis.
  • 5:56 - 5:58
    Yang dilakukan era Jim Crow
  • 5:58 - 6:01
    adalah menetapkan sebuah cara
    dengan sanksi
  • 6:01 - 6:04
    Pengadilan Mahkamah Agung
    dalam kasus Plessy vs. Ferguson,
  • 6:04 - 6:07
    yaitu secara tidak langsung
  • 6:07 - 6:10
    menyalahi hak-hak tersebut,
  • 6:11 - 6:14
    dengan berkah dari seluruh negeri itu
  • 6:14 - 6:17
    dan Pengadilan Mahkamah Agung...
  • 6:18 - 6:21
    sampai kasus Brown vs. Dewan
Title:
Hukum Jim Crow dan Segregasi Rasial di Amerika | Gerakan Hak Sipil
Description:

more » « less
Video Language:
English
Team:
Amplifying Voices
Project:
Black History
Duration:
06:29

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions