< Return to Video

Hilang Temu Rose Salane | Art21 "Selayang Pandang New York"

  • 0:01 - 0:04
    (seorang wanita berbicara bahasa asing)
  • 0:04 - 0:05
    Ini harganya 59 sen.
  • 0:07 - 0:10
    (Tukang gadai) Aku beri harga yang sama,
    jual atau gadai
  • 0:11 - 0:12
    Setuju? Oke.
  • 0:15 - 0:17
    Oke, taruh barangnya di sini
  • 0:17 - 0:18
    (Rose Salane) Oke.
  • 0:21 - 0:25
    Baiklah, aku harap kau tak
    membelinya terlalu mahal
  • 0:25 - 0:27
    Kau membelinya berapa?
  • 0:27 - 0:29
    Aku tak membayar setinggi itu
  • 0:29 - 0:32
    Menurutmu berapa harga yang pantas?
  • 0:32 - 0:33
    Kita lihat dulu.
  • 0:34 - 0:40
    Yang ini, aku harap ini cincin tunangan
    berlian tapi bukan.
  • 0:40 - 0:42
    Oke, berapa harga yang mau kau bayar?
  • 0:42 - 0:45
    Kau tahu, kira-kira 1 dolar.
  • 0:48 - 0:51
    Yang ini perak.
  • 0:51 - 0:52
    Oke.
  • 0:52 - 0:56
    Kau bisa dapat 25 dolar
    kalau kau mau jual eceran.
  • 1:01 - 1:04
    Ini logam, tidak berharga
  • 1:04 - 1:07
    (musik pelan)
  • 1:08 - 1:09
    (Rose) Aku tertarik pada benda
  • 1:09 - 1:12
    yang menggambarkan kegiatan
    orang sehari-hari
  • 1:12 - 1:13
    di seputaran kota
  • 1:22 - 1:24
    Waktu muda, aku ingat
  • 1:24 - 1:27
    melaju pulang-pergi saat SMA
  • 1:27 - 1:30
    dari pedalaman Queens menuju ke
    bagian pusat Manhattan.
  • 1:31 - 1:33
    Aku melakukannya dengan
    orang-orang
  • 1:33 - 1:36
    dengan pekerjaan yang bermacam-macam.
  • 1:36 - 1:39
    Orang yang pergi untuk pekerjaan
    masing-masing
  • 1:39 - 1:40
    atau tempat bekerja masing-masing.
  • 1:42 - 1:44
    Aku hanya ingin memahami
  • 1:44 - 1:46
    pengalaman tinggal di New York.
  • 1:49 - 1:52
    Aku mengikuti banyak
    pelelangan di kota,
  • 1:52 - 1:55
    dan salah satunya adalah
    Pemulihan Aset MTA.
  • 1:57 - 1:59
    Semua yang hilang di kereta
    dan
  • 1:59 - 2:00
    tak pernah diklaim
    sampai setahun
  • 2:00 - 2:02
    masuk ke pelelangan
    Pemulihan Aset ini.
  • 2:04 - 2:07
    Jadi aku membeli 94 cincin
    dari situs lelang MTA.
  • 2:09 - 2:11
    Aku ingat merasa kaget
  • 2:11 - 2:14
    oleh gambaran semua cincin
    yang hilang ini.
  • 2:15 - 2:18
    Nyaris mengingatkanku pada
    kerumunan yang dilihat dari atas,
  • 2:18 - 2:22
    terutama gambaran pemadaman
    massal di New York tahun 2003.
  • 2:24 - 2:27
    Rasanya seolah cincin ini punya
    kekuatan untuk
  • 2:27 - 2:30
    menceritakan para pelaju
    yang tinggal di New York.
  • 2:31 - 2:33
    Aku tertarik dengan cara
    serangkaian objek ini
  • 2:33 - 2:35
    mencerminkan begitu banyak
    rupa-rupa orang.
  • 2:35 - 2:39
    (musik pelan berlanjut)
  • 2:40 - 2:41
    Kupikir cara aku bekerja
  • 2:41 - 2:44
    ialah menguji hal
    yang tak banyak diketahui
  • 2:44 - 2:47
    yang menyelimuti benda hilang
    dan tidak bertuan ini,
  • 2:47 - 2:50
    lalu aku mulai menimbang
    dengan hal
  • 2:50 - 2:54
    atau cara apa yang bisa menunjukkan
    nilai potensi mereka.
  • 2:54 - 2:57
    (musik pelan mengalun)
  • 3:04 - 3:07
    Bagaimana cara kita menentukan
    apakah sesuatu itu berharga
  • 3:07 - 3:10
    atau penting untuk seseorang atau
    suatu tempat
  • 3:13 - 3:16
    (mesin berderak)
  • 3:23 - 3:27
    Aku penasaran mengambil sampel
    DNA mitokondria
  • 3:27 - 3:30
    dari cincin itu untuk mencoba
    menggali informasi
  • 3:30 - 3:34
    tentang material biologis dari
    pemilik sebelumnya
  • 3:34 - 3:37
    atau dari garis keturunan,
    keturunan genetik.
  • 3:37 - 3:38
    (Petugas lab)
  • 3:38 - 3:40
    Untuk percobaanmu, kami akan cek
    region
  • 3:40 - 3:43
    DNA yang cenderung bermutasi terus menerus
    seiring waktu
  • 3:43 - 3:45
    Jadi selama ibu mewariskannya kepada
    sang anak,
  • 3:45 - 3:47
    proses mutasi terus terjadi.
  • 3:47 - 3:49
    (Rose) Lalu kami akan menukar
    beberapa cincin
  • 3:49 - 3:53
    dan melihat apakah ada DNA
    mitokondria di sana
  • 3:53 - 3:56
    (musik pelan)
  • 3:56 - 3:58
    Jika kamu memiliki objek yang tertinggal
  • 3:58 - 4:00
    dari yang awalnya dipakai sangat dekat
  • 4:00 - 4:02
    tentu saja di jari,
  • 4:02 - 4:06
    kau tidak pernah tahu informasi apa
    yang kau tinggalkan.
  • 4:08 - 4:10
    Aku penasaran, bagaimana sebuah objek
  • 4:10 - 4:12
    menyimpan informasi tentang
    pemilik sebelumnya?
  • 4:14 - 4:17
    (mesin berputar)
  • 4:21 - 4:22
    Informasi sebanyak ini
  • 4:22 - 4:26
    yang bisa jadi hanyalah bekas
    noda, berasal dari cincin itu.
  • 4:32 - 4:33
    (Petugas lab) Ya
  • 4:33 - 4:35
    bagus, jadi kita dorong sedikit
  • 4:35 - 4:37
    Oh ya, begitu
  • 4:38 - 4:43
    (Rose) Yang berwarna keunguan samar tapi
    tidak tersambung itulah cincinnya
  • 4:43 - 4:46
    yang artinya tidak ada informasi
    yang bisa ditemukan.
  • 4:48 - 4:50
    (musik pelan)
  • 4:51 - 4:53
    Yang kami temukan lewat proses ini
  • 4:53 - 4:57
    adalah informasi tertentu memang
    tidak ada.
  • 4:57 - 5:00
    (musik pelan mengalun)
  • 5:11 - 5:14
    Saat aku berpikir tentang bagaimana
    koleksi ini disusun
  • 5:14 - 5:17
    barang-barang tinggalan ini dikumpulkan
    menjadi satu
  • 5:17 - 5:19
    dengan harapan bahwa mereka akan
    diambil lagi
  • 5:19 - 5:21
    ada humanitas di sana.
  • 5:25 - 5:28
    Misal sains tidak memberi
    kami gambaran utuh
  • 5:28 - 5:31
    maka melihat nilai dalam
    kerangka spiritualitas
  • 5:31 - 5:33
    atau spekulasi bisa memberi kami
  • 5:33 - 5:35
    pandangan berbeda tentang
    pengalaman hidup
  • 5:35 - 5:36
    pemilik sebelumnya.
  • 5:37 - 5:40
    Jadi aku ingin cincin ini ditafsirkan
    oleh seorang peramal.
  • 5:42 - 5:44
    Nilai sentimental dari sebuah objek
  • 5:44 - 5:47
    dan cara kita menyalurkan perasaan kita
    ke dalam benda
  • 5:47 - 5:49
    ini seringkali diabaikan
  • 5:49 - 5:53
    dan sejatinya itu adalah nilai yang
    teramat tinggi.
  • 6:03 - 6:06
    (Peramal) Dia adalah wanita muda,
    seorang ibu.
  • 6:07 - 6:11
    Menghabiskan banyak waktu dengan keluarga,
    dengan anak-anaknya.
  • 6:11 - 6:12
    (Rose) Apakah Anda tahu
  • 6:12 - 6:13
    berapa anak yang dia miliki?
    - Tiga
  • 6:13 - 6:14
    - Tiga
  • 6:14 - 6:15
    - 2 putra, 1 putri
  • 6:20 - 6:21
    Entah mengapa aku
  • 6:21 - 6:23
    tidak melihat apapun di sini.
  • 6:26 - 6:30
    Ini adalah cincin yang sungguh spesial
    bagi seseorang, dan mereka
  • 6:30 - 6:32
    sangat sedih saat kehilangan
    cincinnya.
  • 6:33 - 6:35
    Sampai hari ini, mereka masih mencari
    keberadaannya.
  • 6:38 - 6:38
    Lelaki macho, tangguh.
  • 6:38 - 6:39
    Seorang yang sangat ceria.
  • 6:43 - 6:47
    Berkelas, sangat ramah, sering melalui
    masa-masa sulit,
  • 6:48 - 6:50
    terjebak dalam masalah,
  • 6:50 - 6:52
    dan dia pernah masuk penjara.
  • 6:54 - 6:57
    - Bagaimana kabarnya sekarang?
  • 6:57 - 6:58
    - Dia masih berlaku buruk.
  • 6:59 - 7:02
    Dia tidak mengubah diri.
  • 7:02 - 7:06
    Dia ingin, dia mencoba, tapi
    memang begitulah jalan hidupnya.
  • 7:11 - 7:13
    (musik pelan)
  • 7:15 - 7:18
    - (Rose) Proyek cincin sesungguhnya
    membuatku memahami
  • 7:18 - 7:22
    bagaimana menghadapi rasa kehilangan,
    tapi juga menemukan.
  • 7:25 - 7:27
    Aku selalu tertarik pada
  • 7:27 - 7:30
    bagaimana sebuah benda dapat
    mengisahkan sejarah seseorang
  • 7:30 - 7:33
    namun juga keakraban di dalamnya
  • 7:33 - 7:36
    bisa memunculkan lebih banyak
    pertanyaan dan cerita.
  • 7:36 - 7:39
    (musik pelan mengalun)
  • 7:46 - 7:48
    Benda-benda ini hanyalah kepingan kecil
  • 7:48 - 7:51
    dari kota yang besar dan riuh.
  • 7:51 - 7:53
    (koin-koin bergemerincing)
  • 7:55 - 7:58
    Sekarang aku mengumpulkan koin sekitar
    800 pound
  • 7:58 - 8:00
    yang digunakan untuk membayar tarif bus.
  • 8:02 - 8:06
    Ada yang berupa token kasino hingga
    simbol agama
  • 8:06 - 8:09
    bahkan perangkat keras rongsokan.
  • 8:11 - 8:14
    Buatku, koin-koin ini mencerminkan publik
  • 8:14 - 8:18
    dan mewakili banyak sekali hakikat
    besar masyarakat.
  • 8:19 - 8:20
    (koin bergemerincing)
  • 8:20 - 8:23
    Biasanya, benda yang kutemukan adalah
    barang hilang
  • 8:23 - 8:26
    sehingga aku ingin memperlihatkan kembali
    benda ini
  • 8:26 - 8:28
    ke hadapan orang yang tinggal
    di kota New York.
  • 8:28 - 8:32
    (musik pelan mengalun)
  • 8:35 - 8:36
    Aku menata begitu banyak koin
  • 8:36 - 8:38
    momen yang begitu dekat,
  • 8:38 - 8:41
    melihat koin rata bertebaran,
  • 8:41 - 8:43
    aku merasa, oh Tuhan.
  • 8:43 - 8:46
    Aku benar-benar menciptakan
    pemandangan kota yang aku tinggali.
  • 8:46 - 8:50
    (musik pelan mengalun)
  • 8:50 - 8:51
    Saat kau melihat benda-benda ini,
  • 8:51 - 8:54
    kau melihat banyak sekali orang
    yang berbeda
  • 8:54 - 8:57
    dan cerita yang beragam
  • 8:58 - 9:00
    kau lihat banyak jiwa yang hidup.
  • 9:01 - 9:05
    (musik pelan mengalun)
Title:
Hilang Temu Rose Salane | Art21 "Selayang Pandang New York"
Description:

Dibalik jendela kaca tebal, seorang pemilik rumah gadai menilai serangkaian cincin untuk empu terakhirnya, seniman Rose Salane, yang sedang mencatat deskripsinya dengan saksama. Koleksi yang berasal dari cincin hilang dari ratusan bus dan kereta New York tahun 2016 ini awalnya dikumpulkan oleh Otoritas Transportasi Kota (OTK), lalu dijual kepada kolektor melalui pelelangan umum. Bagi Salane yang lahir di Queens, cincin ini menjadi gerbang melihat kehidupan para pelaju sama seperti dirinya dan juga kota yang masih menjadi rumahnya. Dengan mengunjungi pemilik rumah gadai, ilmuwan genetika, dan seorang peramal, film dokumenter ini mengiringi Salane yang menyibak misteri nilai yang tersembunyi dalam objek yang "tersesat" lalu mempersembahkan dan mengedarkan benda-benda itu kembali ke hadapan publik New York yang meninggalkan mereka.

Praktek fundamental yang dilakukan Salane ialah persoalan nilai. "Bagaimana kita menganggap sesuatu itu berharga, atau penting bagi satu tempat atau seseorang?" tanya sang seniman. Salane menggunakan berbagai macam metode evaluasi, termasuk pemindaian DNA mitokondria dan analisis detektor logam, untuk menentukan nilai potensi objek. Dengan sengaja ia mengawinkan nilai ekonomis, saintifik, dan spiritual yang berbeda. Salane menunjukkan penemuannya dengan gaya museum melalui pameran dinding yang berjajar satu sama lain. Karya yang dipamerkan dapat dibaca sebagai serial sejarah mikro yang pedih dan juga gambaran yang lebih luas dan menyeluruh dari jalinan budaya dan ekonomi kota New York. Dampak ini begitu terasa dalam karya seperti "64,000 Attempts at Circulation" (2022) yang dipamerkan di pameran dua tahunan Whitney "Quiet As It's Kept". Salane menyaring dan mengkategorikan kurang lebih 800 pon "koin mainan" - token kasino dan gim arcade, rongsokan, uang-uangan plastik yang dipakai penumpang seolah mereka membayar tarif bus dengan uang sungguhan. Koin itu dikumpukan dan disimpan OTK selama bertahun-tahun. Mereka ditebar di atas sejumlah meja di Whitney dan menciptakan pemandangan tak terduga dari sebuah kota yang dilihat dari atas, sebuah bukti dari kolaborasi tak sadar antara pelaju kota New York dan institusi kota.

Kenali seniman ini lebih lanjut melalui: https://art21.org/artist/rose-salane/

KREDIT | "Selayang Pandang New York" Produser Serial: Nick Ravich. Sutradara: Rafael Salazar Moreno dan Ava Wiland. Produser & Tata Suara: Ava Wiland. Layanan Produksi: RAVA Films. Penyunting Warna & Editor: Russell Yaffe. Sinematografi: Rafael Salazar Moreno. Asisten Penata Kamera: Michael Sassano. Penata Kamera Tambahan: Sean Hanley. Desain & Tata Suara: Gisela Fullà-Silvestre. Desain Grafis: Andy Cahill dan Chips. Komposer: Matt GK Wong. Musik: Will Patterson dan Max LL. Karya: Rose Salane. Ucapan Terima Kasih: Kareem Atallah, Sami Atallah, Rumah Gadai Cash in A Flash, Carlos/Ishikawa, Taber Colletti, Genspace, Linda M, Igor Myakotin, James Santiago, Beth Tuck, Museum Seni Amerika The Whitney. © Art21, Inc. 2022. Hak cipta dilindungi undang-undang.

more » « less
Video Language:
English
Team:
Art21
Project:
"New York Close Up" series
Duration:
09:26

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions