Bagaimana sistem metro pertama di dunia dibangun - Christian Wolmar

Pelajari lebih lanjut tentang program suara siswa kami, Klub TED-Ed: http://bit.ly/2J5g4eS

Lihat pelajaran selengkapnya: https://ed.ted.com/lessons/how-the-world-s-first-subway-system-was-built-christian-wolmar

Saat itu fajar tahun 1863, dan sistem kereta bawah tanah pertama di London - yang bahkan belum dibuka - membuat kota gempar. Kebanyakan orang mengira proyek, yang menghabiskan lebih dari 100 juta dolar, jika disetarakan dengan nilai uang saat ini, tidak akan pernah berhasil. Jadi, bagaimana mereka melakukannya? Christian Wolmar menjelaskan cara London Underground dibangun pada saat tidak ada seorang pun yang membangun kereta di bawah kota sebelumnya.

Pelajaran oleh Christian Wolmar, animasi oleh TED-Ed.

Terima kasih banyak kepada pendukung kami atas bantuannya! Tanpa Anda, video ini tidak akan terwujud! Kyanta Yap, Shawar Khan, Elizabeth Cruz, Rohan Gupta, Sarah Lundegaard, Michael Braun-Boghos, Yujing Jiang, Aubrie Groesbeck, Kathryn J Hammond, sammie goh, Delene McCoy, Mayank Kaul, Ruth Fang, Scott Gass, Mary Sawyer, Jason A Saslow, Joanne Luce, Rishi Pasham, Bruno Pinho, dan Javier Aldavaz.

Saat itu fajar tahun 1863,

sistem kereta
bawah tanah pertama di dunia,

yang bahkan belum dibuka,
membuat kota London gempar.

Menggali lubang di bawah kota
dan menempatkan kereta di dalamnya,

sepertinya hanya mimpi.

Para pelanggan bar mencemooh gagasan itu,

dan menteri setempat menuding
perusahaan kereta membuat kekacauan.

Kebanyakan orang mengira proyek

yang menelan biaya lebih
dari 100 juta dolar dalam kurs saat ini,

tidak akan pernah berhasil.

Tetapi ide tersebut berhasil.

Pada tanggal 10 Januari 1863,

30.000 orang nekad menaiki
kereta bawah tanah pertama di dunia

pada trayek lintasan empat mil di London.

Setelah tiga tahun pembangunan
dan beberapa hambatan,

Kereta Metropolitan siap dioperasikan.

Para pejabat kota sangat lega.

Mereka sudah putus asa mencari cara

untuk mengurangi
kemacetan di jalan yang mengerikan.

London, yang pada saat itu merupakan
kota paling makmur dan terbesar di dunia,

mengalami kemacetan parah,

dipenuhi gerobak,

para pedagang buah,

sapi-sapi,

dan lalu-lalang yang berjejal di jalan.

Muncullah seorang visioner
zaman Victoria, Charles Pearson,

yang memiliki ide awal
menempatkan kereta di bawah tanah.

Sepanjang tahun 1840-an,
dia melobi demi proyek kereta bawah tanah,

tetapi para penentang merasa
gagasan itu tidak praktis,

karena saat itu rel kereta api hanya
memiliki terowongan pendek di bawah bukit.

Bagaimana caranya agar kereta
dapat menembus pusat kota?

Jawabannya adalah sistem sederhana
yang disebut "potong dan tutup".

Para pekerja harus menggali
parit yang besar,

membangun terowongan
dari lengkungan batu bata,

dan kemudian mengisi ulang lubang
di atas terowongan yang baru dibangun.

Karena proses ini mengganggu,

dan membutuhkan pembongkaran
bangunan di atas terowongan,

sebagian besar jalurnya
melintas di bawah jalan yang ada.

Tentu saja, ada beberapa kecelakaan.

Ada satu kejadian saat hujan badai
membanjiri saluran pembuangan terdekat,

dan menerobos penggalian,

sehingga proyek tertunda
selama beberapa bulan.

Tapi begitu Kereta Metropolitan dibuka,

warga London bergegas masuk
untuk naik kereta baru itu.

Kereta Metropolitan dengan cepat menjadi
bagian penting sistem transportasi London.

Jalur tambahan segera dibangun,

dan orang-orang pinggiran
mulai tinggal di sekitar stasiun.

Toko-toko besar dibuka
di samping rel kereta api,

bahkan perusahaan kereta
mengadakan pertunjukan,

seperti bianglala 30 lantai di Earls Courts
untuk menarik minat turis pada kereta.

Dalam kurun waktu 30 tahun,

sistem kereta bawah tanah London
menjangkau 80 kilometer,

dengan trayek di pusat kota
melewati terowongan,

dan kereta pinggiran kota beroperasi
di atas tanah, seringnya di tanggul.

Tapi London masih terus berkembang,

dan semua orang ingin
menikmati sistem kereta ini.

Pada akhir tahun 1880,

kota terlalu dipadati bangunan,
selokan, dan kabel listrik,

sehingga teknik "potong dan tutup"
tidak memungkinkan,

jadi sistem baru harus dirancang.

Dengan menggunakan mesin
yang disebut Greathead Shield,

tim yang hanya terdiri dari 12 pekerja
mengebor menembus bumi,

membentuk terowongan bawah tanah
melewati tanah liat London.

Trayek baru yang disebut "tube" ini
memiliki kedalaman berbeda,

tapi biasanya sekitar 25 meter lebih dalam
daripada trayek "potong dan tutup" lama.

Artinya, pembangunan tersebut
tidak mengganggu permukaan,

dan ada kemungkinan
untuk menggali di bawah bangunan.

Trayek "tube" pertama,
berada di tengah kota dan London Selatan,

dibuka pada tahun 1890
dan terbukti berhasil,

karena setengah lusin lebih trayek
dibangun dalam 20 tahun sesudahnya.

Bahkan, teknologi baru dan cerdas ini
digunakan untuk menggali beberapa trayek

di bawah sungai London, Sungai Thames.

Pada awal abad ke-20,

Budapest,

Berlin,

Paris,

dan New York,

telah membangun
kereta bawah tanahnya sendiri.

Dan saat ini, ada lebih
dari 160 kota di 55 negara

yang menggunakan rel bawah tanah
untuk mengatasi kemacetan,

kita bisa berterima kasih pada
Charles Pearson dan Kereta Metropolitan

yang menuntun kita di jalur yang benar.