< Return to Video

Hidup dengan nyata

  • 0:00 - 0:03
    Beberapa orang berpikir hidup sebagai
  • 0:03 - 0:05
    seorang biksu itu sangat membosankan.
  • 0:05 - 0:07
    Tapi hidup saya sangat menarik
  • 0:07 - 0:10
    sebagai seorang biksu.
  • 0:10 - 0:12
    Saya sudah datang kemari,
  • 0:12 - 0:14
    mungkin sudah masuk rekor
  • 0:14 - 0:16
    setiap hari Jum'at berturut-turut
  • 0:16 - 0:17
    tanpa absen sekali pun
  • 0:17 - 0:20
    Tapi minggu depan saya tidak akan datang
  • 0:20 - 0:23
    karena minggu depan saya harus bekerja
  • 0:23 - 0:25
    di luar negri.
  • 0:25 - 0:27
    Saya harus mengajar retret meditasi
  • 0:27 - 0:33
    di Sheraton Resort di Hua Hin.
  • 0:33 - 0:37
    Oh sulit sekali menjadi biksu.
  • 0:37 - 0:39
    Jadi jika anda merasa kedinginan
  • 0:39 - 0:41
    minggu depan, bayangkanlah diriku.
  • 0:41 - 0:46
    Di pantai mengajari orang cara bermeditasi
  • 0:46 - 0:48
    Jadi minggu depan saya tidak di sini.
  • 0:48 - 0:51
    Tapi, kenapa mereka mau mengundang
  • 0:51 - 0:52
    seorang biksu untuk mengajar?
  • 0:52 - 0:55
    Dan biasanya tidak selalu seperti ini.
  • 0:55 - 0:58
    Pagi ini, saya di lumpur menarik-narik
  • 0:58 - 1:00
    bongkahan logam dari tempat retret.
  • 1:00 - 1:02
    sejak lusa kemarin. Anda tahu tidak?
  • 1:02 - 1:04
    Saat itu hujan deras, kita malah di luar sana
  • 1:04 - 1:07
    basah kuyub dan bekerja keras.
  • 1:07 - 1:09
    Jadi, suatu hari anda terkotori lumpur,
  • 1:09 - 1:12
    hari esoknya anda mengajar meditasi di
  • 1:12 - 1:15
    hotel bintang lima.
  • 1:15 - 1:17
    Makanya saya bilang hidup seorang biksu
  • 1:17 - 1:19
    itu sangatlah menarik.
  • 1:19 - 1:21
    Tapi, anda tanya kenapa mereka mau
  • 1:21 - 1:23
    mengundang orang-orang seperti biksu
  • 1:23 - 1:26
    untuk mengajar meditasi di tempat begini?
  • 1:27 - 1:29
    Apa yang dimiliki biksu yang tidak
  • 1:29 - 1:31
    dimiliki orang lain?
  • 1:31 - 1:35
    Apakah anda ingin melamar kerja begini?
  • 1:35 - 1:37
    Kadang, anda bertanya sendiri,
  • 1:37 - 1:39
    kenapa anda datang kemari pada hari
  • 1:39 - 1:43
    Jum'at malam untuk mendengarkan ceramah?
  • 1:43 - 1:45
    Kenapa banyak orang yang mendengarkan
  • 1:45 - 1:47
    ceramah ini di internet, di Youtube?
  • 1:47 - 1:51
    Dari mana datangnya kebijaksanaan ini?
  • 1:51 - 1:53
    Inilah ceramah yang akan saya sajikan
  • 1:53 - 1:57
    malam ini tentang makna hidup.
  • 1:57 - 1:59
    Tapi bagaimana caranya anda menemukan
  • 1:59 - 2:00
    makna hidup itu?
  • 2:00 - 2:02
    Sumber kebijaksanaan.
  • 2:02 - 2:05
    Alasan mengapa saya memberikan ceramah ini
  • 2:05 - 2:07
    ada salah seorang yang biasa datang kemari
  • 2:07 - 2:10
    mengirimkanku transkrip dari siaran ABC,
  • 2:10 - 2:15
    radio yang menyiarkan program pertemuan,
  • 2:15 - 2:17
    yang menurutku sangat menarik.
  • 2:17 - 2:19
    Tidak terlalu bagus sih.
  • 2:19 - 2:21
    Siarannya tentang pendeta Kristen,
  • 2:21 - 2:25
    pendeta dari Edinburgh yang beberapa tahun lalu
  • 2:25 - 2:27
    mengundurkan diri
  • 2:27 - 2:29
    Beliau berhenti sebagai pendeta setelah
  • 2:29 - 2:31
    konferensi di Istana Lambeth yang dihadiri
  • 2:31 - 2:33
    para pendeta lainnya.
  • 2:33 - 2:36
    Mereka sedang membahas tentang
  • 2:36 - 2:39
    komunitas gay di dalam Gereja Kristen.
  • 2:39 - 2:42
    Dan dia sangat kecewa atas kekejaman
  • 2:42 - 2:45
    dan kekasaran dari teman-teman pendetanya
  • 2:45 - 2:47
    terhadap komunitas gay, lalu berkata
  • 2:47 - 2:50
    "Aku tidak mau lagi ikut serta."
  • 2:50 - 2:52
    Lalu dia mengundurkan diri.
  • 2:52 - 2:56
    Jadi dia memberontak dan menantang
  • 2:56 - 2:58
    gerejanya dari sisi dalam
  • 2:58 - 2:59
    Dia tidak benar-benar pergi meninggalkan,
  • 2:59 - 3:01
    tapi hanya mengundurkan diri sebagai pendeta
  • 3:01 - 3:05
    yang menantang sumber kebenaran
  • 3:05 - 3:09
    dan tempat di mana seseorang bisa menemukan makna kehidupan
  • 3:09 - 3:12
    Apakah kita harus bergantung pada Tuhan, buku,
  • 3:12 - 3:15
    atau bahkan seorang penceramah untuk menemukan
  • 3:15 - 3:17
    makna kehidupan itu?
  • 3:17 - 3:19
    Apakah inilah sumber kebenaran itu?
  • 3:19 - 3:21
    Dan melalui presentasi kecilnya yang dia berikan
  • 3:21 - 3:24
    dalam Festival Penulis Sydney sebelumnya,
  • 3:24 - 3:27
    dia tidak ketinggalan dalam menjelaskan
  • 3:27 - 3:29
    cara kita menemukan sumber kebenaran itu
  • 3:29 - 3:32
    seperti yang saya sudah jelaskan tadi,
  • 3:32 - 3:36
    seseorang bisa memisahkan agama menjadi 2 tipe
  • 3:36 - 3:40
    yaitu satu yang disebut agama pernyataan
  • 3:40 - 3:42
    yang biasanya berkata inilah kebenarannya,
  • 3:42 - 3:44
    inilah jalannya, bukunya mengatakan demikian,
  • 3:44 - 3:46
    paus mengatakan demikian,
  • 3:46 - 3:48
    jadi anda harus percaya atau keluar.
  • 3:48 - 3:51
    Inilah agama yang pernyataan.
  • 3:51 - 3:57
    Dan Buddhisme yang asli, serta banyak bagian lain
  • 3:57 - 3:59
    dari banyak agama lain disebut agama penyadaran.
  • 3:59 - 4:01
    Saat anda tidak diajarkan apa yang harus
  • 4:01 - 4:06
    dipercayai, tidak ada makhluk berpangkat yang harus anda turuti,
  • 4:06 - 4:09
    Tapi anda diajarkan cara untuk menemukannya.
  • 4:09 - 4:13
    Anda diberikan dorongan, sarana, dan caranya
  • 4:13 - 4:17
    untuk menemukannya sendiri,
  • 4:17 - 4:19
    untuk menemukan makna kehidupan,
  • 4:19 - 4:21
    bukan dalam bentuk wahyu yang diturunkan
  • 4:21 - 4:24
    sejak bertahun-tahun yang lalu dan yang harus
  • 4:24 - 4:26
    anda ikuti secara membuta
  • 4:26 - 4:30
    melainkan dengan sebuah sarana, cara, jalan,
  • 4:30 - 4:33
    agar setiap orang bisa menemukannya sendiri
  • 4:33 - 4:36
    dan saya rasa banyak dari yang anda kenal
  • 4:36 - 4:38
    sudah mempelajari agama seperti Buddhisme,
  • 4:38 - 4:41
    inilah ajaran Sang Buddha yang klasik
  • 4:41 - 4:44
    ketika beliau mengatakan bahwa beliau sudah
  • 4:44 - 4:47
    menemukan jalannya melalui hutan belantara yang
  • 4:47 - 4:51
    sudah beliau bersihkan yang membawa ke pencerahan
  • 4:51 - 4:54
    Beliau berkata jalan itu memang sudah ada di sana
  • 4:54 - 4:56
    beliau tidak menciptakan jalan itu
  • 4:56 - 4:58
    beliau hanya membersihkannya yang dulunya belantara
  • 4:58 - 5:00
    agar orang lain bisa menapaki jalan yang sama itu
  • 5:00 - 5:03
    untuk menemukan makna yang sama
  • 5:03 - 5:04
    untuk menemukan kebenaran yang sama
  • 5:04 - 5:07
    Jadi yang dilakukan Buddha, biksu atau biksuni
  • 5:07 - 5:11
    atau guru manapun,adalah mengajarkan jalan itu
  • 5:11 - 5:15
    agar semua orang bisa menemukannya sendiri
  • 5:15 - 5:19
    Tapi khususnya cara kita menemukannya sendiri
  • 5:19 - 5:21
    sangatlah penting.
  • 5:21 - 5:23
    Apakah ini hanya sebagai kepercayaan?
  • 5:23 - 5:26
    atau apakah kita hanya menggunakan kecerdasan?
  • 5:26 - 5:29
    Saya harus mengakui, sejauh ini dalam hidup saya
  • 5:29 - 5:32
    saya sudah bertemu dengan banyak profesor dan
  • 5:32 - 5:35
    mereka belum benar-benar menginspirasiku dan
  • 5:35 - 5:38
    mungkin ini karena sistem pendidikan kita
  • 5:38 - 5:40
    yang menganjurkan untuk menjadi seorang profesor
  • 5:40 - 5:42
    untuk menjadi akademia yang sukses
  • 5:42 - 5:44
    berarti kira-kira anda harus bermain
  • 5:44 - 5:46
    sesuai aturan permainan, dan anda tidak boleh
  • 5:46 - 5:48
    terlalu menyimpang,tidak boleh menantang terlalu
  • 5:48 - 5:51
    banyak atau anda bisa diusir keluar dari kampus
  • 5:51 - 5:55
    dan memang sering bahwa untuk menemukan kebenaran
  • 5:55 - 5:58
    anda harus berjiwa pemberontak, harus menantang
  • 6:00 - 6:02
    Tapi yang paling penting adalah bukan menantang
  • 6:02 - 6:07
    universitasmu atau orang lain, melainkan
  • 6:07 - 6:10
    menantang dirimu sendiri.
  • 6:10 - 6:13
    Menantang konsep-konsep dan
  • 6:13 - 6:16
    pandanganmu sendiri serta asumsi.
  • 6:16 - 6:19
    Lalu inilah yang tersulit dilakukan,
  • 6:19 - 6:24
    dan inilah jalan menuju spiritualitas.
  • 6:24 - 6:26
    Ini tantangan yang besar dan banyak orang
  • 6:26 - 6:29
    memilih untuk tidak mengambil tantangan itu
  • 6:29 - 6:31
    untuk menemukan kebenaran itu, dan malah
  • 6:31 - 6:33
    sekedar mempercayai apa yang orang lain katakan
  • 6:33 - 6:36
    dan menyia-nyiakannya.
  • 6:36 - 6:39
    Namun harapan bahwa kalian bisa cukup berani dan
  • 6:39 - 6:42
    menghargai pengejaran kebenaran ini dengan serius
  • 6:42 - 6:46
    mereka rela berjuang dan kadang memang perih
  • 6:46 - 6:49
    menantang asumsimu dan rela melepaskannya
  • 6:49 - 6:52
    ketika sudah tidak masuk akal lagi.
  • 6:52 - 6:55
    Tapi bagaimana caranya menentukan yang mana
  • 6:55 - 6:58
    masuk akal dan yang mana tidak?
  • 6:58 - 7:03
    dan ajaran mendasar Buddhisme adalah
  • 7:03 - 7:07
    ada yang kita sebut sebagai kotoran batin,
  • 7:07 - 7:13
    keinginan, rintangan emosi yang menyulitkan
  • 7:13 - 7:16
    kita untuk melihat kebenaran dan
  • 7:16 - 7:19
    menemukan makna hidup
  • 7:19 - 7:23
    dan biasanya semua ini disebut gangguan,
  • 7:23 - 7:25
    gangguan untuk melihat dengan jelas
  • 7:25 - 7:29
    apa yang sedang terjadi
  • 7:29 - 7:30
    dan seperti yang anda ketahui,
  • 7:30 - 7:33
    saya selalu mendengar saran yang diberikan
  • 7:33 - 7:35
    untuk topik ceramah
  • 7:35 - 7:36
    dan sekarang saya akan membawakan
  • 7:36 - 7:38
    salah satu topik yang ditanyakan oleh
  • 7:38 - 7:42
    seseorang yang memintaku pada awal ceramah.
  • 7:42 - 7:45
    Yaitu cinta romantis.
  • 7:45 - 7:49
    Kenapa cinta romantis ada hubungannya dengan
  • 7:49 - 7:53
    menemukan makna kehidupan?
  • 7:53 - 7:55
    Karena cinta romantis merupakan contoh bagus
  • 7:55 - 7:58
    tentang kebodohan.
  • 8:02 - 8:05
    Memang bodoh,kan? Itulah mengapa
  • 8:05 - 8:08
    anda bilang anda sudah gila jatuh cinta terhadap sesuatu
  • 8:08 - 8:10
    dan kata 'gila' itu dalam untuk cinta.
  • 8:13 - 8:15
    Yang terjadi adalah, kita semua suka
  • 8:15 - 8:17
    dengan cinta romantis, rasanya bodoh,
  • 8:17 - 8:19
    konyol tapi juga lucu, seperti
  • 8:19 - 8:21
    percaya dengan Santa Klaus,
  • 8:21 - 8:23
    anda tidak mau membuang kepercayaan yang indah itu
  • 8:23 - 8:25
    karena hal itu menyenangkan
  • 8:25 - 8:27
    Tapi anda tahu bahwa ketika anak itu tumbuh
  • 8:27 - 8:28
    mereka tidak akan percaya dengan
  • 8:28 - 8:29
    Santa Klaus lagi dan ketika anda tumbuh
  • 8:29 - 8:31
    semoga anda tidak percaya dengan
  • 8:31 - 8:33
    cinta romantis lagi.
  • 8:33 - 8:35
    Apakah masih atau apakah anda masih
  • 8:35 - 8:39
    belum cukup dewasa?
  • 8:39 - 8:43
    Lagipula apa sih cinta romantis itu?
  • 8:43 - 8:46
    Di sini kita melihat pasangan kita
  • 8:46 - 8:48
    atau calon pasangan kita, dengan terlalu
  • 8:48 - 8:54
    banyak menambah-nambahkan ke dalam orang itu
  • 8:54 - 8:57
    yang sebenarnya tidak ada.
  • 8:57 - 8:58
    Kenapa kita bertindak demikian?
  • 8:58 - 9:01
    Itu karena rintangan perasaan berupa keinginan
  • 9:01 - 9:04
    dan kita ingin jatuh cinta.,
  • 9:04 - 9:07
    Kadang kita sangat mendambakan keromantisan
  • 9:07 - 9:11
    sampai-sampai kita tidak peduli siapa pun orangnya.
  • 9:15 - 9:19
    Ada salah satu biksu yang hebat dan
  • 9:19 - 9:22
    ketika beliau masih biksu junior,
  • 9:22 - 9:23
    beliau sangat jujur dan
  • 9:23 - 9:25
    biasanya datang berkata
  • 9:25 - 9:28
    yeah tahulah kita biksu muda tidak
  • 9:28 - 9:29
    boleh menyukai perempuan
  • 9:29 - 9:31
    kita harus bersifat kebiarawanan
  • 9:31 - 9:33
    lalu dia berkata, kadang dia duduk
  • 9:33 - 9:35
    di dalam vihara dan ada perempuan
  • 9:35 - 9:37
    yang datang lalu biksu ini menatapinya
  • 9:37 - 9:39
    Dia tidak terlalu cantik,
  • 9:39 - 9:42
    rambut berantakan, berdada rata,
  • 9:42 - 9:46
    tidak benar-benar menarik,
  • 9:46 - 9:48
    lalu biksu ini berkata,
  • 9:48 - 9:51
    "Dia boleh juga, nih."
  • 9:54 - 9:57
    Inilah wawasan yang indah.
  • 9:57 - 9:59
    Dia masih seorang biksu dan karena
  • 9:59 - 10:00
    dia sadar apa yang sedang terjadi
  • 10:00 - 10:03
    jika anda sungguh mendambakan rasa itu
  • 10:03 - 10:05
    perempuan itu pun sudah cukup,
  • 10:05 - 10:07
    karena bukan orangnya lah dia inginkan,
  • 10:07 - 10:09
    tapi sebenarnya perasaan cinta,
  • 10:09 - 10:10
    perasaan akan keromantisan itu
  • 10:10 - 10:12
    Di sinilah kegirangan yang sebenarnya
  • 10:12 - 10:14
    anda dambakan.
  • 10:14 - 10:18
    Lalu saya ingat biksu lainnya lagi,
  • 10:18 - 10:19
    beliau akan datang saat Desember
  • 10:19 - 10:21
    beliau sudah lama tidak kemari
  • 10:21 - 10:22
    yaitu Ajahn Subhato.
  • 10:22 - 10:23
    Kita akan mengadakan rapat besar
  • 10:23 - 10:24
    dengan semua biksu
  • 10:24 - 10:25
    di tempat retret kita
  • 10:25 - 10:27
    pada bulan Desember berikutnya
  • 10:27 - 10:28
    Saya ingat beliau menceritakanku sekali
  • 10:28 - 10:31
    bahwa beliau mengunjungi rumahnya
  • 10:31 - 10:32
    dan bertemu dengan teman lama,
  • 10:32 - 10:34
    yang sudah benar-benar tua,
  • 10:34 - 10:36
    dia itu teman sekolahnya dulu
  • 10:36 - 10:38
    dan bertanya, 'Hey apa kabar?'
  • 10:38 - 10:39
    Oh saya baik, pas sekali anda di sini
  • 10:39 - 10:41
    anda bisa hadir ke pernikahan saya.
  • 10:41 - 10:43
    "Oh anda sudah agak tua untuk menikah".
  • 10:43 - 10:46
    Oh tidak, ini pernikahan keenamku.
  • 10:48 - 10:49
    Lalu beliau bertanya,
  • 10:49 - 10:51
    kenapa anda bisa sering menikah?
  • 10:51 - 10:54
    Lalu temannya sangat jujur dan berkata
  • 10:54 - 10:57
    Saya sangat suka masa-masa PDKT
  • 10:57 - 11:00
    saya mencari orang yang baik dan berkencan
  • 11:00 - 11:03
    dan pertunangannya
  • 11:03 - 11:04
    dan saat merencanakan pernikahannya
  • 11:04 - 11:06
    dan keseluruhan upacaranya
  • 11:06 - 11:07
    Di sinilah indahnya,
  • 11:07 - 11:09
    yang terjadi setelah ini semua lah
  • 11:09 - 11:10
    yang saya tidak suka.
  • 11:10 - 11:11
    Maka saya berhenti di sana dan
  • 11:11 - 11:13
    mengulang semuanya kembali.
  • 11:15 - 11:18
    Ada sedikit kebenaran di dalamnya,kan?
  • 11:20 - 11:24
    Karena harapan dan mimpi itulah
  • 11:24 - 11:27
    ketika realitas tidak mematahkan harapanmu
  • 11:27 - 11:30
    dan mimpimu, ketika anda merencanakannya
  • 11:30 - 11:30
    ketika anda mengharapkannya,
  • 11:30 - 11:32
    dan membayangkan prosesnya,
  • 11:32 - 11:35
    upacara yang indah.
  • 11:35 - 11:38
    Sebenarnya saya membacanya waktu itu.
  • 11:38 - 11:41
    Saya membahas ini saat pernikahan Dennis
  • 11:41 - 11:43
    Kadang saya memberi sedikit lelucon
  • 11:43 - 11:44
    dalam acara yang membahagiakan
  • 11:44 - 11:45
    salah satu leluconnya adalah
  • 11:45 - 11:49
    mengapa dalam pernikahan pengantin wanita
  • 11:49 - 11:51
    memakai gaun putih dan
  • 11:51 - 11:55
    pengantin pria memakai jas hitam?
  • 11:55 - 11:58
    Dan jawabannya adalah, waktu itu
  • 11:58 - 12:02
    karena putih merupakan simbol kemurnian.
  • 12:02 - 12:04
    Itulah pengantin wanitanya, sekarang
  • 12:04 - 12:07
    anda mengerti mengapa pria memakai hitam.
  • 12:10 - 12:15
    Saya punya alasan lain kenapa pengantin
  • 12:15 - 12:19
    wanitanya memakai putih saat pernikahan
  • 12:19 - 12:23
    karena peralatan rumah tangga biasanya putih.
  • 12:25 - 12:27
    Saya akan kena masalah, nih!
  • 12:33 - 12:37
    Hanya bercanda kok, tidak serius.
  • 12:37 - 12:39
    Saya tadi menyindir cowok karena hitam
  • 12:39 - 12:41
    sekarang cewek karena putih
  • 12:41 - 12:43
    jadi adil, dong.
  • 12:45 - 12:47
    Inilah contoh yang bagus tentang bagaimana
  • 12:47 - 12:50
    keinginan kita bisa membengkokkan batin
  • 12:50 - 12:53
    jadi kita tidak bisa melihat kebenarannya,
  • 12:53 - 12:56
    malah kita melihat apa yang ingin kita lihat
  • 12:56 - 13:00
    Ini masuk ke bagian penting ceramah ini.
  • 13:00 - 13:05
    Bagaimana keinginan dan niat buruk,
  • 13:05 - 13:06
    kedua ini disebut juga gangguan
  • 13:06 - 13:07
    Gangguan 1 dan gangguan 2
  • 13:07 - 13:09
    Bagaimana gangguan ini membengkokkan
  • 13:09 - 13:11
    kebenaran itu sendiri.
  • 13:11 - 13:12
    Lalu kita tidak bisa lagi mempercayainya
  • 13:12 - 13:15
    Kapanpun kita mempunyai keinginan
  • 13:15 - 13:17
    dan niat buruk, bahkan sekecil apapun,
  • 13:17 - 13:20
    kita tidak bisa mempercayai hasil dari
  • 13:20 - 13:22
    jangankan pemikiran kita,
  • 13:22 - 13:24
    bahkan persepsi kita pun tidak bisa.
  • 13:24 - 13:26
    Inilah masalahnya di sini.
  • 13:26 - 13:29
    Ketika kita mempunyai keinginan,
  • 13:29 - 13:30
    contohnya cinta romantis.
  • 13:30 - 13:33
    Kita punya keinginan dan harapan yang
  • 13:33 - 13:37
    tidak nyata, dan anda semua sudah tahu
  • 13:37 - 13:40
    Saya tidak bilang tidak boleh berpacaran
  • 13:40 - 13:42
    tapi kita seharusnya menjalin hubungan
  • 13:42 - 13:46
    yang didasarkan oleh kebenaran.
  • 13:46 - 13:49
    Oleh realitas, bukan dari harapan yang
  • 13:49 - 13:52
    tidak akan pernah bisa dicapai.
  • 13:52 - 13:55
    Pastinya hal ini terjadi pada banyak orang
  • 13:55 - 13:57
    yang menjalin hubungan,
  • 13:57 - 13:59
    banyak sekali ekspektasi, dan saat tidak
  • 13:59 - 14:02
    berjalan sesuai yang anda harapkan,
  • 14:02 - 14:04
    anda menjadi sangat sedih, frustasi, marah
  • 14:04 - 14:06
    dan sangatlah menyakitkan rasanya.
  • 14:06 - 14:08
    Kita hanya bisa bertumbuh dalam hubungan
  • 14:08 - 14:10
    dengan harapan yang tepat, yaitu
  • 14:10 - 14:12
    harapan yang sesuai realitas untuk memulai
  • 14:12 - 14:14
    dan hubungan kita tidak akan menjadi
  • 14:14 - 14:17
    penuh trauma, bahkan mungkin bisa bertahan
  • 14:19 - 14:22
    Pria itu tidak sempurna, berapa kali saat
  • 14:22 - 14:25
    menjalin hubungan romantis, anda berkata
  • 14:25 - 14:26
    "Dia cowok yang luar biasa"
  • 14:26 - 14:28
    'Pria yang tampan luar biasa"
  • 14:28 - 14:34
    Tanya temannya dan mantan pacarnya,
  • 14:35 - 14:38
    Dengar, saat anda membeli mobil bekas,
  • 14:38 - 14:40
    bukannya biasa anda membawanya ke tempat
  • 14:40 - 14:44
    pengecekan mobil untuk diperiksa dahulu?
  • 14:44 - 14:45
    Bukannya akan sangat baik jika kita punya
  • 14:45 - 14:49
    pengecekan untuk calon pacar?
  • 14:49 - 14:53
    Bawa saja ke sana dan diperiksa dulu.
  • 14:54 - 14:57
    Lihat dari mana mereka asalnya.
  • 14:58 - 15:04
    Lalu saat anda tidak punya ekspektasi yang tak realistis,
  • 15:04 - 15:06
    maka anda bisa masuk
  • 15:06 - 15:07
    ke dalam kebenaran suatu hal itu
  • 15:07 - 15:10
    Tentang apa sebenarnya hubungan itu.
  • 15:10 - 15:13
    Kita tidak menyangkal hubungan itu,
  • 15:13 - 15:17
    kita tak membuang kegembiraan di dalamnya
  • 15:17 - 15:20
    Tapi coba susunlah di dalam makna asli
  • 15:20 - 15:23
    dalam kebenaran, agar anda mengerti apa
  • 15:23 - 15:26
    yang anda alami, apa yang sedang terjadi.
  • 15:26 - 15:29
    Dan juga anda tidak akan kecewa saat
  • 15:29 - 15:32
    ada perdebatan, kesulitan, dan masalah.
  • 15:32 - 15:35
    Mereka tidak sempurna, begitu juga anda
  • 15:35 - 15:37
    Ada suatu cerita, saya sudah lupa kapan.
  • 15:37 - 15:42
    Sepertinya Selasa lalu di Armadale,
  • 15:42 - 15:45
    saya suka memberi ceramah pada orang tua.
  • 15:45 - 15:49
    Karena orang tua tidak bisa mengingat
  • 15:49 - 15:53
    lelucon yang saya berikan 3 minggu lalu.
  • 15:53 - 15:56
    Jadi saya harap anda pun tidak ingat juga,
  • 15:56 - 16:00
    cerita tentang seorang pria dari keluarga
  • 16:00 - 16:03
    yang bagus, dia juga lumayan,
  • 16:03 - 16:05
    sebenarnya bukan lumayan mapan,
  • 16:05 - 16:07
    dia memang sungguh kaya.
  • 16:07 - 16:13
    Berpendidikan dan seperti ahli bahan matematika.
  • 16:13 - 16:14
    Lalu dia berpikir,
  • 16:14 - 16:18
    "Saya kaya, tampan, berpendidikan."
  • 16:18 - 16:21
    "Saya akan mencari istri yang sempurna."
  • 16:21 - 16:25
    Jadi dia tinggal di Sydney dan berkeliling
  • 16:25 - 16:30
    untuk mencari wanita sempurna.
  • 16:30 - 16:32
    Lalu ada cewek yang sangat cantik ini,
  • 16:32 - 16:36
    sangat rupawan bagai di sampul...
  • 16:36 - 16:39
    saya tadi mau bilang 'Enlightened Times'
  • 16:39 - 16:43
    Tapi ini bukan majalah yang cocok.
  • 16:43 - 16:45
    Majalah ini akan segera terbit.
  • 16:45 - 16:48
    Model pada sampul majalah yang mengkilat
  • 16:48 - 16:52
    Tapi walaupun dia kelihatan sempurna,
  • 16:52 - 16:54
    pria ini tidak bisa menikahinya,
  • 16:54 - 16:57
    karena dia payah dalam memasak.
  • 16:57 - 17:00
    Jadi dia mencari lagi ke Melbourne dan
  • 17:00 - 17:03
    dia menemukan bahkan yang lebih cantik,
  • 17:03 - 17:06
    wanita ini sangat menawan, bukan hanya ini
  • 17:06 - 17:10
    tapi juga punya restorannya sendiri,
  • 17:10 - 17:12
    koki yang sempurna tapi pria ini pun
  • 17:12 - 17:14
    tetap tidak bisa menikahinya juga.
  • 17:14 - 17:16
    Kekurangan wanita ini adalah karena bodoh.
  • 17:16 - 17:19
    Dia belum tamat sekolah, tidak tahu banyak
  • 17:19 - 17:21
    tentang dunia, hanya tahu memasak saja.
  • 17:21 - 17:23
    Jadi yang ini pun kurang sempurna.
  • 17:23 - 17:27
    Jadi dia pindah ke Perth pastinya,
  • 17:27 - 17:30
    lalu menemukan cewek yang sempurna lagi.
  • 17:30 - 17:33
    Sangat sempurna, sangat cantik,
  • 17:33 - 17:37
    dia juga punya 3 restoran,
  • 17:37 - 17:40
    restoran Thai, Italia, dan Australia.
  • 17:40 - 17:44
    Dia koki yang sempurna dan sangat pintar,
  • 17:44 - 17:47
    dia punya 2 gelar PhD, sangat memikat,
  • 17:47 - 17:51
    pintar dan ke Nollamara tiap Jumat malam.
  • 17:51 - 17:55
    Itulah bukti betapa pintarnya dia.
  • 17:55 - 17:58
    Dia wanita yang sempurna, tapi pria ini
  • 17:58 - 18:00
    juga tidak bisa menikahinya.
  • 18:00 - 18:01
    Tahu kenapa?
  • 18:01 - 18:02
    Karena cewek ini pun mencari
  • 18:02 - 18:06
    pria yang sempurna.
  • 18:06 - 18:12
    Cerita yang bagus karena tidak ada yang
  • 18:12 - 18:13
    namanya cowok atau cewek sempurna,
  • 18:13 - 18:17
    jadi yang realistis, dong!
  • 18:17 - 18:20
    Keinginan, nafsu, dan keromantisan
  • 18:20 - 18:22
    membuat-buat kesempurnaan yang
  • 18:22 - 18:24
    sebenarnya tidak ada.
  • 18:24 - 18:27
    Dan saat anda kecewa, itulah penderitaan.
  • 18:27 - 18:32
    Alasannya adalah seharusnya dia sudah tahu
  • 18:32 - 18:34
    Dia tidak akan mendapat pria yang sempurna
  • 18:34 - 18:37
    Dia tidak akan mendapat cewek sempurna
  • 18:37 - 18:39
    Jadi ingatlah, kamu tidak sempurna, mereka
  • 18:39 - 18:41
    juga tidak, jadi itulah mengapa
  • 18:41 - 18:43
    kalian sangat cocok.
  • 18:45 - 18:50
    Juga ada saatnya, dalam cinta romantis,
  • 18:51 - 18:54
    anda akan putus,
  • 18:54 - 18:57
    apa yang terjadi saat kalian putus?
  • 18:57 - 18:59
    Sangat sedih dan menyakitkan,
  • 18:59 - 19:01
    anda sangat kecewa terhadap pasangan anda.
  • 19:01 - 19:04
    Khususnya yang sudah menikah.
  • 19:04 - 19:06
    Saya ingat beberapa waktu lalu,
  • 19:06 - 19:10
    saat di mobil dan melihat nomor plat
  • 19:10 - 19:15
    mobil lain dan tulisannya.
  • 19:15 - 19:20
    I, H, 8, M, Y, X.
  • 19:20 - 19:25
    I hate my ex (Saya benci mantan saya).
  • 19:25 - 19:26
    Bahkan sampai di plat mobil juga.
  • 19:26 - 19:32
    Kenapa orang bisa membenci seseorang
  • 19:32 - 19:34
    yang mereka pikir 'Oh sangat sempurna'
  • 19:34 - 19:35
    'Sangat luar biasa,
  • 19:35 - 19:37
    sangat menawan dalam segalanya'
  • 19:37 - 19:41
    Karena yang biasanya terjadi saat "marah",
  • 19:43 - 19:45
    seseorang tidak bisa melihat lagi sifat
  • 19:45 - 19:48
    keistimewaan pada orang tersebut yang
  • 19:48 - 19:51
    telah menyakitimu, kasar terhadapmu.
  • 19:51 - 19:54
    Lagi, kemarahan, niat buruklah yang
  • 19:54 - 19:58
    menyesatkan persepsimu.
  • 19:58 - 20:00
    Anda tidak melihat yang sebenarnya.
  • 20:00 - 20:05
    Coba perhatikan orang yang anda benci,
  • 20:05 - 20:07
    ada oranglain yang mencintainya dan
  • 20:07 - 20:10
    menganggap orang itu luar biasa
  • 20:10 - 20:13
    Dan anda tidak paham, bagaimana anda bisa
  • 20:13 - 20:15
    mencintai orang seperti ini,
  • 20:15 - 20:16
    bagaimana anda bisa menghormatinya ketika
  • 20:16 - 20:19
    anda marah dan membencinya?
  • 20:19 - 20:22
    Tidak ada orang di dunia yang tidak
  • 20:22 - 20:24
    memiliki orang yang mencintainya.
  • 20:24 - 20:26
    Tidak ada orang di dunia yang tidak
  • 20:26 - 20:29
    memiliki orang yang membencinya.
  • 20:29 - 20:33
    Kenapa? apakah salahnya di orang itu?
  • 20:33 - 20:35
    atau apakah karena kita yang menambah-
  • 20:35 - 20:39
    nambahkan ke dalam realita kehidupan itu?
  • 20:39 - 20:42
    Jika anda mengerti bagaimana niat buruk
  • 20:42 - 20:45
    mengubah cara kita melihat kebenaran,
  • 20:45 - 20:49
    kita sadar bahwa keinginan dan niat buruk
  • 20:49 - 20:52
    lah yang menghalangi kita untuk
  • 20:52 - 20:54
    melihat kebenaran.
  • 20:54 - 20:56
    Itulah mengapa kalau kita ingin menemukan
  • 20:56 - 20:58
    makna hidup, kebenaran, hal pertama yang
  • 20:58 - 21:04
    harus kita lakukan untuk menemukan makna
  • 21:04 - 21:08
    adalah meninggalkan keinginan kita.
  • 21:08 - 21:12
    Jadi kita tidak akan melihat apa yang mau
  • 21:12 - 21:14
    kita lihat, kita tidak akan menambahkan
  • 21:14 - 21:19
    harapan dan ekspektasi kita dalam hidup.
  • 21:19 - 21:22
    Kita akan melepas niat buruk kita,
  • 21:22 - 21:24
    jadi walaupun tidak menyenangkan, kita
  • 21:24 - 21:26
    masih rela untuk menghadapinya
  • 21:26 - 21:27
    jika memang itu kebenarannya.
  • 21:27 - 21:31
    Kita melepaskan kedua gangguan ini untuk melihat kebenaran,
  • 21:31 - 21:34
    yaitu keinginan dan niat buruk.
  • 21:34 - 21:37
    LIhat contoh lain yang membuat banyak
  • 21:37 - 21:41
    penderitaan dan kepedihan dalam hidup.
  • 21:41 - 21:48
    Saat seseorang meninggal, saat baru lahir,
  • 21:48 - 21:50
    umur 10, 20, 30, 50, berapa banyak yang
  • 21:50 - 21:54
    anda kenal yang sudah meninggal?
  • 21:55 - 21:59
    Kenapa sangat menyedihkan?
  • 21:59 - 22:02
    Seharusnya anda sekarang sudah paham,
  • 22:02 - 22:04
    bahwa kita bisa meninggal kapan saja.
  • 22:04 - 22:06
    Saya sudah melihat orang meninggal pada
  • 22:06 - 22:09
    semua umur, kenapa kita tidak bisa
  • 22:09 - 22:12
    menerima bahwa inilah kebenarannya,
  • 22:12 - 22:16
    dari pada mengatakan 'Ada yang salah'.
  • 22:16 - 22:18
    'Ada yang salah', ada seorang wanita,
  • 22:18 - 22:20
    saya membacanya dari buku,
  • 22:20 - 22:23
    dia berumur 96 tahun, sehat dan belum
  • 22:23 - 22:27
    pernah sakit sekalipun seumur hidup, lalu
  • 22:28 - 22:33
    dia pergi memeriksa di rumah sakit di AS
  • 22:33 - 22:36
    lalu mereka menemukan kanker,
  • 22:36 - 22:39
    Dia mengeluh, "Kenapa harus saya?"
  • 22:39 - 22:44
    Sudah 96 tahun anda masih bisa hidup,
  • 22:44 - 22:47
    sekarang anda mengeluh saat kena kanker
  • 22:49 - 22:51
    Bahkan walaupun anda tetap sehat selama
  • 22:51 - 22:53
    96 tahun, orang masih saja mengeluh,
  • 22:53 - 22:54
    "Kenapa harus saya?"
  • 22:54 - 22:56
    Tidak bisakah anda lihat ini merupakan
  • 22:56 - 22:59
    ketidak jujuran terhadap kebenaran?
  • 22:59 - 23:03
    Jadi kita mengerti bahwa hidup kita
  • 23:03 - 23:05
    di dunia ini tidak lah lama.
  • 23:05 - 23:06
    Kita akan mati,
  • 23:06 - 23:10
    kenapa orang tidak bisa terima?
  • 23:10 - 23:12
    Untuk menemukan kebenaran, kita harus
  • 23:12 - 23:16
    membuang pikiran serba harapan kita dan
  • 23:16 - 23:22
    juga ketakutan serta niat buruk kita.
  • 23:22 - 23:25
    Jadi kita bisa memahami kematian itu
  • 23:25 - 23:28
    Dan tidak ada yang salah dengan kematian.
  • 23:28 - 23:31
    Saat seseorang menceritakan tentang ada
  • 23:31 - 23:35
    ahli bedah jantung, Chris O'Brian,
  • 23:35 - 23:37
    yang meninggal di Sydney saat beumur
  • 23:37 - 23:43
    56 ,oh 57 tahun dia meninggal
  • 23:44 - 23:47
    Sebenarnya saya juga berumur 57 tahun,
  • 23:47 - 23:50
    Waduh!!!
  • 23:55 - 23:58
    Jadi kenapa dia mati?
  • 23:58 - 24:00
    Saya tahu kenapa.
  • 24:00 - 24:03
    Itu karena dia lahir.
  • 24:04 - 24:06
    Ini bukan jawaban usil.
  • 24:07 - 24:11
    Ada cerita yang saya dapat dari guru saya
  • 24:11 - 24:14
    Ajahn Chah, yang sangat bijak karena dia
  • 24:14 - 24:16
    sangat tenang, beliau tidak punya
  • 24:16 - 24:17
    keinginan dan niat buruk, sehingga mampu
  • 24:17 - 24:20
    melihat langsung.
  • 24:20 - 24:22
    Ada orang yang mengunjunginya sekali,
  • 24:22 - 24:28
    dia masuk ke dalam pasukan Thai dan luka
  • 24:28 - 24:32
    saat pertarungan kecil di perbatasan,
  • 24:32 - 24:34
    lalu dia datang mengunjungi Ajahn Chah
  • 24:34 - 24:40
    Lihatlah, saya luka parah, kok bisa sih?
  • 24:40 - 24:42
    Karma apa yang saya lakukan sampai bisa
  • 24:42 - 24:45
    ada peluru ini dalam tubuh saya?
  • 24:45 - 24:46
    Apakah saya membunuh seseorang di
  • 24:46 - 24:48
    kehidupan yang lampau?
  • 24:48 - 24:50
    Apakah saya bandel saat masih muda?
  • 24:50 - 24:52
    Apakah saya menjahati ibu ayah saya?
  • 24:52 - 24:55
    Kenapa hal ini terjadi padaku?
  • 24:55 - 24:57
    Efek karma apa?
  • 24:57 - 25:01
    Lalu Ajahn Chah tanpa berkedip berkata,
  • 25:01 - 25:03
    alasan anda tertembak adalah
  • 25:03 - 25:07
    karena anda ikut berperang.
  • 25:07 - 25:12
    Artinya sangat dalam.
  • 25:12 - 25:14
    Sungguh dalam. Jika anda berperang
  • 25:14 - 25:17
    anda menembak orang, orang menembak anda.
  • 25:17 - 25:20
    Mau apa lagi? Peluru itu pasti mengenai
  • 25:20 - 25:22
    seseorang dan seseorang itu kamu.
  • 25:22 - 25:24
    Itulah yang terjadi.
  • 25:24 - 25:26
    Anda paham maksudnya? Saat anda bergabung
  • 25:26 - 25:30
    dalam ras kemanusiaan, saat anda lahir,
  • 25:30 - 25:34
    memang sudah kontraknya, anda bisa mati
  • 25:34 - 25:36
    kapan saja dengan alasan apa saja,
  • 25:36 - 25:39
    sakit jantung, kanker, tertimpa piano
  • 25:39 - 25:41
    yang jatuh dari lantai enam, bisa saja,
  • 25:41 - 25:47
    tsunami, jadi anda bisa memperkirakannya
  • 25:49 - 25:51
    Jika anda masuk perang, apakah anda tidak
  • 25:51 - 25:52
    bisa memperkirakan bahwa anda bisa kena tembak?
  • 25:53 - 25:54
    Jika anda terlahir sebagai manusia, tidak
  • 25:54 - 25:56
    bisakah anda memperkirakan anda bisa
  • 25:56 - 26:00
    terserang penyakit, sakit dan mati?
  • 26:00 - 26:01
    Ini ajaran Buddhis yang mendasar.
  • 26:01 - 26:06
    Tua, sakit, mati, inilah warisan kita.
  • 26:06 - 26:09
    inilah kenyataannya, jadi jangan pernah
  • 26:09 - 26:14
    mengeluh, 'saya kena kanker, kenapa bisa saya?'
  • 26:14 - 26:17
    Karena anda lahir, jangan tanya apakah
  • 26:17 - 26:20
    anda bisa meninggal atau tidak.
  • 26:20 - 26:23
    Lalu ada lagi, saat anda berkebijaksanaan
  • 26:23 - 26:24
    seperti ini, anda paham arti hidup itu,
  • 26:24 - 26:26
    anda tidak punya pikiran berpengharapan,
  • 26:26 - 26:29
    atau menolak kebenaran.
  • 26:29 - 26:31
    Penolakan, ada kekuatan psikologi kuat
  • 26:31 - 26:33
    dalam penolakan, datang dari niat buruk.
  • 26:33 - 26:34
    'Aku tidak mau melihatnya,
  • 26:34 - 26:35
    aku tidak mau menerimanya.'
  • 26:35 - 26:38
    Jika anda ingin yang sebenarnya, maka anda
  • 26:38 - 26:41
    harus menerima kenyataan.
  • 26:41 - 26:43
    Begitu anda menerima kenyataan,
  • 26:43 - 26:44
    bukan rasa sakitnya lah yang parah,
  • 26:44 - 26:46
    rasa sakit menjadi sulit saat anda tidak
  • 26:46 - 26:47
    mau menerima kenyataan.
  • 26:47 - 26:50
    Kadang akan bikin anda syok.
  • 26:50 - 26:52
    Karena anda menolak kenyataannya,
  • 26:52 - 26:54
    banyak pemikiran penuh harapan,
  • 26:54 - 26:56
    anda tidak melihat kebenarannya,
  • 26:56 - 26:58
    anda jadi tidak bisa menemukan makna hidup
  • 26:58 - 27:01
    dan malah semakin sakit rasanya untukmu.
  • 27:01 - 27:02
    Ketika anda menerima hidup dan mati
  • 27:02 - 27:06
    sebagaimana adanya, seperti para biksu,
  • 27:06 - 27:09
    kami tidak takut mati,
  • 27:09 - 27:12
    saya malah takut panti jompo.
  • 27:13 - 27:19
    Jadi bagi ahli bedah jantung ini,
  • 27:19 - 27:21
    luar biasa dia tidak perlu menghabiskan
  • 27:21 - 27:24
    masa tuanya di panti jompo.
  • 27:24 - 27:27
    Sebenarnya ada cerita tentang penolakan,
  • 27:27 - 27:32
    ada wanita tua berumur 65 tahun.
  • 27:32 - 27:33
    Ketika saya menceritakan cerita ini
  • 27:33 - 27:36
    di Armadale, saya mendapat banyak keluhan
  • 27:36 - 27:38
    65 masih belum tua katanya, karena
  • 27:38 - 27:44
    kebanyakan di sana sudah tua renta.
  • 27:44 - 27:45
    Apakah 65 itu tua?
  • 27:47 - 27:53
    Itu penolakan namanya, 65 sudah tua, dong.
  • 27:53 - 27:55
    Saya punya grup anak muda di sini
  • 27:55 - 27:58
    beberapa tahun lalu, sekitar berumur 25
  • 27:58 - 28:01
    Dalam grup muda, pertanyaannya adalah
  • 28:01 - 28:04
    umur berapa termasuk tua?
  • 28:04 - 28:05
    Jika anda menanyakan pada anak 20 tahunan,
  • 28:05 - 28:07
    umur berapa termasuk tua?
  • 28:07 - 28:13
    Mereka bilang umur 35 dan seterusnya.
  • 28:13 - 28:15
    Saat itu saya berumur 42, jadi anda tahu
  • 28:15 - 28:18
    saya masuk ke bagian mana.
  • 28:18 - 28:20
    Itu sudah lama, sekarang saya sudah renta.
  • 28:20 - 28:24
    Karena penolakan, orang masih menganggap
  • 28:24 - 28:28
    mereka masih muda, wanita 65 tahun ini
  • 28:28 - 28:32
    tidak pernah menikah dan dia wanita karir.
  • 28:32 - 28:34
    Menjelang akhir hidupnya dia merasa
  • 28:34 - 28:38
    hidupnya ada yang kurang, tidak punya anak
  • 28:38 - 28:40
    Karena kaya, dia mengunjungi
  • 28:40 - 28:42
    dokter yang mahal ini,
  • 28:42 - 28:45
    gynecologist (dokter kandungan),
  • 28:45 - 28:46
    yang merekomendasikannya ke
  • 28:46 - 28:48
    klinik pembuahan dan mereka punya
  • 28:48 - 28:49
    pendonor sperma, sangat luar biasa
  • 28:49 - 28:52
    yang bisa dilakukan ilmu pengobatan
  • 28:52 - 28:53
    di jaman sekarang.
  • 28:53 - 28:55
    Dia akhirnya hamil dan melahirkan bayi
  • 28:55 - 28:58
    yang sehat pada umur 65 tahun.
  • 28:58 - 28:59
    Luar biasa, bukan?
  • 28:59 - 29:01
    Begitu dia kembali pulang dari rumah sakit
  • 29:01 - 29:07
    Ini hanya lelucon ya,
  • 29:07 - 29:09
    Begitu dia pulang ke rumah,
  • 29:09 - 29:12
    tapi ada poinnya dalam lelucon ini,
  • 29:12 - 29:13
    Begitu dia pulang ke rumah,
  • 29:13 - 29:15
    tentu saja teman dan saudaranya datang
  • 29:15 - 29:18
    untuk mengunjunginya sambil minum teh,
  • 29:18 - 29:18
    dan berkata,
  • 29:18 - 29:20
    'kita datang untuk melihat bayinya'
  • 29:20 - 29:22
    lalu dia bilang 'belum',
  • 29:22 - 29:24
    Setelah selesai minum teh, mereka bertanya
  • 29:24 - 29:26
    'sekarang sudah boleh lihat belum?"
  • 29:26 - 29:28
    Sang ibu ini bilang, "masih belum"
  • 29:28 - 29:31
    Lalu mereka minum teh lagi
  • 29:31 - 29:32
    dan makan biskuit,
  • 29:32 - 29:34
    "Jadi sekarang sudah boleh lihat bayinya?"
  • 29:34 - 29:36
    Lalu wanita ini bilang, "masih belum"
  • 29:36 - 29:38
    "Kenapa masih belum?" tanya mereka,
  • 29:38 - 29:39
    Lalu wanita ini menjawab,
  • 29:39 - 29:41
    "Kalian tidak bisa melihat bayinya
  • 29:41 - 29:43
    sebelum dia mulai menangis"
  • 29:43 - 29:44
    Mereka tanya, "Kenapa begitu?"
  • 29:44 - 29:48
    "Karena saya lupa bayinya di mana."
  • 29:50 - 29:55
    Beginilah kalau anda sudah berumur 65
  • 29:55 - 30:02
    Lihat bagaimana penolakan itu,
  • 30:02 - 30:03
    anda bisa kehilangan bayi saat
  • 30:03 - 30:06
    anda sudah benar-benar tua
  • 30:16 - 30:19
    Jadi, yang nyata-nyata saja, deh!
  • 30:19 - 30:22
    Bagiku, saat saya melakukan banyak
  • 30:22 - 30:24
    upacara pemakaman, tidak peduli seberapa
  • 30:24 - 30:27
    tua orang itu, baik seorang bayi,
  • 30:27 - 30:29
    anak 10 tahun, atau orang berumur
  • 30:29 - 30:31
    50 atau 100 tahun.
  • 30:32 - 30:36
    Bukan lamanya kehidupan yang penting
  • 30:36 - 30:39
    bukankah kualitas kehidupanlah yang penting?
  • 30:39 - 30:42
    10 tahun yang luar biasa sebagai anak yang
  • 30:42 - 30:44
    luar biasa menghadirkan banyak cinta dan
  • 30:44 - 30:47
    kebahagiaan terhadap orang tuanya.
  • 30:47 - 30:50
    Betapa indahnya anugerah ini.
  • 30:51 - 30:56
    50, 60 atau 57 tahun sebagai dokter ahli
  • 30:56 - 30:58
    bedah jantung, hidup yang indah berkesan
  • 30:58 - 31:00
    betapa besar kontribusinya.
  • 31:00 - 31:05
    Hal ini tidak menyedihkan,tapi mengagumkan
  • 31:05 - 31:07
    Jadi anda bisa lihat biasa orang berpikir,
  • 31:07 - 31:09
    "oh sedih sekali dia mati muda."
  • 31:09 - 31:11
    seharusnya "Oh sungguh mengagumkan dia
  • 31:11 - 31:14
    punyai kehidupan panjang yang berkualitas.
  • 31:14 - 31:16
    Bisakah anda lihat cara pandang berbeda
  • 31:16 - 31:18
    begitu anda menjadi nyata.
  • 31:18 - 31:20
    Begitu anda menjadi nyata, hal seperti
  • 31:20 - 31:22
    kematian yang merupakan bagian dari hidup
  • 31:22 - 31:25
    tidak akan mengejutkan anda,
  • 31:25 - 31:27
    tidak akan mengecewakanmu.
  • 31:27 - 31:29
    Arti sesungguhnya berubah, bukan lagi untuk
  • 31:29 - 31:34
    memperpanjang hidup bagaimanapun caranya,
  • 31:34 - 31:37
    melainkan membuatnya berkesan.
  • 31:37 - 31:39
    Sepertinya anda bisa paham, saat kita
  • 31:39 - 31:41
    masuk dalam debat tentang euthanasia.
  • 31:41 - 31:43
    Kenapa kebanyakan orang di Australia
  • 31:43 - 31:46
    berpendapat bahwa euthanasia
  • 31:46 - 31:48
    seharusnya diberlakukan?
  • 31:48 - 31:51
    Karena mereka paham bahwa bukan umur
  • 31:51 - 31:54
    panjang yang penting tapi kualitas hidup
  • 31:54 - 31:56
    Begitu anda punya kualitas, sekarang kita
  • 31:56 - 31:59
    masuk ke bagian spiritual hidup.
  • 31:59 - 32:03
    Bukan uang, umur panjang, lamanya hidup,
  • 32:03 - 32:07
    melainkan kualitas hidupmu dan di sinilah
  • 32:07 - 32:10
    di mana kita bisa menemukan arti hidup yang sebenarnya.
  • 32:10 - 32:12
    Bukan memiliki keinginan dan niat buruk,
  • 32:12 - 32:14
    tapi dengan menjadi nyata.
  • 32:14 - 32:17
    Jika lebih banyak orang yang lebih
  • 32:17 - 32:20
    mementingkan kualitas hari mereka,
  • 32:20 - 32:23
    hari seperti apa yang anda jalani hari ini?
  • 32:23 - 32:25
    apakah kualitasnya baik atau anda malah
  • 32:25 - 32:27
    mencoba menyingkirkan hari anda untuk
  • 32:27 - 32:30
    melakukan hal yang lain?
  • 32:30 - 32:31
    Apakah seluruh hidupmu hanya untuk
  • 32:31 - 32:33
    bekerja dan datang kemari?
  • 32:33 - 32:37
    Pernahkah anda berada dalam momen ini? dalam hari ini?
  • 32:37 - 32:38
    Atau anda malah sibuk
  • 32:38 - 32:41
    menyingkirkannya agar bisa ke tempat lain?
  • 32:41 - 32:44
    Ini bukan cara hidup, tidak berkualitas,
  • 32:44 - 32:46
    coba saja cari makna hidup di luar sana.
  • 32:46 - 32:48
    Jadi inilah kebenaran yang anda dengar dan terima,
  • 32:48 - 32:50
    jadi kenapa seorang biksu harus
  • 32:50 - 32:52
    memberitahukanmu tentang hal ini?
  • 32:52 - 32:54
    Alasannya adalah saat anda melepaskan
  • 32:54 - 32:56
    keinginan dan niat burukmu yang merupakan
  • 32:56 - 32:58
    latihan kita dulu, anda jadi bisa melihat
  • 32:58 - 33:00
    hal-hal dengan lebih jernih.
  • 33:00 - 33:02
    Jadi anda tidak perlu buku,
  • 33:02 - 33:05
    Alkitab, Al-Qur'an, bahkan Dhammapada
  • 33:05 - 33:07
    untuk memberi tahumu kebenarannya.
  • 33:07 - 33:09
    Anda juga tidak butuh penceramah untuk itu
  • 33:09 - 33:12
    anda hanya perlu melepaskan keinginan dan
  • 33:12 - 33:15
    niat buruk untuk bisa melihat kebenaran.
  • 33:15 - 33:17
    Jadi anda tidak membengkokkan kebenaran
  • 33:17 - 33:18
    itu agar bisa sesuai denganmu,
  • 33:18 - 33:20
    tidak ada lagi pemikiran penuh harapan,
  • 33:20 - 33:22
    tak ada lagi penolakan terhadap kebenaran.
  • 33:22 - 33:24
    Jadilah yang nyata!
  • 33:24 - 33:25
    Dan lihatlah kehidupan yang sebenarnya!
  • 33:26 - 33:30
    Untuk bisa melihat kehidupan yang sebenarnya,
  • 33:30 - 33:35
    kita harus terbangun, banyak orang lelah
  • 33:35 - 33:37
    sangat kelelahan, inilah alasan
  • 33:37 - 33:39
    kenapa banyak orang yang depresi pada zaman sekarang.
  • 33:40 - 33:44
    Karena begitu letih otaknya, anda pasti
  • 33:44 - 33:46
    juga tahu karena kalian bekerja terlalu keras
  • 33:46 - 33:49
    Untuk bisa membiayai gaya hidup anda,
  • 33:49 - 33:54
    membayar cicilan rumah, anda harus bekerja sangat keras.
  • 33:54 - 33:57
    Apakah tidak bagus untuk
  • 33:57 - 34:00
    mempunyai rumah yang tidak terlalu besar?
  • 34:00 - 34:03
    Cobalah rumah seperti milikku, sebuah gua
  • 34:03 - 34:07
    diameter 3 meter, jadi anda tidak perlu
  • 34:07 - 34:10
    bekerja keras untuk membayar cicilan.
  • 34:10 - 34:13
    Kecilkanlah!
  • 34:13 - 34:16
    Saya melihat banyak orang dengan rumah besarnya,
  • 34:16 - 34:18
    dan ada cerita ini yang saya
  • 34:18 - 34:19
    ceritakan bertahun-tahun lalu,
  • 34:19 - 34:23
    Tempat kunjungan saya di Shelly sepertinya
  • 34:23 - 34:25
    Rumah besar tepian sungai.
  • 34:25 - 34:28
    Pemandangan indah, saya ke sana untuk
  • 34:28 - 34:30
    memberkahi rumahnya karena pemiliknya
  • 34:30 - 34:32
    adalah wanita Thai.
  • 34:32 - 34:34
    Ketika saya masuk, saya tadinya datang
  • 34:34 - 34:37
    perjalanan dari Serpentine, 1 jam.
  • 34:37 - 34:38
    Hal pertama yang saya lakukan adalah
  • 34:38 - 34:43
    bertanya untuk ke toilet, dan benaran saja
  • 34:43 - 34:46
    tidak melebih-lebihkan...wanita ini harus
  • 34:46 - 34:51
    menggambarkan peta menuju toilet untukku
  • 34:51 - 34:56
    Inilah betapa besar rumahnya, benaran.
  • 34:56 - 35:02
    Lalu saya tanya berapa orang yang tinggal
  • 35:02 - 35:03
    di rumah ini denganmu.
  • 35:03 - 35:06
    Dia bilang tidak ada, hanya dia sendiri.
  • 35:06 - 35:09
    Ah sungguh menyedihkan, rumah besar,
  • 35:09 - 35:12
    banyak sekali uangnya tapi sangat kesepian
  • 35:14 - 35:16
    Apakah ini yang anda mau dalam hidup?
  • 35:16 - 35:17
    Apakah ini makna hidup anda?
  • 35:17 - 35:20
    Membeli rumah besar dan sangat kesepian dalam hidup anda?
  • 35:20 - 35:24
    Semua orang paham hal ini sungguh konyol
  • 35:24 - 35:26
    Dia sudah menyimpang, dia mengikuti uang
  • 35:26 - 35:29
    dari pada mengikuti hal yang lebih penting
  • 35:29 - 35:31
    Jadi apa makna hidupmu?
  • 35:31 - 35:33
    Keinginan, nafsu, dan niat buruk, hal ini
  • 35:33 - 35:35
    bisa membengkokkan pikiran,
  • 35:35 - 35:36
    jadi anda tidak melihat kebenarannya.
  • 35:36 - 35:38
    Anda tidak butuh rumah besar, karena nafsu
  • 35:38 - 35:40
    "Oh ya, saya mau rumah besar"
  • 35:40 - 35:42
    Anda pun tidak butuh mobil besar, kecuali
  • 35:42 - 35:45
    kalau anda gemuk seperti biksu jadi
  • 35:45 - 35:47
    anda perlu mobil yang lebih besar.
  • 35:48 - 35:50
    Anda tidak perlu semua ini.
  • 35:50 - 35:53
    Jadi semakin sedikit yang anda miliki,
  • 35:53 - 35:56
    anda juga tidak perlu banyak bekerja,
  • 35:56 - 35:58
    jadi bisa pensiun lebih muda,
  • 35:58 - 35:59
    anda tidak perlu banyak hal, jadi anda
  • 35:59 - 36:01
    bisa punya waktu untuk diri anda sendiri
  • 36:01 - 36:03
    dan keluarga anda, untuk vihara dan
  • 36:03 - 36:04
    juga hal-hal lain.
  • 36:04 - 36:06
    Apakah tidak mungkin?
  • 36:06 - 36:08
    Ketika anda hanya punya sedikit?
  • 36:08 - 36:11
    Jadi kenyataannya, begitu anda membuang
  • 36:11 - 36:13
    keinginan, anda tidak butuh banyak hal.
  • 36:13 - 36:15
    Makanya biksu bisa hidup enak,
  • 36:15 - 36:19
    hanya satu jubah, anda tidak perlu pusing
  • 36:19 - 36:21
    mau pakai apa pada pagi hari.
  • 36:21 - 36:23
    Anda punya sedikit barang.
  • 36:23 - 36:25
    Besok pagi saya berangkat ke Thailand,
  • 36:25 - 36:29
    ke Sheraton dan saya tidak membayar apapun
  • 36:29 - 36:31
    Anda harus sudah melepaskan seluruh
  • 36:31 - 36:34
    dunia anda untuk bisa pergi ke tempat seperti ini.
  • 36:37 - 36:39
    Jadi saat anda melepaskan banyak hal,
  • 36:39 - 36:42
    sungguh dahsyat hal yang bisa anda lakukan
  • 36:42 - 36:44
    Tapi, saat anda punya sedikit barang,
  • 36:44 - 36:47
    anda tidak perlu terburu-buru.
  • 36:47 - 36:49
    Inilah salah satu alasannya,
  • 36:49 - 36:52
    karena kita lelah, kita tidak bisa melihat
  • 36:52 - 36:56
    kebenarannya, kita menjadi tumpul.
  • 36:56 - 37:00
    Gangguan ketiga yaitu malas dan tumpul.
  • 37:00 - 37:02
    Bagi kalian yang pernah ikut retret saya,
  • 37:02 - 37:06
    biasanya 1 atua 3 hari pertama, saya
  • 37:06 - 37:09
    selalu menganjurkan orang untuk meditasi berbaring
  • 37:10 - 37:14
    Yang artinya tidur.
  • 37:14 - 37:18
    Saya sudah lama mengajar retret, saya tahu
  • 37:18 - 37:20
    kondisi mereka dan apa yang mereka butuh
  • 37:20 - 37:25
    Biasanya orang-orang kelelahan dan yang
  • 37:25 - 37:28
    mereka perlukan adalah tempat yang sunyi,
  • 37:28 - 37:31
    ranjang yang nyaman untuk istirahat.
  • 37:31 - 37:34
    Dan mereka punya hasil yang dahsyat,
  • 37:34 - 37:35
    ketika mereka datang ke retret ini dan
  • 37:35 - 37:38
    sangat rileks,tanpa jadwal,bangun sesukanya
  • 37:38 - 37:44
    Tidur kapan saja, tanpa handphone.
  • 37:44 - 37:46
    Tahukah kalian pusat retret kita di
  • 37:46 - 37:49
    Serpentine, Jhana Grove, sangat bagus.
  • 37:49 - 37:52
    KIta berada di lembah kecil dan anda tidak
  • 37:52 - 37:55
    bisa mendapatkan sinyal.
  • 37:57 - 38:00
    Memang sudah dirancang dengan baik,
  • 38:00 - 38:01
    anda bisa membawa berapa banyak pun
  • 38:01 - 38:03
    handphone yang anda mau,
  • 38:03 - 38:06
    anda tetap tidak akan mendapat sinyal.
  • 38:06 - 38:08
    Tidak ada banyak tempat seperti ini
  • 38:08 - 38:09
    di luar sana, jadi anda bisa rileks,
  • 38:09 - 38:12
    tidak ada yang bisa menghubungimu.
  • 38:12 - 38:16
    Bukankah ini namanya surga?
  • 38:16 - 38:20
    Tentu anda tahu inilah surganya.
  • 38:20 - 38:23
    Ini menunjukkanmu betapa kerasnya anda
  • 38:23 - 38:25
    harus bekerja dan seberapa sibuk anda.
  • 38:25 - 38:28
    Tidak mungkin orang bisa melihat kebenaran
  • 38:28 - 38:30
    saat sedang kelelahan.
  • 38:30 - 38:32
    Dalam Buddhis tradisional, Buddha terus
  • 38:32 - 38:35
    berusaha, berusaha, dan sangat tegang
  • 38:35 - 38:38
    lelah dan tidak bisa tercerahkan.
  • 38:38 - 38:41
    Bahkan tidak bisa masuk meditasi yang mendalam.
  • 38:41 - 38:42
    Beliau harus rileks terlebih dahulu,
  • 38:42 - 38:44
    makanya beliau yang menemukan konsep
  • 38:44 - 38:46
    Jalan Tengah ini.
  • 38:46 - 38:48
    Untuk rileks dan nyaman, bukan memanjakan
  • 38:48 - 38:50
    tubuh dan juga bukan menyakiti tubuh.
  • 38:50 - 38:54
    Istirahat, makan, dan mandi yang cukup
  • 38:54 - 38:56
    Maka anda bisa mulai melihat kebenaran,
  • 38:56 - 38:59
    anda bisa melihat arti dalam hidup.
  • 38:59 - 39:02
    Jadi Jalan Tengah dalam menemukan kebenaran
  • 39:02 - 39:04
    dengan cara rileks akan menaikkan tenagamu
  • 39:04 - 39:07
    jadi anda tidak merasa lelah.
  • 39:07 - 39:10
    Tahukah karena kelelahan, orang berbuat
  • 39:10 - 39:13
    banyak kesalahan dalam hidup?
  • 39:13 - 39:16
    Seperti berkata yang tak seharusnya
  • 39:16 - 39:17
    pada orang yang anda cintai.
  • 39:17 - 39:21
    Anda pasti sudah paham kebenarannya.
  • 39:21 - 39:23
    Kita berkata kasar, kita tidak sungguh
  • 39:23 - 39:27
    bermaksud karena kita kelelahan.
  • 39:27 - 39:28
    Anda berbuat salah, dan akhirnya sangat
  • 39:28 - 39:30
    menyakitkan.
  • 39:30 - 39:31
    Kadang kita sangat lelah sampai tidak
  • 39:31 - 39:34
    mengerti keadaan tubuh kita,
  • 39:34 - 39:35
    makanya kita kena berbagai penyakit
  • 39:35 - 39:40
    kanker, sakit jantung, tubuh yang rusak.
  • 39:40 - 39:43
    Tapi kita terlalu lelah memperhatikan.
  • 39:43 - 39:45
    Kadang saat kita meditasi sebentar,
  • 39:45 - 39:48
    kita akhirnya bisa mengetahui keadaan
  • 39:48 - 39:49
    tubuh kita, kita juga mendengar tubuh
  • 39:49 - 39:53
    berkata "rileks, berbaringlah, tidur!
  • 39:53 - 39:56
    Kadang sebagai biksu kita bekerja keras
  • 39:56 - 39:59
    kadang saya mendengar tubuh saya berkata
  • 39:59 - 40:03
    "Ajahn Brahm, anda harus istirahat!"
  • 40:03 - 40:05
    Tentu saja saya di dalam kehidupan
  • 40:05 - 40:08
    kebiaraan bisa mendengar tubuh saya
  • 40:08 - 40:11
    dan menurutinya dan beristirahat.
  • 40:11 - 40:14
    Karena istirahat itu bermanfaat.
  • 40:14 - 40:17
    Sehat dan anda bisa bertahan lama,
  • 40:17 - 40:19
    anda bisa melakukan lebih banyak,
  • 40:19 - 40:22
    anda bisa bekerja lebih baik saat anda
  • 40:22 - 40:23
    rileks dan beristirahat.
  • 40:23 - 40:27
    Jadi pahamilah kelelahan ini menyebabkan
  • 40:27 - 40:30
    banyak masalah dalam hidupmu, membuatmu
  • 40:30 - 40:34
    galak dan marah-marah, juga sakit.
  • 40:34 - 40:37
    Kenapa kita tidak bisa beristirahat lebih
  • 40:37 - 40:39
    banyak dalam hidup?
  • 40:39 - 40:41
    Kita bisa bekerja lebih sedikit.
  • 40:41 - 40:43
    Ulangi lagi kalimat ini!
  • 40:43 - 40:46
    Hari ini jangan lakukan apapun yang bisa
  • 40:46 - 40:47
    ditunda sampai besok karena anda
  • 40:47 - 40:50
    bisa saja mati malam ini.
  • 40:51 - 40:53
    Tolong diingat.
  • 40:53 - 40:55
    Jadi jangan berlaku seperti orang yang
  • 40:55 - 40:58
    selalu ingin menyingkirkan segalanya,
  • 40:58 - 41:01
    ingin menyelesaikan semua tugas hari ini,
  • 41:01 - 41:03
    ingin menyempurnakan segalanya,
  • 41:03 - 41:06
    di rumah, di hidupmu dan kantormu.
  • 41:06 - 41:09
    Apakah ini yang namanya hidup?
  • 41:09 - 41:11
    Hidup itu menikmati momen kini,
  • 41:11 - 41:14
    beristirahat dan jangan terlalu letih.
  • 41:14 - 41:18
    Selanjutnya mengapa kita tidak bisa
  • 41:18 - 41:19
    menemukan kebenaran? Ingat keinginan dan
  • 41:19 - 41:23
    niat buruk lalu kelelahan,
  • 41:23 - 41:29
    gangguan selanjutnya adalah kegelisahan.
  • 41:29 - 41:33
    Karena kita tidak bisa tenang cukup lama
  • 41:33 - 41:37
    untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi
  • 41:37 - 41:40
    Salah satu anggota kita dulu sekali,
  • 41:40 - 41:43
    mungkin kalian kenal Chippy, dulu tinggal
  • 41:43 - 41:45
    di ujung jalan, orang tua yang baik.
  • 41:45 - 41:47
    Saya ingat ia bercerita ada satu putrinya
  • 41:47 - 41:51
    dia makan siang bersama putrinya dan
  • 41:51 - 41:54
    putrinya sudah menikah selama 25 tahun
  • 41:54 - 41:57
    dan berkeluarga, lalu anak bungsunya
  • 41:57 - 41:59
    akhirnya sudah keluar rumah dan menikah
  • 41:59 - 42:01
    dan hidup bersama pasangannya.
  • 42:01 - 42:05
    Jadi setelah sekian lama, dia dan suaminya
  • 42:05 - 42:08
    akhirnya bisa sendirian di rumah, jadi
  • 42:08 - 42:10
    mereka pergi liburan.
  • 42:10 - 42:13
    Saat mereka kembali, dia bilang ke ayahnya
  • 42:13 - 42:16
    Luar biasa sekali, setelah sekian lama
  • 42:16 - 42:18
    akhirnya saya sekarang memahami orang
  • 42:18 - 42:22
    yang tidur di samping saya selama 25 tahun
  • 42:22 - 42:25
    Mereka terlalu sibuk bekerja dan
  • 42:25 - 42:27
    merawat anak-anaknya, tidak pernah
  • 42:27 - 42:30
    benar-benar memahami satu sama lain.
  • 42:30 - 42:33
    Dan ini bagaikan mereka akhirnya saling
  • 42:33 - 42:34
    memahami satu sama lain untuk pertama kalinya,
  • 42:34 - 42:36
    sudah tentu mereka saling kenal
  • 42:36 - 42:38
    saat mereka nikah, tapi sepanjang jangka
  • 42:38 - 42:40
    waktu itu untuk membesarkan anak,
  • 42:40 - 42:42
    mereka sangat sibuk, banyak kewajiban,
  • 42:42 - 42:45
    terlalu buru-buru dan kehilangan kontak
  • 42:45 - 42:47
    dengan satu sama lain.
  • 42:47 - 42:50
    Bagaikan menikah dengan pria baru,
  • 42:50 - 42:53
    menemukan orang yang baru, karena sekarang
  • 42:53 - 42:57
    mereka sudah cukup pelan untuk bisa melihat.
  • 42:57 - 43:00
    Alasan mengapa kita tidak bisa melihat
  • 43:00 - 43:02
    kebenaran hal-hal adalah karena kita
  • 43:02 - 43:05
    hidup terlalu cepat untuk sungguh melihat.
  • 43:11 - 43:14
    Saya coba untuk tidak mengulang terus,
  • 43:14 - 43:16
    tapi cerita ini tentang biara, saya akan
  • 43:16 - 43:18
    cerita singkat karena banyak dari kalian
  • 43:18 - 43:19
    yang sudah tahu.
  • 43:19 - 43:23
    Biara di Serpentine 2,16km di atas bukit.
  • 43:23 - 43:27
    Kita sudah naik turun bukit selama 9 tahun
  • 43:27 - 43:30
    selalu naik mobil, suatu hari setelah
  • 43:30 - 43:33
    9 tahun, saya berjalan naik bukit itu.
  • 43:33 - 43:36
    Itu pertama kalinya saya berjalan naik.
  • 43:36 - 43:40
    Saya tidak bisa mengenal sekeliling saya.
  • 43:40 - 43:42
    Bukitnya kelihatan berbeda sama sekali.
  • 43:42 - 43:45
    Coba saat anda pulang, mungkin besok pagi
  • 43:45 - 43:48
    jika anda selalu naik turun dengan mobil,
  • 43:48 - 43:50
    jalan naiklah, anda akan menemukan
  • 43:50 - 43:53
    perbedaannya.
  • 43:53 - 43:56
    Berdiri saja dan anda bisa melihat sesuatu
  • 43:56 - 43:58
    yang belum pernah anda lihat sebelumnya.
  • 43:58 - 44:01
    Dijamin! Inilah yang kualami di bukit itu.
  • 44:01 - 44:05
    Saya sudah berjalan terlalu cepat, atau
  • 44:05 - 44:08
    melihat melalui jendela dari mobil
  • 44:08 - 44:09
    yang melaju kencang.
  • 44:09 - 44:12
    Anda tidak sempat melihat,
  • 44:12 - 44:15
    begitu anda berhenti, maka anda lebih
  • 44:15 - 44:16
    punya waktu untuk merasakan, melihat,
  • 44:16 - 44:18
    dan mengetahui.
  • 44:18 - 44:21
    Pengetahuan itu butuh waktu.
  • 44:21 - 44:23
    Sekitar 10 hari yang lalu,
  • 44:23 - 44:29
    biara kita mengunjungi biara di New Noctia
  • 44:29 - 44:30
    Biksu-biksu Benedictine.
  • 44:30 - 44:33
    Kita berhubungan sangat baik dengan mereka.
  • 44:33 - 44:35
    Kita pergi ke sana setahun sekali.
  • 44:35 - 44:37
    Mereka bisa bertemu dengan kita setahun sekali.
  • 44:37 - 44:40
    Jadi kita berbincang hal spiritual bersama
  • 44:40 - 44:42
    Mereka memang teman yang baik.
  • 44:42 - 44:44
    Saya ingat mereka bilang, saat mereka
  • 44:44 - 44:47
    membaca kitab, pertama mereka mengambil
  • 44:47 - 44:50
    lembaran kitab yang kecil, lalu dengan
  • 44:50 - 44:54
    sengaja mereka membacakannya dengan lambat
  • 44:54 - 44:57
    sangat lambat, mereka berlatih untuk tidak
  • 44:57 - 44:59
    membaca cepat tapi kebalikannya,
  • 44:59 - 45:01
    untuk membaca dengan lambat.
  • 45:01 - 45:04
    Seperti satu kata dalam satu menit.
  • 45:04 - 45:08
    Mereka bilang mereka begitu karena dengan
  • 45:08 - 45:11
    lambat begini, mereka bisa melihat makna
  • 45:11 - 45:14
    yang lebih dalam pada kata-kata
  • 45:14 - 45:16
    dan kalimat tersebut.
  • 45:16 - 45:20
    Lalu saya pikir, "Wow, sangat menarik."
  • 45:20 - 45:23
    dan saya setuju dengan mereka.
  • 45:23 - 45:25
    Ketika anda membaca buku, khususnya
  • 45:25 - 45:29
    buku spiritual, coba saja cara ini.
  • 45:29 - 45:33
    Bacakan dengan lambat, maka anda bisa
  • 45:33 - 45:37
    menemukan lebih banyak arti di dalamnya.
  • 45:37 - 45:39
    Karena kita membaca cepat, kita bisa
  • 45:39 - 45:42
    melewatkan banyak hal.
  • 45:42 - 45:44
    KIta pikir kita sudah tahu.
  • 45:44 - 45:47
    Maka itulah kita tetap bodoh.
  • 45:47 - 45:50
    Jadi kita harus membaca lambat.
  • 45:50 - 45:52
    Ketika anda membaca lambat, ini adalah
  • 45:52 - 45:55
    kebalikan dari pikiran yang gelisah itu,
  • 45:55 - 45:57
    yang melayang maju mundur.
  • 45:57 - 45:59
    Ketika anda pelan, anda jadi punya waktu
  • 45:59 - 46:01
    untuk merasakan, mengetahui,
  • 46:01 - 46:03
    mengetahui dengan dalam.
  • 46:03 - 46:05
    Pasangan yang anda nikahi,
  • 46:05 - 46:08
    bagaimana bila anda hidup dengan pelan bersama?
  • 46:08 - 46:10
    Tidak berlaju kencang,
  • 46:10 - 46:14
    tapi berkeliaran bersama, untuk mengenali
  • 46:14 - 46:17
    satu sama lain dengan lebih dalam
  • 46:17 - 46:21
    Bagaimana bila di tamanmu berjalan pelan
  • 46:21 - 46:23
    berkeliaran, dengan sengaja berjalan
  • 46:23 - 46:28
    sangat lambat dibandingkan biasanya?
  • 46:28 - 46:32
    Untuk merasakan dengan lebih penuh,
  • 46:32 - 46:36
    untuk mengenali tubuhmu, tetaplah di sana dengannya.
  • 46:36 - 46:39
    Berlaju pelanlah! Seperti yang saya ajari
  • 46:39 - 46:41
    pada awal mula meditasi, jadi anda tidak
  • 46:41 - 46:45
    terburu-buru bernafas demi pencerahan
  • 46:45 - 46:48
    10 menit sebelum selesai meditasi.
  • 46:48 - 46:50
    Inilah mengapa orang-orang tetap bodoh,
  • 46:50 - 46:52
    mereka terburu-buru.
  • 46:52 - 46:55
    Jadi jika anda berkeliaran dan melambat,
  • 46:55 - 46:57
    anda akan sadar anda melihat lebih
  • 46:57 - 47:00
    merasakan dan mengetahui lebih banyak.
  • 47:00 - 47:05
    Inilah cara kita menemukan makna kehidupan
  • 47:05 - 47:08
    Tentu saja bagi kalian yang cukup pintar
  • 47:08 - 47:11
    akan paham bagaimana caranya.
  • 47:11 - 47:13
    Inilah tepatnya yang anda lakukan saat
  • 47:13 - 47:15
    berlatih meditasi.
  • 47:15 - 47:18
    Meditasi bukan hanya untuk menghilangkan
  • 47:18 - 47:22
    kanker dan stresmu, untuk lebih positif
  • 47:22 - 47:26
    dalam hidup. Ya memang ini bonus sampingan
  • 47:26 - 47:28
    Tapi alasan utamanya adalah agar anda bisa
  • 47:28 - 47:32
    menjadi lebih bijak, bisa melihat.
  • 47:32 - 47:35
    Menurut Buddhisme, meditasi merupakan
  • 47:35 - 47:38
    cara untuk menemukan kebijaksanaan.
  • 47:38 - 47:40
    Untuk menemukan makna hidup.
  • 47:40 - 47:43
    Dan di ceramah ini, sudah saya bilang.
  • 47:43 - 47:44
    Tujuan utama ceramah ini adalah untuk
  • 47:44 - 47:47
    menunjukkanmu cara menemukan makna hidup.
  • 47:47 - 47:49
    Bukan kepercayaan, bukan membaca buku dan
  • 47:49 - 47:52
    percaya, bukan mempercayai gurunya,
  • 47:52 - 47:54
    bukan mempercayai iman itu dan
  • 47:54 - 47:57
    malah menjadi ekstrimis agama lainnya.
  • 47:57 - 47:59
    Seperti Buddhis yang 'lahir lagi',
  • 47:59 - 48:00
    meski begitu saya harus bilang kita semua
  • 48:00 - 48:01
    Buddhis memang Buddhis yang 'lahir lagi',
  • 48:01 - 48:03
    Karena kita percaya dengan reinkarnasi,
  • 48:03 - 48:05
    tapi bukan dalam artian 'lahir lagi' yang
  • 48:05 - 48:09
    sebenarnya, ekstrimis yang percaya apapun.
  • 48:09 - 48:13
    Begitu anda belajar cara hidup lambat,
  • 48:13 - 48:15
    Begitu anda belajar cara menambah energi
  • 48:15 - 48:16
    dengan beristirahat,
  • 48:16 - 48:17
    dengan mengikuti Jalan Tengah.
  • 48:17 - 48:18
    Ketika tidak ada lagi keinginan dan
  • 48:18 - 48:21
    niat buruk, maka kita terbebas untuk
  • 48:21 - 48:23
    melihat kebenaran itu.
  • 48:23 - 48:26
    Inilah yang kita lakukan dalam meditasi,
  • 48:26 - 48:28
    apakah anda ingat saat saya mengajar
  • 48:28 - 48:31
    meditasi, 'berdamailah dengan momen kini!"
  • 48:31 - 48:33
    Biarkanlah terjadi, sambutlah!
  • 48:33 - 48:35
    Yang artinya adalah tidak ada keinginan,
  • 48:35 - 48:36
    tidak ada niat buruk, seperti
  • 48:36 - 48:38
    keinginan untuk membuatnya berbeda.
  • 48:38 - 48:40
    Anda tidak menolaknya karena anda merasa
  • 48:40 - 48:42
    tidak nyaman dan sakit,
  • 48:42 - 48:45
    melainkan mencoba untuk mengenalinya.
  • 48:45 - 48:47
    Anda tidak bisa mengenalinya jika anda
  • 48:47 - 48:50
    menolaknya dengan niat buruk.
  • 48:50 - 48:51
    Atau saat anda menginginkan sesuatu lebih,
  • 48:51 - 48:53
    anda ingin masuk ke tahap selanjutnya,
  • 48:53 - 48:54
    momen selanjutnya, dan anda ingin
  • 48:54 - 48:56
    mencapai pencerahan dan sebagainya.
  • 48:56 - 48:57
    Ini semua keinginan.
  • 48:57 - 48:59
    Cukup diam saja di mana anda berada!
  • 48:59 - 49:03
    Beristirahatlah, kumpulkan tenaga! Tenang!
  • 49:03 - 49:06
    Maka anda menemukan apa makna hidup itu.
  • 49:07 - 49:09
    Sangatlah berbeda dengan
  • 49:09 - 49:16
    transkrib yang seseorang ceritakan padaku
  • 49:16 - 49:19
    Tentang mempercayai atau berlogika,
  • 49:19 - 49:21
    beralasan atau berdebat, mencari tahu,
  • 49:21 - 49:24
    menggunakan kecerdasan.
  • 49:24 - 49:26
    Kalian semua sudah melakukan semuanya.
  • 49:26 - 49:28
    Hal ini tidak manjur.
  • 49:28 - 49:30
    Pasti ada cara lain mencari kebenaran,
  • 49:30 - 49:32
    mencari arti, mencari sesuatu yang sungguh
  • 49:32 - 49:34
    benar yang memang manjur dan
  • 49:34 - 49:36
    menghilangkan segala masalah dalam hidup.
  • 49:36 - 49:38
    Sekarang saya tahu kenapa rasanya sakit saat
  • 49:38 - 49:40
    saya menderita dan sedih.
  • 49:41 - 49:43
    Anda mencari solusinya dengan cara
  • 49:43 - 49:47
    membuat pikiran anda tenang.
  • 49:47 - 49:49
    Berlaju lambat, beristirahat,
  • 49:49 - 49:51
    mengumpulkan tenaga.
  • 49:51 - 49:54
    Tidak ada keinginan dan niat buruk.
  • 49:54 - 49:56
    Berdamai dengan momen kini.
  • 49:56 - 49:58
    Berbaik hati dan lemah lembut.
  • 49:58 - 50:00
    Berada di sini!
  • 50:00 - 50:03
    Berada di sini cukup lama untuk
  • 50:03 - 50:06
    meningkatkan energimu, cukup tenang untuk
  • 50:06 - 50:10
    melihat kebenaran, melihat Dharma.
  • 50:10 - 50:12
    Bagaikan Buddha yang duduk di bawah
  • 50:12 - 50:15
    pohon Bodhi, sangat tenang, beliau pun
  • 50:15 - 50:17
    tidak perlu membaca buku untuk menjadi
  • 50:17 - 50:19
    orang terbijak di dunia ini.
  • 50:19 - 50:23
    Beliau tidak perlu gelar universitas,
  • 50:23 - 50:26
    cukup dengan tetap tenang untuk melepas
  • 50:26 - 50:29
    semua pemikiran penuh harapan ini,
  • 50:29 - 50:31
    semua ketakutan yang datang dari niat buruk.
  • 50:31 - 50:34
    Dan melihat kebenaran segalanya.
  • 50:34 - 50:36
    Inilah alasannya biksu seperti saya bisa
  • 50:36 - 50:41
    menghadiri acara keren di Sheraton
  • 50:41 - 50:43
    di Hua Hin, Thailand.
  • 50:43 - 50:45
    Karena anda cukup tenang untuk melepaskan
  • 50:45 - 50:47
    dan membiarkan kebijaksanaan itu datang
  • 50:47 - 50:49
    dan mengalir.
  • 50:49 - 50:51
    Saya tidak pernah menjadi bijak dengan
  • 50:51 - 50:53
    masuk kuliah, sungguh buang-buang waktu.
  • 50:55 - 50:57
    Tidak buang-buang waktu sih, saya banyak
  • 50:57 - 50:59
    bersenang-senang tapi bukan cara terbaik
  • 50:59 - 51:02
    untuk memanfaatkan waktu.
  • 51:02 - 51:04
    Anda tidak bisa bijak dengan membaca semua
  • 51:04 - 51:07
    Sutta, Abidhamma, dan yang lainnya.
  • 51:07 - 51:10
    Itu hanya konsep saja.
  • 51:10 - 51:15
    Ajahn Chah hanya sekolah sampai kelas 4 SD
  • 51:15 - 51:16
    Itu saja.
  • 51:16 - 51:19
    Cuma itu saja yang mereka dapat di sekolah
  • 51:19 - 51:21
    Dan sungguh hebat, anda menjadi biksu muda
  • 51:21 - 51:25
    Ketika saya berumur 23, saya ke Thailand.
  • 51:25 - 51:28
    Dengan gelar universitas saya dari
  • 51:29 - 51:31
    Universitas Cambridge.
  • 51:31 - 51:35
    Lalu ada biksu ini hanya kelas 4 SD dan
  • 51:35 - 51:36
    beliau sangat pintar, anda merasa
  • 51:36 - 51:39
    bagaikan orang bodoh di hadapannya.
  • 51:39 - 51:41
    Bagaimana seseorang bisa menjadi sangat
  • 51:41 - 51:43
    pintar dan bijak, melihat sesuatu dengan
  • 51:43 - 51:45
    sangat mendalam?
  • 51:47 - 51:50
    Karena beliau tahu caranya tenang,
  • 51:50 - 51:52
    beliau melepaskan keinginan dan nafsunya,
  • 51:52 - 51:54
    dia tidak melihat dunia ini sebagaimana
  • 51:54 - 51:55
    yang ingin dia lihat.
  • 51:55 - 51:57
    Dia tidak punya niat buruk dan ketakutan.
  • 51:57 - 51:59
    Jadi bisa melihat segalanya sebagaimana
  • 51:59 - 52:01
    adanya dengan jelas.
  • 52:01 - 52:04
    Jika anda ingin menemukan makna hidup,
  • 52:04 - 52:06
    inilah Buddhisme klasik.
  • 52:06 - 52:08
    Tidak peduli apakah anda Buddhisme Tibet,
  • 52:08 - 52:14
    atau Theravada, Hinayana,Zen,atau Mahayana
  • 52:14 - 52:18
    Apapun itu, tidak penting.
  • 52:18 - 52:23
    Semuanya itu merujuk tentang melepaskan
  • 52:23 - 52:24
    semua gangguan ini.
  • 52:24 - 52:27
    Untuk menghentikannya, menahannya.
  • 52:27 - 52:29
    Agar anda bisa melihat apa yang
  • 52:29 - 52:30
    sebenarnya terjadi dalam hidup ini.
  • 52:30 - 52:32
    Cara melakukannya bukan hanya dengan
  • 52:32 - 52:34
    melihat bagusnya ajaran Buddhisme, tapi juga
  • 52:34 - 52:40
    bagaimana mengaitkannya dengan orang lain.
  • 52:40 - 52:43
    Maka anda bisa ramah terhadap siapapun.
  • 52:43 - 52:45
    Anda bisa bersenang-senang, bekerja di
  • 52:45 - 52:48
    tempat kotor pada suatu saat dan
  • 52:48 - 52:52
    menjadi orang terkenal pada saat lain.
  • 52:52 - 52:56
    Apakah penting? Karena anda tidak
  • 52:56 - 52:59
    menggenggam apapun, anda melihat kebenaran
  • 52:59 - 53:03
    Ketenangan dalam pikiran.
  • 53:03 - 53:07
    Jadi makna kehidupan, inilah caranya.
  • 53:07 - 53:09
    Dan anda pun tahu inilah kebenarannya.
  • 53:09 - 53:11
    Kadang orang bertanya, bagaimana anda
  • 53:11 - 53:14
    bisa benar-benar tahu ini kebenarannya?
  • 53:14 - 53:20
    Bukan karena dikatakan dalam buku,
  • 53:20 - 53:22
    anda tahu ini kebenarannya dengan melihat
  • 53:22 - 53:25
    apa yang kebenaran ini terapkan dalam kehidupan anda.
  • 53:25 - 53:28
    Kalau masalah, ketakutan, dan penderitaan
  • 53:28 - 53:32
    hidup anda hilang, itulah kebenaran yang
  • 53:32 - 53:36
    menghapus penderitaan.
  • 53:36 - 53:39
    Jadi semakin dekat anda dengan kebenaran,
  • 53:39 - 53:43
    semakin damai dan bahagialah hidup anda.
  • 53:43 - 53:44
    Jadi siapapun yang menhampiri saya dan
  • 53:44 - 53:46
    berkata, "Mereka sudah tercerahkan"
  • 53:46 - 53:48
    Tapi masih berdebat dengan suaminya,
  • 53:48 - 53:50
    tidak mungkin.
  • 53:50 - 53:53
    Jika anda bukan orang yang damai dan
  • 53:53 - 53:56
    bahagia,maka anda tidak mengerti kebenaran
  • 53:56 - 53:58
    Kebenaran adalah sesuatu yang membebaskan
  • 53:58 - 54:01
    anda dari semua masalah ini.
  • 54:01 - 54:03
    Dan ini bagaikan ujian mengetes seberapa
  • 54:03 - 54:05
    bijak seseorang itu.
  • 54:05 - 54:07
    Jadi kalau ada yang ke sini dan bilang,
  • 54:07 - 54:10
    "Saya sudah bermeditasi sangat lama,
  • 54:10 - 54:14
    Saya sudah kemari sejak 20 tahun lalu,
  • 54:14 - 54:17
    saya sangat bijak."
  • 54:17 - 54:19
    Apakah penting?
  • 54:19 - 54:21
    Mereka mungkin sudah menulis banyak buku,
  • 54:21 - 54:23
    tidak penting.
  • 54:23 - 54:26
    Orang bijak adalah orang yang punya sangat
  • 54:26 - 54:29
    sedikit penderitaan dalam hidupnya.
  • 54:29 - 54:31
    Bukan hanya karena segala hal berjalan
  • 54:31 - 54:32
    dengan lancar,
  • 54:32 - 54:34
    dia pun tidak punya penderitaan bahkan
  • 54:34 - 54:36
    saat segalanya runyam.
  • 54:36 - 54:38
    Itulah ujiannya.
  • 54:38 - 54:40
    Saya membaca puisi ini dulu,
  • 54:40 - 54:44
    "Cukup mudah untuk bahagia ketika hidup
  • 54:44 - 54:47
    mengalir seperti lagu, tapi yang berharga
  • 54:47 - 54:50
    adalah orang yang masih tersenyum ketika
  • 54:50 - 54:54
    semuanya kacau."
  • 54:54 - 54:56
    Apakah anda bisa?
  • 54:56 - 55:00
    Ketika pesawatnya sedang mau jatuh,
  • 55:00 - 55:02
    saya naik pesawat besok,
  • 55:02 - 55:05
    semoga saja tidak terguncang.
  • 55:05 - 55:07
    Bisakah anda berbahagia ketika dokter
  • 55:07 - 55:12
    datang dan bilang, anda terkena kanker?
  • 55:12 - 55:14
    Seperti kasus K. Sri Dhammananda,
  • 55:14 - 55:16
    yang pernah kemari dan saya membaca
  • 55:16 - 55:23
    biografinya, beliau meninggal atas kanker.
  • 55:23 - 55:26
    Ketika beliau dinyatakan kena kanker,
  • 55:26 - 55:28
    dokternya bilang beliau kena kanker.
  • 55:28 - 55:30
    Tahu apa yang dilakukannya?
  • 55:30 - 55:36
    Beliau tertawa, terbahak-bahak.
  • 55:36 - 55:37
    Dokternya bilang itu pertama kali
  • 55:37 - 55:39
    dia melihat orang yang dinyatakan kanker
  • 55:39 - 55:44
    bisa tertawa. Inilah biksu yang bagus.
  • 55:44 - 55:46
    Bisakah anda?
  • 55:46 - 55:48
    Kenapa tidak?
  • 55:48 - 55:51
    Gratis kok,malah lebih baik bagi kesehatan
  • 55:53 - 55:55
    Ini menunjukkan bahwa orang itu bijak
  • 55:55 - 56:00
    dan menunjukkan kebijaksanaannya dengan
  • 56:00 - 56:02
    bagaimana dia bereaksi terhadap hal yang
  • 56:02 - 56:04
    sangat menakutkan bagimu dalam hidup.
  • 56:05 - 56:06
    Bagaimana anda bereaksi saat
  • 56:06 - 56:10
    seseorang meninggal? Bisakah tersenyum?
  • 56:10 - 56:13
    Bisakah anda damai dan bahagia?
  • 56:13 - 56:15
    Mengetahui bahwa, "Ya, memang ini
  • 56:15 - 56:17
    yang terjadi. kita sudah melalui waktu
  • 56:17 - 56:20
    yang menyenangkan bersama dengan baik"
  • 56:20 - 56:23
    "Terima kasih sudah di sini cukup lama."
  • 56:23 - 56:26
    Inilah tanda kebijaksanaan.
  • 56:26 - 56:28
    Kebijaksanaan adalah sesuatu yang memberi
  • 56:28 - 56:31
    kedamaian dalam hidup,
  • 56:31 - 56:34
    yang memberimu kebahagiaan apapun yang terjadi.
  • 56:34 - 56:35
    Orang yang masih bisa senyum ketika
  • 56:35 - 56:38
    segalanya runyam.
  • 56:38 - 56:40
    Jadi inilah makna hidup, inilah cara
  • 56:40 - 56:44
    menemukannya, dan inilah rasanya
  • 56:44 - 56:47
    begitu anda menemukan makna itu,
  • 56:47 - 56:49
    dan untuk menyimpulkan lagi,
  • 56:49 - 56:51
    yaitu dengan melepaskan keinginanmu dan
  • 56:51 - 56:54
    pemikiran penuh harapan, jadilah nyata.
  • 56:54 - 56:57
    Jangan biarkan niat buruk dan negativitas
  • 56:57 - 56:59
    membengkokkan kebenaran hanya karena
  • 56:59 - 57:01
    anda tidak suka menghadapi kebenaran itu.
  • 57:01 - 57:07
    Tidak seburuk itu kok. Kematian,perpisahan
  • 57:07 - 57:13
    putusnya hubungan, gagal dalam ujian,
  • 57:13 - 57:16
    banyak anak yang baru selesai ujian,
  • 57:16 - 57:19
    salah satu anak memberitahuku tadi.
  • 57:19 - 57:22
    Dia baru saja gagal salah satu ujiannya
  • 57:22 - 57:26
    sebenarnya bagus kalau anda gagal,
  • 57:26 - 57:29
    ini hal terbaik yang pernah anda lakukan.
  • 57:29 - 57:31
    Karena saat anda gagal dalam ujian,
  • 57:31 - 57:33
    anda tidak perlu mengambilnya lagi.
  • 57:33 - 57:35
    Kalau anda lulus, anda akan punya lebih
  • 57:35 - 57:38
    banyak ujian lagi tahun depan.
  • 57:38 - 57:42
    Jadi anda bisa lebih bersenang-senang
  • 57:42 - 57:43
    dalam hidup.
  • 57:43 - 57:45
    Jangan percaya bahwa lulus ujian akan
  • 57:45 - 57:47
    membuat anda hidup bahagia.
  • 57:47 - 57:50
    Hal ini diketahui di Cambridge,
  • 57:50 - 57:53
    "Exams kill by degrees".
  • 57:53 - 57:57
    Itulah yang mereka katakan.
  • 57:57 - 57:59
    Jadi semua orang tahu, hanya karena anda
  • 57:59 - 58:01
    mendapat gelar universitas
  • 58:01 - 58:02
    S1, S2, S3 atau apapun itu tidak akan
  • 58:02 - 58:05
    membuatmu pintar dan bijak.
  • 58:05 - 58:07
    Ada banyak hal lain yang membuatmu
  • 58:07 - 58:09
    sukses dalam hidup dari pada gelar.
  • 58:09 - 58:11
    Jadi ubah pandangmu.
  • 58:11 - 58:13
    Saat anda bijak, tidak ada yang bisa
  • 58:13 - 58:17
    membahayakan atau melukaimu dalam hidup.
  • 58:17 - 58:19
    Maka anda tahu apa itu kebijaksanaan,
  • 58:19 - 58:21
    anda akhirnya menemukan makna hidup anda.
  • 58:21 - 58:24
    Bebas dari penderitaan.
  • 58:24 - 58:27
    Okay, jadi inilah ceramah malam ini
  • 58:27 - 58:32
    bagaimana cara menemukan makna kehidupan.
  • 58:32 - 58:36
    Apakah kalian paham?
  • 58:36 - 58:40
    Kalian akan datang kemari lagi minggu depan, kan?
  • 58:40 - 58:42
    Okay, ada pertanyaan atau komen untuk
  • 58:42 - 58:48
    ceramah malam hari ini?
  • 58:48 - 58:53
    Wow, kalian semua sudah tercerahkan ya.
  • 58:53 - 58:55
    Okay, baiklah.
  • 58:55 - 58:59
    Tidak ada pertanyaan maupun keluhan,
  • 58:59 - 59:02
    maka kita bisa mulai iklannya.
  • 59:02 - 59:03
    Jadi tetaplah tinggal untuk jeda iklan
  • 59:03 - 59:05
    dari presiden
  • 59:05 - 59:07
    Buddhist Society of Western Australia.
  • 59:07 - 59:09
    Bagianmu Pak Presiden.
Title:
Hidup dengan nyata
Description:

Ajahn Brahm menjelaskan tentang sumber kebijaksanaan dan bagaimana agar kita semua bisa menemukan sifat sejati akan realitas itu sendiri melalui pengalaman langsung.

more » « less
Video Language:
English
Team:
Buddhist Society of Western Australia
Project:
Friday Night Dhamma Talks
Duration:
59:09
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Get Real
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Get Real
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Get Real
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Get Real
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Get Real
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Get Real
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Get Real
irfan suwito edited Indonesian subtitles for Get Real
Show all

Indonesian subtitles

Revisions