< Return to Video

Bagaimana fiksi mengubah kenyataan - Jessica Wise

  • 0:14 - 0:16
    Emily Dickinson berkata
    lebih dari seabad yang lalu
  • 0:16 - 0:20
    " Tidak ada kapal seperti buku
    yang membawa kita pergi..."
  • 0:20 - 0:21
    Itu benar.
  • 0:21 - 0:24
    Ketika kita membaca buku, menyalakan TV,
    ataupun menonton film
  • 0:24 - 0:29
    Kita terbawa oleh arus kisah
    ke dalam dunia imajinasi.
  • 0:29 - 0:32
    Saat kita mendarat di pantai
    yang baru sekaligus familier,
  • 0:32 - 0:34
    sesuatu yang aneh terjadi.
  • 0:34 - 0:36
    Saat berlabuh di pantai,
    kita berubah.
  • 0:36 - 0:39
    Kita tidak menelusuri
    jejak para penulis
  • 0:39 - 0:41
    ataupun karakter yang kita ikuti.
  • 0:41 - 0:43
    Sebagai gantinya, kita
    berjalan sebagai mereka.
  • 0:43 - 0:47
    Peneliti psikologi, ilmu saraf,
    tumbuh kembang anak dan biologi
  • 0:47 - 0:51
    akhirnya mulai mendapatkan
    bukti ilmiah yang terukur,
  • 0:51 - 0:54
    tentang hal yang telah lama
    diketahui penulis dan pembaca:
  • 0:54 - 0:57
    cerita memiliki kemampuan unik
    untuk mengubah cara pandang seseorang.
  • 0:57 - 1:00
    Akademisi menemukan bukti
    cerita membentuk budaya,
  • 1:00 - 1:04
    banyak hal yang kita percayai
    dalam hidup tak berasal dari fakta,
  • 1:04 - 1:05
    tetapi fiksi -
  • 1:05 - 1:10
    bahwa gagasan soal kasta, pernikahan
    bahkan gender masih relatif baru,
  • 1:10 - 1:12
    dan banyak ideologi yang sudah ada
    berabad-abad lamanya
  • 1:12 - 1:14
    telah diubah pada abad ke-18
  • 1:14 - 1:17
    dan ditulis ulang dalam
    halaman novel zaman dahulu.
  • 1:17 - 1:20
    Bayangkan dunia di mana kasta,
    alih-alih kerja keras,
  • 1:20 - 1:21
    menentukan nilai seseorang;
  • 1:21 - 1:25
    Di mana wanita hanyalah
    salinan liar pria;
  • 1:25 - 1:28
    di mana pernikahan atas cinta
    hanyalah fiksi.
  • 1:28 - 1:31
    Itulah dunia tempat "Pamela",
    karya Samuel Richardson,
  • 1:31 - 1:32
    pertama kali muncul.
  • 1:32 - 1:36
    Kisah cinta Richardson dibintangi
    oleh seorang protagonis miskin,
  • 1:36 - 1:40
    yang lebih unggul dan pintar
    dibanding peminangnya yang kaya.
  • 1:40 - 1:42
    Novel tersebut,
    yang menantang tradisi,
  • 1:42 - 1:44
    menimbulkan keributan.
  • 1:44 - 1:47
    “Pamela” lebih terkenal
    dari Parlemen.
  • 1:47 - 1:50
    Hal itu memicu perdebatan sengit
    dan beberapa novel tandingan.
  • 1:50 - 1:52
    Namun, walau ada
    yang mengkritik "Pamela,"
  • 1:52 - 1:55
    yang lain mengapresiasi
    dunia fiksi yang baru ini.
  • 1:55 - 1:58
    Novel laris ini beserta
    semua pewaris kesastraannya -
  • 1:58 - 2:01
    “Pride and Prejudice,” “Jane-Eyre,”
    bahkan "Twilight" -
  • 2:01 - 2:04
    menceritakan dan mengajarkan
    hal serupa,
  • 2:04 - 2:07
    yang lazim saat ini.
  • 2:07 - 2:10
    Novel membentuk pemikiran
    para pemimpin
  • 2:10 - 2:12
    lintas sejarah.
  • 2:12 - 2:14
    Beberapa ilmuwan menyatakan
    teori evolusi Darwin
  • 2:14 - 2:17
    dipengaruhi oleh plot
    yang dia baca dan gemari.
  • 2:17 - 2:22
    Teorinya mengutamakan kecerdasan,
    kecepatan, dan kemampuan beradaptasi -
  • 2:22 - 2:24
    semua karakteristik inti
    seorang pahlawan.
  • 2:24 - 2:26
    Saat membaca “Harry Potter”
    maupun “Great Expectations,”
  • 2:26 - 2:29
    Anda sedang membaca plot
    yang menginspirasi Darwin.
  • 2:29 - 2:33
    Namun, penelitian menunjukkan teorinya
    mungkin bukan keseluruhan cerita.
  • 2:33 - 2:35
    Ide mengenai pahlawan,
    pria atau wanita
  • 2:35 - 2:39
    atau bahkan satu spesies
    yang menghadapi tantangan dunia -
  • 2:39 - 2:40
    mungkin saja salah.
  • 2:40 - 2:42
    Alih-alih dirancang untuk kompetisi
  • 2:42 - 2:45
    sebagai pahlawan tunggal
    dalam kisah kita sendiri,
  • 2:45 - 2:48
    mungkin kita hanya
    berbagi petualangan.
  • 2:48 - 2:50
    Lebih mirip Hobbit
    dibanding Harry.
  • 2:50 - 2:54
    Terkadang, sepatu yang kita pakai
    dapat menjadi usang.
  • 2:54 - 2:56
    Karena kita tak hanya
    telah berjalan 1 mil
  • 2:56 - 2:58
    sebagai Jane Austen
    atau Mark Twain -
  • 2:58 - 3:01
    kita telah berjalan sejauh
    100 triliun mil.
  • 3:01 - 3:04
    Bukan berarti kita tak bisa
    menikmati novel klasik;
  • 3:04 - 3:06
    kita harus bepergian
    dengan Dickens,
  • 3:06 - 3:08
    biarkan Pip mengajari
    harapan dalam diri,
  • 3:08 - 3:12
    bercakap dengan Austen dan Elizabeth
    tentang rasa bangga dan prasangka.
  • 3:12 - 3:15
    Berlayar bersama Twain
    menyusuri Mississippi,
  • 3:15 - 3:18
    meminta Jim mengajarkan
    arti kebaikan.
  • 3:18 - 3:20
    Namun, perlu diingat
    dalam perjalanan kita
  • 3:20 - 3:22
    bahwa medannya
    telah berubah.
  • 3:22 - 3:26
    Kita mulai mencari sepatu bot
    untuk memasuki era baru.
  • 3:26 - 3:29
    Contohnya, pertempuran
    Katniss Everdeen dengan Capitol.
  • 3:29 - 3:33
    Mampukah “Hunger Games” mengubah
    pandangan kita tentang kapitalisme?
  • 3:33 - 3:34
    Mampukah ia mengajarkan
  • 3:34 - 3:37
    mengapa seseorang tak boleh
    mementingkan diri sendiri?
  • 3:37 - 3:40
    Maukah “Uglies” memikirkan
    bahaya sosok yang sempurna
  • 3:40 - 3:43
    dan definisi media
    akan arti kecantikan?
  • 3:43 - 3:45
    Bisakah “Seekers” selamat
    dari pemanasan global?
  • 3:45 - 3:49
    Akankah perjuangan hidup dan mati
    Toklo, Kallik, Lusa dan beruang lainnya
  • 3:49 - 3:53
    memberi pemahaman soal hewan
    dan peranan kita di dunia mereka?
  • 3:54 - 3:57
    Hanya masa depan yang tahu
    kisah mana yang akan memikat kita,
  • 3:57 - 4:00
    dongeng apa yang akan
    kita ciptakan esok hari.
  • 4:00 - 4:02
    Namun, ini kabar baiknya:
  • 4:02 - 4:05
    banyak cerita baru yang bisa
    diikuti tiap hari,
  • 4:05 - 4:09
    kisah baru yang berpengaruh,
    yang memicu perubahan -
  • 4:09 - 4:12
    kisah yang mungkin
    Anda tulis sendiri.
  • 4:12 - 4:15
    Jadi, pertanyaan terakhirnya:
  • 4:15 - 4:18
    Cerita apa yang akan
    Anda baca berikutnya?
Title:
Bagaimana fiksi mengubah kenyataan - Jessica Wise
Description:

Simak materi selengkapnya: http://ed.ted.com/lessons/jessica-wise-how-fiction-can-change-reality

Membaca cerita bisa menjadi pelarian dari kehidupan nyata, jendela ke dunia lain - tetapi pernahkah Anda mempertimbangkan bagaimana pengalaman fiksi baru dapat mengubah perspektif Anda tentang kehidupan sehari-hari yang nyata? Dari Pride and Prejudice hingga Harry Potter, cari tahu bagaimana fiksi populer dapat memancing dialog publik dan membentuk budaya.

Materi oleh Jessica Wise, narasi oleh Emilie Soffe, animasi oleh Augenblick Studios.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TED-Ed
Duration:
04:30

Indonesian subtitles

Revisions