< Return to Video

Sekilas kehidupan remaja di Roma Kuno - Ray Laurence

  • 0:18 - 0:21
    Tanggal 17 Maret 73 Masehi.
  • 0:21 - 0:24
    Kita mengunjungi Roma kuno
    untuk menonton Liberalia,
  • 0:24 - 0:29
    festival tahunan yang merayakan
    kemerdekaan penduduk Roma.
  • 0:30 - 0:36
    Kita melihat remaja 17 tahun bernama
    Lucius Popidius Secundus.
  • 0:36 - 0:41
    Ia tidak berasal dari keluarga miskin,
    tapi ia tinggal di daerah Subura,
  • 0:41 - 0:46
    daerah miskin di Roma,
    namun dekat dengan pusat kota.
  • 0:46 - 0:47
    (Bunyi gong)
  • 0:48 - 0:51
    Para penghuni apartemen ini
    tinggal berdesakan,
  • 0:51 - 0:52
    (Menggerutu)
  • 0:52 - 0:54
    sehingga ada (banyak) resiko.
  • 0:55 - 0:57
    Sering terjadi kebakaran dan
  • 0:57 - 1:02
    bau debu dan asap di pagi hari
    sudah biasa.
  • 1:02 - 1:06
    Lucius, yang terbangun di subuh hari,
    harus melakukan tugas keluarga hari ini.
  • 1:08 - 1:09
    (Bersorak)
  • 1:09 - 1:11
    Adiknya yang berusia 15 tahun
    beranjak dewasa.
  • 1:12 - 1:17
    Separuh anak-anak Roma kuno
    meninggal sebelum beranjak dewasa,
  • 1:17 - 1:20
    jadi ini adalah satu pencapaian penting.
  • 1:21 - 1:24
    Lucius menyaksikan adiknya
    berdiri mengenakan toga baru
  • 1:24 - 1:27
    di hadapan kuil rumah dan
    para dewa pelindungnya,
  • 1:27 - 1:31
    ia meletakkan bulla, jimat pelindungnya,
  • 1:31 - 1:34
    di kuil sambil mengucap syukur.
  • 1:36 - 1:38
    Jimat tersebut berhasil melindunginya.
  • 1:39 - 1:43
    Tak seperti kebanyakan orang,
    ia berhasil menjadi dewasa.
  • 1:44 - 1:50
    Di usia 17 tahun, Lucius hampir
    menyelesaikan pendidikannya.
  • 1:50 - 1:53
    Ia belajar berbicara dengan baik,
    berpidato di depan umum,
  • 1:53 - 1:56
    dan ia bisa membaca dan menulis
    dalam bahasa Latin dan Yunani.
  • 1:57 - 2:00
    Ayahnya telah mengajarinya beberapa hal
  • 2:00 - 2:02
    yang tak dapat dipelajari di kelas:
  • 2:02 - 2:04
    cara berlari,
  • 2:04 - 2:07
    cara berenang,
  • 2:07 - 2:08
    dan cara bertempur.
  • 2:08 - 2:13
    Di usia 17, Lucius dapat memilih
    untuk menjadi perwira militer
  • 2:13 - 2:16
    dan memimpin pasukan ke
    garis batas kekaisaran.
  • 2:18 - 2:22
    Tapi dalam hal lain,
    Lucius masih anak kecil.
  • 2:22 - 2:25
    Ia belum dipercaya untuk mengurus bisnis.
  • 2:25 - 2:28
    Ayahnya akan mengurus semua itu
    hingga ia berusia 25 tahun.
  • 2:30 - 2:35
    Dan ayahnya akan menjodohkan Lucius
    dengan seorang gadis 10 tahun lebih muda.
  • 2:36 - 2:41
    Ayahnya sudah melirik satu keluarga
    dengan anak gadis usia 7 tahun.
  • 2:42 - 2:43
    Kembali ke Liberalia.
  • 2:43 - 2:46
    Ketika Lucius meninggalkan rumah
    dengan keluarganya,
  • 2:46 - 2:49
    toko-toko sudah buka dan
    orang-orang sudah mulai beraktivitas.
  • 2:51 - 2:55
    Jalanan penuh pedagang keliling
    yang menjual segala macam
  • 2:55 - 2:57
    dan orang-orang tampak sibuk beraktivitas.
  • 2:58 - 3:02
    Gerobak besar tak diizinkan di dalam kota
    sebelum jam ke-9
  • 3:02 - 3:04
    namun jalanan tetap saja padat.
  • 3:06 - 3:10
    Para ayah dan paman membawa anak-anak
    ke Forum Augustus
  • 3:10 - 3:13
    untuk melihat patung para prajurit Roma
    yang terkenal,
  • 3:14 - 3:18
    seperti Aeneas, yang memimpin leluhur
    bangsa Romawi - bangsa Troya, ke Italia.
  • 3:19 - 3:21
    Dan Romulus, pendiri Roma.
  • 3:22 - 3:26
    Dan semua jenderal hebat Republik Romawi
    sejak lebih dari 100 tahun yang lalu.
  • 3:28 - 3:31
    Kita bisa membayangkan para ayah dan
    pengurus anak dengan penuh sayang
  • 3:31 - 3:33
    bersama anak-anak mereka
    yang kini sudah dewasa
  • 3:33 - 3:37
    mengingat cerita kejayaan Roma
  • 3:37 - 3:39
    dan menceritakan berbagai perbuatan baik
    dan perkataan
  • 3:39 - 3:41
    orang-orang hebat zaman dulu:
  • 3:41 - 3:44
    pelajaran untuk hidup dengan baik,
  • 3:44 - 3:47
    dan melupakan kebodohan masa muda.
  • 3:48 - 3:52
    Ada nuansa sejarah di tempat ini,
    yang relevan dengan masa mereka hidup.
  • 3:53 - 3:58
    Bangsa Romawi mendirikan kekaisaran
    tanpa batas waktu dan tempat.
  • 3:58 - 3:59
    (Bunyi genderang)
  • 3:59 - 4:02
    Roma ditakdirkan abadi melalui peperangan.
  • 4:03 - 4:07
    Perang adalah fakta kehidupan,
    bahkan di tahun 73 Masehi.
  • 4:07 - 4:11
    Ada ekspedisi di utara ke Inggris
    dan Skotlandia,
  • 4:11 - 4:14
    ke bagian utara Sungai Danube, ke Romania,
  • 4:14 - 4:19
    dan di perbatasan antara
    Suriah dan Irak ke timur.
  • 4:19 - 4:22
    Sekarang jam ke-8 -- waktunya
    ke pemandian.
  • 4:22 - 4:26
    Lucius dan keluarganya menuju ke
    Via Lata, sebuah jalan lebar,
  • 4:26 - 4:30
    ke Campus Martius,
    dan pemandian besar Agrippa.
  • 4:32 - 4:35
    Anggota keluarga meninggalkan para klien
    dan budak bebas di luar,
  • 4:35 - 4:38
    dan memasuki pemandian
    bersama kelompok sebaya.
  • 4:39 - 4:44
    Pemandian berubah dari ruangan
    gelap dan beruap, ke ruangan cerah.
  • 4:44 - 4:47
    Orang Romawi telah menyempurnakan
    jendela kaca.
  • 4:48 - 4:51
    Semua orang berpindah dari ruangan dingin
  • 4:51 - 4:53
    ke ruangan hangat
  • 4:54 - 4:56
    dan ke ruangan yang sangat hangat.
  • 4:56 - 4:57
    (Suara orang) Ups!
  • 4:57 - 5:01
    Lebih dari satu jam kemudian,
    para pemandi pergi untuk
  • 5:01 - 5:03
    dipijat, diminyaki,
  • 5:03 - 5:04
    (Bersiul)
  • 5:04 - 5:07
    dan digosok dengan logam tumpul
  • 5:07 - 5:09
    untuk menghilangkan sisa kotoran.
  • 5:10 - 5:14
    Pada jam ke-9,
    tujuh jam sejak meninggalkan rumah,
  • 5:14 - 5:17
    para pria kembali untuk acara makan malam.
  • 5:18 - 5:20
    Makan malam adalah acara intim,
  • 5:20 - 5:24
    dimana sembilan orang berbaring
    mengelilingi meja pendek.
  • 5:25 - 5:27
    Para budak melayani
    segala kebutuhan mereka
  • 5:27 - 5:32
    jika mereka meminta makanan dan anggur
    dengan gerakan tangan.
  • 5:34 - 5:38
    Seiring berakhirnya hari, kita dapat
    mendengar deru gerobak di luar.
  • 5:38 - 5:40
    Para klien dan budak bebas,
  • 5:40 - 5:44
    setelah menghabiskan banyak makanan
    -- meskipun bermutu rendah --
  • 5:44 - 5:46
    bergerak ke pemandian yang
    sudah suam-suam kuku
  • 5:46 - 5:48
    sebelum kembali ke apartemen mereka.
  • 5:49 - 5:54
    Di rumah Lucius,
    acara minum lanjut hingga malam.
  • 5:54 - 5:57
    Lucius dan adik tirinya
    tak terlihat sehat.
  • 5:57 - 6:02
    Seorang budak bersiap jika
    salah satunya ingin muntah.
  • 6:05 - 6:08
    Melihat sejarah,
    kita tahu masa depan Lucius.
  • 6:08 - 6:13
    20 tahun lagi, Domitian - anak bungsu
    Kaisar Vespasian, akan menjadi kaisar
  • 6:13 - 6:15
    dan memimpin dengan teror.
  • 6:15 - 6:17
    Akankah Lucius selamat?
  • 6:17 - 6:19
    (Bunyi drum)
Title:
Sekilas kehidupan remaja di Roma Kuno - Ray Laurence
Speaker:
Ray Laurence
Description:

Lihat pelajaran selengkapnya: http://ed.ted.com/lessons/a-glimpse-of-teenage-life-in-ancient-rome-ray-laurence

Selamat datang ke dunia Lucius Popidius Secundus, remaja 17 tahun di Roma pada tahun 73 M. Hidupnya seperti remaja pada umumnya di masa itu: dijodohkan, festival beranjak dewasa, dan pemandian umum. Simak pelajaran yang sangat mendetail tentang kehidupan seorang remaja Roma, dua ribu tahun yang lalu.

Pelajaran oleh Ray Laurence, animasi oleh Cognitive Media.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TED-Ed
Duration:
06:35

Indonesian subtitles

Revisions