-
Ketika Anda lahir,
-
Mereka memberikan Anda akte lahir.
-
Mereka ingin memastikan bahwa Anda lahir di waktu itu
-
tanggal itu, bulan itu, dan tahun itu
-
Dan dengan ini, Anda bisa mendapatkan kartu identitas.
-
Semua hal ini penting.
-
Anda membutuhkannya.
-
Tapi ketika kita melihat secara mendalam,
-
momen ketika kita lahir bukanlah momen kelahiran kita.
-
Itu hanyalah sebuah momen kelanjutan.
-
Sebelum itu, kita sudah ada (eksis).
-
Dan Anda tinggal di rahim Ibu Anda setidaknya selama 8, 9 bulan
-
Jadi sesuatu yang sudah ada tidak perlu terlahir.
-
Jadi tanggal itu tidaklah benar.
-
Tanggal yang tertulis di sertifikat Anda tidaklah benar.
-
Ketika sesuatu memang sudah ada di sana, maka tidak perlu terlahir.
-
Jadi Anda mencoba menarik waktu kembali ke saat ketika Ibu anda mulai hamil
-
Dan itu lebih dekat dengan kebenaran atas tanggal lahir Anda.
-
Tapi itu juga bukanlah kebenaran.
-
Karena sebelum momen kehamilan itu,
-
Anda sudah ada di sana.
-
Setengah di Ayah Anda, setengah di Ibu Anda.
-
Dan sangatlah sulit untuk menarik ke waktu yang lebih jauh lagi.
-
Ke waktu tak terhingga.
-
Anda tidak pernah terlahir
-
Momen-momen ini yang Anda pikir adalah hari ulang tahun Anda hanyalah hari kelanjutan Anda.
-
Hari kelanjutan Anda.
-
Jadi di hari "ulang tahun", daripada kita menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun,
-
Kita boleh menggantikannya dengan "Selamat Hari Berkelanjutan"
-
Ini lebih dekat dengan kebenaran.
Selamat Hari Berkelanjutan.
-
Hari kehamilan juga adalah hari kelanjutan.
-
Hari dimana kita dilahirkan juga adalah hari kelanjutan kita.
-
Dan bagaimana dengan hari-hari lainnya?
-
Kita telah melalui begitu banyak hari-hari
-
10 tahun, 30 tahun, 50 tahun, 80 tahun
-
Dan bagaimana dengan hari-hari ini?
-
Semua hari-hari ini adalah hari kelanjutan kita.
-
Dan kita mati
-
Dan kita terlahir kembali setiap hari.
-
Karena pada dasarnya hidup kita itu seperti cinematography.
-
Kelihatannya kita seperti mati di setiap momen
-
Dan kita terlahir kembali di setiap momen.
-
Dan hal ini bisa dibuktikan secara ilmiah juga.
-
Dalam setiap momen, ada ribuan sel yang mati di tubuh kita.
-
Para ilmuwan menkonfirmasikan hal ini.
-
Ketika kita menggaruk seperti ini,
-
banyak sel-sel mati yang jatuh.
-
Sel-sel mati di dalam tubuh
-
Dan sel-sel mati ini mengizinkan sel-sel baru untuk terlahir.
-
Kematian terjadi di setiap momen.
-
di setiap detiknya, ribuan sel mati
-
di momen saat ini.
-
Dan kita sangat sibuk
-
Kita tidak memiliki waktu untuk mengurus pemakaman untuk sel-sel ini.
-
Dan di setiap momen, ketika sel lama mati, maka sel baru akan muncul
-
Jadi kelahiran sedang terjadi.
-
Dan kelahiran terjadi karena kematian terjadi pada saat yang bersamaan.
-
Tanpa kematian, maka kelahiran tidak akan terjadi.
-
Dan tanpa kelahiran, kematian tidak akan terjadi.
-
Tanpa kiri, tidak ada kanan.
-
Tanpa atas, tidak ada bawah.
-
Ini adalah hukumnya.
-
Saling keterkaitan (Inter-Being).
-
Dasar dari saling keterkaitan.
-
Ini adalah kebenarannya.
-
Dan banyak ilmuwan telah mulai melihat kebenaran ini.
-
Saling Keterkaitan (Inter-being)
-
Pada permukaannya, kelihatannya seperti sesuatu telah mati, seseorang telah mati,
-
Tapi ketika kita melihat dan mengamati secara mendalam,
-
kita melihat bahwa kematian dari sebuah awan adalah kelahiran untuk hujan.
-
Benar?
-
Jika hujan tidak lahir, bagaimana awan bisa mati?
-
Jika Anda bilang, "Hujan, saya melarangmu untuk lahir".
-
Maka awan tidak akan bisa mati.
-
Karena hujan bisa lahir, maka awan bisa mati.
-
Jadi bila Anda bertanya, "Mengapa saya akan mati?"
-
Dan kita tidak bisa menghindari kematian, karena kita sudah lahir.
-
Karena kematian tidak akan terjadi tanpa kelahiran.
-
Kamu telah terlahir kembali.
-
Maka awan haruslah bisa melihat bahwa awan akan menjadi hujan.
-
Dan Lavoisier (Ilmuwan dari Prancis) benar ketika dia berkata
-
"rien ne se crée, rien ne se perd, tout si transforma"
-
Tidak ada yang mati. Tidak ada yang lahir.
-
Semuanya bertranformasi.
-
Jadi transformasi adalah kebenaran.
-
Kematian bukanlah kebenaran.
-
Kelahiran bukanlah kebenaran.
-
Dan ini dikonfirmasi oleh hukum pertama dari Termodinamika
-
Hukum Konservasi Metal dan Energi
-
Saya merasa pada waktunya, Institusi Agama Buddha harus
-
merangkul ilmu pengetahuan, biologi, fisika, dll.
-
Karena ilmu pengetahuan membantu kita mengerti tentang Dharma dengan lebih baik.