Laki-Laki Tidak Menangis (Kecuali Ketika Mereka Menangis)
-
0:00 - 0:03[musik piano lembut]
-
0:08 - 0:10Kamu mungkin pernah
mendengar pepatah lama, -
0:10 - 0:12"Laki-Laki tidak menangis"
-
0:13 - 0:15Sentimen ini sudah mengambil tempat
-
0:15 - 0:17dalam budaya kita untuk waktu yang lama.
-
0:18 - 0:20Ini adalah frasa yang tidak biasa, bukan?
-
0:21 - 0:23Ketika mendengar orang berkata
-
0:23 - 0:24"Laki-Laki tidak menangis"
-
0:24 - 0:26kita tahu ini tidak diartikan harfiah.
-
0:28 - 0:30Maksudnya, kita tahu bahwa laki-laki,
-
0:30 - 0:34dan tentu saja pria, memang,
pada kenyataanya, menangis. -
0:35 - 0:36Kita melihatnya sepanjang waktu.
-
0:37 - 0:38Baik di dunia nyata -
-
0:39 - 0:41maupun dalam bioskop.
-
0:41 - 0:44Bahkan karakter macho menangis,
beberapa kali. -
0:46 - 0:48Jadi, apa makna frasa ini sebenarnya?
-
0:49 - 0:51"Laki-Laki tidak menangis" adalah
penegasan dari -
0:51 - 0:54ide kebudayaan tentang
menjadi seorang pria. -
0:55 - 0:58Spender: "Jangan menangis,
Jangan menangis, Jangan menangis." -
0:58 - 1:00Apa yang orang - orang maksud
sebenarnya adalah, -
1:00 - 1:02"Laki-laki tidak semestinya menangis."
-
1:02 - 1:06Daniel Painview: "Jangan menangis,
anak cengeng! Hentikan omong kosongmu!" -
1:07 - 1:09Bahkan ini tidak sepenuhnya akurat.
-
1:10 - 1:14Ada beberapa situasi ketika
menangis diizinkan. -
1:15 - 1:20Ron Swanson: "Menangis, diterima di
pemakaman, dan Grand Canyon." -
1:21 - 1:23Jadi, pernyataan yang lebih
akurat adalah, -
1:23 - 1:29"Laki-laki tidak semestinya menangis,
ketika dalam beberapa kesempatan." -
1:30 - 1:32Tidak harus selalu
memiliki arti yang sama. -
1:32 - 1:34Romeo: (menangis)
"Aku menentangmu bintang-bintang!" -
1:37 - 1:40Namun beberapa situasi itulah yang akan menjadi fokus kita
-
1:40 - 1:42dalam video ini
-
1:43 - 1:47Karena saat-saat kerentanan itu, walaupun sebentar, dapat menunjukan banyak hal pada kita
-
1:47 - 1:51tentang pembentukan maskulinitas.
-
1:55 - 1:59Sekarang, saya ingin memperjelas
bahwa munculnya film atau acara TV -
1:59 - 2:00dalam video ini,
-
2:00 - 2:04bukan berarti dimaksudkan
untuk mengkritik. -
2:05 - 2:09Dalam banyak contoh nanti, air mata
yang ditunjukan sepenuhnya pantas. -
2:10 - 2:13Beberapa adegan luar biasa kuat
-
2:13 - 2:16dan penampilan aktor-aktornya
sungguh menginspirasi. -
2:16 - 2:23Roy: "Seperti... air mata...
di bawah hujan." -
2:24 - 2:28Sebagaimana kebanyakan esai video saya,
paling utama saya membahas terkait -
2:28 - 2:32penjelasan pola media yang berlebihan
-
2:32 - 2:37dan bagaimana pola itu membantu terbentuknya
norma sosial di lingkup lebih luas -
2:37 - 2:38Darcy: "Wah."
-
2:38 - 2:40Lloyd: "Aku merasa ingin menangis"
-
2:40 - 2:44Tentu saja, semua pria tidak dilukis
dengan kuas sinematik yang sama -
2:45 - 2:47Chiron: "Sial, terkadang aku terlalu banyak menangis
-
2:47 - 2:49sampai aku merasa bagai tetesan saja."
-
2:49 - 2:53Karena mereka belum masuk masa kedewasaan,
anak kecil dan remaja biasanya -
2:53 - 2:57lebih diberikan kelonggaran
emosional dalam layar -
2:59 - 3:02Earl: "Cukup untuk membuat
pria dewasa menangis - -
3:02 - 3:03tapi bukan pria yang satu ini.
-
3:03 - 3:05Kembali ke dalam sini, air mata." [pop]
-
3:06 - 3:10Dan karena stereotip maskulinitas berlebih
tentang pria kulit hitam dan coklat -
3:10 - 3:14jendela untuk diperbolehkannya
kerentanan bisa semakin kecil -
3:14 - 3:16daripada untuk para pahlawan kulit putih.
-
3:17 - 3:21Eric: "muak dengan semua orang
memperlakukanku seperti sampah." -
3:21 - 3:25Sedangkan, pria penyuka sesama jenis
cenderung digambarkan dengan -
3:25 - 3:29lebih ekspresif secara emosional
dibanding pria penyuka lawan jenis -
3:31 - 3:32Walaupun kita semua paham
-
3:32 - 3:35bahwa pria dan laki-laki juga menangis,
-
3:35 - 3:38masih ada peraturan tak tertulis
yang menyatakan bahwa pria -
3:38 - 3:41hanya diperbolehkan untuk
terlihat dan tulus menangis -
3:42 - 3:46hanya pada sedikit saja situasi sosial.
-
3:46 - 3:49Sebut saja hal ini sebagai jendela emosi,
-
3:49 - 3:52di mana pria bisa menunjukan
suatu ukuran kerentanan -
3:52 - 3:56tanpa membahayakan
status pria dewasa mereka. -
3:57 - 3:59Semakin ekstrim situasinya,
-
3:59 - 4:02semakin bisa tak tertahankan tangisannya.
-
4:05 - 4:09Maka singkatnya, jika karakter pria
mulai terisak dalam peran yang dramatis, -
4:09 - 4:12penonton sudah memahami ini berarti
-
4:12 - 4:14apapun yang terjadi, keadaannya pasti
-
4:14 - 4:19sangat, sangat buruk tak terbayangkan -
-
4:19 - 4:22seperti buruk tidak-akan-pernah-
melihat-keluarganya-lagi, -
4:22 - 4:26atau buruk baru-saja-
membunuh-banyak-orang, -
4:26 - 4:27Anakin: "Aku membunuh mereka."
-
4:27 - 4:29atau buruk melakukan-tindakan-kanibal.
-
4:29 - 4:31Patrick: "Aku makan sebagian otak mereka."
-
4:31 - 4:34Curtis: "Aku tahu bagaimana rasa manusia."
-
4:34 - 4:38Frank: "Soylent Green dibuat dari manusia."
-
4:40 - 4:42Sekarang, anggaplah, Soylent Green
berada pada -
4:42 - 4:44spektrum yang paling akhir.
-
4:45 - 4:47Kumpulan situasi yang paling biasa,
-
4:47 - 4:49ketika jendela tangis terbuka,
-
4:49 - 4:50melibatkan kematian.
-
4:51 - 4:54Biasanya, kematian orang terkasih.
-
4:54 - 4:57Forrest: "Dan aku merindukanmu, Jenny."
-
4:57 - 5:01Terutama jika mereka telah
menjadi korban dalam beberapa cara -
5:02 - 5:03[terisak]
-
5:03 - 5:05Ini termasuk air mata
yang berhubungan dengan -
5:05 - 5:06kematian yang akan terjadi
-
5:07 - 5:09atau pecahan tangis segera setelah
-
5:09 - 5:11kejadian yang nyaris meregang nyawa.
-
5:13 - 5:16Perang, khususnya, sering diperlihatkan
-
5:16 - 5:18sebagai latar yang memberi jalan
-
5:18 - 5:20untuk kemunculan situasi ekstrem tersebut,
-
5:20 - 5:24pada saat itulah diterima secara sosial untuk
terlihat lemah di depan orang lain - -
5:27 - 5:29namun dengan syarat yang tragis.
-
5:31 - 5:33Terkadang juga dapat diterima
-
5:33 - 5:37bagi pria untuk meneteskan air mata
yang disebabkan atas kegagalan pribadi. -
5:37 - 5:41Alfred: "Kau memercayaiku...
dan aku mengecewakanmu." -
5:42 - 5:44Walaupun begitu, kegagalan
harus yang cukup besar -
5:44 - 5:47seperti kegagalan untuk
menafkahi atau melindungi. -
5:48 - 5:51Terkadang, termasuk
kegagalan dalam pernikahan - -
5:51 - 5:52tapi seringnya adalah kegagalan
-
5:52 - 5:54untuk menghentikan malapetaka.
-
5:58 - 6:01Jendela tangis juga terbuka sebentar
-
6:01 - 6:02pada arena sosial lain.
-
6:02 - 6:06Jimmy: "Tidak ada tangisan -
tidak ada tangisan dalam baseball!" -
6:06 - 6:08[wanita menangis]
-
6:08 - 6:09Tom Hanks adalah
pria yang lucu, -
6:09 - 6:11namun dia salah dalam adegan itu,
-
6:11 - 6:13ADA tangisan dalam baseball
-
6:13 - 6:15dan dalam olahraga pria lainnya.
-
6:15 - 6:19Rocky: "Ini malam terbesar di hidupku!"
-
6:20 - 6:23Tapi perhatikan tangisan ada terutama
-
6:23 - 6:25hanya untuk menunjukan semakin
tegangnya kompetisi - -
6:26 - 6:28seperti pertandingan terakhir musim ini,
-
6:29 - 6:31atau saat lolos ke babak selanjutnya.
-
6:33 - 6:36Situasi intens ini bisa jadi
-
6:36 - 6:39satu - satunya kesempatan dalam setahun
bagi pria -
6:39 - 6:40untuk menangis di depan umum
-
6:40 - 6:43dan tidak ditertawakan karenanya.
-
6:45 - 6:49Data: "Aku senang bertemu Spot -
dan aku menangis." -
6:50 - 6:52Tangisan kebahagiaan barangkali
adalah tangisan -
6:52 - 6:55paling tak bisa diterima dilakukan
pria di media. -
6:55 - 6:57Tangisan ini terbatas pada
-
6:57 - 6:59reuni pasca trauma,
-
6:59 - 7:02pengakuan atas karya dalam hidup,
-
7:02 - 7:04lahirnya anak,
-
7:04 - 7:07atau seorang ayah pada
pernikahan putrinya. -
7:08 - 7:11Walau, sebenarnya, sangat jarang
-
7:11 - 7:12pada pernikahannya sendiri
-
7:12 - 7:14atau pernikahan putranya.
-
7:14 - 7:17[pria menangis]
-
7:17 - 7:19Ada beberapa kasus sampingan
lainnya ketika -
7:19 - 7:21jendela tangis memang terbuka.
-
7:21 - 7:25Tapi perhatikan bahwa beberapa situasi
ini jarang terjadi. -
7:25 - 7:26Simon: "Hei, berhenti menangis" -
-
7:26 - 7:28Ayah: "Aku berusaha, (terburu) aku berusaha"
-
7:28 - 7:30Sangat langka sampai mereka
mungkin terjadi -
7:30 - 7:33sesekali saja dalam hidup seorang pria.
-
7:35 - 7:37Biasanya kita memang melihat pria menangis
-
7:37 - 7:40lebih banyak dalam drama
-
7:40 - 7:41atau cerita romansa.
-
7:41 - 7:42[duk duk duk]
-
7:44 - 7:45Namun bagi pria untuk menangis
-
7:45 - 7:47dalam media bergenre laga,
-
7:47 - 7:49dibutuhkan level trauma
-
7:49 - 7:51yang luar biasa.
-
7:53 - 7:56Bahkan ketika kejadiannya tragis atau ajaib
-
7:56 - 7:58pun linangan air mata masih
-
7:58 - 8:01terlihat tertahan untuk karakter pria.
-
8:02 - 8:05Kita semua biasa dengan klise
setetes air mata. -
8:07 - 8:12Hanya satu tetes emosi saja yang dapat
diterima mengalir dalam pipi seorang pria, -
8:12 - 8:17untuk membiarkan penonton tahu bahwa
dia menyimpan perasaan batin yang dalam - -
8:18 - 8:21perasaan yang bisa jadi tetap tak
akan pernah diungkapkan. -
8:24 - 8:27Tapi seringnya kita
bahkan tidak melihat satu tetes pun - -
8:27 - 8:30kita hanya melihat mata yang berkaca-kaca
-
8:31 - 8:33dan air mata tidak diijinkan untuk keluar.
-
8:36 - 8:38Pada beberapa kesempatan,
saat membuat video ini, -
8:39 - 8:41saya harus berhenti sejenak
-
8:42 - 8:44dan memperbesar layar
-
8:44 - 8:46untuk melihat apakah pria ini
-
8:46 - 8:49benar-benar meneteskan
air mata atau tidak. -
8:50 - 8:53Ronny: "Kamu nangis?" - Zip: "Enggak."
-
8:55 - 8:57Alasan kenapa kita
menghabiskan banyak waktu -
8:57 - 8:59membicarakan kerentanan pada pria
-
8:59 - 9:01adalah karena air mata itu sehat
-
9:02 - 9:04baik secara fisiologis maupun emosional.
-
9:06 - 9:10Pada bahasan biologis,
menangis menghilangkan stres -
9:10 - 9:12dan membantu mengurangi kegelisahan.
-
9:13 - 9:15Pada bahasan sosial,
kemampuan untuk menangis dan -
9:15 - 9:17terlihat lemah di depan orang lain,
-
9:17 - 9:21adalah hal penting bagi ikatan manusia
dan membangun hubungan. -
9:21 - 9:26Jerry: "Kau... melengkapiku."
-
9:27 - 9:29Hal ini sulit untuk
membangun dan memertahankan -
9:29 - 9:31persahabatan yang mendukung
secara emosional tanpa itu. -
9:32 - 9:34Rebecca: "Cup... cup."
-
9:34 - 9:37Ted: "Aku bersumpah padamu ada sesuatu
-
9:37 - 9:39yang lebih buruk dari bersedih hati,
-
9:39 - 9:41yaitu sendirian dan bersedih hati."
-
9:42 - 9:44Dengan pikiran itu,
menjadi pelajaran -
9:44 - 9:46untuk mempertimbangkan beragam
-
9:46 - 9:49situasi sosial yang keluar
-
9:49 - 9:51dari jendela tangis yang diperbolehkan.
-
9:52 - 9:54Leonard: "Jadi apa boleh jika
aku menangis sedikit saja?" -
9:55 - 9:57Penny: "Yep, aku sih
tidak mau melakukannya." -
9:58 - 10:00Pria mungkin saja
takut kehilangan poin maskulin - -
10:00 - 10:02John: "Kamu tidak akan menangis, kan?"
-
10:02 - 10:06jika mereka terlihat menangis
karena hal - hal seperti luka - -
10:06 - 10:07Jack: "Tidak, aku baik - baik saja"
-
10:07 - 10:11ketakutan, patah hati,
tekanan dalam pekerjaan, -
10:11 - 10:14depresi atau kegelisahan,
-
10:14 - 10:16rasa malu atau tersakiti.
-
10:16 - 10:18George: "Sebagai seorang pria,
sekarang kamu nangis." -
10:18 - 10:20Ira: "Aku gak nangis."
-
10:20 - 10:22George: "Orang-orang akan berpikir
kita baru putus atau gimana, Ira, -
10:22 - 10:24berhenti nangis."
-
10:24 - 10:26Menangis juga tak diterima untuk pria
-
10:26 - 10:28lakukan ketika
-
10:28 - 10:30menonton film sedih
-
10:30 - 10:32atau ketika melihat
matahari terbenam yang indah -
10:32 - 10:35atau bahkan dalam
hubungan pada level intim -
10:35 - 10:36Rachel: "Kamu menangis?" -
-
10:36 - 10:40Peter: "Maaf kalau
aku jadi aneh sekarang." -
10:40 - 10:42Perhatikan bahwa semua saat-saat ini
-
10:42 - 10:44adalah hal yang biasa dalam hidup.
-
10:44 - 10:45Saat-saat itu
-
10:45 - 10:47sangat mungkin terjadi pada pria
-
10:47 - 10:48dalam keseharian mereka.
-
10:50 - 10:52Jika kita memang melihat pria menangis
-
10:52 - 10:55karena alasan sehari-hari
ini dalam media dramatis, -
10:55 - 10:58akan terasa sangat luar biasa,
sampai kita tonton dengan penuh perhatian -
10:59 - 11:01Stan: "Cek, uh, cek koneksinya, tolong."
-
11:02 - 11:03Seperti semua konstruk sosial,
-
11:03 - 11:06aturan yang membatasi jendela tangisan
-
11:06 - 11:08dapat dimaklumi dari waktu ke waktu.
-
11:09 - 11:11Tapi jika aturannya dilanggar,
-
11:11 - 11:13seorang pria akan berisiko menjadi
-
11:13 - 11:15olok-olok oleh sesamanya
-
11:16 - 11:18atau lebih buruk lagi berubah menjadi
-
11:18 - 11:20meme di internet.
-
11:22 - 11:24Seperti seharusnya
dibuktikan di beberapa klip -
11:24 - 11:26yang telah kita tonton,
-
11:26 - 11:28ketika pria mulai terlihat emosional
-
11:28 - 11:30di luar jendela tangis,
-
11:30 - 11:32air mata mereka sering kali
-
11:32 - 11:33dimaksudkan untuk komedi.
-
11:33 - 11:36Ron: "Aku berada dalam wadah kaca emosi"
-
11:36 - 11:39Ini adalah ruang Will Ferrel,
-
11:39 - 11:41Adam Sandler dan aktor komedi lainnya
-
11:41 - 11:44membangun karakter pria
mereka yang menyedihkan. -
11:44 - 11:49Henry: "Kenapa kau melakukan ini padaku,
brengsek?" -
11:49 - 11:50[Alan meratap]
-
11:50 - 11:53Ini adalah dunia di mana
pria yang menangis terlalu lama, -
11:53 - 11:57terlalu intens atau
pada waktu yang tidak tepat -
11:57 - 11:59diolok-olok - tanpa ampun.
-
11:59 - 12:02Dylan: "Kupikir orang dewasa
tidak seharusnya menangis?" -
12:02 - 12:05Megan: "Kupikir dia manis
menangis seperti jalang kecil." -
12:05 - 12:05Sara: "Megan!"
-
12:06 - 12:08Komedi yang memperolok pria yang menangis
-
12:08 - 12:11secara konsisten membingkai ledakan emosi
-
12:11 - 12:15atau kerentanan sebagai
hal menyedihkan, lemah - -
12:15 - 12:17Raj: "Ya Tuhan, aku menangis sudah." -
-
12:17 - 12:20dan jelas tidak jantan.
-
12:20 - 12:23Wanita: "Kenapa kau tak berpakaian
dan merengek saja seperti gadis kecil?" -
12:24 - 12:26Asosiasi air mata dengan feminitas
-
12:26 - 12:28diilustrasikan secara eksplisit dalam
-
12:28 - 12:31banyak lelucon mencemoohi pria yang
-
12:31 - 12:32menangis seperti gadis kecil.
-
12:32 - 12:35[rekaman tawa] Monica: "Masih menangis?"
-
12:35 - 12:37Rachel: "Layaknya gadis kecil."
-
12:37 - 12:40Skinner: "Saat ini pengawas
Chalmers ada di rumah -
12:40 - 12:43menangis seperti gadis kecil." [tertawa]
-
12:43 - 12:45Jeremy: "Berhenti
menangis seperti gadis kecil." - -
12:45 - 12:47John: "Aku tidak
menangis seperti gadis kecil." -
12:47 - 12:48Penghinaan itu untuk menertibkan
-
12:48 - 12:50ekspresi emosi pria
-
12:50 - 12:53sekaligus memperkuat gagasan seksis
-
12:53 - 12:56bahwa wanita seakan lebih emosional
-
12:56 - 12:57atau kurang pengendalian diri.
-
12:59 - 13:02David: "Kau tahu kan wanita.
Mereka emosional." -
13:02 - 13:04Ian: "Ya, kau terlihat emosional."
-
13:05 - 13:07David: "Yah, aku sedikit kesusahan."
-
13:07 - 13:08Walau menangis adalah
-
13:08 - 13:11respon dasar bagi semua manusia,
-
13:11 - 13:14terlepas dari gender mereka, itu telah
-
13:14 - 13:17dianggap sebagai fenomena gender.
-
13:17 - 13:21Paul: "Aku menangis selama 45 menit. Kau menamparku dengan
sepasang payudara, Aku wanita. -
13:21 - 13:23Vito: "Kau bisa bertingkah seperti pria,
-
13:23 - 13:25ada apa denganmu?"
-
13:25 - 13:27Charlotte: "Kau boleh nangis,
tidak masalah." -
13:27 - 13:31Emerson: "Bukan tidak masalah bagi pria
dewasa merengek di depan umum -
13:31 - 13:33ditonton keluarga
bahagia yang menikmati pai." -
13:34 - 13:35Inilah mengapa tekanan sosial bagi pria
-
13:35 - 13:40memasang wajah tegar dan tidak menangis
di depan orang lain sangatlah besar. -
13:40 - 13:44Emerson: "Jika kau tidak bisa menahannya,
kau pergilah ke toilet pria -
13:44 - 13:48dan menangis sendiri di sana,
layaknya pria!" -
13:50 - 13:52Seperti yang ditulis
terapis Terrance Real, -
13:52 - 14:01[kutipan di layar]
-
14:04 - 14:06Jika pria memang mulai
emosional dalam media -
14:06 - 14:08perhatikan dimana dan kapan
mereka melakukannya. -
14:11 - 14:15seringnya, momen rentan
hanya terjadi saat sendiri -
14:18 - 14:20Ini adalah sulap sinematik klasik,
-
14:21 - 14:25karena kita, sebagai penonton, dapat
melihat tokohnya mengalami -
14:25 - 14:27momen rapuh yang sesungguhnya.
-
14:28 - 14:32Namun mereka jarang membaginya dengan
karakter lain. -
14:35 - 14:37Karena ekspresi kelemahan
-
14:37 - 14:40sangatlah identik dengan feminitas,
di budaya kita -
14:40 - 14:42ceritanya sering kali
memperlihatkan wanita berperan -
14:42 - 14:44sebagai penyalur perasaan pria.
-
14:45 - 14:48Tugas emosional merawat luka pria,
-
14:48 - 14:51biasanya jatuh pada wanita
dalam hidup mereka. -
14:52 - 14:56Dan, lebih seringnya daripada tidak,
dukungan tersebut hanya terjadi searah. -
14:58 - 15:01Salah satu konsekuensi
hidup dalam suatu budaya, -
15:01 - 15:03di mana pria diajari untuk
mengurangi sifat lemahnya, -
15:03 - 15:05adalah membuat mereka tidak mau berada
-
15:05 - 15:07di dekat orang yang menangis.
-
15:07 - 15:09Jerry: "Kamu ngapain? Nangis?"
-
15:09 - 15:10George: "Enggak!"
-
15:10 - 15:12Jerry: "Cepat sadarlah.
-
15:12 - 15:14Entah ya, apa aku mau berteman
denganmu lagi setelah ini." -
15:14 - 15:15George: "Oh, diamlah!"
-
15:16 - 15:18Pria bisa saja menjadi enggan merawat
-
15:18 - 15:21atau memberikan dukungan emosional pada
mereka yang menangis - -
15:21 - 15:22Oscar: "Cup, cup" -
-
15:22 - 15:25karena jarak kedekatan dengan kelemahan
-
15:25 - 15:28merusak rasa maskulinitas mereka sendiri.
-
15:30 - 15:33Saat berada di sekitar pria lain
yang menangis - -
15:33 - 15:37Vic: "Oh ayolah, kau butuh tisu?
Boneka beruang? -
15:37 - 15:39Kau punya selimut di bagasi,
mau kuambilkan?" -
15:39 - 15:41Mereka mungkin saja menepuk
pundak teman mereka -
15:41 - 15:44Tony: "Hei, mari berhenti berpelukan."
-
15:44 - 15:47atau memberikan pelukan kilat
sebelum kembali menjauh. -
15:47 - 15:50Cliff: "Wah, wah, hei"
-
15:50 - 15:52Rick: "Aku minta maaf soal itu...
maaf soal itu" -
15:52 - 15:55Cliff: "Nih, pakai ini.
Jangan nangis di depan orang Meksiko." -
15:56 - 15:58Pada kenyataannya, jika ketahuan menangis,
-
15:58 - 16:01karakter pria sering kali mengelaknya
-
16:01 - 16:02Schmidt: "Kamu menangis?"
-
16:02 - 16:03Nick: "Aku tidak menangis."
-
16:03 - 16:05dan berpura-pura semuanya baik-baik saja.
-
16:05 - 16:06Ken: "Kamu menangis?"
-
16:06 - 16:07David: "Apa itu nangis?"
-
16:07 - 16:08Ken: "Kamu nangis?"
-
16:08 - 16:11David: "Aku nangis? Enggak,
Kamu yang nangis!" -
16:11 - 16:12Raj: "Kamu nangis?"
-
16:12 - 16:14Howard: "Enggak, aku punya alergi."
-
16:14 - 16:15Rusty: "Kamu enggak apa-apa?"
-
16:15 - 16:18Daniel: "Ya, enggak, cuma kemasukan
lada sedikit." [mengendus] -
16:18 - 16:19Jules: "Kamu menangis?"
-
16:19 - 16:22Seth: "Tidak aku hanya kelilipan."
-
16:22 - 16:26Bermacam sindiran klasik
"Aku cuma kelilipan" -
16:26 - 16:28ditulis untuk mengatakan pada penonton
-
16:28 - 16:30bahwa karakternya memang punya perasaan
-
16:30 - 16:33Davis: "Tidak, tidak! Tidak, tidak,
Ini tidak lucu dan aku tidak menangis. -
16:33 - 16:36aku tidak menangis, oke?
Banyak sekali debu di sini." -
16:36 - 16:38Michaelangelo: "Kamu nangis?"
-
16:38 - 16:41sekaligus juga memberikan
penyangkalan yang masuk akal -
16:41 - 16:44Raphael: "Tidak Ding-Dong,
cuma sedikit berdebu di sini." -
16:45 - 16:48Media populer biasanya
mempertegas kembali kepercayaan -
16:48 - 16:49Patton: "Diam!"
-
16:49 - 16:52bahwa pria perlu
menyembunyikan perasaan mereka. -
16:52 - 16:55Patton: "Tidak boleh ada pengecut di sini,
menangis, -
16:55 - 16:57di depan pria-pria pemberani
yang terluka karena perang!" -
16:58 - 17:01Dalam cerita-cerita fantastis
Hollywood menceritakan, -
17:01 - 17:06perasaan dan tindakan sering kali
digambarkan bertentangan - -
17:07 - 17:10Private Hudson: "Ini tidak bisa terjadi,
ya ampun, tidak mungkin terjadi." -
17:10 - 17:13seolah yang satu menghalangi yang lainnya
-
17:13 - 17:15Rocket: "Kamu menangis?"
-
17:15 - 17:17Thor: "Tidak...
-
17:17 - 17:20iya, aku merasa ingin menyerah saja."
-
17:20 - 17:22Rocket: "Sadarlah!"
-
17:22 - 17:24Film memberitahu kita lagi dan lagi
-
17:24 - 17:27bahwa jika pria mengijinkan
diri mereka merasa lemah -
17:27 - 17:31mereka akan dianggap tidak berguna.
-
17:31 - 17:35Tidak hanya emosi mereka melumpuhkan
fungsi dasar motorik, -
17:35 - 17:37[Troy mengerang]
-
17:38 - 17:40tapi seluruh dunia mereka akan hancur.
-
17:41 - 17:44Kirk: "Sadarlah. Mulailah bersikap
seperti pria!" -
17:44 - 17:46Itu tidaklah benar, tentu saja.
-
17:48 - 17:50Menangis tidak menghalangi tindakan.
-
17:50 - 17:51[musik dramatis]
-
17:54 - 17:59Namun mitos yang mengatakan kelemahan
sama saja dengan hilang kendali sepenuhnya -
17:59 - 18:00[singa merintih]
-
18:00 - 18:03sehingga tidak sesuai dengan kekuatan
-
18:03 - 18:05sangatlah korosif dan sangat kuat
-
18:05 - 18:06[menampar]
-
18:06 - 18:09sampai banyak pria menjadi percaya
-
18:09 - 18:14mereka harus membunuh sisi emosional
supaya mereka berguna dalam masyarakat. -
18:15 - 18:19Montrose: "Aku menghilangkan semua
sisi lembut dalam diriku." -
18:19 - 18:21(Montrose) hanya supaya
menjadi seorang pria." -
18:22 - 18:26Pemutusan emosi bahkan telah memberikan
konsekuensi yang lebih berbahaya. -
18:27 - 18:31Jimmy: "Dan ini mulai membuatku kesal Dave
karena aku bahkan tidak boleh menangis -
18:31 - 18:35untuknya. Gadis kecilku dan aku bahkan
tidak boleh menangis untuknya." -
18:36 - 18:39Proses melalui rasa sakit dan kehilangan
-
18:39 - 18:41bisa terjadi perlahan dan menyakitkan,
-
18:41 - 18:45namun juga perlu untuk kesembuhan emosi.
-
18:47 - 18:50Dan lagi saat kita melihat pria
menangis dalam layar -
18:50 - 18:52momennya terlewat dengan cepat.
-
18:54 - 18:56Hal ini karena jendela tangis
yang diperbolehkan -
18:56 - 19:00hanya terbuka sebentar saja.
-
19:01 - 19:05Bahkan saat menemukan
jenazah keluarganya sendiri, -
19:05 - 19:09air mata datang dan pergi
selama satu atau dua menit. -
19:11 - 19:13Ini artinya kita jarang sekali melihat
karakter pria -
19:13 - 19:16yang diberikan waktu yang cukup
untuk berkabung. -
19:17 - 19:20Jed: "Jangan menangis! Tahan.
-
19:23 - 19:26Biarkan itu menjadi hal yang lain"
-
19:26 - 19:28[menangis]
-
19:28 - 19:32(Jed) biarkan itu menjadi hal lain, oke?"
-
19:35 - 19:38Nyatanya, dalam banyak sekali
potongan media -
19:38 - 19:42air mata pria pada dasarnya digunakan
sebagai jembatan menuju kekerasan. -
19:43 - 19:44[tembakan]
-
19:46 - 19:48Terkadang transformasi
-
19:48 - 19:51dari kesedihan mendalam hingga
menjadi agresi ekstrem -
19:51 - 19:54bahkan terjadi dalam satu adegan.
-
19:57 - 20:01Terlampau sering dalam media kita
tidak melihat pria bersedih, -
20:02 - 20:04kita melihat mereka menjadi marah
-
20:04 - 20:05dan kemudian semakin marah.
-
20:05 - 20:06[menembak]
-
20:07 - 20:09Narator: "Dia mengamuk - liar."
-
20:10 - 20:11[menembak]
-
20:13 - 20:15Dengan cara pelampiasan kekerasan ini
-
20:15 - 20:18digambarkan sebagai pengganti
-
20:18 - 20:20dari proses normal dalam berduka.
-
20:21 - 20:23Pola ini kemudian mendorong pria
-
20:23 - 20:26untuk menyalurkan seluruh emosi
mereka dengan agresif -
20:26 - 20:29[berteriak]
-
20:29 - 20:31dan menggunakan perilaku agresif untuk
mengekspresikan diri mereka -
20:31 - 20:34di hampir setiap situasi.
-
20:34 - 20:37[berteriak]
-
20:37 - 20:41Sekarang rasa marah bukan barang tentu
diartikan sebagai emosi destruktif. -
20:41 - 20:43Saat diarahkan dengan cara-cara membangun,
-
20:43 - 20:46dapat menjadi respon
yang sesuai terhadap ketidakadilan. -
20:47 - 20:50Masalahnya adalah karena ledakan agresif
-
20:50 - 20:53dalam banyak cara bertentangan
dengan sifat lemah, -
20:54 - 20:58kemurkaan dan kemarahan
secara umum dipandang -
20:58 - 21:00sebagai tanda kekuataan bagi pria.
-
21:01 - 21:05Sedangkan duka dan sedih
berkepanjangan dipandang sebagai kelemahan -
21:06 - 21:10Atau lebih buruk lagi,
sebagai ketidakstabilan. -
21:10 - 21:12Hal ini membantu menjelaskan
mengapa pembuat film -
21:12 - 21:15akan sering menggunakan air mata pria
-
21:15 - 21:19sebagai jalan pintas audio-visual
dalam menuju kegilaan. -
21:21 - 21:23Atau menuju kejahatan.
-
21:23 - 21:24Atau keduanya.
-
21:29 - 21:33Dalam bukunya "Cracking the Armour -
Power, Pain and the Lives of Men" -
21:33 - 21:35Micheal Kaufmann mengamati bahwa
-
21:35 - 22:06[kutipan dalam layar]
-
22:07 - 22:10Ini menjadi petunjuk untuk
mempertimbangkan seberapa sering -
22:10 - 22:15luka emosi pria diartikan sebagai penghancuran diri,
-
22:15 - 22:16dalam narasi Hollywood.
-
22:16 - 22:20Howard: "Aku sangat sedih,
aku sangat kacau." -
22:20 - 22:23[berteriak]
-
22:26 - 22:28Sama seperti kekerasan yang
ditujukan ke luar, -
22:28 - 22:31kekerasan yang ditujukan ke dalam
sering ditunjukan -
22:31 - 22:35sebagai manifestasi intrinsik,
hampir tak terelakan -
22:35 - 22:37dari luka emosional pria.
-
22:38 - 22:39Riggan: "Dor."
-
22:39 - 22:41Daripada menjadi kritik dari
-
22:41 - 22:44maskulinitas yang terpisah
dan sarat kekerasan -
22:44 - 22:47penggambaran ini berakhir mengglamorisasi
-
22:47 - 22:48atau setidaknya memitoskan
-
22:48 - 22:52dan memperindah karakter-karakter pria
-
22:52 - 22:55yang hampir tidak pernah tahu
bagaimana menghadapi perasaan mereka -
22:55 - 22:57dengan cara yang sehat.
-
22:59 - 23:03Sehingga, kita justru disuguhi gambaran
pria yang menghancurkan diri mereka sendiri -
23:03 - 23:07dalam realisasi penuh kasih,
kacamata sinematik. -
23:09 - 23:11Dalam bukunya yang luar biasa
-
23:11 - 23:12"The Will to Change"
-
23:12 - 23:14bell hooks menulis budaya populer
-
23:14 - 23:20sangat jarang menunjukan pada kita
jalur emosi lain untuk karakter pria. -
23:21 - 23:34[kutipan dalam layar]
-
23:36 - 23:39Memang, cerita-cerita
di mana pria melanggar pola -
23:39 - 23:43dan sukses melewati luka emosional
-
23:43 - 23:45dengan cara yang transformatif,
-
23:45 - 23:47sangat sedikit dan jarang sekali.
-
23:47 - 23:51[menangis]
-
23:51 - 23:52Sean: "Itu bukan salahmu."
-
23:52 - 23:54"Good Will Hunting" adalah film langka
-
23:54 - 23:59yang mana tokoh utama menolak
maskulinitas patriarki tradisional -
23:59 - 24:00[terisak]
-
24:00 - 24:02dan daripada itu memilih untuk mengikuti
-
24:02 - 24:05jalur koneksi emosional yang lebih rapuh.
-
24:07 - 24:12Joel membuat pilihan serupa dalam
"Eternal Sunshine of the Spotless Mind", -
24:12 - 24:15ketika dia memutuskan menghadapi
perasaannya yang menyakitkan -
24:15 - 24:17alih-alih menghapusnya.
-
24:20 - 24:24Dalam "Moonlight"-nya Berry Jenkins,
Chiron juga memilih meninggalkan kehidupan -
24:24 - 24:26yang telah keras karena isolasi
-
24:26 - 24:28dan menerima kerentanan
-
24:28 - 24:30intimasi emosional.
-
24:31 - 24:35Representasi seperti ini patut dirayakan,
-
24:36 - 24:39tapi penggambaran seperti itu masih
sangat langka -
24:39 - 24:41dan masih menjadi pengecualian
-
24:41 - 24:43daripada menjadi aturan.
-
24:44 - 24:46Seperti saya katakan sebelumnya,
-
24:46 - 24:48bisa jadi sangat menyayat hati
-
24:48 - 24:52saat media mengijinkan kita mengintip celah
kecil permukaan kontrol pria. -
24:53 - 24:57Melihat seorang pria pada akhirnya,
-
24:57 - 25:00membiarkan keluarnya setetes air mata,
bibir yang bergetar -
25:00 - 25:04atau, pada keadaan paling ekstrem,
diijinkan untuk menangis sejadinya -
25:04 - 25:06bisa cukup menyentuh.
-
25:07 - 25:09Bahkan dalam adegan yang
dimaksudkan sebagai lelucon. -
25:09 - 25:13Kayla: "Oh, Ayah, ayolah.
Ayolah, tegarlah." -
25:13 - 25:16Tetap saja, saya pikir itu penting
untuk menyadari -
25:16 - 25:20bahwa momen-momen langka ini
terlihat kuat, -
25:20 - 25:24terutama karena pemutusan emosi masih
sangat dihargai -
25:24 - 25:26bagi pria di masyarakat kita.
-
25:29 - 25:31Mungkin kita tidak akan terlalu
tergerak oleh -
25:31 - 25:33celah kecil di bendungan
-
25:33 - 25:37jika kita dapat melihat
aliran bebas air mata yang terlalu sering. -
25:39 - 25:44Film dan acara TV lebih dari sekadar
hiburan semata. -
25:44 - 25:47Mereka juga mewakilkan kita, seperti
yang bell hooks sebut, -
25:47 - 25:48"seni kemungkinan"
-
25:49 - 25:54Zuko: "Bagaimana bisa kau memaafkanku
dengan mudah? Kupikir kau akan marah padaku." -
25:54 - 25:57Iroh: "Aku tidak pernah marah padamu.
-
25:57 - 26:01Aku hanya sedih karena aku takut kau
kehilangan jalanmu." -
26:01 - 26:03Dan maka dari itu penting bagi media
-
26:03 - 26:09untuk menunjukkan pada kita lebih dari sekadar sekilas
tentang kerentanan pria yang langka dan sesaat. -
26:10 - 26:13Kita ingin melihat pria menangis tanpa ampun.
-
26:13 - 26:16Pria terhubung secara emosional
dengan wanita -
26:16 - 26:18dan dengan sesama pria.
-
26:18 - 26:20Dan pada akhirnya, untuk melihat
pria pulih -
26:20 - 26:23dengan merangkul seluruh kemampuan
kemanusiaan mereka. -
26:25 - 26:28Kita perlu jendela tangis selalu terbuka.
-
26:28 - 26:32[musik emosional]
-
26:34 - 26:36Saya harap Anda menikmati video ini.
-
26:36 - 26:39Sekarang, seperti yang Anda bayangkan,
bentuk panjang esai video ini -
26:39 - 26:41membutuhkan waktu yang sangat banyak,
-
26:41 - 26:43untuk menulis, mengedit, dan memproduksi.
-
26:43 - 26:46Yang satu ini membutuhkan sekitar 200 klip
-
26:46 - 26:49bersumber dari berbagai film dan acara TV.
-
26:49 - 26:52Jadi jika Anda ingin melihat lebih
banyak video seperti yang satu ini -
26:52 - 26:54tolong pertimbangkan untuk munuju Patreon
-
26:54 - 26:57dan bantu dukung proyek di sana.
-
26:57 - 27:00Aku juga mencantumkan link ke PayPal
di kolom deskripsi di bawah, -
27:00 - 27:01jika Anda lebih memilih itu.
-
27:01 - 27:04Sekarang ini Saya punya sekumpulan
proyek media lain yang dkerjakan -
27:04 - 27:06jadi tolong nantikan
-
27:06 - 27:08dan Saya akan bertemu Anda kembali nanti.
- Title:
- Laki-Laki Tidak Menangis (Kecuali Ketika Mereka Menangis)
- Description:
-
Mengingat bagaimana kita tahu bahwa anak laki-laki (dan pria) pada kenyataannya memang menangis, video ini fokus pada kondisi sosial yang terbilang sedikit ketika air mata diizinkan untuk muncul.
PATREON
Bantu saya membuat lebih banyak esai video lewat dukungan di Patreon: https://www.patreon.com/popdetectivePAYPAL
Kalau memilih untuk melakukan donasi satu kali, anda bisa melakukannya melalui PayPal: https://www.paypal.me/popdetectiveBAHAN BACAAN YANG DIREKOMENDASIKAN
• The Will to Change by bell hooks
https://www.simonandschuster.com/books/The-Will-to-Change/bell-hooks/9780743456081
• The Gender Knot by Allan G Johnson
http://tupress.temple.edu/book/1306
• Permission to Feel by Marc Brackett
https://www.marcbrackett.com/about/book-permission-to-feel/SUBTITLE
• Anda bisa membantu membuat subtitle atau caption untuk video ini di Amara:TRANSKRIP TEKS
SegeraKOMENTAR
Semua komentar Youtube akan diperiksa sebelum ditampilkan. Kalau ingin berpartisipasi dalam percakapan daring konstruktif tentang video ini, silakan membagikan video di jaringan media sosial anda.FAIR USE
All multimedia clips included in this video constitute a 'fair use' of any copyrighted material as provided for in Section 107 of U.S. Copyright law, which allows for criticism, comment and scholarship. Learn more about fair use with this awesome app by New Media Rights! http://newmediarights.org/fairuseKREDIT
Penulis/Editor: Jonathan McIntosh
Motion Graphics: Jonathan McIntosh
Musik Outro: Rick Lopez - Video Language:
- English
- Duration:
- 27:26
Sefina R Fadhilah edited Indonesian subtitles for Boys Don't Cry (Except When They Do) | ||
Sefina R Fadhilah edited Indonesian subtitles for Boys Don't Cry (Except When They Do) | ||
Sefina R Fadhilah edited Indonesian subtitles for Boys Don't Cry (Except When They Do) | ||
Sefina R Fadhilah edited Indonesian subtitles for Boys Don't Cry (Except When They Do) | ||
Sefina R Fadhilah edited Indonesian subtitles for Boys Don't Cry (Except When They Do) | ||
Sefina R Fadhilah edited Indonesian subtitles for Boys Don't Cry (Except When They Do) | ||
Sefina R Fadhilah edited Indonesian subtitles for Boys Don't Cry (Except When They Do) | ||
Farah Menerjemah edited Indonesian subtitles for Boys Don't Cry (Except When They Do) |