Return to Video

Menghadapi orang yang menjengkelkan kita

  • 0:00 - 0:04
    Bawa mereka ke belakang dan tembak.
  • 0:09 - 0:11
    Mereka tidak pantas hidup kan.
  • 0:12 - 0:17
    Tidak kok, bukan begitu caranya menghadapi orang yang menjengkelkan.
  • 0:17 - 0:22
    Karena cepat atau lambat, jika anda menghadapi mereka dengan cara demikian,
  • 0:22 - 0:25
    anda akan menghadapi diri anda sendiri,
  • 0:25 - 0:28
    diri anda sendiri adalah orang yang paling menjengkelkan anda.
  • 0:28 - 0:31
    Jadi anda nantinya harus menghadapi diri anda sendiri dengan cara yang sama,
  • 0:31 - 0:34
    anda menghukum diri anda sendiri, menembak anda sendiri, dan mengusir diri sendiri.
  • 0:34 - 0:40
    Tidak, satu-satunya cara menghadapi orang yang menjengkelkan adalah dengan toleransi.
  • 0:40 - 0:42
    Cara bertoleransi dengan orang demikian adalah
  • 0:42 - 0:45
    dengan memikirkan hal lain yang mereka perbuat,
  • 0:45 - 0:49
    bukan hanya hal yang menjengkelkan saja, tapi juga hal indah yang mereka perbuat.
  • 0:49 - 0:52
    Jangan hanya melihat dua batu bata jelek di dinding,
  • 0:52 - 0:55
    lihat juga semua batu-bata lainnya yang ada di dinding,
  • 0:55 - 0:57
    dan jika mereka benar-benar menjengkelkan anda,
  • 0:57 - 1:01
    mereka akan menjadi gurumu.
  • 1:01 - 1:06
    Ketika beberapa bulan pertama saya di Thailand,
  • 1:06 - 1:15
    nyamuk-nyamuknya sangat menjengkelkan saya dan malah lebih buruk untuk biksu bule,
  • 1:15 - 1:20
    kita biasanya digigit 10 sampai 20 kali lebih banyak dari pada biksu Thai.
  • 1:20 - 1:22
    Saya tidak mengerti awalnya.
  • 1:22 - 1:29
    Jika anda di Thailand, anda beruntung karena anda punya rambut,
  • 1:29 - 1:34
    biasanya di Thailand karena panas, pundak kami harus terbuka.
  • 1:34 - 1:40
    Jadi artinya adalah kami memberikan santapan lebih bagi nyamuk di sana,
  • 1:40 - 1:44
    nyamuknya lebih bisa mengigit anda, karena kulit anda menjadi lebih tersedia.
  • 1:44 - 1:50
    Yang kedua adalah, di area itu kami adalah bule pertama.
  • 1:50 - 1:55
    Saya telah berkeliling ke banyak desa, di sana saya adalah orang bule pertama yang mereka lihat di sana,
  • 1:55 - 1:57
    apa lagi seorang biksu bule.
  • 1:57 - 2:02
    Itulah mengapa bagi para nyamuk, itu adalah pertama kalinya ada makanan barat di daerah sana.
  • 2:02 - 2:08
    Anda pasti tahu jika anda restoran Cina di daerah anda, anda pasti ingin mencobanya.
  • 2:08 - 2:12
    Rasanya seperti ada masakan spesial, langka dan terbaru.
  • 2:12 - 2:15
    Jadi semua nyamuk-nyamuk di sana akan memanggil teman-teman mereka
  • 2:15 - 2:18
    "Hey, ada makanan barat di vihara itu, ayo kita coba."
  • 2:19 - 2:25
    Jadi kami digigit sampai mati dan kami mengeluh kepada Ajahn Chah.
  • 2:25 - 2:31
    "Bisakah kami mendapatkan salap anti nyamuk, obat nyamuk, atau jala nyamuk?"
  • 2:31 - 2:34
    "Tolonglah, kami digigit sampai mati."
  • 2:34 - 2:39
    Dan Ajahn Chah berkata, "Mulai sekarang, kalian harus memanggil nyamuk-nyamuk itu,
  • 2:39 - 2:43
    Ajahn Nyamuk.
  • 2:43 - 2:46
    Mereka sekarang akan menjadi guru anda semua, bukan saya.
  • 2:46 - 2:49
    Memang benar kita bisa belajar banyak dari hal yang menjengkelkan.
  • 2:49 - 2:55
    Jadi jika hidup tidak menjengkelkan, anda tidak akan mau bermeditasi,
  • 2:55 - 2:57
    anda tidak akan datang kemari, bukan?
  • 2:57 - 2:59
    Itu karena ada orang yang menjengkelkan anda,
  • 2:59 - 3:01
    karena hidup itu menjengkelkan,
  • 3:01 - 3:06
    karena segala hal menjengkelkan, itulah mengapa anda datang kemari untuk mencari kedamaian.
  • 3:06 - 3:10
    Jadi berterima kasihlah kepada kejengkelan.
  • 3:11 - 3:14
    Dan setelah beberapa saat, anda akan paham bahwa inilah sifat dunia ini.
  • 3:14 - 3:19
    Jadi anda hanya harus bisa berdamai dengan kejengkelan hidup ini.
  • 3:19 - 3:20
    Begitulah anda melakukannya.
  • 3:21 - 3:24
    Hidungku juga selalu menjengkelkan, saya punya demam alergi.
  • 3:24 - 3:27
    Saya pasti punya karma buruk dari kehidupan lampau saya.
  • 3:27 - 3:29
    Saya mungkin dulu pernah meninju hidung seorang arahat,
  • 3:29 - 3:31
    makanya hidung saya selalu gatal.
  • 3:31 - 3:36
    Jadi saya menderita demam alergi, hidung saya sering gatal.
  • 3:36 - 3:41
    Saya tidak tahu mengapa, ada seorang dokter di sini,
  • 3:41 - 3:44
    tapi apakah kita tidak bisa mendapat transplan hidung?
  • 3:44 - 3:47
    Mereka bisa mentransplan bagian tubuh yang lain,
  • 3:47 - 3:49
    tapi mereka tidak bisa melakukan transplan hidung,
  • 3:49 - 3:51
    saya pikir akan sangat menakjubkan karena saya seorang biksu,
  • 3:51 - 3:55
    mungkin saya bisa mendapat hidung seperti orang Sri Lanka.
  • 3:55 - 3:57
    Saya bisa menunjukkan hormat terhadap Buddhisme,
  • 3:57 - 4:01
    hidungnya hitam tapi mukanya putih, akan sangat keren.
  • 4:01 - 4:05
    Belum ada orang yang melakukannya, pasti akan keren rasanya.
  • 4:05 - 4:10
    Mungkin juga hidung aborigin di sini, karena saya tinggal di Australia, pasti keren,
  • 4:10 - 4:13
    itu artinya saya tidak akan punya demam alergi lagi.
  • 4:13 - 4:17
    Jika anda bisa melakukannya, tolong pesankan untuk saya.
Title:
Menghadapi orang yang menjengkelkan kita
Description:

Ajahn Brahm menjawab pertanyaan : "Bagaimana cara menghadapi orang yang menjengkelkan?"

more » « less
Video Language:
English
Team:
Buddhist Society of Western Australia
Project:
Dhamma Shorts
Duration:
04:19

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions