Membina Keterampilan Literasi Oleh Sparking Imaginations

Ketika guru memberikan kegiatan yang menggiatkan anak taman kanak-kanak mengeksplorasi elemen bercerita lewat bermain, mereka meletakkan dasar untuk membaca dan menulis.

Berlangganan buletin Mingguan Edutopia: https://edut.to/3G5zIZ4

Untuk lebih banyak strategi membuat pembelajaran lebih menyenangkan, kunjungi: https://www.edutopia.org/making-learning-playful

*Ikuti kami di sini:*
Situs Web Resmi: https://edutopia.org
YouTube: https://www.youtube.com/c/edutopia
Facebook: https://www.facebook.com/edutopia
Twitter: https://twitter.com/edutopia
Instagram: https://www.instagram.com/edutopia/

#literacy #literacyskills #playfullearning

© 2023 George Lucas Educational Foundation

(Anak) Buat satu sisi lalu laba-laba
merayap naik rumah dan kemudian ...

(Heather) Belajar itu menyenangkan saat
melihat kegembiraan di wajah anak

ketika mereka mempelajari hal baru.

Jadi, melihat mereka tersenyum,
mampu gunakannya dalam konteks

saat mereka bemain,

karena mereka telah mempelajarinya
lewat bermain dari kami.

Ketika aku melihat
mereka cekikikan dan tertawa,

tetapi mereka tetap lakukan
yang aku minta

Aku berkata, "Ya, begitu. Itu bagus."

(Suara anak-anak)

Negeri dongeng adalah bercerita lisan.

Siswa saya mempelajari dasar menulis,

tapi mereka mempelajarinya secara lisan

di taman kanak-kanaklah
mereka perlu mempelajarinya.

Mereka perlu pelajari bagian lisannya

sebelum mereka pindah ke bagian menulis
seiring bertambah usia.

Pada suatu ketika,
ceritakan rumah indah kalian di sini.

(Anak) Suatu hari, laba-laba ...

(Heather) Saya menutup
setiap meja dengan taplak

dan itu menjadi lahan mereka.

Jadi, lahan musim gugur,
lahan berair, lahan bersalju,

sehingga semua lahannya berbeda.

Aku mengubahnya agar tidak selalu sama.

Hal yang dimainkan berbasis alam.

Saya punya biji ek, buah pohon cemara,
kerang, potongan kayu.

Saya punya hewan di luar agar mereka
bisa menambahkannya di dalam.

Saya mengeluarkan keranjang
dengan semua barang alami di dalamnya,

lalu mereka datang dengan tenang

dan mengumpul barang
yang ingin mereka mainkan.

dan mereka membawanya ke lahan pilihannya.

Kemudian, mereka wujudkan
apa pun yang mereka buat,

rumah, pepohonan, apa pun itu.

Lalu, mereka mulai bercerita sendiri,

atau terkadang dengan pasangannya.

(Anak) Aku rasa ini sebenarnya nyata.

Ini nyata, jadi kita turunkan ...
(Heather) Lalu, saya berkunjung

dan berjalan-jalan
dan memastikan saya terlibat

dengan setiap anak setidaknya sekali.

(Child) Dan kemudian ini lari dan
mereka melompat kembali ke sana ...

(Heather) Saat mereka main
negeri dongeng, saya keliling dan berkata:

"Baik, apa latar cerita kalian?"

dan secara lisan
mereka menceritakan latarnya.

(Child) Ini adalah air tempatnya berenang.

(Heather) Jika kita mengerjakan karakter,

Aku akan katakan:
"Baik, siapa karakter cerita kalian?"

(Child) Ini burung terbang
dan beberapa kupu-kupu.

(Heather) Ini burung terbang
dan teman-temannya kupu-kupu?

Sekarang, saya coba membuat
lebih banyak di awal, tengah, dan akhir.

Jadi, saat mereka naik kelas satu,
jika mereka bisa bercerita secara lisan,

mereka diharapkan bisa mulai
menuliskan sesuatu di atas kertas.

Itu hal ajaib dan mereka menyukainya,

jadi, itu cara bagus
bagi mereka untuk mulai menulis.

(Anak) Aku buat kambing ini tidak pernah
bisa mendapat selai kacang cokelat--

(Heather) Oh, lihat, tampaknya
ada seseorang di pintu.

(Anak) Itu beruang.

(Anak) Halo. Siapa di sana?