Bagaimana cara memperbaiki sistem pendidikan ... tanpa dana tambahan
-
0:01 - 0:03Kita semua punya bias masing-masing.
-
0:03 - 0:06Contohnya, beberapa dari kita
cenderung untuk berpikir -
0:06 - 0:09bahwa sangat sulit untuk mengubah
sistem pemerintahan yang gagal. -
0:10 - 0:12Ketika memikirkan tentang
sistem pemerintahan, -
0:12 - 0:15kita cenderung berpikir mereka kolot,
terpaku dengan cara mereka, -
0:15 - 0:18dan mungkin, pemimpin mereka
terlalu birokratik -
0:18 - 0:20dan tidak mampu mengubah sesuatu.
-
0:20 - 0:23Hari ini, saya ingin menantang teori ini.
-
0:24 - 0:28Saya ingin bercerita tentang sebuah
sistem pemerintahan yang sangat besar, -
0:28 - 0:31yang tidak hanya menempatkan dirinya
pada jalur perubahan -
0:31 - 0:34namun juga telah menunjukkan
hasil yang cukup spektakuler -
0:34 - 0:36dalam waktu kurang dari tiga tahun.
-
0:37 - 0:41Ini adalah sebuah ruang kelas
di sekolah negeri di India. -
0:41 - 0:43Ada 1 juta sekolah seperti ini di India.
-
0:44 - 0:47Dan bahkan bagi saya,
yang tinggal di India selama hidup saya, -
0:47 - 0:50memasuki salah satu sekolah ini
cukup memilukan hati. -
0:51 - 0:53Pada usia 11 tahun,
-
0:53 - 0:5750 persen anak-anak India sudah
ketinggalan jauh pendidikannya, -
0:57 - 0:59sehingga mereka tidak punya harapan
untuk mengejarnya kembali. -
0:59 - 1:02Anak usia 11 tahun tidak dapat
melakukan penjumlahan sederhana, -
1:02 - 1:06mereka tidak bisa membuat sebuah
kalimat dengan tata bahasa yang benar. -
1:06 - 1:09Inil adalah sesuatu yang Anda dan saya
harapkan dari anak 8 tahun -
1:09 - 1:10untuk mereka kuasai.
-
1:11 - 1:13Pada usia 13 atau 14 tahun,
-
1:13 - 1:16banyak anak-anak India yang putus sekolah.
-
1:16 - 1:20Di India, sekolah negeri tidak
hanya menawarkan pendidikan gratis -- -
1:20 - 1:23mereka juga menawarkan buku pelajaran,
buku catatan, dan makanan gratis, -
1:23 - 1:25kadang bahkan beasiswa tunai.
-
1:26 - 1:29Tapi tetap saja, 40 persen dari orangtua
-
1:29 - 1:32memilih untuk menarik anak mereka
dari sekolah negeri -
1:32 - 1:35dan membiayai sendiri pendidikan
anak mereka di sekolah swasta. -
1:35 - 1:39Untuk perbandingan, di sebuah negara
yang jauh lebih kaya, Amerika Serikat, -
1:39 - 1:41hanya 10 persen
yang memilih sekolah swasta. -
1:41 - 1:44Itu adalah satu pernyataan
besar yang menunjukkan -
1:44 - 1:47betapa rusaknya sistem pendidikan
di sekolah negeri di India. -
1:47 - 1:50Jadi itulah latar belakangnya
saya mendapatkan panggilan -
1:50 - 1:52di musim panas 2013
-
1:52 - 1:54dari seorang wanita yang sangat cerdas
-
1:54 - 1:56bernama Surina Rajan.
-
1:56 - 1:59Ketika itu, dia adalah pimpinan
Departemen Pendidikan Sekolah -
1:59 - 2:02di negara bagian Haryana di India.
-
2:02 - 2:04Dia berkata pada kami,
-
2:04 - 2:07"Saya sudah memimpin departemen ini
selama dua tahun terakhir. -
2:07 - 2:10Saya sudah mencoba bermacam cara
dan sepertinya tidak ada yang berhasil. -
2:10 - 2:12Mungkinkah kamu dapat membantu?"
-
2:13 - 2:16Mari saya gambarkan sedikit
tentang Haryana untuk Anda. -
2:16 - 2:19Haryana adalah sebuah negara bagian
dengan 30 juta penduduk. -
2:20 - 2:23Negara bagian ini mempunyai
15.000 sekolah negeri -
2:23 - 2:26dengan lebih dari 2 juta siswa.
-
2:26 - 2:29Jadi pada dasarnya, melalui telepon,
-
2:29 - 2:31saya berjanji untuk membantu
sebuah negara dan sistem -
2:31 - 2:35seukuran Peru atau Kanada
untuk mengubah dirinya sendiri. -
2:37 - 2:40Ketika saya memulai proyek ini,
saya sangat menyadari dua hal. -
2:40 - 2:43Satu, saya tidak pernah melakukan
sesuatu seperti ini sebelumnya. -
2:43 - 2:45Dan dua, banyak yang sudah mencoba,
-
2:45 - 2:48tapi mungkin tidak terlalu berhasil.
-
2:48 - 2:51Ketika rekan kerja saya dan saya
melihat di seluruh negeri -
2:51 - 2:52dan seluruh dunia,
-
2:52 - 2:54kami tidak bisa menemukan contoh lain
-
2:54 - 2:57yang dapat kami contoh
dan tiru di Haryana. -
2:57 - 3:00Kami tahu bahwa kami harus
merancang perjalanan kami sendiri. -
3:00 - 3:04Namun demikian, kami segera memulai
dan seketika itu, -
3:04 - 3:07berbagai ide bermunculan.
-
3:07 - 3:10Ada yang bilang, "Mari kita ubah
cara kita merekrut para guru, -
3:10 - 3:12mari pekerjakan kepala sekolah baru
dan latih mereka -
3:12 - 3:15dan kirim mereka ke
seminar pendidikan internasional, -
3:15 - 3:17mari bawa teknologi ke dalam kelas."
-
3:17 - 3:20Pada akhir minggu pertama,
kami punya 50 ide, -
3:20 - 3:22semuanya luar biasa,
semuanya terdengar benar. -
3:22 - 3:27Tapi tidak mungkin bagi kami
untuk dapat menerapkan 50 ide itu. -
3:27 - 3:29Jadi saya katakan,
"Tunggu sebentar, stop. -
3:29 - 3:32Mari setidaknya kita tentukan
apa sebenarnya yang ingin kita capai." -
3:32 - 3:35Jadi dengan banyak
tarik-menarik dan perdebatan, -
3:35 - 3:39Haryana menentukan target untuk:
-
3:39 - 3:40pada tahun 2020,
-
3:40 - 3:44kami ingin 80 persen anak-anak kami
memiliki pengetahuan sesuai standar. -
3:44 - 3:46Detail dari tujuan itu
tidak begitu penting disini, -
3:46 - 3:49yang penting adalah
seberapa spesifik tujuannya. -
3:49 - 3:51Karena itu akan memungkinkan kami
-
3:51 - 3:53untuk menelaah semua ide
-
3:53 - 3:54yang kami punya
-
3:54 - 3:57dan memutuskan mana
yang akan diimplementasikan. -
3:57 - 4:01Apakah ide ini mendukung tujuannya?
Jika ya, mari kita simpan. -
4:01 - 4:04Tapi jika tidak atau kami tidak yakin,
maka mari kita sisihkan. -
4:04 - 4:09Meski terdengar sederhana,
memiliki tujuan yang jelas di depan -
4:09 - 4:12sangat memungkinkan kami untuk
bisa tajam dan fokus -
4:12 - 4:14dalam perjalanan transformasi ini.
-
4:14 - 4:16Dan melihat kembali
dua setengah tahun terakhir, -
4:16 - 4:19hal ini sangat positif bagi kami.
-
4:19 - 4:21Jadi kami memiliki sebuah tujuan,
-
4:21 - 4:24dan sekarang kami perlu mencari tahu
apa masalahnya, apa yang rusak. -
4:25 - 4:27Sebelum kami pergi ke sekolah-sekolah,
-
4:27 - 4:30banyak orang memberitahu kami
bahwa kualitas pendidikan buruk -
4:30 - 4:34karena guru-gurunya malas,
mereka tidak datang ke sekolah, -
4:34 - 4:37atau mereka tidak mampu mengajar,
tidak tahu cara mengajar. -
4:37 - 4:39Ketika kami datang ke sekolah,
-
4:39 - 4:42kami menemukan sesuatu
yang sangat berbeda. -
4:42 - 4:45Seringkali, hampir semua guru
ada di sekolah. -
4:46 - 4:48Dan ketika kami berbicara dengan mereka,
-
4:48 - 4:51kami menyadari mereka sangat mampu
untuk mengajar di tingkat SD. -
4:52 - 4:54Tapi mereka tidak mengajar.
-
4:55 - 4:56Saya datang di sebuah sekolah
-
4:56 - 4:59dimana para gurunya mengawasi pembangunan
-
4:59 - 5:01sebuah ruang kelas dan sebuah toilet.
-
5:02 - 5:03Saya pergi ke sekolah lainnya
-
5:03 - 5:06dimana dua dari guru-gurunya
pergi ke sebuah bank sekitar -
5:06 - 5:09untuk menyetorkan uang beasiswa
ke rekening anak-anak. -
5:09 - 5:11Pada waktu makan siang,
-
5:11 - 5:13kebanyakan guru menghabiskan
semua waktu mereka -
5:13 - 5:18mengawasi proses memasak makan siang
dan penyajiannya kepada para siswa. -
5:19 - 5:21Jadi kami bertanya pada guru-guru itu,
-
5:21 - 5:23"Apa yang terjadi,
kenapa Anda tidak mengajar?" -
5:23 - 5:24Dan mereka berkata,
-
5:24 - 5:26"Inilah yang diharapkan dari kami.
-
5:26 - 5:29Ketika seorang pengawas datang
mengunjungi kami, -
5:29 - 5:31hal-hal yang seperti inilah
yang ia periksa. -
5:31 - 5:34Apa toilet sudah dibangun,
apa makanan sudah disajikan. -
5:34 - 5:37Ketika kepala sekolah saya
pergi untuk rapat di kantor pusat, -
5:37 - 5:39hal-hal seperti inilah yang dibahas."
-
5:40 - 5:44Jadi, Anda lihat, yang terjadi
selama dua dekade terakir adalah, -
5:44 - 5:47India menghadapi tantangan untuk
mendapatkan akses, -
5:47 - 5:50memiliki sekolah yang cukup,
pendaftaran siswa, -
5:50 - 5:52membawa anak-anak ke sekolah.
-
5:52 - 5:54Jadi pemerintah
meluncurkan sejumlah program -
5:54 - 5:56untuk mengatasi tantangan-tantangan ini
-
5:57 - 6:01dan para guru menjadi pelaksana implisit
dari semua program ini. -
6:01 - 6:03Tidak secara tersurat, tapi tersirat.
-
6:05 - 6:07Dan sekarang, apa yang
sebenarnya dibutuhkan -
6:07 - 6:10bukan untuk meningkatkan pelatihan guru
-
6:10 - 6:12atau memastikan kehadiran mereka
-
6:12 - 6:15tapi untuk memberitahu mereka
bahwa yang paling penting -
6:16 - 6:18adalah agar mereka kembali
ke dalam kelas dan mengajar. -
6:18 - 6:21Mereka perlu diawasi dan dinilai
dan dihargai -
6:21 - 6:23berdasarkan pada kualitas mengajar mereka
-
6:23 - 6:25dan bukan berdasarkan hal lainnya.
-
6:26 - 6:28Jadi saat kami menelusuri
sistem pendidikan itu, -
6:29 - 6:31dan menelitinya lebih dalam lagi,
-
6:31 - 6:34kami menemukan beberapa
akar persoalan utama -
6:34 - 6:35yang menentukan dan membentuk
-
6:35 - 6:38tingkah laku orang-orang
dalam sistem tersebut. -
6:38 - 6:42Dan kami menyadari bahwa kecuali
kami mengubah hal tersebut, -
6:42 - 6:44kami dapat melakukan banyak hal lain.
-
6:44 - 6:46Kami bisa melatih,
membawa teknologi ke sekolah, -
6:46 - 6:48tapi sistem itu tidak akan berubah.
-
6:48 - 6:52Dan menjawab permasalahan inti
yang tak begitu terlihat ini, -
6:52 - 6:54menjadi kunci dari
(keberhasilan) program ini. -
6:55 - 6:58Jadi, kami mempunyai tujuan dan
kami mengetahui masalahnya, -
6:58 - 7:00dan sekarang kami perlu untuk
mencari tahu apa solusinya. -
7:00 - 7:03Tentu saja kami tidak ingin
mengulangi roda (kesalahan) itu, -
7:03 - 7:04jadi kami katakan,
-
7:04 - 7:07"Mari kita lihat sekeliling dan
lihat apa yang kita temukan." -
7:07 - 7:11Dan kami menemukan beberapa
eksperimen percontohan kecil yang bekerja -
7:11 - 7:14di seluruh India dan di seluruh dunia.
-
7:14 - 7:18Hal-hal kecil yang dilakukan
LSM dan yayasan, -
7:18 - 7:20Tapi yang juga menarik adalah,
-
7:20 - 7:22tak satu pun yang dilakukan dalam
skala (besar). -
7:22 - 7:26Semuanya terbatas pada
50, 100 atau 500 sekolah. -
7:26 - 7:29Dan kami mencari sebuah solusi
untuk 15.000 sekolah. -
7:29 - 7:31Jadi kami mencari tahu kenapa,
-
7:31 - 7:34kalau metode ini memang berhasil,
kenapa mereka tidak dapat diperbesar? -
7:35 - 7:38Yang terjadi adalah
ketika sebuah LSM masuk, -
7:38 - 7:40mereka tidak hanya membawa keahlian mereka
-
7:40 - 7:43tapi mereka juga membawa
sumber daya tambahan. -
7:43 - 7:45Mungkin mereka membawa uang,
-
7:45 - 7:46mungkin tenaga ahli/pengajar,
-
7:46 - 7:48mungkin teknologi.
-
7:48 - 7:52Dan dalam 50 atau 100 sekolah
dimana mereka beroperasi, -
7:52 - 7:55sumber daya tambahan itu
sungguh membuat perubahan. -
7:55 - 7:58Tapi bayangkan, jika pimpinan LSM ini
-
7:58 - 8:01pergi menemui kepala
Departemen Pendidikan Sekolah -
8:01 - 8:04dan berkata, "Sekarang mari kita
lakukan hal ini untuk 15.000 sekolah." -
8:04 - 8:08Dari mana mereka akan bisa mendapatkan
-
8:08 - 8:10dana untuk menerapkan metode ini
di 15.000 sekolah? -
8:10 - 8:12Dia tidak punya uang sebesar itu,
-
8:12 - 8:14ataupun sumber daya sebanyak itu.
-
8:14 - 8:16Dan itulah mengapa inovasi
tidak dapat diperbesar. -
8:17 - 8:20Jadi, sejak permulaan proyek,
yang kami katakan adalah, -
8:20 - 8:23"Apapun yang kita lakukan
harus dapat diperbesar, -
8:23 - 8:26cara itu harus berhasil di
keseluruhan 15.000 sekolah." -
8:26 - 8:30Jadi, cara itu harus bisa berhasil
dengan dana yang tesedia -
8:30 - 8:33dan sumber daya yang
dimiliki oleh negara bagian ini. -
8:33 - 8:35Jauh lebih mudah bicara daripada praktik.
-
8:35 - 8:37(Tertawa)
-
8:37 - 8:39Saya rasa ini adalah satu titik
-
8:39 - 8:41ketika tim saya membenci saya.
-
8:41 - 8:47Kami menghabiskan banyak waktu
di kantor, kafe, kadang bahkan di bar, -
8:47 - 8:49menggaruk kepala dan berkata,
"Dimana solusinya, -
8:49 - 8:52bagaimana kita akan
memecahkan masalah ini?" -
8:52 - 8:54Pada akhirnya, saya pikir kami dapat
menemukan solusi -
8:54 - 8:56untuk banyak masalah.
-
8:56 - 8:58Saya akan memberikan Anda sebuah contoh.
-
8:58 - 9:00Dalam konteks pembelajaran efektif,
-
9:00 - 9:03salah satu cara yang didiskusikan
adalah belajar praktik. -
9:03 - 9:06Anak-anak harusnya tidak
menghapal dari buku. -
9:06 - 9:09mereka harus beraktivitas, yang merupakan
cara lebih efektif untuk belajar. -
9:09 - 9:12Yang intinya berarti memberi siswa benda
-
9:12 - 9:15seperti manik-manik, alat bantu belajar,
sempoa. -
9:15 - 9:18Tapi kami tidak mempunyai dana untuk
-
9:18 - 9:20menyediakannya untuk 15.000 sekolah,
2 juta anak. -
9:20 - 9:22Kami perlu solusi lain.
-
9:22 - 9:24Kami tidak dapat menemukan solusinya.
-
9:24 - 9:27Satu hari, seorang anggota tim kami
pergi ke sebuah sekolah -
9:27 - 9:32dan melihat seorang guru mengambil
ranting dan batu dari taman -
9:32 - 9:33dan membawanya ke dalam kelas
-
9:33 - 9:35dan memberikannya pada para siswa.
-
9:36 - 9:39Itu adalah momen pencerahan kami.
-
9:40 - 9:42Jadi sekarang,
dalam buku pelajaran di Haryana, -
9:43 - 9:45untuk setiap konsep,
kami punya satu kotak kecil -
9:45 - 9:48yang berisi instruksi untuk
guru yang mengatakan, -
9:48 - 9:52"Untuk mengajarkan konsep ini,
inilah aktivitas yang dapat Anda lakukan. -
9:52 - 9:55Dan omong-omong, untuk
dapat melakukan aktivitas ini, -
9:55 - 9:58berikut benda-benda yang dapat
Anda dapatkan di sekitar Anda, -
9:58 - 10:01baik dari taman luar atau di dalam kelas,
-
10:01 - 10:04yang bisa digunakan sebagai
alat bantu belajar bagi anak-anak." -
10:04 - 10:07Dan kami melihat semua guru di Haryana
-
10:07 - 10:10menggunakan banyak benda inovatif
untuk dapat mengajar para siswa. -
10:11 - 10:14Jadi dengan cara ini,
apapun yang kami rancang, -
10:14 - 10:16kami benar-benar bisa melaksanakannya
-
10:16 - 10:19pada keseluruhan 15.000 sekolah
dari hari pertama. -
10:20 - 10:22Ini membawa saya ke poin terakhir.
-
10:23 - 10:26Bagaimana kami bisa mengimplementasikan
sesuatu pada 15.000 sekolah -
10:26 - 10:28dan 100.000 guru?
-
10:28 - 10:30Departemen ini biasanya
punya sebuah proses -
10:30 - 10:32yang sangat menarik.
-
10:32 - 10:34Saya menyebutnya "Rantai Harapan."
-
10:36 - 10:38Mereka menulis sebuah surat
dari kantor pusat -
10:38 - 10:40dan mengirimkannya ke tingkat selanjutnya,
-
10:40 - 10:42yaitu kantor wilayah.
-
10:42 - 10:45Mereka berharap bahwa pada
setiap kantor wilayah, -
10:45 - 10:49seorang petugas akan menerima suratnya,
membukanya, membacanya -
10:49 - 10:52dan kemudian mengirimkan suratnya
pada level selanjutnya, -
10:52 - 10:53yaitu kantor RW.
-
10:53 - 10:56Dan kemudian kita berharap
di kantor RW itu -
10:56 - 10:58seseorang akan mendapatkan
surat itu, -
10:58 - 11:02membukanya, membacanya, dan melanjutkannya
sehingga sampai ke 15.000 kepala sekolah. -
11:02 - 11:05Dan kita kemudian berharap
para kepala sekolah itu -
11:05 - 11:08menerima surat itu, memahami isinya,
-
11:08 - 11:10dan mulai melakukannya.
-
11:10 - 11:11Agak konyol.
-
11:12 - 11:16Kami tahu teknologi bisa menyampaikan
pesan ini dengan lebih baik, -
11:16 - 11:17tapi kami juga tahu kebanyakan sekolah
-
11:17 - 11:19tidak punya komputer atau email.
-
11:20 - 11:24Namun, para gurunya punya ponsel pintar.
-
11:24 - 11:28Mereka aktif menggunakan SMS,
Facebook dan WhatsApp. -
11:29 - 11:32Jadi yang terjadi di
Haryana sekarang adalah, -
11:32 - 11:36seluruh kepala sekolah dan guru
dikelompokkan dalam ratusan grup Whatsapp -
11:36 - 11:38dan setiap saat kami perlu
menyampaikan sesuatu, -
11:38 - 11:41akan kami kirimkan ke semua
grup WhatsApp tersebut. -
11:41 - 11:44Pesannya menyebar seperti kebakaran hutan.
-
11:44 - 11:47Anda bisa segera memeriksa
siapa yang telah menerima pesan itu, -
11:47 - 11:49siapa yang telah membacanya.
-
11:49 - 11:52Para guru dapat mengklarifikasi dan
dan bertanya sesegera mungkin. -
11:52 - 11:53Dan yang menarik adalah,
-
11:53 - 11:57tidak hanya kantor pusat yang
menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. -
11:57 - 11:59Seorang guru dari wilayah lain
-
11:59 - 12:02akan angkat bicara
dan menjawab pertanyaannya. -
12:02 - 12:05Setiap orang bersikap seperti
anggota satu kelompok -
12:05 - 12:06dan segalanya (segera) dikerjakan.
-
12:07 - 12:10Jadi, kalau Anda mengunjungi
sebuah sekolah di Haryana hari ini, -
12:10 - 12:12banyak hal terlihat berbeda.
-
12:12 - 12:14Para guru kembali di dalam kelas,
-
12:14 - 12:15mereka mengajar.
-
12:15 - 12:17Seringkali dengan teknik yang inovatif.
-
12:18 - 12:21Ketika pengawas datang
mengunjungi ruang kelas, -
12:21 - 12:25Ia tidak hanya memeriksa
pembangunan toilet, -
12:25 - 12:27tapi juga kualitas pengajaran.
-
12:28 - 12:31Setiap 3 bulan,
seluruh siswa di negara bagian ini -
12:31 - 12:33dievaluasi akan hasil belajar mereka
-
12:33 - 12:36dan sekolah yang bekerja dengan baik
diberi penghargaan. -
12:36 - 12:38Dan sekolah yang kurang baik
-
12:38 - 12:41harus menjawab banyak pertanyaan.
-
12:41 - 12:44Tentu, mereka juga
mendapatkan dukungan tambahan -
12:44 - 12:46untuk dapat mengajar lebih baik
di masa depan. -
12:47 - 12:49Dalam konteks pendidikan,
-
12:49 - 12:51sangat sulit untuk melihat
hasil dengan cepat. -
12:52 - 12:55Ketika orang berbicara tentang
perubahan sistemik dan berskala besar, -
12:55 - 12:58yang mereka maksud adalah dalam
periode 7 sampai 10 tahun. -
12:58 - 12:59Tapi tidak di Haryana.
-
13:00 - 13:04Dalam 1 tahun terakhir,
sudah ada 3 studi independen, -
13:04 - 13:07semua menilai hasil belajar siswa
-
13:07 - 13:09yang mengindikasikan sesuatu
yang mendasar, -
13:09 - 13:11sesuatu yang unik
sedang terjadi di Haryana. -
13:12 - 13:15Tingkat pendidikan anak
berhenti mengalami penurunan, -
13:15 - 13:16dan mulai meningkat.
-
13:16 - 13:20Haryana adalah satu dari
beberapa negara bagian di India -
13:20 - 13:21yang menunjukkan perbaikan,
-
13:21 - 13:25dan bahkan salah satu yang
paling cepat berkembang. -
13:26 - 13:27Ini semua masih tanda-tanda awal,
-
13:27 - 13:29perjalanan kami masih panjang,
-
13:29 - 13:32tapi ini memberi kami
banyak harapan untuk masa depan. -
13:32 - 13:34Baru-baru ini saya berkunjung ke sekolah.
-
13:34 - 13:36dan ketika beranjak pergi
-
13:36 - 13:38saya bertemu seorang wanita,
-
13:38 - 13:39namanya Parvati,
-
13:39 - 13:40Ia adalah seorang ibu,
-
13:40 - 13:42dan ia sedang tersenyum.
-
13:42 - 13:45Dan saya bertanya,
"Kenapa Anda tersenyum, ada apa?" -
13:45 - 13:48Dan ia berkata,
"Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi, -
13:48 - 13:51tapi yang saya tahu
anak-anak saya sedang belajar, -
13:51 - 13:52mereka bersenang-senang,
-
13:52 - 13:55dan untuk saat ini,
saya akan berhenti mencari sekolah swasta -
13:55 - 13:56untuk anak-anak saya."
-
13:58 - 14:00Jadi kembali lagi ke pertanyaan awal saya:
-
14:00 - 14:02Bisakah sistem pemerintah berubah?
-
14:02 - 14:03Saya sangat yakin bisa.
-
14:03 - 14:06Menurut saya, kalau Anda memberi
mereka tuas yang tepat, -
14:06 - 14:08mereka bisa memindahkan gunung.
-
14:08 - 14:09Terima kasih.
-
14:09 - 14:12(Tepuk tangan)
- Title:
- Bagaimana cara memperbaiki sistem pendidikan ... tanpa dana tambahan
- Speaker:
- Seema Bansal
- Description:
-
Seema Bansal memimpin jalan untuk reformasi 15.000 sekolah di Haryana, India, dengan menentukan tujuan yang penuh ambisi: Pada 2020, 80 persen dari anak-anak harus mendapatkan level pengetahuan sesuai tingkat usianya. Ia berusaha untuk mencapai tujuan ini dengan membuat perubahan yang bisa dilakukan di setiap sekolah tanpa sumber daya tambahan. Bansal dan timnya berhasil melakukannya dengan menggunakan teknik-teknik kreatif dan langsung ke titik permasalahan seperti berkomunikasi dengan para guru menggunakan group chat SMS, dan mereka sudah cukup berhasil meningkatkan proses pembelajaran dan tingkat keterlibatan di sekolah-sekolah di Haryana.
- Video Language:
- English
- Team:
- closed TED
- Project:
- TEDTalks
- Duration:
- 14:28
Dewi Barnas approved Indonesian subtitles for How to fix a broken education system ... without any more money | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for How to fix a broken education system ... without any more money | ||
Dewi Barnas accepted Indonesian subtitles for How to fix a broken education system ... without any more money | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for How to fix a broken education system ... without any more money | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for How to fix a broken education system ... without any more money | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for How to fix a broken education system ... without any more money | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for How to fix a broken education system ... without any more money | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for How to fix a broken education system ... without any more money |