< Return to Video

Aki Sasamoto: An Artist Walks into a Bar l Art21 "New York Close Up"

  • 0:32 - 0:34
    [Happy hour yang salah, 10 pagi - 6 sore]
  • 0:40 - 0:45
    ["An Artist Walks into a Bar"]
  • 0:56 - 0:59
    [AKI SASAMOTO]
    Ginjalku bermasalah.
  • 1:01 - 1:03
    Dokter menyuruhku berhenti minum,
  • 1:03 - 1:05
    selama sekitar tiga bulan.
  • 1:06 - 1:09
    Setelah tiga bulan itu,
    ternyata aku hamil.
  • 1:09 - 1:10
    Aki Sasamoto
    Seniman
  • 1:10 - 1:12
    Jadi, aku tidak bisa minum
    9 bulan lagi,
  • 1:12 - 1:14
    dan aku jadi gila.
  • 1:16 - 1:20
    Aku putuskan,
    aku harus membuat satu projek tentang ini
  • 1:20 - 1:22
    dan untuk mengisi waktu.
  • 1:22 - 1:23
    [TERTAWA]
  • 1:25 - 1:26
    --Boleh pinjam beberapa gelas?
  • 1:26 - 1:27
    [PAU ATELA]
    --Ya.
  • 1:28 - 1:31
    [SASAMOTO]
    Suaranya bagus sekali
  • 1:35 - 1:41
    Aku rasa, inspirasiku datang
    dari kehidupan sehari-hari
  • 1:45 - 1:46
    Tak seorangpun tahu
  • 1:48 - 1:51
    apa arti "tekanan yang permanen"
  • 1:53 - 1:54
    Boleh pinjam serbet juga?
  • 1:54 - 1:55
    [ATELA]
    --Mmhm.
  • 1:57 - 1:59
    Kadang aku ke bar
  • 1:59 - 2:02
    lalu mendapat satu bagian utuh dari sana.
  • 2:02 - 2:04
    Aku merangkainya,
  • 2:04 - 2:06
    memberi judul
    "Wrong Happy Hour."
  • 2:14 - 2:16
    Inti performan ini adalah
  • 2:16 - 2:21
    mendorong semua botol bir
    keluar dari bar ini.
  • 2:24 - 2:29
    Aku mengaitkannya dengan mendorong
    semua orang dalam hidupku
  • 2:29 - 2:30
    secara romantis.
  • 2:30 - 2:34
    Jadi, setelah aku memahami
    jukstaposisi itu,
  • 2:35 - 2:38
    berarti, aku harus mendorong
    setiap botol dan setiap orang
  • 2:38 - 2:39
    pada saat bersamaan.
  • 2:42 - 2:43
    [SUARA BOTOL BERDENTANG]
  • 2:48 - 2:49
    [PRIA]
    Kamu diam?
  • 2:53 - 2:54
    [SASAMOTO, TAK TAMPAK]
    Keluar!
  • 2:54 - 2:55
    [SUARA BERSORAK]
  • 2:56 - 2:57
    --Pergi!
  • 2:58 - 3:02
    Itu tentang kesepian dan romansa
  • 3:03 - 3:04
    dan mencari...
  • 3:04 - 3:06
    ["Ide"]
    ["Kami"]
  • 3:06 - 3:07
    ...alat untuk memecahkannya.
  • 3:07 - 3:08
    Kamu punya pemecah es?
  • 3:08 - 3:09
    [ATELA]
    Ya.
  • 3:17 - 3:19
    Saat aku di India,
    sedang mengerjakan sesuatu
  • 3:19 - 3:22
    tiba-tiba teringat teman remajaku
  • 3:24 - 3:25
    yang telah pergi,
  • 3:26 - 3:26
    meninggal.
  • 3:28 - 3:32
    Lalu aku ketemu
    seorang penjual es di jalan.
  • 3:33 - 3:37
    Ia memberitahuku,
    hal pertama yang mereka lakukan
  • 3:37 - 3:38
    saat seseorang meninggal,
  • 3:38 - 3:40
    adalah memesan es,
  • 3:42 - 3:46
    agar mereka bisa menaruh
    jenazah itu di atas es
  • 3:46 - 3:48
    dan menjaga jenazah tetap segar.
  • 3:49 - 3:51
    Kapan "tubuh" menjadi objek?
  • 3:53 - 3:55
    Saat tubuh membusuk
  • 3:56 - 3:58
    dan mencair...
  • 4:01 - 4:03
    Kamu ingin jadi apa saat meninggal?
  • 4:04 - 4:06
    [ATELA]
    Aku rasa aku akan jadi kaca,
  • 4:06 - 4:09
    tapi aku tidak tahu apa
    kaca yang transparan atau buram.
  • 4:13 - 4:16
    [SASAMOTO]
    --Hari ini, aku mau coba membuat
  • 4:16 - 4:18
    segelas whiskey,
  • 4:18 - 4:20
    --mungkin dengan beberapa titik,
  • 4:20 - 4:22
    --anggap saja ini bagian dari...
  • 4:23 - 4:24
    --Seperti ada whiskey
  • 4:24 - 4:25
    di dalam sini?
  • 4:25 - 4:26
    [SASAMOTO]
    --Betul. Betul.
  • 4:26 - 4:28
    --Nah, aku rasa ini bagian dalamnya.
  • 4:32 - 4:36
    Kaca, terlalu pilih-pilih sebagai material.
  • 4:36 - 4:39
    Aku suka aspek kaca ini.
  • 4:42 - 4:46
    Ini juga yang benar-benar aku inginkan di studioku:
  • 4:46 - 4:49
    Bagaimana mengendalikan yang tidak dapat dikendalikan.
  • 4:51 - 4:53
    Material selalu melawan kembali.
  • 4:59 - 5:01
    Kamu tahu kan, seperti apa proses membuat karya seni...
  • 5:02 - 5:04
    kamu harus mampu mencapai
  • 5:05 - 5:07
    kontrol menyeluruh
  • 5:07 - 5:10
    sebelum kamu dapat menerima kekacauan di dalamnya.
  • 5:10 - 5:11
    Kamu masih ingat, Pau,
  • 5:11 - 5:14
    waktu aku membuat rak untuk kamar tidur?
  • 5:15 - 5:16
    Benar-benar terpotong dengan sempurna,
  • 5:16 - 5:18
    seperti suatu dimensi sempurna untuk rak itu,
  • 5:18 - 5:21
    tapi, berakhir menjadi sudut di dapur.
  • 5:21 - 5:23
    Dan cocok sekali di sana.
  • 5:23 - 5:24
    Aku tidak mengerti,
  • 5:24 - 5:28
    kamu harus berusaha sekeras itu untuk menjadikannya sempurna
  • 5:29 - 5:34
    Lalu, objek itu menemukan tempatnya sendiri dan ritmenya sendiri
  • 5:51 - 5:53
    Aku harap, anakku tidak akan menjadi seorang seniman,
  • 5:53 - 5:55
    tapi, kurasa, aku tidak bisa mengontrol itu.
  • 6:05 - 6:07
    --Bisa kamu makan ini dari bagian dalam keluar?
  • 6:08 - 6:10
    --Bisa kamu makan ini dari bagian dalam keluar?
  • 6:11 - 6:12
    --Tidak boleh dipecahkan!
    [PENONTON TERTAWA]
  • 6:13 - 6:16
    ["Strange Attractors," 2010]
  • 6:16 - 6:18
    --Aku hanya ingin ke dalam...
  • 6:25 - 6:26
    [ATELA]
    --Lalu kenapa lingkaran-lingkaran?
  • 6:27 - 6:28
    --Lalu kenapa lingkaran-lingkaran?
  • 6:28 - 6:30
    --Lalu kenapa lingkaran-lingkaran?
    --Lalu kenapa lingkaran-lingkaran?
  • 6:34 - 6:36
    ["Past in a future tense," 2019]
  • 6:38 - 6:41
    [PEREMPUAN]
    --Aku juga heran kenapa di video ini, kamu tahu kan...
  • 6:41 - 6:42
    --Kenapa donut?
  • 6:43 - 6:44
    [SASAMOTO]
    --Uh huh. Uh huh.
  • 6:45 - 6:47
    --Aku tidak tahu, aku tidak mau menyebutkan ini,
  • 6:47 - 6:47
    --terlalu sulit.
  • 6:47 - 6:48
    ["Do Nut Diagram," 2018]
  • 6:48 - 6:51
    --Aku tidak bisa minum saat itu, jadi aku...
  • 6:51 - 6:55
    --Seluruh pertunjukan ini mengenai tidak boleh minum
  • 6:55 - 6:58
    --dan begitu ingin menegak alkohol, namun...
  • 7:00 - 7:03
    --Apa ini seperti semacam alkoholik?
  • 7:03 - 7:04
    --Bukan seperti itu!
  • 7:04 - 7:05
    [PEREMPUAN]
    Aku rasa begitu!
  • 7:05 - 7:06
    [KEDUANYA TERTAWA]
  • 7:06 - 7:07
    [SASAMOTO]
    --Ngomong-ngomong...
  • 7:18 - 7:26
    Aku harus membuat objek dalam cara O.C.D.
  • 7:26 - 7:30
    Kalau semuanya sudah berbaris,
    harus dimulai dengan logikanya sendiri,
  • 7:30 - 7:33
    dan aku tidak punya kendali untuk ini.
  • 7:35 - 7:39
    Itu cara lain bagiku untuk didominasi oleh objek-objek.
  • 7:41 - 7:44
    Objek-objek itu menceritakan kisahnya sendiri.
  • 7:46 - 7:47
    --Ok, aku akan menyalakannya.
  • 7:52 - 7:54
    --Ini kipas yang lebih pelan, jadi...
  • 7:59 - 8:02
    Kadang kipas ini memelan--dan bahkan berhenti--
  • 8:03 - 8:08
    dan setelah lima menit, mendadak mulai berputar lagi.
  • 8:11 - 8:12
    Aku suka itu,
  • 8:14 - 8:18
    saat objek mulai memiliki hidupnya sendiri--
  • 8:18 - 8:19
    jadi kamu tidak dapat mengendalikannya.
  • 8:19 - 8:22
    Lalu, tiba-tiba aku tersadar
  • 8:22 - 8:26
    itulah tepatnya yang aku alami dalam hidupku.
  • 8:28 - 8:30
    [BAYI MENANGIS]
  • 8:40 - 8:43
    Aku tidak pernah berencana menjadi seorang ibu,
  • 8:43 - 8:44
    tapi itulah aku sekarang.
  • 8:48 - 8:50
    Sambil melihat gelas berputar ini,
  • 8:50 - 8:54
    aku bahkan tidak mengerti kapan aku membuat keputusan itu.
  • 8:55 - 8:58
    Semuanya terus-menerus bergerak.
  • 8:58 - 9:01
    Apapun yang tadinya aku pikir bisa aku kendalikan,
  • 9:01 - 9:03
    apapun yang tadinya aku pikir itu aku,
  • 9:03 - 9:06
    akan berubah di depanku.
  • 9:06 - 9:09
    Itu, untukku, menarik--
  • 9:09 - 9:11
    dalam kehidupan dan dalam patung.
  • 9:12 - 9:13
    [PEREMPUAN]
    --Ok.
  • 9:13 - 9:13
    [SASAMOTO]
    --Baiklah.
  • 9:15 - 9:17
    --Ngomong-ngomong, aku tidak bisa minum..
  • 9:18 - 9:19
    --Aku tidak bisa minum..
Title:
Aki Sasamoto: An Artist Walks into a Bar l Art21 "New York Close Up"
Description:

Apa yang terjadi saat seorang seniman melepaskan kendali?

Merefleksikan sifat subjek yang senang bermain dan sensibilitas absurd, potret seorang pematung dan seniman performance Aki Sasamoto ini adalah gambaran hibrid cair dari fiksi dan dokumenter - suatu realis magis dari benda-benda yang berputar, sekaligus suatu eksplorasi psikologis dari pertanyaan-pertanyaan fundamental mengenai kreativitas artistik.

Budaya bar dan minum alkohol telah lama menjadi sumber inspirasi bagi seniman ini. Dengan bar Brooklyn di dunia nyata sebagai panggung utama bagi style performance yang terlihat datar, seorang bartender bertindak sebagai pendengar yang simpatik terhadap kontemplasi Sasamoto mengenai projek-projek di masa lalu dan bagaimana ia saat ini sebagai seorang ibu. Dibumbui oleh efek CGI-style, si seniman beralih antara percakapan spontan dan performance sesuai naskah, mengaburkan garis antara fakta yang terlihat dengan visi subjektif.

more » « less
Video Language:
English
Team:
Art21
Project:
"New York Close Up" series
Duration:
09:43

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions