-
Plum Village, Prancis,
Mei 2014.
-
Master Zen Thich Nhat Hanh
menjawab pertanyaan
-
(Bunyi genta)
-
Apakah kita harus memaafkan segalanya
dan bagaimana cara saya melakukannya?
-
(Bahasa Prancis) Thay terkasih,
-
saya ingin tahu apa saya harus memaafkan
segalanya dan bagaimana caranya.
-
Thay terkasih, haruskah kita memaafkan
segalanya dan bagaimana caranya?
-
Kita semua kadang-kadang tidak terampil.
-
Saat kita tidak terampil,
-
kita menderita dan kita
membuat orang lain menderita.
-
Dan orang itu mungkin seseorang
yang kita cintai.
-
Jadi, ketidakterampilan ...
-
terjadi pada siapa saja.
-
Saat kita menginginkan itu,
saat kita tidak terampil,
-
kita menderita dan
membuat orang lain menderita,
-
kita ingin dimaafkan.
-
Tapi itu tidak cukup.
-
Kita harus belajar
dari ketidakterampilan kita.
-
Jadi kita memohon orang tersebut
-
bukan hanya pengampunannya saja
-
tapi juga dukungannya.
-
Kita mungkin meminta seperti ini:
-
Sayang, kadang-kadang saya tidak terampil.
-
Jadi saat saya berkata atau
melakukan sesuatu tidak terampil,
-
saya menderita dan membuatmu menderita.
-
Anda sangat baik untuk memaafkan diriku,
-
tapi saya ingin meminta tolong:
-
bahwa saat saya hendak berkata atau
-
melakukan sesuatu secara tidak terampil,
-
tolong peringatkan saya.
-
Tolong ingatkan saya,
-
jadi saya akan menahan diri
untuk tidak melakukannya.
-
Karena itu akan menjadi kebiasaan.
-
Dan setelah saya telah melakukan
perbuatan tidak terampil itu,
-
Anda bukan hanya memaafkan saya,
-
tapi Anda membantu saya,
Anda mengingatkan saya
-
bahwa ini tidak terampil,
-
jadi lain kali saya tidak akan
mengulangi hal yang sama.
-
Jadi kita perlu berlatih.
-
Dan kita perlu bantuan orang lain
untuk membantu kita berlatih.
-
Dan bagian lain jawabannya adalah
-
untuk memaafkan,
-
Anda harus melihat penderitaan
-
dan ketidakterampilan dari orang lain.
-
Orang tersebut mungkin tidak
ingin melukai kita,
-
membuat kita menderita,
-
hanya saja dia sangat tidak terampil.
-
Itu sebabnya mengapa
jika kita mengenali bahwa
-
itu datang dari ketidakterampilan
orang lain itu,
-
kita tidak akan marah,
dan kita mudah memaafkan.
-
Dan saat kita memandangnya dan
melihat penderitaan dalam orang tersebut,
-
yang merupakan dasar dari segala perbuatan
-
dan perkataan yang membuatmu menderita,
-
saat kita melihat penderitaan
dalam dirinya,
-
saat kita mengerti penderitaan itu,
-
saat kita tahu bahwa orang itu
tidak sanggup mengatasi,
-
merawat penderitaan dalam dirinya,
-
mereka menjadi korban penderitaan itu,
-
dan kita hanyalah korban kedua
atau ketiga saja.
-
Saat kita bisa melihat penderitaan
dalam dirinya,
-
dan melihat bahwa orang itu adalah
korban dari penderitaannya sendiri,
-
maka akan sangat mudah untuk memaafkan.
-
Kenali penderitaan itu.
-
Mengerti akan penderitaan itu.
-
Dan berkeinginan mengurangi
penderitaan orang tersebut,
-
akan membantu Anda memaafkan
dengan mudah.
-
Tanpa pengertian seperti itu,
sangat sulit untuk memaafkan.
-
Walaupun Anda ingin memaafkan,
Anda tidak bisa melakukannya.
-
Karena dia telah membuat Anda
menderita berulang kali,
-
berulang-ulang kali,
-
dan bahkan Anda telah memperingatkannya,
-
mereka masih terus membuat Anda menderita,
-
sangat sulit untuk memaafkan.
-
Tapi jika Anda bisa mengerti
penderitaan itu,
-
penderitaan yang dalam dalam dirinya
-
dan melihat bahwa dia adalah korban
pertama dari penderitaannya sendiri,
-
situasinya menjadi berbeda.
-
Anda bisa lebih mudah memaafkan.
-
Terhubung, terinspirasi, terpelihara.
-
(Bunyi genta)