< Return to Video

Awin Meke

  • 0:05 - 0:10
    Kota ini dulu disebut Port Numbay, sekarang Jayapura
  • 0:30 - 0:37
    Salah satu yang khas dari Jayapura adalah perempuan-perempuan asli Papua yang menjual hasil kebun
  • 0:39 - 0:42
    Mereka ini disebut mama-mama Papua
  • 0:46 - 0:49
    Rekaman ini diambil tahun 2007
  • 0:50 - 0:54
    Tidak ada atap, mama-mama repot saat turun hujan deras
  • 1:05 - 1:09
    Pada tanggal 14 September 2009
  • 1:09 - 1:12
    Mama-mama meminta Pemerintah Provinsi Papua
  • 1:12 - 1:17
    untuk menyediakan pasar yang layak di pusat kota Jayapura
  • 1:18 - 1:21
    Semua itu dilakukan untuk mendesak
  • 1:21 - 1:26
    Dibangunnya pasar yang dijanjikan Gubernur Barnabas Suebu
  • 1:31 - 1:38
    Ini adalah Robert Jitmau, ia adalah pendamping mama-mama Papua sejak tahun 2004
  • 1:39 - 1:42
    Wajah mama-mama ini menunjukkan bahwa
  • 1:42 - 1:47
    Wajah ketidakadilan orang Papua secara keseluruhan yang dialami sampai saat ini
  • 1:52 - 1:58
    Akhir 2010, pasar sementara dibangun oleh pemerintah Provinsi Papua
  • 2:06 - 2:13
    Kemenangan mama-mama atas pasar sementara ini berlangsung singkat, penghasilan mereka merosot
  • 2:16 - 2:24
    Kalau laku ya 60, 70, ya sampai 100 kalau harian laku
  • 2:24 - 2:27
    Kalau tidak laku ya 20, sekitar 30
  • 2:31 - 2:33
    Nama saya Yuliana Pigai
  • 2:35 - 2:41
    Kita jualan di sini, di Papua, mama-mama pasar Papua tidak ramai
  • 2:41 - 2:49
    Tapi Mesran di sana ramai, apakah pemerintah yang ada di Papua ini cukup untuk orang pendatang saja
  • 3:14 - 3:24
    Inilah pasar Mesran, lokasinya kurang dari 1 kilometer jauhnya dari pasar sementara mama-mama Papua
  • 3:31 - 3:36
    Tempat ini adalah terminal angkutan kota yang kemudian dipenuhi aktifitas pasar
  • 3:39 - 3:45
    Lokasinya lebih strategis, pembeli lebih banyak daripada pasar sementara mama-mama
  • 3:53 - 3:57
    Pertemuan mama-mama dan pemerintah pada 1 Februari 2011
  • 3:58 - 4:03
    Menyepakati bahwa pasar di terminal Mesran ini hanya menjual barang-barang manufaktur
  • 4:04 - 4:09
    Tidak menjual hasil bumi, kenyataannya hasil bumi juga dijual di pasar ini
  • 4:10 - 4:12
    Dan mama-mama tidak mampu bersaing
  • 4:20 - 4:26
    Pada saat mama-mama menunggu pasar permanennya, mal Jayapura sedang dibangun
  • 4:33 - 4:39
    Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah sampai sekarang ini, kalau boleh dibilang masih setengah hati
  • 4:40 - 4:49
    Dalam arti, dia menyediakan modal, membuat pasar, tetapi melepas tangan
  • 4:49 - 4:57
    Sebelum dibangun itu jangan mama-mama ditinggalkan, tapi harus dihargai
  • 4:58 - 5:04
    Berbagai tindakan setengah hati dari Pemda mendorong mama-mama kembali protes
  • 5:07 - 5:11
    Mereka menyerukan untuk menutup pasar Mesran
  • 5:11 - 5:18
    Dan agar pembangunan pasar yang layak untuk mama-mama Papua di kota Jayapura segera dilaksanakan
  • 5:19 - 5:21
    Mama-mama Papua datang ke sini bukan sembarang
  • 5:21 - 5:27
    Kami mohon agar DPR tolong perhatikan kami mama-mama Papua yang ada di sini
  • 5:28 - 5:35
    Delapan, mendesak pemerintah untuk tidak lagi membangun mal dan ruko di kota Jayapura
Title:
Awin Meke
Video Language:
Tetum
Team:
EngageMedia
Seelan Palay edited Indonesian subtitles for Tetum
Seelan Palay added a translation

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions