Tracy Chevalier: Menemukan cerita di dalam lukisan
-
0:01 - 0:05Saya ingin menceritakan penyakit yang saya derita.
-
0:05 - 0:07Dan saya memiliki firasat lucu bahwa ada beberapa dari Anda
-
0:07 - 0:09yang menderita penyakit ini juga.
-
0:09 - 0:11Saat saya berjalan-jalan di galeri seni,
-
0:11 - 0:13ruangan demi ruangan penuh dengan lukisan,
-
0:13 - 0:18setelah sekitar 15 hingga 20 menit,
-
0:18 - 0:20saya menyadari saya tidak berpikir tentang lukisan.
-
0:20 - 0:21Saya tidak terhubung dengan lukisan itu.
-
0:21 - 0:24Namun, saya berpikir tentang segelas kopi
-
0:24 - 0:27yang sangat saya perlukan untuk membuat saya terjaga.
-
0:27 - 0:30Saya menderita "kelelahan galeri."
-
0:30 - 0:32Berapa banyak dari Anda yang menderita --
-
0:32 - 0:34ya, Ha ha ha ha!
-
0:34 - 0:36Terkadang, ini bisa terjadi lebih lama
-
0:36 - 0:39atau lebih singkat dari 20 menit,
-
0:39 - 0:41namun saya rasa kita semua menderita penyakit itu.
-
0:41 - 0:43Dan apa Anda juga merasa bersalah?
-
0:43 - 0:46Bagi saya, saat melihat lukisan di dinding
-
0:46 - 0:49dan berpikir, seseorang memutuskan untuk memasangnya di sana
-
0:49 - 0:51berpikir lukisan itu cukup bagus untuk dipasang di dinding itu,
-
0:51 - 0:53namun saya tidak selalu melihatnya.
-
0:53 - 0:55Sebenarnya, kebanyakan saya tidak melihatnya.
-
0:55 - 0:59Dan saya pergi dengan perasaan tidak senang.
-
0:59 - 1:03Saya merasa bersalah dan tidak senang dengan diri saya
-
1:03 - 1:05dan tidak berpikir bahwa ada yang salah dengan lukisan itu.
-
1:05 - 1:06Saya merasa ada yang salah dengan diri saya.
-
1:06 - 1:09Dan keluar dari galeri seperti itu bukanlah pengalaman yang menyenangkan.
-
1:09 - 1:10(Tawa)
-
1:10 - 1:13Masalahnya adalah, kita harus beristirahat sejenak.
-
1:13 - 1:15Jika Anda berpikir tentang pergi ke rumah makan,
-
1:15 - 1:19saat Anda melihat menunya, apakah Anda akan
-
1:19 - 1:21memesan semua yang ada di menu?
-
1:21 - 1:23Tidak! Anda memilihnya.
-
1:23 - 1:26Jika Anda pergi ke toserba untuk membeli kemeja,
-
1:26 - 1:29apakan Anda akan mencoba setiap kemeja
-
1:29 - 1:30dan menginginkan setiap kemeja itu?
-
1:30 - 1:34Tentu saja tidak, Anda bisa memilih. Itu bisa diduga.
-
1:34 - 1:37Lalu, mengapa tidak ada yang menduga
-
1:37 - 1:40bahwa kita menjadi pemilih saat pergi ke galeri seni?
-
1:40 - 1:43Mengapa kita diharapkan untuk merasakan hubungan dengan setiap lukisan?
-
1:43 - 1:46Saya akan mengambil pendekatan yang berbeda.
-
1:46 - 1:47Inilah dua hal yang saya lakukan:
-
1:47 - 1:52Saat pergi ke galeri, pertama-tama, saya berjalan cepat
-
1:52 - 1:56dan melihat semuanya, dan saya memilih lukisan
-
1:56 - 1:59yang membuat saya memperlambat langkah karena alasan apapun.
-
1:59 - 2:02Saya tidak tahu mengapa lukisan itu membuat saya memperlambat langkah,
-
2:02 - 2:04namun ada yang menarik saya seperti magnet
-
2:04 - 2:07lalu saya mengabaikan semua lukisan lainnya dan pergi hanya ke lukisan itu.
-
2:07 - 2:10Jadi itulah yang pertama saya lakukan, saya melakukan pemilihan sendiri.
-
2:10 - 2:13Saya memilih lukisan, mungkin hanya 1 di antara 50.
-
2:13 - 2:17Lalu hal kedua yang saya lakukan adalah saya berdiri di depan lukisan itu
-
2:17 - 2:20dan menceritakan kisah mengenai lukisan itu.
-
2:20 - 2:23Mengapa bercerita? Saya rasa kita semua diprogram,
-
2:23 - 2:27DNA kita menyuruh kita untuk bercerita.
-
2:27 - 2:29Kita bercerita tentang segala hal setiap saat,
-
2:29 - 2:35dan saya rasa kita melakukannya karena dunia ini adalah tempat yang gila dan kacau,
-
2:35 - 2:39dan terkadang dengan kisah, kita mencoba sedikit memahami dunia kita,
-
2:39 - 2:41mencoba membuat dunia menjadi teratur.
-
2:41 - 2:45Mengapa tidak menerapkannya pada lukisan?
-
2:45 - 2:48Jadi kini saya memiliki semacam menu rumah makan
-
2:48 - 2:52saat mengunjungi galeri seni.
-
2:52 - 2:55Ada tiga lukisan yang ingin saya tunjukkan kali ini
-
2:55 - 2:58yaitu lukisan yang membuat saya menghentikan langkah
-
2:58 - 3:00dan membuat saya ingin bercerita tentang mereka.
-
3:00 - 3:04Lukisan pertama memerlukan sedikit pengenalan --
-
3:04 - 3:07"Gadis dengan anting mutiara" karya Johannes Vermeer,
-
3:07 - 3:09pelukis Belanda di abad ke-17.
-
3:09 - 3:12Ini adalah lukisan yang paling megah.
-
3:12 - 3:14Saya pertama kali melihatnya saat berusia 19 tahun,
-
3:14 - 3:16dan langsung pergi dan mencari poster lukisan itu,
-
3:16 - 3:20dan sampai sekarang, 30 tahun kemudian, poster itu masih tergantung di rumah saya.
-
3:20 - 3:23Lukisan itu menemani saya kemanapun saya pergi.
-
3:23 - 3:26Saya tidak pernah lelah melihatnya.
-
3:26 - 3:30Apa yang membuat saya berhenti saat melihatnya
-
3:30 - 3:32hanyalah warna-warna yang dia gunakan
-
3:32 - 3:34dan cahaya yang jatuh pada wajahnya.
-
3:34 - 3:37Namun saya rasa apa yang membuat saya terus kembali
-
3:37 - 3:40tahun demi tahun adalah hal yang lain,
-
3:40 - 3:44yaitu mimik wajahnya yang bertentangan.
-
3:44 - 3:46Saya tidak tahu apakah dia senang atau sedih,
-
3:46 - 3:49dan saya terus berganti pendapat.
-
3:49 - 3:53Hal itu terus membuat saya kembali.
-
3:53 - 3:57Suatu hari, 16 tahun setelah saya memiliki poster itu,
-
3:57 - 3:59saya berbaring di tempat tidur dan melihatnya,
-
3:59 - 4:02dan saya tiba-tiba berpikir,
-
4:02 - 4:06apa yang dilakukan si pelukis untuk membuat wajahnya terlihat seperti itu.
-
4:06 - 4:09Dan itulah pertama kalinya saya berpikir bahwa
-
4:09 - 4:11penampilan wajahnya sebenarnya menggambarkan
-
4:11 - 4:14bagaimana perasaannya tentang pelukis itu.
-
4:14 - 4:17Sebelumnya, saya selalu berpikir itu adalah potret seorang gadis.
-
4:17 - 4:22Kini saya mulai melihatnya sebagai potret dari sebuah hubungan.
-
4:22 - 4:24Dan saya berpikir, hubungan semacam apa?
-
4:24 - 4:28Jadi saya mencari tahu, saya melakukan penelitian dan menemukan
-
4:28 - 4:30bahwa kita tidak tahu siapa gadis itu.
-
4:30 - 4:32Sebenarnya, kita tidak tahu siapa model yang dipakai
-
4:32 - 4:35dalam semua lukisan Vermeer
-
4:35 - 4:37dan kita juga tahu sangat sedikit mengenai Vermeer.
-
4:37 - 4:40Yang membuat saya berseru, "Yippie!"
-
4:40 - 4:44Saya dapat melakukan apapun, bercerita apapun yang saya suka.
-
4:44 - 4:47Jadi beginilah saya mendapatkan cerita.
-
4:47 - 4:49Pertama, saya berpikir
-
4:49 - 4:51saya harus membuatnya berada di rumah si pelukis.
-
4:51 - 4:53Bagaimana Vermeer mengenalnya?
-
4:53 - 4:55Ada yang mengajukan bahwa
-
4:55 - 4:59dia adalah putri Vermeer yang berusia 12 tahun.
-
4:59 - 5:01Putrinya berusia 12 tahun pada saat dia melukisnya.
-
5:01 - 5:04Dan saya berpikir, tidak, tatapannya terlihat akrab,
-
5:04 - 5:06namun bukan tatapan seorang putri pada ayahnya.
-
5:06 - 5:08Karena satu hal, di lukisan-lukisan Belanda pada masa itu,
-
5:08 - 5:12jika mulut seorang wanita terbuka, hal itu menandakan dia bersedia melakukan hubungan intim.
-
5:12 - 5:14Tidak pantas bagi Vermeer
-
5:14 - 5:16untuk melukis putrinya seperti itu.
-
5:16 - 5:17Jadi itu bukanlah putrinya, namun orang lain
-
5:17 - 5:20yang dekat dengannya secara fisik.
-
5:20 - 5:22Lalu siapa lagi yang ada di rumah itu?
-
5:22 - 5:25Seorang pelayan yang menarik.
-
5:25 - 5:27Jadi dia ada di rumah.
-
5:27 - 5:30Bagaimana kita membuatnya berada di studio si pelukis?
-
5:30 - 5:32Kita tidak tahu banyak mengenai Vermeer
-
5:32 - 5:34namun sedikit hal, satu hal yang kita tahu
-
5:34 - 5:37adalah dia menikah dengan wanita Katolik dan mereka tinggal bersama ibunya
-
5:37 - 5:39di rumah di mana dia memiliki ruangan sendiri
-
5:39 - 5:43-- studionya. Dia juga memiliki 11 orang anak.
-
5:43 - 5:46Rumah itu pastilah kacau dan berisik.
-
5:46 - 5:49Dan jika Anda pernah melihat lukisan Vermeer sebelumnya,
-
5:49 - 5:53Anda tahu lukisan itu sangat tenang dan sunyi.
-
5:53 - 5:57Bagaimana mungkin seorang pelukis dengan 11 orang anak melukis seperti itu?
-
5:57 - 5:59Dia mengotak-kotakan hidupnya.
-
5:59 - 6:03Dia masuk ke studionya dan berkata, "Tidak ada yang boleh masuk.
-
6:03 - 6:08Baik istri maupun anak-anak. Si palayan boleh masuk untuk membersihkannya."
-
6:08 - 6:15Si pelayan masuk. Dia membawanya ke dalam studio, mereka bersama-sama.
-
6:15 - 6:17Dan dia memutuskan untuk melukisnya.
-
6:17 - 6:19Dia menyuruhnya memakai pakaian yang sederhana.
-
6:19 - 6:23Kini semua atau kebanyakan wanita pada lukisan Vermeer yang lain
-
6:23 - 6:29memakai pakaian beludru, sutra, bulu, bahan yang sangat mewah.
-
6:29 - 6:31Pakaian ini sangat sederhana; satu-satunya yang tidak sederhana
-
6:31 - 6:33hanyalah anting mutiaranya.
-
6:33 - 6:37Kini, jika dia seorang pelayan, tidak mungkin dia dapat membeli
-
6:37 - 6:39sepasang anting mutiara.
-
6:39 - 6:42Jadi itu bukanlah miliknya. Lalu milik siapa?
-
6:42 - 6:47Kita tahu bahwa ada daftar pakaian milik istrinya, Catharina.
-
6:47 - 6:51Di antaranya ada mantel kuning dengan bulu putih,
-
6:51 - 6:52korset kuning dan hitam,
-
6:52 - 6:56dan Anda melihat pakaian itu pada banyak lukisan lainnya,
-
6:56 - 6:59pada wanita yang berbeda di lukisan Vermeer.
-
6:59 - 7:04Jadi sudah jelas pakaian istrinya dipinjamkan ke beberapa wanita.
-
7:04 - 7:06Tidak aneh jika kita menganggap
-
7:06 - 7:10bahwa anting mutiara itu sebenarnya adalah milik istrinya.
-
7:10 - 7:13Jadi kita memiliki semua hal untuk kisah kita.
-
7:13 - 7:15Dia ada di studio dengan si pelukis untuk waktu yang lama.
-
7:15 - 7:17Diperlukan waktu lama untuk membuat lukisan ini.
-
7:17 - 7:20Mereka menghabiskan waktu berdua saja, setiap saat.
-
7:20 - 7:22Dia memakai anting mutiara milik istrinya.
-
7:22 - 7:25Dia tampak cantik. Dia pasti mencintai si pelukis. Dia merasakan pertentangan.
-
7:25 - 7:28Dan apakah istrinya tahu? Mungkin tidak.
-
7:28 - 7:31Dan jika tidak, yah --
-
7:31 - 7:33itulah kisahnya.
-
7:33 - 7:35(Tawa)
-
7:35 - 7:38Lukisan berikutnya yang ingin saya bicarakan
-
7:38 - 7:41berjudul "Anak Laki-laki membangun Rumah dari Kartu" karya Chardin.
-
7:41 - 7:46Dia adalah pelukis Perancis abad ke-18 yang terkenal melukis benda-benda mati,
-
7:46 - 7:48namun terkadang dia melukis orang.
-
7:48 - 7:52Dan sebenarnya, dia melukis empat versi lukisan ini,
-
7:52 - 7:56anak laki-laki yang berbeda yang membangun rumah dari kartu, semuanya berkonsentrasi penuh.
-
7:56 - 8:00Saya paling suka versi ini, karena beberapa anak laki-laki itu
-
8:00 - 8:03lebih tua atau lebih muda, dan bagi saya, yang ini
-
8:03 - 8:06seperti "Goldolock's porridge," rasanya pas.
-
8:06 - 8:10Dia bukanlah anak kecil dan bukan orang dewasa.
-
8:10 - 8:15Terlihat seimbang antara kepolosan dan pengalaman
-
8:15 - 8:19dan hal itu membuat saya menghentikan langkah di depan lukisan ini.
-
8:19 - 8:23Dan saya melihat wajahnya. Sedikit menyerupai lukisan Vermeer.
-
8:23 - 8:26Cahayanya datang dari sebelah kiri, wajahnya
-
8:26 - 8:28bermandikan cahaya terang itu. Wajahnya tepat di tengah lukisan,
-
8:28 - 8:31dan Anda melihatnya, saya mengetahuinya saat melihatnya,
-
8:31 - 8:32saya berdiri di sana dan itu seperti,
-
8:32 - 8:35"Lihat saya. Tolonglah, lihat saya."
-
8:35 - 8:38Dan dia tidak melihat saya. Dia masih melihat kartunya,
-
8:38 - 8:40dan itulah elemen penggoda dari lukisan ini,
-
8:40 - 8:45dia sangat berfokus pada apa yang dia lakukan dan tidak melihat pada kita.
-
8:45 - 8:49Dan bagi saya, hal itu adalah tanda sebuah mahakarya
-
8:49 - 8:53lukisan, yaitu kurangnya resolusi.
-
8:53 - 8:54Dia tidak akan pernah melihat saya.
-
8:54 - 8:56Jadi saya memikirkan sebuah cerita di mana
-
8:56 - 8:59jika saya dalam posisi seperti itu, siapa yang ada di sana dan melihatnya.
-
8:59 - 9:01Bukan si pelukis. Saya tidak ingin berpikir tentang si pelukis.
-
9:01 - 9:04Saya berpikir tentang versi dirinya yang lebih tua.
-
9:04 - 9:10Dia seorang pemuda pelayan yang melihat pelayan yang lebih muda
-
9:10 - 9:12dan berkata, "Lihat saya. Saya ingin memperingatkan tentang
-
9:12 - 9:15apa yang akan kau alami. Lihatlah saya."
-
9:15 - 9:16Dan dia tidak pernah melakukannya.
-
9:16 - 9:20Dan kekurangan resolusi itu, seperti pada "Gadis dengan Anting Mutiara" --
-
9:20 - 9:22kita tidak tahu apakah dia senang atau sedih.
-
9:22 - 9:24Saya menulis sebuah novel mengenai gadis itu,
-
9:24 - 9:26dan saya tidak tahu apakah dia senang atau sedih.
-
9:26 - 9:28Saya terus menerus kembali pada lukisan itu
-
9:28 - 9:33dan mencari jawabannya, mencari kisah untuk menutup celah itu.
-
9:33 - 9:36Dan kita bisa membuat cerita yang memuaskan kita untuk sementara waktu,
-
9:36 - 9:42namun tidak benar-benar memuaskan, dan kita terus kembali.
-
9:42 - 9:44Lukisan terakhir yang akan saya bicarakan
-
9:44 - 9:49berjudul "Tanpa Nama" oleh "tanpa nama." (Tawa)
-
9:49 - 9:52Ini adalah potret jaman Tudor yang dibeli oleh Galeri Potret Nasional.
-
9:52 - 9:55Mereka berpikir bahwa dia adalah seseorang bernama Sir Thomas Overbury,
-
9:55 - 9:58lalu mereka menyadari bahwa itu bukan dia
-
9:58 - 9:59dan mereka tidak tahu siapa pria itu.
-
9:59 - 10:01Kini di Galeri Potret Nasional,
-
10:01 - 10:03jika Anda tidak tahu biografi lukisan ini,
-
10:03 - 10:05hal ini tidak berguna bagi Anda.
-
10:05 - 10:07Mereka tidak bisa memajangnya di dinding karena mereka tidak tahu siapa dia.
-
10:07 - 10:12Jadi sayangnya, si yatim piatu ini menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam gudang,
-
10:12 - 10:14bersama dengan sejumlah yatim piatu lainnya,
-
10:14 - 10:17dan beberapa diantaranya adalah lukisan yang indah.
-
10:17 - 10:22Lukisan ini membuat saya menghentikan langkah karena tiga alasan:
-
10:22 - 10:25Pertama adalah ketidakterhubungan di antara mulutnya
-
10:25 - 10:27yang tersenyum dan matanya yang sedih.
-
10:27 - 10:30Dia tidak gembira, mengapa?
-
10:30 - 10:34Hal yang kedua yang menarik saya
-
10:34 - 10:36adalah pipinya yang merah merona.
-
10:36 - 10:39Dia tersipu karena sedang dilukis!
-
10:39 - 10:42Dia pasti seseorang yang mudah tersipu.
-
10:42 - 10:44Apa yang dia pikirkan yang membuatnya tersipu?
-
10:44 - 10:48Hal ketiga yang membuat saya menghentikan langkah
-
10:48 - 10:51adalah jaketnya yang sangat menawan.
-
10:51 - 10:55Sutra, kelabu, kancing yang indah itu.
-
10:55 - 10:56Dan Anda tahu baju itu membuat saya berpikir tentang apa,
-
10:56 - 11:01bajunya tampak nyaman dan besar, seperti selimut di atas ranjang.
-
11:01 - 11:04Saya terus berpikir akan ranjang dan pipi yang merah.
-
11:04 - 11:06dan tentu saja saya berpikir tentang seks saat melihatnya,
-
11:06 - 11:09dan saya berpikir, apa itu yang dia pikirkan.
-
11:09 - 11:11Dan saya berpikir, jika saya membuat cerita,
-
11:11 - 11:13apa hal terakhir yang akan saya ceritakan?
-
11:13 - 11:17Apa yang membuat seorang pria Tudor sibuk?
-
11:17 - 11:19dan saya berpikir, Henry VIII.
-
11:19 - 11:23Dia akan sibuk dengan warisannya, dengan pewarisnya.
-
11:23 - 11:27Siapa yang akan mewarisi nama dan kekayaannya?
-
11:27 - 11:31Jika Anda menggabungkannya, Anda akan mendapatkan cerita
-
11:31 - 11:34untuk mengisi celah yang membuat Anda terus kembali.
-
11:34 - 11:39Beginilah ceritanya.
-
11:39 - 11:42Singkat saja.
-
11:42 - 11:44"Rosy"
-
11:44 - 11:48Saya masih memakai jaket dengan brokat putih yang diberikan Caroline.
-
11:48 - 11:53Dengan kerahnya yang tinggi dan lengannya yang dapat dilepas
-
11:53 - 11:56dan kancing dari untaian sutra yang rumit
-
11:56 - 11:59yang dipadukan sehingga pakaian itu menjadi nyaman.
-
11:59 - 12:02Jaket itu membuat saya berpikir akan selimut di atas ranjang yang besar.
-
12:02 - 12:06Mungkin itulah maksudnya.
-
12:06 - 12:11Saya memakainya pertama kali saat menghadiri makan malam yang diadakan orang tuanya.
-
12:11 - 12:13Saya tahu bahkan sebelum saya berdiri untuk berbicara
-
12:13 - 12:15bahwa pipi saya memerah.
-
12:15 - 12:19Saya memang mudah tersipu, karena kelelahan,
-
12:19 - 12:21karena anggur, atau karena emosi.
-
12:21 - 12:26Ketika kecil, saya diganggu oleh saudari dan teman-teman saya,
-
12:26 - 12:28namun George tidak mengganggu saya.
-
12:28 - 12:31Hanya George yang boleh memanggil saya Rosy.
-
12:31 - 12:34Yang lainnya tidak boleh.
-
12:34 - 12:38Dia bisa membuat kata-kata itu menjadi halus.
-
12:38 - 12:41Saat saya mengumumkan itu, George tidak tersipu
-
12:41 - 12:44namun memucat seperti warna jaket saya.
-
12:44 - 12:46Dia seharusnya tidak terkejut.
-
12:46 - 12:47Sudah menjadi anggapan biasa
-
12:47 - 12:51bahwa suatu hari saya akan menikah dengan sepupunya.
-
12:51 - 12:54Namun sulit untuk mendengarkan kata-kata itu.
-
12:54 - 12:57Saya tahu, saya sulit sekali mengungkapkannya.
-
12:57 - 13:01Setelah itu, saya menemui George di teras yang menghadap taman dapur.
-
13:01 - 13:07Walaupun terus minum sepanjang sore, dia masih terlihat pucat.
-
13:07 - 13:11Kami berdiri bersama dan melihat para pelayan memetik selada.
-
13:11 - 13:13Saya bertanya "Bagaimana pendapatmu tentang jaket saya?"
-
13:13 - 13:19Dia melihat saya, "Kerah itu seperti mencekikmu."
-
13:19 - 13:21"Kita masih akan terus bertemu," kata saya.
-
13:21 - 13:24"Kita masih dapat pergi berburu, main kartu, dan datang ke istana.
-
13:24 - 13:26Tidak ada yang perlu diubah."
-
13:26 - 13:29George tidak berkata apa-apa.
-
13:29 - 13:33"Usia saya 23 tahun. Saatnya saya menikah
-
13:33 - 13:37dan menghasilkan pewaris. Itulah yang diharapkan dari saya."
-
13:37 - 13:40George minum segelas anggur merah lagi dan melihat saya.
-
13:40 - 13:44"Selamat atas pernikahanmu, James.
-
13:44 - 13:49Saya yakin kalian akan selalu bahagia."
-
13:49 - 13:53Dia tidak pernah memanggil saya "Rosy" lagi.
-
13:53 - 13:54Terima kasih.
-
13:54 - 13:58(Tepuk tangan)
-
13:58 - 13:59Terima kasih.
-
13:59 - 14:01(Tepuk tangan)
- Title:
- Tracy Chevalier: Menemukan cerita di dalam lukisan
- Speaker:
- Tracy Chevalier
- Description:
-
Saat Tracy Chevaller melihat lukisan, dia membayangkan cerita yang ada di balik lukisan itu: Bagaimana si pelukis bertemu modelnya? Mengapa tatapan matanya seperti itu? Mengapa pria itu... tersipu? Dia membagikan tiga cerita yang diilhami dari potret, termasuk salah satu lukisan yang mengilhami novel terlarisnya "Gadis dengan Anting Mutiara."
- Video Language:
- English
- Team:
closed TED
- Project:
- TEDTalks
- Duration:
- 14:21
![]() |
Dimitra Papageorgiou approved Indonesian subtitles for Finding the story inside the painting | |
![]() |
Yustina Suryanti accepted Indonesian subtitles for Finding the story inside the painting | |
![]() |
Yustina Suryanti commented on Indonesian subtitles for Finding the story inside the painting | |
![]() |
Yustina Suryanti edited Indonesian subtitles for Finding the story inside the painting | |
![]() |
Antonius Yudi Sendjaja edited Indonesian subtitles for Finding the story inside the painting | |
![]() |
Antonius Yudi Sendjaja edited Indonesian subtitles for Finding the story inside the painting | |
![]() |
Antonius Yudi Sendjaja added a translation |