-
Semuanya kemari!
-
Drama Maruko-chan disini!!
-
Momoko 'Maruko' Sakura: Ei Morisako
-
Hiroshi Sakura: Katsumi Takahashi
-
Sumire Sakura: Michiko Shimizu
-
Kotake Sakura: Yoshie Ichige
-
Tomozo Sakura: Fuyuki Moto
-
Sakiko Sakura: Mayuko Fukuda
-
Episode: Maruko's Essay Battle
-
(Lomba mengarang tingkat provinsi)
-
(Topik: Keluarga)
-
Topiknya harus mengenai keluarga kalian
-
Esai yang terpilih akan diterbitkan
di konvensi tingkat provinsi
-
konvensi...
-
konvensi tingkat...
-
konvensi tingkat provinsi
-
Esainya dikumpulkan hari Senin
-
Kerjakan dengan baik,
selesaikan minggu ini ya
-
Keluarga? Apa yang harus kutulis?
-
Agak susah ya?
-
Tapi ini kan tingkat provinsi
-
(Iya kalau kau terpilih)
-
Hai, Sakura-kun. Masih memikirkan
apa yang harus kautulis?
-
Memangnya apa yang akan kautulis?
-
Aku akan menulis tentang liburan
keluargaku di Laut Mediterania, Baby
-
Hanawa-kun beruntung sekali.
Dia punya banyak cerita hebat.
-
- Ayo kita pergi main
- Iya aku tahu
-
Tunggu sebentar. Hamaji. Butaro
-
Ada apa?
-
Bagaimana esai kalian?
-
Dikumpulkan hari Senin, kan?
-
Tapi ini kan untuk
tingkat provinsi!
-
Tampaknya kau tidak mengerti, Sakura
-
Meskipun untuk tingkat provinsi,
kau tak perlu kuatir seperti itu
-
Apa maksudmu?
-
Aku cuma perlu jujur pada diriku sendiri
-
Itulah yang paling penting
-
Jujur pada diri sendiri?
-
Kalau kau tidak jujur pada dirimu,
berarti kau bohong pada dirimu sendiri. Boo
-
Bohong itu kalau aku tidak
menunjukkan diriku yang sesungguhnya?
-
Kalian mau janjian pergi main ya?
-
Kita ini sedang membicarakan PR!
-
Yuk!
-
Jadi, begitu ya
-
Hamaji-kun benar juga
-
Keluarga?
-
Aku pulang!
-
Ibu, ibu
-
Selamat datang.
Kenapa kau terburu-buru begitu?
-
Unagi(Belut) buat makan siang, kan?
-
Baunya enak sekali...
-
Kau punya penciuman yang bagus
-
Unagi, Unagi, Unagi, Whooo!
-
- Tapi ini bukan untukmu
- Eh?
-
Ini untuk kakek dan
temannya, Nagano-san
-
Lalu bagaimana denganku?
-
Kau boleh makan ini
-
Tapi aku benar-benar ingin makan Unagi!
-
Jangan bicara keras-keras
-
Tunggu saja sampai
Sabtu pertama musim panas
-
- Hari ini kan Sabtu
- Tapi bukan sekarang
-
Tapi aku BENERAN pingin makan Unagi!!
-
Kalau aku tak mendapatkannya sekarang, aku akan
melamun dan menangisinya tiap malam
-
Bagaimana Ibu mencucinya nanti kalau
bantalku basah air mata?
-
Sudah jangan konyol. Kerjakan PR-mu!
-
Ibu pelit sekali.
Aku bisa mati kalau aku tidak makan Unagi hari ini
-
Maruko!
-
Apa yang sudah kuperbuat?
-
Oh, apa yang sudah kuperbuat?
-
Ini sulit sekali
-
Yeah... memang sulit
-
MEMORY!
-
Wah kalian bekerja keras sekali
-
Oh, hentikanlah, Ayah...
-
Tamae, jangan lupa siapkan Teruteru Bouzunya
Untuk piknik besok
-
Benar juga.
Aku kan bisa menulis tentang piknik
-
Kau beruntung sekali.
Bisa tamasya ke luar
-
Tidak seperti aku, bahkan sudah dua bulan
Aku tidak makan nasi kepal
-
Makan malam, Kakak
-
Maruko!
-
Maruko-chan, waktunya makan malam
-
PR? Memangnya kau bisa?
-
Biarpun aku tidak bisa,
Aku tetap harus menyelesaikannya
-
Itu betul
-
Tapi ayo makan dulu
-
Oh, sebuah esai?
-
Coba lihat...
-
Ada enam orang yang tinggal di rumahku
-
Kakek dan temannya,
Takano, makan Unagi
-
Tapi aku cuma bisa menghirup baunya...
-
...kemudian makan nasiku.
-
Benar-benar Unagi
-
Sudahlah
-
Nasi Unagi
-
Terasa sungguhan
-
Apa...apa-apaan ini?
-
Ibu, kenapa kita tidak melakukan suatu kegiatan?
-
Kegiatan?
-
bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan besok?
-
Sekali-kali, boleh juga
makan masakan Cina
-
Kau sedang memakannya. Ramen dan nasi Chahung
-
Ehh!? Itu masakan Cina?
-
Juga gyozaa dan dimsum
-
Benarkah?
Jadi, kita sudah makan makanan yang bagus?
-
Benar sekali
-
Maruko konyol sekali
-
Apa?
-
Bu, kau tidak makan Gratin-nya?
-
Aku merasa agak gemukan,
Bahkan rokku terasa makin sesak
-
Ibumu mulai kelihatan seperti
bakpau daging
-
Jangan begitu ah. Aku kan tidak segemuk itu
-
Wah terbangnya jauh sekali
-
Pensil. Kertas
-
Kehidupanku di rumah
-
Ibu makin gemuk, jadi dia tidak mau makan Gratin
-
Apa yang kaulakukan?
-
Menulis tentang semua orang
-
Buat apa?
-
Esai tentang keluarga
-
Jangan tulis yang aneh-aneh
-
- Misalnya?
- Misalnya Ayah kentut di tengah makan malam
-
Oops, tidak sengaja
-
- Sudah kubilang jangan ditulis!
- Tidak apa-apa
-
Maruko
-
(Benarkah tidak apa-apa?)
-
Bagus. Aku punya sesuatu yang hebat sekarang
-
Hey, kakak punya cerita menarik?
-
Bodoh, siapa yang mau berbagi cerita padamu?
-
Kakak kejam sekali
-
Kakak akan menyesal
-
Hidup adalah sebuah lingkaran kesedihan
-
Hidup... adalah sebuah lingkaran... kesedihan
-
Maruko, ayo main dengan Kakek besok
-
Mungkin tidak, aku harus menyelesaikan ini
-
Tapi kita akan makan apapun yang kau mau
-
Benarkah?
-
Ya
-
Aku baru dapat uang pensiunku,
jadi apapun yang kau mau
-
Yatta!!
-
Pensiun, pensiun
-
Benar sekali
-
Inilah kebahagiaan
-
Demi cucuku tercinta,
bahkan uang pensiunpun kurelakan
-
- Isyarat hati Tomozo
-
Jadi, enaknya kita makan apa?
-
Unagi, atau Tonkatsu? Boleh saja
-
Maruko, katakan pada Kakek apa yang kau inginkan
-
Benar-benar kuinginkan?
-
Ya
-
- Kerahkan kemampuanmu
- Ok, jadi...
-
...mari kita bertarung
-
Tunjukkan pada Kakek kekuatanmu
-
Tunjukkan apa yang kau bisa
-
Aku...
-
ingin makan...
-
Sushi bar
-
Su... Sushi bar?
-
Di tempat seperti itu?
-
Tidak boleh ya?
-
Tidak cukup uangnya?
-
Apa maksudmu?
Kita akan makan disana, tentu saja
-
Yatta!!
-
(Tomozo, kau masih bisa membatalkannya)
-
selamat datang!
-
Ahhh... tidak ada daftar harganya
-
Pasti mahal
-
Sangat mahal
-
Pesan apa?
-
Bagaimana dengan ShimeSaba
(ikan makerel diasamkan)?
-
Uni saja
-
Uni (Telur landak laut),
tidakkah kau punya hati?
-
dan Anda tuan?
-
Shime Saba (Makerel diasamkan)
-
Betapapun inginnya aku makan Uni,
tetap saja akhirnya pesan Shime Saba
-
- Isyarat Hati Tomozo yang Menahan Derita
-
- Tolong dikasih yang merah itu ya
- Ok
-
Dan Anda tuan?
-
Shi...me...
-
...Saba
-
Ya
-
Ok
-
Uni dan Shime Saba
-
Kakek beneran suka Shime Saba
-
Suka sekali
-
Tahu tidak. Toko yang disitu super mahal?
-
Makanya kebanyakan orang cuma bisa pesan Shime Saba
-
Hari ini, tumben Fujiki-kun pandai
-
Oh, itu kan Hanawa-kun
-
Pastilah sangat mahal
-
Selamat datang
-
Hai!
-
Hanawa-kun
-
Sakura-kun
-
Kau juga sering makan disini?
-
Tentu tidak. Ini pertama kalinya buatku
-
Kencan dengan Kakek ya?
-
Itu bagus
-
Kencan? Tidak juga
-
Memangnya mereka tahu apa.
Inilah yang sebenarnya
-
Aku cuma ingin ada makanan di piringnya
-
Aku cuma bisa pesan Shime Saba.
Mereka tahu apa?
-
Ada apa,Kek?
-
Tidak
-
Master, yang biasanya ya
-
Ya, tuan
-
Pesan apa Hanawa-kun?
-
Ini adalah menu spesial
-
Spesial?
-
JAdi kalian sering kesini
-
Diambil dari bagian terbaik perut ikan tuna...
-
kemudian lobster...
-
dan caviar sushi
-
Kenikmatan yang melampaui batas
-
Master
-
Fantastis
-
Aku juga ingin makan seperti punya Hanawa-kun
-
Apa kau yakin?
Mungkin kurang baik untuk Kakek
-
Tidak masalah
-
Sebab hari ini ialah hari terbaik
seumur hidupku. Benar kan, Kek?
-
Oh, yeah
-
Ayo beli juga buat oleh-oleh
-
TIdak boleh ya?
-
Chef...
-
... Buatkan menu yang sama
-
Baik tuan
-
Yatta!
-
Hanawa, ini pesananmu
-
Ini adalah esai terbaik sepanjang masa
-
Oh?
-
Mengerjakan PR ya?
-
Itu bagus. Aku sampai kaget melihatnya
-
Selalu begitu
-
Linda, Linda
-
Linda?
-
Ahh...
-
Hampir sampai bagian terbaiknya
-
Ini dia!
-
Ayah menari bagus hari ini
-
Maruko juga
-
Anak-anak ini...
-
Maruko!
-
Ada apa, Bu?
-
Apa-apaan ini?
-
Ibu tidak boleh membacanya tanpa seijinku
-
"Tapi aku cuma bisa menghirup aroma Unagi lalu
makan nasi." Bagaimana bisa kautulis macam begini?
-
Menarik kan?
Ini buat lomba di sekolah
-
- Lomba di sekolah?
- Bagus kan?
-
Dan pemenangnya dapat hadiah
di tingkat provinsi
-
Dasar bodoh!
-
Kau tak boleh menulis seperti itu. Hapus
-
Eh? Memangnya kenapa?
-
"Keluargaku makan dengan menu Prancis."
Tulis sekarang
-
- Tapi itu kan tidak benar
- Itu akan benar suatu hari nanti
-
Itu namanya prediksi, bukan esai
-
Pokoknya hapus
-
"Setelah makan makanan Prancis...
-
...semuanya berdiri dan bernyanyi dengan bahagia"
-
"Keluarga kami senang bernyanyi"
-
Tulis itu
-
Sekarang, cepat
-
Setelah ini, aku harus lebih berhati-hati
-
Meski cuma sebuah hadiah kecil...
-
...aku sudah tak sanggup lagi.
-
Pelit
-
Aku ini Kakek yang pelit
-
Caviar...
-
Lezat sekali...
-
Kakek
-
Apa yang kaulakukan?
-
Kakek... Kakek
-
Hiroshi!
-
Hiroshi!!
-
Bagaimana bisa Kakek menyembunyikan makanan seenak ini?
-
Aku malu
-
Kakek cuma mengajak Maruko. Curang
-
Lain waktu, aku... aku akan mengajakmu juga
-
Ini lezat sekali
-
Benar-benar barang bagus
-
Potongan terakhir
-
Batu-kertas-gunting
-
Bukankah seharusnya potongan
terakhir buat anak-anak?
-
Tidak, Batu-kertas-gunting
-
Siap
-
- Batu-kertas-gunting
- Aku menang!
-
Siap
-
- Batu-kertas-gunting
-
Aku menang!!
-
- Ibu akan memakannya?
- tentu saja
-
Tapi Ibu kan sedang diet
-
- Itu benar
- Ini perkecualian
-
Enak...
-
Ibu jahat
-
Gendut, seperti babi
-
Ayah dan Kakak lucu sekali
-
Apa yang dibilang Hamaji dan Butaro itu benar
-
Aku hanya perlu jujur pada diriku sendiri
-
Dengan tidak menjadi dirimu,
berarti kau membohongi dirimu sendiri. Boo
-
Bohong?
-
Hamasaki-kun, tolong bacakan esaimu
-
Baik, pak
-
Aku berlibur ke kebun binatang bersama keluargaku
-
Gajah binatang yang besar, dan
leher jerapah amat panjang
-
Siangnya, aku makan
Tamagoyaki buatan Ibu yang enak
-
Rumah Hamaji
-
Ibu, bolehkah aku tambah lagi?
Ini tidak cukup buatku.
-
sudah cukup.
Tidak usah makan kalau kau tak mau
-
Bu, makan siang...
-
Bu, ma...
-
Nih, satu lagi
-
Selesai
-
Hamasaki-kun, apa Tamagoyakinya enak?
-
Sebenarnya, aku cuma boleh
makan nasi kepal saja
-
Tapi ibuku menyuruhku
menulis tentang Tamagoyaki
-
Itu namanya bohong, kan?
-
Hamaji lucu sekali
-
Benar
-
Selanjutnya, Tomita-kun
-
Baik
-
Dalam keluargaku, semua
suka bilang "Boo"
-
Boo. makan siang dan malam
kok jadi satu. Boo
-
Tagihan air dan gas
naik lagi. Boo
-
Jadi bagaimana kalau kita semua
mandi bersama. Boo
-
Ayo mandi bersama. Boo
-
Itulah kenapa aku selalu bilang "Boo".
-
Selesai. Boo
-
Tampaknya keluarga kalian bahagia
-
Benar begitu?
-
Begitulah. Boo
-
Selanjutnya
-
Sakura-san
-
Baik, pak
-
Ada enam orang yang tinggal di rumahku
-
Suatu hari Kakek dan temannya,
Takano, makan Unagi
-
Alangkah baiknya kalau mereka berbagi
-
Itulah kenapa, Kakek mengajakku
makan sushi kemarin
-
Nenekku memperbaiki TV dengan memukulnya
-
Hidup kakakku penuh kesedihan
-
Ibuku takut gemuk
-
Tapi dia masih makan potongan terakhir
sushi yang Kakek beli
-
katanya itu perkecualian
-
Aku masih tak mengerti kenapa
itu jadi perkecualian
-
Tapi bagian terbaik ialah tentang ayahku...
-
"Oh...Kau mengerjakan PR-mu?
Bagus sekali"
-
"Aku sampai kaget"
-
Dia memujiku
-
Tapi kadang Ayah kentut saat makan malam
-
Nanti kalau aku pensiun,
Aku akan mentraktir semua orang makan sushi
-
Inilah keluargaku yang bahagia
-
Selesai
-
Menulis menggunakan bahasamu sendiri.
Itu sangat bagus
-
Maruko, kamu hebat
-
(Kenapa pak guru
memuji esainya?)
-
- Yatta!!
- Satu. Dua
-
Maruko. Makan malam siap
-
Oh, semuanya, ada sesuatu yang ingin kubicarakan
-
Esaiku takkan diikutkan
lomba se-provinsi
-
Tapi akan diterbitkan
di koran!
-
Luar biasa, Maruko
-
Ayo kita lihat
-
Bagaimana kau bisa tulis macam begini?
-
Kenapa kau menulis tentang itu?
-
Cerita Unagi itu...
-
Kenapa kau tulis begitu tentang aku?
-
Kata Pak Guru bagus kok
-
Maruko!
-
Oh! Ibu bikin kaget saja
-
Kenapa kau tidak menulis seperti yang kubilang?
-
Sebab itu bukanlah esaiku
-
Aku...
-
Aku ingin menulis tentang
keluargaku yang sesungguhnya
-
Maruko...
-
Itu benar. Maruko memang benar
-
Hei, coba lihat esainya Butaro
-
Rumah Butaro
-
Bodoh Boo!!
-
Sekarang orang-orang akan menertawakan kita
-
Itu tidak benar
-
Coba baca esainya Sakura
-
Yang mana?
-
Lihat. Lihat
-
Dibanding mereka, kita jauh lebih normal ya
-
Ini lucu sekali. Boo
-
Ini sangat lucu
-
Coba lihat yang ini
-
Tolong pegang
-
Siap
-
Memory
-
Ok, tempel disini
-
Siap
-
Memory
-
Istana Hanawa
-
Apanya yang lucu?
-
Ini
-
Boleh aku makan?
-
Keluarga yang aneh. Masa bilang "Boo" terus
-
Mereka sungguhan bilang "Boo"?
-
Dibanding mereka, kita ini normal ya
-
Itu benar
-
Kita tidak terlalu memalukan, ya?
-
(Dan inilah keluarga Maruko yang bahagia)
-
(Sayang sekali, sudah selesai)
-
Episode: Kebohongan Maruko
-
Hari ini, kita akan berdansa "Oklahoma"
-
Malas banget... pegang tangan anak laki-laki
-
Yeah
-
Tidak semua berpikir begitu
-
Lihat disana.
Mikiwa-san bahagia sekali
-
Yeah
-
Mungkin dia bermimpi
menggenggam tangan Hanawa
-
Mungkin saja
-
Fuyuta-san juga sama
-
Yamada baru saja mengusap ingusnya
-
Ewww...
-
Baiklah, ayo mulai
-
Sakura-san
-
Kamu sebaris dengan anak laki-laki ya
-
Kenapa begitu?
-
Sebab kita kekurangan satu anak laki-laki disini
-
Kau pasti senang ya, Maruko-chan
-
Aku tidak suka jadi anak laki-laki
-
Tapi setidaknya kau tidak perlu bersama Yamada
-
Iya juga. Aku beruntung rupanya
-
Ayo baris semuanya
-
Sakura-san
-
Sekarang, aku tak bersama Hanawa-kun
-
Aku benci kau
-
Kenapa kau benci aku
Kau kan bertemu dia tiap hari
-
Tapi aku sudah tak sabar menunggu
-
Tama-chan, Miki menakutkan sekali
-
Tapi Yamada lebih parah
-
Ini benar-benar tragedi
-
Selamat tinggal. Aku akan merindukanmu!
-
Hanawa-kun
-
Tinggal satu orang lagi
-
Satu orang lagi
-
Satu orang lagi
-
Satu orang lagi
-
Satu orang lagi
-
Satu orang lagi
-
Satu orang lagi
-
Satu orang lagi
-
Satu orang lagi
-
Satu orang lagi
-
Satu orang lagi
-
Oke, sudah cukup sekarang
-
(Dansa berakhir sebelum bertemu cinta yang diharapkan)
-
(Inilah kutukan dansa Oklahoma)
-
Ini semua gara-gara kamu!
-
Mati kau
-
Dimana Sakura?
Kau pasti mati kalau aku menemukanmu
-
Dansa sungguh melelahkan
-
Aku jadi benci orang Oklahoma
-
Kembali ke kelas sekarang
-
Yamada
-
Jangan tertawa terus.
Hapus dulu ingusmu
-
Hamaji, kau tak apa?
-
Aduh sakit. Yamada,
jangan berhenti mendadak
-
Hidungmu berdarah!
-
Itu cukup parah
-
Pakai ini
-
Terimakasih
-
Cepat, usap sebelum darahnya mengalir lebih banyak
-
Terimakasih
-
Agak ke kanan sedikit
-
Lihat
-
Oh...Boo
-
Sudah jelas
-
Tadi hampir saja
-
Hamaji/Maruko
-
Apaan nih!?
-
Kerja bagus, Maruko
-
Tidak buruk
-
Kami melihatnya
-
Kau memberi Hamaji saputangan kan
-
Bertuliskan "I Love You" di ujungnya
-
Memangnya ada tulisan "I Love You"nya?
-
Sakura naksir Hamaji ya?
-
Tak mungkinlah
-
Itu Hamaji!
-
Hamaji, Hamaji
-
Aku?
-
Ada apa?
-
Sudahlah, tolong hentikan
-
Kau malu ya?
-
Hamaji
-
Hamaji
-
Hamaji
-
Tama-chan, apa salahku?
-
Posisimu sulit
-
Malang benar aku, tapi yang lebih malang...
-
... adalah Hamaji
-
Hamaji
-
Hamaji
-
Hamaji
-
Maru-chan, gosip tidak akan
bertahan lebih dari 75 hari
-
Paling sebentar lagi mereka akan lupa
-
Tapi 75 hari itu lebih dari 2 bulan lamanya!
-
2 bulan takkan terasa lama
-
Kakekku lupa
segalanya cuma satu jam
-
Kalau saja semua orang seperti Kakek
-
(Akan mengerikan sekali kelasnya)
-
Apa yang akan kita mainkan?
-
Bagaimana kalau kita main 'istri-istri kaya'?
-
Bagus. Ayo berdandan dulu
-
(Mereka pikir istri-istri kaya itu...)
-
(...adalah orang yang terlalu banyak waktu luang)
-
Kau tahu, suamiku selalu
lupa mengganti celana dalamnya
-
Sama dengan suamiku dong
-
Tapi kalau suamiku, kentutnya bau sekali
-
(Istri-istri kaya ini pasti menganggur sekali
sampai membicarakan hal seperti itu)
-
Suamiku membelikanku ini.
Ini 5 karat loh
-
Akupun tak heran
Benar-benar pria pengertian
-
Ah, tunggu,aku akan mengambilkan minuman buah
-
Ini dibuat khusus hari ini.
Harganya 5 juta yen loh?
-
Ibu baik sekali
-
Sungguh ibu yang pengertian
-
Tapi dia menakutkan sekali kalau marah
-
Ibuku pun begitu
-
Suamiku pulang sebentar lagi,
Sebaiknya aku pulang
-
Omong-omong tentang suami,
hari ini pasti berat buatmu ya
-
Toshiko-chan
-
Maaf, Maru-chan
-
Ini tentang Hamaji?
-
Sakura
-
Ya
-
Aku akan membahagiakanmu
-
Maru-chan, jangan pingsan dulu
-
Bagaimana kalau aku beneran harus nikah dengan dia?
-
Apa yang harus kuperbuat?
-
Maru-chan, kalau kau memang harus menikah...
-
...tentunya tidak seburuk itu
-
(Itu betul)
-
Maru-chan!
-
Aneh, kutaruh dimana ya?
-
Ada apa, Bu?
-
Ibu berencana mengunjungi
Nyonya Nakamura besok
-
Jadi Ibu belikan hadiah.
Tapi sekarang Ibu tak bisa menemukannya
-
Tunggu, jadi kue tadi bukan buat aku?
-
Kau lihat kuenya tidak, Maruko?
-
Ti... tidak
-
Ibu sangat pelupa akhir-akhir ini.
Apa Ibu salah taruh?
-
Benar. Kira-kira dimana ya...
-
Masih belum menemukannya?
-
Belum
-
Mungkin kuenya dimakan Maruko-chan
-
Tidak...
-
Tidak
-
Jangan bilang. Jangan bilang
-
Kakak
-
Tidak seharusnya kau menuduh Makuro
-
Mana mungkin dia makan kue sebanyak itu sendirian
-
Benar kan, Maruko?
-
Dimana ya?
-
Sekarang, Aku tidak bisa lagi mengaku
-
Harganya 3000 yen
-
Hah! 3000 Yen!?
-
Dan sudah kumakan habis
-
Benar juga
-
Mungkin ketinggalan di tokonya
-
Ibu ini pelupa sekali
-
Bagaimana ini?
-
Aku tahu!
-
Aku bisa menipu Kakek
-
Bantuan? dari Kakek?
-
Hanya Kakek yang bisa mengabulkannya
-
Hanya Kakek?
-
Aku butuh 3000 yen
-
3000 yen?
-
Aku ingin beli sempoa
-
Sempoa?
-
Ibu dan yang lainnya ingin aku
belajar menghitung pakai sempoa
-
Tapi aku ingin memberi mereka kejutan
-
Benar-benar anak yang baik
-
Dimana lagi bisa aku dapatkan cucu sebaik ini?
-
Maruko menunjukkan padaku sifatnya yang sesungguhnya
-
Kakek akan membantumu
-
Kakek
-
Aku amat bahagia
Bisa membuatnya senang
-
Aku baru berbohong pada Kakek
-
Dan Ibu juga
-
Tapi...
-
... Aku sudah tidak bisa kembali lagi
-
Aku akan membeli kuenya besok,
dan segalanya akan berakhir baik
-
Hampir....
-
selamat pagi, Sakura
-
pagi, Hamaji
-
Pasangan kekasih ada disini
-
Kau lihat itu? Cinta dan kasih sayang
-
Sakura, kau beneran suka Hamaji?
-
Sudah kubilang, aku tidak suka padanya
-
Sekarang benci. Berakhir cinta
-
Daripada Hamaji...
-
...kenapa bukan dengan Hanawa saja? paling tidak,
kuenya takkan jadi masalah
-
Jadi kau menolak Hamaji?
-
Tama-chan, lupakan tentang Hamaji
-
Ada masalah yang lebih besar
-
Masalah apa?
-
Aku berbohong pada keluargaku
-
- Eh? Bohong?
- Shooo
-
Kue kemarin sebenarnya
hadiah untuk orang lain
-
Eh? Jadi seharusnya tidak kita makan dong?
-
Ouch ouch ouch
-
Aku tidak bilang Ibuku.
Aku berencana membelinya hari ini
-
Untuk menggantikannya?
-
Tolong, kumohon bantu aku, Tama-chan
-
Ok. Aku juga makan kuenya, jadi akan kubantu
-
Aku harus pergi membeli kuenya,
tapi jangan sampai Ibu tahu
-
Ok, Aku takkan bilang. Tapi cepat ya
-
Terimakasih, Tama-chan
-
Maru-chan benar-benar dalam masalah
-
Tapi kau tak seharusnya berbohong
-
Namaku Tami. Demi sahabatku...
-
...aku rela berbohong pada Ibunya
-
Karena kita adalah sahabat baik
-
Tama-chan, Aku berangkat sekarang
-
Maru-chan, jangan menguatirkan aku
-
(Gara-gara Maruko berbohong,
temannya ikut-ikutan bohong juga)
-
Tama-chan, terimakasih
-
Sekarang, aku harus menemukan toko ini
-
Geh. Bagaimana membacanya?
-
Ko-no-mi?
-
Hey yang disana!
-
Oh! Pak Polisi
-
Aku ingin pergi ke tempat ini
-
Naik tangga kesana, dan lurus terus
-
Satu, dua.... Belok kanan di jalan ketujuh
-
Terima kasih banyak
-
Tunggu? Kau tidak sekolah?
-
Kami pulang cepat hari ini
-
Kenapa kau pergi ke toko
bukannya pulang ke rumah?
-
Karena nenekku sekarang berada di rumah sakit
-
Jadi, aku ingin membelikan beliau kue
-
Manis sekali
-
Hati-hati di jalan ya
-
Ya
-
Aku baru saja berbohong lagi pada Pak Polisi
-
Aku bakal masuk neraka gara-gara ini,
dan setan pasti memotong putus lidahku
-
Pak Guru, Sakura pulang cepat hari ini
katanya sakit perut
-
Eh? Benarkah?
-
Ya, Bapak bisa tanya Honami-san
-
Ya, perutnya sakit jadi dia
minta aku untuk mengatakannya pada Bapak
-
Oh, begitu rupanya
-
Pulang sendiri. Aku jadi sedikit khawatir
-
Hm, lebih baik aku telepon rumahnya
-
JANGAN! JANGAN! Tidak perlu!
-
Katanya, dia tidak akan kenapa-kenapa
-
Kalau Bapak telepon, keluarganya akan jadi kuatir
-
Jadi, pulang sekolah nanti aku akan membesuknya
-
Honami, ada apa denganmu?
-
Pokoknya tidak ada apa-apa!
-
Kalau begitu aku percaya padamu, Honami-chan
-
Baik
-
Mari lanjutkan pelajarannya
-
Ahhh... Aku baru berbohong pada Pak Guru
-
Bahkan aku melakukannya dengan lugas
-
Tapi ini demi Maru-chan
-
Semoga segalanya
akan berakhir baik setelah ini
-
Itu dia!
-
Sudah pasti ini tempatnya
-
Yang ini!
-
Kue yang 3000 yen ini
-
Yang ini kan?
-
Ya, yang itu!
-
Tunggu sebentar, ya?
-
Ok
-
Leganya
-
Akhirnya
-
Masalahku terselesaikan
-
Maruko!
-
I...Ibu, apa yang kaulakukan disini?
-
Dan kau sendiri bagaimana?
-
Sekolah pulang cepat hari ini,
jadi aku memutuskan untuk beli kue
-
- Kue?
- Sebenarnya...
-
Kemarin...
-
... Ibu kan tidak bisa menemukannya
-
Jadi aku disini membelikannya untuk Ibu
-
Maaf sudah menunggu
-
Darimana uangnya?
-
Ini tabunganku sendiri
-
Maruko
-
Terima kasih sudah membantu Ibu
-
Tidak masalah
-
- 3000 yen kan?
- Ya, Bu
-
Aku baru bohong lagi
-
begitu banyak masalah, tapi aman sekarang
asal tidak ada seorangpun yang tahu
-
Inilah yang terbaik
-
jadi, sekarang kau mau kemana?
-
Pergi ke rumahsakit ya?
-
Rumahsakit?
-
Untuk membesuk nenek, iya kan?
-
Nenek di rumahsakit?
-
Kuenya kan untuk neneknya
-
Bukan begitu?
-
Geh!!
-
Cuacanya bagus ya hari ini
-
Maruko, jujurlah pada Ibu
-
Kamu yang makan kuenya, benar?
-
Ya...
-
dan untuk menggantikannya...
-
...kau membolos sekolah, benar?
-
Ya
-
Darimana kau dapatkan uang 3000 yen itu?
-
Kakek
-
Kok bisa?
-
Aku bilang Kakek uangnya untuk beli sempoa
-
Anak nakal
-
Darimana kau belajar berbohong seperti itu?
-
Apa yang sudah kuajarkan padamu?
-
Kau kira tak seorangpun bakal tahu?
-
Bicara padaku, Maruko
-
Karena...
-
...Aku sudah menghabiskan kuenya
-
Aku ingin bilang Ibu yang sesungguhnya
-
Tapi Ibu...
-
...percaya kalau aku tidak memakannya
-
Kalau aku bilang yang sesungguhnya...
-
...Ibu akan marah
-
Makanya aku berbohong
-
Dan untuk menyembunyikannya
-
Aku harus bohong lagi dan lagi
-
dan... dan...
-
Ibu
-
Maafkan aku
-
Maafkan aku
-
Maafkan aku
-
Maafkan aku
-
Maafkan aku
-
Maruko
-
Ibu cuma ingin kamu minta maaf
-
Maafkan aku
-
Ketika kau berbohong...
-
...tidakkah kau merasa bersalah?
-
Aku merasa amat sangat bersalah
-
Maruko
-
Bohong itu...
-
Jangan kauulangi lagi ya
-
Maafkan aku
-
Maafkan aku
-
Benarkah Maruko telah bohong padaku?
-
Tidak apa, Maruko
-
Ambillah hikmahnya
-
jadi kau akan tumbuh dewasa
-
Selamat siang
-
Ini PR-nya
-
Sebenarnya, aku disini karena...
-
Tama-chan masih belum sadar
kalau aku sudah ketahuan Ibu
-
Dia masih mencoba menutupi kebohonganku
-
Itulah kenapa ia lupa membawa PR-nya
-
Tama-chan
-
Eh?
-
Maafkan aku
-
Aku sudah bilang Ibuku yang sebenarnya
-
Huh!?
-
Jadi Ibumu tahu kalau aku bohong?
-
Dari awal sampai akhir!
-
Maafkan aku
-
Tama-chan, maaf ya kemarin
-
Umm
-
Aku tidak akan bohong lagi
-
Maru-chan, kemarin aku merasa...
-
Hari ini, aku merasa amat baik
-
Selamat pagi
-
Maruko-chan sudah putus dengan Hajima?
-
Masih membahas itu-itu juga?
-
Lupakan sajalah
-
Baby, cuacanya bagus sekali hari ini.
Mau jalan-jalan?
-
Apa kau bercanda? Aku tidak bisa
-
Hamaji tidak terlihat seperti biasanya
-
Ditolak Sakura. Sekarang kau sendirian
-
Hey, Aku tidak pernah suka dia, bahkan mulai saja tidak
-
Kata-kataku...
-
...telah menyakiti perasaan Hamaji
-
Hamaji
-
Bisakah kita bicara sebentar?
-
Aku benci berbohong
-
Jadi, aku akan mengatakan padamu yang sesungguhnya
-
Bukannya aku benci kau
-
Jadi, berbahagialah sedikit
-
Sakura
-
Aku...
-
Apa dia mau mengakui perasaannya padaku? Mana boleh begitu!
-
Sebenarnya...
-
ini semua...
-
Toilet
-
Eh? Apa tadi?
-
Apa yang telah terjadi padaku?
-
Jadi kau sudah ditolak
-
Ditolak!
-
Ditolak!
-
Ditolak!
-
Hanawa-kun
-
Tinggal satu orang lagi. Satu lagi
-
Baik, sudah cukup dansanya
-
Apa kau menertawaiku?
-
Ini buruk sekali
-
Please watch the next episode
-
Episode: Krisis Besar di Rumah Sakura
-
Lagu hari ini bagus sekali
-
Jogasaki-san sangat cantik,
dan nyanyiannya pun bagus
-
Pasti kau akan jadi idola suatu hari nanti
-
Betul, betul
-
Kau berpikir begitu?
-
Kalau aku besar nanti, aku akan jadi atlet baseball
-
Kau mau lihat sesuatu yang langka?
-
Langka?
-
Tandatangan Taiyo Yamashita
-
Hebat, kan?
-
Super hebat
-
Eh? Memang kau tahu siapa dia?
-
Tidak sih, tapi yang jelas dia itu orang terkenal
hebat sekali
-
Aku juga punya satu. Tandatangannya Hideki
-
Saijo Hideki?
-
Hebat
-
Buat aku ya?
-
Kenapa?
-
(Nagasawa jadi bingung)
-
Itu keren sekali
-
Aku punya model kapal dari plastik buatan Sukiyama
-
Impian kami ialah keliling dunia
-
Benarkah?
-
Jadi kau mau jadi seperti Marcopolo ya?
-
Maruko? Maksudmu aku ya?
-
Apa memang Maruko?
(Marco and Maruko)
-
Yeah. Semua punya barang berharga
-
Bagaimana denganmu Hanawa-kun?
-
Surat dari orangtuaku di Prancis
-
Kau sungguh-sungguh punya itu?
-
Kau tak punya ya?
-
Maaf ya, tapi memang aku punya
-
Maaf
-
Kejam sekali
-
Jadi, besok,
semua bawa barang berharga kalian ya
-
Yang itu, dan yang itu juga
-
Yeah, yang itu juga
-
Ibu, hal apa
yang paling berharga buat Ibu?
-
Yah, pastinya kau dan kakakmu
-
Maksudku itu barang
-
Barang?
-
Kalau itu ya cincin kawin dari Ayahmu
-
Benarkah? Kalau begitu Ibu pasti menyimpannya dengan baik
-
Nenek, barang apa
yang paling berharga buat Nenek?
-
Kalau itu, ini dia
-
Apa ini?
-
Aku membuatnya untuk hari pernikahanmu
-
Apa ini album fotoku?
-
Benar sekali
-
Apa ini?
-
Foto ketika kau baru lahir
-
Jadi ini aku? Mungilnya
-
Kau lahir 10 hari lebih awal
dari prediksi dokter
-
Kakek menunggu di luar dan berteriak'Banzai'
-
Ayah menatapmu terus...
-
...sambil berulangkali bilang "senyum"
-
Semuanya begitu bahagia saat itu
-
Pelankan suaramu.
Kamar ini bukan cuma milikmu, tahu?
-
Juga jangan baca komik-komikku
tanpa seijinku
-
Tapi sekarang kan Kakak tidak membacanya
-
Kembalikan, bodoh
-
Kakak
-
Telepon dari Yoshiko-san
-
Ya
-
dasar egois
-
Ok, aku baca saja yang lain
-
Untuk Hideki
-
Aku selalu menonton acara TV mu
-
Lagu barumu sangat keren
-
Bagian terakhirnya adalah yang terbaik
-
Hideki, kau ingin jalan-jalan kemana?
-
Nama pena...
-
Sacchin
-
Hey! Apa yang kaulakukan!?
-
Jangan sentuh barang-barangku tanpa seijinku
-
Nama pena...
-
Sacchin
-
Sacchin
-
Hentikan
-
Sacchin
-
Apa sih maumu?
-
Ouch, sakit
-
Begini lagi?
-
Bertengkar terus tiap hari
-
Ibu, sakit
-
Kakak
-
Tidak seharusnya kau menyakiti adikmu
-
Dia yang minta
-
Sacchin
-
Aku tak mau adik macam begini
-
Dengan kakak macam ini,
Boleh aku punya kamar sendiri,Bu?
-
Baik, pergi saja
-
sakit sekali!!
-
Sudah cukup hentikan!
-
Maruko selalu menggangguku
-
Dia mengambil barangku tanpa permisi
-
sama sekali tak bertanggungjawab
-
Aku sudah tak tahan
-
Sac...chin
-
Itu panggilan dari teman-temanmu ya?
-
Betapa merdunya
-
Kalau Ayah bersiul
-
Ahh, sungguh membangkitkan kenangan
-
Ayah
-
Ayah pesiul yang hebat
-
Jadi ingat dulu...
-
Kenapa?
-
Dulu ibu juga pernah muda
-
Ibu dulu seorang 'mo-girl'
-
'Mo-girl'?
-
'Modern girl'
-
(Ini adalah Ibu semasa muda)
-
(Sungguh kenangan yang indah)
-
Saat itu Ayah begitu terkejut...
-
...menyadari bahwa ada seorang gadis yang menunggu Ayah
-
Gadis itulah Ibumu
-
Lalu bagaimana?
-
Ayah dulu seorang 'mo-boy'
-
'Mo-boy'?
-
'Modern boy'
-
Sebenarnya aku tak paham, tapi kedengarannya bagus juga
-
Benarkah?
-
(Ini adalah Ayah semasa muda)
-
Wow... jadi begitu ceritanya Ayah bertemu Ibu
-
Itu benar
-
Terus gimana?
-
Dia diam saja
-
Apa yang ia pikirkan?
-
Aku ingin makan cumi kering
-
Sungguh pendiam
-
Cumi kering
-
Permisi...
-
Aku harus pergi dulu sekarang
-
Begitukah?
-
Kalau begitu aku ikut
-
Eh? Apa dia ingin mengantarku pulang?
-
Cepatlah
-
Jadi aku bisa makan cumi kering
-
Ayo
-
Kedengarannya lucu
-
Saat itu, Ayah merasakannya
-
Mata Ibu menatap Ayah
-
saingan Ayah dulu adalah...
-
Ishihara Yujiro
-
(Namanya pun sudah lupa)
-
Dia masih begitu diam
-
Jangan-jangan dia tak suka padaku
-
Cumi kering
-
Pemandangannya bagus sekali disini
-
Membuatku ingin bersiul
-
Merdu sekali
-
Eh?
-
Dia suka siulanku?
-
Eh?
-
Apa tadi yang kuinjak?
-
Oh, tidak!
-
Kotoran anjing
-
Jangan
-
Jangan mendekat
-
Kubilang berhenti!
-
Memalukan sekali
-
Berikan sepatumu
-
Ini
-
Bersih seperti sediakala
-
Terimakasih banyak
-
Hiroshi-san...
-
...begitu tampan
-
Sumire-chan...
-
...begitu cantik
-
Eewww...
-
Sungguh kisah yang bagus
-
Eewww...
-
Ayah dulunya tampan lo.
Tak seperti sekarang
-
Kau dengar kan?
-
Aku dengar
-
Kencan pertama, kemudian kotoran anjing
-
kotoran anjing
-
Kita dilahirkan gara-gara kotoran anjing?
-
Seharusnya Ibu tak memberitahuku
-
(Kadang lebih baik
orang tidak tahu)
-
Ngantuknya
-
Aku punya tugas hari ini
-
dan sekolah masuk pagi sekali
-
Selamat pagi
-
Ohhh....
-
Bertengkar lagi
-
Semoga bukan masalah besar
-
Bu
-
Kita makan sukiyaki ya nanti malam?
-
(Anak kecil selalu punya cara
untuk mengetahui seberapa besar masalah orangtua mereka)
-
Jangan berisik ah
-
Konflik orangtua mempengaruhi sikap mereka
-
Ayah tidak makan?
-
Ayah tidak nafsu makan
-
Wah ini pasti masalah besar
-
Jadi begitu
-
Kau sangat tidak perhatian
-
Yasudah, kita bercerai saja!
-
Oh baik.Kalau itu maumu
-
Kakak, ada masalah besar!
Mereka akan bercerai!Kita bagaimana?
-
Jangan berisik begitu. Nanti juga baik sendiri
-
Tenang saja
-
Baik, kalau begitu aku akan pergi
-
Pergi sana
-
Jangan pergi
-
Bu, jangan pergi!
-
Maruko
-
Ibu akan menunggumu sampai kau pulang nanti
-
Siap-siaplah ke sekolah
-
Tapi Ibu janji menungguku kan?
-
Cepatlah, nanti kau terlambat
-
Ini dia hartakarunku
-
- Keren
- Ini punyaku
-
Kalau ini punyaku
-
Ini tandatangan Yamashita loh
-
Bagaimana denganmu, Sakura?
-
Hartaku ialah...
-
Ibuku
-
Memangnya kau mau bawa Ibumu kemari?
-
Membawa Ibu?
-
Ibu...
-
Bahkan aku tak tahu Ibu masih dirumah atau sudah pergi
-
Ibu
-
Ibu
-
Ibu
-
Ibu
-
Ibu
-
Ibu
-
Ibu
-
Ibu, ibu masih disini
-
Selamat datang
-
Kenapa kau begitu terburu-buru?
-
Kukira Ibu sudah pergi
-
Apa maksudmu?
Tentu saja Ibu disini
-
Baguslah kalau begitu. Ibu sudah berubah pikiran ya?
-
Padahal aku sangat kuatir pagi ini
-
Kau tahu...
-
Di antara Ayah dan Ibu...
-
Siapa yang akan kaupilih?
-
Apa Ibu benar-benar berencana pergi?
-
Ibu sudah tak tahan lagi
-
Ibu mau pergi kemana?
-
Mungkin... di sekitar Shitsuoko
-
Kakek. Nenek.
-
Ada apa, Maruko?
-
Tidak apa-apa
-
Eh? Ada apa sebenarnya?
-
Ada sesuatu yang salah
-
Kakak
-
Apa?
-
Ibu beneran mau pergi
-
Aku akan pergi bersama Ibu
-
Apa Kakak mau ikut?
-
Aku akan tinggal disini bersama Ayah
-
Kenapa?
-
Aku tak ingin meninggalkan sekolah
-
Lagipula, aku tak perlu kuatir
tentang uang kalau bersama Ayah.
-
Tapi itu artinya, nama belakang
kita akan berbeda
-
Tidak masalah kalau nama
belakang kita berbeda
-
Kalau sudah berpisah, kita akan dapat kamar sendiri-sendiri
-
Bagus kan?
-
- Kak...
- Keluar sana
-
Berhenti menggangguku
-
Setelah ini, namaku akan berubah jadi "Kobayashi"
-
Kobayashi
-
Seperti nama anak laki-laki
-
(Mengingatkannya pada "Kobayashi-kun")
-
Yo!
-
Di sekolah yang berbeda...
-
...apa yang akan terjadi nanti?
-
Hari ini, kita punya murid baru
-
Kobayashi Momoko
-
Sambutlah dia
-
Kobayashi Momoko
-
Senang berkenalan dengan kalian
-
Aku mau jadi temanmu
-
Dia mirip Momoe-chan ya
-
Siap
-
Momoe-chan
-
Ada yang pernah bilang padamu
kalau kau mirip Momoe-chan?
-
Kalau aku pindah nanti, pasti menyenangkan
-
Memulai hidup baru
-
Kesempatan yang bagus
-
Kota baru. Sekolah baru. Teman baru
-
Impian yang jadi nyata
-
Banzai cerai
-
Banzai
-
Banzai!
-
Kau kelihatan senang sekali
-
Hidup berjalan terus
-
Besok, ajari aku "LiLian" ya?
-
Selamat malam
-
bagaimana bisa kaubilang begitu?
-
Aku melakukannya demi keluarga kita
-
Aku bahkan sudah mencoba yang terbaik
-
Aku tak peduli
-
Jadi begitu ya
-
Aku akan benar-benar pergi
-
Pergi saja! Jadi aku bisa hidup tenang
-
Kakak...
-
Pindah?
-
Kenapa?
-
Ada masalah di rumah
-
Tapi bisakah kau melakukan satu hal untukku?
-
Apa itu?
-
Meski kita berpisah nanti
-
Aku ingin kita tetap berteman
-
Maru-chan
-
Surat ini
-
Jangan baca sekarang
-
Aku pergi
-
Maru-chan!
-
Aku tak mau seperti ini
-
Tak bisa bertemu kau lagi
-
Aku benar-benar tak mau begitu
-
Tama-chan
-
Maru-chan
-
Benar juga
-
Aku tak bisa melihatmu setiap hari seperti biasa
-
Tama-chan
-
Aku ingin pindah sekolah
-
Apa yang telah kupikirkan?
-
Kalau aku ingat...
tentang teman-temanku yang kusayangi
-
Aku jadi tak ingin pergi
-
Kenapa begini?
-
Kenapa aku menangis?
-
Begitu sepi
-
Ayah
-
Ibu
-
Kakek
-
Nenek
-
Kakak
-
Aku ingin bersama semuanya
-
Aku akan meninggalkan kamar ini sebentar lagi
-
Kak
-
Kau belum mengajariku
tentang "LiLian"
-
Maruko...
-
...sayang semuanya
-
Aku tak sanggup melepasnya
-
Aku benar-benar tak sanggup melepasnya
-
Ayah
-
Ibu
-
Ayah
-
Ibu
-
Aku sayang mereka berdua
-
Maruko
-
Kakak
-
Aku tak mau begini
-
Aku ingin bersama semuanya
-
Maruko
-
Aku tak ingin meninggalkanmu
-
Aku juga tak mau
-
Aku tak sanggup
-
Aku tak bisa memilih
-
Kenapa kita tidak bersama saja
-
Kita takkan bisa hidup tanpa semuanya
-
Maafkan kami
-
Kami takkan bertengkar lagi
-
Aku akan menjadi anak yang baik
-
Kami mohon jangan
-
Kami mohon jangan
-
Ayah. Kami mohon jangan
-
Kami mohon jangan
-
Maafkan aku. Aku tak bisa merelakan seorangpun
-
Maafkan aku
-
Ibu
-
Selamat pagi
-
Ibu
-
Ibu baru saja tersenyum?
-
Ibu, bagaimana pindahannya?
-
Oh itu, Sebenarnya Ayahmu cuma ingin beli ini
-
Bukan barang bagus
-
Aku cuma ingin lebih sehat,
jadi aku bisa bersiul lagi
-
Kalau begitu,...
-
...tinggal kurangi birmu
-
Mana bisa, aku tak bisa menguranginya
-
Itulah kenapa Ayah begini gendut
-
Aduh sakit...
-
Ayah dan Ibu...
-
...akan berjanji
-
Ibu takkan pergi kemana-mana
-
Ibu takkan pergi, kan?
-
Ibu yakin, kan?
-
Ibu tidak bermaksud membuat kalian kuatir
-
Maaf ya
-
Yeah!
-
Yeah!
-
Maruko-chan
-
Tunggu sebentar
-
Semua terjadi karena ini
-
harganya 230,000 yen
-
Tapi memang sepadan
-
Ayah dan Ibu bertengkar gara-gara ini?
-
Aku menangis dan kuatir gara-gara ini?
-
Kalian tahu
-
Kayaknya memang lebih baik Ayah-Ibu bercerai deh
-
Kami...
-
...akan pindah bersama
-
Betul kan?
-
Selamat pagi
-
Ayo sarapan
-
Selamat makan
-
Selamat makan!
-
Kak, aku sudah memutuskan
-
Apa?
-
Aku akan berbagi kamar denganmu,
sampai Kakak menikah nanti
-
Aku juga
-
Aku harus berangkat sekarang
-
Berisik sekali
-
Hari ini, aku merasa ekstra ceria
-
Ini, untukmu
-
Eh?
-
Benarkah?
-
Kakak pasti sangat senang menerimanya
-
Tama-chan
-
Maaf ya kemarin
-
Aku tahu kau pasti amat kesepian
-
Nih
-
Tama-chan
-
Bukan begitu
-
Semuanya...
-
Aku sudah bilang pada semuanya...
-
...bahwa kau akan pindah
-
- Sebenarnya
-Ini dari aku Sugiyama
-
Ini buatmu.
Jangan lupakan kami ya?
-
Sakura-kun, pakai ini untuk menulis surat buatku nanti ya
-
Senoreta (Lady)
-
Tandatangan Yamashita
-
Fotoku dan anjingku
-
Babi, Boo
-
Buku laporanku
-
Boneka favoritku
-
Bola Sepakku
-
kau mau makan ini?
-
Semuanya...
-
Kenyataannya?
-
Semua disini
-
Buku komikku
-
Hartaku yang paling berharga
-
Penetral asam
-
Stiker lucu
-
Maaf!
-
Rencana pindahanku itu
-
Sudah dibatalkan
-
Aku... juga tidak tahu harus ngomong apa
-
Makanya. aku tak bisa menerima hadiah kalian
-
Jadi begitu
-
Tapi yang ini...
-
Aku ingin memberikannya pada kakakku.
Nanti dia pasti senang menerimanya
-
Maru-chan, kau tak bisa berbuat begitu
-
Seperti perkiraanku
-
Kau sudah bikin kita kuatir
-
Sakura
-
Maafkan aku
-
Tapi inikan bukan salahku
-
Ini gara-gara mo-boy dan mo-girl
-
(Dan akhirnya, Maruko melanjutkan
belajar dengan kawan-kawannya)
-
Ayo latihan
-
Ayo mulai
-
Chibi Maruko-chan Live Action
DVD is now in store
-
A great present for anyone
-
You can order now