Kebohongan yang Kita Jalani
-
0:01 - 0:04Sekarang ini engkau bisa di mana saja, dan melakukan apa saja.
-
0:05 - 0:07Tapi engkau malah duduk di depan layar (komputer) ini.
-
0:07 - 0:11Apa yang mencegah kita melakukan apa yang kita inginkan?
-
0:11 - 0:15Setiap hari kita bangun di tempat yang sama, melalui jalan yang sama, demi menjalani hidup yang sama
-
0:15 - 0:19seperti kemarin. Padahal setiap hari adalah petualangan baru, dan di setiap jalan ada saja yang berubah.
-
0:19 - 0:23Dulu kita menjalani hari-hari yang 'timeless'.
-
0:23 - 0:26Sekarang kita hanya punya waktu yang terjadwal.
-
0:26 - 0:30Seperti inikah artinya tumbuh? Dan bebas?
-
0:30 - 0:33Apakah kita benar-benar bebas?
-
0:33 - 0:39Makanan. Air. Tanah. Elemen terpenting untuk bertahan hidup ini telah dikuasai korporasi.
-
0:39 - 0:42Tak ada makanan yang bisa kita petik secara gratis dari pohon-pohon, tidak juga air minum dari sungai-sungai,
-
0:42 - 0:44tak ada lahan untuk membangun rumah.
-
0:44 - 0:48Jika kau mengambil apa yang selama ini telah disediakan Bumi, engkau akan menemui jalan buntu.
-
0:48 - 0:51Karena korporasi telah menguasai semuanya. Dan kita harus mematuhi aturan mereka.
-
0:51 - 0:53Kita mengenal dunia melalui buku.
-
0:53 - 0:59Bertahun-tahun kita menghafal segala yang dipaksakan di otak kita. Diuji dan dirangking seperti tikus di lab.
-
0:59 - 1:04Kita dididik bukan untuk membuat perbedaan. Tapi supaya ... tidak berbeda ...
-
1:04 - 1:05Kita cukup pintar melakukan pekerjaan-pekerjaan kita
-
1:05 - 1:09tapi tak cukup pintar untuk mempertanyakan mengapa kita melakukannya. Jadi kita kerja dan kerja
-
1:09 - 1:12hingga tak ada sisa waktu untuk menikmati hidup kita.
-
1:12 - 1:14Hingga suatu hari kita menjadi terlalu tua untuk melakukan pekerjaan kita
-
1:14 - 1:17Kita lalu menunggu kematian ... dan anak-anak mengambil alih "mainan" kita.
-
1:17 - 1:21Tiap-tiap kita adalah unik ... Tapi secara bersama-sama kita hanyalah "bahan bakar"
-
1:21 - 1:26Bahan bakar yang memberi energi kepada para elit.
-
1:26 - 1:28Yaitu orang-orang yang bersembunyi di balik logo korporasi.
-
1:28 - 1:32Ini adalah dunia mereka. Dan sumber kekayaan mereka yang paling bernilai itu bukanlah yang ada di tanah.
-
1:32 - 1:35Sumber kekayaan mereka itu adalah ... kita!
-
1:35 - 1:39Kita bangun kota mereka. Kita jalankan mesin mereka. Kita menyabung nyawa dalam perang mereka.
-
1:39 - 1:42Bukan uang yang menggerakkan mereka. Tapi kekuasaan.
-
1:42 - 1:45Uang hanyalah alat yang mereka gunakan untuk mengendalikan kita.
-
1:45 - 1:48Kita begitu bergantung pada secarik kertas tak berharga ...
-
1:48 - 1:52yang memberi makan, menggerakkan, dan menghibur kita.
-
1:52 - 1:55Mereka memberi kita uang, kita membalasnya dengan memberikan dunia ini ...
-
1:55 - 2:01Mereka menukar pohon-pohon yang membersihkan udara kita dengan pabrik-pabrik yang penuh polusi.
-
2:01 - 2:04Mereka mengganti air minum yang segar dengan limbah beracun yang bau.
-
2:04 - 2:10Tak ada lagi hewan liar yang bebas berlari. Mereka mengatur kelahiran ternak dan membantainya tanpa henti.
-
2:10 - 2:15Kita memiliki cukup makanan, tapi anehnya ada lebih dari semilyar orang yang kelaparan.
-
2:15 - 2:19Karena 70 % biji-bijian yang kita tanam itu diumpankan buat ternak yang akan menjadi makan malam kita ...
-
2:19 - 2:22Biji-bijian itu bukannya untuk memberi makan orang kelaparan, karena mereka dianggap kurang menguntungkan.
-
2:22 - 2:24Kita bagaikan wabah yang menista Bumi ...
-
2:24 - 2:27Kita merobek satu-satunya ruang yang mengijinkan kita hidup ...
-
2:27 - 2:31Kita melihat segalanya sebagai barang dagangan, atau objek untuk dijadikan properti pribadi.
-
2:31 - 2:35Apa yang terjadi kelak saat sungai terakhir kita cemari, dan udara terakhir kita racuni?
-
2:35 - 2:39Dan tak ada lagi bahan bakar untuk mengisi truck yang akan mengirim makanan pada kita?
-
2:39 - 2:42Kapan kita akan menyadari bahwa uang tak bisa dimakan?
-
2:42 - 2:48Kita tidak menghancurkan Bumi. Kita menghancurkan seluruh kehidupan yang bergantung pada Bumi.
-
2:48 - 2:50Setiap tahun kita telah menyebabkan (dan membiarkan) ribuan spesies punah.
-
2:50 - 2:53Sementara kepunahan berikutnya akan sampai gilirannya pada spesies kita sendiri.
-
2:53 - 2:56Jika engkau orang Amerika, peluangmu untuk terkena kanker adalah sebesar 41%.
-
2:56 - 3:00Penyakit jantung membunuh 1 di antara 3 warga Amerika.
-
3:00 - 3:02Tentu saja kami berobat untuk mengatasi masalah tersebut.
-
3:02 - 3:06Tapi perawatan medis adalah penyebab kematian ke tiga terbesar sesudah kanker dan penyakit jantung.
-
3:06 - 3:10Katanya masalah penyakit ini akan beres jika para peneliti itu didanai ...
-
3:10 - 3:12agar mereka bisa menemukan obat bagi kami.
-
3:12 - 3:16Masalahnya, perusahaan farmasi sangat membutuhkan penderitaan kita untuk membuat mereka lebih kaya.
-
3:16 - 3:18Dan mereka meyakinkan kita bahwa kita menuju kesembuhan, padahal kita bergerak menjauhinya.
-
3:18 - 3:23Badan kita adalah produk dari apa yang kita konsumsi.
-
3:23 - 3:28Tapi makanan kita dirancang murni untuk keuntungan (mereka). Dan kita memasukkan racun ke tubuh kita.
-
3:28 - 3:31Tubuh ternak-ternak itu penuh dengan obat-obatan dan sumber penyakit.
-
3:31 - 3:36Tapi kita tidak melihatnya. Para elit korporasi yang memiliki seluruh media itu tak ingin kita mengetahuinya.
-
3:36 - 3:40Mereka menyuapi kita dengan fantasi. Dan mereka katakan itu adalah realitas, bukannya fantasi.
-
3:40 - 3:44Lucunya kita pernah mengira Bumi ini adalah pusat jagat raya,
-
3:44 - 3:48padahal kitalah yang kemudian menobatkan diri sebagai pusat jagat raya.
-
3:48 - 3:52Kita mengandalkan teknologi dan mengaku sebagai mahluk paling cerdas.
-
3:52 - 3:57Padahal... apakah benar komputer, mobil dan pabrik-pabrik itu menggambarkan kecerdasan kita?
-
3:57 - 4:00Atau malah semua itu menjelaskan betapa kita telah menjadi mahluk yang malas berpikir ...
-
4:00 - 4:02Kita memasang topeng beradab ke wajah kita ...
-
4:02 - 4:05tapi saat topeng itu dilepas, siapakah kita?
-
4:05 - 4:09Seratus tahun lalu, kita berhasil menempatkan kaum perempuan dan orang kulit hitam
-
4:09 - 4:13sejajar dengan seluruh manusia.
-
4:13 - 4:17Kita lalu bertindak seakan-akan kita mahluk yang serba tahu, padahal kita juga ... buta.
-
4:17 - 4:19Kita menyusuri jalan dan mengabaikan hal-hal kecil.
-
4:19 - 4:22Mata-mata yang menatap nanar, kisah-kisah yang belum didengar.
-
4:22 - 4:24Semua hanya kita jadikan sebagai latar belakang keakuan kita.
-
4:26 - 4:32Kita adalah bagian dari dunia yang lebih besar
-
4:32 - 4:34tapi kita gagal membangun koneksi.
-
4:34 - 4:39Kita tak keberatan hewan-hewan dibantai, juga tak peduli ada orang-orang terbunuhh di negeri yang jauh ...
-
4:39 - 4:45Kita hanya peduli pada diri kita, tetangga kita, anjing kita, dan kucing kita sendiri ...
-
4:45 - 4:47Kita menganggap mahluk lain itu bodoh
-
4:47 - 4:49... agar bisa membenarkan perbuatan kotor kita sendiri.
-
4:49 - 4:56Kita melakukan kekerasan ... mengapa tidak? Mumpung kita bisa melakukannya ...
-
4:56 - 5:01Kita melanjutkan tindakan primitif yang buas, bukannya tindakan penuh empati dan kasih sayang.
-
5:02 - 5:04Padahal suatu hari kehidupan ini akan meninggalkan kita.
-
5:04 - 5:07Tubuh kita akan melemah dan membusuk, kekayaan kita akan berpindah tangan ...
-
5:07 - 5:10Hanya satu yang akan bertahan : Aksi-aksi yang pernah kita lakukan sepanjang hidup !
-
5:10 - 5:15Kematian memata-matai kita selalu. Ia tak pernah jauh dari kita ...
-
5:15 - 5:19Karena kita hidup di batas kehancuran ...
-
5:19 - 5:22Perang-perang itu tak akan pernah menghasilkan pemenang.
-
5:22 - 5:27Karena kekerasan tak pernah menjadi jawabannya. Kekerasan menghancurkan semua solusi yang tersedia.
-
5:28 - 5:32Jika kita berani melihat hasrat terdalam kita, kita akan menemukan bahwa impian setiap manusia itu sama.
-
5:32 - 5:35Kita memiliki tujuan hidup yang sama, yaitu mencapai kebahagiaan.
-
5:35 - 5:41Namun kita suka merobek kehidupan untuk menemukan kebahagiaan, padahal ia ada di dalam diri kita.
-
5:41 - 5:44Orang terbahagia itu seringkali merupakan orang-orang yang tak banyak kekayaannya.
-
5:44 - 5:49Pertanyaannya : Benarkan iPhone, rumah besar dan mobil mewah itu membahagiakan?
-
5:54 - 5:58Yang jelas, semua itu membuat kita tidak terkoneksi. Kita bahkan memuja orang yang tak pernah kita jumpai.
-
6:00 - 6:04Kita menunggu seseorang yang hebat yang akan membawa perubahan ..
-
6:04 - 6:09melupakan bahwa kita sendiri juga bisa menjadi agen perubahan.
-
6:09 - 6:13Pemilu hanyalah permainan lemparan koin. Siapapun "pemenang"nya, itu hanyalah sisi berbeda dari koin yang sama.
-
6:13 - 6:19Setelah kita menentukan pilihan, ilusi tentang pilihan dan efek-efek perubahannya pun diciptakan.
-
6:19 - 6:22Tapi realitas (politik) kita akan tetap sama saja.
-
6:22 - 6:24Kita gagal menyadari, bahwa para politisi itu tidak melayani kita.
-
6:24 - 6:26Mereka bekerja demi golongan elit yang mendanai mereka menuju kekuasaan.
-
6:26 - 6:34Kita butuh pemimpin, bukan politisi. Tapi di dunia para pembebek ini, kita pun lupa memimpin diri sendiri ...
-
6:34 - 6:37Berhentilah menunggu perubahan. Jadilah perubahan yang ingin kau saksikan itu.
-
6:37 - 6:40Kita tidak mungkin sampai di sini hanya dengan duduk-duduk belaka,
-
6:40 - 6:43Spesies manusia bertahan bukan karena tercepat atau terkuat,
-
6:43 - 6:46tapi karena kita bekerja bersama-sama.
-
6:46 - 6:53Kita sudah menguasai seni menghancurkan. Mari kita mempelajari seni membangun kehidupan.
-
6:59 - 7:04Ini bukan tentang menyelamatkan Bumi. Karena Bumi tetap akan ada, dengan atau tanpa kehadiran kita.
-
7:04 - 7:08Bumi berumur milyaran tahun. Kita beruntung jika bisa hidup sampai delapan puluh tahun.
-
7:08 - 7:14Umur kita hanyalah sekedipan mata, tapi jejak kita akan tertinggal selamanya.
-
7:14 - 7:18Aku berharap hidup di jaman tanpa komputer, dimana layar belum melenakan dan mengalihkan perhatian kita.
-
7:18 - 7:22Tapi ada satu alasan mengapa ini adalah jaman yang terbaik bagi kita ...
-
7:22 - 7:25Karena sekarang kita punya kesempatan yang tak pernah ada sebelumnya.
-
7:26 - 7:31Internet memberi kita kemampuan untuk berbagi pesan dan menyatukan milyaran manusia di seluruh dunia.
-
7:31 - 7:37Mari kita gunakan layar komputer ini untuk mendekatkan kita satu sama lain, bukannya mencerai-beraikan.
-
7:37 - 7:41Generasi kita sangat menentukan masa depan planet ini, entah masa depan yang lebih baik atau lebih buruk.
-
7:41 - 7:47Kita bisa melanjutkan irama pengrusakan ini, hingga tak satupun jejak kehidupan yang akan tersisa.
-
7:47 - 7:50Atau kita bangkit... dan menyadari bahwa kita sedang bergerak menuju kemerosotan dan kehancuran.
-
7:50 - 7:56Selama ini kita tidak melihatnya, karena mata kita selalu terpaku pada layar ...
-
7:56 - 8:01Momen yang kita jalani sekarang adalah penjumlahan dari setiap langkah, setiap nafas dan setiap kematian di masa lalu
-
8:01 - 8:05Kita adalah wajah dari setiap orang yang telah mendahului kita ...
-
8:05 - 8:11Dan sekarang giliran kita. Engkau bisa memilih untuk mengukir jalanmu sendiri, atau mengikuti jalan yang pernah dipilih sebelumnya.
-
8:12 - 8:17Kehidupan itu bukanlah film. Naskah hidupmu belum ditunaikan.
-
8:17 - 8:20Kita adalah para penulis itu. Dan (hidup) ini adalah kisahmu.
-
8:20 - 8:22Kisah mereka.
-
8:23 - 8:25Kisah kita bersama.
- Title:
- Kebohongan yang Kita Jalani
- Description:
-
Mengekspos kebenaran tentang dunia dan kemanusiaan kita yang rusak.
Ini adalah sebuah film dokumenter pendek yang mempertanyakan kebebasan kita, sistem pendidikan, perusahaan, uang, sistem kapitalis, pemerintah AS, runtuhnya dunia, lingkungan, perubahan iklim, makanan yang dimodifikasi secara genetik, dan perlakuan kita terhadap hewan.
Dibuat oleh Spencer Cathcart.
Subtitle Indonesia oleh Tuty Yosenda. - Video Language:
- English
- Duration:
- 08:29
![]() |
Tuty Yosenda edited Indonesian subtitles for The Lie We Live | |
![]() |
Tuty Yosenda edited Indonesian subtitles for The Lie We Live | |
![]() |
Tuty Yosenda edited Indonesian subtitles for The Lie We Live | |
![]() |
Tuty Yosenda edited Indonesian subtitles for The Lie We Live | |
![]() |
Tuty Yosenda edited Indonesian subtitles for The Lie We Live | |
![]() |
Tuty Yosenda edited Indonesian subtitles for The Lie We Live | |
![]() |
Tuty Yosenda edited Indonesian subtitles for The Lie We Live | |
![]() |
Tuty Yosenda edited Indonesian subtitles for The Lie We Live |