< Return to Video

Amy Sherald: Persis Satu Momen | Art21 "Extended Play"

  • 0:00 - 0:03
    (musik menenangkan penuh jiwa)
  • 0:07 - 0:12
    (musik indah menenangkan penggugah jiwa)
  • 0:16 - 0:20
    - Protokol melukis itu sangat lambat
    dan meditatif,
  • 0:22 - 0:25
    dan kurasa hal itulah
    yang aku hargai soal itu.
  • 0:28 - 0:32
    Itu adalah sebuah ruang yang aku
    sangat nyaman di dalamnya.
  • 0:32 - 0:37
    (musik indah menenangkan penggugah jiwa)
  • 0:40 - 0:42
    Kurasa itu jadi sangat baik
  • 0:42 - 0:45
    untuk kesehatan mentalku. (tertawa)
  • 0:47 - 0:51
    Ada sebuah dinamisme yang terjadi
    dengan gambar-gambar ini
  • 0:51 - 0:55
    di mana itu menjadi persis satu momen itu.
  • 0:55 - 1:00
    (musik indah menenangkan penggugah jiwa)
  • 1:02 - 1:04
    (barang-barang berdentang)
  • 1:04 - 1:07
    Oh, itu di meja di ruang istirahat.
  • 1:09 - 1:14
    Aku dikenalkan pada para pemotor ini
    saat aku pindah ke Baltimore.
  • 1:16 - 1:19
    Meski orang-orang menganggap
    mereka sebagai gangguan,
  • 1:19 - 1:20
    kurasa ada sesuatu yang fantastis
  • 1:20 - 1:23
    tentang kemampuan mereka
    mengajari diri mereka sendiri
  • 1:24 - 1:28
    cara-cara berkemampuan tinggi dalam
    mengendarai motor-motor trail ini.
  • 1:30 - 1:34
    Mereka berkendara dengan posisi
    mengarah ke jam 12,
  • 1:34 - 1:36
    yang tegak lurus dari atas ke bawah,
  • 1:38 - 1:40
    namun sering kali tangan mereka
    lepas dari pegangan motornya,
  • 1:41 - 1:43
    dan ada sebuah rasa kebebasan.
  • 1:45 - 1:48
    Aku mau mencoba menangkap
    efek, seperti, terbang ini.
  • 1:52 - 1:54
    Meski ini adalah motor trail,
    dan motor trail itu berisik,
  • 1:55 - 1:57
    lukisan-lukisan ini lebih tenang,
  • 1:58 - 2:01
    bagaikan mereka diangkat dari tanah,
  • 2:01 - 2:03
    mereka terbang di udara,
  • 2:04 - 2:06
    dan itu seperti momen yang hening.
  • 2:08 - 2:12
    (musik indah menenangkan penggugah jiwa)
  • 2:12 - 2:17
    (keramaian jalanan)
    (angin menderu)
  • 2:19 - 2:22
    Aku lahir di tahun 1973.
  • 2:22 - 2:25
    Kami dulu selalu di luar
    mengendarai sepeda kami.
  • 2:26 - 2:31
    Saat kami berumur ya, aku lupa,
    sekitar 11 atau 12,
  • 2:31 - 2:33
    orang tua seseorang membelikan
    mereka sebuah skuter,
  • 2:34 - 2:36
    dan lalu semua orang pun membeli skuter.
  • 2:36 - 2:37
    Jadi kami semua punya...
  • 2:38 - 2:41
    Dulunya itu geng berisi, sekitar,
    12 atau 13 orang anak,
  • 2:41 - 2:43
    dan lalu kami akan berkeliling
    naik skuter kami.
  • 2:44 - 2:46
    Itu sebuah masa kecil yang sangat Amerika.
  • 2:48 - 2:51
    (musik indah menenangkan penggugah jiwa)
  • 2:51 - 2:53
    Aku merasa bagai raksasa
    di sini sekarang.
  • 2:55 - 2:59
    Ada celengan babi (terkekeh)
  • 3:00 - 3:03
    yang kulukis di kelas kesenian waktu SMA.
  • 3:04 - 3:05
    Aku dulu menaikkan jendela ini
  • 3:05 - 3:08
    dan menaruh boombox-ku di jendela,
  • 3:08 - 3:11
    dan aku ingat menghafalkan
  • 3:11 - 3:14
    Prince: "Sign O' The Times," (terkekeh)
  • 3:14 - 3:16
    dan mengulangnya lagi dan lagi
  • 3:16 - 3:18
    dengan pemutar tape kasetku.
  • 3:18 - 3:22
    (musik indah menenangkan penggugah jiwa)
  • 3:24 - 3:27
    Banyak seniman sudah melukis anak-anak
    untuk waktu yang sangat lama,
  • 3:27 - 3:32
    (musik indah menenangkan penggugah jiwa)
  • 3:33 - 3:35
    jadi itu rasanya seperti cara lain
  • 3:35 - 3:37
    untuk membuat sebuah lukisan tradisional.
  • 3:39 - 3:44
    Gagasannya adalah memiliki
    seluncuran ini di langit, hampir,
  • 3:45 - 3:47
    dan tampaknya dia baru saja
    meraih puncak ini,
  • 3:47 - 3:54
    seperti, dialah pionir ini yang berdiri
    di atas sebuah gunung.
  • 3:55 - 3:59
    Aku ingin bergabung dengannya
    dalam momen eksplorasi itu.
  • 3:59 - 4:04
    (musik indah menenangkan penggugah jiwa)
  • 4:05 - 4:07
    Saat aku tinggal di Baltimore,
  • 4:08 - 4:10
    aku punya kesempatan untuk kerja
    di sebuah perkebunan.
  • 4:10 - 4:13
    Itu sebagian kerja terkeras
    yang pernah aku lakukan,
  • 4:13 - 4:16
    dan aku punya rasa hormat
    untuk kerja pelayanan itu,
  • 4:16 - 4:18
    untuk, ya, menumbuhkan makanan.
  • 4:19 - 4:22
    Modelku, namanya Denzel,
  • 4:24 - 4:26
    adalah seseorang yang sangat spesial
  • 4:26 - 4:29
    yang sangat bersemangat
    tentang mengajari orang
  • 4:29 - 4:32
    bagaimana menumbuhkan makanan
    sendiri dan dari mana itu berasal.
  • 4:35 - 4:38
    Aku menamakan lukisan ini
    "Negeri yang Diberkati Tuhan"
  • 4:38 - 4:41
    dalam pemikiran tentang negeri Amerika,
  • 4:41 - 4:48
    dan hubungan turun-temurunku
    dengan berkebun dan perkebunan.
  • 4:50 - 4:52
    Di samping itu, aku juga ingin itu
  • 4:52 - 4:56
    untuk menjadi, seperti, momen rutin
    dari hidup seseorang.
  • 4:56 - 5:01
    (musik indah menenangkan penggugah jiwa)
  • 5:01 - 5:03
    (logam bergesekan)
  • 5:03 - 5:06
    (logam berdentang)
  • 5:07 - 5:09
    Karena pekerjaannya berevolusi
    dan aku berevolusi,
  • 5:09 - 5:12
    aku harus mengubah sebagian prosesku.
  • 5:13 - 5:15
    Melukis sebesar ini sangat berbeda
  • 5:15 - 5:17
    dari apa yang sudah selalu
    kulakukan di hidupku.
  • 5:19 - 5:22
    Ini sesuatu yang masih aku coba biasakan.
  • 5:24 - 5:27
    Sebagian hal harus lebih ditonjolkan,
  • 5:27 - 5:30
    misalnya, sorotan harus lebih ditonjolkan
  • 5:30 - 5:32
    supaya tetap menjadi hidup,
  • 5:32 - 5:36
    saat kau, kau tahu, 10 atau 15,
    20 kaki jaraknya dari situ.
  • 5:40 - 5:43
    Bagiku, ini sebetulnya tentang
    mengerjakan wajahnya pertama.
  • 5:46 - 5:48
    Khususnya setelah kumasukkan matanya,
  • 5:49 - 5:51
    di saat itulah gambarnya
    seperti menjadi hidup.
  • 5:52 - 5:55
    (musik indah menenangkan penggugah jiwa)
  • 6:02 - 6:03
    Hai, Alice.
  • 6:06 - 6:09
    Aku mau lompat, (terkekeh), mendekat.
  • 6:11 - 6:13
    (musik indah menenangkan penggugah jiwa)
  • 6:13 - 6:15
    Yang ini, saat kulihat,
  • 6:16 - 6:18
    aku tak melihat apa pun
    yang ingin kuperbaiki,
  • 6:21 - 6:22
    yang kerap seperti,
  • 6:22 - 6:25
    "Oh, kuharap aku dapat lakukan ini,
    atau lakukan itu kepadanya,"
  • 6:26 - 6:28
    tapi tak kulihat apa pun
    yang ingin kuperbaiki.
  • 6:31 - 6:32
    Aku cinta keindahan.
  • 6:34 - 6:35
    Kutahu keindahan itu tak pas,
  • 6:35 - 6:39
    namun aku suka membuat hal-hal
    yang membuat orang merasa baik,
  • 6:41 - 6:44
    dan kurasa lukisan-lukisan indah
    sangat penting.
  • 6:45 - 6:48
    (musik indah menenangkan penggugah jiwa)
  • 6:48 - 6:52
    Menurutku figurasi itu seperti
    soul food dalam membuat seni,
  • 6:52 - 6:54
    itu seperti apa yang membawamu pulang,
  • 6:56 - 6:59
    dan apa yang kau makan saat
    kau perlu rasa nyaman.
  • 7:00 - 7:02
    Dan kita semua perlu itu di suatu titik.
  • 7:02 - 7:07
    (musik indah menenangkan penggugah jiwa)
Title:
Amy Sherald: Persis Satu Momen | Art21 "Extended Play"
Description:

Menggambarkan subjek Amerika Berkulit Hitam, Sherald menelusuri sejarah dan konteks yang membentuk karyanya.

Dalam potongan dokumentari ini (Amy Sherald: Singular Moments), sang seniman memberi gambaran tentang apa yang mengilhami gambar-gambarnya: momen-momen kecil kebebasan, kegembiraan eksplorasi di masa kanak-kanak, dan komitmen kepada negeri dan komunitas.

Pelajari lebih lanjut tentang Amy Sherald: art21.org/amysherald

Jelajahi film Art21 lainnya di serial "Extended Play": https://www.youtube.com/watch?v=B4zMxcYB2ys&list=PL9461961E1AD6BD70&index=1

#Art21 #ContemporaryArt #AmySherald #ArtDocumentary #Filmmaking #ArtistProfile #ArtInspiration #CreativeProcess #extendedplay #ArtistFilm
#Painting #Painter

more » « less
Video Language:
English
Team:
Art21
Project:
"Extended Play" series
Duration:
07:31

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions