< Return to Video

Malcolm Gladwell: Cerita tak dikenal tentang pembidik bom Norden

  • 0:00 - 0:02
    Terima kasih.
  • 0:02 - 0:04
    Saya sangat senang berada di sini
  • 0:04 - 0:06
    Terakhir kali saya berbicara di TEDTalk
  • 0:06 - 0:10
    sekitar tujuh tahun yang lalu sepertinya.
  • 0:10 - 0:13
    Saya berbicara tentang saus spageti
  • 0:13 - 0:16
    Banyak sekali yang menonton video tersebut.
  • 0:16 - 0:18
    Banyak sekali yang datang sejak itu
  • 0:18 - 0:20
    menanyakan pertanyaan seputar saus spageti,
  • 0:20 - 0:23
    yang merupakan hal bagus dalam jangka pendek --
  • 0:23 - 0:25
    (tawa)
  • 0:25 - 0:27
    tapi terbukti kurang ideal
  • 0:27 - 0:29
    selama tujuh tahun.
  • 0:29 - 0:31
    Jadi saya berpikir akan kembali
  • 0:31 - 0:34
    dan meninggalkan saus spageti di belakang saya.
  • 0:34 - 0:36
    (tawa)
  • 0:36 - 0:39
    Tema sesi pagi ini adalah Hal-hal yang Kita Ciptakan.
  • 0:39 - 0:41
    Saya berpikir akan menceritakan cerita
  • 0:41 - 0:43
    tentang seseorang
  • 0:43 - 0:45
    yang menciptakan salah satu benda yang paling berharga
  • 0:45 - 0:47
    di era ini.
  • 0:47 - 0:50
    Namanya Carl Norden.
  • 0:50 - 0:52
    Carl Norden lahir pada tahun 1880.
  • 0:52 - 0:54
    Warga negara Swiss.
  • 0:54 - 0:56
    Swiss dapat dibagi
  • 0:56 - 0:58
    menjadi dua kategori umum:
  • 0:58 - 1:00
    mereka yang membuat benda yang kecil, indah sekali,
  • 1:00 - 1:02
    serta mahal
  • 1:02 - 1:04
    dan mereka yang menangani keuangan
  • 1:04 - 1:07
    mereka yang membeli benda kecil, indah sekali,
  • 1:07 - 1:09
    serta mahal tersebut.
  • 1:09 - 1:12
    Carl Norden jelas berada di kamp pertama.
  • 1:12 - 1:14
    Dia adalah seorang insinyur.
  • 1:14 - 1:17
    Belajar di Federal Polytech di Zurich.
  • 1:17 - 1:20
    Malah, salah satu teman kelasnya adalah seorang pemuda bernama Lenin
  • 1:20 - 1:22
    yang kemudian bekerja dalam
  • 1:22 - 1:26
    mematahkan benda-benda mahal dan sangat indah.
  • 1:26 - 1:29
    Carl adalah insinyur Swiss.
  • 1:29 - 1:32
    Saya sungguh-sungguh mengucapkannya.
  • 1:32 - 1:34
    Dia mengenakan pakaian tiga lapis;
  • 1:34 - 1:39
    Memiliki kumis yang sangat, sangat kecil, sangat penting;
  • 1:39 - 1:41
    Ia sangat mendominasi
  • 1:41 - 1:43
    dan narsisistik
  • 1:43 - 1:45
    dan terarah
  • 1:45 - 1:47
    dan memiliki ego yang luar biasa;
  • 1:47 - 1:50
    Iia bekerja 16 jam sehari;
  • 1:50 - 1:53
    dan memiliki perasaan yang sangat kuat mengenai arus tukar;
  • 1:53 - 1:57
    dan menganggap sikap santai sebagai dosa;
  • 1:57 - 1:59
    dan ia meminum banyak kopi;
  • 1:59 - 2:01
    dan dia melakukan pekerjaan terbaiknya
  • 2:01 - 2:03
    dari dapur ibunya di Zurich selama berjam-jam
  • 2:03 - 2:05
    dalam keheningna total
  • 2:05 - 2:07
    hanya ditemani sebuah mistar.
  • 2:07 - 2:09
    Suatu saat,
  • 2:09 - 2:12
    Carl Norden pindah ke Amerika
  • 2:12 - 2:14
    sebelum Perang Dunia Pertama
  • 2:14 - 2:16
    dan mendirikan bengkel di jalan Lafayette
  • 2:16 - 2:18
    di pusat kota Manhattan.
  • 2:18 - 2:20
    Dan dia terobsesi dengan pertanyaan
  • 2:20 - 2:23
    cara menjatuhkan bom dari sebuah pesawat.
  • 2:23 - 2:25
    Jika dipikirkan,
  • 2:25 - 2:28
    pada jaman sebelum GPS dan radar,
  • 2:28 - 2:30
    hal itu merupakan masalah sulit.
  • 2:30 - 2:32
    Sebuah masalah fisika yang rumit.
  • 2:32 - 2:35
    Dari pesawat yang berjarak ribuan kaki di udara,
  • 2:35 - 2:37
    dengan kecepatan ratusan mil per jam,
  • 2:37 - 2:40
    dan berusaha menjatuhkan sebuah obyek, sebuah bom,
  • 2:40 - 2:42
    menuju beberapa target tak bergerak
  • 2:42 - 2:45
    menghadapi berbagai rintangan seperti angin dan awan
  • 2:45 - 2:47
    dan berbagai halangan.
  • 2:47 - 2:49
    Banyak orang,
  • 2:49 - 2:51
    menjelang Perang Dunia Pertama dan masa antara perang,
  • 2:51 - 2:53
    berusaha memecahkan masalah ini,
  • 2:53 - 2:55
    hampir semuanya gagal.
  • 2:55 - 2:57
    Alat pembidik bom yang tersedia saat itu
  • 2:57 - 2:59
    sangatlah sederhana.
  • 2:59 - 3:02
    Tapi Carl Norden memecahkan masalahnya.
  • 3:02 - 3:05
    Iia menciptakan alat yang sangat rumit.
  • 3:05 - 3:07
    Beratnya sekitar 22,7 kg.
  • 3:07 - 3:11
    Sebutannya adalah Pembidik Bom Norden Mark 15.
  • 3:11 - 3:13
    Alat itu memiliki bermacam pengungkit dan bantalan peluru
  • 3:13 - 3:16
    dan perkakas dan meteran.
  • 3:16 - 3:19
    Dan dia membuatnya sangat rumit.
  • 3:19 - 3:21
    Apa yang ia lakukan
  • 3:21 - 3:25
    adalah membuat pengebom menggunakan alat ini,
  • 3:25 - 3:27
    untuk melihat targetnya,
  • 3:27 - 3:31
    dari dalam contong Plexiglas pesawat bom,
  • 3:31 - 3:34
    mereka tinggal memasang ketinggian pesawat,
  • 3:34 - 3:37
    kecepatan pesawat, kecepatan angin
  • 3:37 - 3:39
    dan koordinat
  • 3:39 - 3:41
    targetnya.
  • 3:41 - 3:45
    Lalu pembidik bom akan mengatakan kapan pengebom dapat menjatuhkan bomnya.
  • 3:45 - 3:48
    Ucapan Norden yang terkenal,
  • 3:48 - 3:50
    "Sebelum pembidik bom tersebut diciptakan,
  • 3:50 - 3:52
    bom selalu meleset dari sasaran
  • 3:52 - 3:54
    sejauh satu mil atau lebih."
  • 3:54 - 3:57
    Katanya, dengan pembidik bom Mark 15 Norden,
  • 3:57 - 3:59
    ia dapat mengebom sebuah tong acar
  • 3:59 - 4:01
    dari ketinggian 20.000 kaki.
  • 4:01 - 4:03
    Tidak dapat diungkapkan
  • 4:03 - 4:05
    betapa antusiasnya
  • 4:05 - 4:07
    militer Amerika saat itu
  • 4:07 - 4:10
    dengan pembidik bom Norden.
  • 4:10 - 4:12
    Seperti manna dari surga.
  • 4:12 - 4:14
    Ini adalah tentara
  • 4:14 - 4:16
    yang baru saja merasakan Perang Dunia Pertama,
  • 4:16 - 4:18
    di mana jutaan orang
  • 4:18 - 4:20
    bertarung satu sama lain dari parit perlindungan,
  • 4:20 - 4:22
    terjebak, tanpa kemajuan,
  • 4:22 - 4:26
    lalu ada seorang yang muncul dengan alat
  • 4:26 - 4:28
    yang dapat membuat mereka terbang
  • 4:28 - 4:30
    jauh di atas wilayah musuh,
  • 4:30 - 4:32
    menghancurkan apapun yang mereka mau
  • 4:32 - 4:34
    dengan keakuratan tinggi.
  • 4:34 - 4:36
    Militer Amerika
  • 4:36 - 4:38
    menghabiskan 1,5 miliar dollar --
  • 4:38 - 4:41
    miliar dollar di 1940 dollar --
  • 4:41 - 4:43
    untuk mengembangkan pembidik bom Norden.
  • 4:43 - 4:46
    Untuk melihatnya dalam perspektif,
  • 4:46 - 4:48
    biaya total dari proyek Manhattan
  • 4:48 - 4:50
    adalah tiga miliar dollar.
  • 4:50 - 4:53
    Biaya yang dihabiskan pembidik bom Norden
  • 4:53 - 4:57
    adalah setengah dari biaya proyek industri militer paling terkenal lainnya
  • 4:57 - 4:59
    di era modern.
  • 4:59 - 5:02
    Banyak orang, ahli strategi, dalam militer Amerika Serikat
  • 5:02 - 5:04
    yang berpikir bahwa satu alat ini
  • 5:04 - 5:06
    akan menciptakan perbedaan
  • 5:06 - 5:08
    antara kalah dan menang
  • 5:08 - 5:10
    dalam berperang melawan Nazi
  • 5:10 - 5:12
    dan melawan Jepang.
  • 5:12 - 5:14
    Bagi Norden sendiri,
  • 5:14 - 5:17
    alat ini berkepentingan moral,
  • 5:17 - 5:19
    karena Norden penganut Kristen yang taat.
  • 5:19 - 5:21
    Ia selalu sedih
  • 5:21 - 5:24
    jika pembidik bom disebut sebagai ciptaannya,
  • 5:24 - 5:26
    karena di matanya,
  • 5:26 - 5:28
    hanya Tuhan yang dapat mencipta.
  • 5:28 - 5:30
    Ia hanya alat pelaksana kehendak Tuhan.
  • 5:30 - 5:32
    Apakah kehendak Tuhan?
  • 5:32 - 5:35
    Kehendak Tuhan adalah jumlah penderitaan akibat perang
  • 5:35 - 5:38
    dapat dikurangi menjadi sekecil mungkin.
  • 5:38 - 5:40
    Apakah yang dilakukan pembidik bom Norden?
  • 5:40 - 5:42
    Mengecilkan penderitaan akibat perang.
  • 5:42 - 5:44
    Alat tersebut memungkinkan akurasi pengeboman
  • 5:44 - 5:48
    target yang dituju bom.
  • 5:48 - 5:51
    Pada masa menjelang Perang Dunia II,
  • 5:51 - 5:54
    militer Amerika Serikat membeli 90.000
  • 5:54 - 5:56
    pembidik bom Norden
  • 5:56 - 5:58
    masing-masing harganya $14.000 --
  • 5:58 - 6:01
    lagi, dollar di tahun 1940, adalah biaya yang sangat besar.
  • 6:01 - 6:04
    Mereka melatih 50.000 pengebom untuk menggunakannya --
  • 6:04 - 6:08
    selama berbulan-bulan pelatihan ekstensif --
  • 6:08 - 6:10
    karena alat ini sebetulnya adalah komputer analog;
  • 6:10 - 6:12
    yang tidak mudah digunakan.
  • 6:12 - 6:15
    Mereka menyumpah para pengebom tersebut,
  • 6:15 - 6:18
    jika mereka tertangkap,
  • 6:18 - 6:20
    untuk tidak membocorkan rahasia
  • 6:20 - 6:22
    alat ini kepada musuh,
  • 6:22 - 6:25
    karena pihak musuh tidak boleh memiliki
  • 6:25 - 6:27
    teknologi yang amat penting ini.
  • 6:27 - 6:30
    Ketika pembidik bom Norden diangkut ke pesawat,
  • 6:30 - 6:33
    alat itu dikawal oleh serangkaian penjaga bersenjata.
  • 6:33 - 6:36
    Alat itu dibawa dalam boks tertutup kain.
  • 6:36 - 6:39
    Boks tersebut diborgol pada salah seorang penjaga.
  • 6:39 - 6:41
    Tidak pernah boleh difoto.
  • 6:41 - 6:44
    Ada alat pembakar kecil di dalamnya,
  • 6:44 - 6:47
    supaya, jika pesawat jatuh, alat tersebut juga hancur
  • 6:47 - 6:50
    sehingga musuh tak bisa mendapatkannya.
  • 6:50 - 6:52
    Pembidik bom Norden
  • 6:52 - 6:55
    adalah Cawan Suci.
  • 6:55 - 6:58
    Lalu apa yang terjadi dalam Perang Dunia Kedua?
  • 6:58 - 7:01
    Alat tersebut batal menjadi Cawan Suci.
  • 7:01 - 7:03
    Praktisnya, pembidik bom Norden
  • 7:03 - 7:06
    dapat mengebom ke tong acar dari jarak 20.000 kaki (6096 meter),
  • 7:06 - 7:08
    tapi hanya dalam kondisi sempurna.
  • 7:08 - 7:10
    Tentu saja, dalam perang,
  • 7:10 - 7:12
    kondisi tidak pernah sempurna.
  • 7:12 - 7:15
    Pertama, alat tersebut sangat sulit digunakan.
  • 7:15 - 7:17
    Tidak banyak
  • 7:17 - 7:19
    dari ke-50.000 pengebom
  • 7:19 - 7:23
    yang cukup ahli memprogram sebuah komputer analog.
  • 7:23 - 7:25
    Kedua, alat tersebut gampang rusak.
  • 7:25 - 7:27
    Dengan segala giroskop dan katrol
  • 7:27 - 7:29
    dan perkakas dan bantalan,
  • 7:29 - 7:31
    alat tu tidak bekerja sebaik yang diharapkan
  • 7:31 - 7:33
    dalam medan peperangan.
  • 7:33 - 7:36
    Ketiga, ketika Norden memperhitungkannya,
  • 7:36 - 7:38
    ia berasumsi pesawat pengebom akan terbang
  • 7:38 - 7:41
    pada kecepatan dan ketinggian yang relatif rendah.
  • 7:41 - 7:43
    Dalam medan perang, hal tersebut mustahil;
  • 7:43 - 7:45
    Anda akan ditembak jatuh.
  • 7:45 - 7:48
    Maka mereka menerbangkan pesawat sangat tinggi dan sangat cepat.
  • 7:48 - 7:50
    Sementara pembidik bom Norden tidak dapat bekerja baik
  • 7:50 - 7:52
    dalam kondisi tersebut.
  • 7:52 - 7:54
    Tapi yang paling utama,
  • 7:54 - 7:56
    pembidik bom Norden memerlukan pengebom
  • 7:56 - 7:59
    untuk melihat langsung targetnya.
  • 7:59 - 8:01
    Lalu apa yang terjadi pada kenyataannya?
  • 8:01 - 8:04
    Awan.
  • 8:04 - 8:07
    Alat tersebut membutuhkan langit jernih agar akurat.
  • 8:07 - 8:09
    Berapa banyak langit jernih
  • 8:09 - 8:11
    berada di atas di Eropa Tengah
  • 8:11 - 8:14
    antara tahun 1940 - 1945?
  • 8:14 - 8:16
    Tidak banyak.
  • 8:16 - 8:18
    Untuk menggambarkan
  • 8:18 - 8:20
    betapa tidak akuratnya pembidik bom Norden,
  • 8:20 - 8:22
    ada kasus terkenal tahun 1944
  • 8:22 - 8:26
    ketika Sekutu mengebom fasilitas kimia di Leuna, Jerman.
  • 8:26 - 8:28
    Dan faslitas kimia terdiri atas lahan
  • 8:28 - 8:30
    757 acre (306 hektar).
  • 8:30 - 8:33
    Dari 22 misi pengeboman,
  • 8:33 - 8:38
    Sekutu menjatuhkan 85.000 bom
  • 8:38 - 8:42
    pada 306 hektar fasilitas kimia ini,
  • 8:42 - 8:45
    menggunakan pembidik bom Norden.
  • 8:45 - 8:47
    Berapa persen dari bom tersebut
  • 8:47 - 8:49
    yang mendarat
  • 8:49 - 8:52
    di lahan fasilitas tersebut?
  • 8:52 - 8:55
    10 persen.
  • 8:55 - 8:57
    Dari 10 persen yang mendarat,
  • 8:57 - 9:00
    16 persen tidak meletus.
  • 9:00 - 9:02
    Fasilitas kimia Leuna,
  • 9:02 - 9:05
    setelah menghadapi salah satu serangan paling ekstensif sepanjang sejarah perang,
  • 9:05 - 9:08
    kembali beroperasi beberapa minggu kemudian.
  • 9:08 - 9:10
    Omong-omong, seluruh tindak pencegahan
  • 9:10 - 9:13
    agar pembidik bom Norden tidak sampai ke tangan Nazi?
  • 9:13 - 9:15
    Ternyata
  • 9:15 - 9:17
    Carl Norden, sebagai warga Swiss,
  • 9:17 - 9:20
    sangat terpikat pada keahlian teknik Jerman.
  • 9:20 - 9:22
    Pada tahun 1930an, ia mempekerjakan sekelompok warga Jerman,
  • 9:22 - 9:24
    termasuk seorang Hermann Long
  • 9:24 - 9:26
    yang, pada tahun 1938,
  • 9:26 - 9:29
    memberikan rencana lengkap pembidik bom Norden kepada para Nazi.
  • 9:29 - 9:32
    Jadi mereka juga memiliki pembidik bom Norden selama perang --
  • 9:32 - 9:35
    yang juga tidak bekerja dengan baik.
  • 9:35 - 9:37
    (Tawa)
  • 9:37 - 9:40
    Kenapa kita membicarakan pembidik bom Norden?
  • 9:40 - 9:42
    Karena kita hidup di sebuah era
  • 9:42 - 9:44
    di mana banyak sekali
  • 9:44 - 9:46
    pembidik bom Norden.
  • 9:46 - 9:48
    Kita hidup di jaman di mana segala jenis
  • 9:48 - 9:50
    orang yang sangat pintar
  • 9:50 - 9:52
    mengatakan mereka telah menemukan alat
  • 9:52 - 9:54
    yang dapat mengubah dunia selamanya.
  • 9:54 - 9:57
    Mereka menciptakan laman web yang membuat orang menjadi bebas.
  • 9:57 - 10:01
    Mereka menciptakan alat ini atau itu,
  • 10:01 - 10:04
    yang dapat membuat dunia kita lebih baik.
  • 10:04 - 10:06
    Jika Anda pergi ke kanto militer,
  • 10:06 - 10:08
    Anda akan menemukan banyak Carl Norden juga.
  • 10:08 - 10:10
    Jika Anda pergi ke Pentagon, mereka akan mengatakan,
  • 10:10 - 10:12
    "Sekarang kita betul-betul dapat
  • 10:12 - 10:14
    menjatuhkan bom ke dalam tong acar
  • 10:14 - 10:16
    dari ketinggian 20.000 kaki (6096 meter)."
  • 10:16 - 10:19
    Dan Anda tahu, hal tersebut benar; mereka sungguh dapat melakukannya sekarang.
  • 10:19 - 10:21
    Tapi kita perlu menyadari
  • 10:21 - 10:24
    bahwa hal itu tak penting.
  • 10:24 - 10:27
    Dalam Perang Irak, pada awal Perang Irak pertama,
  • 10:27 - 10:29
    Angkatan Udara Amerika Serikat,
  • 10:29 - 10:32
    mengirimkan dua skuadron F-15E Fighter Eagles
  • 10:32 - 10:34
    ke gurun Irak
  • 10:34 - 10:36
    dilengkapi dengan kamera seharga lima juta dolar
  • 10:36 - 10:39
    yang membuat mereka dapat melihat seluruh lantai gurun.
  • 10:39 - 10:42
    Misi mereka adalah menemukan dan menghancurkan --
  • 10:42 - 10:44
    ingat mengenai pelontar rudal Scud,
  • 10:44 - 10:46
    rudal menghadap ke udara
  • 10:46 - 10:48
    yang Irak tembakkan ke Israel?
  • 10:48 - 10:50
    Misi dari dua skuadron tersebut
  • 10:50 - 10:53
    adalah untuk menyingkirkan pelontar rudal Scud.
  • 10:53 - 10:55
    Jadi mereka mejalankan misi siang dan malam,
  • 10:55 - 10:57
    dan mereka menjatuhkan ribuan bom,
  • 10:57 - 11:00
    dan mereka menembakkan ribuan rudal
  • 11:00 - 11:03
    dalam usaha untuk menyingkirkan momok tersebut.
  • 11:03 - 11:05
    Dan ketika perang berakhir, ada sebuah audit --
  • 11:05 - 11:07
    yang selalu dilakukan Angkatan Udara --
  • 11:07 - 11:09
    dan mereka menanyakan pertanyaan:
  • 11:09 - 11:11
    berapa banyak Scud yang betul-betul dihancurkan?
  • 11:11 - 11:13
    Anda tahu jawabannya?
  • 11:13 - 11:15
    Nol, tidak satu pun.
  • 11:15 - 11:17
    Mengapa hal itu terjadi?
  • 11:17 - 11:19
    Karena senjata mereka tidak akurat?
  • 11:19 - 11:22
    Tidak, mereka sangat akurat.
  • 11:22 - 11:24
    Mereka dapat menghancurkan benda kecil di sana
  • 11:24 - 11:26
    dari ketinggian 25.000 kaki (7620 meter).
  • 11:26 - 11:30
    Masalahnya adalah mereka tidak tahu di mana lokasi pelontar Scud.
  • 11:30 - 11:33
    Masalah dengan bom dan tong acar
  • 11:33 - 11:35
    bukan mengenai bagaimana memasukkan bom ke dalam tong acar,
  • 11:35 - 11:38
    tapi mengetahui lokasi tong acarnya.
  • 11:38 - 11:40
    Itu selalu menjadi masalah yang lebih sulit
  • 11:40 - 11:42
    ketika dalam peperangan.
  • 11:42 - 11:45
    Atau contoh pertempuran di Afghanistan.
  • 11:45 - 11:47
    Apakah senjata pamungkas
  • 11:47 - 11:49
    dari perang CIA di Barat Laut Pakistan?
  • 11:49 - 11:52
    Rudal tak berawak. Apa itu rudal tak berawak?
  • 11:52 - 11:56
    Itu adalah cucu dari pembidik bom Norden Mark 15.
  • 11:56 - 12:00
    Senjata yang memiliki keakuratan dan presisi penghancur.
  • 12:00 - 12:02
    Dan dalam enam tahun terakhir
  • 12:02 - 12:05
    di Barat Laut Pakistan,
  • 12:05 - 12:08
    CIA telah meluncurkan ribuan rudal tak berawak,
  • 12:08 - 12:10
    dan menggunakannya
  • 12:10 - 12:12
    untuk membunuh 2000 orang yang diduga sebagai
  • 12:12 - 12:16
    militan Pakistan dan Taliban.
  • 12:16 - 12:19
    Sekarang bagaimana dengan keakuratannya?
  • 12:19 - 12:21
    Sangat luar biasa.
  • 12:21 - 12:24
    Mungkin sekitar 95 persen akurat
  • 12:24 - 12:26
    ketika mengenai sasaran.
  • 12:26 - 12:29
    95 persen dari orang yang perlu dibunuh, betul?
  • 12:29 - 12:31
    Itu adalah sebuah rekor yang luar biasa
  • 12:31 - 12:33
    dalam sejarah perang modern.
  • 12:33 - 12:35
    Tapi apakah Anda tahu hal yang penting?
  • 12:35 - 12:37
    Pada waktu yang sama
  • 12:37 - 12:39
    ketika kita menggunakan misil tak berawak tersebut
  • 12:39 - 12:41
    dengan tingkat akurasi yang tinggi,
  • 12:41 - 12:44
    jumlah serangan bunuh diri dan teroris,
  • 12:44 - 12:46
    yang melawan angkatan bersenjata Amerika di Afghanistan
  • 12:46 - 12:49
    meningkat sepuluh kali lipat.
  • 12:49 - 12:51
    Ketika kita semakin efisien
  • 12:51 - 12:53
    dalam membunuh mereka,
  • 12:53 - 12:56
    mereka semakin marah dan marah
  • 12:56 - 12:59
    dan semakin termotivasi untuk membunuh kita.
  • 12:59 - 13:02
    Saya tidak menceritakan sebuah kisah sukses.
  • 13:02 - 13:04
    Saya menceritakan
  • 13:04 - 13:06
    kebalikan dari kisah sukses.
  • 13:06 - 13:08
    Dan ini masalah
  • 13:08 - 13:10
    dengan kegilaan terhadap alat yang kita buat.
  • 13:10 - 13:13
    Kita berpikir bahwa sebuah alat dapat menyelesaikan masalah,
  • 13:13 - 13:16
    tapi masalah kita lebih kompleks dari hal itu.
  • 13:16 - 13:19
    Isunya bukan akurasi bom,
  • 13:19 - 13:21
    tapi cara menggunakannya,
  • 13:21 - 13:23
    dan lebih penting lagi,
  • 13:23 - 13:26
    apakah bom harus digunakan sama sekali.
  • 13:27 - 13:29
    Ada catatan tambahan
  • 13:29 - 13:31
    untuk cerita Norden
  • 13:31 - 13:34
    dari Carl Norden dan pembidik bomnya yang luar biasa.
  • 13:34 - 13:37
    Waktu itu, tanggal 6 Agustus 1945,
  • 13:37 - 13:40
    sebuah pesawat pembom B-29 yang disebut Enola Gay
  • 13:40 - 13:42
    terbang ke Jepang
  • 13:42 - 13:44
    menggunakan pembidik bom Norden,
  • 13:44 - 13:47
    menjatuhkan sebuah bom nuklir yang amat besar
  • 13:47 - 13:50
    di kota Hiroshima.
  • 13:50 - 13:53
    Sebagaimana pembidik bom Norden,
  • 13:53 - 13:56
    bom itu meleset dari targetnya sejauh 800 kaki (244 meter).
  • 13:56 - 13:59
    Tapi tentu saja hal tersebut tidak penting.
  • 13:59 - 14:01
    Dan itu adalah ironi terbesar yang muncul
  • 14:01 - 14:04
    dari pembidik bom Norden.
  • 14:04 - 14:08
    pembidik bom 1,5 miliar dolar milik angkatan udara
  • 14:08 - 14:12
    digunakan untuk menjatuhkan bom seharga tiga miliar dolar,
  • 14:12 - 14:15
    yang tidak butuh pembidik bom sama sekali.
  • 14:15 - 14:17
    Sementara itu, di New York,
  • 14:17 - 14:19
    tidak ada yang memberitahu Carl Norden
  • 14:19 - 14:22
    bahwa pembidik bomnya digunakan di Hiroshima.
  • 14:22 - 14:24
    Dia adalah Kristen yang taat.
  • 14:24 - 14:26
    Ia berpikir bahwa ia telah mendesain sesuatu
  • 14:26 - 14:29
    yang dapat mengurangi penderitaan perang.
  • 14:29 - 14:32
    Hal ini akan mematahkan hatinya.
  • 14:32 - 14:39
    (Tepuk tangan)
Title:
Malcolm Gladwell: Cerita tak dikenal tentang pembidik bom Norden
Speaker:
Malcolm Gladwell
Description:

Pencerita ulung Malcolm Gladwell menceritakan mengenai pembidik bom Norden, sebuah temuan mendasar dari teknologi pada Perang Dunia II dengan hasil yang sangat tidak diharapkan.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
14:40
Jenny Zurawell approved Indonesian subtitles for The strange tale of the Norden bombsight
Alia Makki accepted Indonesian subtitles for The strange tale of the Norden bombsight
Alia Makki commented on Indonesian subtitles for The strange tale of the Norden bombsight
Alia Makki edited Indonesian subtitles for The strange tale of the Norden bombsight
Herman Yosef Paryono added a translation

Indonesian subtitles

Revisions