< Return to Video

Nichkhun Auditioned For JYP In Front Of A Starbucks I KPDB Ep. #78 Highlight

  • 0:00 - 0:03
    [Nickhun] Gue, gue ngerasa bersalah karena
  • 0:03 - 0:04
    karena gue dulu nakal,
  • 0:04 - 0:07
    jadi gue gak bisa ngebantah perkara ini.
  • 0:07 - 0:08
    [Eric] Oke.
  • 0:08 - 0:12
    [Nickhun] Ini pertama kalinya gue ceritain cerita ini,
  • 0:12 - 0:13
    jadi kayaknya penggemar gue juga pada gak tau.
  • 0:13 - 0:14
    [Eric] Wah gila.
  • 0:14 - 0:16
    [Nickhun] Sampai hari ini, sekarang.
  • 0:19 - 0:22
    [Eric] Jadi, buat orang yang gak tau, yang gak paham,
  • 0:22 - 0:24
    gimana lo akhirnya...
  • 0:24 - 0:25
    [Nickhun] Bisa disini.
  • 0:25 - 0:26
    [Eric] Iya, gimana lo disini? Kok bisa?
  • 0:26 - 0:28
    [Nickhun] Jadi gue, gimana bisa jadi 2PM.
  • 0:29 - 0:32
    Jadi dulu, gue pergi ke suatu
  • 0:32 - 0:35
    festival Korea di downtown LA, K-Town.
  • 0:35 - 0:36
    [Eric] Iya.
  • 0:36 - 0:38
    [Nickhun] Karena, dulu pas gue tinggal di Amerika,
  • 0:38 - 0:41
    di California, gue biasanya bilang gue dari 'LA'
  • 0:41 - 0:43
    padahal aslinya gue dari Racho Cucamonga
  • 0:43 - 0:46
    yang jaraknya kurang lebih sejam dari LA
  • 0:46 - 0:49
    dan lo tau lah di California, di Amerika,
  • 0:49 - 0:51
    tapi kebanyakan di California kalo lo gak punya,
  • 0:51 - 0:54
    sebelum ada Uber, kalo lo gak punya mobil, lo gak bisa ke mana-mana.
  • 0:54 - 0:56
    [Eric] Bener, lo terperangkap disitu.
  • 0:56 - 1:00
    [Nickhun] Kecuali, kalo itu emang daerah lo, kawasan lo gitu.
  • 1:00 - 1:02
    Jadi ya, gue belom pernah bener bener ke LA,
  • 1:02 - 1:04
    sampe akhirnya hari itu.
  • 1:04 - 1:10
    Temen-temen gue pada ngajakin, "Eh temenin gue yuk, jadi kayak ada konser gitu,
  • 1:10 - 1:15
    ada G.O.D, ada NRG, dan artis-artis lainnya,"
  • 1:15 - 1:18
    gue bener bener gak tau itu artisnya siapa aja sama sekali.
  • 1:18 - 1:21
    Terus, ceritanya gue lagi nonton konsernya kan,
  • 1:21 - 1:24
    tiba-tiba ada perempuan yang nyamperin gue pake bahasa korea.
  • 1:24 - 1:27
    dan gue kayak...
  • 1:27 - 1:27
    [Eric] Gak paham...
  • 1:27 - 1:29
    [Nickhun] Gak paham lo ngomong apaan...
  • 1:29 - 1:32
    Dia masih lanjut terus-terusan ngomong sama gue,
  • 1:32 - 1:34
    tiba-tiba ada penerjemah yang bediri di samping dia
  • 1:34 - 1:37
    dan ngasih tau gue kalo perempuan ini dari JYP
  • 1:37 - 1:43
    dan dia mau gue buat ikut dia ke hotelnya buat ngerekam video audisi.
  • 1:43 - 1:45
    Dan gue kayak... Wah meyakinkan sekali...
  • 1:45 - 1:47
    [Eric] Gila itu serem banget...
  • 1:47 - 1:50
    [Nickhun] Gue kayak, gila ini gue mau dibunuh di ruangan hotelnya apa gimana?
  • 1:50 - 1:51
    [Eric] Iya iya
  • 1:51 - 1:53
    [Nickhun] Jadi gue gak mau.
  • 1:53 - 1:56
    Dan faktanya, gue gak punya yang semacam bakat gitu,
  • 1:56 - 1:59
    kayak, gue gak tertarik di dunia hiburan.
  • 1:59 - 2:00
    [Eric] Oh iya iya.
  • 2:00 - 2:03
    [Nickhun] Kecuali piano. Gue suka main piano dulu,
  • 2:03 - 2:07
    tapi enggak yang kayak nyanyi, nari gitu. Ngomong di depan kelas aja gue gak bisa.
  • 2:07 - 2:09
    [Eric] Oh, jadi lo malu banget ya.
  • 2:09 - 2:10
    [Nickhun] Iya, gue orangnya gugup banget.
  • 2:10 - 2:13
    Tapi, pas di minggu itu mereka terus terusan ngehubungin gue,
  • 2:13 - 2:16
    karena mereka harus balik ke Korea kan.
  • 2:16 - 2:19
    Mereka kayak, "Kita harus ngerekam audisi kamu,"
  • 2:19 - 2:20
    dan gue berkali-kali nolak.
  • 2:20 - 2:24
    Sampai mereka kayak,"yaudah deh, kita pengen ngobrol aja, ketemu sama kamu."
  • 2:24 - 2:27
    Jadi mereka dateng ke daerah rumah gue,
  • 2:27 - 2:31
    kita duduk di sebuah kedai kopi, Starbucks.
  • 2:31 - 2:32
    [Eric] Iya.
  • 2:32 - 2:35
    [Nickhun] Di jam yang paling sibuk, sekitar jam 8 malam.
  • 2:35 - 2:38
    Pas orang-orang disana pada sibuk belajar, ngomongin bisnis.
  • 2:38 - 2:43
    Dan kita lagi ngobrol ceritanya di dalem, ternyata mereka nyiapin kamera di luar Starbucks,
  • 2:43 - 2:44
    [Eric] Anjir, gak mungkin...
  • 2:44 - 2:47
    [Nickhun] Disitulah gue ngerekam video audisi gue.
  • 2:47 - 2:49
    [Eric] Jadi lo ngerekam audisi... di tempat parkir? [Nickhun] Tepat di depan Starbucks!
  • 2:49 - 2:52
    [Nickhun] Gue ngelakuin... semua yang mereka minta...
  • 2:52 - 2:53
    < kenapa kayak sedih banget dah >
  • 2:53 - 2:56
    Gue ngelakuin... /nahan nangis/ semua hal yang mereka minta...
  • 2:56 - 2:59
    [Eric] Apa hal paling aneh- apa hal yang mereka minta lo lakuin?
  • 2:59 - 3:01
    [Nickhun] Jadi awalnya mereka nyuruh gue berdiri di depan kamera
  • 3:01 - 3:04
    dan mereka kayak, "Coba perkenalkan diri kamu pake semua bahasa yang kamu bisa."
  • 3:04 - 3:06
    Jadi gue pake Bahasa Inggris dan Thai. [Eric] Iya.
  • 3:07 - 3:12
    [Nickhun] Terus mereka nyuruh gue berpose. [Eric] Oh, pose...
  • 3:12 - 3:14
    [Nickhun] Yang kayak modeling... [Eric] Iya iya.
  • 3:14 - 3:17
    [Nickhun] Jadi gue kayak...
  • 3:18 - 3:19
    [Eric] Dia terpilih! Dialah orangnya!
  • 3:19 - 3:22
    [Nickhun] Intinya kaku banget, dan mereka kayak "Oke, sekarang coba nyanyi sesuatu."
  • 3:22 - 3:26
    Dan gue kayak,"Gue gak tau gimana caranya..." mereka jawab, "Gakpapa nyanyi aja! Kita mau denger suara kamu."
  • 3:26 - 3:27
    [Eric] Iya, apa aja.
  • 3:27 - 3:32
    [Nickhun] Jadi gue nyanyi "All or Nothing"-nya O-Town. [Eric] Wah gila. Lagu keren.
  • 3:32 - 3:34
    [Eric] Dulu ngehits banget.
  • 3:35 - 3:40
    [Nickhun] Gue nyanyi lagu itu karena itu lagu terakhir yang gue dengerin bareng temen-temen gue.
  • 3:40 - 3:45
    Intinya gue nyanyi lagu itu. Malu banget. Tapi itu belom cukup bagi mereka kan?
  • 3:45 - 3:48
    Mereka kayak, "Anak ini belom cukup malu."
  • 3:48 - 3:51
    Jadi kita akan bikin anak ini lebih malu lagi.
  • 3:51 - 3:51
    [Eric] Iya.
  • 3:51 - 3:56
    [Nickhun] Mereka parkir, jadi mereka naik Escalade gitu kan.
  • 3:56 - 3:59
    Mereka berhentiin mobil, depan Starbucks,
  • 3:59 - 4:03
    nurunin jendela, terus nyetel "Yeah!" punya Usher gede banget.
  • 4:05 - 4:08
    Jadi orang-orang yang di Starbucks [Eric] Ngeliatin lo semua...
  • 4:08 - 4:12
    [Nickhun] Pada kayak "Ini orang-orang pada ngapain dah? [Eric] Anjir...
  • 4:12 - 4:16
    [Nickhun] Dan mereka pada kayak, "Coba nari," dan gue kayak, "Gue gak bisa nari..."
  • 4:16 - 4:19
    "Udah ngelakuin apa aja. Kita cuma mau liat kamu gerak." Gue kayak...
  • 4:19 - 4:21
    [Eric] Gila....
  • 4:21 - 4:24
    [Nickhun] Gue ngikutin musiknya kayak... Oke...
  • 4:24 - 4:29
    Ya gitu. Dan setelah itu mereka pergi, gue kayak "Oke, mereka gak mungkin nelepon gue lagi."
  • 4:29 - 4:31
    [Eric] Iya. [Nickhun] Tapi mereka nelepon lagi!
  • 4:31 - 4:35
    Kayak, 2 minggu setelahnya mereka bilang, "Kita mau kamu buat pindah ke Korea." [Eric] Gila...
  • 4:35 - 4:41
    Jadi apa yang bikin lo selain, maksud gue, lo kan bilang kan lo gak tertarik sama dunia hiburan,
  • 4:41 - 4:45
    jadi apa yang bikin lo ngerasa "Oh oke. Kayaknya gue coba dulu aja."
  • 4:45 - 4:50
    [Nickhun] Sebenarnya gue... pas masa itu gue masih belum ada pikiran kedepannya.
  • 4:50 - 4:52
    Kayak, gue gak punya masa depan.
  • 4:53 - 4:57
    Karena pas masa tahun-tahun sekolah menengah dan akhir,
  • 4:57 - 4:59
    gue sebenernya mulai jadi anak nakal.
  • 5:00 - 5:04
    Gak masuk sekolah, jalan-jalan sama temen.
  • 5:04 - 5:08
    Tapi kita bahkan gak bolos yang pesta-pesta atau ngelakuin hal buruk,
  • 5:08 - 5:11
    gue kalo jalan sama temen-temen malah main bulu tangkis.
  • 5:13 - 5:17
    Bodoh banget. Gue dulu bolos sekolah buat main bulu tangkis di San Gabriel.
  • 5:18 - 5:21
    [Eric] Woy, dulu Nickhun berandalan.
  • 5:21 - 5:25
    [Nickhun] Bodoh banget gila, kayak, gue enggak yang "Eh bro gue tadi ke pesta seru yang ini,
  • 5:25 - 5:28
    gue tadi jalan-jalan, gue mabok," gue gak bolos yang kayak gitu.
  • 5:28 - 5:31
    Gue bolos yang kayak, "Eh, keluar yuk."
  • 5:31 - 5:36
    Kayak, temen gue pas dulu di kampus, pas jam sekitaran 11 pagi,
  • 5:37 - 5:41
    mungkin kayak jam mata pelajaran kedua mau jam ketiga [Eric] Iya, jam kedua ketigaan.
  • 5:41 - 5:45
    [Nickhun] Dia kayak,"Eh keluar. Gue di parkiran," terus kayak "Oke, yuk main bulu tangkis."
  • 5:45 - 5:48
    Asikkk, hal terbaik sih!
  • 5:49 - 5:51
    [Eric] Kocak sih, kayak...
  • 5:51 - 5:53
    [Nickhun] Ya gitu, gue mulai nakal.
  • 5:53 - 5:55
    Gue sekolah kayak enggak sekolah.
  • 5:55 - 5:58
    Dan ayah gue kayak, "Kamu harus ikut."
  • 5:58 - 6:03
    "Ini, ini kesempatan kamu buat mutar balik hidup kamu. Kamu harus ikut."
  • 6:03 - 6:05
    Dan di saat itu
  • 6:05 - 6:08
    gue, gue ngerasa bersalah karena,
  • 6:08 - 6:10
    karena gue dulu nakal,
  • 6:10 - 6:12
    jadi gue gak bisa ngebantah perkara ini.
  • 6:12 - 6:13
    [Eric] Oke.
  • 6:13 - 6:17
    [Nickhun] Ini pertama kalinya gue ceritain cerita ini,
  • 6:17 - 6:19
    jadi kayaknya penggemar gue juga pada gak tau.
  • 6:19 - 6:20
    [Eric] Wah, gila.
  • 6:20 - 6:21
    [Nickhun] Sampai hari ini, sekarang.
  • 6:21 - 6:23
    Jadi, ya gitu alasan gue kenapa gue ke sini,
  • 6:23 - 6:26
    karena gue anak bandel dulu.
  • 6:26 - 6:28
    Nakalnya kebangetan.
  • 6:28 - 6:31
    [Eric] Main bulu tangkis [Nickhun] Iya, main bulu tangkis.
Title:
Nichkhun Auditioned For JYP In Front Of A Starbucks I KPDB Ep. #78 Highlight
Description:

more » « less
Video Language:
English
Duration:
06:46

Indonesian subtitles

Revisions