Return to Video

Kesehatan Mental Imigran dan Pengungsi

  • 0:04 - 0:05
    Halo, Saya Suzan Song,
  • 0:05 - 0:08
    Kepala Divisi Psikiatri Anak, Remaja,
    dan Keluarga
  • 0:08 - 0:10
    di Universitas George Washington.
  • 0:10 - 0:12
    dan Penasehat Perlindungan Kemanusiaan
  • 0:12 - 0:15
    untuk para penyintas pemindahan paksa
    global dan dalam negeri.
  • 0:15 - 0:18
    Telah terjadi lonjakan yang belum
    pernah terjadi sebelumnya
  • 0:18 - 0:19
    dalam hal jumlah penduduk
    yang berpindah di seluruh dunia,
  • 0:19 - 0:23
    termasuk pengungsi, pencari suaka,
    para imigran yang tak terdokumentasi
  • 0:23 - 0:25
    dan minoritas yang terabaikan.
  • 0:25 - 0:28
    Di seluruh dunia, lebih dari
    65 juta orang
  • 0:28 - 0:32
    saat ini pindah karena perang,
    konflik bersenjata, atau penganiayaan.
  • 0:32 - 0:36
    Sejak tahun 2018, hampir 31 juta
    anak di seluruh dunia
  • 0:36 - 0:38
    pindah karena kekerasan dan konflik.
  • 0:38 - 0:40
    Jika tren seperti ini terus berlanjut,
  • 0:40 - 0:43
    satu dari seratus orang akan menjadi
    pengungsi dalam waktu dekat ini.
  • 0:43 - 0:46
    Sayangnya, kebanyakan pengungsi dan
    penyintas perpindahan paksa
  • 0:46 - 0:49
    tidak akan menerima perawatan
    kesehatan mental yang dibutuhkan,
  • 0:49 - 0:53
    karena kerahasiaan layanan, kurangnya
    akses ke perawatan yang memenuhi syarat,
  • 0:53 - 0:54
    dan stigma terhadap gangguan mental.
  • 0:55 - 0:57
    Para pengungsi adalah di antaranya yang
    telah mengungsi dari negara asal
  • 0:57 - 1:00
    karena rasa takut akan penganiayaan
  • 1:00 - 1:03
    berdasarkan ras, agama, kewarganegaraan,
    pendapat politik
  • 1:03 - 1:05
    atau keanggotaan dalam suatu
    kelompok sosial tertentu.
  • 1:06 - 1:08
    Meskipun para pengungsi meminta
    perlindungan saat berada di luar negeri
  • 1:08 - 1:11
    dan mereka diberi izin untuk
    memasuki AS,
  • 1:11 - 1:14
    Orang-orang yang mencari suaka juga
    mengalami rasa takut akan penganiayaan.
  • 1:14 - 1:17
    Tetapi mereka mencari perlindungan
    saat berada di AS.
  • 1:17 - 1:19
    Para pengungsi dan orang-orang
    yang terdampak konflik lainnya
  • 1:19 - 1:22
    15 sampai 30%nya dilaporkan memiliki
    prevalensi
  • 1:22 - 1:23
    menderita PTSD dan depresi,
  • 1:24 - 1:28
    dibandingkan dengan 3,5% prevalensi PTSD
    di antara penduduk non-pengungsi.
  • 1:29 - 1:31
    Prediktor-prediktor kesehatan mental
    yang buruk terkuat
  • 1:31 - 1:35
    adalah paparan terhadap siksaan dan
    sejumlah kumulatif peristiwa traumatis.
  • 1:35 - 1:39
    Tetapi, siksaan, terpisah dari keluarga,
    proses-proses suaka yang menekan,
  • 1:39 - 1:41
    isolasi dan kerugian di
    negara tujuan
  • 1:41 - 1:43
    kesemuanya itu memperburuk kesehatan
    mental.
  • 1:43 - 1:47
    Lingkungan pasca-migrasi, terutama
    penahanan berkepanjangan,
  • 1:47 - 1:49
    status imigrasi yang tidak aman,
  • 1:49 - 1:53
    akses yang buruk ke layanan-layanan
    dan batasan-batasan kerja dan pendidikan
  • 1:53 - 1:54
    dapat memperburuk kesehatan mental.
  • 1:55 - 1:58
    Semuanya bukan merupakan keseluruhan
    persoalan emosional
  • 1:58 - 2:00
    yang dihadapi oleh banyak pengungsi
    akibat konflik
  • 2:00 - 2:03
    termasuk kesedihan yang rumit,
    trauma kompleks,
  • 2:03 - 2:07
    keputusasaan, isolasi, amarah
    dan kurangnya kepercayaan.
  • 2:07 - 2:10
    Banyak orang mengalami reaksi normal
  • 2:10 - 2:12
    terhadap pengalaman-pengalaman
    yang sangat tidak normal.
  • 2:12 - 2:15
    Seiring waktu, kebanyakan pengungsi
    menunjukkan sedikit atau tanpa gejala.
  • 2:16 - 2:18
    Sejumlah kecil yang menunjukkan pola
    pemulihan bertahap
  • 2:18 - 2:20
    dan minoritas kecil tetap kronis.
  • 2:21 - 2:25
    Jadi kita perlu mengevaluasi perbedaan
    antara bentuk-bentuk tekanan situasional
  • 2:25 - 2:27
    dan gangguan mental yang jelas bagi
    para pengungsi.
  • 2:27 - 2:31
    Kami melakukan hal ini dengan memusatkan
    pada paparan dinamis saling memengaruhi
  • 2:31 - 2:34
    pada pengalaman-pengalaman pasca
    traumatis,
  • 2:34 - 2:35
    penyebab harian yang terus berlangsung
  • 2:35 - 2:38
    serta sistem psiko-sosial inti
    yang tertanam dalam diri seseorang.
  • 2:38 - 2:40
    Psikiatris dapat membantu
    para penduduk ini
  • 2:40 - 2:42
    dengan pekerjaan klinis kompeten
    secara kultural
  • 2:42 - 2:44
    dengan pengungsi dan pencari suaka
  • 2:44 - 2:47
    Pada tingkat kebijakan dengan mengadakan
    evaluasi suaka
  • 2:47 - 2:50
    dan pada tingkat advokasi dengan
    menggalakkan kesetaraan akses,
  • 2:50 - 2:54
    keberlangsungan layanan bagi pengungsi
    dan orang-orang yang pindah paksa,
  • 2:54 - 2:57
    serta dengan kemitraan dengan
    anggota masyarakat antar-disipliner
  • 2:57 - 2:59
    seperti pengacara, pendidik
    dan pembuat kebijakan
  • 2:59 - 3:02
    untuk membuat suatu sistem yang aman
    agar para pengungsi
  • 3:02 - 3:04
    dan penyintas pindah paksa
    dapat mengandalkannya.
Title:
Kesehatan Mental Imigran dan Pengungsi
Description:

more » « less
Video Language:
English
Team:
Amplifying Voices
Project:
Mental Health
Duration:
03:13

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions