-
Plum Village, Prancis, Mei 2014
-
Master Zen Thich Nhat Hanh
menjawab pertanyaan
-
(Suara genta)
-
Bagaimana rasanya mati?
-
(Bahasa Belanda)
Apa rasanya mati itu?
-
Bagaimana rasanya saat anda mati?
-
(Suara tertawa)
-
Pertanyaannya adalah: 'Setelah mati, apa
anda masih mempunyai perasaan?' Benarkah?
-
'Bagaimana rasanya setelah
anda mati?' Benar kan?
-
Ini adalah pertanyaan
yang sangat bagus dan dalam.
-
Misalnya anda bertanya pertanyaan yang
sama pada awan yang mengambang di angkasa.
-
'Wahai awan kecil sayang,
saya tahu anda akan mati suatu hari.'
-
'Anda tidak akan menjadi awan lagi.'
-
'Jadi apa perasaanmu sekarang dan
apa perasaanmu setelah anda mati?'
-
'Setelah anda mati, apakah
anda masih mempunyai perasaan?'
-
Kita bertanya pada awan.
-
Dan jika mendengar dengan seksama
kita mungkin mendengar jawabannya.
-
Apakah anda pikir
awan takut akan kematian?
-
Anda ada di sana mengambang di angkasa.
-
Tapi anda tahu suatu hari
anda harus ... menghilang.
-
Anda harus mati.
-
Hal yang sama terjadi
untuk lelaki atau wanita.
-
Ini bukan pertanyaan dari seorang anak
tapi pertanyaan ahli filsafat.
-
Dan jika awan tahu cara berlatih meditasi
-
- siapa tahu? -
-
awan akan menemukan
bahwa dia tidak akan pernah mati.
-
Dia tidak akan pernah mati.
-
Karena 'mati' berarti
anda menjadi tidak ada apapun.
-
Dari sesuatu anda menjadi tak ada apapun.
-
Itu yang kita maksud dengan 'mati'.
-
Anda ada di sana dan tiba-tiba
anda tidak ada lagi di sana.
-
Itu adalah 'mati'.
-
Tapi apakah mungkin sebuah awan mati?
-
Apakah mungkin sebuah awan
menjadi tidak ada apapun?
-
Tidak!
-
Sebuah awan dapat menjadi
hujan atau salju atau es atau kabut.
-
Tapi sebuah awan tidak
akan pernah menjadi tidak ada.
-
Jadi manusia juga seperti itu.
-
Sepertinya kita mati, tapi
sebenarnya kita tidak bisa mati.
-
Kita selalu berlanjut, tidak dalam
bentuk ini, tapi dalam bentuk lain.
-
Bisakah anda melihat itu?
-
Sebenarnya banyak awan dalam diri kita.
-
Setiap hari kita meminum banyak awan.
-
Berikut ini adalah awan!
Saya minum awan.
-
Jadi 70% dari tubuh saya adalah awan.
-
Dan jika awan tidak mati,
saya tidak akan mati!
-
Saya akan terus berlanjut!
-
Jadi saat anda menjadi awan,
anda akan merasa sebagai awan.
-
Tapi saat anda bukan awan lagi, anda bisa
menjadi hujan dan merasa sebagai hujan.
-
Jadi masih akan ada perasaan
setelah awan menjadi hujan.
-
Dan setelah tubuh ini hancur,
Anda tidak merasa dengan tubuh ini,
-
tapi anda merasa dengan
tubuh lain yang mengikuti.
-
Ingatlah, tidak mungkin
untuk sesuatu untuk mati.
-
Ini adalah ajaran dari Sang Buddha.
-
Dan tidak hanya Sang Buddha,
banyak ilmuwan yang telah melihatnya.
-
Ada seorang ilmuwan Prancis yang berkata;
'Tak ada yang lahir, tak ada yang mati.'
-
Nama beliau adalah Antoine ...
-
Lavoisier,
Antoine-Laurent Lavoisier.
-
(dalam bahasa Prancis)
'Rien ne se crée. Rien ne se perd.'
-
Itu artinya 'tidak ada yang lahir,
tidak ada yang mati.'
-
Itu berlaku pada awan.
Awan belum lahir.
-
Dalam pikiran, kita pikir 'lahir' berarti
dari tidak ada tiba-tiba menjadi sesuatu.
-
Tapi sebuah awan bukanlah
datang dari tidak ada (hampa).
-
Sebelum menjadi sebuah awan,
dia adalah sesuatu yang lain,
-
seperti air di lautan,
panas yang dihasilkan matahari.
-
Jadi sebelum menjadi awan,
dia adalah sesuatu yang lain.
-
Dia tidak datang dari kehampaan.
-
Itu sebabnya kita tahu bahwa tidak
mungkin bagi sebuah awan untuk dilahirkan.
-
Tak mungkin bagi sebuah awan untuk mati.
-
Dan manusia sama seperti itu.
-
Anda tidak datang dari kehampaan.
-
Saat ketika Anda lahir,
Anda sudah ada di sana.
-
Sebelum ibu anda mengandung anda
di rahimnya, anda telah ada,
-
setengah dalam ayah anda
dan setengah dalam ibu anda.
-
Dan setengah dalam ayah anda bertemu
dengan setengah dalam ibu anda
-
dan menjadi anda yang kecil, sangat kecil.
-
Jadi saat pembuahan bukanlah permulaan.
Tidak ada awal.
-
Tidak ada akhir.
-
Jadi ...
-
Sifat Anda adalah seperti sifat awan:
tak ada kelahiran dan tak ada kematian.
-
Jangan cemas.
-
Dan meditasi membantu kita melihat sifat
alami tak ada kelahiran & tak ada kematian
-
dan menghilangkan ketakutan akan
kematian, ketakutan akan non-makhluk.
-
Ini adalah ajaran yang sangat
mendalam dari Sang Buddha.
-
Dan ketika anda tumbuh besar,
anda terus bermeditasi
-
dan anda akan menyentuh kebenaran dari
tak ada kelahiran dan tak ada kematian.
-
Dan anda tidak lagi
mempunyai ketakutan itu.
-
Dan para ilmuwan telah menemukan
kebenaran yang sama.
-
Pagi ini ada pertanyaan di dalam genta:
-
"Apa yang anda pikir tentang
teori Ledakan Besar?"
-
Ledakan Besar adalah
permulaan dari dunia ini.
-
Tapi dalam ajaran ini, latihan ini,
tidak ada permulaan.
-
Jika ada Ledakan Besar,
tentu akan ada Penyusutan Besar.
-
Ini adalah subyek yang
menarik untuk meditasi.
-
Jadi orang-orang menciptakan
teori Ledakan Besar
-
karena mereka merasa perlu untuk
menjelaskan bagaimana asal mula dunia ini.
-
Tapi jika mereka menyentuh kebenaran
akan tidak ada awal, tidak ada akhir
-
mereka tidak perlu
menciptakan teori seperti itu
-
sebagai penjelasan.
-
Karena jika anda berpikir ada Ledakan
Besar,anda harus percaya Penyusutan Besar.
-
Dan anda melanggar hukum
pertama dari termodinamika.
-
Anda melanggar hukum:
tidak ada yang lahir, tidak ada yang mati.
-
Anda harus terus bermeditasi pada
subyek yang sangat dalam ini.
-
Jadi jawaban saya adalah:
ada perasaan saat anda adalah sebuah awan
-
akan ada perasaan saat anda menjadi hujan.
-
Ada perasaan saat kita memiliki tubuh ini,
-
akan ada perasaan setelah anda
mengambil tubuh yang lain.
-
Ok?
-
Pertanyaan yang hebat!
-
(Suara tertawa)
-
terhubung, terinspirasi, terpelihara
-
(Suara genta)