Sejarah menakjubkan astronomi modern
-
0:00 - 0:06Di tahun 1987, seorang insinyur Chili
bernama Oscar Duhalde -
0:06 - 0:09menjadi satu-satunya orang di bumi
-
0:09 - 0:12yang menemukan peristiwa
astronomi langka -
0:12 - 0:13dengan mata telanjang.
-
0:14 - 0:18Oscar adalah seorang operator teleskop
di Observatorium Las Campanas di Chili. -
0:18 - 0:22Dia bekerja bersama para astronom
yang datang meneliti di observatorium, -
0:22 - 0:26mengoperasikan teleskop,
dan memproses data yang mereka ambil. -
0:27 - 0:29Pada malam di tanggal 24 Februari,
-
0:29 - 0:31Oscar keluar untuk beristirahat
-
0:31 - 0:34dan mendongak ke langit malam
saat ia melihat ini. -
0:34 - 0:36Ini adalah Awan Magellan Besar.
-
0:36 - 0:40Sebuah galaksi satelit yang sangat dekat
dengan Bima Sakti kita. -
0:40 - 0:42Namun, di malam itu,
-
0:42 - 0:44Oscar sadar ada sesuatu
yang berbeda dari galaksi ini. -
0:44 - 0:46Galaksinya tak tampak seperti ini.
-
0:46 - 0:49Galaksinya tampak seperti ini.
-
0:49 - 0:51Apakah Anda melihatnya?
-
0:51 - 0:52(Tawa)
-
0:52 - 0:57Sebuah titik kecil cahaya telah muncul
di satu sudut galaksi ini. -
0:57 - 1:00Jadi, untuk menjelaskan kehebatan Oscar
yang memperhatikan ini, -
1:00 - 1:02kita perkecil layarnya sedikit
-
1:02 - 1:05dan lihat seperti apakah
rupa langit selatan di Chili. -
1:05 - 1:09Awan Magellan Besar berada
tepat di tengah gambar ini, -
1:09 - 1:12tetapi walau namanya demikian,
ia sangat kecil. -
1:12 - 1:16Bayangkan Anda mencoba melihat
satu titik cahaya baru -
1:16 - 1:18yang muncul di galaksi itu.
-
1:18 - 1:20Oscar mampu melakukannya
-
1:20 - 1:24karena dia mengingat
Awan Magellan Besar di luar kepala. -
1:24 - 1:28Sudah bertahun-tahun dia mengerjakan
data dari galaksi ini, -
1:28 - 1:30menghabiskan malam demi malam
untuk mengamati -
1:30 - 1:32dan melakukannya secara manual,
-
1:32 - 1:35karena Oscar memulai karirnya
di bidang astronomi -
1:35 - 1:39pada saat kita menyimpan semua
data pengamatan dari alam semesta -
1:39 - 1:42di atas lembaran kaca yang rapuh.
-
1:43 - 1:45Saya tahu tema hari ini
adalah "Foto Bulan," -
1:45 - 1:48dan sebagai astronom, saya rasa
bisa memulainya secara baik dan harfiah, -
1:48 - 1:50jadi, ini foto bulan.
-
1:50 - 1:51(Tawa)
-
1:51 - 1:55Ini rupa yang familier bagi kita,
tetapi ada beberapa hal yang tak lazim -
1:55 - 1:56tentang foto ini.
-
1:56 - 1:58Salah satunya, saya membalik warnanya.
-
1:58 - 2:00Aslinya tampak seperti ini.
-
2:01 - 2:04Jika kita perkecil, kita bisa lihat
bagaimana foto ini diambil. -
2:04 - 2:08Ini adalah foto bulan dari tahun 1894
-
2:08 - 2:11di atas pelat fotografis kaca.
-
2:11 - 2:15Ini adalah teknologi yang digunakan
astronom selama beberapa dekade -
2:15 - 2:18untuk menyimpan hasil pengamatan
dari langit malam. -
2:19 - 2:23Saya membawa contoh pelat kaca
untuk diperlihatkan pada Anda. -
2:23 - 2:26Ini tampak seperti cara yang aman
untuk menyimpan data kita. -
2:27 - 2:30Pelat-pelat fotografi ini
sangat sulit digunakan. -
2:30 - 2:34Satu sisinya dilapisi dengan
emulsi kimiawi yang akan menggelap -
2:34 - 2:36ketika terkena cahaya.
-
2:36 - 2:40Beginilah cara pelat ini
menyimpan gambar yang diambil, -
2:40 - 2:45tetapi ini berarti astronom
harus menggunakannya dalam kegelapan. -
2:45 - 2:47Pelat ini harus dipotong
ke dalam ukuran spesifik -
2:47 - 2:50agar bisa muat ke dalam kamera teleskop.
-
2:50 - 2:53Astronom akan memakai
alat pemotong setajam silet -
2:53 - 2:56dan mengiris lembaran kaca kecil ini,
-
2:56 - 2:58semuanya dalam gelap.
-
2:58 - 3:01Astronom punya segala trik
yang mereka gunakan -
3:01 - 3:04agar pelat ini merespons
cahaya dengan sedikit lebih cepat. -
3:04 - 3:07Pelat ini dipanggang atau dibekukan,
atau direndam dalam amonia, -
3:07 - 3:09atau dilapisi dengan jus lemon,
-
3:09 - 3:10semua dalam gelap.
-
3:10 - 3:13Lalu, astronom membawa
pelat yang sudah dipotong tadi -
3:13 - 3:14ke teleskop
-
3:14 - 3:16dan memasukkannya ke dalam kamera.
-
3:16 - 3:20Sisi yang dilapisi cairan kimiawi
harus menghadap keluar -
3:20 - 3:22agar terkena cahaya.
-
3:22 - 3:26Namun dalam kegelapan, hampir mustahil
menebak sisi mana yang benar. -
3:26 - 3:30Astronom jadi terbiasa mengetukkan
pelat ini ke bibir mereka, -
3:30 - 3:34atau menjilatnya, agar mereka tahu
sisi pelat mana yang lengket -
3:34 - 3:36dan maka, dilapisi emulsi.
-
3:36 - 3:39Dan saat pelat ini dimasukkan
ke dalam kamera, -
3:39 - 3:41ada satu tantangan terakhir.
-
3:41 - 3:42Di foto di belakang saya,
-
3:42 - 3:45Anda bisa melihat pelat
yang dipegang si astronom -
3:45 - 3:46sedikit melengkung.
-
3:46 - 3:51Kadang, pelat harus dibengkokkan
agar muat dalam kamera teleskop. -
3:51 - 3:56Jadi, kita bawa pelat yang sudah dipotong
dan diperlakukan secara cermat ini -
3:56 - 3:59ke teleskop, lalu Anda lakukan ini ...
-
3:59 - 4:02Terkadang, cara itu berhasil.
Terkadang, pelat tersebut patah. -
4:02 - 4:06Namun, biasanya pelatnya berhasil
dimasukkan ke dalam kamera -
4:06 - 4:07di bagian belakang teleskop.
-
4:07 - 4:09Kemudian, teleskopnya bisa diarahkan
-
4:09 - 4:11ke bagian langit mana pun
yang ingin diteliti, -
4:11 - 4:13membuka rana kamera,
-
4:13 - 4:15dan mulai mengambil data.
-
4:15 - 4:19Astronom tak bisa begitu saja
meninggalkan kamera begitu memulainya. -
4:19 - 4:23Mereka harus ada di dekat kamera
selama mereka mengobservasi. -
4:23 - 4:26Ini artinya, astronom
akan menaiki elevator -
4:26 - 4:29yang menempel di sisi kubah teleskop.
-
4:29 - 4:31Mereka lalu menaiki elevator
ke atas bangunan, -
4:31 - 4:34lalu memanjat ke puncak teleskop,
-
4:34 - 4:38dan tinggal di sana semalaman,
menggigil dalam dingin, -
4:38 - 4:40memindahkan pelat-pelat
keluar masuk kamera, -
4:40 - 4:41membuka dan menutup rana,
-
4:41 - 4:44dan mengarahkan teleskop
ke bagian langit mana pun -
4:44 - 4:45yang ingin mereka teliti.
-
4:46 - 4:49Para astronom bekerja sama
dengan operator yang ada di bawah. -
4:49 - 4:51Mereka melakukan hal-hal
seperti memutar kubahnya -
4:51 - 4:54dan memastikan bagian teleskop
lainnya bekerja. -
4:54 - 4:56Sistem itu biasanya bekerja cukup baik,
-
4:56 - 4:58tetapi terkadang, bisa timbul masalah.
-
4:59 - 5:02Ada astronom yang mengobservasi
pelat yang sangat rumit -
5:02 - 5:06di observatorium ini,
Observatorium Lick di California. -
5:06 - 5:08Dia tengah duduk
di puncak struktur kuning itu -
5:08 - 5:11yang Anda lihat di kubah
sebelah kanan bawah, -
5:11 - 5:15dan dia telah mengekspos satu pelat kaca
ke langit selama berjam-jam, -
5:15 - 5:17berjongkok kedinginan,
-
5:17 - 5:20dan memastikan teleskopnya
mengarah dengan sempurna -
5:20 - 5:23sehingga dia bisa memotret
alam semesta yang indah ini. -
5:23 - 5:25Di satu saat, operatornya masuk
ke dalam kubah -
5:25 - 5:28hanya untuk mengeceknya
dan melihat situasinya. -
5:28 - 5:31Saat si operator masuk melalui
pintu kubah, -
5:31 - 5:37dia menyenggol dinding
dan sakelar lampu kubah pun menyala. -
5:37 - 5:40Jadi, cahaya lampu membanjiri teleskop
-
5:40 - 5:42dan merusak pelatnya,
-
5:42 - 5:45lalu ada raungan dari puncak teleskop.
-
5:45 - 5:48Astronom itu mulai berteriak
dan mengutuk lalu berkata, -
5:48 - 5:50"Apa yang kau lakukan?
Kau menghancurkan kerja kerasku. -
5:51 - 5:53Aku akan turun dari teleskop ini
dan membunuhmu!" -
5:53 - 5:56Dia pun mulai menggerakkan teleskopnya
-
5:56 - 5:57kira-kira secepat ini--
-
5:57 - 5:58(Tawa)
-
5:58 - 5:59menuju elevator
-
5:59 - 6:02agar dia bisa turun
dan membuktikan ancamannya. -
6:02 - 6:03Saat dia mendekati elevator,
-
6:03 - 6:06elevator itu tiba-tiba mulai
berputar menjauhinya, -
6:06 - 6:09karena ingat, si astronom
bisa mengendalikan teleskop, -
6:09 - 6:11tetapi kubah dikendalikan operator.
-
6:11 - 6:12(Tawa)
-
6:12 - 6:14Si operator mendongak dan berujar,
-
6:14 - 6:18"Dia tampak sangat marah. Aku tak mau
menurunkannya sampai dia agak tenang." -
6:18 - 6:21Akhirnya adalah kejar-kejaran
gerak lambat yang absurd -
6:21 - 6:24dengan lampu menyala
dan kubah yang hanya berputar-putar. -
6:24 - 6:26Pasti terlihat sangat konyol.
-
6:27 - 6:30Saat saya katakan pelat fotografis
digunakan untuk mempelajari semesta, -
6:30 - 6:32memang terdengar konyol.
-
6:32 - 6:33Memang sedikit absurd
-
6:33 - 6:37untuk menggunakan alat yang terlihat kuno
untuk mempelajari alam semesta -
6:37 - 6:40dan mencelupkannya
dalam jus lemon, menjilatnya, -
6:40 - 6:43menempelkannya ke teleskop,
menggigil selama beberapa jam, -
6:43 - 6:45dan memecahkan misteri kosmos.
-
6:45 - 6:48Kenyataannya, itulah yang kami lakukan.
-
6:48 - 6:50Saya sudah menunjukkan foto astronom
-
6:50 - 6:53yang bertengger di puncak teleskop.
-
6:53 - 6:56Yang belum saya beri tahu
adalah siapa astronom ini. -
6:56 - 6:58Ini adalah Edwin Hubble,
-
6:58 - 7:01dan Hubble menggunakan pelat fotografis
-
7:01 - 7:04untuk mengubah seluruh pemahaman kita
-
7:04 - 7:06tentang seberapa besar alam semesta
dan cara kerjanya. -
7:07 - 7:11Ini adalah pelat yang diambil
oleh Hubble di tahun 1923 -
7:11 - 7:14berisi sebuah objek yang saat itu
dikenal sebagai Nebula Andromeda. -
7:14 - 7:16Anda bisa lihat di sisi kanan atas foto
-
7:16 - 7:20bahwa Hubble melabeli sebuah bintang
dengan kata berwarna merah, "Var!" -
7:20 - 7:23Dia bahkan menambahkan
tanda seru di sebelahnya. -
7:23 - 7:25"Var" di sini berarti "variabel."
-
7:25 - 7:28Hubble telah menemukan sebuah
bintang variabel di Nebula Andromeda. -
7:28 - 7:30Kecerahannya berubah,
-
7:30 - 7:32semakin terang dan redup
sebagai fungsi waktu. -
7:32 - 7:36Hubble tahu, jika dia mempelajari
perubahan bintang itu seiring waktu, -
7:36 - 7:39dia bisa mengukur jarak
ke Nebula Andromeda, -
7:39 - 7:43dan saat dia melakukannya,
hasilnya luar biasa. -
7:43 - 7:46Dia menemukan bahwa ini bukanlah
sebuah nebula. -
7:46 - 7:48Ini adalah Galaksi Andromeda,
-
7:48 - 7:51galaksi terpisah yang berjarak
dua setengah juta tahun cahaya -
7:51 - 7:53di luar Galaksi Bima Sakti kita.
-
7:53 - 7:55Inilah bukti pertama galaksi lain
-
7:55 - 7:57yang ada di luar alam semesta kita,
-
7:57 - 8:02dan mengubah total pemahaman kita
tentang seberapa besar alam semesta -
8:02 - 8:03beserta isinya.
-
8:04 - 8:07Sekarang, kita bisa melihat
kemampuan teleskop saat ini. -
8:07 - 8:10Ini adalah foto modern Galaksi Andromeda,
-
8:10 - 8:12dan ia tampak persis seperti foto teleskop
-
8:12 - 8:14yang kita semua gemari:
-
8:14 - 8:17warna-warni, mendetail, dan indah.
-
8:17 - 8:19Data seperti ini sekarang disimpan
secara digital, -
8:19 - 8:23dan diambil menggunakan teleskop
seperti ini. -
8:23 - 8:25Ini adalah saya yang berdiri di bawah
teleskop dengan cermin -
8:25 - 8:28yang berukuran 26 kaki.
-
8:28 - 8:32Cermin teleskop yang lebih besar mampu
menangkap gambar lebih tajam dan jelas, -
8:32 - 8:35dan juga memudahkan kita
untuk menangkap cahaya -
8:35 - 8:38dari objek yang redup dan jauh.
-
8:38 - 8:41Jadi, teleskop yang lebih besar
jelas memberi kita jangkauan lebih jauh -
8:41 - 8:42ke dalam alam semesta,
-
8:42 - 8:45dan melihat hal-hal yang tak bisa
kita lihat sebelumnya. -
8:46 - 8:48Kita juga tak lagi terpaku di teleskop
-
8:48 - 8:50saat melakukan observasi.
-
8:50 - 8:52Ini saya dalam trip observasi
pertama saya -
8:52 - 8:54di sebuah teleskop di Arizona.
-
8:54 - 8:56Saya membuka kubah teleskop,
-
8:56 - 8:59tetapi saya tak melakukannya
dari puncak teleskop. -
8:59 - 9:01Saya duduk dalam sebuah ruangan
di sebelah kubah, -
9:01 - 9:04nyaman dan hangat di atas tanah,
-
9:04 - 9:06dan mengoperasikan teleskop dari jauh.
-
9:06 - 9:08"Jauh" bisa jadi cukup ekstrem.
-
9:08 - 9:11Kadang, kita bahkan tak harus
pergi ke teleskop lagi. -
9:11 - 9:15Ini adalah teleskop di New Mexico
yang selalu saya gunakan untuk meneliti, -
9:15 - 9:17tetapi bisa dioperasikan dengan laptop.
-
9:17 - 9:19Saya bisa duduk di sofa saya di Seattle
-
9:19 - 9:21dan mengirim perintah dari laptop
-
9:21 - 9:23untuk mengatur
ke mana teleskopnya mengarah, -
9:23 - 9:25kapan harus membuka atau menutup rana,
-
9:25 - 9:28foto semesta seperti apa
yang ingin saya ambil-- -
9:28 - 9:30semuanya dari kejauhan.
-
9:30 - 9:34Cara kita mengoperasikan teleskop
sudah benar-benar berubah, -
9:34 - 9:37tetapi pertanyaan kami
tentang alam semesta -
9:37 - 9:38tetap sama.
-
9:39 - 9:44Satu pertanyaan terbesar masih tentang
bagaimana langit malam bisa berubah, -
9:44 - 9:47dan perubahan langit itulah
yang disaksikan Oscar Duhalde -
9:47 - 9:51saat dia mendongak
dengan mata telanjang di tahun 1987. -
9:51 - 9:56Titik cahaya yang dia lihat
muncul di Awan Magellan Besar -
9:56 - 9:58ternyata sebuah supernova.
-
9:58 - 10:01Ini adalah supernova pertama
yang terlihat dari bumi -
10:01 - 10:05dengan mata telanjang
dalam kurun waktu lebih dari 400 tahun. -
10:05 - 10:06Ini lumayan keren,
-
10:06 - 10:09tetapi sebagian mungkin
melihat foto ini dan berkata, -
10:09 - 10:11"Masa? Saya tahu supernova.
-
10:11 - 10:12Mereka seharusnya menakjubkan,
-
10:12 - 10:16tapi ini cuma seperti titik
yang muncul di langit." -
10:16 - 10:20Memang, deskripsi supernova
terdengar sangat epik. -
10:20 - 10:25Kematian brilian dan eksplosif
dari bintang yang sangat besar dan masif, -
10:25 - 10:27lalu menembakkan energi ke semesta,
-
10:27 - 10:29dan memuntahkan material ke angkasa,
-
10:29 - 10:31dan, sepertinya ia sangat kentara.
-
10:31 - 10:32Sepertinya ia sangat jelas.
-
10:33 - 10:35Trik tentang bagaimana rupa supernova
-
10:35 - 10:37berhubungan dengan lokasinya.
-
10:37 - 10:40Jika sebuah bintang mati sebagai supernova
-
10:40 - 10:43tepat di pekarangan Bima Sakti kita,
ratusan tahun cahaya jauhnya-- -
10:43 - 10:45istilah "pekarangan" dalam astronomi--
-
10:45 - 10:47cahayanya akan sangat terang.
-
10:47 - 10:50Kita akan bisa melihat supernova itu
di malam hari -
10:50 - 10:52sama terangnya seperti bulan.
-
10:52 - 10:54Kita bisa membaca diterangi cahayanya.
-
10:54 - 10:58Semua orang akan memotret
supernova itu dengan ponselnya. -
10:58 - 11:00Itu akan jadi berita utama
di seluruh dunia. -
11:00 - 11:02Itu sudah pasti dijadikan tagar.
-
11:02 - 11:07Mustahil kita melewatkan supernova
yang terjadi sebegitu dekat. -
11:07 - 11:09Namun, supernova yang diamati Oscar
-
11:09 - 11:12tak terjadi di jarak ratusan tahun cahaya.
-
11:13 - 11:18Supernova ini terjadi
170.000 tahun cahaya jauhnya. -
11:18 - 11:20Maka itu, alih-alih ledakan dahsyat,
-
11:20 - 11:22rupanya seperti titik kecil.
-
11:23 - 11:25Ini masih amat mengasyikkan.
-
11:25 - 11:27Ia masih terlihat oleh mata telanjang,
-
11:27 - 11:29dan supernova paling spektakuler
-
11:29 - 11:32yang pernah kita lihat
sejak penemuan teleskop. -
11:32 - 11:35Namun, kita jadi lebih paham
seperti apa rupa kebanyakan supernova. -
11:36 - 11:39Kami masih menemukan dan mempelajari
supernova sepanjang waktu kini, -
11:39 - 11:43tetapi kami melakukannya dari galaksi
yang jauh dengan teleskop yang kuat. -
11:43 - 11:45Kami memotret galaksi berulang kali,
-
11:45 - 11:47dan kami mencari suatu perubahan.
-
11:47 - 11:50Kami mencari munculnya
cahaya kecil itu -
11:50 - 11:52yang menandakan kematian sebuah bintang.
-
11:53 - 11:56Kita bisa belajar banyak
tentang alam semesta dan bintang -
11:56 - 11:57dari supernova,
-
11:57 - 12:00tetapi kita tak mau hanya
bergantung pada peluang. -
12:00 - 12:03Kita tak mau bergantung
pada kebetulan melihat di waktu yang tepat -
12:03 - 12:06atau mengarahkan teleskop
ke galaksi yang tepat. -
12:07 - 12:09Idealnya, kita menginginkan teleskop
-
12:09 - 12:13yang bisa melakukan sesuatu
secara sistematis dan komputasional -
12:13 - 12:15yang menyerupai pikiran Oscar.
-
12:16 - 12:18Oscar mampu menemukan supernova ini
-
12:18 - 12:21karena dia mengingat galaksi itu.
-
12:22 - 12:23Dengan data digital,
-
12:23 - 12:27kita bisa mengingat setiap jengkal
angkasa yang dilihat secara efektif, -
12:27 - 12:29membandingkan observasi baru dan lama,
-
12:29 - 12:32dan mencari perubahan apa pun.
-
12:33 - 12:37Ini adalah Observatorium Vera Rubin
di Chili. -
12:37 - 12:41Saya mengunjunginya di bulan Maret,
sewaktu masih dibangun. -
12:41 - 12:44Namun, teleskop ini akan memulai
observasi tahun depan, -
12:44 - 12:45dan saat itu terjadi,
-
12:45 - 12:50ia akan menjalankan program observasi
yang sederhana tetapi luar biasa. -
12:51 - 12:54Teleskop ini akan memotret
seluruh langit selatan -
12:55 - 12:56setiap beberapa hari,
-
12:56 - 12:57berkali-kali,
-
12:57 - 12:59mengikuti pola yang sudah ditetapkan
-
12:59 - 13:01selama sepuluh tahun.
-
13:02 - 13:05Komputer dan algoritma
yang terhubung dengan observatorium -
13:05 - 13:10akan membandingkan tiap pasang foto
yang diambil dari bagian langit yang sama, -
13:10 - 13:12mencari apa pun yang menjadi
lebih terang atau redup, -
13:12 - 13:14seperti bintang variabel,
-
13:14 - 13:16atau mencari apa pun yang muncul,
-
13:16 - 13:17seperti supernova.
-
13:17 - 13:22Kini, kita menemukan sekitar
seribu supernova setiap tahun. -
13:22 - 13:26Observatorium Rubin akan mampu
menemukan ribuan supernova -
13:26 - 13:28setiap malam.
-
13:28 - 13:31Ini akan mengubah drastis rupa astronomi
-
13:31 - 13:34dan cara kita mempelajari hal-hal
yang berubah di langit, -
13:34 - 13:36dan ia akan melakukan semuanya
-
13:36 - 13:38sebagian besar tanpa
campur tangan manusia. -
13:38 - 13:40Ia akan mengikuti pola yang telah diatur
-
13:40 - 13:44dan secara komputasional menemukan
apa pun yang telah berubah atau muncul. -
13:45 - 13:46Mungkin awalnya terdengar menyedihkan,
-
13:46 - 13:50gagasan bahwa manusia
sudah tidak lagi mengamati bintang. -
13:50 - 13:51Namun, kenyataannya,
-
13:51 - 13:53peran kami sebagai astronom
tidaklah hilang, -
13:54 - 13:55hanya berganti.
-
13:55 - 13:58Kami sudah melihat perubahan
dalam cara kerja kami. -
13:58 - 14:00Kami tadinya duduk di puncak teleskop
-
14:00 - 14:01menjadi duduk di sebelahnya
-
14:01 - 14:05hingga tak harus mendatangi
atau mengoperasikannya sama sekali. -
14:05 - 14:07Tempat astronom masih gemilang
-
14:07 - 14:10adalah dalam bertanya
dan menggarap data. -
14:10 - 14:13Mengumpulkan data hanyalah langkah awal.
-
14:13 - 14:18Analisisnya adalah tempat kita bisa
menerapkan pengetahuan tentang semesta. -
14:18 - 14:21Rasa ingin tahu manusia
menciptakan pertanyaan seperti: -
14:21 - 14:24Seberapa besar alam semesta?
Bagaimana awalnya? -
14:24 - 14:26Bagaimana akan berakhir?
Apakah kita sendirian? -
14:26 - 14:31Inilah kekuatan yang masih bisa
dihadirkan manusia dalam astronomi. -
14:31 - 14:34Jadi, bandingkan kemampuan
teleskop seperti ini -
14:34 - 14:38dengan observasi yang bisa
kita lakukan seperti ini. -
14:38 - 14:41Kita menemukan hal-hal luar biasa
dengan pelat kaca, -
14:41 - 14:43tetapi penemuan tampak berbeda kini.
-
14:43 - 14:46Cara astronomi dilakukan
tampak berbeda kini. -
14:46 - 14:49Yang tidak berubah adalah
benih rasa keingintahuan manusia. -
14:50 - 14:53Jika kita bisa memanfaatkan
kekuatan teknologi masa depan -
14:53 - 14:57dan menggabungkannya
dengan dorongan kita untuk mendongak -
14:57 - 14:59dan bertanya tentang
apa yang kita lihat di sana, -
14:59 - 15:02kita akan siap mempelajari
hal-hal baru yang luar biasa -
15:02 - 15:04tentang alam semesta.
-
15:04 - 15:05Terima kasih.
-
15:05 - 15:07(Tepuk tangan)
- Title:
- Sejarah menakjubkan astronomi modern
- Speaker:
- Emily Levesque
- Description:
-
Para astronom dahulu memandangi langit malam dan menghitung tiap bintang di galaksi secara manual. Proses ini sudah berubah sejak saat itu, tetapi dahaga akan pengetahuan astronomis tetap sama. Ikuti Emily Levesque, si astrofisikawan, untuk bertamasya dengan anekdot mengarungi sejarah teknologi fotografi alam semesta, dan pelajari satu hal konstan yang membuatnya berhasil: rasa ingin tahu manusia.
- Video Language:
- English
- Team:
closed TED
- Project:
- TEDTalks
- Duration:
- 15:20
![]() |
Ade Indarta approved Indonesian subtitles for A stellar history of modern astronomy | |
![]() |
Retired user accepted Indonesian subtitles for A stellar history of modern astronomy | |
![]() |
Retired user edited Indonesian subtitles for A stellar history of modern astronomy | |
![]() |
Retired user edited Indonesian subtitles for A stellar history of modern astronomy | |
![]() |
Retired user edited Indonesian subtitles for A stellar history of modern astronomy | |
![]() |
Retired user edited Indonesian subtitles for A stellar history of modern astronomy | |
![]() |
Elda Indria Sari edited Indonesian subtitles for A stellar history of modern astronomy | |
![]() |
Elda Indria Sari edited Indonesian subtitles for A stellar history of modern astronomy |