< Return to Video

Sejarah menakjubkan astronomi modern

  • 0:00 - 0:06
    Di tahun 1987, seorang insinyur Chili
    bernama Oscar Duhalde
  • 0:06 - 0:09
    menjadi satu-satunya orang di bumi
  • 0:09 - 0:12
    yang menemukan peristiwa
    astronomi langka
  • 0:12 - 0:13
    dengan mata telanjang.
  • 0:14 - 0:18
    Oscar adalah seorang operator teleskop
    di Observatorium Las Campanas di Chili.
  • 0:18 - 0:22
    Dia bekerja bersama para astronom
    yang datang meneliti di observatorium,
  • 0:22 - 0:26
    mengoperasikan teleskop,
    dan memproses data yang mereka ambil.
  • 0:27 - 0:29
    Pada malam di tanggal 24 Februari,
  • 0:29 - 0:31
    Oscar keluar untuk beristirahat
  • 0:31 - 0:34
    dan mendongak ke langit malam
    saat ia melihat ini.
  • 0:34 - 0:36
    Ini adalah Awan Magellan Besar.
  • 0:36 - 0:40
    Sebuah galaksi satelit yang sangat dekat
    dengan Bima Sakti kita.
  • 0:40 - 0:42
    Namun, di malam itu,
  • 0:42 - 0:44
    Oscar sadar ada sesuatu
    yang berbeda dari galaksi ini.
  • 0:44 - 0:46
    Galaksinya tak tampak seperti ini.
  • 0:46 - 0:49
    Galaksinya tampak seperti ini.
  • 0:49 - 0:51
    Apakah Anda melihatnya?
  • 0:51 - 0:52
    (Tawa)
  • 0:52 - 0:57
    Sebuah titik kecil cahaya telah muncul
    di satu sudut galaksi ini.
  • 0:57 - 1:00
    Jadi, untuk menjelaskan kehebatan Oscar
    yang memperhatikan ini,
  • 1:00 - 1:02
    kita perkecil layarnya sedikit
  • 1:02 - 1:05
    dan lihat seperti apakah
    rupa langit selatan di Chili.
  • 1:05 - 1:09
    Awan Magellan Besar berada
    tepat di tengah gambar ini,
  • 1:09 - 1:12
    tetapi walau namanya demikian,
    ia sangat kecil.
  • 1:12 - 1:16
    Bayangkan Anda mencoba melihat
    satu titik cahaya baru
  • 1:16 - 1:18
    yang muncul di galaksi itu.
  • 1:18 - 1:20
    Oscar mampu melakukannya
  • 1:20 - 1:24
    karena dia mengingat
    Awan Magellan Besar di luar kepala.
  • 1:24 - 1:28
    Sudah bertahun-tahun dia mengerjakan
    data dari galaksi ini,
  • 1:28 - 1:30
    menghabiskan malam demi malam
    untuk mengamati
  • 1:30 - 1:32
    dan melakukannya secara manual,
  • 1:32 - 1:35
    karena Oscar memulai karirnya
    di bidang astronomi
  • 1:35 - 1:39
    pada saat kita menyimpan semua
    data pengamatan dari alam semesta
  • 1:39 - 1:42
    di atas lembaran kaca yang rapuh.
  • 1:43 - 1:45
    Saya tahu tema hari ini
    adalah "Foto Bulan,"
  • 1:45 - 1:48
    dan sebagai astronom, saya rasa
    bisa memulainya secara baik dan harfiah,
  • 1:48 - 1:50
    jadi, ini foto bulan.
  • 1:50 - 1:51
    (Tawa)
  • 1:51 - 1:55
    Ini rupa yang familier bagi kita,
    tetapi ada beberapa hal yang tak lazim
  • 1:55 - 1:56
    tentang foto ini.
  • 1:56 - 1:58
    Salah satunya, saya membalik warnanya.
  • 1:58 - 2:00
    Aslinya tampak seperti ini.
  • 2:01 - 2:04
    Jika kita perkecil, kita bisa lihat
    bagaimana foto ini diambil.
  • 2:04 - 2:08
    Ini adalah foto bulan dari tahun 1894
  • 2:08 - 2:11
    di atas pelat fotografis kaca.
  • 2:11 - 2:15
    Ini adalah teknologi yang digunakan
    astronom selama beberapa dekade
  • 2:15 - 2:18
    untuk menyimpan hasil pengamatan
    dari langit malam.
  • 2:19 - 2:23
    Saya membawa contoh pelat kaca
    untuk diperlihatkan pada Anda.
  • 2:23 - 2:26
    Ini tampak seperti cara yang aman
    untuk menyimpan data kita.
  • 2:27 - 2:30
    Pelat-pelat fotografi ini
    sangat sulit digunakan.
  • 2:30 - 2:34
    Satu sisinya dilapisi dengan
    emulsi kimiawi yang akan menggelap
  • 2:34 - 2:36
    ketika terkena cahaya.
  • 2:36 - 2:40
    Beginilah cara pelat ini
    menyimpan gambar yang diambil,
  • 2:40 - 2:45
    tetapi ini berarti astronom
    harus menggunakannya dalam kegelapan.
  • 2:45 - 2:47
    Pelat ini harus dipotong
    ke dalam ukuran spesifik
  • 2:47 - 2:50
    agar bisa muat ke dalam kamera teleskop.
  • 2:50 - 2:53
    Astronom akan memakai
    alat pemotong setajam silet
  • 2:53 - 2:56
    dan mengiris lembaran kaca kecil ini,
  • 2:56 - 2:58
    semuanya dalam gelap.
  • 2:58 - 3:01
    Astronom punya segala trik
    yang mereka gunakan
  • 3:01 - 3:04
    agar pelat ini merespons
    cahaya dengan sedikit lebih cepat.
  • 3:04 - 3:07
    Pelat ini dipanggang atau dibekukan,
    atau direndam dalam amonia,
  • 3:07 - 3:09
    atau dilapisi dengan jus lemon,
  • 3:09 - 3:10
    semua dalam gelap.
  • 3:10 - 3:13
    Lalu, astronom membawa
    pelat yang sudah dipotong tadi
  • 3:13 - 3:14
    ke teleskop
  • 3:14 - 3:16
    dan memasukkannya ke dalam kamera.
  • 3:16 - 3:20
    Sisi yang dilapisi cairan kimiawi
    harus menghadap keluar
  • 3:20 - 3:22
    agar terkena cahaya.
  • 3:22 - 3:26
    Namun dalam kegelapan, hampir mustahil
    menebak sisi mana yang benar.
  • 3:26 - 3:30
    Astronom jadi terbiasa mengetukkan
    pelat ini ke bibir mereka,
  • 3:30 - 3:34
    atau menjilatnya, agar mereka tahu
    sisi pelat mana yang lengket
  • 3:34 - 3:36
    dan maka, dilapisi emulsi.
  • 3:36 - 3:39
    Dan saat pelat ini dimasukkan
    ke dalam kamera,
  • 3:39 - 3:41
    ada satu tantangan terakhir.
  • 3:41 - 3:42
    Di foto di belakang saya,
  • 3:42 - 3:45
    Anda bisa melihat pelat
    yang dipegang si astronom
  • 3:45 - 3:46
    sedikit melengkung.
  • 3:46 - 3:51
    Kadang, pelat harus dibengkokkan
    agar muat dalam kamera teleskop.
  • 3:51 - 3:56
    Jadi, kita bawa pelat yang sudah dipotong
    dan diperlakukan secara cermat ini
  • 3:56 - 3:59
    ke teleskop, lalu Anda lakukan ini ...
  • 3:59 - 4:02
    Terkadang, cara itu berhasil.
    Terkadang, pelat tersebut patah.
  • 4:02 - 4:06
    Namun, biasanya pelatnya berhasil
    dimasukkan ke dalam kamera
  • 4:06 - 4:07
    di bagian belakang teleskop.
  • 4:07 - 4:09
    Kemudian, teleskopnya bisa diarahkan
  • 4:09 - 4:11
    ke bagian langit mana pun
    yang ingin diteliti,
  • 4:11 - 4:13
    membuka rana kamera,
  • 4:13 - 4:15
    dan mulai mengambil data.
  • 4:15 - 4:19
    Astronom tak bisa begitu saja
    meninggalkan kamera begitu memulainya.
  • 4:19 - 4:23
    Mereka harus ada di dekat kamera
    selama mereka mengobservasi.
  • 4:23 - 4:26
    Ini artinya, astronom
    akan menaiki elevator
  • 4:26 - 4:29
    yang menempel di sisi kubah teleskop.
  • 4:29 - 4:31
    Mereka lalu menaiki elevator
    ke atas bangunan,
  • 4:31 - 4:34
    lalu memanjat ke puncak teleskop,
  • 4:34 - 4:38
    dan tinggal di sana semalaman,
    menggigil dalam dingin,
  • 4:38 - 4:40
    memindahkan pelat-pelat
    keluar masuk kamera,
  • 4:40 - 4:41
    membuka dan menutup rana,
  • 4:41 - 4:44
    dan mengarahkan teleskop
    ke bagian langit mana pun
  • 4:44 - 4:45
    yang ingin mereka teliti.
  • 4:46 - 4:49
    Para astronom bekerja sama
    dengan operator yang ada di bawah.
  • 4:49 - 4:51
    Mereka melakukan hal-hal
    seperti memutar kubahnya
  • 4:51 - 4:54
    dan memastikan bagian teleskop
    lainnya bekerja.
  • 4:54 - 4:56
    Sistem itu biasanya bekerja cukup baik,
  • 4:56 - 4:58
    tetapi terkadang, bisa timbul masalah.
  • 4:59 - 5:02
    Ada astronom yang mengobservasi
    pelat yang sangat rumit
  • 5:02 - 5:06
    di observatorium ini,
    Observatorium Lick di California.
  • 5:06 - 5:08
    Dia tengah duduk
    di puncak struktur kuning itu
  • 5:08 - 5:11
    yang Anda lihat di kubah
    sebelah kanan bawah,
  • 5:11 - 5:15
    dan dia telah mengekspos satu pelat kaca
    ke langit selama berjam-jam,
  • 5:15 - 5:17
    berjongkok kedinginan,
  • 5:17 - 5:20
    dan memastikan teleskopnya
    mengarah dengan sempurna
  • 5:20 - 5:23
    sehingga dia bisa memotret
    alam semesta yang indah ini.
  • 5:23 - 5:25
    Di satu saat, operatornya masuk
    ke dalam kubah
  • 5:25 - 5:28
    hanya untuk mengeceknya
    dan melihat situasinya.
  • 5:28 - 5:31
    Saat si operator masuk melalui
    pintu kubah,
  • 5:31 - 5:37
    dia menyenggol dinding
    dan sakelar lampu kubah pun menyala.
  • 5:37 - 5:40
    Jadi, cahaya lampu membanjiri teleskop
  • 5:40 - 5:42
    dan merusak pelatnya,
  • 5:42 - 5:45
    lalu ada raungan dari puncak teleskop.
  • 5:45 - 5:48
    Astronom itu mulai berteriak
    dan mengutuk lalu berkata,
  • 5:48 - 5:50
    "Apa yang kau lakukan?
    Kau menghancurkan kerja kerasku.
  • 5:51 - 5:53
    Aku akan turun dari teleskop ini
    dan membunuhmu!"
  • 5:53 - 5:56
    Dia pun mulai menggerakkan teleskopnya
  • 5:56 - 5:57
    kira-kira secepat ini--
  • 5:57 - 5:58
    (Tawa)
  • 5:58 - 5:59
    menuju elevator
  • 5:59 - 6:02
    agar dia bisa turun
    dan membuktikan ancamannya.
  • 6:02 - 6:03
    Saat dia mendekati elevator,
  • 6:03 - 6:06
    elevator itu tiba-tiba mulai
    berputar menjauhinya,
  • 6:06 - 6:09
    karena ingat, si astronom
    bisa mengendalikan teleskop,
  • 6:09 - 6:11
    tetapi kubah dikendalikan operator.
  • 6:11 - 6:12
    (Tawa)
  • 6:12 - 6:14
    Si operator mendongak dan berujar,
  • 6:14 - 6:18
    "Dia tampak sangat marah. Aku tak mau
    menurunkannya sampai dia agak tenang."
  • 6:18 - 6:21
    Akhirnya adalah kejar-kejaran
    gerak lambat yang absurd
  • 6:21 - 6:24
    dengan lampu menyala
    dan kubah yang hanya berputar-putar.
  • 6:24 - 6:26
    Pasti terlihat sangat konyol.
  • 6:27 - 6:30
    Saat saya katakan pelat fotografis
    digunakan untuk mempelajari semesta,
  • 6:30 - 6:32
    memang terdengar konyol.
  • 6:32 - 6:33
    Memang sedikit absurd
  • 6:33 - 6:37
    untuk menggunakan alat yang terlihat kuno
    untuk mempelajari alam semesta
  • 6:37 - 6:40
    dan mencelupkannya
    dalam jus lemon, menjilatnya,
  • 6:40 - 6:43
    menempelkannya ke teleskop,
    menggigil selama beberapa jam,
  • 6:43 - 6:45
    dan memecahkan misteri kosmos.
  • 6:45 - 6:48
    Kenyataannya, itulah yang kami lakukan.
  • 6:48 - 6:50
    Saya sudah menunjukkan foto astronom
  • 6:50 - 6:53
    yang bertengger di puncak teleskop.
  • 6:53 - 6:56
    Yang belum saya beri tahu
    adalah siapa astronom ini.
  • 6:56 - 6:58
    Ini adalah Edwin Hubble,
  • 6:58 - 7:01
    dan Hubble menggunakan pelat fotografis
  • 7:01 - 7:04
    untuk mengubah seluruh pemahaman kita
  • 7:04 - 7:06
    tentang seberapa besar alam semesta
    dan cara kerjanya.
  • 7:07 - 7:11
    Ini adalah pelat yang diambil
    oleh Hubble di tahun 1923
  • 7:11 - 7:14
    berisi sebuah objek yang saat itu
    dikenal sebagai Nebula Andromeda.
  • 7:14 - 7:16
    Anda bisa lihat di sisi kanan atas foto
  • 7:16 - 7:20
    bahwa Hubble melabeli sebuah bintang
    dengan kata berwarna merah, "Var!"
  • 7:20 - 7:23
    Dia bahkan menambahkan
    tanda seru di sebelahnya.
  • 7:23 - 7:25
    "Var" di sini berarti "variabel."
  • 7:25 - 7:28
    Hubble telah menemukan sebuah
    bintang variabel di Nebula Andromeda.
  • 7:28 - 7:30
    Kecerahannya berubah,
  • 7:30 - 7:32
    semakin terang dan redup
    sebagai fungsi waktu.
  • 7:32 - 7:36
    Hubble tahu, jika dia mempelajari
    perubahan bintang itu seiring waktu,
  • 7:36 - 7:39
    dia bisa mengukur jarak
    ke Nebula Andromeda,
  • 7:39 - 7:43
    dan saat dia melakukannya,
    hasilnya luar biasa.
  • 7:43 - 7:46
    Dia menemukan bahwa ini bukanlah
    sebuah nebula.
  • 7:46 - 7:48
    Ini adalah Galaksi Andromeda,
  • 7:48 - 7:51
    galaksi terpisah yang berjarak
    dua setengah juta tahun cahaya
  • 7:51 - 7:53
    di luar Galaksi Bima Sakti kita.
  • 7:53 - 7:55
    Inilah bukti pertama galaksi lain
  • 7:55 - 7:57
    yang ada di luar alam semesta kita,
  • 7:57 - 8:02
    dan mengubah total pemahaman kita
    tentang seberapa besar alam semesta
  • 8:02 - 8:03
    beserta isinya.
  • 8:04 - 8:07
    Sekarang, kita bisa melihat
    kemampuan teleskop saat ini.
  • 8:07 - 8:10
    Ini adalah foto modern Galaksi Andromeda,
  • 8:10 - 8:12
    dan ia tampak persis seperti foto teleskop
  • 8:12 - 8:14
    yang kita semua gemari:
  • 8:14 - 8:17
    warna-warni, mendetail, dan indah.
  • 8:17 - 8:19
    Data seperti ini sekarang disimpan
    secara digital,
  • 8:19 - 8:23
    dan diambil menggunakan teleskop
    seperti ini.
  • 8:23 - 8:25
    Ini adalah saya yang berdiri di bawah
    teleskop dengan cermin
  • 8:25 - 8:28
    yang berukuran 26 kaki.
  • 8:28 - 8:32
    Cermin teleskop yang lebih besar mampu
    menangkap gambar lebih tajam dan jelas,
  • 8:32 - 8:35
    dan juga memudahkan kita
    untuk menangkap cahaya
  • 8:35 - 8:38
    dari objek yang redup dan jauh.
  • 8:38 - 8:41
    Jadi, teleskop yang lebih besar
    jelas memberi kita jangkauan lebih jauh
  • 8:41 - 8:42
    ke dalam alam semesta,
  • 8:42 - 8:45
    dan melihat hal-hal yang tak bisa
    kita lihat sebelumnya.
  • 8:46 - 8:48
    Kita juga tak lagi terpaku di teleskop
  • 8:48 - 8:50
    saat melakukan observasi.
  • 8:50 - 8:52
    Ini saya dalam trip observasi
    pertama saya
  • 8:52 - 8:54
    di sebuah teleskop di Arizona.
  • 8:54 - 8:56
    Saya membuka kubah teleskop,
  • 8:56 - 8:59
    tetapi saya tak melakukannya
    dari puncak teleskop.
  • 8:59 - 9:01
    Saya duduk dalam sebuah ruangan
    di sebelah kubah,
  • 9:01 - 9:04
    nyaman dan hangat di atas tanah,
  • 9:04 - 9:06
    dan mengoperasikan teleskop dari jauh.
  • 9:06 - 9:08
    "Jauh" bisa jadi cukup ekstrem.
  • 9:08 - 9:11
    Kadang, kita bahkan tak harus
    pergi ke teleskop lagi.
  • 9:11 - 9:15
    Ini adalah teleskop di New Mexico
    yang selalu saya gunakan untuk meneliti,
  • 9:15 - 9:17
    tetapi bisa dioperasikan dengan laptop.
  • 9:17 - 9:19
    Saya bisa duduk di sofa saya di Seattle
  • 9:19 - 9:21
    dan mengirim perintah dari laptop
  • 9:21 - 9:23
    untuk mengatur
    ke mana teleskopnya mengarah,
  • 9:23 - 9:25
    kapan harus membuka atau menutup rana,
  • 9:25 - 9:28
    foto semesta seperti apa
    yang ingin saya ambil--
  • 9:28 - 9:30
    semuanya dari kejauhan.
  • 9:30 - 9:34
    Cara kita mengoperasikan teleskop
    sudah benar-benar berubah,
  • 9:34 - 9:37
    tetapi pertanyaan kami
    tentang alam semesta
  • 9:37 - 9:38
    tetap sama.
  • 9:39 - 9:44
    Satu pertanyaan terbesar masih tentang
    bagaimana langit malam bisa berubah,
  • 9:44 - 9:47
    dan perubahan langit itulah
    yang disaksikan Oscar Duhalde
  • 9:47 - 9:51
    saat dia mendongak
    dengan mata telanjang di tahun 1987.
  • 9:51 - 9:56
    Titik cahaya yang dia lihat
    muncul di Awan Magellan Besar
  • 9:56 - 9:58
    ternyata sebuah supernova.
  • 9:58 - 10:01
    Ini adalah supernova pertama
    yang terlihat dari bumi
  • 10:01 - 10:05
    dengan mata telanjang
    dalam kurun waktu lebih dari 400 tahun.
  • 10:05 - 10:06
    Ini lumayan keren,
  • 10:06 - 10:09
    tetapi sebagian mungkin
    melihat foto ini dan berkata,
  • 10:09 - 10:11
    "Masa? Saya tahu supernova.
  • 10:11 - 10:12
    Mereka seharusnya menakjubkan,
  • 10:12 - 10:16
    tapi ini cuma seperti titik
    yang muncul di langit."
  • 10:16 - 10:20
    Memang, deskripsi supernova
    terdengar sangat epik.
  • 10:20 - 10:25
    Kematian brilian dan eksplosif
    dari bintang yang sangat besar dan masif,
  • 10:25 - 10:27
    lalu menembakkan energi ke semesta,
  • 10:27 - 10:29
    dan memuntahkan material ke angkasa,
  • 10:29 - 10:31
    dan, sepertinya ia sangat kentara.
  • 10:31 - 10:32
    Sepertinya ia sangat jelas.
  • 10:33 - 10:35
    Trik tentang bagaimana rupa supernova
  • 10:35 - 10:37
    berhubungan dengan lokasinya.
  • 10:37 - 10:40
    Jika sebuah bintang mati sebagai supernova
  • 10:40 - 10:43
    tepat di pekarangan Bima Sakti kita,
    ratusan tahun cahaya jauhnya--
  • 10:43 - 10:45
    istilah "pekarangan" dalam astronomi--
  • 10:45 - 10:47
    cahayanya akan sangat terang.
  • 10:47 - 10:50
    Kita akan bisa melihat supernova itu
    di malam hari
  • 10:50 - 10:52
    sama terangnya seperti bulan.
  • 10:52 - 10:54
    Kita bisa membaca diterangi cahayanya.
  • 10:54 - 10:58
    Semua orang akan memotret
    supernova itu dengan ponselnya.
  • 10:58 - 11:00
    Itu akan jadi berita utama
    di seluruh dunia.
  • 11:00 - 11:02
    Itu sudah pasti dijadikan tagar.
  • 11:02 - 11:07
    Mustahil kita melewatkan supernova
    yang terjadi sebegitu dekat.
  • 11:07 - 11:09
    Namun, supernova yang diamati Oscar
  • 11:09 - 11:12
    tak terjadi di jarak ratusan tahun cahaya.
  • 11:13 - 11:18
    Supernova ini terjadi
    170.000 tahun cahaya jauhnya.
  • 11:18 - 11:20
    Maka itu, alih-alih ledakan dahsyat,
  • 11:20 - 11:22
    rupanya seperti titik kecil.
  • 11:23 - 11:25
    Ini masih amat mengasyikkan.
  • 11:25 - 11:27
    Ia masih terlihat oleh mata telanjang,
  • 11:27 - 11:29
    dan supernova paling spektakuler
  • 11:29 - 11:32
    yang pernah kita lihat
    sejak penemuan teleskop.
  • 11:32 - 11:35
    Namun, kita jadi lebih paham
    seperti apa rupa kebanyakan supernova.
  • 11:36 - 11:39
    Kami masih menemukan dan mempelajari
    supernova sepanjang waktu kini,
  • 11:39 - 11:43
    tetapi kami melakukannya dari galaksi
    yang jauh dengan teleskop yang kuat.
  • 11:43 - 11:45
    Kami memotret galaksi berulang kali,
  • 11:45 - 11:47
    dan kami mencari suatu perubahan.
  • 11:47 - 11:50
    Kami mencari munculnya
    cahaya kecil itu
  • 11:50 - 11:52
    yang menandakan kematian sebuah bintang.
  • 11:53 - 11:56
    Kita bisa belajar banyak
    tentang alam semesta dan bintang
  • 11:56 - 11:57
    dari supernova,
  • 11:57 - 12:00
    tetapi kita tak mau hanya
    bergantung pada peluang.
  • 12:00 - 12:03
    Kita tak mau bergantung
    pada kebetulan melihat di waktu yang tepat
  • 12:03 - 12:06
    atau mengarahkan teleskop
    ke galaksi yang tepat.
  • 12:07 - 12:09
    Idealnya, kita menginginkan teleskop
  • 12:09 - 12:13
    yang bisa melakukan sesuatu
    secara sistematis dan komputasional
  • 12:13 - 12:15
    yang menyerupai pikiran Oscar.
  • 12:16 - 12:18
    Oscar mampu menemukan supernova ini
  • 12:18 - 12:21
    karena dia mengingat galaksi itu.
  • 12:22 - 12:23
    Dengan data digital,
  • 12:23 - 12:27
    kita bisa mengingat setiap jengkal
    angkasa yang dilihat secara efektif,
  • 12:27 - 12:29
    membandingkan observasi baru dan lama,
  • 12:29 - 12:32
    dan mencari perubahan apa pun.
  • 12:33 - 12:37
    Ini adalah Observatorium Vera Rubin
    di Chili.
  • 12:37 - 12:41
    Saya mengunjunginya di bulan Maret,
    sewaktu masih dibangun.
  • 12:41 - 12:44
    Namun, teleskop ini akan memulai
    observasi tahun depan,
  • 12:44 - 12:45
    dan saat itu terjadi,
  • 12:45 - 12:50
    ia akan menjalankan program observasi
    yang sederhana tetapi luar biasa.
  • 12:51 - 12:54
    Teleskop ini akan memotret
    seluruh langit selatan
  • 12:55 - 12:56
    setiap beberapa hari,
  • 12:56 - 12:57
    berkali-kali,
  • 12:57 - 12:59
    mengikuti pola yang sudah ditetapkan
  • 12:59 - 13:01
    selama sepuluh tahun.
  • 13:02 - 13:05
    Komputer dan algoritma
    yang terhubung dengan observatorium
  • 13:05 - 13:10
    akan membandingkan tiap pasang foto
    yang diambil dari bagian langit yang sama,
  • 13:10 - 13:12
    mencari apa pun yang menjadi
    lebih terang atau redup,
  • 13:12 - 13:14
    seperti bintang variabel,
  • 13:14 - 13:16
    atau mencari apa pun yang muncul,
  • 13:16 - 13:17
    seperti supernova.
  • 13:17 - 13:22
    Kini, kita menemukan sekitar
    seribu supernova setiap tahun.
  • 13:22 - 13:26
    Observatorium Rubin akan mampu
    menemukan ribuan supernova
  • 13:26 - 13:28
    setiap malam.
  • 13:28 - 13:31
    Ini akan mengubah drastis rupa astronomi
  • 13:31 - 13:34
    dan cara kita mempelajari hal-hal
    yang berubah di langit,
  • 13:34 - 13:36
    dan ia akan melakukan semuanya
  • 13:36 - 13:38
    sebagian besar tanpa
    campur tangan manusia.
  • 13:38 - 13:40
    Ia akan mengikuti pola yang telah diatur
  • 13:40 - 13:44
    dan secara komputasional menemukan
    apa pun yang telah berubah atau muncul.
  • 13:45 - 13:46
    Mungkin awalnya terdengar menyedihkan,
  • 13:46 - 13:50
    gagasan bahwa manusia
    sudah tidak lagi mengamati bintang.
  • 13:50 - 13:51
    Namun, kenyataannya,
  • 13:51 - 13:53
    peran kami sebagai astronom
    tidaklah hilang,
  • 13:54 - 13:55
    hanya berganti.
  • 13:55 - 13:58
    Kami sudah melihat perubahan
    dalam cara kerja kami.
  • 13:58 - 14:00
    Kami tadinya duduk di puncak teleskop
  • 14:00 - 14:01
    menjadi duduk di sebelahnya
  • 14:01 - 14:05
    hingga tak harus mendatangi
    atau mengoperasikannya sama sekali.
  • 14:05 - 14:07
    Tempat astronom masih gemilang
  • 14:07 - 14:10
    adalah dalam bertanya
    dan menggarap data.
  • 14:10 - 14:13
    Mengumpulkan data hanyalah langkah awal.
  • 14:13 - 14:18
    Analisisnya adalah tempat kita bisa
    menerapkan pengetahuan tentang semesta.
  • 14:18 - 14:21
    Rasa ingin tahu manusia
    menciptakan pertanyaan seperti:
  • 14:21 - 14:24
    Seberapa besar alam semesta?
    Bagaimana awalnya?
  • 14:24 - 14:26
    Bagaimana akan berakhir?
    Apakah kita sendirian?
  • 14:26 - 14:31
    Inilah kekuatan yang masih bisa
    dihadirkan manusia dalam astronomi.
  • 14:31 - 14:34
    Jadi, bandingkan kemampuan
    teleskop seperti ini
  • 14:34 - 14:38
    dengan observasi yang bisa
    kita lakukan seperti ini.
  • 14:38 - 14:41
    Kita menemukan hal-hal luar biasa
    dengan pelat kaca,
  • 14:41 - 14:43
    tetapi penemuan tampak berbeda kini.
  • 14:43 - 14:46
    Cara astronomi dilakukan
    tampak berbeda kini.
  • 14:46 - 14:49
    Yang tidak berubah adalah
    benih rasa keingintahuan manusia.
  • 14:50 - 14:53
    Jika kita bisa memanfaatkan
    kekuatan teknologi masa depan
  • 14:53 - 14:57
    dan menggabungkannya
    dengan dorongan kita untuk mendongak
  • 14:57 - 14:59
    dan bertanya tentang
    apa yang kita lihat di sana,
  • 14:59 - 15:02
    kita akan siap mempelajari
    hal-hal baru yang luar biasa
  • 15:02 - 15:04
    tentang alam semesta.
  • 15:04 - 15:05
    Terima kasih.
  • 15:05 - 15:07
    (Tepuk tangan)
Title:
Sejarah menakjubkan astronomi modern
Speaker:
Emily Levesque
Description:

Para astronom dahulu memandangi langit malam dan menghitung tiap bintang di galaksi secara manual. Proses ini sudah berubah sejak saat itu, tetapi dahaga akan pengetahuan astronomis tetap sama. Ikuti Emily Levesque, si astrofisikawan, untuk bertamasya dengan anekdot mengarungi sejarah teknologi fotografi alam semesta, dan pelajari satu hal konstan yang membuatnya berhasil: rasa ingin tahu manusia.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
15:20

Indonesian subtitles

Revisions