< Return to Video

Siklus Kehidupan Sebuah Kaos - Angel Chang

  • 0:07 - 0:10
    Mari kita membahas tentang kaos putih.
  • 0:10 - 0:14
    Dalam setahun, penjualan dan pembelian
    kaos di dunia mencapai dua miliar kaos,
  • 0:14 - 0:17
    yang menjadikannya
    garmen terlaris di dunia.
  • 0:17 - 0:21
    Namun bagaimana dan di mana
    kaos-kaos tersebut diproduksi,
  • 0:21 - 0:25
    dan apa dampaknya bagi lingkungan?
  • 0:25 - 0:26
    Jenis pakaian bermacam-macam,
  • 0:26 - 0:31
    tetapi pada umumnya kaos bermula dari
    pertanian di Amerika, Cina, atau India
  • 0:32 - 0:38
    di mana biji kapas ditanam, teririgasi,
    dan tumbuh menghasilkan buah kapas halus.
  • 0:39 - 0:43
    Mesin-mesin otomatis dengan hati-hati
    memanen gumpalan-gumpalan kapas,
  • 0:43 - 0:47
    lalu mesin pemisah biji kapas melepaskan
    buah-buah kapas halus dari bijinya,
  • 0:47 - 0:52
    dan serat-serat kapas dipadatkan
    menjadi 225 kg bal kapas.
  • 0:52 - 0:56
    Tanaman kapas membutuhkan jumlah air dan
    pestisida yang sangat banyak.
  • 0:57 - 1:01
    Sebanyak 2.700 liter air diperlukan untuk
    menghasilkan satu buah kaos,
  • 1:02 - 1:04
    cukup untuk mengisi 30 bak mandi.
  • 1:05 - 1:08
    Kapas membutuhkan
    lebih banyak insektisisda dan pestisida
  • 1:08 - 1:11
    dibandingkan dengan tanaman pertanian
    lainnya di dunia.
  • 1:11 - 1:14
    Polutan-polutan ini bersifat karsinogenik,
  • 1:14 - 1:16
    membahayakan kesehatan
    para pekerja di lahan,
  • 1:16 - 1:19
    dan membahayakan ekosistem sekitar.
  • 1:19 - 1:24
    Beberapa kaos berbahan kapas organik yang
    tumbuh tanpa pestisida dan insektisida,
  • 1:24 - 1:28
    tetapi produksinya kurang dari 1%
  • 1:28 - 1:33
    dari 22,7 juta ton kubik
    produksi kapas dunia.
  • 1:34 - 1:36
    Setelah meninggalkan
    lahan pertanian,
  • 1:36 - 1:39
    pabrik tekstil mengangkut bal-bal kapas
    ke tempat pemintalan,
  • 1:39 - 1:42
    yang biasanya terletak di Cina atau India,
  • 1:42 - 1:44
    di mana mesin-mesin canggih mencampur,
  • 1:44 - 1:46
    memisahkan,
  • 1:46 - 1:47
    menyisir,
  • 1:47 - 1:48
    menarik,
  • 1:48 - 1:50
    meregangkan,
  • 1:50 - 1:55
    dan pada akhirnya mengepang kapas menjadi
    gulungan tali putih yang disebut kerat.
  • 1:56 - 1:58
    Gulungan itu dikirim ke pemintalan,
  • 1:58 - 2:00
    di mana mesin rajut yang besar,
  • 2:00 - 2:03
    merangkainya menjadi lembaran
    kain abu-abu kasar
  • 2:03 - 2:07
    yang dipanaskan dan diberi unsur kimiawi
    sampai menjadi lembut dan berwarna putih.
  • 2:08 - 2:13
    Setelah itu, lembaran kain dicelupkan
    ke dalam pemutih dan pewarna azo,
  • 2:13 - 2:17
    yang menjadi sumber warna yang tajam
    di 70% tekstil yang ada.
  • 2:17 - 2:21
    Sayangnya, beberapa unsur kimia
    mengandung kadmium yang memicu kanker,
  • 2:21 - 2:21
    tembaga,
  • 2:21 - 2:22
    kromium,
  • 2:22 - 2:24
    dan raksa.
  • 2:24 - 2:28
    Komponen dan zat kimia berbahaya lainnya
    dapat menimbulkan penyebaran kontaminasi
  • 2:28 - 2:32
    ketika dibuang sebagai air limbah
    ke sungai dan lautan.
  • 2:34 - 2:36
    Saat ini teknologi di berbagai negara
    sangat canggih
  • 2:36 - 2:39
    sehingga keseluruhan
    proses tanam dan produksi kain
  • 2:39 - 2:41
    hampir tidak menggunakan tangan manusia.
  • 2:41 - 2:44
    Namun, hal itu hanya sampai
    pada proses ini.
  • 2:44 - 2:46
    Setelah pakaian jadi
    dikirim ke pabrik-pabrik,
  • 2:46 - 2:50
    yang mayoritas terletak di Bangladesh,
    Cina, India, atau Turki,
  • 2:50 - 2:54
    jasa buruh masih diperlukan
    untuk menjahitnya menjadi kaos,
  • 2:55 - 2:58
    sebuah pekerjaan yang terlalu rumit untuk
    dilakukan oleh mesin.
  • 2:58 - 3:01
    Proses ini memiliki masalah tersendiri.
  • 3:01 - 3:02
    Sebagai contoh, di Bangladesh,
  • 3:02 - 3:06
    yaitu negara yang lebih unggul dari Cina
    sebagai eksportir terbesar kaos katun,
  • 3:06 - 3:11
    4,5 juta orang dipekerjakan
    di industri kaos,
  • 3:11 - 3:15
    tetapi pada umumnya mereka memiliki
    masalah yaitu kemiskinan dan upah rendah.
  • 3:16 - 3:21
    Setelah proses manufaktur, semua kaos
    dikirim dengan kapal, kereta, dan truk
  • 3:21 - 3:23
    untuk dijual di negara-negara maju,
  • 3:23 - 3:27
    proses yang menjadikan kapas sebagai
    penghasil emisi karbon yang sangat besar.
  • 3:27 - 3:30
    Beberapa negara memproduksi
    pakaian di dalam negeri,
  • 3:30 - 3:33
    sehingga dapat memangkas tingkat polusi,
  • 3:33 - 3:38
    tetapi secara umum produksi pakaian
    menyumbang 10% pada emisi karbon global.
  • 3:38 - 3:40
    Dan itu terus meningkat.
  • 3:40 - 3:43
    Semakin murahnya garmen dan
    daya beli masyarakat
  • 3:43 - 3:50
    mendorong produksi global
    dari tahun 1994 ke 2014 sebesar 400%
  • 3:50 - 3:55
    atau sekitar 80 miliar garmen per tahun.
  • 3:55 - 3:57
    Pada akhirnya, di rumah para konsumen,
  • 3:57 - 4:03
    kaos memasuki salah satu fase sumber daya
    yang paling intensif selama siklusnya.
  • 4:03 - 4:04
    Misalnya di Amerika,
  • 4:04 - 4:09
    rata-rata rumah tangga mencuci
    400 cucian per tahun,
  • 4:09 - 4:12
    di mana setiap cucian menghabiskan
    sekitar 40 galon air.
  • 4:12 - 4:15
    Mesin cuci dan pengering
    menyedot energi,
  • 4:15 - 4:20
    di mana pengering membutuhkan 5-6 kali
    lebih banyak energi daripada mesin cuci
  • 4:20 - 4:24
    Perubahan drastis pada konsumsi pakaian
    selama 20 tahun terkahir,
  • 4:24 - 4:28
    didorong oleh perusahan-perusahaan besar
    dan pesatnya tren mode
  • 4:28 - 4:30
    menimbulkan beban bagi lingkungan,
  • 4:30 - 4:31
    kesehatan para petani,
  • 4:31 - 4:35
    dan menimbulkan praktik perburuhan
    yang dipertanyakan.
  • 4:35 - 4:40
    Itu juga mengubah mode menjadi penyumbang
    polusi terbesar kedua di dunia setelah minyak.
  • 4:40 - 4:43
    Akan tetapi ada hal-hal yang
    bisa kita lakukan,
  • 4:43 - 4:45
    Pertimbangkan membeli pakaian bekas
  • 4:45 - 4:49
    Kita dapat mencoba untuk memilih tekstil
    berbahan kain organik atau daur ulang.
  • 4:49 - 4:54
    Kita bisa mengurangi pencucian baju
    dan menjemurnya guna menghemat energi.
  • 4:54 - 4:56
    Daripada membuang kaos begitu saja,
  • 4:56 - 5:00
    lebih baik didonasikan, didaur ulang,
    atau menjadikannya sebagai lap.
  • 5:00 - 5:02
    Akhirnya Anda pun bertanya
    pada diri sendiri,
  • 5:02 - 5:06
    Berapa banyak kaos dan pakaian
    yang akan Anda konsumsi selama hidup,
  • 5:06 - 5:10
    dan apa kombinasi dampak yang akan
    ditimbulkan pada dunia?
Title:
Siklus Kehidupan Sebuah Kaos - Angel Chang
Description:

Pelajari lebih lanjut tentang TED-Ed Clubs di laman berikut: https://ed.ted.com/clubs

Simak pelajaran lengkapnya di: https://ed.ted.com/lessons/the-life-cycle-of-a-t-shirt-angel-chang

Mari kita membahas tentang kaos putih. Dalam setahun, penjualan dan pembelian kaos di dunia mencapai dua miliar kaos, yang menjadikannya garmen terlaris di dunia. Namun bagaimana dan di mana kaos-kaos tersebut diproduksi, dan apa dampaknya bagi lingkungan? Angel Chang menelusuri siklus kehidupan dari sebuah kaos.

Pelajaran oleh Angel Chang, animasi oleh TED-Ed.

Terima kasih banyak untuk pendukung-pendukung kami atas bantuannya! Video ini tidak akan ada tanpa kalian. Alexandra Panzer, Jordan Tang, Christopher Jimenez, Juan, Tracey Tobkin, Alex Neal, Louie Lapat, Emily Lam, Kathryn J Hammond, Elliot Poulin, Sam, Noel Situ, Oyuntsengel Tseyen-Oidov.

Simak laman Patreon TED-ED di: https://www.patreon.com/teded

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TED-Ed
Duration:
06:04

Indonesian subtitles

Revisions