Leslie Morgan Steiner: Mengapa korban kekerasan dalam rumah tangga tidak pergi
-
0:01 - 0:04Hari ini saya berada di sini untuk bertanya sesuatu yang meresahkan
-
0:04 - 0:08dengan jawaban yang juga meresahkan.
-
0:08 - 0:11Tema saya adalah rahasia dari kekerasan dalam rumah tangga
-
0:11 - 0:14dan pertanyaan yang ingin saya jawab
-
0:14 - 0:18adalah satu hal yang selalu ditanyakan:
-
0:18 - 0:19Mengapa dia tidak pergi?
-
0:19 - 0:23Mengapa dia tetap tinggal dengan pria yang memukulnya?
-
0:23 - 0:26Saya bukan psikiater, pekerja sosial,
-
0:26 - 0:29atau ahli dalam kekerasan rumah tangga.
-
0:29 - 0:32Saya hanyalah seorang wanita dengan sebuah kisah.
-
0:32 - 0:36Usia saya 22 tahun dan saya baru lulus dari Harvard.
-
0:36 - 0:39Saya pindah ke New York karena pekerjaan pertama saya
-
0:39 - 0:42sebagai penulis dan penyunting di majalah Seventeen.
-
0:42 - 0:44Saya mendapat apartemen pertama saya,
-
0:44 - 0:48kartu kredit American Express hijau kecil saya,
-
0:48 - 0:51dan saya memiliki rahasia besar.
-
0:51 - 0:54Rahasia itu adalah saya memiliki senjata
-
0:54 - 0:58berisi peluru tajam yang diarahkan ke kepala saya
-
0:58 - 1:00oleh pria yang saya pikir adalah belahan jiwa saya
-
1:00 - 1:04berkali-kali.
-
1:04 - 1:07Pria yang paling saya cintai di dunia
-
1:07 - 1:11mengarahkan senjatanya ke kepala saya dan mengancam akan membunuh saya
-
1:11 - 1:15berulang kali.
-
1:15 - 1:17Saya di sini untuk berbicara tentang kegilaan cinta,
-
1:17 - 1:20jebakan psikologis yang tersamar sebagai cinta,
-
1:20 - 1:23di mana jutaan wanita dan bahkan beberapa orang pria
-
1:23 - 1:26terperangkap ke dalamnya setiap tahun.
-
1:26 - 1:28Mungkin Anda memiliki kisah yang sama.
-
1:28 - 1:32Saya tidak tampak sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga.
-
1:32 - 1:34Saya memiliki gelar sarjana sastra Inggris dari Harvard
-
1:34 - 1:36dan MBA dalam pemasaran dari Sekolah Bisnis Wharton.
-
1:36 - 1:39Saya sudah bekerja di perusahaan anggota Fortune 500
-
1:39 - 1:44termasuk Johnson & Johnson, Leo Burnett, dan The Washington Post.
-
1:44 - 1:48Saya sudah menikah selama hampir 20 tahun dengan suami kedua saya
-
1:48 - 1:50dan memiliki tiga orang anak.
-
1:50 - 1:55Saya memiliki anjing Labrador hitam dan mengendarai Honda Odyssey.
-
1:55 - 1:57(Tawa)
-
1:57 - 2:00Jadi pesan saya adalah bahwa kekerasaan dalam rumah tangga
-
2:00 - 2:02terjadi pada siapa saja --
-
2:02 - 2:06semua ras, agama, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan,
-
2:06 - 2:08dan di mana-mana.
-
2:08 - 2:11Dan pesan kedua saya adalah jika semua orang berpikir
-
2:11 - 2:13bahwa kekerasan dalam rumah tangga hanya terjadi pada wanita,
-
2:13 - 2:15bahwa itu adalah masalah kaum wanita.
-
2:15 - 2:17itu tidak sepenuhnya benar.
-
2:17 - 2:21Lebih dari 85 persen pelaku adalah pria, dan kekerasan dalam rumah tangga
-
2:21 - 2:27hanya terjadi pada hubungan jangka panjang yang intim dan saling tergantung.
-
2:27 - 2:30Dengan kata lain, ada di dalam keluarga
-
2:30 - 2:33tempat yang paling tidak kita perkirakan,
-
2:33 - 2:38yang merupakan salah satu alasan kekerasan dalam rumah tangga sangat membingungkan.
-
2:38 - 2:41Dulu saya akan berkata bahwa saya adalah orang terakhir di muka Bumi
-
2:41 - 2:44yang akan tinggal dengan pria yang memukul saya,
-
2:44 - 2:47namun pada kenyataannya orang seusia saya biasa menjadi korban.
-
2:47 - 2:51Saya berusia 22 tahun dan di Amerika Serikat
-
2:51 - 2:54kemungkinan wanita berusia 16 hingga 24 tahun
-
2:54 - 2:57menjadi korban 3 kali lebih besar
-
2:57 - 3:00dibandingkan wanita usia lainnya
-
3:00 - 3:03dan lebih dari 500 wanita di Amerika Serikat di usia ini
-
3:03 - 3:07terbunuh setiap tahunnya karena siksaan dari
-
3:07 - 3:11orang tua, kekasih, atau suaminya.
-
3:11 - 3:15Orang seperti saya juga biasa menjadi korban karena saya tidak tahu apa-apa
-
3:15 - 3:19tentang kekerasan dalam rumah tangga, gejala, dan polanya.
-
3:19 - 3:24Saya bertemu Conor pada suatu malam yang dingin.
-
3:24 - 3:27Dia duduk di sebelah saya dalam kereta bawah tanah New York
-
3:27 - 3:29dan mulai mengajak bicara.
-
3:29 - 3:31Dia mengatakan dua hal.
-
3:31 - 3:35Yang pertama adalah dia juga baru lulus dari sekolah Ivy League
-
3:35 - 3:39dan dia bekerja di sebuah bank yang bagus di Wall Street.
-
3:39 - 3:43Namun yang paling mengesankan saya akan pertemuan pertama itu
-
3:43 - 3:46adalah dia cerdas dan lucu
-
3:46 - 3:48dan dia terlihat seperti anak desa.
-
3:48 - 3:50Dia memiliki pipi yang besar seperti apel
-
3:50 - 3:52dengan rambut pirang
-
3:52 - 3:55dan tampak sangat manis.
-
3:55 - 3:59Salah satu hal paling cerdik yang dilakukannya dari awal
-
3:59 - 4:04adalah menciptakan khayalan bahwa saya adalah orang yang berkuasa.
-
4:04 - 4:07Dia melakukannya pada awal hubungan kami
-
4:07 - 4:09dengan mengidolakan saya.
-
4:09 - 4:13Kami mulai berkencan dan dia menyukai segala hal tentang saya,
-
4:13 - 4:14bahwa saya cerdas dan akan masuk ke Harvard,
-
4:14 - 4:17bahwa saya sangat bersemangat dalam menolong gadis remaja dan dalam pekerjaan.
-
4:17 - 4:20Dia ingin tahu segala hal tentang keluarga,
-
4:20 - 4:23tentang masa kecil, impian, dan harapan saya.
-
4:23 - 4:26Conor mempercayai saya, sebagai seorang penulis dan wanita
-
4:26 - 4:30dengan cara yang berbeda dengan orang lain.
-
4:30 - 4:34Dan dia juga menciptakan rasa saling percaya di antara kami
-
4:34 - 4:37dengan mengakui rahasianya
-
4:37 - 4:41yaitu, bahwa sejak usia empat tahun, dia berulang kali
-
4:41 - 4:44mengalami kekerasan fisik yang parah
-
4:44 - 4:46dari ayah tirinya,
-
4:46 - 4:50begitu parahnya sehingga dia harus keluar dari sekolah di kelas 8,
-
4:50 - 4:52walaupun dia sangat cerdas,
-
4:52 - 4:56dan dia menghabiskan hampir 20 tahun untuk membangun kembali hidupnya.
-
4:56 - 4:59Karena itulah gelar Ivy League,
-
4:59 - 5:02pekerjaan di Wall Street, dan masa depan yang cerah
-
5:02 - 5:04sangat berharga baginya.
-
5:04 - 5:06Jika Anda mengatakan
-
5:06 - 5:12bahwa pria cerdas, lucu, dan sensitif yang mencintai saya ini
-
5:12 - 5:16suatu hari akan mendikte apakah saya harus berdandan,
-
5:16 - 5:18seberapa pendek rok saya,
-
5:18 - 5:20di mana saya hidup, pekerjaan apa yang saya ambil,
-
5:20 - 5:23siapa saja teman-teman saya, dan di mana saya menghabiskan libur natal,
-
5:23 - 5:25saya akan menertawai Anda,
-
5:25 - 5:28karena tidak ada tanda-tanda bahwa Conor akan mengawasi,
-
5:28 - 5:32marah, dan melakukan kekerasan pada awalnya.
-
5:32 - 5:35Saya tidak tahu itulah awal dari
-
5:35 - 5:37kekerasan dalam rumah tangga
-
5:37 - 5:41dengan menggoda dan mempesona si korban.
-
5:41 - 5:46Saya juga tahu bahwa itu adalah langkah kedua untuk mengucilkan si korban.
-
5:46 - 5:50Suatu hari Conor tidak pulang ke rumah dan mengumumkan
-
5:50 - 5:53"Kau tahu, semua kisah Romeo dan Juliet ini hebat
-
5:53 - 5:55namun saya harus melangkah ke tahap berikutnya
-
5:55 - 5:59yaitu mengucilkan dan melakukan kekerasan" (Tawa)
-
5:59 - 6:01"jadi saya harus mengajakmu pergi dari apartemen ini
-
6:01 - 6:02di mana para tetangga dapat mendengar teriakanmu
-
6:02 - 6:05dan pergi dari kota ini di mana ada sahabat, keluarga,
-
6:05 - 6:08dan rekan kerja yang dapat melihat luka-luka itu."
-
6:08 - 6:12Namun, suatu Jumat malam Conor pulang
-
6:12 - 6:15dan mengatakan bahwa dia sudah berhenti dari pekerjaannya,
-
6:15 - 6:17pekerjaan impiannya,
-
6:17 - 6:22dan dia berkata bahwa dia berhenti karena saya,
-
6:22 - 6:25karena saya membuatnya merasa begitu aman dan dicintai
-
6:25 - 6:28sehingga dia tidak perlu membuktikan dirinya lagi di Wall Street,
-
6:28 - 6:30dan bahwa dia ingin pergi dari kota ini
-
6:30 - 6:33dan menjauh dari keluarganya yang hancur dan suka menyiksa
-
6:33 - 6:36dan pindah ke sebuah kota kecil di New England
-
6:36 - 6:40di mana dia dapat memulai hidup baru bersama saya di sisinya.
-
6:40 - 6:44Hal yang paling tidak ingin saya lakukan adalah meninggalkan New York
-
6:44 - 6:48dan pekerjaan impian saya,
-
6:48 - 6:50namun saya rasa Anda harus berkorban untuk belahan jiwa Anda,
-
6:50 - 6:54sehingga saya setuju dan keluar dari pekerjaan saya,
-
6:54 - 6:56lalu saya dan Conor meninggalkan Manhattan.
-
6:56 - 7:01Saya tidak tahu bahwa saya sudah jatuh ke dalam kegilaan cinta
-
7:01 - 7:04bahwa saya telah memimpin langkah menuju jebakan fisik, keuangan,
-
7:04 - 7:09dan psikologis yang sudah dipersiapkan dengan hati-hati.
-
7:09 - 7:11Langkah berikutnya dalam pola kekerasan dalam rumah tangga
-
7:11 - 7:16adalah mengenalkan ancaman kekerasan
-
7:16 - 7:18dan melihat tanggapannya.
-
7:18 - 7:21Di sinilah senjata itu muncul.
-
7:21 - 7:24Segera setelah kami pindah ke New England -- Anda tahu --
-
7:24 - 7:26tempat di mana Conor seharusnya mereasa aman --
-
7:26 - 7:29dia membeli tiga senjata.
-
7:29 - 7:32Dia menyimpan satu senjata di tempat sarung tangan dalam mobil kami.
-
7:32 - 7:35Satu senjata di bawah bantal di tempat tidur
-
7:35 - 7:38dan menyimpan yang ketiga di sakunya setiap saat.
-
7:38 - 7:40Dan dia berkata bahwa dia memerlukan senjata itu
-
7:40 - 7:43karena trauma yang dirasakannya saat masih kecil.
-
7:43 - 7:46Dia memerlukannya agar merasa aman.
-
7:46 - 7:49Namun senjata itu sebenarnya adalah pesan bagi saya,
-
7:49 - 7:51dan walaupun dia tidak menyentuh saya,
-
7:51 - 7:57hidup saya sudah berada dalam bahaya setiap saat.
-
7:57 - 8:01Conor pertama kali menyerang saya secara fisik
-
8:01 - 8:03lima hari sebelum hari pernikahan kami.
-
8:03 - 8:08Saat itu jam 7 pagi dan saya masih memakai gaun malam saya.
-
8:08 - 8:12Saya sedang bekerja untuk menyelesaikan tugas penulisan lepas
-
8:12 - 8:14dan saat itu saya merasa frustrasi.
-
8:14 - 8:17Lalu Conor menggunakan kemarahan saya sebagai alasan
-
8:17 - 8:20untuk menaruh kedua tangannya di leher saya
-
8:20 - 8:24dan mencekik saya begitu erat sampai saya tidak dapat bernafas atau berteriak
-
8:24 - 8:26dan sambil mencekik saya
-
8:26 - 8:30dia menghantamkan kepala saya ke dinding berkali-kali.
-
8:30 - 8:35Lima hari kemudian, sepuluh luka di leher saya baru saja sembuh
-
8:35 - 8:38dan saya mengenakan pakaian pengantin ibu saya
-
8:38 - 8:40dan menikahinya
-
8:40 - 8:42Saya yakin kami akan hidup bahagia selamanya
-
8:42 - 8:46walaupun apa yang sudah terjadi
-
8:46 - 8:50karena saya mencintainya dan dia juga begitu mencintai saya.
-
8:50 - 8:53Dia begitu menyesal
-
8:53 - 8:57dan merasa tertekan karena kami akan menikah
-
8:57 - 8:59dan kami akan menjadi satu keluarga.
-
8:59 - 9:00Itu adalah peristiwa satu-satunya
-
9:00 - 9:04dan dia tidak akan melukai saya lagi.
-
9:04 - 9:07Dia mengulanginya kembali dua kali selama bulan madu
-
9:07 - 9:10Yang pertama, saya sedang mengemudi ke pantai rahasia
-
9:10 - 9:12dan saya tersesat,
-
9:12 - 9:15lalu dia memukul sisi kepala saya dengan sangat keras
-
9:15 - 9:18sampai sisi kepala saya yang lain menghantam
-
9:18 - 9:20jendela kaca mobil berulang kali.
-
9:20 - 9:23Lalu beberapa hari kemudian, saat kami kembali dari berbulan madu,
-
9:23 - 9:26dia menjadi frustrasi karena lalu lintas
-
9:26 - 9:29dan dia melempar Big Mac dingin ke wajah saya.
-
9:29 - 9:32Conor terus memukuli saya satu atau dua kali setiap minggu
-
9:32 - 9:35selama dua setengah tahun pernikahan kami.
-
9:35 - 9:38Saya salah karena berpikir bahwa saya adalah orang satu-satunya
-
9:38 - 9:41dan sendirian dalam situasi ini.
-
9:41 - 9:43Satu dari tiga wanita di Amerika
-
9:43 - 9:47pernah mengalami kekerasan atau ancaman di dalam hidupnya
-
9:47 - 9:51dan laporan dari CDC mengatakan bahwa ada 15 juta anak-anak
-
9:51 - 9:54mengalami kekerasan setiap tahunnya.
-
9:54 - 9:59Jadi sebenarnya, saya memiliki banyak teman.
-
9:59 - 10:01Kembali ke pertanyaan saya:
-
10:01 - 10:03Mengapa saya tidak pergi?
-
10:03 - 10:06Jawabannya mudah.
-
10:06 - 10:09Saya tidak tahu dia melakukan kekerasan.
-
10:09 - 10:13Walaupun dia mengarahkan senjatanya ke kepala saya,
-
10:13 - 10:15mendorong saya jatuh dari tangga,
-
10:15 - 10:16mengancam untuk membunuh anjing kami,
-
10:16 - 10:20menarik kunci mobil saat saya berkendara di jalan raya,
-
10:20 - 10:23menuang gilingan kopi ke kepala saya
-
10:23 - 10:25saat saya bersiap-siap pergi untuk wawancara kerja,
-
10:25 - 10:29saya tidak pernah berpikir bahwa saya mengalami kekerasan.
-
10:29 - 10:33Namun, saya adalah seorang wanita perkasa
-
10:33 - 10:35yang mencintai seorang pria bermasalah,
-
10:35 - 10:37dan sayalah satu-satunya orang di muka Bumi ini
-
10:37 - 10:41yang dapat membantu Conor menghadapi iblis itu.
-
10:41 - 10:45Pertanyaan lain yang ditanyakkan semua orang adalah,
-
10:45 - 10:47mengapa dia tidak pergi?
-
10:47 - 10:51Mengapa saya tidak keluar? Saya bisa keluar kapan saja.
-
10:51 - 10:56Bagi saya, ini adalah pertanyaan paling menyakitkan dna menyedihkan
-
10:56 - 10:59karena kami, para korban, mengetahui sesuatu yang biasanya tidak Anda ketahui:
-
10:59 - 11:03Meninggalkan seorang penyiksa itu sangat berbahaya
-
11:03 - 11:06karena langkah terakhir dari pola kekerasan dalam rumah tangga
-
11:06 - 11:09adalah membunuh.
-
11:09 - 11:12Lebih dari 70 persen pembunuhan dalam kekerasan rumah tangga itu
-
11:12 - 11:16terjadi setelah si korban mengakhiri hubungan
-
11:16 - 11:18dan keluar
-
11:18 - 11:21karena si penyiksa merasa saat itu sudah tidak ada ruginya.
-
11:21 - 11:24Hasil lainnya adalah si penyiksa menguntit dalam jangka panjang
-
11:24 - 11:27walaupun setelah dia menikah kembali,
-
11:27 - 11:29penyangkalan akan sumber-sumber keuangan
-
11:29 - 11:32dan pengubahan sistem pengadilan keluarga
-
11:32 - 11:34untuk menakuti si korban dan anak-anaknya
-
11:34 - 11:39yang terus menerus dipaksa oleh para hakim
-
11:39 - 11:41untuk menghabiskan waktu dengan pria
-
11:41 - 11:45yang memukuli ibu mereka tanpa pengawasan.
-
11:45 - 11:49Lalu kita masih bertanya, mengapa dia tidak pergi?
-
11:49 - 11:51Saya sanggup pergi
-
11:51 - 11:54karena satu pukulan terakhir yang sadis
-
11:54 - 11:57yang menghancurkan penyangkalan saya.
-
11:57 - 12:00Saya menyadari bahwa pria yang sangat saya cintai
-
12:00 - 12:03akan membunuh saya jika saya mengijinkannya.
-
12:03 - 12:06Jadi saya tidak lagi bungkam.
-
12:06 - 12:08Saya mengatakan kepada semua orang:
-
12:08 - 12:12polisi, para tetangga,
-
12:12 - 12:16para sahabat, keluarga saya, dan orang asing,
-
12:16 - 12:23dan saya bisa berada di sini karena Anda membantu saya.
-
12:23 - 12:25Kita cenderung mengklisekan para korban
-
12:25 - 12:29sebagai tajuk berita menyeramkan,
-
12:29 - 12:32wanita yang menghancurkan dirinya sendiri, barang rusak.
-
12:32 - 12:35Pertanyaan, "Mengapa dia tidak pergi?"
-
12:35 - 12:40bagi beberapa orang merupakan sandi bagi, "Itu salahmu karena tidak pergi,"
-
12:40 - 12:44seperti jika si korban sengaja memilih untuk mencintai pria
-
12:44 - 12:46yang ingin menghancurkan dirinya.
-
12:46 - 12:49Namun sejak menerbitkan "Crazy Love,"
-
12:49 - 12:52saya telah mendengar ratusan kisah dari pria dan wanita
-
12:52 - 12:55yang juga keluar,
-
12:55 - 12:59yang belajar pelajaran hidup tidak ternilai dari apa yang terjadi,
-
12:59 - 13:03dan yang membangun kembali hidupnya -- hidup bahagia --
-
13:03 - 13:06sebagai pegawai, istri, dan ibu,
-
13:06 - 13:10dan seutuhnya bebas dari kekerasan, seperti saya.
-
13:10 - 13:15Karena ternyata biasanya korban kekerasan dalam rumah tangga dan yang berhasil selamat
-
13:15 - 13:18adalah orang-orang seperti saya.
-
13:18 - 13:22Saya menikah kembali dengan pria yang baik dan lembut,
-
13:22 - 13:24dan kami memiliki tiga orang anak.
-
13:24 - 13:28Saya memiliki laboratorium hitam dan juga minivan.
-
13:28 - 13:31Yang tidak akan pernah saya alami lagi,
-
13:31 - 13:34selamanya
-
13:34 - 13:36adalah senjata yang diarahkan ke kepala saya
-
13:36 - 13:40oleh seseorang yang mengatakan kalau dia mencintai saya.
-
13:40 - 13:43Sekarang, mungkin Anda berpikir,
-
13:43 - 13:44"Wow, ini luar biasa,"
-
13:44 - 13:48atau," Wow, dulu dia bodoh sekali,"
-
13:48 - 13:54namun selama presentasi inik saya sebenarnya membicarakan Anda.
-
13:54 - 13:57Saya yakin ada beberapa orang
-
13:57 - 13:59yang sedang mendengarkan saya saat ini
-
13:59 - 14:02yang sedang mengalami penyiksaan
-
14:02 - 14:04atau pernah mengalami penyiksaan sewaktu kecil
-
14:04 - 14:08atau si pelaku penyiksaan itu sendiri.
-
14:08 - 14:10Penyiksaan dapat terjadi pada putri Anda,
-
14:10 - 14:15saudara perempuan Anda, atau sahabat terbaik Anda.
-
14:15 - 14:18Saya dapat mengakhiri kisah gila saya sendiri
-
14:18 - 14:21dengan tidak lagi bungkam.
-
14:21 - 14:23Saya masih membuka mulut hingga sekarang.
-
14:23 - 14:27Itulah cara saya untuk membantu para korban lainnya,
-
14:27 - 14:30dan saya mohon kepada Anda
-
14:30 - 14:33untuk membicarakan apa yang Anda dengar di sini.
-
14:33 - 14:36Penyiksaan dapat berkembang hanya dalam kebungkaman.
-
14:36 - 14:40Anda dapat mengakhiri kekerasan dalam rumah tangga
-
14:40 - 14:44hanya dengan menyorotinya.
-
14:44 - 14:47Kami, para korban, memerlukan semua orang
-
14:47 - 14:51agar dapat mengerti
-
14:51 - 14:55rahasia dari kekerasan dalam rumah tangga.
-
14:55 - 14:58Berikan terang pada penyiksaan itu dengan membicarakannya
-
14:58 - 15:00dengan anak-anak, rekan kerja,
-
15:00 - 15:02sahabat, dan keluarga Anda.
-
15:02 - 15:05Anggap mereka yang berhasil selamat sebagai orang-orang yang
-
15:05 - 15:08luar biasa, menyenangkan, dan memiliki masa depan.
-
15:08 - 15:11Mengenali gejala awal dari kekerasan
-
15:11 - 15:14lalu dengan sadar melakukan sesuatu,
-
15:14 - 15:18mengurangi, dan menunjukkan jalan keluar yang aman bagi para korban.
-
15:18 - 15:22Bersama kita dapat membuat tempat tidur,
-
15:22 - 15:26meja makan, dan keluarga kita
-
15:26 - 15:29menjadi tempat yang aman dan damai.
-
15:29 - 15:31Terima kasih.
-
15:31 - 15:39(Tepuk tangan)
- Title:
- Leslie Morgan Steiner: Mengapa korban kekerasan dalam rumah tangga tidak pergi
- Speaker:
- Leslie Morgan Steiner
- Description:
-
Leslie Morgan Steiner merasakan "cinta yang gila" -- yaitu, tergila-gila mencintai pria yang terus menyiksa dan mengancam nyawanya. Steiner menceritakan kisah gelap dari hubungannya, mengoreksi kesalahpahaman dari kebanyakan orang akan para korban kekerasan dalam rumah tangga dan menjabarkan bagaimana kita dapat membantu membongkar kebungkaman mereka. (Difilmkan di TEDxRainier.)
- Video Language:
- English
- Team:
closed TED
- Project:
- TEDTalks
- Duration:
- 15:59
![]() |
Dimitra Papageorgiou approved Indonesian subtitles for Why domestic violence victims don't leave | |
![]() |
Johan Santoso accepted Indonesian subtitles for Why domestic violence victims don't leave | |
![]() |
Johan Santoso commented on Indonesian subtitles for Why domestic violence victims don't leave | |
![]() |
Johan Santoso edited Indonesian subtitles for Why domestic violence victims don't leave | |
![]() |
Antonius Yudi Sendjaja edited Indonesian subtitles for Why domestic violence victims don't leave | |
![]() |
Antonius Yudi Sendjaja edited Indonesian subtitles for Why domestic violence victims don't leave | |
![]() |
Antonius Yudi Sendjaja edited Indonesian subtitles for Why domestic violence victims don't leave | |
![]() |
Antonius Yudi Sendjaja edited Indonesian subtitles for Why domestic violence victims don't leave |