< Return to Video

Day in the Life of a Japanese Housewife in Tokyo

  • 0:00 - 0:02
    Ini adalah keseharian dari seorang ibu rumah tangga Jepang.
  • 0:02 - 0:04
  • 0:20 - 0:25
    Ini Tomomi, seorang Ibu rumah tangga berumur 38 tahun, yang tinggal di Tokyo dengan suami dan anaknya.
  • 0:26 - 0:28
    Dan inilah caranya dia memulai hari
  • 0:28 - 0:30
  • 0:30 - 0:34
    Oh, dan ini anaknya Tomomi, Karin. Sebentar lagi dia akan berumur tiga tahun.
  • 0:34 - 0:38
    Mungkin sebelumnya kalian sadar, mereka tidur di kasur yang sama. Di Jepang
  • 0:38 - 0:43
    sangat umum bagi seorang anak yang belum sekolah untuk tidur dengan orang tuanya di kasur yang sama.
  • 0:43 - 0:45
  • 0:48 - 0:54
    Dan itu suaminya Tomomi, dia bekerja sebagai freelancer dan pagi ini ada
    sebuah meeting, jadi dia sedang sedikit buru-buru
  • 0:55 - 1:01
    Sebagai ibu rumah tangga, tugas pertama Tomomi ada menyiapkan sarapan.
  • 1:01 - 1:05
    Di Jepang, sangatlah umum untuk menyajikan sup miso karena miso adalah menu sarapan tradisional Jepang
  • 1:05 - 1:10
    Mereka tinggal di sebuah apartement 2LDK, yang berarti 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang makan, dan dapur.
  • 1:10 - 1:13
    Di ruangan lainnya, mereka bahkan memiliki kamidana, yaitu sebuah kuil kecil.
  • 1:13 - 1:17
    Setiap pagi, suaminya Tomomi mengikuti
    sebuah adat tradisional Jepang untuk mengganti air
  • 1:18 - 1:20
    memberikan persembahan, kemudian berdoa
  • 1:20 - 1:22
  • 1:22 - 1:25
    Sepertinya Karin sedang menonton acara anak kecil Jepang di YouTube.
  • 1:26 - 1:31
    Ternyata saat ini, sangatlah umum untuk membolehkan anak menonton konten favoritnya di handphone mereka.
  • 1:31 - 1:35
    dan ternyata, ini adalah handphone milik Karin, yang merupakan handphone lama milik orang tuanya.
  • 1:40 - 1:47
    Jadi mereka sedang memakan gomoku umami, yang merupakan sebuah tumisan sisa semalam dan sup miso natto, dan nasi.
  • 1:47 - 1:49
    Dan sangatlah umum untuk memakan natto
  • 1:49 - 1:55
    Sebuah fermentasi kacang kedelai untuk sarapan di Jepang, dan karena anak - anak mulai memakannya sejak mereka bayi, mereka belajar untuk menyukainya
  • 1:58 - 2:01
    Mengucapkan Itadakimasu di Jepang adalah sebuah ucapan
  • 2:01 - 2:04
    sebelum makan yang memiliki arti "terima kasih atas hidangannya"
  • 2:04 - 2:09
    Orang tua akan menerapkan kebiasaan ini saat anak tersebut sudah bisa makan dengan normal.
  • 2:11 - 2:12
    Uh oh
  • 2:12 - 2:18
    Karin tidak seharusnya menonton YouTube saat makan, tapi dia tidak tahan. Tomomi, apakah dia sering menonton YouTube ?.
  • 2:26 - 2:32
    Sangat penting bagi Tomomi dan suaminya untuk mengajarkan Karin etika makan yang benar namun sepertinya Karin belajar dengan cepat.
  • 2:33 - 2:35
    Kapan dia mulai menggunakan sumpit ?
  • 2:39 - 2:45
    Saat ini untuk membantu anak - anak belajar menggunakan sumpit, beberapa diberikan sumpit mainan seperti ini yang membantu untuk menahan sumpit pada tempatnya.
  • 3:04 - 3:07
    Berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk merias diri ?
  • 3:08 - 3:09
    Umurmu berapa tahun ?
  • 3:11 - 3:13
    Seriusan ?
  • 3:16 - 3:21
    Sepertinya dia masih sedikit malu. Jadi dalam beberapa bulan, Karin akan masuk Youchien yang memiliki arti
  • 3:21 - 3:26
    Taman kanak kanak yang biasanya dimasuki oleh anak berumur tiga hingga lima tahun di Jepang.
  • 3:26 - 3:33
    Ada juga sekolah yang lebih santai yaitu Hoikuen dimaksudkan untuk orang tua yang bekerja, dimana hoikuen menerima anak dari nol hingga lima tahun.
  • 3:33 - 3:39
    Namun karena Tomomi adalah Ibu rumah tangga akan susah untuk anaknya masuk. Sebenarnya, di Tokyo
  • 3:39 - 3:44
    Hal ini telah menjadi masalah besar dimana anak kecil harus masuk daftar antrian hanya karena tidak mencukupinya
  • 3:45 - 3:51
    sekolah asuh dan jika kamu adalah ibu rumah tangga seperti Tomomi, hampir mustahil untuk mendaftarkan anakmu
  • 3:51 - 3:53
    Karin, mainan mana yang jadi favoritmu ?
  • 4:02 - 4:06
    KARIN : Banana...Apple.
  • 4:06 - 4:08
    Oh, ternyata Karin tahu banyak kata - kata bahasa Inggris.
  • 4:08 - 4:10
    Apa kamu mengajarinya ?
  • 4:30 - 4:33
    Jadi hari ini, Karin sedang berlatih untuk memakai bajunya sendiri.
  • 4:33 - 4:36
    Sepertinya memakaikan baju anak, semuanya sama di dunia.
  • 4:46 - 4:50
    Setelah memakaikan karin baju, dan menyiapkan dirinya, akhirnya Tomomi memiliki waktu untuk tugas rumahnya.
  • 4:51 - 4:53
    Dia membersihkan apartemen dan mencuci piring bekas sarapan tadi
  • 4:54 - 4:59
    Di umurnya sekarang, Karin sudah bisa bermain sendiri sehingga Tomomi bisa fokus mengerjakan tugas rumahnya.
  • 5:00 - 5:05
    Setelah selesai mengerjakan tugas paginya, Tomomi masih memiliki waktu untuk bermain bersama Karin.
  • 5:05 - 5:07
    Mari kita lihat apa yang akan mereka lakukan setelah ini.
  • 5:13 - 5:15
    Saat kamu mau pergi berdua, apa yang kamu lakukan ?
  • 5:20 - 5:22
    DI jepang, menyewa pengasuh tidaklah lazim.
  • 5:22 - 5:26
    Jadi Tomomi meminta ibunya sekali dalam sebulan untuk menjaga Karin sehingga dia bisa pergi dengan suaminya.
  • 5:29 - 5:33
    Sepertinya mereka sendan mewarnai sesuatu sekarang, Sambil mereka melakukannya
  • 5:33 - 5:36
    Mari lihat sekeliling rumah.
  • 5:41 - 5:45
    DI jepang, biasanya setiap rumah memiliki panggangan ikan dibawah kompor.
  • 5:45 - 5:47
    Tapi tunggu, apa ini ? Kamu ngga menggunakan panggangan ikan ?
  • 5:52 - 5:53
    Karena Karin mungkin akan memainkannya
  • 5:53 - 5:57
    Dia mematikan gasnya, menggunakan kompor IR sebagai gantinya.
  • 5:57 - 6:01
    Dan ini adalah unit bathup yang dapat mengisi air secara otomatis
  • 6:01 - 6:02
    dan temperatur.
  • 6:04 - 6:09
    Sementara Karin sedang bermain sendiri. Tomomi menggunakan waktu senggangnya untuk mengerjakan blognya.
  • 6:09 - 6:11
    Jadi apa isi di dalam blogmu ?
  • 6:19 - 6:22
    Terkadang, dia bahkan mengisi beberapa seminar.
  • 6:22 - 6:27
    tentang bagaimana mengatur dan memikirkan emosi agar dapat hidup dengan lebih positif.
  • 6:27 - 6:29
    untuk orang itu sendiri dan sekitarnya.
  • 6:29 - 6:33
    Oh! Sepertinya Karin ingin bermain dengannya sekarang. Sebagai ibu, Tomomi memilih
  • 6:34 - 6:39
    memprioritaskan kebutuhan Karin sehingga dia harus dengan cepat bertindak.
  • 6:46 - 6:49
    Uh-oh, Karin tidak ingin membereskan mainannya.
  • 6:51 - 6:53
    Sekarang, mereka siap untuk pergi ke taman
  • 6:56 - 6:59
    Karin sedang dalam masa dimana dia ingin melakukan semuanya sendiri.
  • 6:59 - 7:04
    jadi, Tomomi harus belajar sabar untuk membiarkan anaknya terbiasa dengan hal ini.
  • 7:05 - 7:07
    Tapi, ini membutuhkan waktu sepertinya
  • 7:09 - 7:10
    Akhirnya !! Keluar
  • 7:15 - 7:18
    Ini adalah "mamachari" artinya sepeda milik ibu.
  • 7:18 - 7:22
    Sepeda ini memiliki ciri khas frame tengah yang lebih rendah, untuk memudahkan naik dan turunnya.
  • 7:22 - 7:25
    Sebenarnya, tidak banyak orang yang mengemudi di Tokyo. Biasanya mereka mempunyai sepeda.
  • 7:25 - 7:30
    dan beberapa tahun ini, banyak mamachari baru yang dilengkapi dengan motor pedal elektrik.
  • 7:30 - 7:32
    sehingga lebih mudah dalam menggunakannya dengan anak - anak.
  • 7:32 - 7:39
    Kamu akan sering melihat ibu - ibu dengan sebuah bayi dikursi depan dan anaknya yang lebih tua di belakang.
  • 7:40 - 7:44
    Sebagai bagian dari membesarkan anak, Tomomi percaya bahwa sangatlah penting untuk membiarkan anak bermain di luar.
  • 7:44 - 7:47
    Jadi, biasanya dia sering membawa anaknya ke taman.
  • 7:48 - 7:50
    Berapa lama biasanya Karin bermain di taman ?
  • 7:53 - 7:57
    Wow, itu sangat lama. Terkadang, sesama orangtua akan saling bicara di taman.
  • 7:57 - 8:02
    namun, di Tokyo, orang tidak biasa berbicara dengan orang asing sehingga lebih susah untuk menemukan teman.
  • 8:02 - 8:06
    Karin juga sering menemukan teman di taman bermain, tapi sepertinya hari ini tidak.
  • 8:11 - 8:13
    Ternyata Karin ingin membawa sepatu putihnya ke taman.
  • 8:13 - 8:15
    dan Tomomi tidak mengijinkannya karena
  • 8:15 - 8:17
    sepatunya bisa kotor nanti.
  • 8:17 - 8:18
    dan lihatlah apa yang terjadi.
  • 8:27 - 8:29
    Sekarang, mereka mengunjungi toko daging di sekitar situ.
  • 8:29 - 8:30
    untuk membeli daging makan malam nanti.
  • 8:47 - 8:50
    Awww, Karin sepertinya capek.
  • 9:00 - 9:03
    Apa kamu memiliki ketentuan tertentu saat membesarkan Karin ?
  • 9:21 - 9:24
    Sekarang, Tomomi memiliki waktu untuk mengerjakan sesuatu.
  • 9:24 - 9:27
    dan dia menggunakannya untuk membuat website baru untuk bisnisnya.
  • 9:31 - 9:36
    Oh! Suaminya sudah pulang. Tomomi bilang dia sangat senang ada suaminya untuk membesarkan Karin bersama.
  • 9:36 - 9:39
    Sangatlah umum di Jepang untuk ibu rumah tangga membesarkan anaknya sendiri.
  • 9:39 - 9:44
    Sangat umum hingga ada sebutan untuk hal itu "wanope ikuji". Singkatan dari:
  • 9:44 - 9:48
    "One Operation Child Rearing" dimana hal tersebut termasuk dalam tugas - tugas rumah.
  • 9:48 - 9:52
    Sampai pada titik, survey terkini memperlihatkan pria di Jepang rata rata
  • 9:52 - 9:56
    melakukan 18.3% tugas rumah dan mengasuh anak sementara perempuan 81.7%
  • 9:56 - 10:00
    Persentase ini tertinggi dibandingkan dengan 33 negara besar di dunia.
  • 10:01 - 10:03
    Oh! Sepertinya mereka sedang membuat kue.
  • 10:03 - 10:06
    Tomomi juga percaya, sangat penting untuk mengajari anaknya cara memasak
  • 10:06 - 10:10
    Jadi dia membiarkan anaknya ikut memasak; memberikan anaknya tugas - tugas kecil yang bisa dia kerjakan.
  • 10:14 - 10:16
    Apa kamu membuat kue dengan sebuah pan ?
  • 10:26 - 10:30
    Di Jepang, sedikit dapur yang memiliki oven dikarenakan kurangnya tempat.
  • 10:30 - 10:35
    Jadi akan menemukan banyak poduk kreatif seperti ini dan juga cara kreatif lainnya untuk memasak.
  • 10:36 - 10:40
    Oh no! Karin menjadi sedikit rewel karena dia tidak mau memakannya tanpa susu.
  • 10:42 - 10:46
    Mungkin dia masih kecapekan akibat bermain di luar. Namun, tampaknya Tomomi sudah biasa mengalaminya.
  • 10:55 - 10:57
    Sekarang, saatnya memasak makan malam.
  • 11:00 - 11:04
    Karin ingin membantu sehingga Tomomi sangat senang dan membiarkannya membersihkan nasi.
  • 11:04 - 11:07
    Sebelum menikah, Tomomi hampir tidak pernah memasak.
  • 11:07 - 11:10
    namun, kemudian dia belajar dari teman ibunya yang pintar memasak.
  • 11:19 - 11:21
    Jadi bagaimana kamu memutuskan ingin memasak apa tiap hari ?
  • 11:28 - 11:32
    Jadi suaminya Tomomi harus keluar lagi untuk bekerja, tapi sepertinya ada yang tidak senang.
  • 11:32 - 11:34
    (KARIN MENANGIS)
  • 11:39 - 11:42
    TIdak apa, Tomomi ada untuk menenangkan dan bermain dengan anaknya.
  • 11:46 - 11:50
    Dan sekarang, Karin memintanya untuk menjadi fotografer.
  • 11:50 - 11:51
    Hal-hal yang akan ibu lakukan.
  • 11:59 - 12:01
    TOMOMI & KARIN: Itadakimasu
  • 12:01 - 12:07
    Untuk makan malem, Tomomi menggunakan babi dari toko tadi untuk memasak pork napa cabbage mille-feuille
  • 12:07 - 12:09
    dan sebuah onigiri kecil untuk Karin.
  • 12:25 - 12:28
    Di Jepang, sangatlah umum untuk berbagi air mandi bersama dalam satu keluarga
  • 12:28 - 12:31
    bahkan saat ada beberapa anak dengan umur berbeda.
  • 12:31 - 12:35
    Dahulu, ada adat dimana ayah akan mandi pertama dan ibu mandi terakhir.
  • 12:35 - 12:37
    namun saat ini, adat itu sudah ditinggalkan.
  • 12:38 - 12:42
    Sekarang, dia sedang menyisihkan laundry milik Karin untuk besok dan bersiap untuk menidurkan Karin.
  • 12:52 - 12:55
    Oh no! Tomomi sedang kesusahan untuk menggosok gigi milik Karin.
  • 13:04 - 13:08
    Ternyata, Tomomi harus kreatif agar dapat meyakinkan karin untuk menggosok giginya.
  • 13:16 - 13:20
    Biasanya butuh waktu sekitar 15 hingga 20 menit untuk menidurkan Karin.
  • 13:27 - 13:28
    Saat sudah tidur,
  • 13:28 - 13:31
    Tomomi akhirnya memliki kesempatan untuk menyelesaikan sisa pekerjaan rumahnya.
  • 13:31 - 13:37
    dan di waktu sisanya setelah ini, dia bisa menggunakannya untuk diri sendiri. Seperti merencanakan seminal selanjutnya, Gokigen Life.
  • 13:38 - 13:40
    dan dia juga memiliki waktu untuk bermain Instagram.
  • 13:40 - 13:43
    Setiap hari, dia berusaha untuk meningkatkan kepedulian terhadap apa yang dia lakukan.
  • 13:44 - 13:47
    Jadi seperti itulah kehidupan keseharian dari seorang Ibu rumah tangga Jepang.
  • 13:48 - 13:51
    Seperti yang bisa kalian lihat, dia memiliki waktu untuk dirinya sendiri sekarang
  • 13:51 - 13:52
    Karin sudah tidur.
  • 13:52 - 13:56
    Jadi dia memiliki waktu sekitar dua jam sebelum dia tidur pukul 12 nanti.
  • 13:56 - 13:59
    Jika kalian ingin melihat apa yang sedang dia kerjakan, aku akan meninggalkan link di deskripsi.
  • 13:59 - 14:02
    Dan jika kalian ingin melihat kehidupan keseharianku,
  • 14:02 - 14:04
    Baru - baru ini aku membuat channel bernama Tokyo Zebra
  • 14:04 - 14:07
    dan di channel tersebut ada istriku juga Maiko
  • 14:07 - 14:09
    dan jika kalian belum tahu dari video sebelumnya,
  • 14:09 - 14:10
    Kami akan memiliki bayi
  • 14:10 - 14:14
    Jadi di channel tersebut ada semua hal tentang itu
  • 14:14 - 14:18
    and jika kalian ingin melihat, aku memiliki banyak video kehidupan keseharian lainnnya yang akan datang.
  • 14:18 - 14:20
    jadi pastikan untuk mengklik Subsrice
  • 14:20 - 14:22
    dan juga notifikasi dan sampai jumpa di video selanjutnya.
Title:
Day in the Life of a Japanese Housewife in Tokyo
Description:

more » « less
Video Language:
English
Team:
Paolo fromTOKYO
Duration:
14:23

Indonesian subtitles

Revisions