Return to Video

Satu hari dalam kehidupan bidan Aztec - Kay Read

  • 0:07 - 0:11
    Dewa Matahari terbit
    di hari 7-Monyet,
  • 0:11 - 0:14
    perlahan jemarinya
    menebarkan kemilau merah
  • 0:14 - 0:19
    yang bepadu dengan asap yang mengepul
    dari banyak api perapian di Tenochtitlan.
  • 0:19 - 0:24
    Sang bidan, Xoquauhtli, dihadapkan
    dengan pilihan yang sulit.
  • 0:24 - 0:29
    Pergantian penting dari musim hujan
    ke musim kemarau sedang berlangsung.
  • 0:29 - 0:32
    Sepanjang musim panas, para dewa telah
    mencukupi pangan dengan jagung,
  • 0:32 - 0:35
    tapi bulan-bulan musim panas
    yang subur akan berlalu.
  • 0:35 - 0:39
    Hari ini berlangsung pada waktu
    festival yang menandai pergantian
  • 0:39 - 0:42
    antara musim panas, saat para dewa
    memberi makan orang-orang,
  • 0:42 - 0:46
    dan musim dingin, saat orang-orang
    balik memberi makan para dewa.
  • 0:46 - 0:50
    Xoquauhtli berutang kepada
    pelindungnya, Teteoinnan,
  • 0:50 - 0:54
    dewi kesatria wanita
    di pusat festival ini.
  • 0:54 - 0:58
    Teteoinnan berperang baik di medan
    peperangan wanita ketika melahirkan
  • 0:58 - 1:02
    dan dalam pertempuran lelaki
    menghadapi musuh Tenochtitlan.
  • 1:02 - 1:06
    Dia harus dijaga tetap senang
    atau akan membawa sial.
  • 1:06 - 1:08
    Sang bidan harus mengikuti
    festival hari ini,
  • 1:08 - 1:12
    tetapi salah satu pasiennya bisa
    melahirkan kapan saja.
  • 1:12 - 1:15
    Xoquauhtli memutuskan
    memeriksa pasiennya dulu.
  • 1:15 - 1:18
    Si ibu hamil tak bekerja terlalu
    keras, mengunyah permen karet,
  • 1:18 - 1:20
    atau mengangkat benda yang berat.
  • 1:20 - 1:23
    Keluarga si ibu merawatnya dengan baik.
  • 1:23 - 1:26
    Tentu Xoquauhtli bisa meluangkan
    sedikit waktu untuk memuja dewinya.
  • 1:26 - 1:31
    Dia menyerahkan tanggung jawab kepada
    muridnya dan menuju ke pusat kota.
  • 1:31 - 1:35
    Sepanjang jalan, dia melihat wanita
    menyapu jalan dan menggantung labu
  • 1:35 - 1:37
    untuk persiapan festival.
  • 1:37 - 1:40
    Akhirnya, dia mencapai Piramida Agung.
  • 1:40 - 1:43
    Di puncak ada dua kuil: kuil utara,
  • 1:43 - 1:46
    tempat ritual memuja
    dewa hujan saat musim panas,
  • 1:46 - 1:50
    dan kuil selatan, tempat ritual untuk
    memuja dewa perang saat musim dingin.
  • 1:50 - 1:54
    Di saat ekuinoks, matahari
    terbit di antara kedua sisi.
  • 1:54 - 1:57
    Upacara dimulai dengan perang
    tiruan antara para bidan
  • 1:57 - 1:59
    dan tabib yang lainnya.
  • 1:59 - 2:03
    Tim Xoquauhtli bertarung sungguh-sungguh,
    melempar nochtle, marigold,
  • 2:03 - 2:06
    dan bola yang terbuat dari
    alang-alang dan lumut.
  • 2:06 - 2:09
    Mereka bercanda,
    mencaci lawan, dan tertawa.
  • 2:09 - 2:13
    Tapi kemudian, seorang gadis datang
    berlari membawa pesan untuk Xoquauhtli.
  • 2:13 - 2:16
    Pasiennya sedang melahirkan!
  • 2:16 - 2:17
    Dia bergegas kembali ke rumah itu.
  • 2:17 - 2:19
    Semua perempuan tua
    dari keluarga besar
  • 2:19 - 2:22
    telah berkumpul untuk kelahiran—
  • 2:22 - 2:25
    pengalaman mereka sangat berharga
    bila terjadi hal yang buruk.
  • 2:25 - 2:31
    Ia menyiapkan diri dengan berdoa memuji
    alat-alatnya yang terpenting: jari-jemari.
  • 2:31 - 2:35
    Lalu ia memberi cihuapatli ke pasiennya
    untuk membantu mengeluarkan bayi,
  • 2:35 - 2:39
    memijat dan menggosok
    perutnya dengan tembakau.
  • 2:39 - 2:42
    Setelah berdoa sebentar ke Teteoinnan,
  • 2:42 - 2:46
    dia meminta pasiennya
    bertindak seperti kesatria.
  • 2:46 - 2:49
    Bayi perempuan yang kuat
    lolos ke tangannya yang menunggu
  • 2:49 - 2:52
    dan para perempuan tua
    menyorakkan teriakan gembira.
  • 2:52 - 2:57
    Xoquauhtli mengambil beberapa tetes air
    dari mangkuk giok, meniup air itu,
  • 2:57 - 3:00
    dan meletakkannya di
    lidah mungil si bayi.
  • 3:00 - 3:03
    Dia memanggil si bayi dengan sebutan
    batu hijau mulia, kesatria kecil,
  • 3:03 - 3:06
    dan memberitahunya bagaimana
    para penguasa Langit Kesembilan
  • 3:06 - 3:11
    meniupkan kehidupan padanya, mengirimnya
    ke tempat beban dan kesengsaraan ini.
  • 3:11 - 3:15
    Lalu dia beralih ke si
    ibu baru, memujinya,
  • 3:15 - 3:20
    mengatakan si ibu berlaku layaknya
    kesatria elang, kesatria jaguar.
  • 3:20 - 3:25
    Pada saat mereka selesai, hari sudah malam
    dan nyala api telah padam.
  • 3:25 - 3:29
    Xoquauhtli menumpuk sisa batu bara
    panas di tengah perapian,
  • 3:29 - 3:32
    menjaganya agar tetap menyala.
  • 3:32 - 3:37
    Ia meletakkan si bayi di keranjang
    anyaman, kepala menghadap api yang hangat.
  • 3:37 - 3:41
    Ini akan menghangatkan tonalli si bayi,
    pusat "jiwa" penting di dalam tubuh
  • 3:41 - 3:44
    pusat bagi kesehatan dan kesejahteraan.
  • 3:44 - 3:47
    Waktu hampir tengah malam—
    jika Xoquauhtli bergegas,
  • 3:47 - 3:51
    dia bisa kembali ke kuil
    untuk puncak festival.
  • 3:51 - 3:55
    Dia berjalan ke pusat kota, di mana
    pendeta menggendong wanita di punggung
  • 3:55 - 3:57
    menuju puncak piramida.
  • 3:57 - 4:01
    Untuk memulai musim baru dan memberi
    makan para dewa, dia akan dipenggal,
  • 4:01 - 4:05
    melambangkan bagaimana jagung
    dipotong di ladang.
  • 4:05 - 4:09
    Setelah itu, dia akan terlahir kembali
    sebagai Dewi Teteoinnan,
  • 4:09 - 4:12
    dan memimpin pelantikan
    para kesatria baru.
Title:
Satu hari dalam kehidupan bidan Aztec - Kay Read
Speaker:
Kay Read
Description:

Simak materi selengkapnya: https://ed.ted.com/lessons/a-day-in-the-life-of-an-aztec-midwife-kay-read

Sang bidan, Xoquauhtli, dihadapkan dengan yang pilihan sulit. Xoquauhtli berutang kepada pelindungnya, Teteoinnan, dewi kesatria wanita di pusat festival musiman Aztec, yang harus dijaga tetap senang atau akan membawa sial. Xoquauhtli harus mengikuti festival itu hari ini, tetapi salah satu pasiennya bisa melahirkan kapan saja. Kay Read menguraikan satu hari dalam kehidupan bidan Aztec.

Materi oleh Kay Read, disutradarai oleh AIM Creative Studios.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TED-Ed
Duration:
04:13

Indonesian subtitles

Revisions