< Return to Video

《白话佛法 第八册》1 欲望是堕落的根源

  • 0:06 - 0:11
    1. Nafsu adalah sumber kejatuhannya
  • 0:11 - 0:13
    Hari ini saya ingin
    berbicara kepada kalian semua,
  • 0:13 - 0:15
    kita karena di dunia manusia ini
  • 0:15 - 0:19
    menghadapI terlalu banyak rintangan
    dan terlalu banyak masalah,
  • 0:19 - 0:23
    akhirnya dengan bingung
    kehilangan kehidupan,
  • 0:23 - 0:28
    melupakan kehidupan,
    melupakan siapa diri kita sebenarnya.
  • 0:28 - 0:31
    Banyak orang semakin
    tidak dapat menerima dirinya sendiri,
  • 0:31 - 0:36
    banyak orang semakin tidak dapat
    memahami perilaku yang mereka lakukan,
  • 0:36 - 0:41
    banyak orang tidak tahu
    mengapa mereka hidup di dunia ini,
  • 0:41 - 0:46
    sebenarnya semua ini disebabkan
    oleh hambatan psikologis manusia.
  • 0:46 - 0:50
    Oleh karena itu, manusia tidak boleh
    membiarkan hatinya memiliki hambatan,
  • 0:50 - 0:53
    semakin besar hambatan,
    semakin kehilangan diri sendiri,
  • 0:53 - 0:55
    semakin tidak dapat
    menemukan diri sendiri,
  • 0:55 - 1:00
    dengan bingung
    akan jatuh ke jurang nafsu yang dalam.
  • 1:00 - 1:03
    Kalian pikirkan
    apakah benar demikian?
  • 1:03 - 1:06
    Ada orang yang terus-menerus
    mengejar nama dan keuntungan,
  • 1:06 - 1:09
    perlahan-lahan
    jatuh ke jurang yang dalam;
  • 1:09 - 1:12
    ada orang yang
    seumur hidup mengejar uang,
  • 1:12 - 1:17
    perlahan-lahan dia juga
    jatuh ke lubang nafsu yang dalam.
  • 1:17 - 1:18
    Di dunia manusia,
  • 1:18 - 1:23
    kita harus belajar tenang, dingin,
    dan mendalam,
  • 1:23 - 1:25
    yaitu sangat sunyi,
  • 1:25 - 1:27
    harus mengerti hal-hal ini,
  • 1:27 - 1:31
    kamu perlahan-lahan baru akan
    memahami hakikat kehidupan yang sesungguhnya.
  • 1:31 - 1:36
    Semakin tenang dan dingin seseorang,
    semakin dalam dia berpikir,
  • 1:36 - 1:41
    semakin mendalam,
    orang ini akan belajar Buddha semakin baik.
  • 1:41 - 1:47
    Kadang-kadang perasaan fisik
    jauh tidak sebanding dengan perasaan spiritual,
  • 1:47 - 1:50
    kadang-kadang
    orang berbaring di sofa,
  • 1:50 - 1:53
    berbaring di tempat tidur
    merasa sangat nyaman,
  • 1:53 - 1:58
    tetapi perasaan fisik kamu ini
    adalah suatu perasaan,
  • 1:58 - 2:03
    karena kamu merasakan hal ini setelah itu,
    kamu menikmati hal ini;
  • 2:03 - 2:05
    sedangkan orang yang belajar Buddha,
  • 2:05 - 2:08
    kamu merasakan
    hal-hal spiritual setelah itu,
  • 2:08 - 2:10
    kamu akan memahami banyak kebenaran,
  • 2:10 - 2:15
    kamu akan seperti bermimpi
    tiba-tiba terbangun,
  • 2:15 - 2:19
    perasaan spiritual orang yang belajar Buddha
    adalah kebangkitan.
  • 2:19 - 2:22
    Perasaan adalah suatu sensasi,
  • 2:22 - 2:23
    sedangkan kebangkitan
  • 2:23 - 2:27
    adalah suatu prasyarat yang benar-benar
    membuat orang mencapai pencerahan.
  • 2:27 - 2:31
    Perasaan pada tubuh
    dapat hilang dalam sekejap,
  • 2:31 - 2:37
    tetapi perasaan spiritual,
    tidak peduli baik atau buruk,
  • 2:37 - 2:40
    akan membuat kamu
    menikmati dan menderita.
  • 2:40 - 2:44
    Orang yang tidak dapat berpikir jernih,
    orang yang memiliki masalah mental,
  • 2:44 - 2:48
    dia terus menderita,
    menderita siksaan mental;
  • 2:48 - 2:51
    sedangkan orang yang dapat berpikir jernih,
    orang yang dapat melepaskan,
  • 2:51 - 2:53
    dia menikmati secara spiritual.
  • 2:53 - 2:59
    Oleh karena itu, perasaan dan kebangkitan
    saling melengkapi.
  • 2:59 - 3:02
    Kita di dunia manusia
    harus belajar ketenangan,
  • 3:02 - 3:05
    yaitu diri sendiri menjaga kesunyian.
  • 3:05 - 3:06
    Mengapa Shifu menyuruh kalian
  • 3:06 - 3:09
    ketika menghadapi masalah
    pertama-tama harus tenang?
  • 3:09 - 3:12
    Tidak peduli
    menghadapi masalah apa pun,
  • 3:12 - 3:14
    pertama jangan bersemangat,
  • 3:14 - 3:17
    jangan langsung memikirkan cara
    membalas dendam kepada orang lain,
  • 3:17 - 3:20
    tidak peduli mendengar apa,
    melihat apa,
  • 3:20 - 3:23
    pertama-tama diri sendiri harus tenang,
  • 3:23 - 3:28
    ketenangan pada dasarnya tidak memerlukan
    terlalu banyak kata-kata dan pikiran.
  • 3:28 - 3:33
    Dalam kehidupan,
    kadang-kadang kita menghadapi kesulitan,
  • 3:33 - 3:40
    kita dibully orang lain, dicemburui orang lain,
    atau difitnah orang lain dan sebagainya,
  • 3:40 - 3:43
    pertama-tama
    diri sendiri harus tenang,
  • 3:43 - 3:49
    kemudian jangan berbicara terlalu banyak,
    juga jangan berpikir macam-macam,
  • 3:49 - 3:53
    karena pikiranmu
    akan memengaruhi cara berpikirmu,
  • 3:53 - 3:56
    membuat hatimu semakin berpikir
    semakin tidak dapat memahami,
  • 3:56 - 4:02
    akhirnya kamu akan mengeluarkan
    kata-kata yang sangat mengherankan.
  • 4:02 - 4:04
    Kita di dunia manusia
    menjalani satu perjalanan,
  • 4:04 - 4:07
    karena kita sudah sampai
    di dunia manusia ini,
  • 4:07 - 4:10
    datang sekali sangat tidak mudah,
  • 4:10 - 4:17
    berapa tahun kita hidup di dunia ini,
    masih kabur tidak jelas,
  • 4:17 - 4:20
    tidak tahu diri sendiri datang
    ke dunia manusia untuk melakukan apa.
  • 4:20 - 4:24
    Seperti kalian banyak anak muda
    yang berpacaran,
  • 4:24 - 4:27
    saat berpacaran
    waktu berlalu dengan cepat,
  • 4:27 - 4:34
    ketika tidak ada banyak waktu baru berpikir,
    saya tidak tahu dulu melakukan apa.
  • 4:34 - 4:39
    Seperti banyak keluarga orang
    sebelum pecah,
  • 4:39 - 4:43
    dia setiap hari sibuk, lelah, susah,
  • 4:43 - 4:46
    ketika keluarga sekali pecah setelah itu,
  • 4:46 - 4:50
    dia baru berpikir:
    saya tidak tahu di rumah melakukan apa.
  • 4:50 - 4:55
    Ini karena manusia sendiri
    tidak memiliki suatu kebijaksanaan,
  • 4:55 - 4:59
    jadi tidak dapat
    melangkahi ambang batas spiritualmu.
  • 4:59 - 5:00
    Kita katakan,
  • 5:00 - 5:05
    sebuah pintu memiliki ambang,
    spiritualmu keluar pasti memiliki ambang.
  • 5:05 - 5:09
    Ambang pintu ini, apakah kamu dapat
    melangkahinya atau tidak?
  • 5:09 - 5:11
    Kalian melakukan kesalahan,
  • 5:11 - 5:15
    kalian merugikan orang lain,
    juga merugikan diri sendiri,
  • 5:15 - 5:19
    kalian secara spiritual
    dengan bingung sampai hari ini,
  • 5:19 - 5:23
    coba pikirkan, bagaimana kalian
    membuat diri sendiri terbebas?
  • 5:23 - 5:28
    Bagaimana membuat diri sendiri
    lepas dari beban berat ini?
  • 5:28 - 5:33
    Yaitu harus melangkahi
    ambang spiritual ini,
  • 5:33 - 5:37
    pertama-tama harus mengalahkan
    pemikiran diri sendiri,
  • 5:37 - 5:40
    kamu baru dapat
    melangkahi ambang ini.
  • 5:40 - 5:47
    Kalian sekarang ada berapa orang yang dapat
    mengalahkan pemikiran spiritual diri sendiri?
  • 5:47 - 5:51
    Ketika pemikiran tidak bergerak
    akan menghasilkan ketidakpahaman,
  • 5:51 - 5:52
    penderitaan kalian,
  • 5:52 - 5:57
    jika tidak ada orang yang datang menasihati,
    kalian tidak akan sangat bahagia,
  • 5:57 - 6:01
    karena kalian dengan bingung
    menjalani hari-hari,
  • 6:01 - 6:07
    bahkan jika ada orang yang menasihati,
    kalian juga belum tentu dapat berbalik.
  • 6:07 - 6:11
    Dalam waktu menjalani
    hari-hari dengan bingung ini,
  • 6:11 - 6:14
    kamu selamanya tidak dapat
    melangkahi ambang ini,
  • 6:14 - 6:17
    yaitu tidak dapat terbebas.
  • 6:17 - 6:22
    Mengapa manusia dalam kehidupan,
    secara spiritual sering tidak dapat terbebas?
  • 6:22 - 6:24
    Inilah alasannya.
  • 6:24 - 6:28
    Jika kamu tidak dapat
    melangkahi ambang spiritual,
  • 6:28 - 6:31
    kamu tidak dapat menginjak jalan suci,
  • 6:31 - 6:34
    kamu tidak dapat
    melepaskan penderitaan diri sendiri,
  • 6:34 - 6:36
    siksaan mental;
  • 6:36 - 6:42
    jika tidak dapat menginjak jalan suci,
    tidak dapat menjadi orang suci,
  • 6:42 - 6:47
    kamu tidak dapat mendapatkan
    dasar belajar Buddha, belajar Bodhisattva.
  • 6:47 - 6:50
    Oleh karena itu, proses kamu tersesat,
  • 6:50 - 6:53
    mungkin membuatmu merasakan
    makna yang tidak terbatas.
  • 6:53 - 6:56
    Ketika kamu dalam kehidupan
    yang tersesat,
  • 6:56 - 7:00
    kamu terus-menerus
    melakukan semua hal,
  • 7:00 - 7:04
    kamu saat itu
    merasakan sangat berasa,
  • 7:04 - 7:08
    sebenarnya ini adalah
    awal dari penderitaan.
  • 7:08 - 7:10
    Ambil contoh sederhana,
  • 7:10 - 7:14
    kalian saat berpacaran, kalian bingung,
  • 7:14 - 7:16
    jadi, kalian masih akan merasa
  • 7:16 - 7:20
    rasanya sangat kental,
    sangat harum, sangat senang.
  • 7:20 - 7:25
    Sekali mimpi kalian ini hancur,
    hubungan ini berakhir,
  • 7:25 - 7:29
    kalian akan merasa
    apa yang saya lakukan sendiri,
  • 7:29 - 7:34
    yang melukai diri sendiri begitu dalam
    dan begitu tak berdaya,
  • 7:34 - 7:40
    karena menerima luka,
    akan merasa kehidupan sangat tak berdaya.
  • 7:40 - 7:45
    Orang yang merasa tak berdaya,
    awalnya akan merasa jelas-jelas sangat nyata,
  • 7:45 - 7:46
    mengapa?
  • 7:46 - 7:49
    Karena kalian hari ini
    berjuang keras untuk uang,
  • 7:49 - 7:50
    berjuang keras untuk nama,
  • 7:50 - 7:54
    berjuang keras untuk keuntungan,
    untuk perasaan,
  • 7:54 - 8:00
    semua ini di permukaan
    terlihat adalah hal-hal yang nyata,
  • 8:00 - 8:05
    sebenarnya, sekali kosong, kecewa, hilang,
  • 8:05 - 8:09
    kalian dengan bingung
    semua menjadi kehampaan
  • 8:09 - 8:11
    Kehampaan itu apa?
  • 8:11 - 8:15
    Ada hal-hal yang terlihat,
    dalam sekejap tidak ada lagi,
  • 8:15 - 8:17
    ini disebut kehampaan.
  • 8:17 - 8:20
    Uang yang baru saja di tangan saya,
  • 8:20 - 8:22
    sebentar lagi
    habis digunakan untuk membeli barang;
  • 8:22 - 8:25
    perasaan yang baru saja saya miliki,
  • 8:25 - 8:30
    karena kita berdua bertengkar mulut,
    kita malam ini kehilangan.
  • 8:30 - 8:34
    Jadi, manusia hidup dalam
    kehampaan yang samar,
  • 8:34 - 8:37
    manusia selamanya
    tidak dapat melangkahi hati sendiri,
  • 8:37 - 8:42
    juga selamanya tidak dapat
    melampaui kehidupan palsu yang hampa.
  • 8:42 - 8:47
    Hati siapa yang tidak digunakan untuk
    kepentingan pribadi di dunia manusia?
  • 8:47 - 8:54
    Jadi hanya dengan menggunakan hati setiap saat
    untuk Bodhisattva menyelamatkan makhluk hidup,
  • 8:54 - 9:01
    kamu baru akan meninggalkan hati egois,
    hati cemburu, hati serakah, dan hati benci sendiri.
  • 9:01 - 9:04
    Dalam sekejap mata,
    satu tahun berlalu,
  • 9:04 - 9:06
    dalam sekejap mata,
  • 9:06 - 9:10
    hal-hal yang kita miliki
    menjadi kehampaan lagi,
  • 9:10 - 9:15
    jadi, manusia tidak seharusnya
    memiliki harapan dan khayalan.
  • 9:15 - 9:17
    Shifu berbicara kepada kalian
    sangat dalam,
  • 9:17 - 9:21
    jangan selamanya memiliki nafsu
    yaitu jangan memiliki harapan,
  • 9:21 - 9:25
    jangan memiliki khayalan
    yaitu jangan serakah.
  • 9:25 - 9:27
    Karena seseorang sekali serakah,
  • 9:27 - 9:30
    dia akan membayangkan
    banyak kehampaan,
  • 9:30 - 9:33
    setiap hari berpikir membeli lotre,
  • 9:33 - 9:36
    saya ingin menang beberapa ratus juta,
    lebih dari satu miliar,
  • 9:36 - 9:40
    khayalan ini adalah
    sumber yang membuatmu jatuh.
  • 9:40 - 9:45
    Jadi, tahun demi tahun
    bulan demi bulan jiwa yang tertidur,
  • 9:45 - 9:47
    yaitu spiritualitas yang tertidur,
  • 9:47 - 9:55
    setiap hari kita hidup dalam nafsu,
    setiap hari kita hidup dalam harapan,
  • 9:55 - 9:59
    setiap saat kita hidup dalam khayalan,
  • 9:59 - 10:02
    sedangkan khayalan, harapan, dan nafsu
  • 10:02 - 10:07
    akhirnya yang dibawa kepada kita
    adalah kekecewaan dan keputusasaan.
  • 10:07 - 10:12
    Kurangi sedikit khayalan,
    tambahkan sedikit harapan untuk diri sendiri;
  • 10:12 - 10:14
    kurangi sedikit harapan,
  • 10:14 - 10:19
    akan membawa sedikit lebih banyak
    harapan untuk kehidupan kita.
  • 10:19 - 10:24
    Tidak serakah terhadap nafsu apa pun,
    kekecewaan akan semakin sedikit,
  • 10:24 - 10:28
    tidak serakah,
    itu adalah mendapat.
  • 10:28 - 10:30
    Ambil contoh sederhana,
  • 10:30 - 10:33
    stasiun bus sudah lama
    tidak datang satu bus,
  • 10:33 - 10:36
    sekarang datang satu bus umum,
  • 10:36 - 10:40
    orang-orang itu berjuang keras
    berlari naik, menyerbu naik,
  • 10:40 - 10:44
    nafsu mereka adalah
    "saya pasti harus naik bus ini",
  • 10:44 - 10:46
    meskipun sampai sesak
    pintunya tidak bisa tertutup,
  • 10:46 - 10:48
    saya juga harus menyerbu naik.
  • 10:48 - 10:51
    Sedangkan ada orang
    yang mentalnya sangat baik:
  • 10:51 - 10:54
    saya tidak menyerbu bus ini,
    saya menunggu saja.
  • 10:54 - 11:00
    Bus depan sesak sekali,
    belakang datang dua tiga bus kosong,
  • 11:00 - 11:03
    kalian pernah mengalami
    situasi seperti ini?
  • 11:03 - 11:06
    Pintu terbuka,
    naik semua ada tempat duduk,
  • 11:06 - 11:10
    sedangkan orang di bus depan
    semua bergantung di pintu bus.
  • 11:10 - 11:14
    Coba pikirkan, tidak serakah,
    tidak meminta dia akan mendapat,
  • 11:14 - 11:17
    sedangkan orang yang berjuang keras
    mengejar meminta,
  • 11:17 - 11:20
    dia justru tidak ada,
    benar begitu?
  • 11:20 - 11:24
    Kita setelah belajar Buddha
    harus mengerti kebangkitan,
  • 11:24 - 11:26
    kita tidak boleh lagi tidur tidak bangun,
  • 11:26 - 11:29
    kita setiap hari
    harus membuat diri sendiri bangkit.
  • 11:29 - 11:31
    Sadar itu apa?
  • 11:31 - 11:32
    Yaitu perasaan,
  • 11:32 - 11:37
    kamu memiliki perasaan ini,
    kamu baru akan perlahan-lahan bangun,
  • 11:37 - 11:41
    kamu tidak memiliki perasaan ini,
    kamu selamanya tidak akan bangun.
  • 11:41 - 11:43
    Kebangkitan seperti ini,
  • 11:43 - 11:46
    kamu dapat menerima
    penyiraman Dharma Buddha,
  • 11:46 - 11:50
    karena ketika kamu benar-benar
    memahami makna kehidupan,
  • 11:50 - 11:51
    kamu baru mengerti,
  • 11:51 - 11:55
    hal-hal yang saya miliki
    dapat hilang dalam sekejap,
  • 11:55 - 11:58
    hal-hal yang saya kejar hari ini,
  • 11:58 - 12:05
    sebenarnya di dunia manusia juga bukan
    hal-hal yang sempurna dan lengkap,
  • 12:05 - 12:06
    saya mengikuti jodoh,
  • 12:06 - 12:10
    dengan begini
    kamu baru dapat mendapat pencerahan.
  • 12:10 - 12:14
    Ketika seseorang
    tenggelam dalam suatu hal,
  • 12:14 - 12:17
    terus-menerus mengejarnya,
  • 12:17 - 12:21
    kamu pasti adalah
    orang yang tertidur tidak bangun,
  • 12:21 - 12:27
    jadi, orang yang belajar Buddha
    sering mengejar, sering memiliki nafsu serakah,
  • 12:27 - 12:30
    dia akan bertahun-tahun tidak bangun.
  • 12:30 - 12:32
    Seperti banyak orang,
  • 12:32 - 12:35
    dia setiap hari bangun
  • 12:35 - 12:39
    hal pertama adalah
    pergi melihat saham naik atau turun,
  • 12:39 - 12:42
    dia jangka panjang
    tenggelam dalam saham,
  • 12:42 - 12:45
    waktu akan cepat hilang.
  • 12:45 - 12:47
    Shifu pernah menerima satu telepon,
  • 12:47 - 12:49
    Shifu memberitahu lawan bicara,
  • 12:49 - 12:53
    salah satu kerabatnya
    memiliki penyakit jantung serius,
  • 12:53 - 12:56
    belum 50 tahun,
    orang yang baik-baik,
  • 12:56 - 12:59
    biasanya tidak pernah sakit jantung,
  • 12:59 - 13:05
    dari menelepon Shifu sampai sekarang,
    orang sudah pergi,
  • 13:05 - 13:08
    sekarang sudah tiga kali tujuh hari.
Title:
《白话佛法 第八册》1 欲望是堕落的根源
Description:

more » « less
Video Language:
Chinese, Simplified
Duration:
14:44

Indonesian subtitles

Incomplete

Revisions