-
BHFF adalah Dharma yang mendalam
dan diuraikan oleh Master Lu
-
dengan menggunakan
bahasa sehari-hari.
-
Menggunakan filosofi kehidupan dan
menggunakan contoh sederhana
-
di kehidupan sehari-hari
untuk menjelaskannya.
-
Di dalam Bai Hua Fo Fa,
-
kita bisa memahami teori Dharma
yang mendalam dan
-
memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
kita semua untuk mengubah nasib kita.
-
Silakan mendengar Bai Hua Fo Fa Master Lu.
-
72. Mempertahankan hati yang tulus seperti
awal dan menjauhi keadaan yang menyesatkan
-
Baiklah, hari ini kita akan melanjutkan
"Dharma dalam Bahasa Sehari-hari".
-
Di jalan kehidupan,
setiap orang berlari,
-
terkadang kita mendahului orang lain,
berada di depan mereka;
-
terkadang kehidupan kita juga
didahului oleh banyak orang.
-
Sebenarnya, rahasia kehidupan adalah
-
menemukan kecepatan yang paling sesuai
untuk diri sendiri dalam menjalani hidup,
-
jangan karena melihat orang lain
cepat atau lambat,
-
lalu menambah beban yang
berlebihan pada diri sendiri.
-
Jadi, seseorang yang hidup di dunia
-
harus memahami cara mencari kecepatan
yang paling sesuai untuk dirinya
-
dan energi yang paling tepat
untuk melakukan sesuatu.
-
Dalam ajaran Buddha sering dikatakan
-
"jangan karena kelambanan
membuat hidup terbuang sia-sia",
-
menghabiskan hidup dengan kosong.
-
Ajaran Buddha memberitahu
kita bahwa
-
semua orang akan mengalami suatu
proses yang disebut penderitaan.
-
Karena "penderitaan" adalah
suatu pemahaman tentang dunia ini;
-
penderitaan terkadang juga merupakan
-
perasaan dan pengalaman kita
terhadap dunia.
-
Yang terpenting,
-
penganut Buddha harus belajar hidup
dengan bijaksana di dunia ini.
-
Hal yang paling tidak boleh
dilupakan manusia adalah
-
ketika kita dalam penderitaan,
kebingungan, dan kesulitan,
-
ingatlah orang yang pernah menyelamatkan
kita dari penderitaan,
-
orang yang pernah membantu kita.
-
Orang yang paling tidak boleh
diajak berteman adalah
-
mereka yang merendahkan dan
mencemooh kita saat kita gagal.
-
Yang paling tidak bisa kita
percaya sepenuhnya adalah
-
orang yang mengatakan semua hal
baik tentang kita saat kita berhasil,
-
harus sangat berhati-hati,
-
semua ini harus dilihat
dengan kebijaksanaan.
-
Yang paling tidak boleh
ditinggalkan adalah
-
orang yang bersama-sama mengolah batin
dan menghadapi kesulitan dengan kita,
-
teman sependeritaan sangat berharga.
-
Sekarang di masa akhir Dharma,
-
setiap orang di dunia menghadapi
tekanan yang berbeda-beda,
-
orang yang bisa bersama-sama
belajar Buddha dengan kita adalah
-
teman sependeritaan dalam
mengolah batin.
-
Yang paling tidak boleh dicintai adalah
-
orang yang tidak menghargai
kepribadian kita.
-
Ketika seseorang menyukai uang kita,
kehormatan kita, kecantikan kita,
-
orang seperti ini tidak menghargai
karakter kita,
-
mereka adalah orang yang
paling tidak boleh kita terima.
-
Yang terpenting bagi manusia
di dunia ini adalah
-
tidak boleh dikendalikan
oleh keinginan.
-
Keinginan duniawi akan menyebabkan kita
tersesat dalam berperilaku di dunia ini,
-
akan membawa banyak masalah
dan kebingungan bagi kita.
-
Keinginan terkadang seperti
madu yang dicampur racun,
-
terlihat manis di permukaan,
-
tetapi sebenarnya perlahan-lahan
menggerogoti hati manusia.
-
Banyak orang tidak waspada
terhadap keinginan
-
karena mereka merasa itu manis.
-
Keinginan mana yang tidak
membuat orang senang?
-
Tetapi ketika kamu masuk
ke dalam keinginan itu,
-
penderitaanmu tak tertahankan.
-
Setiap orang ingin membeli rumah,
-
ketika semua orang membeli,
kamu juga ingin membeli,
-
tetapi kondisi ekonomimu
tidak memungkinkan,
-
saat itu kamu melihat rumah itu
dan sangat ingin mengambil pinjaman,
-
begitu mengambil pinjaman,
kamu merasa tekanannya sangat berat.
-
Jadi dalam kehidupan,
-
keinginan kita akan menimbulkan
banyak pikiran dan niat jahat,
-
keserakahan manusia sebenarnya
adalah sifat buruk.
-
Banyak orang mengatakan
manusia memiliki sifat buruk,
-
apa sebenarnya sifat buruk itu?
-
Yaitu keserakahan dan keinginanmu.
-
Setiap orang ingin hidup
sesuai keinginan hati,
-
tetapi mengikuti hati sendiri,
seiring bertambahnya keinginan,
-
hidup sesuai keinginan hati ini
-
akan membawa penderitaan
dan masalah yang tak berujung.
-
Coba pikirkan, keinginan mana yang tidak
membawa kebingungan dan masalah?
-
Orang yang mengejar uang,
akhirnya hancur karena uang;
-
orang yang mengejar cinta,
akhirnya terluka oleh cinta;
-
orang yang mengejar kehormatan,
akhirnya tidak mendapatkan kehormatan,
-
menyebabkan luka dan kesedihan
tak terbatas pada diri sendiri,
-
bahkan memengaruhi seumur hidup,
-
bahkan ketika kamu
tidak mendapatkannya,
-
penderitaanmu masih akan
memengaruhi kehidupan mendatang.
-
Karena keinginan itu tidak ada batasnya,
-
selama kamu punya keinginan,
itu tidak akan pernah berhenti,
-
yang banyak masih ingin lebih banyak,
yang baik masih ingin lebih baik,
-
keserakahan yang tidak pernah puas
-
akan selalu menyebabkan
penderitaan batin dan siksaan jiwa.
-
Setiap orang yang memiliki keinginan,
pikirannya pasti ternoda,
-
memiliki keinginan berarti ternoda.
-
Manusia sangat menyedihkan,
-
sepanjang hari berpikir
"aku ingin, aku ingin, aku ingin...",
-
sepanjang hari berpikir "kalau saja
bisa membeli barang ini pasti bagus"
-
"kalau saja bisa mendapatkan cinta ini,
aku pasti baik-baik saja",
-
sebenarnya tidak akan baik-baik saja,
tidak akan berhenti.
-
Motto Shifu yang semua orang tahu,
-
"Tanpa keinginan,
hati secara alami seperti air".
-
Jadi Shifu ingin kalian tidak
memiliki keinginan,
-
air adalah hatimu,
tenang seperti air.
-
Tidak serakah,
maka tidak akan membenci;
-
tidak membenci orang lain, maka kamu
tidak akan melakukan hal-hal bodoh.
-
Kita harus bisa memahami dalam hidup,
-
harus mengerti apa yang
disebut prinsip Buddha, Dharma,
-
harus memahami bahwa
-
semua keinginan hanyalah keadaan ilusi
sementara dalam kehidupan,
-
disebut "keadaan yang menyesatkan",
-
karena kamu memiliki keinginan,
kamu tersesat dalam keadaan ini,
-
menggoda kita orang biasa untuk
kehilangan arah spiritual.
-
Jadi Shifu hari ini memberitahu kalian,
keinginan sangat berbahaya,
-
karena kehilangan arah spiritualmu,
-
yang banyak masih ingin lebih banyak,
yang baik masih ingin lebih baik,
-
kamu akan masuk ke dalam keadaan
serakah yang tak bisa lepas,
-
keadaan ini membawa
apa yang disebut "situasi sulit".
-
Jika bisa menguasai
kebijaksanaan dengan baik,
-
tidak memiliki keinginan,
-
menyadari dalam hati bahwa
segala sesuatu di dunia adalah ilusi,
-
karena kebahagiaan sebanyak
apapun akan hilang,
-
kenikmatan sebanyak apapun
pada akhirnya akan meninggalkanmu,
-
lihatlah apa yang ada di depanmu,
kamu akan sangat bersyukur,
-
kamu akan selalu bahagia,
kamu tidak akan tergoda oleh keinginan.
-
Jadi dalam berperilaku kita tidak
boleh ternoda oleh keinginan duniawi,
-
harus selalu mengingat hati yang tulus
-
ketika pertama kali belajar Buddha
dan mengolah batin,
-
hati yang tulus sangat penting.
-
"Tidak melupakan hati yang tulus,
baru bisa mencapai tujuan akhir".
-
Seperti orang tua meskipun sudah tua,
-
tetapi secara spiritual selalu mengingat
cita-cita dan harapan
-
yang pernah dimiliki ketika muda,
-
inilah sumber kehidupannya.
-
Beberapa orang sudah lama di dunia,
-
melihat orang lain semuanya serakah,
marah, bodoh, sombong, ragu,
-
kemudian diri sendiri mengalami
beberapa kegagalan,
-
kesulitan yang dialami sendiri,
-
perlahan-lahan hati menjadi tercemar,
karakter menjadi buruk;
-
terikat pada duniawi,
-
membuat karakter yang tadinya
sangat jujur menjadi semakin palsu,
-
tidak berani berkata jujur;
-
untuk membuat hubungan dengan
orang lain menjadi lebih baik,
-
menjadi orang yang sepenuhnya palsu,
-
orang palsu akan berpura-pura,
hati palsu akan menjadi orang palsu,
-
orang akan menjadi
tidak tulus, tidak jujur,
-
akan hidup di dunia dengan
jelas tahu sesuatu benar,
-
dia akan mengatakan itu salah,
-
jelas tahu sesuatu salah,
-
dia akan memutarbalikkan psikologi
untuk menanggung kegagalan duniawi.
-
Inilah mengapa perubahan
hati manusia sekarang sangat penting.
-
Dalam kehidupan,
-
banyak orang selalu berpikir
"lingkungan sosial memengaruhi saya",
-
banyak orang berkata
-
"sebenarnya saya orang baik,
tapi karena lingkungan sosial,
-
semua orang melakukannya,
jadi saya ikut-ikutan saja..."
-
namun sebenarnya dalam
pandangan Buddha,
-
lingkungan tidak bisa memengaruhi kita,
lingkungan tidak bisa memengaruhi,
-
karena praktik spiritual, pencapaian,
-
dan dasar-dasar pemahaman yang
kamu miliki masih belum cukup kuat,
-
karena kondisi batinmu sendiri masih
sangat jauh dari tingkatan Bodhisattva,
-
maka kamu masih mudah
terpengaruh oleh keadaan sekitar.
-
Jika energi kita hidup di dalam tingkat pembinaan Buddha dan Bodhisattva
-
Tidak peduli generasi atau lingkungan serumit apa pun yang Anda temui
-
Anda akan bisa memahami kebenaran dan mendapatkan kelegaan
-
Kalimat ini memberi tahu kita bahwa kita jangan terpengaruh oleh lingkungan luar
-
Inilah yang dikatakan dalam Dunia Dharma yaitu tidak adanya perubahan
-
Seperti yang dikatakan oleh Konfusianisme, Taoisme, Buddhisme yaitu perilaku dan niat awal yang sejati
-
Setiap orang memiliki kondisi psikologis yang paling awal
-
Itu adalah kondisi di mana manusia masih sangat murni dan masih belum tercemari oleh dunia luar
-
Setiap manusia memiliki sebuah hati Kebuddhaan yang sangat bersih dan murni
-
Betapa baiknya!
-
Seperti yang dikatakan oleh Lao Zi dalam Taoisme yaitu "Seperti seorang bayi"
-
Kemurnian seseorang seperti seorang bayi
-
Saya yakin semua di sini sangat menyukai bayi, itu karena seorang bayi sangat murni dan bersih
-
Seorang bayi sangat murni dan bersih
-
Tidak peduli Anda itu adalah seorang Biksu atau seorang Upasaka/Upasika
-
Awal dari pembinaan diri Anda adalah dimulai dari seorang manusia biasa
-
Kemudian kalian membina diri hingga bisa mencapai penerangan sempurna atau mencapai Kebuddhaan
-
Pembinaan kita semua dimulai dari
-
seorang manusia biasa yang merubah tingkat pembinaan kita untuk membebaskan diri dari kotoran dunia fana ini
-
Shifu sering mengatakan kepada kalian bahwa belajar Dharma sangatlah sulit
-
Ketika belajar Dharma pada tahun pertama, Buddha berada di depan mata
-
Ketika belajar Dharma pada tahun kedua, Buddha berada di Langit
-
Ketika belajar Dharma pada tahun ketiga, memanfaatkan nama Buddha untuk mendapatkan keuntungan
-
Semakin membina diri semakin menjauh dariNya
-
Mengapa demikian?
-
Itu karena kita tidak bisa mempertahankan niat awal yang kekal
-
Itu karena pikiran kita harus tetap murni dan benar, maka Anda baru bisa mencapai Kebuddhaan
-
Itulah alasan mengapa Shifu begitu tegas kepada kalian
-
Itu karena Shifu ingin kalian tetap mempertahankan hati yang murni
-
Seorang Biksu harus tetap menjaga kemurnian layaknya seorang anak kecil
-
Meski kalian yang bukan Biksu, tapi juga harus tetap menjaga kemurnian layaknya seorang anak kecil
-
Maka, Anda akan bisa mencapai Kebuddhaan
-
Anda jangan mengira diri Anda sendiri tidak bisa mencapai Kebuddhaan
-
Jadi, banyak orang yang mengatakan bahwa:
-
"Mencapai Kebuddhaan sangatlah susah, jarak kita dengan Buddha sangatlah jauh"
-
Sebenarnya, orang yang mengatakan jaraknya dengan Buddha sudah sangat jauh
-
Itu karena hatinya sudah sangat jauh dengan Buddha
-
Ada orang yang mengatakan: "Buddha terdapat di samping saya"
-
"Mengapa akhir-akhir ini saya merasa Buddha berada di samping saya?"
-
"Dia sedang mengatur kita"
-
Anda telah berhasil, itu jarak Anda dengan Buddha semakin dekat
-
Jarak Anda dengan Dewa Pelindung Dharma semakin dekat
-
Jarak Anda dengan Bodhisattva semakin dekat
-
Peluang Anda mencapai Kebuddhaan semakin dekat
-
Jika tidak ada seorang pun yang mengatur Anda
-
Anda selalu merasa: "Kapan saya bisa mencapai penerangan?"
-
"Kapan saya bisa pergi ke Alam Sukhavati?"
-
"Kapan saya bisa pergi ke Tanah Suci Xin Ling?"
-
Sebenarnya, hati Anda sudah meninggalkan Buddha
-
Dalam Tripitaka mengatakan: "Mempertahankan niat awal akan mencapai penerangan sempurna"
-
Coba kalian bayangkan
-
Niat awal adalah sifat asli kita
-
Niat di mana Anda memulai membina diri,
-
itulah awal dari Anda mencapai penerangan sempurna atau disebut sebagai niat cahaya
-
Buddha memberitahu kita bahwa pikiran pertama kita yang mampu melihat suatu permasalahan dengan jelas
-
Ketika kita baru belajar Dharma, kita akan bisa melihat suatu permasalahan dengan sangat jelas
-
Kita bisa melihat jalan dan arah dengan jelas
-
Kita telah mencapai Bodhi (Kesadaran)
-
Pertama-tama, hati kita terdapat Buddha dan perlahan-lahan kita memiliki Bodhicitta (Benih Kebuddhaan)
-
Apabila kita membina diri lagi, maka kita akan bisa mencapai Kebuddhaan
-
Niat awal untuk menjadi Biksu
-
Niat untuk mencapai penerangan dalam kehidupan sekarang
-
Niat untuk terbebas dari penderitaan dan mendapatkan kebahagiaan
-
Itu adalah hati yang memohon Buddha
-
Itu baru hati Kebuddhaan yang tulus dan kekal
-
Hati yang awal
-
Semakin lama manusia membina diri semakin malas
-
Mereka menjadi semakin tidak bertanggungjawab
-
Ketika mereka bertemu dengan permasalahan, maka mereka akan menyalahkan orang lain
-
Saat mengalami hal buruk, maka mereka akan menyalahkan orang lain yang meminta untuk melakukannya
-
Mereka berusaha mencari berbagai alasan
-
Perlakuannya juga akan sama terhadap orang tuanya dan juniornya
-
Selama Anda memiliki pikiran kacau, maka Anda akan merasa bahwa Anda benar dan orang lain salah
-
Anda bahkan tidak memiliki niat awal
-
Oleh karena itu, jarak Anda dengan Yang Tersempurnakan semakin jauh
-
Shifu ingin memberitahu kalian bahwa
-
perumpamaan ini sama dengan ketika kita melakukan atau mengerjakan sesuatu
-
Banyak orang yang awalnya berlutut dan menyembah Bodhisattva
-
Beberapa tahun kemudian, niat awal dan penghormatan mereka sudah hilang
-
Perlakuannya dengan Shifu juga demikian
-
Ketika dia baru datang
-
"Shifu..."
-
Dia sangat hormat
-
Seiring berjalannya waktu, itu semua sudah basi
-
Semakin lama semakin basi
-
Hati untuk menghormati sudah tidak ada
-
Pikiran seorang praktisi Buddhis harus selalu dalam Bodhi
-
Selama apa pun Anda hidup, Anda harus selalu menempatkan pikiran Anda ke dalam Bodhi
-
Anda tidak boleh tergerak dan harus menempatkan Buddha di dalam hati Anda
-
Pikiran pertama dalam belajar Dharma adalah tidak melupakan niat awal mengap kita mulai membina diri
-
Shifu berharap kalian untuk tidak melupakan niat awal kalian
-
Itu artinya pikiran awal kalian
-
Dan juga pikiran akhir yang Anda dapatkan
-
Saat mengerjakan apa pun, Anda tidak boleh hanya memulai, namun tanpa adanya penyelesaian
-
Harus ada awal dan akhir
-
Setelah Anda belajar Dharma, Anda tidak boleh melupakan pikiran bajik dan pikiran untuk mencapai Kebuddhaan Anda
-
Jika tidak demikian, Anda tidak akan mendapatkan fondasi dari belajar Dharma
-
Shifu beritahu kalian
-
Belajar Dharma seperti pada awalnya, maka akan bisa mencapai Kebuddhaan
-
Tidak peduli seberapa lama Anda membina diri
-
Anda harus tetap mempertahankan niat awal Anda, maka Anda akan bisa mencapai Kebuddhaan
-
Seorang Biksu harus tetap mempertahankan niat awalnya menjadi Biksu, maka ia baru bisa mencapai Kebuddhaan
-
Seorang Upasaka harus tetap mempertahankan niat awalnya membina diri, maka baru bisa mencapai Kebuddhaan
-
Itu artinya tidak peduli seberapa lama pun,
-
kita harus tetap mempertahankan ketulusan kita sewaktu pertama kali membaca Paritta
-
Tetap mempertahankan keharuan kita sewaktu pertama kali menyembah Buddha
-
Jika Anda memiliki hati ini, maka Anda sudah mencapai penerangan
-
Keputusan yang tulus bukanlah sesuatu yang bisa Anda ungkapkan dengan kata-kata
-
Setelah seseorang yang membina diri, ia berlutut ke hadapan Bodhisattva
-
Dia menggunakan hati yang tulus itu
-
Itu adalah sebuah hati kebijaksanaan yang telah mencapai kesadaran tertinggi
-
Dia tidak perlu banyak berbicara dengan Bodhisattva
-
Akan tetapi, hatinya dipenuhi dengan rasa syukur
-
Oleh karena itu, dia baru bisa mencapai Kebuddhaan
-
Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
Silakan menyaksikan episode selanjutnya