-
BHFF adalah Dharma yang mendalam
dan diuraikan oleh Master Lu
-
dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
-
Menggunakan filosofi kehidupan dan
menggunakan contoh sederhana
-
di kehidupan sehari-hari
untuk menjelaskannya.
-
Di dalam Bai Hua Fo Fa,
-
kita bisa memahami teori Dharma
yang mendalam dan
-
memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
kita semua untuk mengubah nasib kita.
-
Silakan mendengar
Bai Hua Fo Fa Master Lu.
-
64. Tanpa mengambil dan tanpa
memperoleh, kembali ke kesadaran asli
-
Bodhisattva memahami makhluk hidup
tanpa memiliki pikiran pribadi
-
dan tanpa niat tersembunyi.
-
Mereka mengubah hati welas asih untuk
menyelamatkan orang
-
menjadi sebuah konsep untuk membantu
-
dan menyempurnakan
kebijaksanaan spiritual Anda.
-
Karena setiap orang
memiliki kebijaksanaan,
-
Bodhisattva mengetahui bahwa
mereka memiliki kebijaksanaan
-
dan dapat memahami prinsip-prinsip,
-
maka mereka menggerakkan dengan
perasaan dan menjelaskan dengan logika.
-
Bodhisattva terus berbicara dengannya
sampai akhirnya dia berkata,
-
"Bodhisattva, saya mengerti,"
-
maka Bodhisattva
telah berhasil menyelamatkannya.
-
Jika Anda ingin menyelamatkan seseorang,
-
jika Anda berbicara dengan baik kepadanya
dan berbicara dengan memahaminya,
-
dia akan lebih mudah
menerima pendapat Anda.
-
Dalam psikologi,
-
Anda harus memahaminya sebelum
dapat membantunya mengubah pikirannya.
-
Sebagai contoh, jika Anda ingin
memperlambat kereta api ini
-
dan mencegahnya melaju tanpa kendali,
-
pertama-tama Anda harus naik ke
kereta api tersebut.
-
Ketika Anda naik ke kereta api itu,
-
Anda harus bergerak secepat
kereta tersebut;
-
setelah naik ke kereta api, barulah
Anda bisa membuatnya berhenti perlahan.
-
Mengubah pikiran
dan cara berbicara adalah
-
metode yang harus sangat diperhatikan
oleh kita para praktisi Buddha.
-
Mengubah pikiran kita sendiri,
-
bukan karena Anda adalah guru mereka,
teman Buddhis mereka, atau siapa pun,
-
melainkan karena Anda adalah
orang terdekat mereka,
-
dan mereka sama seperti Anda,
sama-sama makhluk hidup.
-
Anda telah mencapai pencerahan
lebih dulu, maka bantulah mereka,
-
dengan demikian praktik batin Anda
-
tidak akan memunculkan
pikiran-pikiran yang mengganggu,
-
dan Anda akan memahami pentingnya
membantu mereka
-
tanpa niat tersembunyi apa pun,
-
sehingga pikiran tidak akan
menghasilkan rintangan karma
-
(banyak orang menghasilkan
rintangan karma).
-
Ketika praktik batin mencapai tahap akhir,
sifat sejati harus tidak bergerak,
-
bagaimana mungkin keresahan muncul?
-
Jika Anda tidak memiliki tuntutan
terhadap orang lain,
-
bukankah Anda berbicara dengan orang
lain tanpa hambatan dalam hati?
-
Jika hari ini Anda memiliki tuntutan
terhadap orang lain,
-
jika mereka tidak dapat memenuhinya,
Anda akan menjadi tidak sabar,
-
dan pada akhirnya jika mereka
masih tidak mendengarkan,
-
Anda akan menggebrak meja
dan memaki orang.
-
Maka jika pikiran tidak muncul,
bagaimana mungkin keresahan timbul?
-
Tetap tak bergerak.
-
Banyak orang bertanya pada Shifu,
-
"Shifu, tetap tak bergerak,
tetapi pikiran saya terus bergerak."
-
"Shifu, saya duduk di sini
tetap tak bergerak,
-
tetapi saya melihat kebaikan
dan kejahatan di dunia manusia."
-
Shifu beri tahu kalian,
-
kebaikan dan kejahatan di dunia manusia,
kalian tetap melihatnya,
-
melihatnya seperti tidak melihat,
-
karena kalian tahu ini adalah
hubungan sebab akibat.
-
Apa yang benar, apa yang salah,
semuanya memiliki sebab dan akibat,
-
itu adalah hukum karma.
-
Anda melihatnya seolah-olah
tidak melihat,
-
sama seperti tidak melihat,
melihat tetapi tidak memperhatikan,
-
maka dalam hati Anda,
dalam konsep,
-
kebaikan atau kejahatan apa pun
tidak akan memengaruhi pemikiran Anda,
-
dalam hati Anda tidak ada kebaikan,
juga tidak ada kejahatan.
-
Banyak orang yang belajar Buddha,
pada akhirnya memiliki pertanyaan,
-
"Mengapa tidak memikirkan kebaikan,
tidak memikirkan kejahatan?
-
Tidak memikirkan kejahatan itu benar,
jangan memikirkan hal-hal buruk,
-
tetapi mengapa hal-hal baik
juga tidak boleh dipikirkan?"
-
Karena Anda tidak memahami
apakah itu baik atau jahat,
-
karena semuanya adalah sebab akibat.
-
Setelah memahami ini,
-
kebaikan atau kejahatan apa pun tidak akan
memengaruhi kemampuan penilaian Anda,
-
"Tetap tak bergerak" sebenarnya
disebut "sifat sejati tidak bergerak",
-
sifat asli dan hati nurani tidak bergerak.
-
Jika Anda melihat benar salah
pada orang lain,
-
"orang ini sangat baik,
orang itu sangat jahat";
-
ketika dua orang bertengkar,
"orang ini baik, orang itu tidak baik",
-
itu sudah memengaruhi kemampuan
penilaian dalam hati Anda sendiri.
-
Karena Anda telah masuk ke dalam
bentuk dan kekosongan,
-
Anda telah masuk ke alam bentuk,
-
sifat sejati sudah berubah,
-
dalam hati Anda sudah memiliki
"benar" dan "salah".
-
Jika Anda tidak dapat membedakan
dengan jelas antara baik dan jahat,
-
itu akan memengaruhi hati Anda.
-
Mengapa ajaran Buddha menginginkan
kita tidak terpengaruh oleh dunia luar,
-
hati tanpa gerakan?
-
Seseorang yang bisa tetap stabil,
mendengar orang lain bertengkar,
-
dia tersenyum dalam hati,
-
"Benar salah baik buruk ini,
semuanya adalah hukum karma."
-
"Apa yang dilihat mata
juga bukan kebenaran",
-
artinya apa yang saya lihat dengan
mata semuanya bukan kebenaran;
-
"Apa yang didengar telinga
semuanya palsu",
-
apa yang didengar telinga,
-
orang yang membicarakan hal buruk
belum tentu benar, bukan kebenaran.
-
Shifu akan memberikan penjelasan
sederhana tentang kalimat ini:
-
Ada orang yang sengaja menjelek-jelekkan
seseorang di depan temannya,
-
dengan harapan temannya akan
menyampaikan kata-kata buruk itu
-
kepada orang yang dibicarakan.
-
Lalu temannya benar-benar
menyampaikan pesan tersebut,
-
yang membuat orang yang dibicarakan
datang untuk mengkonfrontasi si pembicara.
-
Ketika dikonfrontasi, si pembicara
berpura-pura menyesal dan berkata
-
"Maaf, saya... oh,
ternyata ada kesalahpahaman",
-
sehingga mereka malah menjadi berteman.
-
Dengan cara ini,
hubungan yang awalnya buruk
-
justru berubah menjadi
hubungan pertemanan yang baik.
-
Cara menjalin pertemanan terkadang bisa
melalui skenario seperti ini,
-
mirip dengan cerita pahlawan menyelamatkan
putri yang sering kita dengar waktu kecil.
-
Misalnya ada seorang pemuda yang
jatuh hati pada gadis cantik di kelasnya,
-
tetapi tidak memiliki kesempatan
untuk berkenalan dengannya.
-
Dia lalu mengatur temannya untuk
berpura-pura sebagai preman
-
yang mengganggu gadis itu
di malam hari,
-
agar dia bisa muncul sebagai pahlawan
dan mendapatkan perhatiannya.
-
Seperti hal-hal yang didengar
telinga dan dilihat mata ini
-
semuanya bukan hal yang nyata.
-
Apakah Anda pikir itu nyata?
-
Membicarakan keburukan orang
benar-benar tidak boleh dipelajari,
-
hanya dengan mendengar orang lain
membicarakan keburukan,
-
Anda bukanlah seorang
praktisi Buddha yang baik.
-
Kita bukan hanya tidak boleh
mendengar hal-hal palsu,
-
bahkan yang benar pun
tidak perlu didengar.
-
Karena yang benar di dunia manusia
adalah palsu,
-
yang palsu adalah benar,
-
maka "yang benar menjadi palsu saat palsu,
yang palsu menjadi benar saat benar",
-
dunia ini penuh dengan
kebenaran dan kepalsuan.
-
Seperti berbicara, Anda tahu mana
kata-kata yang benar, mana yang palsu?
-
Mengapa banyak orang tertipu?
-
Karena benar dan palsu bercampur.
-
Anda mengatakan semuanya palsu, tapi
ada kata-kata yang benar di dalamnya;
-
Anda mengatakan semuanya benar,
di dalamnya ada banyak kata-kata palsu.
-
Jadi Shifu beri tahu kalian,
-
praktisi Buddha yang sejati,
kapan pun, sedetik pun
-
tidak boleh terpengaruh
oleh lingkungan luar.
-
Pengaruh lingkungan luar bagi Anda
sama sekali tidak ada konsepnya,
-
karena Anda sudah
benar-benar memahami,
-
sudah tahu bahwa dunia ini penuh
dengan kebenaran dan kepalsuan,
-
"apa yang saya lihat dengan mata
belum tentu benar,
-
apa yang saya dengar dengan
telinga juga belum tentu nyata,
-
apalagi hal-hal yang saya
lakukan sekarang,
-
bagaimanapun lingkungan luar
memengaruhi, saya tetap tak bergerak".
-
Hati berada dalam ajaran Buddha,
-
inilah yang benar-benar berada
di jalan Buddha.
-
Untuk mencapai
kesucian batin yang sejati,
-
apa yang benar dan tidak benar,
benar dan salah,
-
apa yang hanya berbeda sedikit,
-
semua ini "seperti mimpi, fatamorgana,
gelembung, bayangan,
-
seperti embun juga seperti kilat".
-
Hanya dengan menggunakan
sifat sejati Bodhisattva
-
untuk mengamati semua
hukum karma di dunia manusia,
-
Anda akan memahami bahwa
segala sesuatu di dunia ini
-
"tidak ada tempat datang,
juga tidak ada tempat pergi",
-
mengapa Anda memiliki keresahan?
-
Hari ini saya ingin membicarakan
dengan kalian
-
tentang apa itu keadaan menjadi Buddha.
-
Semua orang berharap
menjadi Buddha, bukan?
-
Setiap orang mengatakan
"saya ingin menjadi Buddha",
-
lalu sebenarnya kondisi apa yang
diperlukan untuk menjadi Buddha?
-
Seorang manusia biasa yang
ingin menjadi Buddha,
-
pertama-tama harus belajar Buddha
dan mempraktikkan jalan spiritual.
-
Tetapi setiap praktisi Buddha
sambil belajar Buddha
-
dan mempraktikkan jalan spiritual,
-
sambil menggunakan "hati yang
ingin memperoleh" dalam praktiknya.
-
Apa yang disebut hati
yang ingin memperoleh?
-
"Betapa baiknya jika
saya bisa menjadi Buddha,
-
hari ini saya akan praktik dengan baik,
saya pasti harus menjadi Buddha",
-
ini berarti Anda sudah memiliki
keinginan untuk memperoleh.
-
Ada juga banyak manusia biasa di dunia,
-
dalam proses belajar Buddha dan
praktik spiritual
-
terus-menerus untuk "diri saya" sendiri,
-
masuk ke dalam "konsep aku"
ingin menjadi Buddha,
-
"saya" ingin belajar Buddha,
-
"saya" ingin praktik spiritual,
-
"saya" berusaha dengan baik seperti ini
"saya" pasti akan menjadi Buddha,
-
ini sudah menyimpang dari apa
yang disebut ajaran Buddha tentang
-
"tanpa mengambil
dan tanpa memperoleh".
-
Praktik batin yang sejati harus mencapai
-
"tanpa mengambil dan
tanpa memperoleh",
-
itulah kondisi tinggi.
-
"Tanpa mengambil dan tanpa memperoleh"
berarti tidak ada yang diperoleh,
-
"hari ini saya ingin menjadi Buddha,
saya juga tidak memperoleh apa-apa",
-
Anda baru akan
benar-benar memperoleh;
-
ingin menjadi Buddha,
ingin memperoleh kebuddhaan,
-
sebenarnya Anda sudah masuk
ke dalam kemelekatan.
-
Banyak orang bertanya
kepada Shifu,
-
"Shifu, saya bersujud memohon sesuatu,
apakah itu termasuk kemelekatan?"
-
Jika menggunakan tingkat Bodhisattva,
itu adalah kemelekatan;
-
jika dari tingkat praktik manusia awam,
ini tidak dihitung sebagai kemelekatan,
-
memohon untuk keluarga,
memohon untuk orang tua,
-
memohon untuk anak-anak,
ini sangat normal.
-
Tetapi Buddha menggunakan
-
"tanpa mengambil dan tanpa
memperoleh" untuk menghadapi,
-
Anda sudah sangat sulit menjadi Buddha,
karena kondisi Buddha sangat tinggi.
-
Banyak orang sambil praktik batin,
-
sambil mengira diri sudah memiliki
ajaran Buddha dan jalan Buddha,
-
sepertinya sudah menguasai
banyak prinsip Buddha,
-
merasa diri sudah memiliki kondisi
menjadi Buddha,
-
jika Anda sering merasa
-
"saya praktik seperti ini,
saya pasti akan menjadi Buddha",
-
Anda sudah merusak kondisi
belajar Buddha Anda,
-
karena tidak boleh ada
pengambilan dan perolehan.
-
Jika Anda membayangkan
ingin menjadi Buddha,
-
Anda mungkin tidak bisa memiliki
kondisi Buddha yang lebih tinggi.
-
Anda harus bahkan tidak memiliki
pikiran untuk melakukan hal ini,
-
maka yang dilakukan disebut murni baik,
murni perbuatan baik,
-
maka itu adalah Buddha sejati,
Buddha murni;
-
bahkan tidak memiliki niat
ingin menjadi Buddha,
-
itulah yang benar-benar
ingin menjadi Buddha;
-
jika tidak,
tidak bisa praktik dengan baik,
-
akan jatuh ke alam binatang,
jatuh ke alam manusia,
-
jatuh ke dalam
kesombongan dan keangkuhan.
-
Xin Jing memberitahu kita
-
"tidak lahir tidak mati,
tidak kotor tidak bersih,
-
tidak bertambah tidak berkurang",
-
Anda praktik berapa tahun pun,
-
sebenarnya tidak ada penambahan
juga tidak ada pengurangan,
-
karena sifat sejati dalam diri Anda
masih tetap diri Anda yang asli,
-
karena Anda sendiri memang
memiliki sifat sejati dalam hati.
-
Dalam hati Anda memiliki kebaikan,
-
Anda baik sejak kecil,
sampai saat meninggal juga sangat baik,
-
tidak ada penambahan,
tidak ada pengurangan.
-
Hanya saja debu luar yang diterima
dalam delapan kesadaran
-
membuat Anda tidak bisa
melihat sifat sejati Anda,
-
seperti kadang terang kadang gelap.
-
Contoh sederhana,
siapa yang tangannya tidak bisa bekerja?
-
Orang ini sudah belasan tahun
tidak bekerja,
-
apakah tangannya bisa bekerja?
-
Masih bisa bekerja.
-
Apakah tangannya memiliki fungsi?
Tentu memiliki fungsi.
-
Meskipun kita tidak menggunakan
sifat sejati kita, tidak membersihkannya,
-
tetapi bukan berarti
tidak memiliki sifat sejati.
-
Sifat sejati ada,
apa yang bertambah berkurang?
-
Maka "tidak lahir tidak mati,
tidak kotor tidak bersih,
-
tidak bertambah tidak berkurang",
-
tidak berkurang juga tidak bertambah,
masih tetap sifat sejati Anda yang asli,
-
tidak ada sedikit pun lebih,
juga tidak ada sedikit pun kurang.
-
Banyak orang berkata
"saya berlatih praktik batin",
-
Anda melatih batin apa?
-
Seharusnya dikatakan "berlatih"
adalah membersihkan batin Anda,
-
bagaimana membuat batin Anda
lebih bersih sedikit saja.
-
Batin sudah ada sejak awal,
perlu Anda melatihnya?
-
Sifat sejati tidak berkurang —
tidak bertambah tidak berkurang,
-
hanya saja orang yang tidak berlatih,
sifat sejatinya hanya tercemar.
-
Ketika dalam batin Anda ada pikiran benar,
batin Anda memasuki surga;
-
ketika batin Anda menjadi sangat murni,
batin Anda pasti melampaui enam alam;
-
ketika di dunia manusia
Anda dipenuhi pikiran mengganggu,
-
merasa diri sudah berlatih dengan baik,
-
lalu menggunakan
pandangan tidak benar
-
dan kata-kata tidak benar
untuk memfitnah orang lain,
-
mencemarkan orang lain,
mengatakan aliran lain tidak baik,
-
Anda akan menciptakan sebab
jatuh ke neraka.
-
Maka Shifu beri tahu kalian,
seperti hubungan tetangga,
-
rumah Anda bisa bagus,
bisa memasang lantai,
-
membeli kulkas, memasang AC,
-
tetapi Anda jangan membicarakan
baik buruknya rumah orang lain;
-
jangan karena Anda
tidak mampu memasang AC,
-
lalu mengatakan uang AC rumah
orang lain datang dari mana.
-
Semua ini sebenarnya menciptakan
sebab penderitaan Anda.
-
Batin dan sifat sejati
tidak kotor tidak bersih,
-
karena karma yang diciptakan
dalam delapan kesadaran
-
belum sepenuhnya memengaruhi kesadaran
Amala dalam kesadaran kesembilan.
-
Inilah yang Shifu beritahukan
kepada kalian,
-
mengapa beberapa orang
setelah jatuh ke neraka,
-
setelah penderitaan berakhir,
-
beberapa roh berdosa masih harus naik
untuk terlahir sebagai manusia?
-
Karena jiwanya masih ada,
belum sepenuhnya hilang,
-
karena welas asih dan kebaikan dalam
kesadaran Amala kesembilan masih ada,
-
hanya saja sepenuhnya
tertutup dan ternoda,
-
sama sekali tidak terlihat,
-
setelah karma buruk terbalaskan,
menjadi bersih,
-
dia masih akan terlahir sebagai manusia,
terlahir di alam binatang,
-
dalam enam alam,
-
maka batinnya masih
tidak kotor tidak bersih,
-
juga tidak bertambah tidak berkurang.
-
Shifu berikan
contoh sederhana,
-
Anda memiliki peralatan elektronik di
rumah yang sudah lama tidak digunakan,
-
sangat kotor, penuh debu,
-
debu begitu banyak sampai
tidak bisa terlihat peralatan apa itu,
-
seperti kotak yang penuh debu,
-
ketika Anda membersihkannya,
mulai menggunakannya kembali,
-
bukankah itu masih microwave?
-
Inilah yang Shifu beritahukan
kepada kalian,
-
hari ini Anda berlatih atau tidak,
sifat sejati Anda tidak berubah.
-
Mengapa Anda akan jatuh
ke neraka menderita?
-
Karena tubuh fisik Anda yang
menciptakan karma,
-
jiwa Anda yang menciptakan karma,
menutupi sifat sejati Anda,
-
memengaruhi sifat sejati Anda,
-
sifat sejati Anda menjadi tercemar,
akan menderita, akan mengalami kesulitan,
-
karena sifat sejati Anda ternoda.
-
Maka naik ke surga menikmati berkah
atau turun ke neraka menderita,
-
adalah perasaan Anda —
-
perasaan kesadaran kedelapan
yang menderita,
-
sedangkan sifat sejati Anda
hanya tertutup, tidak bisa ditemukan.
-
Buddha memberitahu kita,
-
kita manusia biasa di dunia ini,
-
hidup dalam perasaan penderitaan,
kebahagiaan, kesedihan, dan kegembiraan.
-
Apakah kalian merasa kita hidup di dunia
ini bukankah hanya sebuah perasaan?
-
"Merasa senang,
merasa makan dengan senang",
-
"saya sekarang merasa senang,
saya baru saja merasa tidak puas"...
-
karena penderitaan akan berlalu,
kebahagiaan juga akan berlalu,
-
ini adalah perasaan Anda.
-
Perasaan sakit dengan cepat hilang;
-
suatu hal yang sangat menyenangkan,
dengan cepat juga akan hilang.
-
Bukankah kebahagiaan dan kesedihan
adalah suatu perasaan?
-
Bukankah itu suatu sensasi?
-
Dari sudut pandang psikologi,
-
kebahagiaan dan penderitaan
termasuk sensasi organ perasaan fisik:
-
merasa bahagia, maka bahagia;
-
merasa senang, maka senang.
-
Kekhawatiran juga merupakan
sensasi organ perasaan batin.
-
Anda merasakan penderitaan,
maka Anda menderita.
-
Beberapa tukang pijat
ketika menekan kaki Anda,
-
menekan sampai Anda kesakitan,
-
tetapi mengapa beberapa orang
semakin ditekan keras,
-
dia semakin merasa senang?
-
Padahal sakit sekali,
dia malah berkata "sangat nyaman",
-
ini adalah perasaan setiap orang berbeda.
-
Maka kegembiraan juga merupakan
suatu perasaan batin,
-
disebut "sensasi" —
"menerima" dari perasaan.
-
Asalkan Anda mengosongkan
perasaan-perasaan ini,
-
Anda akan melepaskan perasaan
penderitaan, kebahagiaan,
-
kesedihan, dan kegembiraan.
-
Menderita apa? Bahagia apa?
-
Kosongkan, buat kosong,
-
tidak ada yang menderita,
juga tidak ada yang membahagiakan,
-
segala sesuatu adalah tidak kekal.
-
Anda melepaskannya,
-
Anda akan tidak menderita tidak bahagia
selama hidup di dunia manusia.
-
Anda akan memiliki kondisi
kebahagiaan tertinggi di dunia manusia.
-
Hal-hal palsu apa yang
bisa membahagiakan?
-
Hal-hal palsu apa yang
bisa menderitakan?
-
Penderitaan juga palsu,
kebahagiaan juga palsu,
-
maka akhirnya tidak senang tidak sedih,
-
"tetap tak bergerak",
-
bukankah itu mencapai
kondisi kebahagiaan tertinggi?
-
Xin JIng mengatakan
-
"oleh karena itu dalam kekosongan
tidak ada bentuk,
-
tidak ada perasaan persepsi
kehendak kesadaran,
-
tidak ada mata telinga hidung
lidah tubuh pikiran,
-
tidak ada bentuk suara bau
rasa sentuhan dharma",
-
apa arti "tidak ada" ini?
-
Intinya hanyalah satu kata "tidak ada",
-
kesimpulan utamanya adalah "tidak ada
kebijaksanaan juga tidak ada perolehan".
-
Apa itu "tidak ada kebijaksanaan"?
-
"Kebijaksanaan" merujuk pada
kebijaksanaan pembebasan.
-
Kebijaksanaan pembebasan
merujuk pada sifat Buddha.
-
"Kebijaksanaan" ini adalah
kebijaksanaan pembebasan,
-
dan juga sifat Buddha, sifat sejati,
kekosongan.
-
"Kebijaksanaan" ini bukan kebijaksanaan,
tapi kekosongan sifat sejati Bodhisattva.
-
"Tiada kebijaksanaan, tiada pencapaian"
-
Jika seseorang tiada kebijaksanaan, maka Anda harus mengerti untuk terpisah dari segala yang berwujud
-
Dengan begitu, Anda baru bisa benar-benar bahagia
-
Jika Anda hari ini belum terpisah dari segala yang berwujud dan bahkan terbebas dari segala yang berwujud
-
Tiada kebijaksanaan, tiada pencapaian
-
Anda bahkan tidak boleh memiliki pemikiran untuk terbebas
-
Anda tidak bisa memiliki tiga pikiran ini
-
"Segala bentuk adalah kekosongan", apa yang Anda dapatkan?
-
"Hari ini saya ingin terbebas, saya menjadi Buddha atau Bodhisattva, saya ingin kekosongan"
-
Anda tidak bisa mendapatkan pikiran ini
-
Maka dengan begitu, Anda baru mencapai tingkat pembinaan tertinggi Bodhisattva atau Buddha
-
Shifu beritahu kalian
-
Jika Anda hari ini ingin menjadi teladan pekerja keras dan tidak pernah berpikir ingin menjadi teladan pekerja keras
-
"Saya hanya melayani semua makhluk dengan baik"
-
Dan pada saat itu, orang-orang akan menerbitkan Anda ke koran, memberi Anda banyak hadiah dan semuanya
-
Padahal Anda tidak pernah memikirkan semua ini
-
Anda belum pernah mempertimbangkan diri Anda sendiri
-
Bukankah tingkat pembinaan Anda ini sangat tinggi?
-
Jika dalam proses menjadi teladan pekerja keras, Anda berpikir:
-
"Saya akan masuk koran"
-
"Saya akan dikelilingi orang-orang"
-
"Saya akan naik ke panggung dan dipakai bunga kembang sepatu"
-
"Saya akan memegang piagam penghargaan dan hadiah"
-
Maka jarak Anda antara tingkat pembinaan dengan orang teladan sangatlah jauh
-
Kebijaksanaan untuk mencapai Kebuddhaan itu adalah sifat Kebuddhaan
-
Banyak orang yang tidak mengerti kalimat ini "Tiada kebijaksanaan, tiada pencapaian"
-
Itu bukan berarti tidak memiliki kebijaksanaan
-
Bahkan Anda tidak boleh memiliki pemikiran untuk terbebas dari sifat asli
-
Mengapa Xin Jing begitu hebat?
-
Itu karena ia memberi tahu kita "Di dalam watak kekosongan tiada bentuk"
-
"Tiada perasaan, tiada pencerapan, tiada tipu daya, dan juga tiada kesadaran"
-
"Tidak berada pada mata, telinga, hidung, lidah, badan, batin"
-
"Tiada bentuk, suara, bau, rasa, sentuhan, maupun objek-objek dari tipu daya"
-
Semua itu tidak ada
-
Itu hanya perasaan Anda saja
-
Semua itu hanyalah kekosongan
-
"Tiada kebijaksanaan, tiada pencapaian" Ini adalah tingkat pembinaan Buddha
-
Saya sudah tidak memilki pikira untuk mencapai Kebuddhaan
-
Itu karena tiada kebijaksanaan, tiada pencapaian
-
Bukankah Anda sudah menerapkan "Tanpa Pencapaian"?
-
Saya tidak ada permintaan apa pun
-
Saya juga tidak membuktikan Dharma apa pun
-
Pada akhirnya, semua yang ada di dunia hanya tersisa dua kata ini yaitu "Kekosongan"
-
Jika Anda mengetahui Kekosongan, maka Anda telah mencapai Kebuddhaan
-
Jika Anda masih memiliki teori dan konsep Anda untuk mencapai Kebuddhaan,
-
maka bagaimana Anda bisa mencapai Kebuddhaan?
-
Jarak Anda dengan Buddha sudah sangatlah jauh
-
Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
Bergembira dalam Dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
Silakan menyaksikan episode selanjutnya