-
[Stambul Cinta - The Painted Veil]
-
[Cina, Tahun 1925]
-
[London 2 tahun sebelumnya]
-
Halo.
-
Maaf, saya bertanya-tanya...
-
Apa?
-
Maaf, saya bertanya-tanya
apakah Anda ingin berdansa?
-
Kenapa tidak?
-
Kitty, siapa pria muda
yang berdansa denganmu semalam?
-
Pria mana?
-
Pria pendiam, yang bertampang serius.
-
Oh, dia.
-
Aku rasa kau mengundang dia, Bu.
-
Aku tidak tahu siapa yang kau bicarakan.
-
Aku yang mengundang dia.
-
Namanya Fane dan dia seorang dokter.
-
Dia mengelola sebuah laboratorium
milik pemerintah di Shanghai.
-
Seorang pegawai negeri?
-
Apapun itu...
-
Dia menelepon Minggu lalu,
dan kami mengobrol lama.
-
Aku mempersilakan dia
untuk datang kembali kapanpun dia suka.
-
Jarang sekali kau menyukai
pria muda kenalanku.
-
Yah, apa kau memang menyukai dia?
-
Tidak juga.
-
- Memangnya apa yang kurang dari dirinya?
- Apa dia jatuh cinta padamu?
-
Entahlah.
-
Aku kira sekarang kau seharusnya tahu
-
saat seorang pemuda jatuh cinta padamu.
-
Intinya, apakah aku jatuh cinta padanya atau tidak.
Dan jawabannya tidak.
-
Kau lebih baik berhati-hati, Gadis Muda.
-
Kesempatan bisa berlalu, kau tahu.
-
Oh, hentikan itu, Bu. Yang benar saja.
-
Gagasan bahwa seorang wanita
harus menikahi seorang Tom, Dick, ataupun Harry...
-
...tanpa mempedulikan perasaannya sendiri
sudah ketinggalan jaman.
-
Berapa lama lagi
kau berharap ayahmu mendukungmu?
-
- Oh.
- Oh.
-
Halo.
-
Halo, saya...
-
Saya baru saja tiba...
-
Ayah Anda mengundang saya.
-
Saya akan pergi.
-
Bolehkah saya menemani Anda?
-
Tepat waktu.
-
Apa sebenarnya yang Anda lakukan?
-
Saya seorang ahli bakteriologi.
-
Itu pasti menarik.
-
Anda sama sekali tidak tahu apa itu, bukan?
-
Tidak. Saya rasa tidak.
-
Tidak, memang tidak ada alasan
bahwa Anda seharusnya tahu.
-
Saya mempelajari mikroorganisme
yang membawa penyakit.
-
Menarik.
-
Tidak. Justru kebalikannya.
-
Apa kita sebaiknya masuk?
-
Apa Anda suka bunga?
-
Tidak terlalu.
-
Yah, maksud saya, ya.
-
Tapi, kami tidak benar-benar
menyediakannya di rumah.
-
Ibu bilang, "Kenapa membeli sesuatu
yang bisa didapatkan gratis?"
-
Tapi, kami juga tidak benar-benar
memelihara bunga juga.
-
Hal itu sepertinya bodoh, sungguh.
-
Menempatkan usaha pada sesuatu
yang hanya akan mati.
-
Saya ingin mengatakan sesuatu pada Anda.
-
Saya datang menemui Anda untuk bertanya
apakah Anda mau menikahi saya?
-
Anda membuat saya sangat terkejut.
-
Apa Anda tidak melihat
bahwa saya mencintai Anda?
-
Anda tidak pernah memperlihatkannya.
-
Oh, saya...
-
Yah, saya sebenarnya ingin.
Ini sulit. Saya...
-
Tapi, begitulah.
-
Iya.
-
Saya kurang yakin ini berhasil
disampaikan dengan baik.
-
Memang tidak.
-
Apa Anda lihat betapa canggungnya saya?
Saya...
-
Saya buruk sekali dalam hal seperti ini.
-
Tapi masalahnya
saya harus segera kembali ke Cina.
-
Saya tidak memiliki waktu
untuk bersikap sungkan.
-
Saya tidak pernah memikirkan Anda
seperti itu.
-
Saya rasa saya akan bertambah baik
bila sudah saling mengenal.
-
Oh, saya yakin Anda seperti itu...
-
Saya akan melakukan apapun untuk membuat Anda bahagia.
-
Apapun.
-
Saya rasa Anda akan menyukai Shanghai.
-
Tempatnya cukup menarik, sungguh.
-
Banyak dansa.
-
Anda tentunya tidak berharap
saya menjawab sekarang juga?
-
Saya sama sekali tidak mengenal Anda.
-
Ya! Yah, kami memang sangat berharap,
tapi...
-
...tidak menduga
bahwa dia akan memintanya begitu cepat.
-
Ya. Pernikahan di akhir musim gugur
yang menyenangkan.
-
Dorisku sudah mengurus dirinya
dengan sangat baik, bukan?
-
Setidaknya salah satu di antara mereka
berhasil sukses.
-
Tidak, aku sudah sejak lama
berhenti berharap pada Kitty.
-
Ya.
-
Ya.
-
Yah, aku tahu kau mengeti. Ya.
-
Bagaimana?
-
Apa lebih kecil dari yang kau bayangkan?
-
Aku kurang yakin apa yang kubayangkan.
-
Apa kau tidak punya piano?
-
Tidak, aku tidak bermain piano.
-
Siapa itu?
-
Aku.
-
Masuklah.
-
Aku hanya ingin melihat apa semuanya sudah beres.
-
Apa kau sudah merasa nyaman?
-
Apa kau memerlukan sesuatu?
-
Tidak.
-
Aku baik-baik saja.
-
Terima kasih.
-
Bagus. Bagus.
-
Aku sangat senang kau berada di sini.
-
Apa aku sebaiknya mematikan lampunya?
-
Untuk apa?
-
Aku akan mematikan lampunya.
-
Sedang ada hujan badai.
-
Aku bilang sedang hujan badai.
-
Ya, aku mendengarmu.
-
Kau bisa saja menjawab.
-
Maafkan aku.
-
Aku sudah terbiasa tidak berbicara... kecuali ada yang perlu aku katakan.
-
Kalau orang tidak bicara, kecuali mereka perlu mengatakan sesuatu...
-
... ras manusia akan kehilangan kemampuan berbicara.
-
Walter.
-
Maafkan aku.
-
Kau benar. Apa...?
-
Apa yang sebaiknya kita lakukan? Apa kita sebaiknya...
-
...sebaiknya bermain game?
-
Kau tidak suka game yang aku mainkan. Itu membosankan bagimu.
-
Omong kosong.
-
Ayo, bermain kartu.
-
Apa menurutmu kau akan menikmati malam di luar?
-
Kita ada undangan untuk Sabtu malam.
-
Dari siapa?
-
Keluarga Townsend.
-
Dorothy Townsend.
-
Apa kau tidak menyukai dia?
-
Yah, aku baru bertemu sekali dengannya,
-
tapi tidak ada alasan baginya untuk bersikap seolah dia lebih baik.
-
Apakah dia begitu?
-
Ya. Aku tidak tahu penyebabnya.
-
Dia tadinya apa? Menikah dengan wakil konsul?
-
Terus terang, mereka konyol. Pasangan Shanghai ini.
-
Ibu tidak akan bermimpi untuk meminta separuh dari mereka datang makan malam.
-
Aku akan mengambil kartu lima hitam itu.
-
Yah, tidak apa-apa.
-
Aku kira kau akan menikmatinya,
-
tapi kita tentu saja tidak harus pergi.
-
Aku juga tidak peduli apapun pilihannya.
-
Mau pergi ke mana?
-
- Kitty Fane?
- Halo, Dorothy.
-
Aku senang sekali kau bisa datang.
-
Ini Walter.
-
Senang bertemu dengan Anda.
-
Ini suami saya.
-
Charlie, berhentilah mengobrol dan sapalah tamu kita.
-
- Kau kenal, Tuan Fane.
- Charlie.
-
Dr. Fane, Sayang.
-
Oh, ya ampun. Saya mohon maaf, Dr. Fane.
-
Tidak apa-apa.
-
Dan ini istri Dr. Fane, Kitty.
-
Nyonya Fane.
-
Tuan Townsend.
-
Saya mohon maaf, Dr. Dane.
-
Saya berasumsi Anda bekerja bersama Charlie di Konsulat.
-
Oh, tidak. Bukan sesuatu yang menarik seperti itu.
-
Saya di Laboratorium Sipil.
-
Laboratorium pemerintah? Menarik sekali.
-
Apa Anda menikmatinya?
-
Saya belum pernah melihat sesuatu seperti itu.
-
Setiap gerakan memiliki arti.
-
Anda lihat bagaimana dia menutupi wajahnya dengan pakaian itu?
-
Dia berduka atas ketidakberuntungannya.
-
Apa yang telah terjadi padanya?
-
Dia dijual menjadi budak?
-
Dikutuk pada kehidupan yang membosankan
dan keputusasaan...
-
...di tanah asing jauh dari kampung halaman.
-
Lihat rantai itu?
-
Itu menandakan ikatan berat pada jiwa malangnya yang terperangkap...
-
...dari mana dia tidak bisa melarikan diri.
-
Sehingga dia menangis tersedu.
-
Dia menangisi gadis lincah dan periang yang dulu merupakan dirinya...
-
...wanita kesepian yang kini menjadi dirinya.
-
Dan terutama...
-
...dia menangisi cinta yang tidak akan pernah dia rasakan...
-
...cinta yang tidak akan pernah dia berikan.
-
Apakah itu benar-benar yang dia katakan?
-
Terus terang, saya sama sekali tidak tahu apa yang dia sedang lakukan.
-
Saya tidak bisa berbicara Cina.
-
Apa itu tadi?
-
Mungkin pelayan wanita atau salah satu...
-
Mereka sudah pergi.
-
Dia mendengar kita.
-
Siapa?
-
Walter.
-
Walter. Memangnya kenapa kalau begitu?
-
Dia hanya tahu bahwa kau sedang tidur siang.
-
Dengan pintuku terkunci?
-
Kitty, Sayang, kau perlu minum.
-
Kalaupun begitu, kesanku dia tidak akan melakukan apa-apa.
-
Menyanjung sekali.
-
Dia tahu seperti siapapun juga...
-
...tidak ada yang bisa diperoleh dengan membuat skandal.
-
Apa pernah terpikir olehmu bahwa suamiku cinta padaku?
-
Aku merasa kau akan mengatakan sesuatu yang buruk.
-
Hanya saja bahwa wanita sering mendapatkan kesan bahwa...
-
...pria jauh lebih cinta pada mereka daripada yang sebenarnya.
-
Aku tidak akan menipu diri sedetikpun bahwa kau benar-benar cinta padaku.
-
Nah, di situlah kau keliru.
-
Apa kau suka hadiahmu?
-
Cukup bagus.
-
Charlie?
-
Apa aku membuatmu sebahagia kau membuat diriku?
-
Tentu saja, Sayang.
-
(Aku rindu padamu, Ayah)
-
- Hassan?
- Ya?
-
- Siapa yang mengantarkan paket ini?
- Dr. Fane.
-
Kapan?
-
Saat Anda sedang tidur.
-
Ini sudah hampir pertengahan hari.
-
Kita bisa saja berhenti di bawah pohon ini...
-
...tapi aku ingin melanjutkan kalau kau tidak keberatan.
-
Tentu saja, kenyamananku bukan merupakan kekhawatiran bagimu.
-
Baiklah. Kalau begitu, kita akan melanjutkan.
-
Charlie Townsend, mohon disambungkan.
-
Charles Townsend.
-
Aku harus bertemu denganmu.
-
Kitty, aku tidak mungkin menemuimu.
-
Aku ada rapat sejam lagi di klub.
-
Ada apa?
-
Aku harus tutup telepon.
-
Apa yang kau lakukan di rumah?
-
Maaf. Ada sesuatu yang harus kubicarakan denganmu.
-
Terus terang, aku baru saja mau mandi.
-
Sayang sekali ini agak penting, Sayang. Tidak bisa ditunda.
-
Duduklah.
-
Apa kau tempat bernama Mei-Tan-Fu?
-
Tidak.
-
Yah, tempatnya ada di surat kabar waktu itu.
-
Itu kota kecil di anak sungai dari Sungai Yangtze,
-
di daerah pedalaman.
-
Mereka mengalami wabah kolera di sana.
-
Itu epidemik terburuk yang dilihat orang sejak waktu lama.
-
Petugas medis Cina meninggal.
-
Ada sebuah biara yang dikelola biarawati Perancis dan mereka berusaha untuk menjalankan rumah sakitnya...
-
...dan mereka berupaya sebaik mungkin,
-
tapi orang berguguran seperti lalat.
-
Aku mengajukan diri pergi untuk mengambil alih.
-
Kenapa?
-
Karena mereka perlu seorang dokter.
-
Tapi kau bukan seorang dokter. Kau seorang ahli bakteriologi.
-
Aku seorang dokter medis.
-
Fakta bahwa aku terlebih utama seorang ilmuwan...
-
...sebenarnya bagus sekali dalam kasus ini.
-
Bukankah itu akan berbahaya sekali?
-
Aku rasa itu memang mungkin.
-
Nah, Mei-Tan-Fu merupakan perjalanan sepuluh hari.
-
Kau bisa mengendarai kereta untuk bagian awal perjalanan, tapi setelah itu naik andong...
-
...lalu setelah itu kita harus naik tandu.
-
Siapa yang dimaksud dengan kita?
-
Kenapa, kau dan aku, tentu saja.
-
Kau tidak berharap aku ikut juga, kan?
-
Aku berharap kalau aku pergi kau juga mau pergi.
-
Tentunya itu bukan tempat untuk seorang wanita.
-
Gila saja kalau aku pergi. Memangnya kenapa aku harus pergi?
-
Untuk menyemangati dan menenangkan aku?
-
Tidak.
-
Tidak, aku tidak mau pergi.
-
Malah, merupakan hal luar biasa bagimu untuk bertanya padaku.
-
Baiklah. Kalau begitu aku akan mengajukan petisi untuk bercerai besok.
-
Aku khawatir kau menganggapku lebih bodoh dari yang kau kira.
-
Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan.
-
Benarkah?
-
Aku menceraikanmu karena perselingkuhan.
-
Aku akan menyebutkan Charles Townsend sebagai kekasihmu.
-
Maafkan aku, Walter.
-
Aku menyadari ini sangat tidak menyenangkan, tapi,
-
kumohon, jangan membuat ini lebih buruk dari seharusnya.
-
Baiklah. Apa yang seharusnya kita lakukan menurut usulanmu?
-
Kau bisa membiarkan aku menceraikanmu dengan diam-diam.
-
Kau menceraikan aku?
-
- Atas dasar apa, kalau boleh aku bertanya?
- Itulah yang akan dilakukan seorang pria sejati.
-
Bisakah kau berikan aku satu alasan...
-
...kenapa aku harus menempatkan diriku dalam keadaan yang tidak nyaman demi dirimu?
-
Kumohon, Walter, jangan bersikap begitu kejam.
-
Kami tidak bermaksud menyakiti siapapun. Tapi...
-
...Charlie dan aku jatuh cinta.
-
Dia ingin menikahiku.
-
Benarkah?
-
Aku memang tahu kau bukan gadis tercerdas di dunia...
-
...tapi aku tidak tahu bahwa kau memang benar-benar bodoh.
-
Baiklah. Yah, kalau memang membuatmu merasa lebih baik untuk menyakiti aku,
-
maka silakan saja.
-
Tapi kau sekalian perlu membiasakan diri.
-
Kami saling mencintai.
-
Dan kami sudah bosan sekali mengenai segala rahasia...
-
...kompromi dan segala macamnya.
-
Dan, sekarang kau akan mengutuk hari di mana kau bertemu denganku.
-
Berhentilah menghinaku.
-
Tidak ada tanggapan lain yang pantas untuk sikap menyedihkan seperti itu.
-
Itu konyol.
-
Kalau aku pikirkan betapa kerasnya aku berusaha untuk membuatmu bahagia.
-
Merendahkan diri sendiri!
-
Bersikap seolah aku antusias seperti dirimu...
-
...oleh gosip terbaru, serta sevulgar dan tidak pedulinya...
-
- ...mengenai dunia seperti dirimu!
- Tutup mulut!
-
Kalau kau menyela aku lagi, aku akan mencekikmu.
-
Duduk.
-
Aku tahu saat aku menikahimu bahwa
-
kau egois dan manja.
-
Tapi aku mencintaimu.
-
Aku tahu bahwa kau menikahiku...
-
...hanya karena ingin sejauh mungkin dari ibumu...
-
...dan aku berharap bahwa suatu hari...
-
...akan ada sesuatu yang lebih dari itu.
-
Ternyata aku keliru.
-
Kau tidak punya kemampuan untuk itu.
-
Bila seorang pria tidak memiliki persyaratan untuk membuat seorang wanita mencintai dia,
-
maka itu adalah salahnya...
-
...bukan salah wanita itu.
-
Apapun alasannya.
-
Besok pagi kita akan pergi menuju Mei-Tan-Fu,
-
atau aku akan mengajukan petisiku.
-
Walter, kau tidak mungkin serius membawa aku ke tengah epidemik kolera.
-
Apa kau pikir aku tidak serius?
-
Ya Tuhan.
-
Itulah yang kau inginkan, bukan?
-
Apa kau pikir Charlie akan membiarkanmu melakukan ini?
-
Aku rasa Charlie tidak akan banyak berkomentar tentang hal ini.
-
Segala yang kau katakan benar.
-
Segalanya.
-
Aku menikahimu, meski aku tidak mencintaimu.
-
Tapi, kau sudah mengetahuinya.
-
Bukankah kau sama bersalahnya seperti aku atas apa yang telah terjadi?
-
Baik.
-
Inilah yang akan aku lakukan.
-
Tuan-Tuan, kita semua memiliki aset untuk dilindungi di sini.
-
Sayangnya, tindakan Tuan Nagata...
-
...telah menimbulkan situasi yang sedikit mendesak.
-
Hal itu merupakan ketidakberuntungan,
-
tapi kejadian yang tidak bisa dihindari.
-
Mandor Anda telah menembak seorang pekerja.
-
Dia seorang penghasut.
-
Dia orang Cina.
-
Anda mungkin telah menekan sebuah aksi mogok sangat kecil...
-
...tapi dengan melakukan hal itu, Anda telah memulai...
-
...demonstrasi yang sangat besar.
-
Permisi, saya perlu meminjam pulpen Anda.
-
Ini dia, Nona.
-
Bagaimana dengan dukungan dari Chiang Kai-shek?
-
Di mana posisinya dalam hal ini?
-
Dia seorang Nasionalis. Dia akan berdiri di pihak orang Cina.
-
Itulah sebabnya mereka menyebut diri mereka para Nasionalis.
-
Permisi.
-
Tuan Townsend.
-
Saya rasa Anda telah meremehkan situasinya.
-
Saya memiliki tiga pabrik yang ditutup
karena aksi walk-out.
-
Ada pembicaraan mengenai boikot.
-
Jadi, apa yang Anda usulkan?
-
Segelintir tentara kota hampir bukan merupakan unjuk kekuatan.
-
Mohon permisi sebentar.
-
Nyonya Fane. Kejutan yang menyenangkan.
-
Kau menyelamatkan aku dari segerombolan babi hutan.
-
Aku tidak akan datang kalau memang tidak perlu.
-
Apa kau baik-baik saja?
-
Aku perlu bertemu denganmu. Maafkan aku.
-
Kitty, ini bukan waktu yang paling baik bagiku untuk...
-
Charlie. Dia sudah tahu.
-
Baiklah.
-
Setelah Anda, Nyonya Fane.
-
Halo, Charlie.
-
Halo, George.
-
Halo, Townsend.
-
Adam.
-
Dia ingin bercerai.
-
Kau tidak mengakui apapun, kan?
-
Mengakui sesuatu?
-
Tidak.
-
Apa kau yakin?
-
Cukup yakin.
-
Yah.
-
Kita berada dalam kekacauan besar.
-
Dia bilang dia punya bukti.
-
Kita akan menyangkalnya.
-
Dia tidak bisa membuktikan apapun.
-
Selain itu, tidak akan baik bagi Walter untuk membuat sebuah skandal.
-
Tapi tidak akan ada skandal.
-
Walter setuju untuk membiarkan aku menceraikan dia dengan diam-diam.
-
Itu tidak terlalu buruk, bukan?
-
Maukah kau memelukku?
-
Tentu saja.
-
Oh, Tuhan.
-
Charlie?
-
Tawarannya datang bersama satu syarat.
-
Aku bukan orang kaya.
-
Dia tidak menginginkan uangmu.
-
Dia setuju untuk membiarkan aku menceraikan dia...
-
...bila Dorothy setuju menceraikanmu.
-
Dan bila...
-
Apa?
-
Bila kau berjanji akan menikahi aku.
-
Kau tahu, Sayang, apapun yang terjadi,
-
kita harus berusaha untuk tidak melibatkan Dorothy.
-
Apa maksudmu?
-
Kita tidak bisa hanya memikirkan diri kita sendiri.
-
Aku kenal Dorothy.
-
Tidak ada apapun di dunia ini yang akan menyebabkan dia menceraikan aku.
-
Kau tidak ingin menceraikan dia.
-
Ini bukan sekadar pertanyaan mengenai pernikahanku...
-
Kalau begitu, apa itu?
-
Apa kau tahu betapa pentingnya jabatanku di sini?
-
Kalau aku sampai...
-
Kenapa kau tertawa?
-
Aku rasa Walter tidak semenitpun berniat untuk menceraikan aku.
-
Dia sudah tahu kau akan mengecewakan aku.
-
Cobalah mengerti.
-
Aku mengerti, oke.
-
Kitty! Kitty, kumohon.
-
Kita akan mencari jalan keluar, aku janji. D...
-
Aku akan ikut bersamamu.
-
Bagus. Aku sudah berpikir bahwa mungkin seperti itu.
-
Aku rasa aku tidak perlu membawa lebih banyak dari beberapa barang untuk musim panas?
-
Dan kain kafan?
-
Aku sudah memberitahu Hassan yang akan kau perlukan.
-
Dia sudah mulai berkemas.
-
Aku tidak akan menyentuh itu kalau jadi dirimu.
-
Mereka mungkin saja meninggal di atas tempat tidur itu.
-
Ini bisa menjadi kamarmu.
-
Anda pasti istri dokter.
-
Saya baru saja bertemu dengan suami Anda...
-
...dan mengundang diri sendiri untuk makan malam.
-
Saya mempertahankan tukang masak keluarga Watson untuk Anda.
-
Dia tidak buruk.
-
Dia juga harus mencukupi sebagai pelayan Anda.
-
Kami sedikit kekurangan tenaga di sini.
-
Maaf, nama saya adalah Waddington.
-
Oh, ya, tentu saja. Kitty Fane.
-
Saya Wakil Komisaris.
-
Silakan.
-
Saya rasa Anda salah satu tetangga kami.
-
Satu-satunya tetangga, sayangnya.
-
Satu-satunya yang tersisa.
-
Dan keluarga Watson tadinya merupakan misionaris yang tinggal di sini?
-
Ya. Orang yang baik.
-
Orang Amerika. Keluarga yang menyenangkan.
-
Saya akan menunjukkan kuburan mereka pada Anda besok, jika Anda mau.
-
Betapa baiknya Anda.
-
Saya harap perjalanan Anda tidak terlalu sulit?
-
Kami selama dua minggu dalam perjalanan.
-
Dua minggu? Apa yang Anda lakukan, berenang?
-
Tidak, kami tidak datang dari melalui perjalanan sungi. Tapi perjalanan darat.
-
Untuk apa?
-
Yah, kami ingin sedikit melihat pemandangan pedesaan.
-
Mendapatkan sedikit sinar matahari. Bukan begitu, Sayang?
-
Ada yang ingin minuman koktil?
-
Bersulang untuk keberuntungan.
-
Saya diberitahu saya mungkin akan mendapatkan bantuan dari petugas militer lokal.
-
Kolonel Yu, ya?
-
Semoga beruntung dengan dirinya. Dia tidak suka pada orang Inggris seperti kita.
-
Dengarkan, saya akan memperingatkan Anda,
-
keadaan sangat tidak menentu di luar sini.
-
Saya khawatir bila bukan kolera yang mendapatkan kita,
-
para Nasionalislah yang mungkin melakukannya.
-
Saya berusaha untuk meminta para biarawati itu untuk pergi, tapi mereka menolak.
-
Mereka semua ingin menjadi martir, terkutuklah mereka.
-
Dan kenapa Anda tetap tinggal?
-
Saya ditugaskan di sini. Sesederhana itu.
-
Saya terkejut mendengar Anda mengajukan diri secara sukarela.
-
Kesempatan untuk penelitian. Saya tidak mungkin melewatkannya.
-
Ya. Lalu, Anda?
-
Saya rasa Anda tidak datang ke Mei-Tan-Fu untuk penelitian.
-
Suami saya yang merupakan ilmuwannya.
-
Memang benar.
-
Apakah Anda mengalami reaksi terhadap penyuntikan vaksin?
-
Anda telah divaksin, bukan?
-
Ya, tentu saja.
-
Itu bukan jaminan.
-
Keluarga Watson telah disuntik vaksin. Hasilnya tidak ada gunanya untuk mereka.
-
Apa Anda membawa piringan gramofon?
-
Tidak. Sayangnya tidak.
-
Sayang sekali. Saya sudah bosan dengan milik saya.
-
Dengarkan.
-
Apa itu?
-
Di seberang sungai.
-
Berusaha menakuti arwah orang yang sudah meninggal.
-
Aku akan pergi ke kota besok pagi. Untuk melihat-lihat.
-
Aku rasa kau ingin beristirahat.
-
Aku bisa menyuntikkan vaksin padamu nanti malam.
-
Apakah kau juga akan melakukannya?
-
Aku rasa tidak.
-
Kalau begitu, kau tidak perlu repot-repot untukku.
-
Terserah dirimu saja.
-
Beritahu aku, Walter.
-
Apakah memerlukan waktu yang berlarut-larut dan lama, bila
sekarat akibat kolera?
-
Tidak. Semua cairan keluar dari tubuhmu dalam 36 jam yang pertama.
-
Kau akan mati akibat kekurangan cairan, pada akhirnya.
-
Jadi, itu buruk dan sangat menyakitkan.
-
Tapi, tergolong relatif cepat.
-
Selamat malam.
-
Sayang sekali.
-
Saya kira Anda dan istri Anda mungkin...
-
...Anda mungkin ingin berjaga-jaga bila harus meninggalkan tempat ini.
-
Apa menurut Anda semua ini benar-benar perlu?
-
Anda bisa melihat fotonya.
-
Saya rasa Anda ingin menjauhkan pikiran istri Anda...
-
...dari situasi seperti ini.
-
Ini adalah Kolonel Yu. Dia orang KMT.
-
Dia menempatkan salah satu orangnya di rumah ini.
-
Apa aku seorang tahanan?
-
Tidak. Ini sebenarnya ide Tuan Waddington.
-
Dia merasa kita sebaiknya berjaga-jaga.
-
Berjaga-jaga terhadap apa?
-
Beberapa hari yang lalu, pasukan Inggris membuka tembakan...
-
...pada sekelompok pekerja Cina yang berdemonstrasi di Shanghai.
-
Sebelas orang terbunuh.
-
Kami baru saja mendengar kabarnya.
-
Itu ditempel di seluruh kota semalam.
-
(Matilah para pembunuh asing!)
-
Aku tidak perlu terlalu khawatir.
-
Bahkan para Nasionalis takut pada kolera.
-
Apa mereka meminum air dari sumur itu?
-
Kolonel bisakah saya melihat di mana mereka mendapatkan air minum mereka?
-
(Babi Penjajah!)
-
Untuk langkah awal, kita perlu menghentikan orang dari...
-
...penggunaan sumur ini sampai saya bisa mengujinya.
-
Apa Anda bisa memahaminya?
-
Ya, saya paham, Dr. Fane.
-
Saya menerima pelatihan militer di Moscow.
-
Jika Anda tidak suka Bahasa Inggris,
-
kita bisa berbicara Bahasa Rusia.
-
Bahasa Inggris tidak apa-apa. Terima kasih.
-
Ini.
-
Anda pernah melihat kolera sebelumnya, bukan, Dokter?
-
Di laboratorium, tentu saja.
-
Tidak, maksud saya pada diri seorang pasien.
-
Tidak. Tidak, saya sebenarnya belum berkesempatan.
-
Yah, saya bukan seorang dokter praktek.
-
Apa mereka tidak memberitahu Anda?
-
Saya seorang ahli penyakit menular.
-
Mari?
-
Setelah Anda, Dokter.
-
(Charlie)
-
(aku tak tahan tanpamu)
-
Saya tidak memerlukan Anda.
-
Kembalilah!
-
Tuan Waddington?
-
Saya mencari Tuan Waddington.
-
Tunggu di sini. Oke?
-
Halo?
-
Tuan Waddington?
-
Nyonya Fane?
-
Selamat pagi.
-
Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda, Nyonya Fane?
-
Saya menemukan piringan untuk Anda.
-
Stravinsky.
-
Sangat modern. Terima kasih.
-
Apa ada hal yang lain?
-
Saya bertanya-tanya apakah Anda bisa memberitahu saya kapan tukang pos datang?
-
Ini untuk tujuan Shanghai.
-
Sayang sekali, sejak adanya kolera,
-
para pengecut itu tidak mau berusaha melewati dermaga sungai...
-
...tapi tinggalkan saja bersama saya.
-
Seorang pedagang lokal yang saya kenal akan membuat perjalanan pada hari Jumat.
-
Townsend.
-
Charlie Townsend?
-
Ya, dia seorang kenalan suami saya.
-
Apa Anda kenal dia?
-
Beberapa tahun lalu. Kami berdua ditugaskan pada Konsulat di Shanghai.
-
Istri yang menawan?
-
Ya. Mereka sangat populer, bukan?
-
Dia memang sangat populer.
-
Jadi, Anda kenal keluarganya.
-
Ya, yah cukup baik. Saya suka Dorothy.
-
Ya, setahu saya mereka pasangan yang cukup setia.
-
Oh, sang suami mengalami godaan kecilnya.
-
Bukan masalah serius.
-
Saya pernah dengar istrinya mengatakan dia merasa sangat tidak tersanjung...
-
...bahwa wanita yang jatuh cinta pada suaminya...
-
...begitu tidak masuk hitungan.
-
Yah, silakan menikmati piringannya.
-
Nyonya Fane?
-
Suratnya.
-
Oh, ya.
-
Ya, saya tiba-tiba teringat bahwa hari Jumat sudah terlambat.
-
Tapi. tetap saja terima kasih.
-
Bisakah kau tolong operkan garamnya?
-
Maaf. Apa kau mengatakan sesuatu?
-
Bisakah kau operkan garamnya?
-
Terima kasih.
-
Jadi, beginilah untuk seterusnya?
-
Menghabiskan malam dalam kebisuan.
-
Walter.
-
Walter!
-
Aku bertanya-tanya apa kau belum gila.
-
- Dia tidak memasaknya.
- Biarkan saja.
-
Biarkan itu.
-
Terima kasih.
-
Apa kau mencoba bunuh diri?
-
Sumur kota tercemar.
-
Ini kotor. Kotor.
-
Apa?
-
Tuan Waddington.
-
Nyonya Fane?
-
Nyonya Fane!
-
Menjauhlah. Menjauh.
-
Ada masalah apa dengan Te-Ming?
-
Anda membawa orang mati itu bersama Anda.
-
Mereka sangat percaya takhayul, ya?
-
Dia kehilangan tiga anak dan seorang suami akibat kolera.
-
Jadi, Anda tidak bisa menyalahkan dia.
-
Anda tahu,
-
ini bukan tempat bagi seorang wanita.
-
Saat mereka mengirimkan telegraf pada saya bahwa Anda
-
datang kemari, saya merasa takjub.
-
Saya membayangkan Anda mungkin seorang perawat tua bermuka cemberut...
-
...dengan kaki gemuk dan kumis.
-
Saya datang ke bungalow dan di situlah Anda...
-
...rapuh dan lelah...
-
...dan sangat tidak bahagia.
-
Perjalanannya jauh.
-
Tapi Anda masih tidak bahagia sekarang.
-
Lalu, timbul di pikiran saya bahwa mungkin Anda dan suami Anda saling mencintai secara mendalam...
-
...dan bahwa Anda menolak untuk ditinggal.
-
Itu merupakan penjelasan yang masuk akal.
-
Ya. Tapi itu bukan alasan yang benar.
-
Apa Anda tahu apa yang menurut saya aneh?
-
Bahwa suami Anda tidak pernah berani memandang Anda.
-
Dia memandang dinding, lantai, sepatunya.
-
Dia memiliki banyak pikiran.
-
Ya, saya yakin mengenai hal itu.
-
Dr. Fane!
-
Dr. Fane!
-
Oh, Tuhan.
-
Baiklah.
-
Apa yang kau lakukan?
-
Martini?
-
Ya?
-
Aku pembawa pesan dari Kepala Asrama Biarawati.
-
Siapa?
-
Biarawati yang mengawasi panti asuhan dan rumah sakit.
-
Aku tidak tahu dia mengetahui tentang keberadaanku.
-
Yah, sepertinya Tuan Waddington sudah membicarakan dirimu.
-
Dia sangat ingin bertemu dengan...
-
istri setia yang menyenangkan dari Dr. Fane yang penuh perhatian.
-
Baiklah. Kalau begitu, aku harus mempersiapkan diri untuk sandiwara tersebut.
-
Dia bisa memahami kalau kau...
-
...tidak ingin memasuki pusat epidemik.
-
Kalau kau tidak takut, kenapa aku harus?
-
Aku lupa.
-
Walter!
-
Oh, Tuhan!
-
Oh, kau mabuk.
-
(Orang asing!)
-
(Pulanglah!)
-
Jangan mengharapkan sesuatu yang luar biasa.
-
Mereka sangat miskin.
-
Halo.
-
Senang sekali bertemu
-
dengan istri dokter yang baik dan pemberani.
-
Senang bertemu dengan Anda, juga.
-
Tuan Waddington.
-
Anda harus memakan kue Madeleinenya.
-
Suster St. Joseph membuatnya sendiri untuk Anda pagi ini.
-
Jadi, coba beritahukan pada saya, Nyonya Fane.
-
Keyakinan apa yang Anda ikuti?
-
Maafkan saya.
-
Kami menghadiri pelayanan,
-
tidak melakukan kegiatan agama secara rutin.
-
Anda bisa katakan saya anggota Gereja Inggris.
-
Hal tersebut merupakan cara halus untuk mengatakan bahwa Anda
-
tidak begitu mempercayai apapun.
-
Anda sangat cantik.
-
Dan sangat muda.
-
Saya jamin pada Anda tidak seperti itu. Saya merasa tua sekali.
-
Jika Nyonya Fane bersedia melihat biara dan panti asuhan...
-
...saya dengan senang hati akan memperlihatkan padanya.
-
Sendiri.
-
Kami membiarkan anak perempuan yang lebih tua sibuk menjahit.
-
Itu membuat waktu mereka terisi.
-
Dan mendatangkan uang untuk biara.
-
Mereka tidak mengijinkan kami untuk membaptisnya.
-
Ruangan musik kami.
-
Suster Maryse.
-
Suster Dominique tadinya pianis kami.
-
Dia meninggal minggu lalu. Kolera.
-
Lewat sana rumah sakitnya.
-
Itu sebuah pemandangan yang orang tidak harapkan untuk dilihat.
-
Apa saya perlu panggilkan Dr. Fane untuk bertemu dengan Anda?
-
Tidak. Anda tidak perlu mengganggu dia.
-
Sekarang, dengan epidemik...
-
...kami bahkan harus mengurus lebih banyak orang.
-
Bayi ini dibawa pagi ini.
-
Seorang anak yatim piatu lagi.
-
Dia bilang Dr. Fane menyayangi bayi.
-
Dia menghabiskan sebanyak mungkin waktu membantu di kamar anak.
-
Nyonya Fane?
-
Nyonya Fane?
-
Apa Anda baik-baik saja?
-
Ya.
-
Ini bukan apa-apa...
-
...hanya sebuah kebodohan.
-
Apa yang kau inginkan?
-
Maaf.
-
Saya membawakan makan malam untukmu.
-
Baiklah. Tinggalkan saja di sana.
-
Apa ada hal yang lain?
-
Apa yang sedang kau lakukan?
-
Aku menguji kadar nitrat dalam tomat lokal.
-
Kenapa?
-
Kenapa?
-
Tidak mungkin akan menarik minatmu.
-
Yah, nikmati makan malammu.
-
Walter.
-
Menurutmu apa yang sebaiknya kita lakukan kalau kita bisa melalui wabah ini.
-
Aku tidak tahu.
-
Tapi aku rasa tidak ada gunanya untuk selalu berbicara...
-
mengenai situasi yang lebih baik kita lupakan.
-
Tapi kau tidak lupa.
-
Kumohon, aku benar-benar harus bekerja.
-
Apa kau tidak mau mendengarkan apa yang aku perlu katakan?
-
Baiklah. Kalau kau bersikeras.
-
Hanya... Hanya saja hari ini, setelah...
-
...berada di biara dengan para biarawati itu.
-
Apa yang mereka lakukan, membuatmu bertobat?
-
Tidak.
-
Mereka membicarakanmu. Dan itu membuatku merasa...
-
Apa?
-
- Itu membuatmu merasa bagaimana?
- Aku rasa selama ini aku takut padamu.
-
Yah, memang sudah seharusnya begitu.
-
Maafkan aku.
-
Kalau, kalau aku tidak bisa bekerja, aku akan tidur.
-
Aku tahu kau marah padaku. Tapi kalau kita bisa berusaha mencobanya dan membicarakan mengenai...
-
Terus terang, aku tidak memahamimu.
-
Apa yang kau inginkan dariku?
-
Mungkin aku hanya ingin kita sedikit lebih bahagia.
-
Kau keliru bila menyangka aku tidak bahagia.
-
Aku memiliki terlalu banyak pekerjaan di sini untuk banyak memikirkan tentang dirimu.
-
Itulah yang aku coba katakan.
-
Aku merasa tidak berguna.
-
Menurutmu apa yang harus aku lakukan mengenai hal itu?
-
Demi Tuhan, Walter!
-
Apa kau akan berhenti menghukumku?
-
Apa kau sama sekali membenciku?
-
Tidak, aku membenci diriku sendiri.
-
Kenapa?
-
Karena membiarkan diriku untuk pernah mencintaimu.
-
Halo.
-
Saya harap saya tidak datang pada waktu yang kurang tepat.
-
Suster Maryse telah meninggal semalam.
-
Saya baru saja menulis untuk menginformasikan orang tuanya.
-
Saya turut berduka.
-
Tapi merupakan sebuah dosa bila saya berduka...
-
...di saat saya tahu bahwa jiwanya yang baik dan sederhana sudah terbang ke surga.
-
Bagaimana saya bisa membantu Anda?
-
Yah, saya yakin bahwa dengan kematian suster...
-
...Anda pasti lebih banyak lagi kekurangan tenaga.
-
Anda tahu, saya bertanya-tanya apakah saya bisa datang ke biara...
-
...dan melakukan apa saja untuk sekadar membantu.
-
Anakku Sayang, bukankah sudah cukup yang dilakukan...
-
...datang kemari bersama suami Anda?
-
Saya sudah berada sebulan di sini.
-
Percayalah pada saya, saya tidak ada kegiatan sama sekali dari pagi sampai malam.
-
Mungkin saya bisa membantu para suster di rumah sakit.
-
Tidak mungkin. Kolera merupakan hal yang buruk untuk dilihat.
-
Selain itu, apa yang akan terjadi jika Anda jatuh sakit?
-
Saya akan senang mengepel lantai, apapun...
-
...agar merasa berguna saja.
-
Itu tidak perlu.
-
Anak yatim piatu yang mengepel lantai.
-
Tidak, tidak sudah merupakan urusan dan keutamaan kami untuk melakukan hal seperti itu.
-
Tapi selalu ada lebih banyak untuk dikerjakan setiap hari.
-
Apa Anda sudah berbicara dengan suami Anda mengenai keinginan ini?
-
Ya.
-
Saya tidak mengerti apa yang Anda katakan.
-
Saya juga menemukan jejak di dalam sungai,
-
ke arah hilir dari lokasi penguburan.
-
Kau sudah memeriksa hasilnya?
-
Saya mengujinya tiga kali.
-
Yah, sudah kalau begitu.
-
Saya akan merekomendasikan untuk membarikade area mandi...
-
...memotong seluruh akses ke sungai.
-
Seberapa jauh Anda harapkan orang untuk berjalan demi air mereka?
-
Saya tidak tahu.
-
Ke arah hulu, setidaknya setengah mil di atas lokasi penguburan.
-
Itu terlalu jauh.
-
Biar bagaimanapun,
-
saya setuju dengan Dr. Fane.
-
Itu memang perlu.
-
Selain itu, saya pikir kita setuju untuk memasang pengarahan...
-
...yang memerintahkan orang untuk segera membuang jenazah.
-
Kami sudah melakukan itu, Dokter.
-
Ya, tapi kalau Anda tidak memaksakannya itu tidak ada gunanya.
-
Karena keluarga menyembunyikan jenazahnya selama berhari-hari.
-
Lalu mereka menguburnya terlalu dekat dengan sungai.
-
Saya memahami permasalahannya. Anda tidak perlu menjelaskannya dua kali.
-
Kolonel, dengan segala hormat saya memohon bahwa Anda memerintahkan tentara Anda...
-
...untuk memasuki rumah orang-orang ini...'
-
...dan memindahkan jenazahnya secara paksa bila diperlukan.
-
Tidak apa-apa.
-
Halo.
-
Ya, ya, ya. Saya paham.
-
Para arwah memerlukan akses ke air. Saya memahami itu.
-
Saya hanya ingin memindahkan beberapa di antara mereka agar tidak hidup di dalam air.
-
Dia mengatakan mereka berada di bahwa perlindungan panglima perang mereka.
-
Kalau dia ingin memindahkan tubuhnya, dia akan mengirimkan tentaranya sendiri.
-
Ini benar-benar bukan merupakan waktu yang terbaik bagi seorang wanita barat...
-
...untuk menjelajahi China Town sendiri.
-
Oh, diamlah.
-
Memangnya kau peduli bila aku terbunuh oleh para Nasionalis atau rasa bosan.
-
Selain itu, aku tidak sendirian.
-
Aku bersama pelindungku yang gagah Sung Ching.
-
Omong-omong...
-
...kau mungkin senang mengetahui...
-
...aku sama tidak bergunanya bagi para biarawati seperti bagimu juga.
-
Aku menutup satu-satunya persediaan air kota hari ini.
-
Apa yang akan kau lakukan?
-
Entahlah.
-
Kalau begitu, aku rasa kita berdua sama-sama tidak berguna.
-
Akhirnya, suatu persamaan.
-
Dr. Fane. Kita sama-sama terjebak cuaca.
-
Jangan sekarang. Maaf.
-
Maaf?
-
Sedang berhitung.
-
Berhitung?
-
Kita akan mendirikan kemah di sini malam ini.
-
Apa yang membuat Anda berpikir panglima perang ini akan bekerja sama?
-
Saya rasa dia tidak akan bekerja sama.
-
Jadi, apa yang Anda rencananya akan katakan untuk membujuk dia?
-
Saya tidak tahu.
-
Para pria ini seperti binatang.
-
Mereka tidak memiliki visi.
-
Mereka hanya mempedulikan rasa lapar dan kekuatan.
-
Pria seperti ini telah memegang kekuasaan yang sesungguhnya di Cina sejak saya masih kecil.
-
Tapi masa itu sudah mendekati akhirnya.
-
Tidak ada tempat bagi mereka di dalam Cina Baru.
-
Saya rasa Anda juga tidak begitu menyukai keberadaan saya di sini, bukan?
-
Saya merasa Cina milik rakyat Cina...
-
...tapi sisa dunia sepertinya tidak menyetujui.
-
Ya, tapi itu tidak ada hubungannya dengan saya.
-
Saya tidak datang kemari dengan senjata, Anda tahu.
-
Saya datang kemari dengan sebuah mikroskop.
-
Saya percaya pada Anda.
-
Tapi akan menyenangkan untuk melakukan pekerjaan ini bersama-sama...
-
...tanpa senjata negeri Anda terarah pada rakyat kami.
-
Rencana kita adalah untuk mengalihkan air ke kota dari tanah dekat hulu sungai. ..
-
di atas lokasi penguburan.
-
Dengan ijin Anda dan dukungan pasukan Anda...
-
...kuburan akan dipindahkan menjauh dari air.
-
Lalu Kolonel Yu dan anak buahnya...
-
...akan memaksakan penguburan langsung jenazah...
-
...mempertahankan integritas orang yang sudah meninggal
-
dan menekankan kebersihan yang benar selama beberapa minggu berikut ini.
-
Ini akan membuat perbedaan antara beberapa kematian lagi dan mungkin ribuan nyawa.
-
(Dia bilang, bila kita mempertahankan sumber air bersih.)
-
dan menekankan prosedur kebersihan yang benar,)
-
(maka dalam beberapa minggu,)
-
(angka kematian...)
-
(...bisa dikurangi lebih dari seribu.)
-
(Apa dia sudah selesai?)
-
(Aku tidak akan mengorbankan anak buahku untuk kekacauan kolera itu)
-
(Lupakanlah!)
-
(Saat orang-orang mati...)
-
(...itu sudah takdir! Aku tidak ada urusannya dengan itu!)
-
(Kau...)
-
(...bawa dia pergi dari sini!)
-
Dia bilang tidak.
-
Dia tidak berbicara Bahasa Inggris sama sekali, ya?
-
Katakan padanya itu pakaian paling konyol yang pernah saya lihat seumur hidup saya
-
(Dokter ini sangat menghormati Anda...)
-
(dan Anda memang benar.)
-
(Memang cukup kacau, wabah ini.)
-
(Tapi atasan saya mengatakan...)
-
(...bila anak buah Anda tidak bisa mengendalikannya...)
-
(...maka tentara kami akan dengan senang hati membantu Anda.)
-
(Setelah melihat tempat ini...)
-
(...ternyata sangat luar biasa...)
-
(Saya khawatir begitu tentara kami berada di sini...)
-
(...mereka tidak mau pergi.)
-
Maafkan saya.
-
Jangan berhenti karena kehadiran saya...
-
...jika Dr. Fane menikmatinya.
-
Tidak, tidak. Tidak sama sekali.
-
Ini sangat menyenangkan. Saya sedang lewat...
-
Tidak. Tetaplah di sini.
-
Saya sebaiknya pergi.
-
Saya bersikeras.
-
Baiklah, kalau itu keinginan Anda.
-
Lanjutkan, Nyonya Fane.
-
Tapi mungkin sesuatu yang lebih menentramkan.
-
Ya, tentu saja.
-
Mereka membawa bayi baru hari ini.
-
Para anak perempuan menamakan dia Zan Xien.
-
Artinya, "sepenuhnya baru".
-
Para biarawati akan memanggilnya Katherine...
-
...yang, tentu saja, tidak akan bisa disebutkan oleh anak perempuan manapun..
-
Diberkatilah para biarawati itu.
-
Mereka melakukan banyak sekali dengan balasan yang hampir tidak ada.
-
Aku rasa kau bisa memandangnya begitu.
-
Kau merasa?
-
Aku kira itu mungkin sedikit lebih rumit dari itu.
-
Mereka menampung anak-anak putus asa dan memberi mereka kesempatan hidup.
-
Apa yang begitu rumit tentang hal itu?
-
Mereka juga pergi menemui para ibu muda di rumah mereka.
-
Mereka meminta bayi mereka diberikan ke biara.
-
Mereka menawarkan uang untuk membantu keluarga mereka...
-
...untuk membujuk mereka agar melakukannya.
-
Mereka bukan hanya berada di sini untuk menjalankan panti asuhan, para biarawatimu.
-
Mereka menjadikan anak-anak itu orang Katolik cilik.
-
Tidak ada satupun di antara kita di Cina tanpa alasan.
-
Tetap saja, secara keseluruhan...
-
...aku rasa mereka melakukan tugas yang cukup baik.
-
Bukankah begitu?
-
Aku di sini untuk meneliti bakteria.
-
Aku tidak merasa perlu memiliki opini mengenai hal-hal lainnya/
-
Yah. aku merasa perlu, dan aku makin mengagumi mereka.
-
Aku tidak merasa ini harus begitu rumit dan suram.
-
Dan aku rasa apa yang kau lakukan misalnya adalah luar biasa mulia.
-
Kau sebelumnya merasa benci padaku. Apa masih begitu?
-
Walter, aku tidak percaya bahwa kau dengan semua kecerdasanmu...
-
...memiliki begitu sedikit naluri proporsi.
-
Kita manusia lebih kompleks daripada mikroba kecilmu yang konyol.
-
Kita tidak terduga. Kita melakukan kesalahan dan mengecewakan.
-
Ya, kita tentu saja seperti itu.
-
Maafkan aku.
-
Aku menyesal aku bukan wanita muda sempurna yang kau inginkan.
-
Aku hanya orang yang biasa
-
Aku tidak pernah berusaha untuk menjadi orang lain.
-
Tidak, kau memang tidak melakukannya.
-
Aku suka teater...
-
...dan berdansa, lalu...
-
...bermain tenis. Aku suka game. Aku suka pria yang bermain game.
-
Tuhan ampuni aku, karena itu caranya aku dibesarkan.
-
Yah, aku memainkan kartu yang cukup ganas.
-
Oh, yah, itu luar biasa menarik.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Walter?
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sung Ching.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Dr. Fane.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Wan Xi.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kitty.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Dr. Fane!
-
-
-
-
-
-
-
Dr. Fane!
-
Dr. Fane!
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Nyonya Fane?
-
Tuan Waddington?
-
-
-
-
-
Nyonya Fane?
-
Walter!
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kitty? Kitty.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kitty.
-
Kitty.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kitty Fane?
-
-
Halo, Charlie.
-
Apa yang sedang kau lakukan di London?
-
Aku tahu ini sudah lama.
-
Aku seharusnya menulis.
-
Siapa anak muda baik-baik ini? Halo, anak muda.
-
SIapa namamu?
-
Walter.
-
Halo, Walter. Aku Charlie Townsend.
-
Berapa usiamu?
-
Lima tahun.
-
Ayo, Sayang. Kita sebaiknya melanjutkan perjalanan.
-
Ya, tentu saja.
-
Yah, senang bertemu denganmu kembali.
-
Kau, juga.
-
Sampai jumpa, Walter.
-
Sampai jumpa.
-
Kitty!
-
Aku akan berada di London selama 3 minggu berikut ini. Mungkin kita bisa...
-
Selamat tinggal, Tuan Townsend.
-
Selamat tinggal, Nyonya Fane.
-
Selamat tinggal, Nyonya Fane.
-
Siapa itu, Ibu?
-
Bukan orang yang penting, Sayang.