-
BHFF adalah Dharma yang mendalam
dan diuraikan oleh Master Lu
-
dengan menggunakan
bahasa sehari-hari.
-
Menggunakan filosofi kehidupan dan
menggunakan contoh sederhana
-
di kehidupan sehari-hari
untuk menjelaskannya.
-
Di dalam Bai Hua Fo Fa,
-
kita bisa memahami teori Dharma
yang mendalam dan
-
memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
kita semua untuk mengubah nasib kita.
-
Silakan mendengar Bai Hua Fo Fa Master Lu.
-
66. Hakikat Buddha setara
tanpa perbedaan
-
Baik, hari ini kita akan melanjutkan
-
"Dharma Buddha dalam
Bahasa Sehari-hari".
-
Pertama-tama, ketika seseorang
memikirkan suatu masalah,
-
sebisa mungkin pikirkan dari sisi positif,
pikirkan ke arah yang baik,
-
maka akan dipenuhi kebahagiaan Dharma.
-
Karena penderitaan dan kesedihan
banyak orang berasal dari
-
energi negatif yang terlalu banyak
dalam pikiran mereka.
-
Ketika energi negatif bertambah banyak,
-
mereka akan memikirkan banyak masalah
ke arah yang tidak baik dan negatif,
-
semakin dipikirkan semakin takut,
-
semakin dipikirkan,
perlahan-lahan akan menjadi khawatir.
-
Jika berpikir ke arah positif,
-
banyak hal akan menjadi
menyenangkan tanpa kesedihan,
-
tidak akan ada kesusahan,
-
ini adalah metode yang sangat penting
bagi praktisi Buddha
-
dalam memahami segala sesuatu.
-
Setiap orang harus memahami samsara,
-
baik atau buruknya suatu hal
akan mengalami samsara:
-
hal baik akan bertemu dengan hal buruk,
perlahan-lahan akan kembali menjadi baik;
-
hal buruk dan tidak baik dalam samsara,
perlahan-lahan akan menjadi baik.
-
Dimulai dari mata, telinga, hidung,
lidah, tubuh, dan pikiran manusia,
-
sampai pada apa yang Anda
dengar dan cium,
-
sebenarnya semuanya adalah
bentuk samsara,
-
Anda tidak boleh menganggapnya
terlalu nyata.
-
Suatu hal yang sangat
menyedihkan sewaktu kecil,
-
justru karena kita
menganggapnya terlalu nyata,
-
maka kita terjebak dalam samsara.
-
Bodhisattva membuat kita
memahami bahwa
-
hanya setelah melihat hakikat Buddha
manusia tidak akan mengalami samsara,
-
ini juga memberitahu kita bahwa
hanya ketika seseorang benar-benar
-
memahami hakikat Buddha
dan ajaran Buddha,
-
jika tidak ingin mengalami samsara,
harus mencapai pencerahan,
-
harus mencapai realisasi.
-
Shifu beri tahu kalian,
-
ketika seseorang berjalan maju
di jalan ini,
-
apakah Anda mengatakan
bisa terus berjalan?
-
Ya, terus maju dengan teguh.
-
Bagaimana dengan arahnya?
-
Jika arahnya salah,
Anda masih berjalan dalam samsara;
-
jika arahnya benar, Anda akan
keluar dari rawa kehidupan Anda,
-
Anda akan perlahan-lahan
mencapai pencerahan,
-
memahami bahwa tidak boleh
tersesat dan terbalik di dunia ini,
-
harus menemukan jalan Anda sendiri,
harus melihat hakikat Buddha,
-
harus memahami dunia ini,
-
semuanya adalah penderitaan,
kekosongan, dan ketidakkekalan,
-
tidak ada satu hal pun yang
bisa kekal selamanya.
-
Maka mendapatkan sama
dengan kehilangan,
-
kehilangan juga sama dengan
memiliki sementara.
-
Orang yang memiliki Dharma Buddha
dalam hatinya
-
dapat menghancurkan kebodohan
dan mencapai pencerahan.
-
Karena masih ada kebingungan
dalam hati kita,
-
maka kita masih memiliki
delusi dan kemelekatan.
-
Ketika seseorang tidak bisa
memahami sesuatu,
-
sebenarnya dia berada
dalam kemelekatan,
-
orang yang melekat
pasti akan mengalami samsara.
-
Maka harapannya semua orang
harus memahami,
-
harus mengubah mata, telinga, hidung,
lidah, tubuh, dan pikiran
-
menjadi hakikat Buddha:
-
apa yang dilihat mata, dicium hidung,
didengar telinga, dan sebagainya,
-
semuanya diubah menjadi
hakikat Buddha,
-
keyakinan dan pikiran yang benar,
-
"Saya tidak sembarangan mendengar,
tidak sembarangan melihat,
-
tidak sembarangan mencium".
-
Pikiran terbentuk dari konsep
dalam pemikiran kita sendiri,
-
maka pikiran ini sangat penting,
-
yaitu pikiran setiap orang
harus tercerahkan.
-
Jika Anda memiliki
pikiran yang tercerahkan,
-
keyakinan benar Anda akan dimulai;
-
jika Anda memiliki pikiran
yang tercerahkan,
-
pemahaman dan kesadaran benar
Anda akan dimulai.
-
Seseorang yang memiliki pemahaman
dan kesadaran yang benar,
-
kata-katanya akan seperti Buddha.
-
Jika kita ingin mencapai kebuddhaan,
harus memiliki Buddha dalam hati,
-
baru bisa mengucapkan, melakukan,
dan memikirkan hakikat Buddha,
-
Anda pasti akan terlepas dari samsara.
-
Di dunia manusia, jangankan
tentang samsara besar,
-
samsara kecil pun terus-menerus
terjadi—
-
menganggap remeh sesuatu,
lalu membuat kesalahan lagi.
-
Dalam hidup kita,
dari kecil sampai besar,
-
berapa banyak hal yang
telah mengalami samsara?
-
Kita mengatakan harus berbakti kepada
orang tua, pada akhirnya lupa lagi;
-
mengatakan akan melakukan sesuatu untuk
keluarga saat hari raya, lalu lupa lagi;
-
mengatakan orang lain
telah berbuat baik padaku,
-
aku harus berterima kasih dan
membalasnya, pada akhirnya lupa lagi.
-
Semua ini berada dalam samsara.
-
Jalinan karma Buddha yang
kita tanam di dunia
-
adalah sebab kita
tidak mengalami samsara,
-
barulah akan mendapatkan buah
tidak mengalami samsara.
-
Banyak orang yang kasihan,
tidak menanam jalinan karma Buddha,
-
malah menanam sebab akibat duniawi,
yaitu jalinan karma,
-
jalinan karma akan membawa buah
yang tidak baik.
-
Harus memahami bahwa Bodhisattva
adalah guru spiritual kita.
-
Yang membimbing dan mengendalikan
batin kita adalah Bodhisattva,
-
adalah guru pembimbing kita.
-
Maka apa yang kita pikirkan
-
harus sama dengan yang dipikirkan
Buddha dan Bodhisattva;
-
apa yang kita lakukan harus sama
dengan yang dipikirkan Bodhisattva.
-
Harus membayangkan
kebebasan hati sendiri,
-
karena hanya dengan sehati sejiwa
dengan Buddha,
-
Anda baru bisa mengendalikan
batin Anda sendiri.
-
"Mengendalikan" berarti Anda bisa
sepenuhnya bebas dan mandiri dalam batin,
-
hati nurani Anda, hati welas asih Anda,
-
hati tanpa ego dan menolong orang lain
akan muncul.
-
Maka harus menenangkan batin sendiri,
jangan biarkan ia mengalami samsara,
-
Anda akan memasuki
jalan nirvana yang kekal.
-
Banyak orang bertanya,
bagaimana bisa memasuki jalan nirvana?
-
Harus menenangkan batin sendiri,
-
jangan biarkan ia diliputi keserakahan,
kebencian, kebodohan,
-
kesombongan, dan keraguan.
-
Buddha memberitahu kita
"Semua makhluk memiliki hakikat Buddha",
-
hanya perlu mencapai pencerahan
dalam kehidupan,
-
hanya perlu melepaskan rintangan
kegelisahan duniawi.
-
Harus melepaskan
semua rintangan pengetahuan,
-
merasa diri ini juga paham ini,
juga paham itu,
-
akan ada rintangan,
akan ada kemelekatan.
-
Mengapa kita sering menasihati
orang lain,
-
yang sudah dipahami
juga harus dilepaskan,
-
yang belum dipahami lebih
harus dilepaskan?
-
Memahami sebenarnya berarti
Anda masih banyak yang tidak dipahami;
-
tidak memahami berarti Anda
masih harus belajar,
-
akan belajar banyak hal yang
dipahami orang bijak.
-
Jika merasa "Saya sudah tahu banyak",
maka rintangan Anda mulai muncul.
-
Mengapa harus rendah hati?
-
Mengapa harus memiliki kebijaksanaan
-
untuk menghapus karma dan
rintangan karma?
-
Coba pikirkan, seseorang yang
memiliki rintangan karma,
-
jika tidak memiliki kebijaksanaan, dia
tidak bisa menghapus rintangan karma;
-
dia harus memiliki kebijaksanaan,
baru bisa menghapus karma.
-
Siapa pun yang meninggalkan kebijaksanaan,
berarti meninggalkan prajna;
-
meninggalkan kebijaksanaan,
akan menjadi semakin bodoh.
-
Harus memahami bahwa kita dan
hakikat Buddha
-
adalah setara tanpa perbedaan,
-
karena dalam batin kita yang
terdalam ada hakikat Buddha,
-
Buddha ada dalam hati kita,
-
kita bisa mengatasi semua
cobaan duniawi.
-
Karena hati kita setara tanpa perbedaan,
-
maka kita adalah Buddha,
Buddha adalah Anda,
-
dengan sikap mental seperti ini Anda
baru bisa mencapai kebuddhaan di dunia.
-
Jangan menganggap Buddha
jauh dari kita,
-
sebenarnya asalkan hati Anda
seperti Buddha,
-
Anda adalah Buddha di dunia manusia.
-
Harus memiliki keyakinan,
harus memiliki kekuatan untuk maju.
-
Sekarang kita menggunakan XLFM
untuk mengubah dan menghapus
-
rintangan karma dan makhluk halus,
-
menggunakan kebijaksanaan dan
metode yang luar biasa
-
untuk mengubah karma sebab akibat.
-
Bukankah kita sekarang seperti ini?
-
Membaca sutra, menghilangkan
rintangan karma yang tidak baik,
-
banyak utang dari kehidupan
sebelumnya kepada orang lain,
-
kita perlahan-lahan melalui membaca
sutra, berikrar, melepas makhluk hidup
-
untuk menghapus rintangan
karma masa lalu kita,
-
ini adalah mengubah karma sebab akibat,
mengubah takdir kita sendiri.
-
Memahami Dharma Buddha,
ada kelahiran pasti ada kematian,
-
semua nama dan keuntungan adalah ilusi.
-
Apakah nama akan pergi?
Ya.
-
Apakah keuntungan akan pergi?
Ya.
-
Semuanya seperti mimpi,
gelembung, bayangan.
-
Berharap semua orang memahami
fenomena alami kehidupan di dunia,
-
fenomena alami tersebut adalah
enam alam samsara,
-
maka jika tidak ingin mengalami samsara,
-
harus memahami ketidakkekalan
hidup dan mati.
-
Harus memahami bahwa uang dan
nama duniawi
-
tidak bisa menyelesaikan masalah
hidup dan mati,
-
hanya dengan mendalami
Dharma Buddha
-
untuk mengeksplorasi, memahami,
dan mencapai pencerahan.
-
Ketidakkekalan adalah prinsip alami,
tidak ada yang kekal di dunia ini,
-
memahami ini berarti
memiliki kebijaksanaan.
-
Ketika Anda memiliki kebijaksanaan untuk
menyelesaikan kegelisahan duniawi,
-
akan memiliki prajna.
-
Harus memahami
tidak ada yang didapat,
-
karena sebanyak apa pun
nama yang Anda raih,
-
pada akhirnya kosong—
tidak ada yang didapat;
-
sebanyak apa pun keuntungan
yang Anda miliki,
-
pada akhirnya juga
tidak ada yang didapat.
-
Semuanya bukan milik Anda,
hanya membantu orang lain menjaga,
-
karena ketika Anda pergi,
semuanya kembali kosong,
-
semuanya menjadi milik orang lain.
-
Shifu sering memberi contoh
kepada kalian,
-
jika rumah ini milik Anda,
begitu Anda pergi,
-
nama kepemilikan rumah langsung berganti.
-
Semuanya tidak kekal,
-
maka memandang ringan
nama dan keuntungan,
-
baru bisa menumbuhkan kebijaksanaan,
-
baru bisa melepaskan
rintangan kegelisahan.
-
Tujuan pembebasan dari hidup dan mati
adalah untuk mencapai kebebasan besar,
-
maka orang yang tercerahkan
memiliki kebebasan besar,
-
orang yang tercerahkan memahami bahwa
segala sesuatu tidak lahir tidak mati,
-
yang lahir akan mati,
yang mati akan lahir kembali,
-
maka Dharma Buddha dengan bijaksana
-
memahaminya sebagai
"tidak lahir tidak mati".
-
Semua orang tahu dalam Xin Jing
ada "tidak kotor tidak bersih",
-
tidak lahir tidak mati, seperti itulah.
-
Di dunia kita harus berhenti
berbuat jahat, tidak boleh berbuat jahat.
-
Orang yang tidak berbuat jahat,
sifat aslinya, hakikat dirinya,
-
hakikat Buddha akan muncul.
-
Orang yang sering memaki orang lain,
sering berbuat tidak baik pada orang lain,
-
sering mempermainkan orang lain
di belakang, mencelakai orang lain,
-
batinnya sangat kotor,
-
mana ada hati yang bersih
tanpa rintangan?
-
Shifu ingin kalian menampakkan
sifat asli dan hati nurani kalian,
-
melihat menembus kehidupan, baru bisa
benar-benar memahami hakikat Buddha.
-
Orang yang baik setiap hari
hidup dalam kebebasan besar;
-
orang yang gelap, sepanjang hari
hidup dalam ketakutan.
-
Maka orang yang belajar Buddha
bisa menikmati kebebasan besar
-
dan kebijaksanaan duniawi,
-
sedangkan orang yang
tidak bisa memahami,
-
telah jauh dari kebijaksanaan
dan prajna sendiri.
-
Kita harus memahami bahwa
segala sesuatu diciptakan oleh pikiran.
-
Ada orang bertanya kepada Shifu,
-
dalam dunia Buddha sering dikatakan
welas asih besar tanpa air mata,
-
pencerahan besar tanpa kata-kata, tawa besar tanpa suara, apa artinya. Guru memberitahu semua orang, "welas asih besar tanpa air mata", coba pikirkan, welas asih adalah welas asih tanpa batas, adalah kelembutan dan belas kasihan, maka itu tak terbatas, bukan jenis perasaan manusia. Air mata manusia adalah ungkapan perasaan, sedangkan welas asih ada dalam hati, maka orang yang benar-benar memiliki welas asih besar bukan mengeluarkan air mata, melainkan merasakan dalam hati penderitaan dan kepedihan orang lain, maka disebut "welas asih besar tanpa air mata".
-
tanpa meluapkan perasaan senang dalam bentuk kata-kata"
-
Apa artinya?
-
Shifu beritahu kalian
-
"Menyembunyikan kesedihan terbesar ke dalam hati"
-
Coba kalian bayangkan, welas asih itu bersifat tak terhingga
-
Itu adalah gabungan dari welas asih dan simpati
-
Dia bersifat tak terhingga dan bukan suatu perasaan manusia
-
Air mata manusia adalah luapan dari perasaan, sedangkan welas asih itu terdapat dalam hati
-
Orang yang sungguh berwelas asih itu bukan meneteskan air mata
-
Akan tetapi, dalam hatinya merasakan penderitaan dan kesakitan orang lain
-
Itulah mengapa disebut dengan "Menyembunyikan kesedihan terbesar ke dalam hati"
-
Lalu, ada yang bertanya pada kalimat kedua yaitu "Tanpa menjelaskan apa itu kesadaran"
-
Kesadaran besar
-
Kenapa orang yang setelah tersadarkan malah tidak berbicara apapun?
-
Coba kalian lihat para Biksu
-
Tidak peduli apa pun yang kalian tanyakan pada mereka, mereka hanya akan menjawab "Amituofo"
-
Itu karena di dunia ini tidak ada yang namanya kebenaran dan kesalahan
-
Dia sudah tidak terjerumus dalam kebenaran dan kesalahan lagi
-
Dia telah menghindari kebenaran dan kesalahan di Alam Manusia ini
-
Jadi, kesadaran besar itu artinya telah munculnya kebijaksanaan besar
-
Kebijaksanaan ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
-
Orang yang benar-benar tersadarkan bukan menggunakan kata-kata untuk menjelaskannya
-
Jadi, dia tidak perlu bicara lagi
-
Inilah yang disebut dengan "Tanpa menjelaskan apa itu kesadaran"
-
Kalimat terakhir adalah "Tanpa meluapkan perasaan senang dalam bentuk kata-kata"
-
Apa itu "Tanpa meluapkan perasaan senang dalam bentuk kata-kata"?
-
Perasaan senang berlebihan adalah 7 emosi dan 6 kesenangan indrawi manusia saja
-
"Saya bahagia! Hahaha"
-
Senang, bukan?
-
Itu adalah perasaan senang di Alam Manusia
-
Bagaimana dengan perasaan senang dan sukacita Bodhisattva?
-
Bodhisattva melihat ada orang yang terselamatkan, melihat ada orang yang mengikis karma,
-
dan membantu kalian bebas dari penderitaan dan mendapatkan kebahagiaan sejati
-
Bagaimana Dia bisa menggunakan suara tawa untuk mengungkapkan perasaan senang di hati-Nya?
-
Itulah yang dinamakan sebagai "Tanpa meluapkan perasaan senang dalam bentuk kata-kata"
-
Coba kalian bayangkan, benarkah demikian?
-
Seorang Ibu berjuang agar anaknya bisa mendapatkan nilai yang bagus pada saat ujian
-
Pagi-pagi buta dia memasak untuk anaknya dan dia juga memberikan lingkungan yang tenang untuk belajar
-
Dia terus menunggu sampai hari ujian itu datang
-
Ketika anaknya kembali dan berkata: "Ibu, saya lulus!"
-
Ketika dia tertawa dan senang, ibunya tidak ikut tertawa dan senang, melainkan meneteskan air mata
-
Perasaan welas asih itu terdapat pada dalam hati seseorang
-
Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
Silakan menyaksikan episode selanjutnya