< Return to Video

【第66集】白话佛法开示 | 佛性平等无二(卢军宏 卢台长 心灵法门)

  • 0:01 - 0:06
    BHFF adalah Dharma yang mendalam
    dan diuraikan oleh Master Lu
  • 0:06 - 0:09
    dengan menggunakan
    bahasa sehari-hari.
  • 0:09 - 0:14
    Menggunakan filosofi kehidupan dan
    menggunakan contoh sederhana
  • 0:14 - 0:17
    di kehidupan sehari-hari
    untuk menjelaskannya.
  • 0:17 - 0:19
    Di dalam Bai Hua Fo Fa,
  • 0:19 - 0:23
    kita bisa memahami teori Dharma
    yang mendalam dan
  • 0:23 - 0:30
    memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
    kita semua untuk mengubah nasib kita.
  • 0:30 - 0:35
    Silakan mendengar Bai Hua Fo Fa Master Lu.
  • 0:35 - 0:38
    66. Hakikat Buddha setara
    tanpa perbedaan
  • 0:41 - 0:43
    Baik, hari ini kita akan melanjutkan
  • 0:43 - 0:45
    "Dharma Buddha dalam
    Bahasa Sehari-hari".
  • 0:45 - 0:50
    Pertama-tama, ketika seseorang
    memikirkan suatu masalah,
  • 0:50 - 0:59
    sebisa mungkin pikirkan dari sisi positif,
    pikirkan ke arah yang baik,
  • 0:59 - 1:01
    maka akan dipenuhi kebahagiaan Dharma.
  • 1:01 - 1:04
    Karena penderitaan dan kesedihan
    banyak orang berasal dari
  • 1:04 - 1:07
    energi negatif yang terlalu banyak
    dalam pikiran mereka.
  • 1:07 - 1:09
    Ketika energi negatif bertambah banyak,
  • 1:09 - 1:14
    mereka akan memikirkan banyak masalah
    ke arah yang tidak baik dan negatif,
  • 1:14 - 1:16
    semakin dipikirkan semakin takut,
  • 1:16 - 1:20
    semakin dipikirkan,
    perlahan-lahan akan menjadi khawatir.
  • 1:20 - 1:23
    Jika berpikir ke arah positif,
  • 1:23 - 1:27
    banyak hal akan menjadi
    menyenangkan tanpa kesedihan,
  • 1:27 - 1:30
    tidak akan ada kesusahan,
  • 1:30 - 1:34
    ini adalah metode yang sangat penting
    bagi praktisi Buddha
  • 1:34 - 1:38
    dalam memahami segala sesuatu.
  • 1:38 - 1:45
    Setiap orang harus memahami samsara,
  • 1:45 - 1:50
    baik atau buruknya suatu hal
    akan mengalami samsara:
  • 1:50 - 1:56
    hal baik akan bertemu dengan hal buruk,
    perlahan-lahan akan kembali menjadi baik;
  • 1:56 - 2:01
    hal buruk dan tidak baik dalam samsara,
    perlahan-lahan akan menjadi baik.
  • 2:01 - 2:07
    Dimulai dari mata, telinga, hidung,
    lidah, tubuh, dan pikiran manusia,
  • 2:07 - 2:12
    sampai pada apa yang Anda
    dengar dan cium,
  • 2:12 - 2:16
    sebenarnya semuanya adalah
    bentuk samsara,
  • 2:16 - 2:19
    Anda tidak boleh menganggapnya
    terlalu nyata.
  • 2:19 - 2:23
    Suatu hal yang sangat
    menyedihkan sewaktu kecil,
  • 2:23 - 2:27
    justru karena kita
    menganggapnya terlalu nyata,
  • 2:27 - 2:30
    maka kita terjebak dalam samsara.
  • 2:30 - 2:32
    Bodhisattva membuat kita
    memahami bahwa
  • 2:32 - 2:38
    hanya setelah melihat hakikat Buddha
    manusia tidak akan mengalami samsara,
  • 2:38 - 2:43
    ini juga memberitahu kita bahwa
    hanya ketika seseorang benar-benar
  • 2:43 - 2:48
    memahami hakikat Buddha
    dan ajaran Buddha,
  • 2:48 - 2:54
    jika tidak ingin mengalami samsara,
    harus mencapai pencerahan,
  • 2:54 - 2:57
    harus mencapai realisasi.
  • 2:57 - 2:59
    Shifu beri tahu kalian,
  • 2:59 - 3:02
    ketika seseorang berjalan maju
    di jalan ini,
  • 3:02 - 3:05
    apakah Anda mengatakan
    bisa terus berjalan?
  • 3:05 - 3:08
    Ya, terus maju dengan teguh.
  • 3:08 - 3:09
    Bagaimana dengan arahnya?
  • 3:09 - 3:13
    Jika arahnya salah,
    Anda masih berjalan dalam samsara;
  • 3:13 - 3:19
    jika arahnya benar, Anda akan
    keluar dari rawa kehidupan Anda,
  • 3:19 - 3:23
    Anda akan perlahan-lahan
    mencapai pencerahan,
  • 3:23 - 3:27
    memahami bahwa tidak boleh
    tersesat dan terbalik di dunia ini,
  • 3:27 - 3:33
    harus menemukan jalan Anda sendiri,
    harus melihat hakikat Buddha,
  • 3:33 - 3:35
    harus memahami dunia ini,
  • 3:35 - 3:41
    semuanya adalah penderitaan,
    kekosongan, dan ketidakkekalan,
  • 3:41 - 3:44
    tidak ada satu hal pun yang
    bisa kekal selamanya.
  • 3:44 - 3:46
    Maka mendapatkan sama
    dengan kehilangan,
  • 3:46 - 3:52
    kehilangan juga sama dengan
    memiliki sementara.
  • 3:52 - 3:55
    Orang yang memiliki Dharma Buddha
    dalam hatinya
  • 3:55 - 3:59
    dapat menghancurkan kebodohan
    dan mencapai pencerahan.
  • 3:59 - 4:02
    Karena masih ada kebingungan
    dalam hati kita,
  • 4:02 - 4:07
    maka kita masih memiliki
    delusi dan kemelekatan.
  • 4:07 - 4:10
    Ketika seseorang tidak bisa
    memahami sesuatu,
  • 4:10 - 4:13
    sebenarnya dia berada
    dalam kemelekatan,
  • 4:13 - 4:19
    orang yang melekat
    pasti akan mengalami samsara.
  • 4:19 - 4:21
    Maka harapannya semua orang
    harus memahami,
  • 4:21 - 4:24
    harus mengubah mata, telinga, hidung,
    lidah, tubuh, dan pikiran
  • 4:24 - 4:27
    menjadi hakikat Buddha:
  • 4:27 - 4:33
    apa yang dilihat mata, dicium hidung,
    didengar telinga, dan sebagainya,
  • 4:33 - 4:35
    semuanya diubah menjadi
    hakikat Buddha,
  • 4:35 - 4:37
    keyakinan dan pikiran yang benar,
  • 4:37 - 4:40
    "Saya tidak sembarangan mendengar,
    tidak sembarangan melihat,
  • 4:40 - 4:41
    tidak sembarangan mencium".
  • 4:41 - 4:47
    Pikiran terbentuk dari konsep
    dalam pemikiran kita sendiri,
  • 4:47 - 4:51
    maka pikiran ini sangat penting,
  • 4:51 - 4:58
    yaitu pikiran setiap orang
    harus tercerahkan.
  • 4:58 - 5:00
    Jika Anda memiliki
    pikiran yang tercerahkan,
  • 5:00 - 5:03
    keyakinan benar Anda akan dimulai;
  • 5:03 - 5:05
    jika Anda memiliki pikiran
    yang tercerahkan,
  • 5:05 - 5:09
    pemahaman dan kesadaran benar
    Anda akan dimulai.
  • 5:09 - 5:12
    Seseorang yang memiliki pemahaman
    dan kesadaran yang benar,
  • 5:12 - 5:17
    kata-katanya akan seperti Buddha.
  • 5:17 - 5:24
    Jika kita ingin mencapai kebuddhaan,
    harus memiliki Buddha dalam hati,
  • 5:24 - 5:30
    baru bisa mengucapkan, melakukan,
    dan memikirkan hakikat Buddha,
  • 5:30 - 5:35
    Anda pasti akan terlepas dari samsara.
  • 5:35 - 5:40
    Di dunia manusia, jangankan
    tentang samsara besar,
  • 5:40 - 5:43
    samsara kecil pun terus-menerus
    terjadi—
  • 5:43 - 5:47
    menganggap remeh sesuatu,
    lalu membuat kesalahan lagi.
  • 5:47 - 5:50
    Dalam hidup kita,
    dari kecil sampai besar,
  • 5:50 - 5:55
    berapa banyak hal yang
    telah mengalami samsara?
  • 5:55 - 6:00
    Kita mengatakan harus berbakti kepada
    orang tua, pada akhirnya lupa lagi;
  • 6:00 - 6:05
    mengatakan akan melakukan sesuatu untuk
    keluarga saat hari raya, lalu lupa lagi;
  • 6:05 - 6:07
    mengatakan orang lain
    telah berbuat baik padaku,
  • 6:07 - 6:12
    aku harus berterima kasih dan
    membalasnya, pada akhirnya lupa lagi.
  • 6:12 - 6:15
    Semua ini berada dalam samsara.
  • 6:15 - 6:19
    Jalinan karma Buddha yang
    kita tanam di dunia
  • 6:19 - 6:23
    adalah sebab kita
    tidak mengalami samsara,
  • 6:23 - 6:26
    barulah akan mendapatkan buah
    tidak mengalami samsara.
  • 6:26 - 6:30
    Banyak orang yang kasihan,
    tidak menanam jalinan karma Buddha,
  • 6:30 - 6:37
    malah menanam sebab akibat duniawi,
    yaitu jalinan karma,
  • 6:37 - 6:41
    jalinan karma akan membawa buah
    yang tidak baik.
  • 6:41 - 6:49
    Harus memahami bahwa Bodhisattva
    adalah guru spiritual kita.
  • 6:49 - 6:55
    Yang membimbing dan mengendalikan
    batin kita adalah Bodhisattva,
  • 6:55 - 6:58
    adalah guru pembimbing kita.
  • 6:58 - 7:00
    Maka apa yang kita pikirkan
  • 7:00 - 7:03
    harus sama dengan yang dipikirkan
    Buddha dan Bodhisattva;
  • 7:03 - 7:08
    apa yang kita lakukan harus sama
    dengan yang dipikirkan Bodhisattva.
  • 7:08 - 7:13
    Harus membayangkan
    kebebasan hati sendiri,
  • 7:13 - 7:16
    karena hanya dengan sehati sejiwa
    dengan Buddha,
  • 7:16 - 7:22
    Anda baru bisa mengendalikan
    batin Anda sendiri.
  • 7:22 - 7:30
    "Mengendalikan" berarti Anda bisa
    sepenuhnya bebas dan mandiri dalam batin,
  • 7:30 - 7:33
    hati nurani Anda, hati welas asih Anda,
  • 7:33 - 7:38
    hati tanpa ego dan menolong orang lain
    akan muncul.
  • 7:38 - 7:45
    Maka harus menenangkan batin sendiri,
    jangan biarkan ia mengalami samsara,
  • 7:45 - 7:50
    Anda akan memasuki
    jalan nirvana yang kekal.
  • 7:50 - 7:55
    Banyak orang bertanya,
    bagaimana bisa memasuki jalan nirvana?
  • 7:55 - 7:57
    Harus menenangkan batin sendiri,
  • 7:57 - 8:00
    jangan biarkan ia diliputi keserakahan,
    kebencian, kebodohan,
  • 8:00 - 8:01
    kesombongan, dan keraguan.
  • 8:01 - 8:07
    Buddha memberitahu kita
    "Semua makhluk memiliki hakikat Buddha",
  • 8:07 - 8:10
    hanya perlu mencapai pencerahan
    dalam kehidupan,
  • 8:10 - 8:14
    hanya perlu melepaskan rintangan
    kegelisahan duniawi.
  • 8:14 - 8:19
    Harus melepaskan
    semua rintangan pengetahuan,
  • 8:19 - 8:22
    merasa diri ini juga paham ini,
    juga paham itu,
  • 8:22 - 8:25
    akan ada rintangan,
    akan ada kemelekatan.
  • 8:25 - 8:31
    Mengapa kita sering menasihati
    orang lain,
  • 8:31 - 8:34
    yang sudah dipahami
    juga harus dilepaskan,
  • 8:34 - 8:37
    yang belum dipahami lebih
    harus dilepaskan?
  • 8:37 - 8:42
    Memahami sebenarnya berarti
    Anda masih banyak yang tidak dipahami;
  • 8:42 - 8:46
    tidak memahami berarti Anda
    masih harus belajar,
  • 8:46 - 8:52
    akan belajar banyak hal yang
    dipahami orang bijak.
  • 8:52 - 9:00
    Jika merasa "Saya sudah tahu banyak",
    maka rintangan Anda mulai muncul.
  • 9:00 - 9:02
    Mengapa harus rendah hati?
  • 9:02 - 9:05
    Mengapa harus memiliki kebijaksanaan
  • 9:05 - 9:09
    untuk menghapus karma dan
    rintangan karma?
  • 9:09 - 9:12
    Coba pikirkan, seseorang yang
    memiliki rintangan karma,
  • 9:12 - 9:15
    jika tidak memiliki kebijaksanaan, dia
    tidak bisa menghapus rintangan karma;
  • 9:15 - 9:19
    dia harus memiliki kebijaksanaan,
    baru bisa menghapus karma.
  • 9:19 - 9:25
    Siapa pun yang meninggalkan kebijaksanaan,
    berarti meninggalkan prajna;
  • 9:25 - 9:31
    meninggalkan kebijaksanaan,
    akan menjadi semakin bodoh.
  • 9:31 - 9:36
    Harus memahami bahwa kita dan
    hakikat Buddha
  • 9:36 - 9:39
    adalah setara tanpa perbedaan,
  • 9:39 - 9:42
    karena dalam batin kita yang
    terdalam ada hakikat Buddha,
  • 9:42 - 9:45
    Buddha ada dalam hati kita,
  • 9:45 - 9:54
    kita bisa mengatasi semua
    cobaan duniawi.
  • 9:54 - 9:56
    Karena hati kita setara tanpa perbedaan,
  • 9:56 - 9:59
    maka kita adalah Buddha,
    Buddha adalah Anda,
  • 9:59 - 10:04
    dengan sikap mental seperti ini Anda
    baru bisa mencapai kebuddhaan di dunia.
  • 10:04 - 10:07
    Jangan menganggap Buddha
    jauh dari kita,
  • 10:07 - 10:09
    sebenarnya asalkan hati Anda
    seperti Buddha,
  • 10:09 - 10:12
    Anda adalah Buddha di dunia manusia.
  • 10:12 - 10:18
    Harus memiliki keyakinan,
    harus memiliki kekuatan untuk maju.
  • 10:18 - 10:22
    Sekarang kita menggunakan XLFM
    untuk mengubah dan menghapus
  • 10:22 - 10:26
    rintangan karma dan makhluk halus,
  • 10:26 - 10:29
    menggunakan kebijaksanaan dan
    metode yang luar biasa
  • 10:29 - 10:33
    untuk mengubah karma sebab akibat.
  • 10:33 - 10:35
    Bukankah kita sekarang seperti ini?
  • 10:35 - 10:40
    Membaca sutra, menghilangkan
    rintangan karma yang tidak baik,
  • 10:40 - 10:44
    banyak utang dari kehidupan
    sebelumnya kepada orang lain,
  • 10:44 - 10:47
    kita perlahan-lahan melalui membaca
    sutra, berikrar, melepas makhluk hidup
  • 10:47 - 10:52
    untuk menghapus rintangan
    karma masa lalu kita,
  • 10:52 - 11:02
    ini adalah mengubah karma sebab akibat,
    mengubah takdir kita sendiri.
  • 11:02 - 11:06
    Memahami Dharma Buddha,
    ada kelahiran pasti ada kematian,
  • 11:06 - 11:10
    semua nama dan keuntungan adalah ilusi.
  • 11:10 - 11:12
    Apakah nama akan pergi?
    Ya.
  • 11:12 - 11:15
    Apakah keuntungan akan pergi?
    Ya.
  • 11:15 - 11:19
    Semuanya seperti mimpi,
    gelembung, bayangan.
  • 11:19 - 11:27
    Berharap semua orang memahami
    fenomena alami kehidupan di dunia,
  • 11:27 - 11:32
    fenomena alami tersebut adalah
    enam alam samsara,
  • 11:32 - 11:34
    maka jika tidak ingin mengalami samsara,
  • 11:34 - 11:46
    harus memahami ketidakkekalan
    hidup dan mati.
  • 11:46 - 11:50
    Harus memahami bahwa uang dan
    nama duniawi
  • 11:50 - 11:56
    tidak bisa menyelesaikan masalah
    hidup dan mati,
  • 11:56 - 11:59
    hanya dengan mendalami
    Dharma Buddha
  • 11:59 - 12:03
    untuk mengeksplorasi, memahami,
    dan mencapai pencerahan.
  • 12:03 - 12:13
    Ketidakkekalan adalah prinsip alami,
    tidak ada yang kekal di dunia ini,
  • 12:13 - 12:17
    memahami ini berarti
    memiliki kebijaksanaan.
  • 12:17 - 12:22
    Ketika Anda memiliki kebijaksanaan untuk
    menyelesaikan kegelisahan duniawi,
  • 12:22 - 12:25
    akan memiliki prajna.
  • 12:25 - 12:29
    Harus memahami
    tidak ada yang didapat,
  • 12:29 - 12:31
    karena sebanyak apa pun
    nama yang Anda raih,
  • 12:31 - 12:35
    pada akhirnya kosong—
    tidak ada yang didapat;
  • 12:35 - 12:37
    sebanyak apa pun keuntungan
    yang Anda miliki,
  • 12:37 - 12:41
    pada akhirnya juga
    tidak ada yang didapat.
  • 12:41 - 12:46
    Semuanya bukan milik Anda,
    hanya membantu orang lain menjaga,
  • 12:46 - 12:49
    karena ketika Anda pergi,
    semuanya kembali kosong,
  • 12:49 - 12:52
    semuanya menjadi milik orang lain.
  • 12:52 - 12:54
    Shifu sering memberi contoh
    kepada kalian,
  • 12:54 - 12:59
    jika rumah ini milik Anda,
    begitu Anda pergi,
  • 12:59 - 13:03
    nama kepemilikan rumah langsung berganti.
  • 13:03 - 13:05
    Semuanya tidak kekal,
  • 13:05 - 13:08
    maka memandang ringan
    nama dan keuntungan,
  • 13:08 - 13:10
    baru bisa menumbuhkan kebijaksanaan,
  • 13:10 - 13:15
    baru bisa melepaskan
    rintangan kegelisahan.
  • 13:15 - 13:22
    Tujuan pembebasan dari hidup dan mati
    adalah untuk mencapai kebebasan besar,
  • 13:22 - 13:26
    maka orang yang tercerahkan
    memiliki kebebasan besar,
  • 13:26 - 13:31
    orang yang tercerahkan memahami bahwa
    segala sesuatu tidak lahir tidak mati,
  • 13:31 - 13:35
    yang lahir akan mati,
    yang mati akan lahir kembali,
  • 13:35 - 13:38
    maka Dharma Buddha dengan bijaksana
  • 13:38 - 13:44
    memahaminya sebagai
    "tidak lahir tidak mati".
  • 13:44 - 13:48
    Semua orang tahu dalam Xin Jing
    ada "tidak kotor tidak bersih",
  • 13:48 - 13:51
    tidak lahir tidak mati, seperti itulah.
  • 13:51 - 13:57
    Di dunia kita harus berhenti
    berbuat jahat, tidak boleh berbuat jahat.
  • 13:57 - 14:01
    Orang yang tidak berbuat jahat,
    sifat aslinya, hakikat dirinya,
  • 14:01 - 14:03
    hakikat Buddha akan muncul.
  • 14:03 - 14:07
    Orang yang sering memaki orang lain,
    sering berbuat tidak baik pada orang lain,
  • 14:07 - 14:11
    sering mempermainkan orang lain
    di belakang, mencelakai orang lain,
  • 14:11 - 14:14
    batinnya sangat kotor,
  • 14:14 - 14:19
    mana ada hati yang bersih
    tanpa rintangan?
  • 14:19 - 14:25
    Shifu ingin kalian menampakkan
    sifat asli dan hati nurani kalian,
  • 14:25 - 14:30
    melihat menembus kehidupan, baru bisa
    benar-benar memahami hakikat Buddha.
  • 14:30 - 14:36
    Orang yang baik setiap hari
    hidup dalam kebebasan besar;
  • 14:36 - 14:41
    orang yang gelap, sepanjang hari
    hidup dalam ketakutan.
  • 14:41 - 14:46
    Maka orang yang belajar Buddha
    bisa menikmati kebebasan besar
  • 14:46 - 14:48
    dan kebijaksanaan duniawi,
  • 14:48 - 14:52
    sedangkan orang yang
    tidak bisa memahami,
  • 14:52 - 15:03
    telah jauh dari kebijaksanaan
    dan prajna sendiri.
  • 15:03 - 15:10
    Kita harus memahami bahwa
    segala sesuatu diciptakan oleh pikiran.
  • 15:10 - 15:13
    Ada orang bertanya kepada Shifu,
  • 15:13 - 15:15
    dalam dunia Buddha sering dikatakan
    welas asih besar tanpa air mata,
  • 15:15 - 15:19
    pencerahan besar tanpa kata-kata, tawa besar tanpa suara, apa artinya. Guru memberitahu semua orang, "welas asih besar tanpa air mata", coba pikirkan, welas asih adalah welas asih tanpa batas, adalah kelembutan dan belas kasihan, maka itu tak terbatas, bukan jenis perasaan manusia. Air mata manusia adalah ungkapan perasaan, sedangkan welas asih ada dalam hati, maka orang yang benar-benar memiliki welas asih besar bukan mengeluarkan air mata, melainkan merasakan dalam hati penderitaan dan kepedihan orang lain, maka disebut "welas asih besar tanpa air mata".
  • 15:19 - 15:22
    tanpa meluapkan perasaan senang dalam bentuk kata-kata"
  • 15:22 - 15:23
    Apa artinya?
  • 15:24 - 15:26
    Shifu beritahu kalian
  • 15:26 - 15:28
    "Menyembunyikan kesedihan terbesar ke dalam hati"
  • 15:28 - 15:35
    Coba kalian bayangkan, welas asih itu bersifat tak terhingga
  • 15:35 - 15:38
    Itu adalah gabungan dari welas asih dan simpati
  • 15:38 - 15:44
    Dia bersifat tak terhingga dan bukan suatu perasaan manusia
  • 15:44 - 15:52
    Air mata manusia adalah luapan dari perasaan, sedangkan welas asih itu terdapat dalam hati
  • 15:52 - 15:57
    Orang yang sungguh berwelas asih itu bukan meneteskan air mata
  • 15:57 - 16:04
    Akan tetapi, dalam hatinya merasakan penderitaan dan kesakitan orang lain
  • 16:04 - 16:07
    Itulah mengapa disebut dengan "Menyembunyikan kesedihan terbesar ke dalam hati"
  • 16:07 - 16:13
    Lalu, ada yang bertanya pada kalimat kedua yaitu "Tanpa menjelaskan apa itu kesadaran"
  • 16:13 - 16:13
    Kesadaran besar
  • 16:13 - 16:17
    Kenapa orang yang setelah tersadarkan malah tidak berbicara apapun?
  • 16:17 - 16:19
    Coba kalian lihat para Biksu
  • 16:19 - 16:23
    Tidak peduli apa pun yang kalian tanyakan pada mereka, mereka hanya akan menjawab "Amituofo"
  • 16:23 - 16:26
    Itu karena di dunia ini tidak ada yang namanya kebenaran dan kesalahan
  • 16:26 - 16:30
    Dia sudah tidak terjerumus dalam kebenaran dan kesalahan lagi
  • 16:30 - 16:34
    Dia telah menghindari kebenaran dan kesalahan di Alam Manusia ini
  • 16:34 - 16:38
    Jadi, kesadaran besar itu artinya telah munculnya kebijaksanaan besar
  • 16:38 - 16:43
    Kebijaksanaan ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
  • 16:43 - 16:49
    Orang yang benar-benar tersadarkan bukan menggunakan kata-kata untuk menjelaskannya
  • 16:49 - 16:52
    Jadi, dia tidak perlu bicara lagi
  • 16:52 - 16:58
    Inilah yang disebut dengan "Tanpa menjelaskan apa itu kesadaran"
  • 16:58 - 17:03
    Kalimat terakhir adalah "Tanpa meluapkan perasaan senang dalam bentuk kata-kata"
  • 17:03 - 17:06
    Apa itu "Tanpa meluapkan perasaan senang dalam bentuk kata-kata"?
  • 17:06 - 17:12
    Perasaan senang berlebihan adalah 7 emosi dan 6 kesenangan indrawi manusia saja
  • 17:12 - 17:14
    "Saya bahagia! Hahaha"
  • 17:14 - 17:17
    Senang, bukan?
  • 17:17 - 17:21
    Itu adalah perasaan senang di Alam Manusia
  • 17:21 - 17:27
    Bagaimana dengan perasaan senang dan sukacita Bodhisattva?
  • 17:27 - 17:33
    Bodhisattva melihat ada orang yang terselamatkan, melihat ada orang yang mengikis karma,
  • 17:33 - 17:38
    dan membantu kalian bebas dari penderitaan dan mendapatkan kebahagiaan sejati
  • 17:38 - 17:47
    Bagaimana Dia bisa menggunakan suara tawa untuk mengungkapkan perasaan senang di hati-Nya?
  • 17:47 - 17:52
    Itulah yang dinamakan sebagai "Tanpa meluapkan perasaan senang dalam bentuk kata-kata"
  • 17:52 - 17:54
    Coba kalian bayangkan, benarkah demikian?
  • 17:54 - 17:58
    Seorang Ibu berjuang agar anaknya bisa mendapatkan nilai yang bagus pada saat ujian
  • 17:58 - 18:08
    Pagi-pagi buta dia memasak untuk anaknya dan dia juga memberikan lingkungan yang tenang untuk belajar
  • 18:08 - 18:14
    Dia terus menunggu sampai hari ujian itu datang
  • 18:14 - 18:19
    Ketika anaknya kembali dan berkata: "Ibu, saya lulus!"
  • 18:19 - 18:25
    Ketika dia tertawa dan senang, ibunya tidak ikut tertawa dan senang, melainkan meneteskan air mata
  • 18:25 - 18:33
    Perasaan welas asih itu terdapat pada dalam hati seseorang
  • 18:33 - 18:37
    Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
    Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
    Silakan menyaksikan episode selanjutnya
Title:
【第66集】白话佛法开示 | 佛性平等无二(卢军宏 卢台长 心灵法门)
Description:

more » « less
Video Language:
Chinese, Simplified
Duration:
18:37

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions