< Return to Video

August 23 - Locked-Up Lucky

  • 0:00 - 0:04
    Lucky yang berusia sebelas tahun
    tidak pergi ke gereja di Zimbabwe.
  • 0:04 - 0:07
    Tidak ada seorang pun di keluarganya
    yang pergi ke gereja.
  • 0:07 - 0:12
    Suatu hari, beberapa teman mengajaknya
    pergi ke gereja bersama pada hari Sabat.
  • 0:12 - 0:15
    Lucky pergi bersama mereka
    ke Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
  • 0:16 - 0:20
    Dia sangat menyukainya sehingga dia
    mengajak ibunya untuk pergi bersamanya.
  • 0:20 - 0:24
    Ibu Lucky pergi bersamanya ke gereja.
    Tapi dia tidak terlalu menyukainya.
  • 0:25 - 0:27
    Di gereja, orang-orang
    beribadah kepada TUHAN.
  • 0:27 - 0:32
    Namun ibu Lucky memuja leluhurnya,
    seperti banyak orang di Zimbabwe.
  • 0:32 - 0:36
    Meskipun mereka sudah mati, dia percaya
    dia bisa berbicara dengan mereka.
  • 0:36 - 0:38
    Saat khotbah, dia berbisik kepada Lucky,
  • 0:39 - 0:43
    "Apakah orang-orang di gereja ini
    tidak setuju dengan keyakinan saya?"
  • 0:44 - 0:47
    "Ya, mereka tidak percaya
    hal itu," bisik Lucky.
  • 0:47 - 0:51
    Ibunya tidak mengatakan apa-apa lagi
    sampai mereka tiba di rumah.
  • 0:52 - 0:54
    Lalu dia berteriak pada Lucky.
  • 0:54 - 0:57
    Dia membentak Lucky setiap hari
    selama beberapa hari berikutnya.
  • 0:57 - 1:01
    Lalu dia diam dan menolak
    berbicara kepadanya.
  • 1:01 - 1:03
    Lucky terus pergi ke gereja.
  • 1:03 - 1:07
    Setelah tiga bulan, ibu Lucky
    memecah kebisuannya.
  • 1:07 - 1:12
    "Engkau tidak boleh meninggalkan
    rumah pada Sabtu pagi," katanya.
  • 1:13 - 1:16
    Ibu Lucky memastikan
    dia tidak pergi ke gereja.
  • 1:16 - 1:19
    Dia menguncinya di kamar tidurnya
  • 1:19 - 1:22
    dan baru membuka pintu
    setelah gereja selesai.
  • 1:22 - 1:25
    Ketika ibu Lucky melihat bahwa
    dia masih percaya pada TUHAN,
  • 1:25 - 1:28
    dia memutuskan bahwa ada sesuatu
    yang salah dengannya.
  • 1:29 - 1:30
    Dia tidak mengerti
  • 1:30 - 1:33
    mengapa Lucky tidak ingin
    menyembah leluhur seperti dirinya.
  • 1:34 - 1:38
    Dia bertanya kepada seorang tabib
    tradisional, yang juga menyembah leluhur,
  • 1:38 - 1:41
    untuk datang ke rumah untuk melihat
    apa yang salah dengan Lucky.
  • 1:42 - 1:45
    Tetapi Lucky tidak mau
    berbicara dengan dukun.
  • 1:46 - 1:48
    Dia berlari ke kamar mandi
    dan mengunci pintunya.
  • 1:48 - 1:51
    Ibu Lucky datang ke pintu dan berteriak,
  • 1:51 - 1:54
    “Mengapa kamu menolak
    untuk berbicara dengan tabib
  • 1:54 - 1:56
    agar mengetahui apa
    yang salah denganmu?"
  • 1:56 - 1:58
    Dari balik pintu,
  • 1:58 - 2:00
    Lucky menjelaskan bahwa
    Alkitab mengajarkan
  • 2:00 - 2:04
    bahwa orang tidak dapat berbicara dengan
    leluhur mereka yang sudah meninggal.
  • 2:04 - 2:09
    "Orang mati tidak dapat mendengar atau
    berbicara karena mereka tidur," katanya.
  • 2:09 - 2:11
    "Kenapa Ibu ingin memaksaku
  • 2:11 - 2:14
    untuk melakukan sesuatu yang
    membuat aku tidak nyaman?"
  • 2:14 - 2:17
    Lucky menghabiskan malam di kamar mandi.
  • 2:18 - 2:22
    Pagi-pagi sekali, dia membuka pintu
    dan diam- diam kembali ke kamarnya.
  • 2:22 - 2:25
    Merangkak di bawah selimut, dia tertidur.
  • 2:25 - 2:28
    Namun ketika ibunya terbangun
    dan melihatnya di tempat tidur,
  • 2:28 - 2:33
    dia berteriak, "Mengapa kamu ada
    di rumahku, padahal kamu seorang Kristen?
  • 2:33 - 2:36
    "Pergilah ke orang-orang Kristen,
    dan tinggallah bersama mereka!"
  • 2:36 - 2:40
    Keduanya tidak berbicara satu
    sama lain sepanjang sisa hari itu.
  • 2:40 - 2:45
    Keesokan harinya, Lucky berjanji
    akan berhenti pergi ke gereja.
  • 2:45 - 2:47
    Dia lelah bertarung.
  • 2:48 - 2:50
    Lucky menepati janjinya selama setahun.
  • 2:51 - 2:53
    Namun teman-temannya
    terus mengajaknya pergi ke gereja,
  • 2:53 - 2:55
    dan akhirnya dia pergi.
  • 2:56 - 2:58
    Dia tidak menceritakannya
    pada ibunya.
  • 2:58 - 3:02
    Beberapa tahun berlalu,
    dan Lucky lulus dari kelas delapan.
  • 3:02 - 3:05
    Salah satu temannya berencana untuk masuk
    ke Sekolah Menengah Advent,
  • 3:05 - 3:08
    dan dia juga ingin bersekolah di sana.
  • 3:08 - 3:11
    Dia meminta izin kepada ibunya.
  • 3:12 - 3:14
    Ibu Lucky tidak yakin
    ini adalah ide yang bagus,
  • 3:15 - 3:16
    tapi Lucky meyakinkannya
  • 3:16 - 3:19
    bahwa sekolah Advent
    memiliki guru yang lebih baik.
  • 3:20 - 3:22
    Baru satu bulan memasuki tahun ajaran,
  • 3:22 - 3:25
    Lucky menyerahkan hatinya
    kepada TUHANdan dibaptis.
  • 3:26 - 3:31
    Ibunya awalnya kesal, tetapi setelah
    beberapa saat, dia tenang.
  • 3:31 - 3:33
    Lalu, sesuatu yang menakjubkan terjadi.
  • 3:34 - 3:37
    Ibunya tertarik belajar tentang TUHAN.
  • 3:38 - 3:42
    Lucky membawa pulang Alkitab dari sekolah,
    dan mereka mulai membacanya bersama.
  • 3:43 - 3:46
    Lalu dia mengajaknya untuk pergi
    bersamanya ke gereja lagi.
  • 3:47 - 3:50
    Ibu Lucky menerima undangannya,
  • 3:50 - 3:53
    dan sekarang dia pergi ke gereja
    bersamanya setiap hari Sabat.
  • 3:54 - 3:58
    Lucky berdoa agar Ibunya
    menyerahkan hatinya kepada TUHAN.
  • 3:59 - 4:01
    Lucky membagikan kasihnya kepada TUHAN
    dengan ibunya
  • 4:01 - 4:03
    melalui Alkitab yang dipinjamnya
  • 4:03 - 4:06
    dari sekolah Advent di Bulawayo, Zimbabwe.
  • 4:06 - 4:10
    Persembahan Sabat Anda
    yang ke-13 pada triwulan ini
  • 4:10 - 4:13
    dapat membantu anak-anak lain juga
    membagikan TUHAN dengan orang tua mereka.
  • 4:14 - 4:18
    Sebagian dari persembahan akan digunakan
    untuk memberikan Alkitab Petualang
  • 4:18 - 4:20
    untuk anak-anak di Zimbabwe
  • 4:20 - 4:22
    dan di negara-negara lain
    di Afrika Selatan.
  • 4:23 - 4:27
    Terimakasih telah merencanakan
    persembahan yang murah hati!
Title:
August 23 - Locked-Up Lucky
ASR Confidence:
1.00
Description:

more » « less
Video Language:
English
Team:
Team Adventist
Project:
BATCH (05.19.25)
Duration:
04:45

Indonesian subtitles

Revisions