< Return to Video

Kiraz Mevsimi 5. Bölüm

  • 1:41 - 1:43
    Sudah 3 hari ini kamu bagaikan hantu.
  • 1:45 - 1:45
    Ada apa?
  • 1:48 - 1:53
    Ketika teman-temanmu datang, Ibu terpaksa
    berbohong. Jangan menyiksa dirimu sendiri.
  • 1:53 - 1:59
    Jangan memikirkan proyek yang sudah gagal.
    Kamu hanya belum beruntung. Masih ada kesempatan lain.
  • 1:59 - 2:04
    Jangan murung. Bersemangatlah.
    Hidupmu belum berakhir.
  • 2:05 - 2:11
    Ini bukan karena aku belum beruntung. Semua ini karena supir itu. Gara-gara dia, aku dipecat.
  • 2:12 - 2:13
    Ini bukan takdirmu.
  • 2:14 - 2:15
    Ibu tidak perlu menghiburku.
  • 2:16 - 2:18
    Ibu tetap berada di sisiku saja.
    Tanpa bicara apapun.
  • 2:19 - 2:20
    Seperti aku, kan.
  • 2:22 - 2:23
    Iya, Sayang.
  • 2:27 - 2:28
    Aku pergi dulu. Aku sudah terlambat.
  • 2:28 - 2:29
    Kamu mau kemana?
  • 2:38 - 2:41
    - Ada apa?
    - Ada yang ingin kami tanyakan padamu.
  • 2:41 - 2:42
    Menanyakan apa?
  • 2:42 - 2:46
    Beredar gosip kalau Kak Oyku kehilangan jati diri.
    Apa itu benar, Kak?
  • 2:46 - 2:48
    Tidak. Itu tidak benar.
    Semuanya bohong.
  • 2:48 - 2:51
    Kak Oyku tidak mau menerima telepon
    dan Kak Oyku sangat tertekan.
  • 2:51 - 2:54
    Tidak ada yang harus kujelaskan.
    Pergilah main.
  • 2:57 - 3:00
    Kalau kalian tetap seperti ini,
    aku akan melapor ke polisi.
  • 3:00 - 3:01
    Kakak mau melarikan diri dari siapa?
  • 3:02 - 3:04
    Aku tidak melarikan diri.
    Aku mau kuliah.
  • 3:04 - 3:06
    Oyku Acar sedang bersama kita disini.
  • 3:06 - 3:08
    Kalian terlalu sering menonton acara gosip.
  • 3:08 - 3:11
    Dan setelah acara ini,
    akan ada iklan obat jerawat Oyku!
  • 3:11 - 3:13
    Enak saja! Siapa yang punya jerawat?
  • 3:25 - 3:28
    Nona Oyku akan menjelaskan semuanya
    di konferensi pers.
  • 3:28 - 3:29
    Banyak sekali orang yang mengacaukan hidupku,
    termasuk dirimu!
  • 3:30 - 3:34
    Sekarang kita mau kemana? Aku mau kuliah.
    Aku bisa terlambat.
  • 3:44 - 3:47
    Kenapa kamu bertingkah seperti ini?
    Apa kamu tak bisa bersikap biasa?
  • 3:47 - 3:50
    Memangnya salah jika kita tertawa
    dan bersenang-senang sejenak?
  • 3:50 - 3:52
    Bagaimana kau bisa merencanakan seperti ini?
    Aku heran.
  • 3:52 - 3:55
    Sudah kukatakan. Kamu akan sering
    menggunakan kalimat itu.
  • 3:56 - 3:59
    Oh, Tuhan. Tolong berikan aku kekuatan.
  • 3:59 - 4:01
    Kabulkan, Tuhan. Kabulkan.
  • 4:01 - 4:03
    Ayaz, biarkan aku sendiri.
    Perasaanku sedang tidak enak.
  • 4:04 - 4:05
    Aku tidak mau.
  • 4:07 - 4:09
    Aku sedang tidak mau
    bertemu siapapun. Mengertilah.
  • 4:10 - 4:12
    Jadi aku termasuk siapapun bagimu.
  • 4:12 - 4:16
    Aku adalah pacarmu. Apa kamu mau menghindari
    orang yang kau cintai selama 3 hari?
  • 4:16 - 4:17
    Apa kamu ingin putus denganku?
  • 4:17 - 4:20
    Ini bukan waktu yang tepat
    untuk bercanda, Ayaz.
  • 4:20 - 4:24
    Dengar. Kamu seperti hantu, Oyku.
    Aku akan membuatmu hidup kembali.
  • 4:24 - 4:28
    Terima kasih. Tapi saat ini
    aku ingin menjadi hantu.
  • 4:29 - 4:32
    Dengar. Aku punya kejutan yang akan
    membuat perasaanmu menjadi lebih baik.
  • 4:32 - 4:34
    Aku tidak mau kejutan, Ayaz.
    Aku harus kuliah sekarang.
  • 4:34 - 4:35
    Kamu harus ikut denganku.
  • 4:35 - 4:36
    Aku sudah terlambat!
    Aku harus kuliah!
  • 4:36 - 4:39
    Teriakanmu sangat keras.
  • 4:40 - 4:43
    Sayang, sudah berapa hari
    kita tidak bertemu? Aku merindukanmu.
  • 4:43 - 4:46
    Iya. Kamu tahu kalau aku sangat sibuk.
  • 4:46 - 4:47
    Apa kamu tidak merindukanku?
  • 4:48 - 4:52
    Aku merindukanmu.
    Tapi aku bekerja sampai malam.
  • 4:52 - 4:53
    Akhir-akhir ini, banyak sekali pekerjaanku.
  • 4:53 - 4:57
    Kamu tidak menanyakan pekerjaanku.
    Onem menyukaiku.
  • 4:57 - 5:00
    Karena aku sudah menyelamatkan acara presentasinya.
  • 5:00 - 5:05
    Ada yang ingin kutanyakan.
    Apa mereka membicarakan Oyku saat itu?
  • 5:06 - 5:10
    Tidak. Kenapa kamu bertanya begitu?
    Sekarang dia dipecat.
  • 5:11 - 5:15
    Menyedihkan. Padahal
    dia menginginkan pekerjaan itu.
  • 5:15 - 5:18
    Iya. Sangat menyedihkan.
    Ponselnya mati beberapa hari ini.
  • 5:19 - 5:26
    Kamu kan sahabatnya. Apakah kamu ingin
    ke rumahnya dan menanyakan keadaannya?
  • 5:26 - 5:31
    Saat ini, biarkan dia sendiri.
    Ini pasti berat untuknya.
  • 5:32 - 5:35
    Apa rencana kita hari ini, Sayang?
  • 5:36 - 5:41
    Sayang, aku sedang banyak pekerjaan.
    Nanti kita bisa rencanakan. Tapi aku tidak janji.
  • 5:42 - 5:44
    Oke. Baiklah. Selamat bekerja.
  • 5:49 - 5:51
    Aku sudah memesan tempat
    atas nama Seyma Cetim.
  • 5:52 - 5:55
    Ternyata presentasi mereka diadakan di sini.
    Apa kamu tidak tahu?
  • 5:55 - 5:59
    Sejujurnya aku tidak tahu
    kalau mereka ada disini.
  • 6:02 - 6:05
    Dimana Oyku? Hari ini
    aku membantunya untuk presentasi.
  • 6:05 - 6:07
    Membantunya presentasi?
  • 6:07 - 6:08
    Iya.
  • 6:11 - 6:14
    Sayang, mungkin dia belum datang.
  • 6:16 - 6:19
    Kurasa mereka memanggilku.
    Tunggu sebentar.
  • 6:41 - 6:42
    Apa kamu sedang stress?
  • 6:45 - 6:48
    Jangan khawatir.
    Aku juga sedang stress.
  • 6:49 - 6:50
    Ada masalah apa, Kak?
  • 6:50 - 6:52
    Tidak penting. Apa masalahmu?
  • 6:52 - 6:53
    Hanya masalah kecil.
  • 6:54 - 6:57
    Jika kamu tidak mau menceritakannya,
    aku juga tak mau menceritakannya padamu.
  • 7:00 - 7:02
    Burcu, apa kamu tahu
    kalau Papa berulang tahun besok?
  • 7:02 - 7:05
    Aku lupa, Kak.
  • 7:06 - 7:11
    Sudah kuduga. Akhir-akhir ini, kamu seperti
    tidak menapak tanah. Aku sudah mengatur semuanya.
  • 7:12 - 7:13
    Besok semua orang akan datang.
  • 7:15 - 7:18
    Tapi aku tidak bisa menghubungi Oyku.
    Apa kamu sudah bicara dengannya?
  • 7:19 - 7:20
    Aku belum bicara dengannya.
  • 7:22 - 7:23
    Apa Seyma akan datang?
  • 7:25 - 7:26
    Iya. Aku mengundangnya.
  • 7:27 - 7:31
    Aku tidak tahu apakah Papa akan menyukai Seyma.
    Kita lihat saja nanti.
  • 7:31 - 7:35
    Kakak mulai tidak yakin padanya.
    Akhirnya Kakak mengerti.
  • 7:35 - 7:36
    Apa maksudmu?
  • 7:37 - 7:44
    Maksudku Kakak sedang curiga. Sudah kuduga.
    Kurasa Kakak juga tidak yakin padanya.
  • 7:47 - 7:52
    Atau Kakak sudah merasakan
    kalau dia bukanlah wanita yang baik.
  • 7:53 - 7:55
    Memangnya dia wanita yang seperti apa?
  • 7:55 - 8:00
    Sejak dulu, aku tak pernah mempercayainya.
    Dia bisa berbuat jahat kapanpun.
  • 8:00 - 8:04
    Bahkan kepada orang yang dekat dengannya.
    Jadi aku menyarankan Kakak untuk berhati-hati.
  • 8:05 - 8:08
    Atau Kakak berpisah saja dengannya.
  • 8:09 - 8:12
    Lihatlah. Seorang adik
    yang melindungi kakaknya.
  • 8:12 - 8:14
    Jangan ikut campur pada
    yang bukan urusanmu.
  • 8:15 - 8:19
    Baiklah. Setidaknya pikirkan
    yang kukatakan, Kak.
  • 8:20 - 8:21
    Apa hari ini kamu tidak ke kampus?
  • 8:22 - 8:23
    Aku akan pergi sebentar lagi.
  • 8:25 - 8:27
    Bersiaplah. Aku akan mengantarmu.
  • 8:28 - 8:29
    Baiklah. Aku akan mengganti bajuku.
  • 8:32 - 8:34
    Ayaz, tunggu!
    Kenapa kamu mengajakku kesini?
  • 8:35 - 8:36
    Kamu akan segera mengetahuinya.
    Bersabarlah.
  • 8:48 - 8:49
    Bagaimana menurutmu?
  • 8:50 - 8:51
    Ini apa, Ayaz?
  • 8:52 - 8:52
    Kejutan untukmu.
  • 8:54 - 8:56
    Kamu membelikan aku sebuah meja.
  • 8:57 - 8:58
    Iya. Aku membelinya.
  • 9:01 - 9:03
    Dan ini alat pemadam kebakaran milikmu.
    Gunakan dengan baik.
  • 9:04 - 9:06
    Sudah kubilang, ini bukan
    waktu yang tepat untuk bercanda.
  • 9:07 - 9:09
    Aku sudah menyiapkan pekerjaan
    untukmu disini.
  • 9:09 - 9:10
    Apa?
  • 9:11 - 9:15
    Gajinya lumayan. Membuat kesepakatan
    dengan bos disini sangatlah sulit.
  • 9:16 - 9:20
    Aku memang belum membujuk Ibuku.
    Sementara ini, kamu bisa bekerja disini.
  • 9:21 - 9:24
    Kamu tidak perlu datang setiap hari.
    Disini kamu tidak harus berhadapan dengan Ibuku.
  • 9:24 - 9:27
    Kamu bisa menggambar desainmu
    dengan bebas disini.
  • 9:29 - 9:32
    Jangan khawatir.
    Kamu akan digaji setiap bulan.
  • 9:32 - 9:37
    Kamu juga bisa mendapatkan ruangan ini.
    Untuk CV, tuliskan posisi yang kamu sukai.
  • 9:37 - 9:40
    Tapi kamu harus menjalankan tugas
    dan membuat beberapa laporan.
  • 9:41 - 9:43
    Dan itu adalah tugas yang sangat mudah.
  • 9:44 - 9:45
    Lagipula aku ada di sebelah ruanganmu.
  • 9:47 - 9:48
    Kamu kira aku ini siapa?
  • 9:50 - 9:51
    Apa yang sedang kamu lakukan?
  • 9:51 - 9:53
    Apa kamu mengira
    aku menginginkan uangmu?
  • 9:54 - 9:56
    Kamu berpikir semua ini hanya masalah uang.
  • 9:57 - 9:58
    Dan kamu membelikan aku sebuah meja.
  • 9:59 - 10:03
    Asalkan kau tahu,
    aku tidak membutuhkan bantuanmu. Dasar konyol.
  • 10:03 - 10:05
    Oyku, tunggu! Tenanglah.
  • 10:06 - 10:07
    Ini untuk kepentinganmu.
  • 10:07 - 10:08
    Kepentinganku?
  • 10:10 - 10:13
    Ternyata kamu tidak mengerti diriku sama sekali.
  • 10:14 - 10:16
    Oyku! Oyku, tunggu!
  • 10:17 - 10:20
    Aku ingin tahu kenapa kamu marah?
    Apa salahku?
  • 10:20 - 10:23
    Kamu tidak usah memberiku pekerjaan.
    Aku tidak membutuhkannya.
  • 10:23 - 10:26
    Jika aku membutuhkan pekerjaan,
    aku bisa mencarinya sendiri.
  • 10:26 - 10:31
    Mungkin kamu sudah lupa. Kita baru saling mengenal.
    Kamu tidak perlu melakukan semua ini.
  • 10:32 - 10:33
    Aku hanya ingin membantumu.
  • 10:33 - 10:35
    Sudah kubilang,
    kamu tidak perlu membantuku!
  • 10:37 - 10:41
    Kupikir, kita berdua bisa saling mengerti.
    Ternyata aku salah.
  • 10:42 - 10:43
    Jangan ikuti aku lagi!
  • 10:57 - 10:57
    Burcu!
  • 10:59 - 11:00
    Apa kabar?
  • 11:02 - 11:03
    Kabarku baik. Terima kasih.
  • 11:04 - 11:05
    Kabarku juga baik.
  • 11:06 - 11:07
    Bagus.
  • 11:08 - 11:08
    Itu bagus.
  • 11:12 - 11:13
    Apa kita sedang ada masalah?
  • 11:13 - 11:14
    Tidak.
  • 11:15 - 11:18
    Kamu tidak mau menatap langsung mataku
    selama 3 hari.
  • 11:18 - 11:19
    Tidak biasanya kamu seperti ini.
  • 11:19 - 11:22
    Akhirnya kamu menyadarinya.
  • 11:23 - 11:24
    Apa maksudmu?
  • 11:25 - 11:28
    Setelah yang kau lakukan kemarin,
    akhirnya kau memperhatikanku.
  • 11:29 - 11:30
    Apa maksudmu, Burcu?
  • 11:32 - 11:33
    Selamat pagi.
  • 11:33 - 11:34
    Selamat pagi.
  • 11:35 - 11:35
    Selamat pagi.
  • 11:36 - 11:38
    Apa kabar, Oyku?
    Apa kamu baik-baik saja?
  • 11:39 - 11:42
    Iya. Kabarku baik. Setidaknya aku melakukan
    sesuatu untuk menjadi baik-baik saja.
  • 11:42 - 11:45
    Meskipun hari ini,
    seseorang membuatku kesal.
  • 11:45 - 11:47
    Katakan padaku siapa orangnya.
  • 11:47 - 11:52
    Lanjutkan pembicaraan kalian.
    Aku akan ke kelas.
  • 11:53 - 11:55
    Tunggu, Burcu! Kita masuk bersama.
  • 11:55 - 11:59
    Ada apa dengannya?
    Sepertinya dia marah.
  • 11:59 - 12:00
    Kenapa dia menjadi seperti itu?
  • 12:01 - 12:03
    Aku juga tidak tahu.
    Kami sudah lama tidak berbicara.
  • 12:04 - 12:05
    Kemana kalian pergi setelah mengantarku?
  • 12:06 - 12:09
    Tidak ada.
    Aku langsung mengantarnya pulang.
  • 12:11 - 12:12
    Mengantarnya pulang?
  • 12:12 - 12:14
    Pantas saja dia marah padaku.
  • 12:14 - 12:15
    Kenapa bisa begitu?
  • 12:16 - 12:20
    Dia sudah berdandan untuk pergi denganmu, Emre.
    Tapi kamu mengantarnya pulang.
  • 12:21 - 12:26
    Tapi aku tidak mendapatkan petunjuk darinya.
    Seharusnya dia memberitahuku.
  • 12:26 - 12:30
    Emre, kami ini wanita.
    Kami tidak mungkin memberitahumu.
  • 12:30 - 12:38
    Kurasa kamu harus lebih peka untuk
    mengetahui perasaannya. Itulah sikap pria sejati.
  • 12:39 - 12:40
    Kamu harus lebih peduli.
  • 12:41 - 12:44
    Aku akan masuk ke kelas.
    Aku akan terlambat. Sampai jumpa.
  • 13:04 - 13:05
    Apa yang terjadi, Ilker?
  • 13:16 - 13:18
    Aku sedang dalam masalah.
  • 13:19 - 13:21
    Sibel mengusirku.
  • 13:21 - 13:22
    Terpaksa aku tinggal di sini
    untuk sementara waktu.
  • 13:22 - 13:25
    Ada masalah apa lagi?
    Kenapa kau tidak meneleponku?
  • 13:25 - 13:30
    Ini salahku. Aku pantas menerimanya.
    Aku menjalani hukuman ini dengan perasaan senang.
  • 13:31 - 13:32
    Apa yang terjadi?
  • 13:32 - 13:35
    Aku dan Sibel sedang bermain
    internet di rumah.
  • 13:35 - 13:38
    Aku membuka chatting dan
    ada perempuan yang menarik perhatianku.
  • 13:39 - 13:43
    Aku mengirimkan pesan padanya
    dan berkata "Warna rambutmu sangat keren".
  • 13:45 - 13:46
    Kamu juga sangat seksi.
  • 13:49 - 13:51
    Aku bisa membuatmu bergairah.
  • 13:53 - 13:54
    Aku siap.
  • 13:55 - 13:58
    Kalau begitu, kita harus bertemu sekarang.
    Kamu dimana?
  • 13:59 - 14:00
    Apa kamu sedang sendirian?
  • 14:01 - 14:09
    Iya. Aku sedang sendirian. Kamu sedang apa?
    Aku menyukai gadis yang periang. Apa kamu begitu?
  • 14:11 - 14:14
    Aku punya toko pizza. Bagaimana kalau kita
    membuat pizza bersama disana?
  • 14:16 - 14:18
    Dasar bajingan!
  • 14:22 - 14:23
    Ada apa?
  • 14:25 - 14:26
    Lihatlah di sebelahmu.
  • 14:30 - 14:31
    Kau keterlaluan!
  • 14:32 - 14:36
    Saat itu aku merasa tertimpa pohon kelapa
    yang sangat besar!
  • 14:36 - 14:40
    Bayangkan saja aku berani melakukan itu
    di dekatnya. Tentu saja dia marah.
  • 14:40 - 14:41
    Lalu apa yang terjadi?
  • 14:42 - 14:43
    Aku mencoba untuk merayunya.
  • 14:44 - 14:45
    Jangan memanggilku Sayang.
  • 14:46 - 14:46
    Kenapa?
  • 14:46 - 14:48
    Jangan memanggilku Sayang lagi!
  • 14:48 - 14:49
    Sibel, kenapa kamu tiba-tiba aneh begini?
  • 14:49 - 14:54
    - Aneh? Kamu yang keterlaluan!
    - Kamu menjebakku!
  • 15:01 - 15:02
    Kejadian yang mengerikan, Teman.
  • 15:04 - 15:07
    Menurutku kau memang kelewatan.
  • 15:09 - 15:12
    Sudah wajar jika semua ini terjadi.
  • 15:13 - 15:19
    Tapi aku yakin, di pesta ulang tahun Bulent nanti,
    kau akan baik-baik saja. Lihat saja nanti.
  • 15:19 - 15:22
    Aku yakin Sibel pasti tidak akan datang.
  • 15:22 - 15:27
    Kuharap dia akan datang
    supaya aku bisa berbaikan dengannya.
  • 15:31 - 15:35
    Lalu ada apa denganmu?
    Wajahmu muram sekali.
  • 15:36 - 15:39
    Perasaanku sedang tidak enak.
    Tadi aku dimarahi.
  • 15:39 - 15:40
    Siapa yang memarahimu?
  • 15:40 - 15:41
    Siapa lagi kalau bukan Oyku?
  • 15:41 - 15:43
    Oyku? Kenapa?
  • 15:43 - 15:49
    Ada kejadian yang membuat Ibuku memecatnya. Aku
    tidak bisa membujuk Ibuku untuk menerimanya kembali.
  • 15:49 - 15:56
    Dan di kantorku ada posisi yang kosong,
    jadi aku mengaturnya agar dia bisa bekerja disana.
  • 15:56 - 15:57
    Dia juga bisa membuat desain disana.
  • 15:59 - 16:00
    Tapi dia malah marah padaku.
  • 16:00 - 16:04
    Jadi kamu memberinya pekerjaan
    di kantormu.
  • 16:04 - 16:06
    Iya. Aku melakukan itu
    untuk membantunya.
  • 16:06 - 16:09
    Itu keterlaluan.
    Kamu lebih buruk daripada aku.
  • 16:12 - 16:13
    Benarkah?
  • 16:14 - 16:16
    Iya! Itu cara konyol
    untuk membantu seseorang.
  • 16:18 - 16:20
    Jadi yang kulakukan adalah salah.
  • 16:21 - 16:24
    Iya. Bukan hanya salah,
    melainkan juga keterlaluan.
  • 16:24 - 16:25
    Iya. Aku mengerti. Aku keterlaluan.
  • 16:27 - 16:31
    Yang aku ketahui, Oyku bukan tipe wanita
    yang mau menerima tawaran itu, Teman.
  • 16:31 - 16:33
    Kamu sudah salah menilainya.
  • 16:37 - 16:39
    Kamu memiliki banyak pengalaman dengan wanita.
  • 16:39 - 16:42
    Tapi tidak ada yang pernah membuatmu seperti ini.
    Apa kamu sadar?
  • 16:42 - 16:43
    Dia tidak terlalu istimewa seperti itu.
  • 16:44 - 16:45
    Jangan membohongi diri sendiri, Ayaz.
  • 16:46 - 16:49
    Ada yang spesial darinya.
    Kamu telah jatuh cinta padanya.
  • 16:50 - 16:53
    Tidak mungkin.
    Karena aku pasti bisa mengetahuinya.
  • 16:53 - 16:57
    Cinta yang seperti ini,
    tidak bisa kau ketahui, Teman.
  • 16:59 - 17:02
    Aku harus pergi. Masih ada pekerjaan
    yang harus kulakukan.
  • 17:02 - 17:03
    Ayaz, jangan lupa apa yang kukatakan.
  • 17:05 - 17:09
    Kau juga harus melakukan sesuatu
    untuk berdamai dengan Sibel.
  • 17:09 - 17:10
    Aku pasti akan melakukannya.
  • 17:14 - 17:18
    Dia menyendiri di kamarnya.
    Tidak mau keluar dan tidak mau makan apa-apa.
  • 17:18 - 17:20
    Terakhir kali seperti ini saat dia masih kecil.
  • 17:20 - 17:22
    Iya. Aku tahu.
  • 17:22 - 17:25
    Benarkah? Kamu juga pernah
    dibuatnya bingung.
  • 17:25 - 17:27
    Kalau dia sedang kesal,
    dia tidak mau keluar kamar.
  • 17:27 - 17:29
    Sifat seseorang memang tidak bisa berubah.
  • 17:31 - 17:35
    Kamu juga masih sama. Kamu selalu peduli
    dengan orang lain. Sekarang pun begitu.
  • 17:37 - 17:41
    Pekerjaan itu adalah mimpinya.
    Kurasa ini terlalu berat untuknya.
  • 17:41 - 17:46
    Beberapa hari yang lalu dia sangat bahagia,
    sekarang menjadi kebalikannya.
  • 17:47 - 17:48
    Tante tidak bisa berbuat apa-apa.
  • 17:49 - 17:53
    Aku juga tidak tahu
    kenapa masalahnya bisa serius begini, Tante.
  • 17:53 - 17:58
    Ini serius. Karena aku melihatnya berusaha keras
    untuk bekerja pada Onem.
  • 17:59 - 18:03
    Dia tidak memberitahuku.
    Kalau aku tahu, mungkin aku bisa membantunya.
  • 18:03 - 18:05
    Karena aku juga mengenal Nyonya Onem.
  • 18:05 - 18:09
    Iya. Aku tahu.
    Apapun yang sudah terjadi, biarkan terjadi.
  • 18:09 - 18:13
    Mungkin nanti aku bisa
    melakukan sesuatu, Tante.
  • 18:28 - 18:29
    Kenapa kamu marah padaku?
  • 18:36 - 18:37
    Aku tidak marah padamu.
  • 18:44 - 18:46
    Hari ini kamu juga
    bersikap dingin pada Emre.
  • 18:50 - 18:51
    Aku bisa bersikap lebih dingin!
  • 18:56 - 19:00
    Apa kamu sadar kalau kamu sama seperti dia?
    Dia bisa bersikap lebih dingin.
  • 19:01 - 19:02
    Apakah ini juga perubahan strategi?
  • 19:09 - 19:14
    Intropeksi dirimu. Kamu bilang menyukai Kakakku
    tapi kamu bersikap menyukai Ayaz.
  • 19:14 - 19:17
    Ambil keputusan
    dan pilih salah satu dari mereka.
  • 19:22 - 19:23
    Burcu...
  • 19:25 - 19:25
    Burcu!
  • 19:30 - 19:32
    Maafkan aku.
    Perasaanku sedang tidak nyaman.
  • 19:32 - 19:34
    Ini tidak ada hubungannya denganmu.
  • 19:36 - 19:37
    Tersenyumlah.
  • 19:40 - 19:41
    Tolong berhenti bicara.
  • 19:42 - 19:43
    Kalau kalian ingin bicara, silakan keluar.
  • 19:48 - 19:50
    Bagaimana kalau dia membacanya?
  • 19:50 - 19:52
    Dia tidak mungkin mengenal Ayaz atau Emre.
  • 19:56 - 19:56
    Bagaimana pendapatmu?
  • 19:57 - 20:04
    Menurutku warnanya terlihat gelap.
    Jadi terkesan sedih dan suram.
  • 20:05 - 20:07
    Mungkin karena mereka menggambarnya
    dengan tinta hitam.
  • 20:07 - 20:09
    Mungkin? Entahlah. Sangat membosankan.
  • 20:09 - 20:10
    Mete!
  • 20:12 - 20:14
    Sayang, aku senang kamu ada disini.
  • 20:14 - 20:15
    Selamat datang, Tuan Mete.
  • 20:16 - 20:16
    Terima kasih, Olcay.
  • 20:17 - 20:20
    Apa kabarmu? Kamu pasti datang
    untuk mengunjungiku.
  • 20:21 - 20:25
    Iya. Aku ingin memberimu kejutan.
    Apa Nyonya Onem ada disini?
  • 20:26 - 20:27
    Ada keperluan apa dengan Onem?
  • 20:27 - 20:29
    Tolong memanggilnya "Nyonya".
  • 20:31 - 20:32
    Baiklah.
  • 20:32 - 20:35
    Aku ingin membicarakan tentang Oyku.
    Aku yakin beliau tak akan menolakku.
  • 20:36 - 20:40
    Tapi sayangnya beliau sedang pergi.
  • 20:41 - 20:46
    Aku bisa menunggu. Silahkan lanjutkan
    pekerjaan kalian. Aku tidak akan menganggu.
  • 20:46 - 20:50
    Kurasa beliau akan datang terlambat.
    Mungkin saja beliau tak akan datang.
  • 20:51 - 20:55
    Begitu. Aku bisa datang di lain waktu.
  • 20:56 - 20:58
    Aku bisa bicara dengan Nyonya Onem
    tentang Oyku.
  • 20:59 - 21:00
    Benarkah?
  • 21:00 - 21:07
    Iya. Kurasa ada kesalahpahaman. Tapi aku
    bisa mengurusnya bersama Olcay. Ya, kan?
  • 21:08 - 21:10
    Iya. Kami bisa mengurusnya.
  • 21:10 - 21:13
    Terima kasih. Jika kamu bisa melakukannya,
    aku merasa sangat senang.
  • 21:13 - 21:17
    Kami bisa melakukannya sebagai
    dukungan untuk Oyku.
  • 21:17 - 21:20
    Aku juga yakin Oyku akan
    merasa sangat senang.
  • 21:21 - 21:22
    Terima kasih, Sayang.
  • 21:23 - 21:25
    - Sampai jumpa.
    - Sampai jumpa, Olcay.
  • 22:00 - 22:03
    Maaf, Pak Dosen. Apa anda tahu
    dimana ruangan mahasiswa?
  • 22:07 - 22:08
    Dosen?
  • 22:08 - 22:10
    Maaf. Saya mengira anda seorang dosen.
  • 22:15 - 22:16
    Hei. Kemari.
  • 22:28 - 22:33
    Apa kau mau menjadi anggota
    di pusat gym terkenal selama 1 tahun?
  • 22:39 - 22:42
    Maaf. Apa saya masih boleh masuk?
  • 22:43 - 22:44
    Terima kasih.
  • 22:57 - 23:00
    Apa kamu sudah gila?
    Sudah kubilang jangan mengikutiku.
  • 23:00 - 23:03
    Kamu yang masuk terlambat sedang
    membuat keributan. Silakan keluar jika mau berbicara.
  • 23:06 - 23:08
    Maaf. Saya benar-benar minta maaf.
  • 23:08 - 23:12
    Saya berjanji akan bersikap baik
    asalkan temanku Oyku tidak mengangguku.
  • 23:13 - 23:14
    Apa yang kau katakan?
  • 23:15 - 23:17
    Berani sekali kamu mengaku
    sebagai mahasiswa disini.
  • 23:17 - 23:19
    Dia bukan mahasiswa, Bu!
  • 23:20 - 23:21
    Kamu sudah memiliki kantor!
  • 23:21 - 23:25
    Kumohon, Oyku, temanku yang tercinta.
    Aku sulit memahami apa yang kau katakan.
  • 23:25 - 23:29
    Maaf, Bu. Saya keberatan.
    Umur saya baru 19 tahun.
  • 23:29 - 23:31
    Dan saya tinggal di sebuah asrama.
  • 23:32 - 23:33
    Apa kamu tidak bisa lebih muda lagi?
  • 23:34 - 23:35
    Tenang. Kalian berdua, duduk!
  • 23:35 - 23:38
    Saya tidak bisa mengajar karena kalian.
    Ini peringatan terakhir. Mengerti?
  • 23:46 - 23:48
    - Burcu, hentikan!
    - Tapi Ayaz...
  • 23:53 - 23:54
    Aku bisa sangat marah, Olcay.
  • 23:55 - 23:58
    Yang kamu katakan pada Mete kalau kita akan
    bicara pada Onem. Apa itu benar?
  • 23:58 - 24:00
    Aku tidak akan bicara padanya!
  • 24:00 - 24:01
    Apa yang akan kamu katakan pada Mete?
  • 24:03 - 24:06
    Onem tidak mau mendengarkan kami.
    Beliau sangat murka.
  • 24:06 - 24:09
    Kamu benar-benar jelmaan iblis. Kalau dia bekerja
    disini, kita akan membuatnya kelelahan.
  • 24:09 - 24:13
    Onem itu pendendam. Jika ada yang
    membuatnya marah, dia tak akan memaafkannya.
  • 24:14 - 24:17
    Oyku tidak akan bisa berbaikan dengannya.
  • 24:17 - 24:18
    Kenapa?
  • 24:18 - 24:22
    Kamu belum mengenal Onem.
    Jika menyangkut pekerjaan, dia mudah tersinggung.
  • 24:22 - 24:24
    Dia pernah menghina gadis yang jatuh
    saat acara fashion.
  • 24:24 - 24:29
    Sebulan kemudian, gadis itu mengundurkan diri
    dan pindah ke bagian farmasi.
  • 24:29 - 24:30
    Bayangkan bagaimana Onem menghinanya.
  • 24:31 - 24:32
    Apa benar begitu?
  • 24:32 - 24:35
    Iya! Jika Oyku tidak dipecat,
    dia akan dipekerjakan seperti budak.
  • 24:37 - 24:38
    Biarkan dia bekerja disini.
  • 24:38 - 24:39
    Kenapa?
  • 24:40 - 24:42
    Biarkan dia disini sebagai budak.
  • 24:43 - 24:46
    Butik Oyku disukai semua orang.
    Semua menjadikannya panutan.
  • 24:47 - 24:49
    Aku ingin keadaannya berubah
    dan aku mau memegang kendali.
  • 24:50 - 24:55
    Aku juga ingin dia merasa dinomorduakan disini.
    Aku ingin dia memohon-mohon padaku.
  • 25:03 - 25:05
    Apa ada yang mengetahui
    cerita...
  • 25:08 - 25:11
    Saya ulangi, apa ada yang mengetahui
    cerita patung Bernini ini?
  • 25:14 - 25:16
    Bu, apa boleh saya cerita?
  • 25:18 - 25:19
    Baik. Silakan maju ke depan.
  • 25:25 - 25:26
    Terima kasih.
  • 25:28 - 25:31
    Bonarelli adalah wanita yang
    sangat dicintai Bernini.
  • 25:32 - 25:36
    Untuk mewujudkan cintanya,
    dia memahat patung untuk wanita itu.
  • 25:37 - 25:39
    Dia berkata, "Istriku tercinta.
    Aku memahat patung ini untuk dirimu."
  • 25:39 - 25:43
    Tetapi istrinya malah memarahinya.
  • 25:44 - 25:48
    Lalu dia berkata,"Apa kamu pikir
    bentuk hidungku seperti itu?"
  • 25:49 - 25:52
    Kesimpulannya, wanita itu
    sama saja di zaman manapun.
  • 25:53 - 25:55
    Kita ingin berbuat baik,
    tapi selalu berakhir dengan buruk.
  • 25:57 - 26:01
    Lalu Bernini membelikan hadiah
    untuk memperbaiki semua kesalahannya.
  • 26:05 - 26:10
    Dia memberikan pekerjaan untuk istrinya
    di dekat sahabatnya, Leonardo Da Vinci.
  • 26:11 - 26:15
    Ternyata istrinya tetap
    tak mau menerima hadiah itu.
  • 26:16 - 26:17
    Bernini duduk dan berpikir.
  • 26:20 - 26:22
    Kurasa istriku tidak membutuhkan bantuanku.
  • 26:26 - 26:28
    Itulah kesimpulan yang bisa dia dapatkan.
  • 26:29 - 26:33
    Bernini menjadi sangat sedih.
    Dia menyadari kesalahannya.
  • 26:35 - 26:37
    Padahal dia hanya ingin
    membuat istrinya bahagia.
  • 26:38 - 26:41
    Tetapi dia malah merusak semuanya.
  • 26:42 - 26:44
    Kemudian dia menemui istrinya
    dan meminta maaf.
  • 26:47 - 26:48
    Maafkan aku.
  • 26:53 - 26:55
    Cukup.
  • 26:56 - 26:58
    Saya tidak pernah mendengar
    cerita seperti itu.
  • 26:58 - 27:00
    Kamu sudah mengolok-olok sejarah seni.
  • 27:00 - 27:04
    Kamu tidak lulus di kelas ini karena
    baru saja mengarang cerita.
  • 27:05 - 27:06
    Bernini adalah orang gila
    yang membunuh istrinya.
  • 27:06 - 27:08
    Itu juga akhir cerita yang bagus.
  • 27:10 - 27:11
    Berapa Nomor Induk Mahasiswa-mu?
  • 27:13 - 27:15
    Apa mau kuberikan nomor teleponku saja?
  • 27:21 - 27:25
    Silakan keluar.
    Kalian sudah mengacau di kelas.
  • 27:25 - 27:27
    Apa yang kalian tunggu? Cepat keluar!
  • 27:37 - 27:39
    Sebaiknya kamu juga keluar dari sini.
  • 27:47 - 27:48
    Aku sudah bosan mendengar namanya.
  • 27:49 - 27:55
    Ayaz juga membicarakannya. Kujawab berkali-kali.
    Tidak. Aku tak akan menerimanya kembali.
  • 27:55 - 28:00
    Nyonya Onem, saya sudah bicara
    dengan perusahaan supir itu. Memang kesalahan supirnya.
  • 28:00 - 28:06
    Dia bisa datang tepat waktu.
    Saya sudah menanyakannya saat meeting 20 kali.
  • 28:07 - 28:09
    Iya. Seharusnya dia berhati-hati.
  • 28:09 - 28:12
    Dia memang melakukan kesalahan.
  • 28:12 - 28:17
    Tapi dia sangat membutuhkan pekerjaan ini
    karena mereka orang miskin.
  • 28:22 - 28:25
    Aku bisa mengerti.
  • 28:26 - 28:27
    Baiklah. Hubungi dia kembali.
  • 28:29 - 28:35
    Tapi ingat. Aku tidak mau melihat wajahnya.
    Apa kalian mengerti?
  • 28:35 - 28:37
    Terima kasih. Kami permisi.
  • 28:44 - 28:46
    Bagaimana? Apa kamu mau memaafkanku?
  • 28:46 - 28:48
    Karena kamu, kami diusir dari kelas.
  • 28:49 - 28:50
    Kamu luar biasa.
  • 28:55 - 28:56
    Tunggu sebentar.
  • 28:58 - 29:00
    Aku diterima kembali untuk bekerja.
  • 29:01 - 29:01
    Bagaimana bisa begitu?
  • 29:02 - 29:04
    Aku mendapat pesan dari Seyma.
  • 29:05 - 29:08
    Dia ingin aku datang ke butik.
    Katanya ada kabar baik.
  • 29:08 - 29:11
    Tuhan, semoga benar.
    Aku sangat membutuhkannya!
  • 29:11 - 29:12
    Semoga saja.
  • 29:15 - 29:16
    Kamu tidak ada hubungannya
    dengan semua ini, kan?
  • 29:16 - 29:17
    Tidak ada.
  • 29:20 - 29:24
    Aku akan mengantarmu kesana.
  • 29:24 - 29:27
    Kuharap kamu tidak berharap terlalu tinggi.
    Kamu bisa kecewa nanti.
  • 29:27 - 29:33
    Tadi kamu bilang akan mengantarku kesana.
    Dengan pakaian seperti ini, bagaimana mungkin?
  • 29:36 - 29:39
    Tunggu. Ada yang harus kulakukan
    terlebih dahulu.
  • 29:52 - 29:54
    Kembali. Tidak kembali.
  • 30:00 - 30:02
    Sangat menyedihkan.
  • 30:13 - 30:14
    Ada apa, Gulnaz?
  • 30:15 - 30:18
    Tuan Ilker sedang sedih.
    Dia terlihat sangat gelisah.
  • 30:18 - 30:19
    Benarkah?
  • 30:19 - 30:24
    Iya. Selama 3 hari ini,
    dia tidak berbuat macam-macam.
  • 30:24 - 30:26
    Apa benar seburuk itu?
  • 30:26 - 30:29
    Punggungnya kaku karena tidur
    di atas kursi keras.
  • 30:29 - 30:33
    Aku harus mengakhiri hukumannya.
    Dia pasti sudah berpikir semalaman.
  • 30:34 - 30:38
    Terima kasih atas informasinya, Gulnaz.
    Tunggu, aku akan segera kesana.
  • 30:46 - 30:47
    Dia tak akan kembali.
  • 30:59 - 31:00
    Selamat datang.
  • 31:02 - 31:03
    Apa anda mencari hadiah untuk kekasih?
  • 31:03 - 31:10
    Bukan. Aku mencari hadiah untuk Papaku.
    Tapi tidak akan cocok untuknya.
  • 31:10 - 31:14
    Kenapa anda tertarik dengan kalung itu?
    Itu kalung yang sangat istimewa.
  • 31:14 - 31:19
    Hanya ada satu. Memang agak mahal
    tapi saat dikenakan akan terlihat sangat indah.
  • 31:27 - 31:29
    Bagaimana? Bagus, kan?
  • 31:31 - 31:33
    Bagus. Iya, bagus.
  • 31:36 - 31:37
    Iya. Bagus sekali.
  • 31:38 - 31:39
    Terima kasih.
  • 31:43 - 31:44
    Apa anda mau membelinya?
  • 31:46 - 31:51
    Iya. Apa aku bisa melihat
    kancing mansetnya?
  • 32:01 - 32:02
    Apa kamu mau ikut masuk?
  • 32:02 - 32:04
    Tidak. Aku kapok.
    Silakan lakukan sendiri.
  • 32:04 - 32:06
    Bagus. Jawaban yang benar.
  • 32:06 - 32:06
    Semoga berhasil.
  • 32:11 - 32:12
    Apa benar kamu tidak ada
    hubungannya dengan ini?
  • 32:12 - 32:14
    Sudah kubilang tidak.
  • 32:14 - 32:15
    Kau kira aku mempercayaimu?
  • 32:15 - 32:16
    Percayalah padaku.
  • 32:30 - 32:33
    Kamu bilang menyukai Kakakku
    tapi kamu bersikap menyukai Ayaz.
  • 32:45 - 32:46
    Seyma!
  • 32:47 - 32:48
    Ada kabar apa?
  • 32:48 - 32:52
    Aku sudah bicara dengan Onem
    dan dia sudah menerima semuanya.
  • 32:52 - 32:52
    Lalu?
  • 32:53 - 32:54
    Kamu diterima kembali.
  • 32:57 - 32:59
    Seyma. Terima kasih!
    Kamu sungguh baik.
  • 32:59 - 33:04
    Aku agak memaksanya.
    Tadi dia mau menolak permintaanku.
  • 33:04 - 33:07
    Benar. Sebaiknya kamu
    berterima kasih pada Seyma.
  • 33:07 - 33:11
    Oyku. Aku melakukan ini dengan mempertaruhkan
    kredibilitasku, jadi jangan mengecewakan aku.
  • 33:11 - 33:14
    Jangan khawatir. Kredibilitasmu
    akan baik-baik saja, Seyma!
  • 33:14 - 33:16
    Aku harus berbicara dengan
    Nyonya Onem sekarang.
  • 33:17 - 33:19
    Sebaiknya kamu bicara dengannya.
    Dia sudah sangat membantumu.
  • 33:19 - 33:21
    Baiklah. Aku akan menemuinya.
  • 33:33 - 33:35
    - Saya...
    - Apa?
  • 33:35 - 33:38
    Saya ingin berterima kasih karena anda...
  • 33:38 - 33:38
    Seyma!
  • 33:40 - 33:41
    Ada apa, Nyonya Onem?
  • 33:41 - 33:43
    Bawa dia pergi dari sini.
  • 33:43 - 33:45
    Baiklah. Ayo keluar.
  • 33:49 - 33:52
    Aku tahu kalau ini masa-masa yang sulit.
  • 33:52 - 33:57
    Sekecil apapun peluangnya, aku pasti bisa
    menemukan cara untuk menggodamu.
  • 33:58 - 34:03
    Tapi percuma saja. Ini sudah terlambat.
  • 34:04 - 34:09
    Karena sekarang aku baru sadar
    kalau aku sangat mencintai istriku.
  • 34:09 - 34:11
    Kamu sangat romantis.
  • 34:12 - 34:13
    Apa kamu terharu mendengar ucapanku?
  • 34:13 - 34:15
    Iya. Tentu saja.
  • 34:20 - 34:26
    Kumohon jangan menggodaku sekarang.
    Karena asalkan kamu tahu, aku sudah bertobat.
  • 34:27 - 34:32
    Karena kamu sudah menatap mataku,
    ada yang ingin kutunjukkan padamu.
  • 34:38 - 34:38
    Bagaimana?
  • 34:39 - 34:40
    Bagus sekali.
  • 34:43 - 34:44
    Pasanglah di telingamu.
  • 34:50 - 34:51
    Ternyata pilihanku sangat bagus.
  • 34:53 - 34:54
    Kuharap dia memaafkanmu.
  • 34:54 - 34:56
    Iya. Kuharap juga begitu.
  • 35:22 - 35:25
    Apa kamu akan memujiku, Mete?
  • 35:26 - 35:26
    Apa maksudmu?
  • 35:27 - 35:28
    Aku pantas mendapatkan pujian.
  • 35:29 - 35:30
    Tapi aku sedang bekerja sekarang.
  • 35:32 - 35:35
    Adikmu diterima kembali disini. Aku serius.
  • 35:35 - 35:36
    Adik?
  • 35:39 - 35:42
    Benarkah? Cepat sekali.
  • 35:42 - 35:43
    Kamu memang luar biasa.
  • 35:43 - 35:48
    Iya. Tapi jika dia melakukan kesalahan lagi,
    aku tak bisa membantunya.
  • 35:48 - 35:51
    Tidak akan terjadi.
    Karena Oyku anak yang pintar.
  • 35:51 - 35:53
    Iya. Dia sangat pintar.
  • 35:53 - 35:54
    Aku setuju.
  • 35:56 - 36:02
    Mete, setelah ini selesai, apa kamu punya waktu
    untuk bertemu denganku?
  • 36:02 - 36:05
    Baiklah. Kita akan bertemu malam ini.
  • 36:05 - 36:06
    Hanya kamu dan aku.
  • 36:06 - 36:07
    Baiklah.
  • 36:10 - 36:13
    Seyma, aku harus menutup telepon
    karena ada panggilan lain.
  • 36:13 - 36:15
    - Angkat saja.
    - Sampai jumpa.
  • 36:17 - 36:18
    Aku mencintaimu.
  • 36:22 - 36:23
    Aku juga.
  • 36:28 - 36:28
    Halo, Riza!
  • 36:29 - 36:30
    Halo, Mete. Apa kabar?
  • 36:30 - 36:31
    Kabarku baik.
    Bagaimana denganmu?
  • 36:31 - 36:33
    Kabarku juga baik. Terima kasih.
  • 36:34 - 36:38
    Aku ingin berbicara denganmu besok.
    Aku memiliki proyek baru. Apa bisa?
  • 36:38 - 36:40
    Iya. Tentu saja bisa.
  • 36:41 - 36:42
    Kita berbincang-bincang sambil minum teh.
  • 36:42 - 36:43
    Tentu saja.
  • 36:44 - 36:47
    Besok pagi aku akan datang kesana.
    Sampaikan salamku untuk Ayaz.
  • 36:47 - 36:50
    Aku akan menyampaikan padanya.
    Sampai jumpa.
  • 37:07 - 37:08
    Apa kita bisa bicara?
  • 37:08 - 37:10
    Ada apa? Aku sedang buru-buru.
  • 37:11 - 37:14
    Sepertinya aku tidak sengaja
    menyakiti hatimu.
  • 37:16 - 37:18
    Apa kamu mau makan siang? Aku lapar.
  • 37:18 - 37:20
    Terima kasih. Jangan repot-repot.
  • 37:20 - 37:22
    Tenang saja. Aku akan mentraktirmu.
    Jangan khawatir.
  • 37:27 - 37:28
    Bagaimana kalau kita beli minuman saja?
  • 37:28 - 37:31
    Hari ini ulang tahun Papaku.
    Aku harus mencari hadiah untuknya.
  • 37:31 - 37:35
    Baiklah. Kita akan minum
    sambil mencari hadiah. Apa kamu mau?
  • 37:36 - 37:38
    Apa kamu benar-benar mau
    mencarikan hadiah untuknya?
  • 37:39 - 37:39
    Tentu saja.
  • 37:40 - 37:43
    Aku bisa memilihkan hadiah
    yang cocok untuk selera pria.
  • 37:45 - 37:47
    Oke. Aku setuju.
  • 37:47 - 37:49
    Baiklah. Apalagi yang ditunggu?
  • 37:56 - 38:02
    Ayaz. Kamu darimana?
    Akhir-akhir ini kita jarang bertemu.
  • 38:02 - 38:06
    Iya. Tadi aku bersama Oyku. Aku mengantarnya
    ke butik karena Seyma memanggilnya.
  • 38:06 - 38:08
    Dia mengira dia akan diterima kerja kembali.
  • 38:09 - 38:10
    Aku pernah membicarakan
    hal ini dengan Ibuku.
  • 38:12 - 38:14
    Tapi dia sangat marah.
  • 38:14 - 38:15
    Aku bisa menyelesaikannya.
  • 38:18 - 38:18
    Bagaimana caranya?
  • 38:19 - 38:24
    Masalah ini juga mengangguku. Aku bicara
    dengan Ibunya Oyku, pergi ke butik...
  • 38:24 - 38:27
    ...dan mau bicara pada Ibumu
    tapi Seyma bilang dia akan mengurusnya.
  • 38:27 - 38:30
    Ternyata Seyma berhasil.
    Onem setuju menerima Oyku.
  • 38:31 - 38:31
    Benarkah?
  • 38:33 - 38:36
    Aku turut senang. Luar biasa.
  • 38:36 - 38:40
    Lalu apa kau akan merayakannya malam ini?
  • 38:41 - 38:46
    Aku dan Seyma sudah ada rencana.
    Tapi kita bisa pergi bersama.
  • 38:46 - 38:48
    Kita tidak pernah melakukan itu, kan.
  • 38:48 - 38:51
    Baiklah. Aku akan menelepon Oyku.
  • 38:51 - 38:52
    Silakan.
  • 39:04 - 39:05
    Halo, sumber masalah.
  • 39:06 - 39:08
    Seharusnya sumber masalah yang keren.
  • 39:08 - 39:10
    Keren? Keren darimana?
  • 39:11 - 39:16
    Aku menelepon untuk mengucapkan selamat.
    Tapi sebaiknya aku tutup saja teleponnya.
  • 39:16 - 39:18
    Tidak apa-apa. Silakan lanjutkan.
  • 39:18 - 39:19
    Selamat.
  • 39:19 - 39:21
    Terima kasih. Semua ini berkat Seyma.
  • 39:23 - 39:26
    Aku dan Mete berencana untuk merayakannya
    malam ini. Apa kamu mau ikut?
  • 39:27 - 39:31
    Maaf. Aku tidak bisa pergi.
    Masih banyak yang harus kuselesaikan.
  • 39:31 - 39:34
    Ini wajib. Aku tidak mau
    mendengar penolakan.
  • 39:34 - 39:36
    Dia bilang dia tidak mau
    mendengar penolakan.
  • 39:39 - 39:40
    Baiklah. Aku akan pergi.
  • 39:41 - 39:42
    Sampai jumpa.
    Cium sayang untukmu.
  • 39:42 - 39:44
    Cium balik untukmu.
  • 39:50 - 39:51
    Apa aku tadi mengatakan cium sayang?
  • 39:52 - 39:53
    Apa aku tadi mengatakan cium balik?
  • 39:54 - 39:56
    Kalian semakin mesra.
  • 40:13 - 40:14
    Mereka mengajakku pergi bersama.
  • 40:15 - 40:16
    Bersama-sama?
  • 40:16 - 40:18
    Kamu, aku, Mete dan Ayaz.
  • 40:19 - 40:20
    Dia bilang hanya berdua denganku.
  • 40:22 - 40:26
    Aku tidak tahu, Seyma. Ayaz yang memberitahuku.
    Dia bilang aku, kamu, Mete...
  • 40:26 - 40:30
    Baiklah. Tidak masalah.
    Kita bisa bersenang-senang bersama.
  • 40:44 - 40:45
    Halo, Bulent.
  • 40:46 - 40:47
    Sudah kuputuskan.
  • 40:48 - 40:49
    Apa maksudmu?
  • 40:49 - 40:51
    Cara ini tidak akan berhasil.
  • 40:53 - 40:54
    Kita hanya akan bertambah tua di telepon.
  • 40:56 - 40:58
    Iya. Kau benar.
    Tapi apa yang bisa kita lakukan?
  • 40:58 - 41:00
    Besok adalah hari yang penting.
  • 41:00 - 41:02
    Iya. Kamu bertambah tua.
  • 41:03 - 41:07
    Bukan itu maksudku.
    Besok aku akan mengumumkan hubungan kita.
  • 41:07 - 41:11
    Apa kamu yakin tentang
    apa yang kau bicarakan?
  • 41:12 - 41:13
    Bagaimana kalau kita pikirkan dulu?
  • 41:13 - 41:19
    Aku sudah memikirkannya
    dan kuputuskan untuk berterus terang.
  • 41:19 - 41:27
    Untuk pertama kalinya selama 3 tahun ini,
    jantungku berdetak kencang.
  • 41:28 - 41:36
    Sebelumnya hidupku hampa dan kau hadir
    di dalam hidupku. Segalanya berubah.
  • 41:36 - 41:40
    Aku ingin bersama denganmu.
    Tidak ada yang perlu kita sembunyikan.
  • 41:41 - 41:42
    Aku juga sama.
  • 41:43 - 41:44
    Kita akan melakukan itu besok.
  • 41:46 - 41:49
    Aku tidak bisa bersabar.
    Aku sudah siap.
  • 41:49 - 41:50
    Iya. Aku juga sudah siap.
  • 41:51 - 41:52
    Aku tidak sabar menunggu hari esok.
  • 41:52 - 41:53
    Aku juga sama.
  • 42:08 - 42:11
    Aku tidak akan datang kesini
    kalau aku tahu kamu akan pergi.
  • 42:11 - 42:13
    Tadi aku ingin meneleponmu.
    Tapi syukurlah kamu yang datang kesini.
  • 42:13 - 42:16
    Sekarang siapa yang mau cerita terlebih dahulu?
    Kamu atau aku, Burcu?
  • 42:16 - 42:18
    Gosip siapa yang paling hot?
  • 42:18 - 42:19
    Sepertinya gosipku.
  • 42:19 - 42:20
    Gosipku lebih hot.
  • 42:21 - 42:22
    Kalau begitu, bagaimana kalau
    kita sama-sama cerita?
  • 42:22 - 42:23
    Baiklah.
  • 42:23 - 42:24
    3 2 1
  • 42:24 - 42:25
    - Hari ini aku dipanggil untuk bekerja kembali!
    - Hari ini aku pergi bersama Emre!
  • 42:26 - 42:27
    Kamu pergi bersama Emre?
  • 42:27 - 42:28
    Kamu dipanggil untuk bekerja kembali?
  • 42:28 - 42:29
    Ceritakan padaku!
  • 42:31 - 42:34
    Dia tiba-tiba datang. Manis sekali.
  • 42:34 - 42:37
    Dia bilang kalau dia ingin meminta maaf
    atas sikapnya selama ini.
  • 42:37 - 42:42
    Kami berdua mencari hadiah untuk Papaku
    dan kami membaca masa depan di cangkir kopi.
  • 42:42 - 42:48
    Kuminta dia untuk mengucapkan satu permohonan
    dan kurasa dia memohon untuk mendapatkan diriku!
  • 42:49 - 42:54
    Besok dia akan datang ke pesta ulang tahun Papaku.
    Bahkan kami akan mendekorasi bersama-sama.
  • 42:54 - 42:58
    Aku sangat senang mendengarnya.
    Kalian berdua akan menjadi pasangan yang serasi.
  • 42:58 - 43:01
    Aku selalu berdoa kepada Tuhan
    dan kejadian ini terjadi!
  • 43:02 - 43:03
    Lalu bagaimana tentang pekerjaanmu?
  • 43:03 - 43:06
    Seyma mengatakan padaku
    kalau dia berbicara dengan Nyonya Onem.
  • 43:06 - 43:07
    Bagus atau tidak?
  • 43:08 - 43:10
    Jadi Seyma yang mengurusnya.
  • 43:11 - 43:12
    Menarik.
  • 43:13 - 43:14
    Besok kamu akan datang, kan?
  • 43:15 - 43:16
    Tidak. Terlihat aneh.
  • 43:16 - 43:20
    Tidak ada yang aneh. Yang aneh itu,
    jika Seyma datang dan kamu tidak datang.
  • 43:20 - 43:22
    Apa yang kalian sedang bicarakan?
  • 43:23 - 43:24
    Tidak ada.
  • 43:24 - 43:28
    Ini Oyku yang sebenarnya, yang
    selalu menghibur semua orang dengan senyumannya.
  • 43:29 - 43:32
    Jangan bersedih lagi. Ibu yakin
    kamu akan bersinar di butik itu.
  • 43:32 - 43:33
    Kuharap begitu.
  • 43:34 - 43:35
    Bersemangatlah, Sayang.
  • 43:38 - 43:42
    Mete sudah sangat membantu kita.
    Telepon dia dan katakan terima kasih.
  • 43:43 - 43:44
    Mete?
  • 43:44 - 43:45
    Iya.
  • 43:46 - 43:49
    Tadi dia datang dan berbicara dengan Ibu.
    Dia bilang akan membantumu.
  • 43:50 - 43:50
    Benarkah?
  • 44:02 - 44:04
    Kenapa kamu terlihat
    sangat bosan, Sayang?
  • 44:05 - 44:08
    Tidak. Aku hanya memikirkan pekerjaanku.
  • 44:08 - 44:09
    Tersenyumlah.
  • 44:11 - 44:13
    Jangan mencemaskanku, Seyma.
    Aku tidak apa-apa.
  • 44:13 - 44:14
    Tersenyumlah.
  • 44:19 - 44:20
    Mereka sudah datang.
  • 44:33 - 44:37
    Primadona malam ini
    akhirnya sudah datang.
  • 44:38 - 44:38
    Ayo kita masuk.
  • 45:33 - 45:35
    Jangan hanya duduk saja.
  • 45:37 - 45:39
    Mete, cepatlah!
  • 45:39 - 45:41
    Tunggu. Sebentar lagi. Sebentar lagi.
  • 45:42 - 45:44
    Tadi sebelum masuk ke sini,
    apa yang kukatakan?
  • 45:52 - 45:54
    Pasangan penganggu,
    kenapa kalian hanya diam?
  • 45:55 - 45:57
    Aku sedang menari di dalam pikiranku.
  • 45:58 - 45:58
    Aku juga.
  • 45:59 - 46:02
    Sangat serasi.
    Kalian seperti orang tua.
  • 46:03 - 46:04
    Mete!
  • 46:21 - 46:26
    Seyma. Tenanglah.
    Semua orang sedang melihat kita.
  • 46:27 - 46:29
    Kamu terlalu fokus kepada orang lain, Mete!
  • 46:43 - 46:44
    Apa kamu mau menikah denganku?
  • 46:44 - 46:45
    Iya!
  • 46:53 - 46:55
    Lagu berikutnya dipersembahkan
    untuk pasangan romantis ini!
  • 50:31 - 50:34
    Selamat untuk pasangan tadi.
    Sekarang kita lanjutkan!
  • 50:46 - 50:47
    Lalu apa rencanamu?
  • 50:50 - 50:51
    Bercerai.
  • 50:52 - 50:56
    Sayang, apa kamu sudah memikirkannya
    dengan matang? Apa kamu yakin?
  • 50:58 - 51:01
    Iya. Aku yakin.
    Besok aku akan mengumumkannya.
  • 51:02 - 51:04
    Bulent akan tersinggung
    jika aku tidak datang.
  • 51:05 - 51:08
    Acara ini sangat penting.
    Aku tidak bisa mengecewakan Bulent.
  • 51:09 - 51:12
    Aku yakin Ilker juga akan datang.
    Kami akan berbicara disana.
  • 51:15 - 51:16
    Ada apa?
  • 51:20 - 51:24
    Kami berencana untuk mengumumkan
    hubungan kami di hadapan semua orang.
  • 51:24 - 51:25
    Benarkah?
  • 51:29 - 51:34
    Inilah siklus percintaan. Hubungan kalian berakhir
    dan hubungan kami akan mulai.
  • 51:35 - 51:38
    Kalau begitu, aku akan berbicara nanti malam.
    Aku tidak mau merusak suasana besok.
  • 51:39 - 51:42
    Semuanya akan baik-baik saja.
    Selama kamu merasa baik-baik saja.
  • 51:42 - 51:43
    Terima kasih.
  • 51:59 - 52:01
    Seyma, cukup. Ayo kita pergi.
  • 52:02 - 52:03
    Hei. Jangan menghindar seperti itu!
  • 52:04 - 52:05
    Menghindar? Apa maksudmu, Seyma?
  • 52:06 - 52:07
    Kamu menghindari siapa?
  • 52:07 - 52:09
    Kenapa kamu berkata
    begitu padaku, Seyma?
  • 52:10 - 52:13
    Mereka sedang tidak bergerak
    ataupun menari. Tidak ada masalah!
  • 52:13 - 52:14
    Apa hubungannya dengan mereka?
  • 52:15 - 52:17
    Apa kita tidak bisa
    bersenang-senang berduaan saja?
  • 52:17 - 52:19
    Aku tidak bisa bersenang-senang
    jika kamu seperti ini!
  • 52:19 - 52:22
    Pasti terjadi sesuatu padamu, Mete!
  • 52:27 - 52:28
    Ayo kita pergi.
  • 52:33 - 52:33
    Ada Riza.
  • 52:36 - 52:38
    Oyku, tolong keluarkan mereka berdua.
  • 52:45 - 52:47
    Dimana Seyma?
  • 52:47 - 52:48
    Menarilah bersamaku!
  • 53:04 - 53:08
    Aku mencari kamu, Seyma. Untunglah anak buahku
    memberitahuku kalau kamu ada disini.
  • 53:08 - 53:10
    Kamu kesini bersama dengan siapa?
  • 53:10 - 53:11
    Jaga bicaramu.
  • 53:12 - 53:14
    Sudah kukatakan padamu, Seyma.
    Jangan meremehkan aku.
  • 53:14 - 53:16
    Kita pergi ke tempat lain saja.
  • 53:27 - 53:32
    Papanya Seyma mengirim SMS.
    Beliau meminta Seyma untuk pulang sekarang.
  • 53:32 - 53:33
    Pulang sekarang?
  • 53:33 - 53:36
    Iya. Papanya adalah
    orang yang sangat tegas.
  • 53:36 - 53:38
    Seyma pasti lupa meminta izin
    pada Papanya.
  • 53:39 - 53:40
    Menarik.
  • 53:42 - 53:45
    Apa yang menarik?
    Papanya meminta Seyma untuk pulang sekarang.
  • 53:47 - 53:48
    Itu artinya kita bertiga juga
    harus pulang sekarang!
  • 53:51 - 53:53
    Baiklah. Aku mau ke toilet sebentar.
  • 53:53 - 53:53
    Jangan pergi!
  • 53:54 - 53:56
    Nanti saja. Tahan saja dulu.
  • 53:56 - 53:57
    Kenapa? Hanya sebentar.
  • 53:57 - 53:59
    Apa kamu tidak bisa menahannya?
  • 53:59 - 54:00
    Hei. Aku tidak mungkin menahannya.
  • 54:02 - 54:04
    Mete! Kamu seperti anak kecil.
    Tidak bisa menahannya sebentar saja.
  • 54:06 - 54:09
    Mete, ayo pulang sekarang!
  • 54:19 - 54:21
    Tidak ada siapapun di dalam hidupku.
  • 54:21 - 54:22
    Apa kau berani bersumpah?
  • 54:22 - 54:27
    Aku pergi bersama teman wanitaku.
    Kenapa kamu tidak percaya denganku?
  • 54:27 - 54:31
    Jangan lakukan itu lagi. Lain kali, telepon aku dulu
    karena banyak tempat yang tidak aman.
  • 54:31 - 54:32
    Iya. Aku akan meneleponmu.
  • 54:34 - 54:35
    Aku merindukanmu, Sayang.
  • 54:35 - 54:36
    Riza! Jangan menyentuhku!
  • 54:37 - 54:39
    Sudah kukatakan kalau hubungan
    dengan istriku sudah berakhir!
  • 54:39 - 54:43
    Riza, kumohon. Bicarakan ini besok saja.
    Disini banyak orang.
  • 54:43 - 54:45
    Apa ada yang kita sembunyikan
    dari orang lain?
  • 54:47 - 54:48
    Maaf. Tunggu sebentar.
  • 54:50 - 54:51
    Sembunyi disana. Disana.
  • 54:57 - 54:58
    Kenapa lama sekali kamu membuka pintu?
  • 55:05 - 55:07
    Kemana dia pergi? Aku akan mencarinya.
  • 55:07 - 55:12
    Mete, jangan masuk! Tunggu disini.
    Jangan terlalu mencemaskannya!
  • 55:13 - 55:15
    Mungkin dia masih di toilet. Wanita memang begitu.
    Apa kamu mengerti, Mete?
  • 55:16 - 55:18
    Ternyata kalian disini.
    Aku sedang mencari kalian.
  • 55:18 - 55:21
    Aku yang sedang mencari kamu.
    Kamu darimana, Seyma?
  • 55:22 - 55:23
    Aku dari toilet.
  • 55:23 - 55:24
    Kenapa lama sekali?
  • 55:24 - 55:25
    Apa maksudmu?
  • 55:25 - 55:29
    Seyma, tadi Papamu mengirim SMS.
    Kelihatannya beliau sangat marah.
  • 55:31 - 55:33
    Ini gawat. Ayo kita pergi!
  • 55:33 - 55:34
    Dia pasti sangat marah.
  • 55:35 - 55:37
    Dimana mobilnya?
  • 55:38 - 55:40
    Sebentar lagi akan diantarkan.
    Kamu seakan-akan sedang dikejar seseorang.
  • 55:41 - 55:45
    Papaku yang sedang mengejarku.
    Aku akan mengenalkanmu padanya.
  • 55:45 - 55:46
    Boleh saja.
  • 55:58 - 55:58
    Selamat malam.
  • 56:34 - 56:35
    Jangan bertanya apa-apa.
  • 56:36 - 56:37
    Oke.
  • 56:38 - 56:39
    Apa kita masih punya waktu?
  • 56:40 - 56:41
    Iya. Sedikit lagi.
  • 56:42 - 56:43
    Bagus.
  • 56:54 - 56:55
    Maafkan aku.
  • 57:00 - 57:01
    Sekarang giliranmu.
  • 57:03 - 57:04
    Giliranku?
  • 57:06 - 57:16
    Karena aku sudah membuatmu kesal.
    Tapi hari ini kamu juga membuatku kesal.
  • 57:16 - 57:18
    Wajahmu cemberut seharian.
  • 57:20 - 57:21
    Aku bisa menanganinya.
  • 57:23 - 57:23
    Kau bisa menanganinya.
  • 57:24 - 57:26
    Apa hanya itu yang bisa kau katakan?
  • 57:26 - 57:28
    Seharian ini tingkahmu menyebalkan
    dan kau mengatakan "Aku bisa menanganinya".
  • 57:31 - 57:34
    Dimana Seyma yang pemaaf?
  • 57:38 - 57:40
    Aku sangat mencintaimu, Mete.
  • 57:41 - 57:42
    Aku juga.
  • 57:43 - 57:46
    Tapi di antara kita berdua, hanya satu orang
    yang mengatakannya dengan tulus.
  • 57:52 - 57:57
    Aku ingin mengatakan kalau tadi
    aku melihat pasangan yang sangat romantis.
  • 57:57 - 58:01
    Sejujurnya, aku sangat ingin
    seperti mereka, Mete.
  • 58:07 - 58:09
    Mete, aku mencintaimu.
  • 58:15 - 58:15
    Selamat malam.
  • 58:18 - 58:19
    Selamat malam.
  • 58:52 - 58:54
    Dengarkan aku.
    Jangan mendekatiku lagi!
  • 59:10 - 59:11
    Apa kamu masih mencintai Mete?
  • 59:14 - 59:17
    Mete juga bertanya hal yang sama,
    "Apa kamu masih mencintai Ayaz?"
  • 59:20 - 59:21
    Lalu apa jawabanmu?
  • 59:22 - 59:24
    Kujawab, "Iya.
    Aku bersedia mati demi dirinya."
  • 59:31 - 59:32
    Tapi itu tidak menjawab pertanyaanku.
  • 59:32 - 59:33
    Pertanyaan yang mana?
  • 59:35 - 59:39
    Apa kamu masih mencintai Mete?
  • 59:51 - 59:53
    Aku ingin mengakhiri hubungan ini, Oyku.
  • 59:56 - 59:56
    Apa maksudmu?
  • 59:58 - 60:04
    Semua ini hanyalah permainan.
    Kita sudah memainkan peran kita.
  • 60:04 - 60:07
    Sekarang sudah waktunya
    untuk mengakhiri semua ini.
  • 60:09 - 60:10
    Kamu benar. Aku setuju.
  • 60:14 - 60:17
    Besok di pesta Tuan Bulent,
    aku akan mengumumkan kepada semua orang.
  • 60:19 - 60:20
    Semuanya berakhir disini.
  • 60:23 - 60:24
    Berakhir disini.
  • 60:31 - 60:34
    Suatu kehormatan telah menjadi
    kekasih pura-puramu, Oyku Acar.
  • 60:35 - 60:36
    Terima kasih.
  • 60:37 - 60:38
    Suatu kehormatan bagiku juga,
    Ayaz Dincer.
  • 60:47 - 60:48
    Apa kamu kedinginan?
  • 60:49 - 60:51
    Apa kamu mau minum minuman yang hangat?
  • 60:51 - 60:54
    Tidak perlu. Bagaimana kalau
    kita pulang sekarang?
  • 60:56 - 60:57
    Baiklah.
  • 64:02 - 64:06
    Tenanglah. Jangan panik. Apa kamu mengingat
    apa yang terjadi saat kamu panik?
  • 64:06 - 64:10
    Dengar, Burcu. Jika kamu meminta orang panik
    untuk tidak panik, dia akan semakin panik!
  • 64:10 - 64:12
    Oke. Aku mengerti.
  • 64:15 - 64:19
    Kondisimu sedang tidak stabil.
    Tapi kamu akan datang hari ini, kan?
  • 64:19 - 64:23
    Entahlah. Aku harus bertanya pada Ayaz
    kalau kami tidak memiliki hubungan apa-apa lagi.
  • 64:23 - 64:25
    Benarkah? Akhirnya...
  • 64:29 - 64:31
    Tapi apa kamu sedih karena hal itu?
  • 64:32 - 64:33
    Karena apa?
  • 64:34 - 64:37
    Karena permainan ini harus berakhir.
  • 64:39 - 64:40
    Tidak. Tidak masalah.
  • 64:42 - 64:45
    Iya. Itu jawaban yang benar.
    Itulah sebabnya kamu harus merayakannya.
  • 64:46 - 64:48
    Kamu benar, Burcu. Tentu saja.
  • 64:50 - 64:53
    Karena kita kebanyakan bicara,
    aku jadi terlambat, Burcu.
  • 64:53 - 64:56
    Memangnya kamu mau kemana?
    Jadi kamu mau pergi.
  • 64:57 - 64:58
    Aku pergi.
  • 65:14 - 65:15
    Riza?
  • 65:16 - 65:20
    Temanku, Ayaz. Apa kabarmu?
  • 65:20 - 65:22
    Kabarku baik. Bagaimana denganmu?
  • 65:22 - 65:24
    Kabarku juga baik. Aku sudah berbincang-bincang
    dengan Mete.
  • 65:25 - 65:27
    Jika aku mengetahui Riza akan datang,
    aku...
  • 65:27 - 65:31
    Kemarin Riza meneleponku dan aku lupa
    memberitahumu. Maafkan aku.
  • 65:31 - 65:34
    Baiklah. Selamat datang di kantor kami.
    Mau minum apa?
  • 65:34 - 65:36
    Aku sudah memesan makanan.
  • 65:36 - 65:36
    Baiklah.
  • 65:49 - 65:57
    Bulent, aku tidak sabar menunggu malam ini.
    Tapi apa tindakan kita sudah benar?
  • 65:58 - 66:01
    Jangan khawatir. Hal itu yang harus
    kita lakukan. Keputusanku sudah matang.
  • 66:01 - 66:02
    Nyonya Onem, pesanan anda
    sudah datang.
  • 66:04 - 66:09
    Kalau memang begitu, berarti keputusanmu sudah benar.
    Tapi apa kamu yakin kita akan mengumumkannya?
  • 66:11 - 66:12
    Rencanamu tidak salah, kan?
  • 66:14 - 66:16
    Astaga! Apa ini?
  • 66:17 - 66:18
    Ada apa?
  • 66:18 - 66:21
    Maafkan aku. Ada yang salah disini.
  • 66:25 - 66:25
    Ada apa, Sayang?
  • 66:26 - 66:32
    Bulent, bagaimana kalau
    aku meneleponmu nanti?
  • 66:32 - 66:34
    Baiklah. Sampai jumpa, Sayang.
  • 66:34 - 66:36
    Iya. Sampai jumpa.
  • 66:39 - 66:40
    Gizem!
  • 66:41 - 66:43
    Rencananya seperti itu.
  • 66:44 - 66:49
    Bisnis sektor ini sangat sulit. Jika kau lengah,
    maka orang lain akan merebutnya.
  • 66:49 - 66:51
    Itu akan menjadi insiden yang buruk.
  • 66:52 - 66:56
    Lupakan saja. Ceritakan saja keadaanmu.
    Apakah kalian sudah menemukan wanita pujaan kalian?
  • 66:57 - 67:02
    Kami berdua memiliki teman yang spesial.
    Semoga mereka adalah yang terbaik. Ya, kan?
  • 67:03 - 67:04
    Iya. Benar.
  • 67:05 - 67:08
    Bagus sekali. Aku ingin tahu siapa wanita
    yang beruntung itu?
  • 67:09 - 67:11
    Yang telah menjadi teman spesial kalian.
  • 67:13 - 67:16
    Ngomong-ngomong soal gedung baru,
    lokasinya dimana?
  • 67:18 - 67:21
    Ternyata sangat sulit
    bicara santai dengan Ayaz.
  • 67:33 - 67:36
    Seyma, pada hari pertama,
    dia sudah datang terlambat.
  • 67:36 - 67:38
    Apa benar dia datang terlambat hari ini?
  • 67:38 - 67:40
    Tidak apa-apa. Untungnya ada di kamu.
  • 67:45 - 67:47
    Jika aku terburu-buru,
    semuanya akan berantakan.
  • 67:57 - 67:59
    Maaf. Aku terlambat.
  • 67:59 - 68:00
    Nyonya Onem sangat murka.
  • 68:01 - 68:02
    Di hari pertama, kamu sudah terlambat.
  • 68:02 - 68:04
    Benarkah? Apa beliau sangat marah?
  • 68:05 - 68:06
    Aku sangat bodoh.
  • 68:07 - 68:08
    Sebaiknya kamu menemuinya
    untuk minta maaf.
  • 68:09 - 68:09
    Kamu benar.
  • 68:11 - 68:15
    Ini hari pertamaku
    dan aku sudah membuat masalah seperti ini.
  • 68:17 - 68:18
    Aku akan menemui beliau sekarang.
  • 68:22 - 68:27
    Bagaimana cara membuktikan kalau ini
    kesalahan pengirimnya? Tapi mereka menyalahkanmu.
  • 68:27 - 68:28
    Bagaimana dengan hakku?
  • 68:29 - 68:33
    Tidak! Kalian harus mengirimkan
    yang baru secepatnya!
  • 68:33 - 68:38
    Apa maksudmu kalau stoknya habis?
    Rekam yang baru dan kirimkan.
  • 68:38 - 68:41
    Aku harus menerimanya malam ini
    dan hanya itu yang kuinginkan.
  • 68:41 - 68:44
    Halo? Halo?
  • 68:45 - 68:50
    Keterlaluan! Mereka punya nyali
    menutup telepon dariku! Ada-ada saja!
  • 68:54 - 68:55
    Seyma!
  • 68:57 - 68:57
    Iya, Nyonya.
  • 68:58 - 68:59
    Kenapa gadis ini ada di ruanganku?
  • 69:00 - 69:02
    Dia ingin minta maaf. Benar, kan?
  • 69:03 - 69:04
    Untuk apa lagi sekarang?
  • 69:08 - 69:12
    Saya minta maaf karena
    sudah datang terlambat, Nyonya Onem.
  • 69:13 - 69:15
    Mereka mengatakan kalau
    Nyonya sangat marah kepadaku dan...
  • 69:21 - 69:23
    Aku memberimu waktu selama 2 jam.
  • 69:23 - 69:25
    Temukan barang ini.
  • 69:25 - 69:28
    Jika kau tidak menemukannya,
    kamu tidak boleh ada disini lagi.
  • 69:34 - 69:35
    Tidak boleh?
  • 69:36 - 69:41
    Tidak boleh? Itu berarti
    kamu harus pergi dari sini.
  • 69:44 - 69:45
    Tapi Nyonya Onem...
  • 69:45 - 69:46
    Seyma!
  • 69:48 - 69:50
    Oyku, mari kita pergi.
  • 69:56 - 69:59
    Dimana aku bisa menemukan ini?
    Apa kamu tahu tempatnya, Seyma?
  • 69:59 - 70:02
    Kuharap aku tahu.
    Tapi sayangnya aku tidak tahu.
  • 70:03 - 70:07
    Kurasa hari ini aku akan dipecat.
    Waktunya hanya 2 jam.
  • 70:07 - 70:10
    Begitulah. Ada urusan yang penting.
    Sampai jumpa.
  • 70:19 - 70:22
    Ayaz! Dia pasti tahu!
  • 70:29 - 70:32
    Kami sudah mencoba membeli lokasi disana
    tapi pemiliknya selalu menolak kami.
  • 70:32 - 70:37
    Sebentar lagi tempat itu tidak akan ada harganya.
    Tapi pemiliknya masih tidak sadar.
  • 70:38 - 70:39
    Tunggu sebentar.
  • 70:43 - 70:44
    Ada apa, Oyku?
  • 70:45 - 70:46
    Jadi namanya Oyku.
  • 70:47 - 70:48
    Iya benar. Namanya Oyku.
  • 70:48 - 70:50
    Ayaz. Ada sesuatu yang sangat penting.
  • 70:50 - 70:55
    Oyku, sekarang aku sedang rapat penting.
    Apa bisa kutelepon nanti?
  • 70:55 - 70:57
    Tidak bisa, Ayaz! Kumohon.
    Ini penting sekali.
  • 70:57 - 71:01
    Nyonya Onem memintaku untuk mencari
    sebuah rekaman dan aku tak bisa menemukannya.
  • 71:01 - 71:03
    Jika aku tidak menemukannya,
    beliau akan memecatku, Ayaz.
  • 71:03 - 71:07
    Kumohon bantu aku, Ayaz.
    Kumohon.
  • 71:08 - 71:10
    Baiklah. Beri aku waktu.
    Aku akan meneleponmu.
  • 71:10 - 71:11
    Secepatnya ya.
  • 71:12 - 71:14
    Mete, itulah laki-laki yang romantis.
  • 71:14 - 71:18
    Sama seperti diriku.
    Tapi sekarang tidak ada gunanya.
  • 71:19 - 71:22
    Apa kamu tahu sebabnya?
    Pernikahanku sedang bermasalah.
  • 71:23 - 71:27
    Kami akan bercerai.
    Tapi aku sudah menemukan yang baru.
  • 71:29 - 71:30
    Jadi bagaimana dengan pembangunannya?
  • 71:30 - 71:33
    Nanti saja membahas tentang itu.
  • 71:33 - 71:37
    Karena aku sudah bosan
    mengurus pembangunan.
  • 71:38 - 71:41
    Gadis yang baru ini
    membangkitkan semangat hidupku.
  • 71:42 - 71:44
    Dia juga masih muda.
  • 71:45 - 71:47
    Ayaz, kamu sudah pernah
    bertemu dengannya, kan?
  • 71:51 - 71:52
    Apa kamu tidak ingat?
    Rambutnya lurus...
  • 71:52 - 71:55
    Iya, iya! Aku mengingatnya.
    Aku hanya melamun saja.
  • 71:57 - 72:00
    Mete. Maafkan aku.
    Aku ingin meminta bantuanmu.
  • 72:00 - 72:01
    Apa kamu bisa menemui Oyku sekarang?
  • 72:02 - 72:03
    Apa urusannya sangat penting?
  • 72:03 - 72:05
    Sangat penting dan
    kau harus pergi sekarang.
  • 72:05 - 72:08
    Kenapa bukan kamu yang pergi?
    Kami berdua sedang mengobrol.
  • 72:08 - 72:11
    Aku yang akan berbicara dengannya
    karena ada hal yang ingin kutanyakan.
  • 72:12 - 72:16
    Kumohon.
    Apa kau bisa membantuku, Mete?
  • 72:19 - 72:20
    Baiklah.
  • 72:21 - 72:24
    Pekerjaan Ayaz tidak akan pernah selesai.
    Pergilah, Mete.
  • 72:24 - 72:24
    Sampai jumpa.
  • 72:29 - 72:31
    Aku pergi dulu.
    Jangan lupa menghubungiku.
  • 72:31 - 72:32
    Hati-hati.
  • 72:33 - 72:35
    Jangan berhubungan serius dengan satu wanita.
    Kamu akan celaka seperti diriku.
  • 72:35 - 72:36
    Baiklah. Sampai jumpa.
  • 72:47 - 72:50
    Aku tidak bisa menemukannya, Seyma.
    Aku harus bagaimana?
  • 72:50 - 72:53
    Aku tahu kalau ini
    pekerjaan yang sangat sulit, Oyku.
  • 72:53 - 72:55
    Kuharap aku bisa membantumu.
  • 72:56 - 72:59
    Untunglah ada Ayaz.
    Kami akan berkeliling untuk mencarinya.
  • 73:00 - 73:01
    Sangat romantis.
  • 73:09 - 73:09
    Panggilan dari Mete.
  • 73:11 - 73:12
    Mete, ada apa?
  • 73:12 - 73:14
    Apa kamu sudah bersiap-siap?
  • 73:14 - 73:15
    Apa kamu mau menjemputku?
  • 73:16 - 73:17
    Kenapa? Apa kamu tidak suka?
  • 73:17 - 73:19
    Bukan itu maksudku. Tadi Ayaz bilang...
  • 73:20 - 73:25
    Ayaz sangat sibuk. Jadi dia meminta tolong padaku.
    Supirmu akan datang dalam waktu 10 menit.
  • 73:25 - 73:28
    Terima kasih, Mete. Maaf.
    Aku sudah merepotkanmu.
  • 73:29 - 73:31
    Baiklah. Bersiap-siaplah
    dan tunggu aku di bawah.
  • 73:31 - 73:33
    Baiklah. Sampai jumpa.
  • 73:35 - 73:37
    Dia bilang kalau Ayaz sangat sibuk.
    Jadi dia akan menjemputku.
  • 73:40 - 73:42
    Dia memang orang yang baik, Olcay.
  • 73:43 - 73:44
    Kurasa dia terlalu baik.
  • 73:44 - 73:46
    Bukankah ini bagus? Bagus.
  • 73:52 - 73:54
    Apa kau yakin bisa membuat mereka
    menandatangani kontrak?
  • 73:54 - 73:57
    Tidak masalah. Ada banyak relasi.
    Anggap saja urusannya selesai.
  • 73:57 - 73:59
    Itu bagus. Sangat bagus.
  • 74:00 - 74:01
    Baiklah. Aku akan pergi.
  • 74:05 - 74:06
    Sampai jumpa.
  • 74:06 - 74:07
    Jaga dirimu.
  • 74:07 - 74:08
    Riza?
  • 74:08 - 74:09
    Ada apa?
  • 74:09 - 74:12
    Siapa nama wanita yang aku temui bersamamu
    pada malam itu?
  • 74:13 - 74:14
    Supaya aku bisa menyapanya nanti.
  • 74:15 - 74:17
    Kami bisa saja tidak sengaja
    bertemu di jalan.
  • 74:17 - 74:19
    Tidak sopan kalau aku tidak menyapanya.
  • 74:20 - 74:24
    Dia adalah biang masalah.
  • 74:24 - 74:26
    Seyma.
  • 74:27 - 74:31
    Apakah kamu memiliki hubungan serius
    dengan Seyma?
  • 74:31 - 74:33
    Apa maksudmu berkata begitu?
  • 74:33 - 74:36
    Sudah kukatakan kalau aku akan menikah
    dengannya setelah bercerai.
  • 74:37 - 74:39
    Kudoakan yang terbaik untukmu.
  • 74:39 - 74:42
    Apa mungkin kamu ingin menjadi
    saksi pernikahan kami berdua?
  • 74:43 - 74:44
    Baiklah. Sampai jumpa.
  • 74:45 - 74:46
    Sampai jumpa.
  • 74:55 - 74:56
    Aku akan ikut denganmu.
  • 74:57 - 74:57
    Ikut saja.
  • 74:57 - 75:01
    Olcay, beritahu Nyonya Onem
    kalau aku pergi membantu Oyku.
  • 75:01 - 75:03
    Tapi maksudku...
  • 75:03 - 75:04
    Maksudmu tidak apa-apa.
  • 75:06 - 75:07
    Pergilah.
    Aku yang akan mengurusnya.
  • 75:08 - 75:08
    Bagus.
  • 75:11 - 75:14
    Temui aku setengah jam lagi.
    Aku akan mengirimkan alamatnya.
  • 75:20 - 75:21
    Seyma. Cepatlah.
  • 75:21 - 75:22
    Tunggu sebentar.
  • 75:23 - 75:24
    Ini tentang Riza.
  • 75:25 - 75:31
    Kamu pergi duluan. Aku akan menyusulmu.
    Ada sesuatu yang harus kukerjakan.
  • 75:31 - 75:32
    Baiklah. Sampai nanti.
  • 75:46 - 75:50
    Maaf, Mete. Aku sudah merepotkanmu.
    Aku merasa tidak enak padamu.
  • 75:50 - 75:52
    Oyku, aku akan marah
    jika kamu meminta maaf lagi padaku.
  • 75:53 - 75:54
    Baiklah. Aku akan diam sekarang.
  • 75:54 - 75:55
    Ayo kesana.
  • 76:02 - 76:03
    Ada yang bisa dibantu?
  • 76:04 - 76:07
    Iya, Pak. Saya membutuhkan ini.
    Apa anda punya?
  • 76:07 - 76:08
    Tolong bantu saya, Pak.
  • 76:09 - 76:11
    Baiklah. Aku akan memeriksanya di gudang.
  • 76:19 - 76:20
    Semoga bendanya masih ada.
  • 76:22 - 76:23
    Kebetulan sekali.
  • 76:24 - 76:24
    Ada apa?
  • 76:25 - 76:27
    Ini adalah piringan hitam favorit Ayahku.
  • 76:27 - 76:28
    Benarkah?
  • 76:29 - 76:31
    Menarik. Kenapa kamu harus terburu-buru?
  • 76:31 - 76:32
    Entahlah.
  • 76:34 - 76:35
    Tapi aku harus menemukannya.
  • 76:54 - 77:00
    Oyku. Terima kasih karena kamu sudah
    membuatku mengalami adegan seperti di film.
  • 77:01 - 77:01
    Ada-ada saja.
  • 77:13 - 77:14
    Apa kamu ingat?
  • 77:14 - 77:14
    Ingat tentang apa?
  • 77:15 - 77:19
    Saat kecil, kita membuka sembarang halaman dari buku
    dan memerankan adegan di buku itu.
  • 77:20 - 77:24
    Tentu saja aku mengingatnya.
    Kamu hampir mati karena peranmu saat itu.
  • 77:27 - 77:29
    Mari kita lihat apa yang akan
    kita perankan sekarang.
  • 77:31 - 77:32
    Baiklah.
  • 77:34 - 77:38
    Pria itu menggaruk kepalanya.
    Lalu dia berbisik kepada dirinya sendiri.
  • 77:38 - 77:41
    "Bukan karena jantungku.
    Tapi ini pertama kalinya jantungku berdetak kencang.
  • 77:41 - 77:44
    Bukan juga karena tanganku.
    Karena aku bisa meletakkan...
  • 77:45 - 77:49
    ...tanganku dimana saja yang kuinginkan.
    Ia bisa mengikuti perintahku.
  • 77:49 - 77:52
    Tapi hatiku mengarahkanku.
  • 77:52 - 77:54
    Biasanya tidak seperti ini.
    Sekarang ia bahagia saat melihatmu...
  • 77:54 - 77:56
    ...tanpa mendengarkan arahan dariku.
  • 78:05 - 78:07
    Pria itu memejamkan matanya.
  • 78:08 - 78:11
    Sekarang, aku dan kamu sedang
    di dalam mobil menuju ke Selatan.
  • 78:12 - 78:14
    Mungkin kita akan melihat matahari terbit
    keesokan harinya...
  • 78:14 - 78:17
    ...atau mati terjatuh ke jurang.
  • 78:25 - 78:28
    Maaf. Aku tak punya.
  • 78:34 - 78:36
    Baiklah. Kami akan pergi.
  • 78:50 - 78:52
    Kukira kamu menyukai ketinggian, Seyma.
  • 78:52 - 78:54
    Sama seperti dirimu.
  • 78:56 - 79:02
    Baiklah. Sekarang aku sudah datang.
    Katakan padaku apa yang terjadi.
  • 79:03 - 79:05
    Kamu yang harus mengatakannya, Seyma.
  • 79:12 - 79:13
    Maaf. Apa anda menjual piringan hitam ini?
  • 79:15 - 79:15
    Tidak.
  • 79:16 - 79:17
    Dimana saya bisa menemukannya?
  • 79:17 - 79:21
    Piringan ini tidak ada di toko seperti ini.
    Kau bisa menemukannya di kolektor.
  • 79:22 - 79:24
    Aku langsung tahu
    sejak pertama kali melihatnya.
  • 79:26 - 79:28
    Ini gawat. Tidak ada harapan.
  • 79:29 - 79:33
    Jangan panik. Tenanglah.
    Aku tahu dimana tempatnya. Ayo pergi.
  • 79:39 - 79:43
    Riza tidak akan memasuki kehidupanku lagi.
    Dia sudah hilang.
  • 79:44 - 79:45
    Aku sangat mengenal orang-orang sepertimu.
  • 79:46 - 79:49
    Benarkah? Apa maksud ucapanmu?
  • 79:50 - 79:52
    Kebanggaan dan ambisimu
    akan membuatmu gila.
  • 79:53 - 79:55
    Kamu cocok tinggal di zaman otonom.
  • 79:56 - 79:57
    Saat semua orang hidup
    dengan perkelahian.
  • 79:59 - 80:04
    Baiklah. Jika memang benar,
    aku memiliki banyak dosa...
  • 80:05 - 80:05
    Bagaimana denganmu?
  • 80:08 - 80:12
    Bagiku Mete sudah seperti saudaraku.
    Aku tak mau kamu menyakiti hatinya. Mengerti?
  • 80:14 - 80:16
    Semua orang memiliki saudara.
  • 80:18 - 80:20
    Kalau aku tidak menahan diri,
    Mete akan mengetahui semuanya.
  • 80:20 - 80:23
    Maksudmu dia tahu
    kalau aku adalah mantan pacarnya Riza.
  • 80:24 - 80:26
    Bukan. Wanita simpanan Riza.
  • 80:32 - 80:37
    Aku mengasihanimu, Ayaz.
    Karena kamu adalah pecundang.
  • 80:38 - 80:39
    Apa maksudmu?
  • 80:40 - 80:40
    Oyku.
  • 80:42 - 80:45
    Dia jatuh cinta pada Mete
    dan tidak akan pernah mencintaimu.
  • 80:48 - 80:50
    Kenapa aku harus peduli soal itu?
  • 80:50 - 80:52
    Tentu saja. Karena kamu mencintai Oyku.
  • 80:53 - 80:56
    Bahkan kamu takut mengakui itu
    pada dirimu sendiri.
  • 80:57 - 80:58
    Begitulah.
  • 80:59 - 81:02
    Itulah perbedaan kita berdua.
  • 81:07 - 81:08
    Aku akan memberitahu semuanya
    pada Mete.
  • 81:09 - 81:10
    Aku akan memberitahunya malam ini.
  • 81:12 - 81:13
    Katakan saja.
  • 81:15 - 81:17
    Kamu boleh memberitahunya sekarang.
  • 81:18 - 81:20
    Aku akan berusaha
    untuk mempertahankan Mete.
  • 81:22 - 81:24
    Tapi kamu akan sendirian selama-lamanya.
  • 81:29 - 81:31
    Aku lebih mengenal Mete
    daripada dirimu, Seyma.
  • 81:32 - 81:32
    Lalu kenapa?
  • 81:33 - 81:37
    Hal terpenting bagi Mete
    adalah kesetiaan dan kejujuran.
  • 81:37 - 81:39
    Jangan terlalu percaya diri.
  • 81:40 - 81:44
    Jika dia sudah tahu, kamu akan diusir
    dari kehidupannya dan kau tak akan bisa masuk kembali.
  • 81:46 - 81:50
    Kejujuran dan kesetiaan.
    Artinya kamu juga akan diusir seperti diriku.
  • 81:51 - 81:53
    Kenapa kamu sangat ingin
    memisahkan kami berdua?
  • 81:54 - 81:57
    Kalau kami putus, Mete dan Oyku
    akan semakin dekat.
  • 81:58 - 82:01
    Setidaknya kita bisa bekerja sama
    untuk mengatasinya.
  • 82:02 - 82:04
    Aku tidak pernah berpikir
    untuk melakukan hal itu.
  • 82:05 - 82:08
    Mete adalah sahabatku.
    Aku rela berkorban demi dirinya.
  • 82:09 - 82:12
    Jangan melupakan ucapanku.
    Waktu akan berubah.
  • 82:12 - 82:15
    Kamu dan Mete akan bermusuhan
    karena Oyku.
  • 82:18 - 82:19
    Wajar saja kamu berpikir seperti itu.
  • 82:23 - 82:25
    Kamu tidak pernah memiliki sahabat.
  • 82:25 - 82:28
    Bahkan kamu tega
    menusuk temanmu sendiri dari belakang.
  • 82:28 - 82:30
    Apa maksud ucapanmu?
  • 82:31 - 82:32
    Kamu lebih tahu maksudnya daripada aku.
  • 82:33 - 82:34
    Lalu Oyku...
  • 82:34 - 82:35
    Jangan berpura-pura tidak tahu, Seyma.
  • 82:37 - 82:38
    Kamu memiliki dua pilihan.
  • 82:39 - 82:44
    Aku membuatmu malu malam ini atau
    kau yang menjelaskan semuanya pada Mete.
  • 82:59 - 83:04
    Oyku. Beliau adalah Tuan Ercan.
    Beliau adalah dosenku saat kuliah.
  • 83:04 - 83:05
    Senang bertemu denganmu.
  • 83:06 - 83:12
    Saat kuliah kamu pasti mengenal Mete,
    banyak wanita yang mengelilinginya.
  • 83:12 - 83:17
    Semuanya cantik. Tapi anehnya
    tidak satupun yang membuatnya tertarik.
  • 83:18 - 83:19
    Karena aku menunggu wanita yang tepat.
  • 83:20 - 83:24
    Menunggu yang bagaimana?
    Apa wanita ini masih kurang?
  • 83:24 - 83:28
    Mete Uyar adalah ahli dalam percintaan.
  • 83:29 - 83:33
    Ternyata kamu tidak menunggu sia-sia.
    Kamu telah menemukan wanita yang tepat.
  • 83:34 - 83:40
    Bukan. Bukan.
    Oyku adalah temanku.
  • 83:40 - 83:43
    Mete, kenapa kamu hanya berteman
    dengan gadis sepertinya?
  • 83:43 - 83:46
    Apa dia tidak bisa membuatmu tertarik?
  • 83:46 - 83:48
    Bukan. Bukan begitu.
  • 83:50 - 83:53
    Jadi begini. Oyku adalah
    sahabatnya dari pacarku.
  • 83:54 - 83:58
    Jadi kamu sudah punya pacar
    dan bukan Oyku orangnya.
  • 83:59 - 84:00
    Sangat menarik.
  • 84:01 - 84:04
    Biasanya prediksiku selalu tepat.
    Siapa namanya?
  • 84:04 - 84:05
    Namanya Seyma.
  • 84:06 - 84:07
    Seyma. Nama yang bagus.
  • 84:08 - 84:12
    Kuharap dia adalah
    wanita yang tepat untukmu.
  • 84:14 - 84:19
    Aku membutuhkan piringan hitam ini.
    Ini sangat penting.
  • 84:19 - 84:21
    Sekarang adalah
    menit-menit terakhir kesempatanku.
  • 84:21 - 84:22
    Apa anda memiliki piringan ini?
  • 84:23 - 84:29
    Aku akan mencarinya.
    Mungkin aku tidak memilikinya. Tunggu sebentar.
  • 84:30 - 84:32
    Aku akan mencarinya dulu.
  • 84:38 - 84:38
    Terima kasih.
  • 84:39 - 84:40
    Untuk apa?
  • 84:40 - 84:44
    Kamu menyelamatkanku dari pertanyaan
    yang tak mau kujawab.
  • 84:46 - 84:46
    Tidak apa-apa.
  • 84:48 - 84:48
    Apa beliau memilikinya?
  • 84:49 - 84:51
    Kurasa dia punya.
  • 84:52 - 84:57
    Kalau beliau tidak punya,
    aku akan dipecat. Aku yakin.
  • 84:57 - 85:00
    Tunggu saja selama masih ada harapan.
  • 85:05 - 85:06
    Sayang sekali...
  • 85:12 - 85:15
    Sayang sekali aku adalah ahli kolektor.
  • 85:19 - 85:19
    Apa anda serius?
  • 85:21 - 85:21
    Mete!
  • 85:22 - 85:24
    Tuan Ercan memang kolektor nomor satu sejak dulu.
  • 85:24 - 85:26
    Kamu juga mengatakan yang sama
    pada orang lain.
  • 85:26 - 85:26
    Memang benar.
  • 85:27 - 85:29
    Aku sangat berterima kasih.
  • 85:32 - 85:34
    Tuan Ercan. Terima kasih.
    Aku tak tahu harus berkata apa.
  • 85:36 - 85:40
    Aku tahu kalian pasti sibuk.
    Tapi berkunjunglah untuk minum kopi bersamaku...
  • 85:40 - 85:44
    ...sambil mendengarkan musik yang bagus.
  • 85:45 - 85:47
    Tentu saja. Di lain waktu.
  • 85:49 - 85:49
    Terima kasih.
  • 85:50 - 85:51
    Senang berkenalan dengan anda.
  • 85:53 - 85:56
    Jaga diri kalian. Sampai jumpa.
  • 86:02 - 86:03
    Menurutmu apa aku akan terlambat?
  • 86:03 - 86:07
    Apa kamu tidak lelah khawatir terus?
  • 86:07 - 86:09
    Sebenarnya aku sangat lelah.
  • 86:18 - 86:18
    Elevatornya mati.
  • 86:19 - 86:21
    Apa yang terjadi?
  • 86:21 - 86:22
    Mete!
  • 86:23 - 86:27
    Kurasa kamu harus khawatir
    karena kita terjebak disini.
  • 86:28 - 86:29
    Kenapa bisa begini?
  • 86:30 - 86:32
    Aku selalu mengalami situasi seperti ini.
  • 86:32 - 86:34
    Aku tidak mengerti
    kenapa ini selalu terjadi padaku.
  • 86:36 - 86:37
    Biasanya ada tombol darurat disini.
  • 86:38 - 86:39
    Kurasa tombol daruratnya juga rusak.
  • 86:41 - 86:42
    Apa ada orang disini?
  • 86:42 - 86:46
    Disini apartemen. Tentu saja ada orang.
    Kita tadi baru menemui seseorang.
  • 86:47 - 86:48
    Mete, jangan bercanda sekarang.
  • 86:49 - 86:50
    Mete!
  • 86:51 - 86:52
    Tuan Ercan! Kami terjebak di elevator!
  • 86:53 - 86:56
    Apa? Terjadi lagi?
    Sudah pernah ada kejadian seperti ini.
  • 86:57 - 86:59
    Tunggu, aku akan memanggil bantuan!
  • 87:01 - 87:01
    Tuan Ercan!
  • 87:01 - 87:04
    Panggil mereka secepatnya, Tuan!
    Aku sudah terlambat.
  • 87:04 - 87:07
    Tenanglah.
    Semuanya akan baik-baik saja.
  • 87:08 - 87:09
    Ini sudah berakhir, Mete.
  • 87:10 - 87:12
    Tenanglah. Jangan panik, Oyku.
  • 87:13 - 87:16
    Apa ini tradisi keluargamu?
    Burcu juga selalu berkata begitu.
  • 87:16 - 87:20
    Saat kamu memberitahu orang yang sedang panik
    untuk tidak panik, mereka akan semakin panik!
  • 87:21 - 87:22
    Apa kamu juga berkata begitu pada Burcu?
  • 87:22 - 87:23
    Iya.
  • 87:23 - 87:24
    Dalam satu tarikan napas.
  • 87:25 - 87:27
    Ini bukan waktu yang tepat
    untuk bercanda.
  • 87:27 - 87:32
    Aku bisa masuk Sejarah karena aku dipecat
    dua kali dalam waktu seminggu.
  • 87:32 - 87:37
    Tidak apa-apa. Aku bisa berbicara dengan
    Nyonya Onem karena situasi ini bukan salahmu.
  • 87:38 - 87:41
    Saat aku presentasi juga bukan salahku.
    Itu kesalahan supirnya.
  • 87:41 - 87:43
    Tapi Nyonya Onem menyalahkan aku
    dan tidak mau mendengarku.
  • 87:45 - 87:48
    Percayalah padaku.
  • 87:49 - 87:50
    Aku bisa berbicara dengan beliau.
  • 87:50 - 87:56
    Kurasa semua bisa dibicarakan. Jangan salah sangka.
    Sebenarnya beliau itu orang yang baik.
  • 87:56 - 87:57
    Beliau hanya bersikap seperti itu padamu.
    Mengerti?
  • 87:57 - 87:59
    Aku sangat ingin mempercayai ucapanmu.
  • 87:59 - 88:01
    Kuharap beliau adalah orang yang baik.
  • 88:10 - 88:11
    Apa masih belum diperbaiki?
  • 88:12 - 88:13
    Kita masih belum bergerak.
    Tentu saja masih belum diperbaiki.
  • 88:17 - 88:19
    Ucapanmu mirip seperti Ayaz.
  • 88:20 - 88:21
    Seperti orang yang tahu akan segalanya.
  • 88:22 - 88:23
    Sudah jelas kenapa kalian bisa bersahabat.
  • 88:24 - 88:26
    Karena kebiasaan kalian mirip.
  • 88:28 - 88:30
    Maaf. Apa sudah diperbaiki?
  • 88:30 - 88:31
    Tunggu sebentar!
  • 88:32 - 88:33
    Untuk apa aku bertanya?
  • 88:34 - 88:38
    Mereka pasti akan menjawab, "Tunggu sebentar!"
    dan waktuku juga tinggal sebentar.
  • 88:39 - 88:44
    10 menit bagiku tidak sama.
    Sudah jelas kalau aku akan dipecat.
  • 88:44 - 88:46
    Oyku, apa yang kukatakan tadi?
  • 88:46 - 88:48
    Maaf. Sudah kebiasaanku.
  • 88:50 - 88:58
    Lagipula Nyonya Onem
    adalah Ibu dari pacarmu.
  • 88:58 - 88:59
    Apa hubungannya?
  • 88:59 - 89:03
    Hubungannya?
    Bukankah kalian berdua pacaran?
  • 89:03 - 89:09
    Meskipun aku masih sulit
    menerima kenyataan itu.
  • 89:09 - 89:10
    Apa maksudmu?
  • 89:11 - 89:15
    Karena kita sudah tumbuh besar bersama.
  • 89:15 - 89:19
    Jadi menurutku kelihatan aneh.
  • 89:20 - 89:24
    Karena kamu dan Ayaz.
  • 89:25 - 89:26
    Ada apa dengan Ayaz?
  • 89:26 - 89:32
    Tidak apa-apa. Hanya saja Ayaz bukanlah
    tipe pria yang memiliki hubungan serius.
  • 89:32 - 89:35
    Lama hubungannya bertahan
    sama dengan batere ponselnya.
  • 89:37 - 89:39
    Jadi kelihatan aneh.
  • 89:43 - 89:44
    Kami sudah putus.
  • 89:50 - 89:51
    Selamat datang.
  • 89:51 - 89:53
    Apa hanya aku yang sudah datang?
  • 89:53 - 89:55
    Iya. Kamu adalah
    orang pertama yang datang.
  • 89:56 - 89:56
    Halo.
  • 89:57 - 89:58
    Halo, Burcu.
  • 89:58 - 89:59
    Halo, Seyma.
  • 90:01 - 90:02
    Ini kado untuk anda.
  • 90:03 - 90:04
    Sudah kukatakan tak perlu memberiku hadiah.
    Terima kasih.
  • 90:07 - 90:10
    Bukankah itu berarti kamu keras kepala?
  • 90:11 - 90:13
    Silakan duduk.
    Aku akan ke dapur.
  • 90:13 - 90:14
    Bulent, apa mau kubantu?
  • 90:14 - 90:15
    Baiklah.
  • 90:19 - 90:22
    Bagaimana? Apa ada kabar dari kakakmu?
  • 90:23 - 90:25
    Jadi kamu tidak bisa menghubunginya.
  • 90:26 - 90:28
    Dia sedang bersama Oyku.
    Aku akan meneleponnya.
  • 90:28 - 90:31
    Tidak perlu.
    Teleponnya tidak bisa dihubungi.
  • 90:32 - 90:33
    Dimana mereka sekarang?
  • 90:37 - 90:39
    Sebenarnya kami tidak pernah pacaran.
  • 90:40 - 90:44
    Tidak mungkin kalian tidak pernah pacaran
    setelah ciuman itu.
  • 90:44 - 90:46
    Itu masalah yang lain.
  • 90:47 - 90:50
    Kita bicarakan topik lain.
    Bagaimana hubunganmu dengan Seyma?
  • 90:53 - 90:53
    Entahlah.
  • 90:56 - 91:01
    Mungkin aku jatuh cinta padanya.
    Mungkin saja.
  • 91:01 - 91:06
    Aku jatuh cinta padanya.
  • 91:08 - 91:13
    Tapi akhir-akhir ini keadaannya berubah.
  • 91:13 - 91:16
    Kenapa? Apa kamu bertengkar
    dengan Seyma?
  • 91:17 - 91:23
    Untuk pertama kalinya, aku mulai meragukan Seyma
    di dalam pikiranku.
  • 91:24 - 91:31
    Dan juga meragukan Seyma di dalam hatiku.
  • 91:34 - 91:42
    Mungkin Tuan Ercan benar.
    Seyma bukan tipeku.
  • 91:45 - 91:52
    Mungkin Seyma bukan
    wanita yang tepat untukku.
  • 91:57 - 92:02
    Terkadang kita berpikir bahwa orang yang tepat
    sudah berada di dekat kita.
  • 92:04 - 92:11
    Tapi orang lain datang
    dan dia berhasil membalikkan keadaan.
  • 92:13 - 92:15
    Dan hal itu membuatmu ragu.
  • 92:19 - 92:20
    Oyku?
  • 92:21 - 92:25
    Apa kamu dan Ayaz
    benar-benar sudah putus?
  • 92:28 - 92:28
    Entahlah.
  • 92:31 - 92:35
    Aku hanya merasa agak bingung, Mete.
  • 92:37 - 92:39
    Kenapa perasaanku seperti ini?
  • 92:50 - 92:56
    Ayaz adalah orang yang baik.
    Sebaiknya kamu tidak mendengarku.
  • 92:56 - 93:00
    Aku yakin kalian adalah pasangan serasi
    dan bisa menjalaninya dengan baik.
  • 93:00 - 93:02
    Iya. Kalian sangat cocok.
  • 93:04 - 93:09
    Tentang Seyma, dia memang sulit dipahami.
  • 93:09 - 93:13
    Dia masih labil. Dia sering begitu.
  • 93:14 - 93:19
    Aku tak tahu apa yang terjadi.
    Tapi beri dia waktu, itu yang terbaik untuknya.
  • 93:20 - 93:23
    Waktu bisa menyembuhkan segalanya.
  • 93:32 - 93:33
    Kita selamat.
  • 93:33 - 93:36
    Iya. Kita selamat. Kita selamat.
  • 93:49 - 93:51
    Emre, sudah lama kita tidak mengobrol.
  • 93:51 - 93:53
    Iya, benar. Sudah lama.
  • 93:55 - 93:57
    Begitu juga dengan temanmu, Ayaz.
  • 93:57 - 93:59
    Jadi kalian juga saling mengenal.
  • 93:59 - 94:01
    Terima kasih atas tata kramamu di lapangan bola.
  • 94:02 - 94:05
    Baiklah. Apa kamu sudah punya pacar?
  • 94:05 - 94:06
    Belum.
  • 94:06 - 94:08
    Apa kamu sudah punya calon pacar?
  • 94:08 - 94:10
    Kurasa Burcu tertarik padamu.
  • 94:10 - 94:16
    Dasar sok tahu. Seyma memang suka bercanda.
    Jangan hiraukan dia.
  • 94:16 - 94:23
    Benar. Aku juga punya teman mirip sepertinya.
    Namanya Riza. Dia juga suka bercanda.
  • 94:27 - 94:29
    Burcu, dimana mereka berdua?
    Apa kamu masih tak bisa menghubungi mereka?
  • 94:30 - 94:33
    Kita mulai saja acara makan malamnya, Pa.
  • 94:33 - 94:34
    Tapi Papa sangat khawatir.
  • 94:35 - 94:38
    Oyku sedang bersama Mete.
    Dia akan baik-baik saja.
  • 94:39 - 94:40
    Baiklah.
  • 94:43 - 94:46
    Mohon perhatiannya.
    Aku akan mengumumkan sesuatu.
  • 94:49 - 94:51
    Ini mungkin akan membuat kalian kaget.
    Tapi...
  • 94:51 - 94:56
    Maaf! Maaf! Kami terlambat.
  • 94:57 - 95:00
    Ada yang terjadi. Maaf.
  • 95:00 - 95:02
    Nyonya Onem, maaf.
    Aku terlambat.
  • 95:02 - 95:03
    Jangan sekarang.
  • 95:04 - 95:06
    Maaf.
  • 95:09 - 95:09
    Seyma...
  • 95:14 - 95:15
    Apa kamu tidak apa-apa?
  • 95:15 - 95:16
    Iya. Bagaimana kabarmu?
  • 95:16 - 95:17
    Kabarku baik.
    Apa kamu berhasil menemukannya?
  • 95:18 - 95:19
    Iya. Aku berhasil.
  • 95:19 - 95:21
    Bagus. Aku turut senang.
  • 95:25 - 95:31
    Baiklah. Semuanya sudah hadir.
    Sekarang saatnya pengumuman penting.
  • 95:31 - 95:36
    Pertama, aku ingin mengumumkan sesuatu
    pada kalian semua.
  • 95:38 - 95:39
    Silakan.
  • 95:43 - 95:49
    Papaku adalah pria yang memiliki prinsip.
    Beliau yang melakukan semuanya.
  • 95:49 - 95:52
    Dia tahu apa yang harus dilakukan setiap pagi,
    pria yang rasional dan...
  • 95:52 - 95:54
    ...mendahulukan logika daripada emosinya.
  • 95:54 - 96:01
    Aku tidak akan pernah seperti beliau.
    Sebaliknya aku mendahulukan emosiku...
  • 96:01 - 96:08
    ...dan aku berpikir emosi bisa membuatku bahagia
    tapi bukan itu masalahnya.
  • 96:11 - 96:17
    Mengenggam erat sesuatu yang kau miliki
    bukan dari emosi, tapi dari logika.
  • 96:18 - 96:21
    Aku menemukan cara terbaik
    untuk melakukannya.
  • 96:21 - 96:26
    Setengah dari emosi dan logikaku dicampur dengan
    rasio yang sama, lalu aku membuat keputusan.
  • 96:31 - 96:39
    Terkadang kita mencari sesuatu dan tidak menyadari
    kalau sesuatu itu ada di dekat kita.
  • 96:40 - 96:42
    Akhirnya aku memutuskan...
  • 96:46 - 96:49
    ...untuk membuka mata dan melihat dirimu.
  • 97:02 - 97:02
    Seyma.
  • 97:13 - 97:21
    Kita harus tahu seberapa istimewanya seseorang
    dalam kehidupan kita dengan memberikan cincin.
  • 97:22 - 97:23
    Seyma...
  • 97:26 - 97:28
    Maukah kamu menikah denganku?
  • 97:49 - 97:57
    Brought to you by SpecialELF888
    This is a FREE subtitle. Not for SALE!
Title:
Kiraz Mevsimi 5. Bölüm
Description:

http://www.fox.com.tr/Kiraz-Mevsimi/bolum/5

Öykü, Önem'le çalışma hayaline bu kadar yaklaşmışken onu gerçekleştirememiş olmanın üzüntüsü içerisindedir. İşten kovulmuş, kimseyle konuşmamakta ve üç gündür evden çıkmamaktadır. Ayaz bu gidişata dur demekte kararlıdır. Öykü'yü hayata döndürecektir. Ona bir sürprizi vardır.

Şeyma, Öykü'nün yerine moda evinde işe girmiştir. Keyfi yerindedir. Ancak Mete'nin ısrarları sonucu Öykü'ye büyük bir iyilik yapmak zorunda kalır. Şeyma bunu bir avantaja çevirir. Şeyma, ileriye yönelik şeytani bir plan içerisindedir.

Mete'nin duyguları çok karışıktır. Şeyma'nın davranışları onu ilişkilerini sorgulamaya yöneltir. Mete, koca bir günü Öykü'yle geçirir. Aralarındaki elektrik, Mete'nin kafasını daha da bulandırır.

Bülent'in doğumgünü için hazırlıklar son sürat devam etmektedir. O gece herkes için bir dönüm noktası olacaktır. Yalanlar ve sırlar ortaya çıkacaktır. İtiraflar yapılacak, ortalık karışacaktır.

more » « less
Video Language:
Turkish
Duration:
01:39:28
  • Thanks a lot for sharing the subtitle.
    http://rolltheball.co/basketball-legends

Indonesian subtitles

Revisions